Professional Documents
Culture Documents
1.
a)
Kata analysis berasal dari bahasa Greek (Yunani), terdiri dari kata ana dan
lysis. Ana artinya atas (above), lysis artinya memecahkan atau
menghancurkan. Secara difinitif ialah: Analysis is a process of resolving data
into its constituent components to reveal its characteristic elements and
structure Ian Dey (1995: 30). Agar data bisa dianalisis maka data tersebut
harus dipecah dahulu menjadi bagian-bagian kecil (menurut element atau
struktur), kemudian menggabungkannya bersama untuk memperoleh
pemahaman yang baru. Analisa data merupakan proses paling vital dalam
sebuah penelitian. Hal ini berdasarkan argumentasi bahwa dalam analisa
inilah data yang diperoleh peneliti bisa diterjemahkan menjadi hasil yang
sesuai dengan kaidah ilmiah. Maka dari itu, perlu kerja keras, daya kreatifitas
dan kemampuan intelektual yang tinggi agar mendapat hasil yang
memuaskan. Analisis data berasal dari hasil pengumpulan data. Sebab data
yang telah terkumpul, bila tidak dianalisis hanya menjadi barang yang tidak
bermakna, tidak berarti, menjadi data yang mati, data yang tidak berbunyi.
Oleh karena itu, analisis data di sini berfungsi untuk mamberi arti, makna dan
nilai yang terkandung dalam data itu (M. Kasiram, 2006: 274).
Analisis data disebut juga pengolahan data dan penafsiran data. Analisi data
adalah rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan, sistematisasi,
penafsiran dan verivikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai social,
akademis dan ilmiah. Kegiatan dalam analisis data adalah : mengelompokan
data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data
berdasarkan variabel dan seluruh responden, menyajikan data tiap variabel
yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan
melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis, langkah terakhir tidak
dilakukan. Tujuan analisa menurut Sofian Effendi dalam bukunyaMetode
Penelitian Survai (1987 : 231) adalah menyederhanakan data dalam bentuk
yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasi. Dalam penelitian strukturalistik,
valid dan reliabel, cara mengumpulkan dan analisis data benar, maka
penelitian akan memiliki validitas eksternal yang tinggi.
Dalam hal reabilitas, Susan Stainback (1998) menyatakan bahwa reability is
often defined as the consistency and stability of data or findings. From a
positivistic perspective, reability tipically is considered to be synonymous
with the consistency of data by observations made by different researchers
(e.g interrater reability), by the same researcher at different times (e.g test
retest), or by splitting a data set in two parts (split half) reabilitas berkenaan
dengan derajad konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam
pandangan positivistik (kuantitatif), suatu data dinyatakan reliabel apabila
dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang
sama, atau peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilkan data yang
sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data
yang tidak berbeda.
Obyektivitas berkenaan dengan :derajad kesepakatan atauinterpersonal
agreement antar banyak orang terhadap suatu data. Bila dari 100 orang,
terdapat 99 orang menyatakan bahwa terdapat warna merah dalam obyek
penelitian itu, sedangkan yang satu orang menyatakan warna lain, maka data
tersebut adalah data yang obyektif. Obyektif disini lawannya subyektif. Data
yang obyektif akan cenderung valid, walaupun belum tentu valid. Dapat
terjadi suatu data disepakati banyak orang belum tentu valid, tetapi yang
disepakati sedikit orang malah lebih valid.
Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid, reliabel
dan obyektif, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan instrumen
yang valid dan reliabel, dilakukan pda sampel yang mendekati jumlah
populasi dan pengumpulan serta analisis data dilakukan dengan cara yang
benar. Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid dan
reliabel yang diuji validitas dan reliabilitasnya adalah instrumen
penelitiannya, sedangkan dalam penelitian kualitatif yang diuji adalah
datanya. Oleh karena itu Susan Stainback (1988) menyatakan bahwa
penelitian kuantitatif lebih menekankan pada aspek reliabilitas, sedangkan
penelitian kualitatif lebih pada aspek validitas. Dalam penelitian kualitatif,
temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara
yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek
yang diteliti. Tetapi perlu diketahui bahwa kebenaran realitas data menurut
penelitian kualitatif tiak bersifat tunggal, tetapi jamak dan tergantung pada
konstruksi manusia, dibentuk dalam diri seorang sebagai hasil proses mental
tiap individu dengan berbagai latr belakangnya.
Pengertian reliabilitas dalam penelitian kuantitatif, sanagat berbeda dengan
reliabilitas dalam penelitian kuslitstif. Hal ini terjadi karena terdapat
perbedaan paradigma dalam melihat realitas. Menurut penelitian kualitatif,
suatu realitas itu bersifat majemuk/ganda, dinamid/selalu berubah, sehingga
tidak ada yang konsisten, dan berulang seperti semula. Heraclites dalam
nasution (1988) menyatakan bahwa kita tidak bisa dua kali masuk sungai
yang sama air mengalir terus, waktu terus berubah, situasi senantiasa
sosial. Dengan demikian tidak ada suatu data yang tepat/konsisten/stabil.
