You are on page 1of 12

ANALISIS DATA?

24/09/2013 AFID BURHANUDDIN LEAVE A COMMENT

Dalam penelitian analisis data merupakan kegiatan setelah seluruh data


terkumpul,dan di kelompokkan berdasarkan variabel dan jenis
responden.Teknik analisis data dalam penelitian
menggunakanstatistik. Statistik yamg biasanya di gunakan untuk
menganalisis data ada dua macam yaitu, Statistik deskriptif dan Statistik
Inferensial.
Setelah Analisis data selesai dilakukan maka di lakukannya validitas dan
reabiliitas penelitian.dan data yang di peroleh akan valid,reliabel dan
obyektif. Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi
pada obyek penelitian dengan daya yang dapat di laporkan
oleh peneliti.dalam hal Reliabilitas Susan stainback (1988), menyatakan
bahwa reabilitas berkenaan dengan data konsistensi dan stabilitas data atau
temuan.

1.
a)

PENGERTIAN DAN KEGUNAAN


Analisis Data

Kata analysis berasal dari bahasa Greek (Yunani), terdiri dari kata ana dan
lysis. Ana artinya atas (above), lysis artinya memecahkan atau
menghancurkan. Secara difinitif ialah: Analysis is a process of resolving data
into its constituent components to reveal its characteristic elements and
structure Ian Dey (1995: 30). Agar data bisa dianalisis maka data tersebut
harus dipecah dahulu menjadi bagian-bagian kecil (menurut element atau
struktur), kemudian menggabungkannya bersama untuk memperoleh
pemahaman yang baru. Analisa data merupakan proses paling vital dalam
sebuah penelitian. Hal ini berdasarkan argumentasi bahwa dalam analisa
inilah data yang diperoleh peneliti bisa diterjemahkan menjadi hasil yang
sesuai dengan kaidah ilmiah. Maka dari itu, perlu kerja keras, daya kreatifitas
dan kemampuan intelektual yang tinggi agar mendapat hasil yang
memuaskan. Analisis data berasal dari hasil pengumpulan data. Sebab data
yang telah terkumpul, bila tidak dianalisis hanya menjadi barang yang tidak
bermakna, tidak berarti, menjadi data yang mati, data yang tidak berbunyi.
Oleh karena itu, analisis data di sini berfungsi untuk mamberi arti, makna dan
nilai yang terkandung dalam data itu (M. Kasiram, 2006: 274).
Analisis data disebut juga pengolahan data dan penafsiran data. Analisi data
adalah rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan, sistematisasi,
penafsiran dan verivikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai social,
akademis dan ilmiah. Kegiatan dalam analisis data adalah : mengelompokan
data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data
berdasarkan variabel dan seluruh responden, menyajikan data tiap variabel
yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan
melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis, langkah terakhir tidak
dilakukan. Tujuan analisa menurut Sofian Effendi dalam bukunyaMetode
Penelitian Survai (1987 : 231) adalah menyederhanakan data dalam bentuk
yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasi. Dalam penelitian strukturalistik,

data yang berupa kualitatif (kata-kata) dikuantifikasikan terlebih dahulu


kemudian dianalisis secara statistikan bertujuan untuk menjelaskan
fenomena, menguji hipotesis kerja dan mengangkat sebagai temuan berupa
verifikasi terhadap teori lama dan teori baru. Sedangkan dalam penelitian
naturalistik data bisa berupa kata-kata maupun angka. Data yang bersifat
kuantitatif (angka) tidak perlu dikualitatifkan terlebih dahulu dan tidak
menguji hipotesis/teori, melainkan untuk mendukung pemahaman yang
dilakukan oleh data kualitatif dan menghasilkan teori baru
Menurut beberapa ahli, analisis data dapat didefinisikan sebagai berikut:
1.

