You are on page 1of 4

PORTOFOLIO KASUS FORENSIK

Nama Peserta: dr. Vita Alfia Shafadilla


Nama Wahana: RS dr. Suyoto
Topik: Kekerasan benda tumpul
Tanggal (Kasus): 8-6-2016
Nama Pasien: Tn. N
Nama Pendamping: dr. Wenda
Tanggal Presentasi: Thumewa
Tempat Presentasi: RS dr. Suyoto
Obyektif Presentasi: Mendiagnosis dan menata laksana kasus forensik
Tinjauan
Keilmuan
Keterampilan Penyegaran
Pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatu Bay Ana Remaj Dewas Lansi
Bumil
s
i
k
a
a
a
Deskripsi : Tn. N, 43 tahun , laki-laki, datang ke IGD dengan permintaan
visum dari kantor kepolisian. Pasien mengeluh terdapat memar di
bawah mata kanan daerah pipi akibat dipukul dengan tangan kosong.
Terdapat memar pada pipi kanan berwarna kemerahan, dan nyeri tekan
(+). Pasien mengeluh nyeri hingga ke kepala.
Tujuan: mendiagnosa dan menatalaksana hematom paska kekerasan
benda tumpul
Tinjauan
Bahan
Bahasan:
Cara

Riset

Pustaka
Diskusi

Membahas:
Data Pasien
Nama: Tn. N
Nama Klinik: IGS RS dr

Presentasi dan
Diskusi
Telpon:

Suyoto
Data Utama dan Bahan Diskusi
1. Diagnosis / Gambaran Klinis

Kasus

Audit

Email

Pos

Terdaftar Sejak: 8-62016

Pasien laki-laki, 43 tahun, datang dengan hematom di regio


zygomaticum dextra.
Kesadaran compos mentis, keadaan umum sakit ringan, tekanan darah
120/ 80 mmHg, Nadi 80 x per menit, respirasi 20 x per menit, suhu
36.5 derajat celcius.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan memar di pipi kanan. Batas paling
kiri 3 cm sebelah kanan dari garis tengah tubuh dan batas paling
1

kanan 8cm sebelah kanan garis tengah tubuh. Batas teratas 2 cm di


bawah garis mendatar yang melewati kedua mata dan batas terbawah
7cm di bawah garis mendatar yang melewati kedua mata. Memar
berbentuk lingkaran sebesar diameter lima sentimeter.
2. Riwayat Pengobatan
Tidak ada
a. Riwayat Kesehatan / Penyakit
Memar pada pipi di bawah mata kanan setelah dipukul dengan tangan
kosong. Memar terasa nyeri hingga ke kepala. Tidak ada gangguan
penglihatan.
3. Riwayat Keluarga
Keluarga pasien tidak ada yg mengalami hal serupa.
4. Lain-lain: Daftar Pustaka
1. Perundang-undagan bidang kedokteran. 1st ed. Jakarta : Bagian
kedokteran forensik. Fakultas kedokteran universitas indonesia;
1994.
2. Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA. Kapita selekta
kedokteran. Edisi IV. Media Aesculapius. 2014
3. Ilmu Kedokteran Forensik, !st ed. Jakarta : Bagian Kedokteran
Forensik. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 1997.
4. Curran WJ, Mc Garny AL, Petty CS. Modern Legal Medicine,
Psychiatry and Forensic Science. FA Davis Company. Philadephia.
1980.
Hasil Pembelajaran
1. Traumatologi kekerasan Tumpul
2. Kitab undang-undang hukum pidana mengenai penganiayaan ringan
3. Kitab undang-undang hukum pidana mengenai penganiayaan berat
dan hukumannya.
1. Subyektif
Paisen datang dengan keluhan memar di pipi kanan akibat di pukul oleh
teman kerjanya pada pagi hari pukul 08.00 WIB sebelum datang ke IGD.
Pasien mengaku bertengkar dengan rekan kerjanya namun kemudian rekan
kerjanya memukulnya dengan tangan kosong. Pasien mengeluh timbul
2

memar pada bagian pipi kanan dan terasa nyeri. Nyeri dirasakan hingga ke
kepala. Tidak ada gangguan penglihatan yang dirasakan. Pasien kemudian
melaporkan kejadian tersebut pada polisi dan meminta visum ke IGD RS
Suyoto.
2.Objektif
Kesadaran compos mentis, keadaan umum sakit ringan, tekanan darah
120/ 80 mmHg, Nadi 80 x per menit, respirasi 20 x per menit, suhu 36.5
derajat celcius.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan memar di regio zygomaticum dextra.
Batas paling kiri 3 cm sebelah kanan dari garis tengah tubuh dan batas
paling kanan 8cm sebelah kanan garis tengah tubuh. Batas teratas 2 cm di
bawah garis mendatar yang melewati kedua mata dan batas terbawah 7cm
di bawah garis mendatar yang melewati kedua mata. Memar berbentuk
lingkaran sebesar diameter lima sentimeter.
3.Assessment
Dalam ilmu perlukaan dikenal trauma tajam dan trauma tumpul. Luka
merupakan hilangnya hubungan antar jaringan seperti jaringan kulit,
jaringan lunak, jaringan otot, jaringan pembuluh darah, jaringan saraf dan
jaringan tulang.
Trauma tumpul adalah suatu ruda paksa yang mengakibatkan luka pada
permukaan tubuh oleh benda benda tumpul. Hal ini disebabkan oleh benda
seperti batu, kayu, bola, ditinju, jatuh dari ketinggian, kecelakaan lalu lintas
dan lainnya. Trauma tumpul dapat menyebabkan tiga macam luka yaitu
luka memar (contusion), luka lecet (abrasion) dan luka robek (vulnus
laceratum). Sedangkan, trauma tajam adalah suatu ruda paksa yang
mengakibatkan luka oleh benda tajam. Luka Tajam dikenal dalam tiga
bentuk yaitu luka iris (vulnus scissum), luka tusuk(vunus punctum) dan
luka bacok (vulnus caesum).
Menurut KUHP pasal 90, yang dimaksud dengan luka berat adalah luka
3

yang tidak bias diharapkan akan sembuh dengan sempurna atau dapat
mendatangkan bahaya maut, terus menerus tidak cakap lagi dalam
melakukan jabatan atau pekerjaan tidak lagi memakai salah satu panca
indera, kudung (rompong), lumpuh, berubah pikiran (akal) lebih dari empat
minggu lamanya, menggugurkan atau membunuh anak dari kandungan
ibu.
Hal ini menunjukan bahwa hasil pemeriksaan pada pasien berupa luka
memar dengan bentuk bulat tidak teratur, tepi tidak rata, tidak ada luka
terbuka/ terpotong, yang disebabkan oleh pukulan rekan kerja pasien maka
luka masuk dalam jenis luka tumpul. Dan pada pasien masih dapat
menjalannya pekerjaannya dan tidak ada gangguan panca indera, maka
disebut sebagai luka ringan.
4. Plan

Asam mefenamat 3 x 500 mg

Kompres dingin pada luka untuk mengurangi oedem dan


hematom

You might also like