1.
LANGKAH-LANGKAH DALAM ANALISIS DATA
Secara garis besar analisis data meliputi 3 langkah yaitu:
a) Persiapan.
Kegiatan dalam langkah persiapan ini antara lain:
1.
b) Tabulasi
G.E.R. Burroughas mengemukakan klasifikasi analidi data sebagai berikut:
1) Tabulasi data (the tabulation of the data).
2) Penyimpulan data (the summarizing of the data).
3) Analisis data untuk tujuan testing hipotesis.
4) Analisis data untuk tujuan penarikan kesimpulan.
Termasuk kedalam kegiatan tabulasi ini antar lain:
1.
Jenis kelamin:
laki-laki diberi kode 1.
Perempuan diberi kode 0.
Tingkat pendidikan
Sekolah dasar diberi kode 1.
1.
c)
1.
ANALISIS DATA DALAM PENELITIAN KUALITATIF
Analisis adalah proses menyusun data agar dapat ditafsirkan. Menyusun data
berarti menggolongkannya dalam pola, tema atau kateori. Melakukan analisis
adalah pakerjaan yang sulit, memerlukan kerja keras. Analisis memerlukan
daya kreatif serta kemampuan intelektual tinggi, sehinggatiap peneliti
harusmencari sendiri metode yang dirasanya sama dengan sifat penelitinya.
Tugas peneliti adalah mengadakan analisis tentang datayang diperolehnya
agar diketahiu maknanya. Namun ada kemungkinan peneliti tidak dapat
menemukan implikasi penelitiannya karena masih terlampau dekat dan
masih terlampau terlibat dalam kerja lapangan.
Dalam penelitian biasanya banyak dilakukan cara berfikir konvergen, yakni
mengikuti prosedur atau jalan pikiran tertentu. Namun untuk mengadakan
interpretasi diperlukan cara berpikir yang lain, yaitu yang divergen, yang
kreatif, jadi mengandung spekulasi dan risiko. Interpretasi sebenarnya bukan
hanya dilakukan pada taraf akhir, melainkan telah dilakukan sepanjang
penelitian.
Analisis data kualitatif terdiri atas kata-kata bukan angka-angka. Kata-kata
sering hanya mengandung makna dalam konteks kata itu diginakan. Angkaanhka tidak ambigus seperti kata-kata dan lebih mudah diolah. Banyak
peneliti lebih senang menggunakan angka-angka atau mengunah pernyataan
dalam bentuk angak-angka. Dengan mengubahnya menjadi angka-angka,
perhatian beralih dari isi dan makna kebidang hitung-menghitung. Dalam
penelitian kualitatif sebaiknya angka-angka, bila digunakan jangan
dipisahkan dari kata-kata yang bermakna. Ada peneliti yang menganggap
bahwa kata-kata, deskripsi, uraian, penjelasan verbal lebih menarik dan
bermakna.
Reduksi data
Data yang diperolah dalam lapangan ditulis/diketik dalam bentuk uraian atau
laporan yang terinci. Laporan-laporan itu perlu direduksi, dirangkum, dipilih
hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema atau
polanya, jadi laporan lapangan senagai bahan mentah disingkatkan,
direduksi, disusun lebih sistematis, ditonjolkan pokok-pokok yang penting,
diberi susunan yang lebih sistematis, sehingga lebih mudah dikendalikan.
Data yang direduksi memberi gambaran yang lebih tajam. Reduksi data
dapat pula membantu dalam memberikan kode kepada aspek-aspek tertentu.
2)
Display data
1.
1)
Analisis data disebut juga pengolahan data dan penafsiran data. Analisi data
adalah rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan, sistematisasi,
penafsiran dan verivikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai social,
akademis dan ilmiah. Tujuan analisa menurut Sofian Effendi dalam
bukunya Metode Penelitian Survai (1987 : 231) adalah menyederhanakan
data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasi
2)
Ada perbedaan analisa data dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam
penelitian kuantitatif, analisa data yang dilakukan secara kronologis setelah
data selesai dikumpulkan semua dan biasanya diolah dan dianalisis dengan
secara computerizedberdasarkan metode analisi data yang telah ditetapkan
dalam desain penelitian. Dalam proses menganalisa data seringkali
menggunakan statistika karena memang salah satu fungsi statistika adalah
menyederhanakan data. Setelah data dianalisa dan diperoleh informasi yang
lebih sederhana, hasil analisa terus harus diinterpetasi untuk mencari makna
yang lebih luas dan impilkasi hasil-hasil analisa. Dalam penelitian kuantitatif,
analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul.
Terdapat dua macam statistic yang digunakan untuk menganalisis data
dalam penelitian, yaitu statistic deskriptif dan statistic inferensial. Statistic
inferensial meliputi statistic parametris dan non parametris.
a)
Statistic deskriptif
Analisi statistic deskriptif dapat dibedakan menjadi : (1) analisis potret data
(frekuansi dan presentasi), (2) analisis kecenderungan sentral data (nilai ratarata, median, dan modus) serta (3) analisis variasi nilai (kisaran dan
simpangan baku atau varian).