Menurut Patton (1980), analisis data adalah proses mengatur ukuran


data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan
uraian dasar.
2.
Menurut Bogdan dan taylor (1975), analisis data adalah proses yang
merinci usaha formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis
(ide) seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk
memberikan bantuan pada tema dan hipotesis itu.
3.
Menurut Lexy J. Moleong (2000), analisis data adalah proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan
satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat
dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data

b) Validitas dan Reliabilitas Data


Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji
validitas dan reliabilitas. Dalam penelitian kuantitatif, kriteria utama terhadap
data hasil penelitian adalah, valid, reliabel, dan obyektif. Validitas merupakan
derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan
daya yang dapatdilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid
adlah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti
dengan data yang sesunguhnya terjadi pada obyek penelitian. Kalau dalam
obyek penelitian terdapat warna merah, maka peneliti akan melaporkan
warna merah. Kalau dalam obyek penelitian pegawai bekerja dengan keras,
maka peneliti melaporkan bahwa pegawai bekerja dengan keras. Bila peneliti
membuat laporan yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi pada obyek,
maka data tersebut dapat dinyatakan tidak valid.
Terdapat dua macam validitas penelitian, yaitu validitas internal dan validitas
eksternal. Validitas internal berkenaan dengan derajad akurasi desain
penelitian dengan hasil yang dicapai. Kalau dalam desain penelitian
dirancang untuk meneliti etos kerja pegawai, maka data yang diperoleh
seharusnya adalah data yang akurat tentang etos kerja pegawai. Penelitian
menjadi tidak valid, apabila yang ditemukan adalah motivasi kerja pegawai.
Validitas eksternal berkenaan dengan derajad akurasi apakah hasil penelitian
dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi dimana sampel
tersebut diambil. Bila sampel penelitian representatif, instrumen penelitian

valid dan reliabel, cara mengumpulkan dan analisis data benar, maka
penelitian akan memiliki validitas eksternal yang tinggi.
Dalam hal reabilitas, Susan Stainback (1998) menyatakan bahwa reability is
often defined as the consistency and stability of data or findings. From a
positivistic perspective, reability tipically is considered to be synonymous
with the consistency of data by observations made by different researchers
(e.g interrater reability), by the same researcher at different times (e.g test
retest), or by splitting a data set in two parts (split half) reabilitas berkenaan
dengan derajad konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam
pandangan positivistik (kuantitatif), suatu data dinyatakan reliabel apabila
dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang
sama, atau peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilkan data yang
sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data
yang tidak berbeda.
Obyektivitas berkenaan dengan :derajad kesepakatan atauinterpersonal
agreement antar banyak orang terhadap suatu data. Bila dari 100 orang,
terdapat 99 orang menyatakan bahwa terdapat warna merah dalam obyek
penelitian itu, sedangkan yang satu orang menyatakan warna lain, maka data
tersebut adalah data yang obyektif. Obyektif disini lawannya subyektif. Data
yang obyektif akan cenderung valid, walaupun belum tentu valid. Dapat
terjadi suatu data disepakati banyak orang belum tentu valid, tetapi yang
disepakati sedikit orang malah lebih valid.
Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid, reliabel
dan obyektif, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan instrumen
yang valid dan reliabel, dilakukan pda sampel yang mendekati jumlah
populasi dan pengumpulan serta analisis data dilakukan dengan cara yang
benar. Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid dan
reliabel yang diuji validitas dan reliabilitasnya adalah instrumen
penelitiannya, sedangkan dalam penelitian kualitatif yang diuji adalah
datanya. Oleh karena itu Susan Stainback (1988) menyatakan bahwa
penelitian kuantitatif lebih menekankan pada aspek reliabilitas, sedangkan
penelitian kualitatif lebih pada aspek validitas. Dalam penelitian kualitatif,
temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara
yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek
yang diteliti. Tetapi perlu diketahui bahwa kebenaran realitas data menurut
penelitian kualitatif tiak bersifat tunggal, tetapi jamak dan tergantung pada
konstruksi manusia, dibentuk dalam diri seorang sebagai hasil proses mental
tiap individu dengan berbagai latr belakangnya.
Pengertian reliabilitas dalam penelitian kuantitatif, sanagat berbeda dengan
reliabilitas dalam penelitian kuslitstif. Hal ini terjadi karena terdapat
perbedaan paradigma dalam melihat realitas. Menurut penelitian kualitatif,
suatu realitas itu bersifat majemuk/ganda, dinamid/selalu berubah, sehingga
tidak ada yang konsisten, dan berulang seperti semula. Heraclites dalam
nasution (1988) menyatakan bahwa kita tidak bisa dua kali masuk sungai
yang sama air mengalir terus, waktu terus berubah, situasi senantiasa
sosial. Dengan demikian tidak ada suatu data yang tepat/konsisten/stabil.

1.
LANGKAH-LANGKAH DALAM ANALISIS DATA
Secara garis besar analisis data meliputi 3 langkah yaitu:
a) Persiapan.
Kegiatan dalam langkah persiapan ini antara lain:
1.

Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi. Apalagi,


instrumennya anonim, perlu sekali dicek sejauh mana atau identitas apa
saja yang sangat diperlukan bagi pengolahan data lebih lanjut.
2.
Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isis instrumen
pengumpulan data (termasuk kelengkapan lembaran instrumen barangkali
ada yang terlepas atau sobek).
Apabila ada kekurangan isi atau halaman, maka perlu dikembalikan. Bagi
instrumen yang anonim dan tidak mungkin dikembalikan kepada pengisi
akan merepotkan karena menyebabkan kekurangan responden. Untuk
memperoleh responden yang cukup, peneliti mengumpulkan data lagi
dengan mencari responden baru yang masih dalam wilayah populasi.
1.

Mengecek macam isian data. Jika dalam instrumen termuat sebuah


atau beberapa item yang diisi tidak tahu atau isian lain bukan yang
dikehendaki peneliti, padahal isian yang diharapkan tersebut merupakan
variabel pokok, maka perlu didrop.
Dalam langkah persiapan ini adalah memilih/menyortir data sedemikian rupa
sehingga hanya data yang terpakai saja yang tinggal. Langkah persiapan
bermaksud merapikan data agar bersih, rapi dan tinggal mengadakan
pengolahan lanjutan atau menganalisis. Bagi peneliti yang tidak berkecipung
dalam dunia pendidikan dapat menggunakan penjelasan sebagai contoh dan
kasus atau variabelnya dapat diganti sesuai dengan judul atau masalah
penelitiannya.

b) Tabulasi
G.E.R. Burroughas mengemukakan klasifikasi analidi data sebagai berikut:
1) Tabulasi data (the tabulation of the data).
2) Penyimpulan data (the summarizing of the data).
3) Analisis data untuk tujuan testing hipotesis.
4) Analisis data untuk tujuan penarikan kesimpulan.
Termasuk kedalam kegiatan tabulasi ini antar lain:

1) Memberikan skor (scoring) terhadap item-item yang perlu diberi skor.


Misalnya tes, angket bentuk pilihan ganda, rating scale, dan sebagainya.
2) Memberikan kode terhadap item-item yang tidak diberi skor.
1.

1.

Jenis kelamin:
laki-laki diberi kode 1.
Perempuan diberi kode 0.
Tingkat pendidikan
Sekolah dasar diberi kode 1.

Sekolah menengah pertama diberi kode 2.

Sekolah menengah atas diberi kode 3.

Perguruan tinggi diberi kode 4.

1.

Banyaknya penataran yang pernah diikuti dikelompokkan dan diberi


kode atas:

Mengikuti lebih dari 10 kali, diberi kode 1.

Mengikuti antara 1-9 kali, diberi kode 2.

Tidak pernah mengikuti penataram diberi kode 0.

3) Mengubah jenis data, disesuaikan atau dimodifikasikan dengan teknik


analisis yang digunakan.
Misalnya:

Data interval diubah menjadi dua data ordinal dengan membuat


tingkatan.

Data ordinal atau data interval diubah menjadi data diskrit.

4) Memberikan kode (coding) dalam hubungan dengan pengolahan data jika


akan menggunakan komputer. Dalam hal ini pengolah data memberikan kode
pada semua variabel, kemudian mencoba menentukan tempatnya didalam
coding sheet (coding form), dalam beberapa baris ke beberapa. Apabila akan
dilanjutkan, sampai kepada petunjuk penempatan setiap varaibel pada kartu
kolom(punc cord).

c)

Penerapan Data Sesuai Dengan Pendekata Penelitian.

Maksud rumusam ini adalah pengolahan data yang diperoleh dengan


menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada, sesuai dengan
pendekatan penelitian atau desain yang diambil. Untuk mempermudah cara
mengikuti uraian pengolahan data, akan disajikan dengan sistematika yang
telah disajikan dengan sistematika yang telah dikemukakan. Ada 4 jenis
problematika atau permasalahan yang telah diajukan:
1.
2.

Problema untuk mengetahui status dan mendeskripsikan fenomena.


Problema komparasi, yitu proiblema yang bertujuan untuk
membandingkan dua fenomena atau lebih.
3.
Problema untuk mencari hubungan antara dua fenomena yang
kedudukannya sejajar (bukan merupakan sebab akibat).
4.
Problema untuk melihat pengaruh sesuatu treatment atau ingin
melihat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Data yang diterapkan dalam perhitungan adalah data yang disesuaikan
dengan jenis data, yakni diskrit, ordinal, interval, dan ratio. Pemilihan
terhadap rumus yang digunakan kedang disesuaikan dengan jenis data,
tetapi ada kalanya peneliti menentukan pendekatan/rumus, kemudian data
yang ada diubah, disesuaikan dengan rumus yang sudah dipilih.

1.
ANALISIS DATA DALAM PENELITIAN KUALITATIF
Analisis adalah proses menyusun data agar dapat ditafsirkan. Menyusun data
berarti menggolongkannya dalam pola, tema atau kateori. Melakukan analisis
adalah pakerjaan yang sulit, memerlukan kerja keras. Analisis memerlukan
daya kreatif serta kemampuan intelektual tinggi, sehinggatiap peneliti
harusmencari sendiri metode yang dirasanya sama dengan sifat penelitinya.
Tugas peneliti adalah mengadakan analisis tentang datayang diperolehnya
agar diketahiu maknanya. Namun ada kemungkinan peneliti tidak dapat
menemukan implikasi penelitiannya karena masih terlampau dekat dan
masih terlampau terlibat dalam kerja lapangan.
Dalam penelitian biasanya banyak dilakukan cara berfikir konvergen, yakni
mengikuti prosedur atau jalan pikiran tertentu. Namun untuk mengadakan
interpretasi diperlukan cara berpikir yang lain, yaitu yang divergen, yang
kreatif, jadi mengandung spekulasi dan risiko. Interpretasi sebenarnya bukan
hanya dilakukan pada taraf akhir, melainkan telah dilakukan sepanjang
penelitian.
Analisis data kualitatif terdiri atas kata-kata bukan angka-angka. Kata-kata
sering hanya mengandung makna dalam konteks kata itu diginakan. Angkaanhka tidak ambigus seperti kata-kata dan lebih mudah diolah. Banyak
peneliti lebih senang menggunakan angka-angka atau mengunah pernyataan
dalam bentuk angak-angka. Dengan mengubahnya menjadi angka-angka,
perhatian beralih dari isi dan makna kebidang hitung-menghitung. Dalam
penelitian kualitatif sebaiknya angka-angka, bila digunakan jangan
dipisahkan dari kata-kata yang bermakna. Ada peneliti yang menganggap
bahwa kata-kata, deskripsi, uraian, penjelasan verbal lebih menarik dan
bermakna.

Data yang terkumpul dalam penelitian kualitatif biasanya meliputi ratusan


bahkan ribuan halaman. Maka timbul masalah yang pelik, bagaiman
mengolah, menganalisis data yang banyak itu. Selain itu cara demikian tidak
efektif dan tidak akan menghasilkan data yang karena tidak didasarkan atas
analisis laporan kerja lapangan sebelumnya. Data yang diporeleh dalam
lapangan segera harus dituangkan dalam bentuk yulisan dan analisis. Caracara yang dapat diikuti yaitu reduksi data, display data dan mengambil
kesimpulan dan verifikasi.
1)

Reduksi data

Data yang diperolah dalam lapangan ditulis/diketik dalam bentuk uraian atau
laporan yang terinci. Laporan-laporan itu perlu direduksi, dirangkum, dipilih
hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema atau
polanya, jadi laporan lapangan senagai bahan mentah disingkatkan,
direduksi, disusun lebih sistematis, ditonjolkan pokok-pokok yang penting,
diberi susunan yang lebih sistematis, sehingga lebih mudah dikendalikan.
Data yang direduksi memberi gambaran yang lebih tajam. Reduksi data
dapat pula membantu dalam memberikan kode kepada aspek-aspek tertentu.
2)

Display data

Agar dapat melihat gambaran yang keseluruhannya atau bagian-bagian


tertentu dari penelitian itu, harus diusahakan membuat berbagai macam
matriks, grafik, networks dan charts. Dengan demikian peneliti dapat
menguasai data dan tidak tenggelam dalam tumpukan detail. Membuat
display ini juga merupaka analisis.
3)

Mengambil kesimpulan dan verifikasi

Kesimpulan itu mula-mula masih sangat tentatif, kabur, diragukan, akan


tetapi dengan bertambahnya data, maka kesimpulan itu lebih grounded.
Jadi kesimpulan senantiasa harus diverifikasi selama penelitian berlangsung.
Verifikasi dapat singkat dengan mencari data baru, dapat pula lebih
mendalam bila penelitian dilakukan oleh suatu teme untun mencapai intersubjective consensus yakni persetujuan bersama agar lebih menjamin
validitas atau confirmability.
Ketiga macam kegiatan analisis yang disebut dimuka saling berhubungan dan
berlangsung terus selama penelitian dilakukan. Jadi analisis adalah kegiatan
yang kontinu dari awal sampai akhir penelitian.

1.
1)

ANALISIS DATA DALAM PENELITIAN KUANTITATIF


Pengertian analisis data

Analisis data disebut juga pengolahan data dan penafsiran data. Analisi data
adalah rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan, sistematisasi,

penafsiran dan verivikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai social,
akademis dan ilmiah. Tujuan analisa menurut Sofian Effendi dalam
bukunya Metode Penelitian Survai (1987 : 231) adalah menyederhanakan
data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasi
2)

Tujuan Analisis Data Kuantitatif

Analisis data dimaksudkan untuk memahami apa yang terdapat di balik


semua data tersebut, mengelompokannya, meringkasnya menjadi suatu
yang kompak dan mudah dimengerti, serta menemukan pola umum yang
timbul dari data tersebut
3)

Metode Analisis Data Penelitian Kuantitatif

Ada perbedaan analisa data dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam
penelitian kuantitatif, analisa data yang dilakukan secara kronologis setelah
data selesai dikumpulkan semua dan biasanya diolah dan dianalisis dengan
secara computerizedberdasarkan metode analisi data yang telah ditetapkan
dalam desain penelitian. Dalam proses menganalisa data seringkali
menggunakan statistika karena memang salah satu fungsi statistika adalah
menyederhanakan data. Setelah data dianalisa dan diperoleh informasi yang
lebih sederhana, hasil analisa terus harus diinterpetasi untuk mencari makna
yang lebih luas dan impilkasi hasil-hasil analisa. Dalam penelitian kuantitatif,
analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul.
Terdapat dua macam statistic yang digunakan untuk menganalisis data
dalam penelitian, yaitu statistic deskriptif dan statistic inferensial. Statistic
inferensial meliputi statistic parametris dan non parametris.
a)

Statistic deskriptif

Statistic deskriptif adalah statistic yang digunakan untuk menganalisis data


dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaiamana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Tetapi bila penelitian dilakukan
pada sampel, maka analisisnya dapat menggunakan statistic despkriptif
maupun inferensial. Statistic deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya
ingin mendeskripsikan data sampel. Dengan statistik deskriptif peneliti perlu
memperhatikan terlebih dahulu jenis datanya. Sesuai dengan namanya,
deskriptif hanya akan mendeskripsikan keadaan suatu gejala yang telah
direkam melalui alat ukur kemudian diolah sesuai dengan fungsinya. Hasil
pengolahan tersebut selanjutnya dipaparkan dalam bentuk angka-angka
sehingga memberikan suatu kesan lebih mudah ditangkap maknanya oleh
siapapun yang membutuhkan informasi tentang keberadaan gejala tersebut.
Fungsi statistik deskriptif antara lain mengklasifikasikan suatu data variabel
berdasarkan kelompoknya masing-masing dari semula belum teratur dan
mudah diinterpretasikan maksudnya oleh orang yang membutuhkan
informasi tentang keadaan variabel tersebut.

Analisi statistic deskriptif dapat dibedakan menjadi : (1) analisis potret data
(frekuansi dan presentasi), (2) analisis kecenderungan sentral data (nilai ratarata, median, dan modus) serta (3) analisis variasi nilai (kisaran dan
simpangan baku atau varian).

Analisis potret data.


Potret data adalah perhitungan frekuensi suatu nilai dalam suatu variabel.
Nilai dapat disajikan sebagai jumlah absolute atau presentase dari
keseluruhan.

Analisis kecenderungan sentral data.

Nilai rata-rata atau mean biasa diberi symbol X, merupakan nilai ratarata secraa aritmatika dari semua nilai dari variabel yang diukur.

Median adalah nilai tengah dari sekumpulan nilai suatu variabel yang
telah diurutkan dari nilai terkecil kepada nilai yang tetinggi.

Modus (modu) adalah nilai yang paling sering muncul pada suatu
distribusi nilai variabel.

Analisis variasi nilai.


Analisis ini dilakukan untuk melihat sebaran nilai dalam distribusi
keseluruhan nilai suatu variabel dari nilai tengahnya. Analisis ini untuk
melihat seberapa besar nilai-nilai suatu variabel berbeda dari nilainya.
Pengukuran variasi nilai biasanya dilakukan dengan melihat kisaran data
(range) atau simpangan baku (standar devinatioan).
b)

Statistik Inferensial

Pemakaian analisis inferensial bertujuan untuk menghasilkan suatu temuan


yang dapat digeneralisasikan secara lebih luas ke dalam wilayah populasi. Di
sini seorang peneliti akan selalu berhadapan dengan hipotesis nihil (Ho)
sebagai dasar penelitiannya untuk diuji secara empirik dengan statistik
inferensial. Statistik inferensial cukup banyak ragamnya. Secara garis besar
jenis analisis ini dibagi menjadi dua bagian. Pertama untuk jenis penelitian
korelasional dan kedua untuk komparasi dan/atau eksperimen. Kesimpulan
yang diharapkan dapat dibuat biasanya dinayatakan dalam suatu hipotesis.
Oleh karena itu, analisis statistik inferensial juga bisa disebut analisis uji
hipotesis. Selisih nilai tengah ataupun nilai koefisien (correlation coeficient)
yang dihasilkan kemudian diuji secara statistic. Statistic inferensial, sering
juga disebut statistic induktif atau statistic probabilitas, adalah teknik statistic
yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan
utuk populasi. Statistik inferensial fungsinya lebih luas lagi, sebab dilihat dari
analisisnya, hasil yang diperoleh tidak sekedar menggambarkan keadaan
atau fenomena yang dijadikan obyek penelitian, melainkan dapat pula
digeneralisasikan secara lebih luas kedalam wilayah populasi.
Statistic inferensial meliputi statistic parametris dan non parametris. Statistic
parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistic,

atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Parameter populasi itu
meliputi : rata-rata dengan notasi (mu), simpangan baku (sigma) dan
varians 2. Oleh karena itu penelitian yang berhipotesis statistic adalah
penelitian yang menggunakan sampel. Statistic non parameter tidak menguji
parameter populasi, tetapi menguji distribusi. Penggunaan statistic
parametris dan non parameter tergantung pada asumsi dan jenis data yang
akan dianalisis. Statistic parametris kebanyakan digunakan untuk
menganalisis data interval dan rasio, sedangkan statistic non parametris
kebanyakan digunakan untuk menganalisis data nominal, ordinal. Jadi untuk
menguji hipotesis dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan statistic,
ada dua hal utama yang harus diperhatikan yaitu, macam data dan bentuk
hipotesi yang diajukan. Dalam statistik parametris menggunakan analisis
data yang berupa:

Data Interval.
Data interval tergolong data kontinum yang mempunyai tingkatan yang lebih
tinggi lagi dibandingkan dengan data ordinal karena mempunyai tingkatan
yang lebih banyak lagi.
Contoh data interval misalnya hasil ujian, hasil pengukuran berat badan, hasil
pengukuran tinggi badan, dan lainnya.

Data Rasio.
Data rasio merupakan data yang tergolong ke dalam data kontinum juga
tetapi yang mempunyai ciri atau sifat tertentu. Data ini memiliki sifat interval
atau jarak yang sama seperti halnya dalam skala interval.
Contohnya : berat badan Rudi 70 kg, sedangkan Saifullah 35 kg. Keadaan ini
dapat dirasiokan bahwa berat badan Rudi dua kali berat badan Saifullah. Atau
berat badan Saifullah separuh dari berat badan Rudi.
Data rasio dalam ilmu-ilmu sosial jarang dipergunakan, bahkan hampir tidak
pernah dipergunakan.
Sedangkan dalam statistik non parametris analisi data dibagi menjadi:

Data Nominal.
Data ini juga sering disebut data diskrit, kategorik, atau dikhotomi. Disebut
diskrit karena ini data ini memiliki sifat terpisah antara satu sama lainnya,
baik pemisahan itu terdiri dari dua bagian atau lebih; dan di dalam
pemisahan itu tidak terdapat hubungan sama sekali.

Data Ordinal.
Data ordinal adalah data yang menunjuk pada tingkatan atau penjenjangan
pada sesuatu keadaan. Berbeda dengan data nominal yang menunjukkan
adanya perbedaan secara kategorik, data ordinal juga memiliki sifat adanya
perbedaan di antara obyek yang dijenjangkan

4)

Jenis-jenis Analisis Data Kuantitatif

Analisis Univariat
Jenis analisis ini digunakan untuk penelitian satu variabel. Analisis ini
dilakukan terhadap penelitian deskriptif, dengan menggunakan statistik
deskriptif.

Analisis Bivariat
Jenis analisis ini digunakan untuk melihat hubungan dua variabel. Kedua
variabel tersebut merupakan variabel pokok, yaitu variabel pengaruh (bebas)
dan variabel terpengaruh (tidak bebas).

Analisis Multivariat
Sama dengan analisis bivariat, tetapi pada mutivariat yang dianalisis
variabelnya lebih dari dua. Tetap mempunyai dua variabel pokok (bebas dan
tidak bebas), variabel bebasnya memliki sub-sub variabel.

KESIMPULAN
Dalam menganalisis data maka data dibagi menjadi bagian-bagian kecil
menurut elemen atau struktur. Analisis data disebut juga pengolahan data
dan penafsiran data,kegiatan analisis data yakni mengelompokkan
databerdasarkan variabel dan seluruh responden, menyajikan dalam setiap
variabel yang di teleti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan
masalah dan melakukan perhitungan untuk
menguji hipotesis.Dalam penelitian kualitatif di analisis secara statistik
bertujuan untuk menjelaskan fenomena, menguji hipotesis, dan mengangkat
sebagai temuan verivikasiterhadap teori lama dan teori baru. Sedangkan
penelitiankuantitatif berupa kata-kata
dan angka.yang bersifat kuantitatif.danmendukung kuantitatif oleh data
kualitatif dan menghasilkan teori baru.

DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, Toha. 2008. Metode Penelitian. Jakarta : Universita Terbuka 2008
Singarimbun, Sofian Effendi. 1987. Metode Penelitian Survai. Jakarta : PT New
Aqua Press
Sudijono, Anas. 2006. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan r & d .Bandung :


Alfabeta

You might also like