Nilai rata-rata atau mean biasa diberi symbol X, merupakan nilai ratarata secraa aritmatika dari semua nilai dari variabel yang diukur.
Median adalah nilai tengah dari sekumpulan nilai suatu variabel yang
telah diurutkan dari nilai terkecil kepada nilai yang tetinggi.
Modus (modu) adalah nilai yang paling sering muncul pada suatu
distribusi nilai variabel.
Statistik Inferensial
atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Parameter populasi itu
meliputi : rata-rata dengan notasi (mu), simpangan baku (sigma) dan
varians 2. Oleh karena itu penelitian yang berhipotesis statistic adalah
penelitian yang menggunakan sampel. Statistic non parameter tidak menguji
parameter populasi, tetapi menguji distribusi. Penggunaan statistic
parametris dan non parameter tergantung pada asumsi dan jenis data yang
akan dianalisis. Statistic parametris kebanyakan digunakan untuk
menganalisis data interval dan rasio, sedangkan statistic non parametris
kebanyakan digunakan untuk menganalisis data nominal, ordinal. Jadi untuk
menguji hipotesis dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan statistic,
ada dua hal utama yang harus diperhatikan yaitu, macam data dan bentuk
hipotesi yang diajukan. Dalam statistik parametris menggunakan analisis
data yang berupa:
Data Interval.
Data interval tergolong data kontinum yang mempunyai tingkatan yang lebih
tinggi lagi dibandingkan dengan data ordinal karena mempunyai tingkatan
yang lebih banyak lagi.
Contoh data interval misalnya hasil ujian, hasil pengukuran berat badan, hasil
pengukuran tinggi badan, dan lainnya.
Data Rasio.
Data rasio merupakan data yang tergolong ke dalam data kontinum juga
tetapi yang mempunyai ciri atau sifat tertentu. Data ini memiliki sifat interval
atau jarak yang sama seperti halnya dalam skala interval.
Contohnya : berat badan Rudi 70 kg, sedangkan Saifullah 35 kg. Keadaan ini
dapat dirasiokan bahwa berat badan Rudi dua kali berat badan Saifullah. Atau
berat badan Saifullah separuh dari berat badan Rudi.
Data rasio dalam ilmu-ilmu sosial jarang dipergunakan, bahkan hampir tidak
pernah dipergunakan.
Sedangkan dalam statistik non parametris analisi data dibagi menjadi:
Data Nominal.
Data ini juga sering disebut data diskrit, kategorik, atau dikhotomi. Disebut
diskrit karena ini data ini memiliki sifat terpisah antara satu sama lainnya,
baik pemisahan itu terdiri dari dua bagian atau lebih; dan di dalam
pemisahan itu tidak terdapat hubungan sama sekali.
Data Ordinal.
Data ordinal adalah data yang menunjuk pada tingkatan atau penjenjangan
pada sesuatu keadaan. Berbeda dengan data nominal yang menunjukkan
adanya perbedaan secara kategorik, data ordinal juga memiliki sifat adanya
perbedaan di antara obyek yang dijenjangkan
4)
Analisis Univariat
Jenis analisis ini digunakan untuk penelitian satu variabel. Analisis ini
dilakukan terhadap penelitian deskriptif, dengan menggunakan statistik
deskriptif.
Analisis Bivariat
Jenis analisis ini digunakan untuk melihat hubungan dua variabel. Kedua
variabel tersebut merupakan variabel pokok, yaitu variabel pengaruh (bebas)
dan variabel terpengaruh (tidak bebas).
Analisis Multivariat
Sama dengan analisis bivariat, tetapi pada mutivariat yang dianalisis
variabelnya lebih dari dua. Tetap mempunyai dua variabel pokok (bebas dan
tidak bebas), variabel bebasnya memliki sub-sub variabel.
KESIMPULAN
Dalam menganalisis data maka data dibagi menjadi bagian-bagian kecil
menurut elemen atau struktur. Analisis data disebut juga pengolahan data
dan penafsiran data,kegiatan analisis data yakni mengelompokkan
databerdasarkan variabel dan seluruh responden, menyajikan dalam setiap
variabel yang di teleti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan
masalah dan melakukan perhitungan untuk
menguji hipotesis.Dalam penelitian kualitatif di analisis secara statistik
bertujuan untuk menjelaskan fenomena, menguji hipotesis, dan mengangkat
sebagai temuan verivikasiterhadap teori lama dan teori baru. Sedangkan
penelitiankuantitatif berupa kata-kata
dan angka.yang bersifat kuantitatif.danmendukung kuantitatif oleh data
kualitatif dan menghasilkan teori baru.
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, Toha. 2008. Metode Penelitian. Jakarta : Universita Terbuka 2008
Singarimbun, Sofian Effendi. 1987. Metode Penelitian Survai. Jakarta : PT New
Aqua Press
Sudijono, Anas. 2006. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada