Professional Documents
Culture Documents
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
Materi Pokok
Waktu
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui proses pengamatan, bertanya, mengumpulkan informasi, bernalar, diskusi,
mengasosiasi serta mengomunikasikan peserta didik mampu :
1. Menjelaskan tekanan yang dialami oleh sebuah benda akibat gaya tekan.
2. Menggunakan penerapan hukum Pascal dan Archimedes.
3. Menjelaskan terjadinya tegangan permukaan pada zat cair.
4. Menjelaskan terjadinya kapilaritas pada pipa kapiler.
5. Menjelaskan viskositas pada zat cair.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Kompetensi Dasar
Indikator
3.3. Menerapkan hukum-hukum 3.3.1. Menjelaskan hukum utama hidrostatis
pengertian
tekanan
fluida statik dalam kehidupan 3.3.2. Menjelaskan
hidrostatis
sehari-hari
3.3.3. Menyebutkan
faktor-faktor
yang
menentukan
besarnya
tekanan
hidrostatis
3.3.4. Menghitung
besarnya
tekanan
hidrostatis
3.3.5. Menjelaskan bunyi Hukum Pascal
3.3.6. Merumuskan persamaan matematis
Hukum Pascal
3.3.7. Dapat menyebutkan penerapan Hukum
Pascal dalam kehidupan sehari-hari
3.3.8. Menjelaskan bunyi Hukum Archimedes
3.3.9. Merumuskan persamaan matematis
Hukum Archimedes
3.3.10. Dapat menyebutkan penerapan Hukum
Archimedes dalam kehidupan seharihari
3.3.11. Menjelaskan pengertian meniskus,
gejala kapilaritas, viskositas dan
hukum Stokes
3.3.12. Dapat
menyebutkan
penerapan
meniskus, gejala kapilaritas, viskositas
dan Hukum Stokes
4.3.1. Melakukan
percobaan
mengenai
Hukum
Utama
Hidrostatis
dan
penggunaannya
dalam
mengukur
kerapatan fluida
C. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
1. Kapal laut menerapkan konsep hukum Archimedes
2. Mesin hidrolik menerapkan konsep hukum Pascal
Konsep
1. Pengertian fluida Statis
2. Tegangan fluida, massa jenis zat
Prinsip
1.
2.
3.
4.
5.
Hukum Pascal
Hukum Archimedes
Viskositas
Kapilaritas
Hukum Stoke
Prosedur
1. Merancang alat percobaan yang memanfaatkan konsep fluida statis
D. MEDIA/ALAT, BAHAN, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
Media
: Lembar Penilaian, Laptop, LCD Projektor, Papan Tulis
Bahan
: Alat dan Bahan Percobaan
Sumber
: Silabus Fisika kelas XI, Fisika untuk SMA/MA kelas XI program ilmu
alam, Penerbit CV. Haka Jaya, dan Fisika untuk SMA kelas XI,
Penerbit Erlangga.
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pertemuan Pertama (2 x 40 menit)
Langkah
Pembelajara
n
Kegiatan
Pendahuluan
Sintak Model
Pembelajaran
DL
Deskripsi
Alokasi
Waktu
Stimulation
(stimulasi/
pemberian
rangsangan)
1. Guru
memberikan
beberapa 60 menit
kegiatan demonstrasi mengenai
fluida statis
2. Siswa mengamati demostrasi
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
Data
Collection
(pengumpulan
data)
Data
Processing
5. Siswa
menyimak
informasi
kegiatan pembelajaran yang akan
disampaikan oleh guru mengenai
persamaan massa jenis, tekanan,
tekanan
hidrostatis,
tekanan
atmosfer, dan tekanan terukur,
serta hukum pokok hidrostatika
(pengolahan
data)
Verification
(pembuktian)
Generalization
(menarik
kesimpulan)
Kegiatan
Penutup
Sintak Model
Pembelajaran
DL
Deskripsi
Alokasi
Waktu
Stimulation
(stimulasi/
pemberian
rangsangan)
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
Data
Collection
(pengumpulan
data)
Data
Processing
(pengolahan
data)
Generalizatio
n
(menarik
kesimpulan)
Kegiatan
Penutup
Sintak Model
Pembelajaran
PBL
Orientasi siswa
pada masalah
Deskripsi
Alokasi
Waktu
Mengorganisasi
siswa
dalam
belajar
Membimbing
penyelidikan
siswa
Mengembangka
n
dan
menyajikan
hasil karya
Menganalisis
dan
mengevaluasi
proses
pemecahan
masalah
Kegiatan
Penutup
1. Guru/siswa
membentuk 5 menit
kelompok
belajar
secara
heterogen
2. Siswa menerima informasi
kegiatan yang harus dilakukan,
yaitu
Mempelajari
berlakunya
Hukum Utama Hidrostatis
dan penggunaannya untuk
mengukur kerapatan suatu
fluida
60
3. Guru membimbing siswa
menit
dalam melakukan rancangan
percobaan
menentukan
berlakunya Hukum Utama
Hidrostatis
dan
penggunaannya
untuk
mengukur kerapatan suatu
fluida
4. Siswa mendiskusikan hasil
percobaan
5. Siswa mempresentasikan hasil
diskusi kelompok
6. Melakukan diskusi kelas untuk
menganalisis hasil pemecahan
masalah dan menyamakan
persepsi
berdasarkan
percobaan Hukum Utama
Hidrostatika
1. Siswa dan guru mereview hasil 10
percobaan Hukum Utama menit
Aspek
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
.
1
Sikap
Lembar Observasi
Pengetahuan
Tes Tertulis
secara individu
Format penilaian tes tertulis pada
Lembar Pengamatan
Keterampilan
Aspek
Penilaian Sikap
.
1
Pertemuan
Lembar observasi
Pengetahuan
Tugas mengerjakan
soal-soal
Pertama
Penilaian
kegiatan
2
Pertemuan
Kedua
pembelajaran
Lembar observasi
Lembar penilaian
kegiatan
siswa
Penilaian
Keterampilan
Pertemuan
Ketiga
pembelajaran
Lembar observasi
Lembar pengamatan
keterampilan pada
praktik hukum
utama hidrostatis
utama hidrostatis
G. LAMPIRAN
1. Materi Pelajaran
2. Lembar Kerja Praktikum
3. Lembar Kerja Siswa
4. Penilaian
JUWAIRIYAH HAFSHAH
NIP: 197701082008012020
NIM: 1301135018
Mengetahui,
Kepala SMAN 48 Jakarta
: Fisika
Kelas / Semester
: XI / Ganjil
Alokasi Waktu
: 4 2 jam pelajaran
Wujud zat secara umum dibedakan menjadi tiga, yaitu zat padat, cair, dan gas.
Berdasarkan bentuk dan ukurannya, zat padat mempunyai bentuk dan volume tetap, zat cair
memiliki volume tetap, akan tetapi bentuknya berubah sesuai wadahnya, sedangkan gas tidak
memiliki bentuk maupun volume yang tetap. Karena zat cair dan gas tidak mempertahankan
bentuk yang tetap sehingga keduanya memiliki kemampuan untuk mengalir.
Fluida merupakan istilah untuk zat alir. Zat alir adalah zat yang mengalirkan seluruh
bagian-bagiannya ke tempat lain dalam waktu yang bersamaan. Zat alir mencakup zat dalam
wujud cair dan gas. Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan berubah bentuk (dapat
dimampatkan) jika diberi tekanan. Perbedaan antara zat cair dan gas terletak pada
kompresibilitasnya atau ketermampatannya. Gas mudah dimampatkan, sedangkan zat cair tidak
dapat dimampatkan.
Ditinjau dari keadaan fisisnya, fluida terdiri atas fluida statis atau hidrostatika, yaitu ilmu
yang mempelajari tentang fluida atau zat alir yang diam (tidak bergerak) dan fluida dinamis atau
hidrodinamika, yaitu ilmu yang mempelajari tentang zat alir atau fluida yang bergerak.
Hidrodinamika yang khusus membahas mengenai aliran gas dan udara disebut aerodinamika.
Fluida statis adalah fluida yang tidak mengalami perpindahan bagian- bagiannya.
A. Massa Jenis
Massa jenis suatu benda didefenisikan sebagai massa zat dibagi dengan volume zat. Dapat
dirumuskan sebagai berikut.
=
m
v
dimana
Massa jenis berbagai zat berbeda-beda walaupun benda-benda tersebut jumlah atau
volumenya sama. Massa jenis zat yang umum digunakan sebagai patokan adalah massa
jenis air dan massa jenis raksa. Massa jenis air dalam wujud cair, yaitu 1000 kg/m3 atau 1
g/cm3, sedangkan raksa atau mercury memiliki massa jenis 13.600 kg/m3 atau 13,6 g/cm3.
Berikut adalah tabel beberapa jenis bahan beserta besar massa jenisnya.
Tabel 1. Massa Jenis Beberapa Zat
B.
Tekanan Hidrostatis
1. Pengertian Tekanan
Tekanan dalam fisika didefinisikan sebagai gaya yang bekerja pada suatu bidang
persatuan luas bidang tersebut. Bidang atau permukaan yang dikenai gaya disebut
bidang tekan, sedangkan gaya yang diberikan pada bidang tekanan disebut gaya
tekan. Secara matematis tekanan dirumuskan dengan persamaan berikut.
P=
F
A
dimana:
: tekanan (Pa)
Satuan tekanan yang lain adalah pascal (Pa), atmosfer (atm), cm raksa (cmHg), dan
milibar (mb). Penggunaan satuan untuk tekanan disesuaikan.
1 N/m2 = 1 Pa
1 atm = 76 cmHg
1 mb = 0,001 bar
1 bar = 105 Pa
2. Tekanan Hidrostatis
Tekanan hidrostatis adalah tekanan di dalam fluida tak bergerak yang diakibatkan
oleh adanya gaya gravitasi. Tekanan adalah suatu besaran skalar. Satuan
internasional (SI) dari tekanan adalah pascal (Pa). Satuan ini dinamai sesuai dengan
nama ilmuwan Prancis, Blaise Pascal. Satuan-satuan lain adalah bar ( 1 bar = 1,0 x
105 Pa),
atmosfer (1 atm = 101,325 Pa) dan mmHg (760 mmHg = 1 atm). Tekanan
pada fluida statis zat cair dikelompokkan menjadi dua, yaitu tekanan pada ruang
tertutup dan ruang terbuka.
Penerapan konsep tekanan dalam kehidupan sehari-hari misalnya pada pisau dan
paku. Ujung paku dibuat runcing dan pisau dibuat tajam untuk mendapatkan tekanan
yang lebih besar, sehingga lebih mudah menancap pada benda lain.
Untuk memahami tekanan hidrostatis, anggap zat terdiri atas beberapa lapisan.
Setiap lapisan memberi tekanan pada lapisan di bawahnya, sehingga lapisan bawah
akan mendapatkan tekanan paling besar. Karena lapisan atas hanya mendapat
tekanan dari udara (atmosfer), maka tekanan pada permukaan zat cair sama dengan
tekanan atmosfer.
F mg
P= =
A A
Karena m=V
P=
dan V = A h , maka :
.V . g . A . h . g
=
A
A
Ph=g h
dimana
= tekanan hidrostatik (N/m2)
= kedalaman (m)
Untuk mengukur tekanan udara pada ketinggian tertentu kita tidak menggunakan
rumus diatas. Hal ini disebabkan karena kerapatan udara tidak sama di semua
tempat. Makin tinggi suatu tempat, makin kecil kerapatan udaranya. Untuk tekanan
total yang dialami suatu zat cair pada ketinggian tertentu dapat dicari dengan
menjumlahkan tekanan udara luar dengan tekanan hidrostastis.
Ptot =P0 + g h
dimana
P0
Contoh Soal
m2
=100 kg / .
Gambar 1.
Sistem Pompa
Hidrolik
Sesuai dengan gambar dongkrak hidrolik diatas, apabila pengisap 1 ditekan dengan gaya F 1
, maka zat cair menekan ke atas dengan gaya PA1. Tekanan ini akan diteruskan ke
penghisap 2 yang besarnya PA2. Karena tekanannya sama kesegalah arah, maka didapatkan
persamaan sebagai berikut.
P1=P2
F1
F2
A1
F
=
F
1
A1
A2
A2 2
F1
1
d 21
4
F1
d
2
1
1
A 1= d 21 dan
4
1
A 2= d 22 , sehingga
4
F2
1
d 22
4
F2
d 21
Contoh Soal
Sebuah pengangkat hidrolik bekerja berdasarkan tekanan air. Dari gambar, tentukan
besarnya gaya F yang dibutuhkan untuk mengangkat sebuah mobil yang massanya 1.200
kg jika g= 10 m/s2, A1= 20 cm2 dan A2 = 400cm2. Abaikan massa pengisap dan massa alas
tempat mobil.
Penyelesaian
m = 1.200 kg
g = 10 m/s2
A1 = 20 cm2
A2 = 400 cm2
F mg
=
A1
A2
F
=
2
20 cm
( ms )
( 1.200 kg ) 10
400 cm
( 12.000 N ) (20 cm 2 )
F=
=600 N
400 cm 2
Besarnya gaya yang dibutuhkan adalah 600 N atau jika diganti dengan sebuah beban
dibutuhkan beban dengan massa 60 kg. Jadi, mobil yang massanya 1.200 kg dapat didirong
dengan sebuah beban bermassa 60 kg.
D. Hukum Archimedes
Hukum Archimedes
Apabila benda dicelupkan ke dalam zat cair, sesungguhnya berat benda itu tidak
berkurang. Gaya tarik bumi terhadap benda itu besarnya tetap. Akan tetapi zat cair
mengadakan gaya yang arahnya keatas kepada setiap benda yang tercelup
didalamnya. Ini menyebabkan berat benda seakan-akan berkurang. Menurut
Archimedes,
Benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam fluida, akan
mengalami gaya ke atas. Besar gaya ke atas tersebut besarnya sama dengan
berat fluida yang dipindahkan oleh benda
w uw a=wc
Fa =w c
Fa =w c g
Fa =c V c g
dimana
Fa
: gaya Archimedes
wc
mc
Vc
Contoh Soal
Diketahui massa jenis air 1000 kg/m3 dan gravitasi bumi 9,8 m/s2. Jika ada benda yang
tercelup ke dalam air terebut dengan volume benda yang tercelup 20 m 3, maka berapakah
gaya tekan ke atas?
Penyelesaian
c
= 1000 kg/m3
g = 9,8 m/s2
Vc = 20 m3
Fa =c V c g
= (1000 kg/m3)(20 m3)(9,8 m/s2)
= 196000 N
Keadaan Benda
Ada tiga keadaan benda yang tercelup kedalam fluida yaitu terapung, melayang, dan
tenggelam. Seperti terlihat pada gambar, dari kiri ke kanan, benda dalam keadaan terapung,
melayang, dan tenggelam.
Fa
w=mg . Pada
peristiwa ini, hanya sebagian volum benda yang tercelup didalam fluida sehingga volum
fluida yang dipindahkan lebih kecil dari volum total benda yang mengapung.
F y =0
Fa =mb g
f g V t =b V b g
V b=
b v b
f
Karena
Vb
b < f
Artinya, massa jenis benda harus lebih besar daripada massa jenis fluida.
Melayang
Pada saat melayang, besarnya gaya apung
Fa
w=mg .
Pada peristiwa ini, volum fluida yang dipindahkan (volum benda yang tercelup) sama
dengan volum total benda yang melayang.
F y =0
Fa =mb g
f g V t =b V b g
Karena
Vb
Fa
w=mg .
Pada peristiwa ini, volum benda yang tercelup di dalam fluida sama dengan volum total
benda yang mengapung, namun benda tertumpu pada dasar bejana pada benda sebesar N.
F y =0
Fa + N =mb g
f g V t =b V b g
N= b V b g f g V t
Karena
Vb
( A hh ) c g=w
hh=
w
m
=
A c g A c
Panjang hidrometer hh jika c cairan besar maka hh akan rendah dan menunjukan angka
yang lebih besar. Skal pada hidrometer diberi angka kecil di ujung atas hidrometer dan
di beri angka yang lebih besar di bagian bawah hal ini menunjukan makin besar
kerapatan cairan maka skala yang ditunjukan hidrometer juga besar.
Kapal selam dan galangan kapal
Pada dasarnya prinsip kerja kapal selam dan galangan kapal sama. Jika kapal akan
menyelam, maka air laut dimasukkan ke dalam ruang cadangan sehingga berat kapal
bertambah. Pengaturan banyak sedikitnya air laut yang dimasukkan menyebabkan kapal
selam dapat menyelam pada kedalaman yang dikehendaki. Jika akan mengapung, maka
air laut dikeluarkan dari ruang cadangan. Berdasarkan konsep tekanan hidrostastis,
kapal selam mempunyai batasan tertentu dalam menyelam. Jika kapal menyelam terlalu
dalam, maka kapal bisa hancur karena tekanan hidrostatisnya terlalu besar.
Jembatan ponton
Jembatan ponton adalah kumpulan drum-drum kosong
yang berjajar sehingga menyerupi jembatan dan dibuat
berdasarkan prinsip benda terapung. Drum tersebut
harus tertutup rapat sehingga tidak ada air yang masuk
ke dalamnya. Apabila air pasang, jembatan naik. Jika
air surut, maka jembatan turun. Jadi, tinggi rendahnya
jembatan ponton mengikuti pasang surutnya air.
berisi oli (fluida kental), mula-mula makin cepat tetapi akhirnya bergerak dengan kecepatan
tetap?
1. Apakah tegangan Permukaan Zat Cair itu?
Untuk dapat memahaminya, perhatikan gambar dari peristiwa keseharian berikut.
(a)
(b)
(c)
Gambar (a) sebuah klip yang mengapung pada permukaan air. (b) nyamuk
yang dapat hinggap diatas permukaan air. (c) tetes embun pada sarang laba laba
berbentuk bola.
Pikirkanlah konsep fisika apa yang mampu menjelaskan beberapa peristiwa dalam
kehidupan diatas.
permukaan pada zat cair. Tegangan permukaan pada zat cair adalah kecenderungan permukaan
zat cair untuk menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis.
2. Mengapa Terjadi Tegangan Permukaan pada Zat Cair?
Hal ini dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi antara molekul air. Agar semakin
memahami penjelasan ini, perhatikan ilustrasi berikut. Kita tinjau cairan yang berada di
dalam sebuah wadah.
A
BB
dalam cairan (diwakili oleh B), setiap molekul cairan dikelilingi oleh molekul-molekul lain di
setiap sisinya; tetapi di permukaan cairan, hanya ada molekul-molekul cairan di samping dan di
bawah. Di bagian atas tidak ada molekul cairan lainnya. Karena molekul cairan saling tarik
menarik satu dengan lainnya, maka terdapat gaya total yang besarnya nol pada molekul yang
berada di bagian dalam cairan. Sebaliknya, molekul cairan yang terletak dipermukaan (diwakili
oleh A) ditarik oleh molekul cairan yang berada di samping dan bawahnya. Akibatnya, pada
permukaan cairan terdapat gaya total yang berarah ke bawah.
Karena adanya gaya total yang arahnya ke bawah, maka cairan yang terletak di
permukaan cenderung memperkecil luas permukaannya, dengan menyusut sekuat mungkin. Hal
ini yang menyebabkan lapisan cairan pada permukaan seolah-olah tertutup oleh selaput elastis
yang tipis. Fenomena ini kita kenal dengan istilah Tegangan Permukaan.
Akibat tegangan permukaan ini, setetes cairan cenderung berbentuk bola. Karena dalam
bentuk bola itu, cairan mendapatkan daerah permukaan yang tersempit. Inilah yang
menyebabkan tetes air yang jatuh dari kran dan tetes tetes embun yang jatuh pada sarang labalaba berbentuk bola.
Tarikan pada permukaan cairan membentuk semacam kulit penutup yang tipis. Nyamuk
dapat berjalan diatas air karena berat nyamuk dapat diatasi oleh kulit ini. Peristiwa yang sama
terjai pada kip kertas yang diletakan perlahan-lahan diatas permukaan air.
Ketika Anda menambahkan sabun atau deterjen ke dalam air, Anda menurunkan
tegangan permukaan air. Sebagai hasilnya,berat klip kertas tidak dapat lagi di topang oleh
tegangan permukaan air, dan klp akan segera tenggelam.
3. Formulasi Tegangan Permukaan
Pada pembahasan sebelumnya, kita telah mempelajari konsep tegangan permukaan
secara kualitatif (tidak ada persamaan matematis). Kali ini kita tinjau tegangan permukaan secara
kuantitatif. Untuk membantu kita menurunkan persamaan tegangan permukaan, kita tinjau
sebuah kawat yang dibengkokkan membentuk huruf U. Sebuah kawat lain yang berbentuk lurus
dikaitkan pada kedua kaki kawat U, di mana kawat lurus tersebut bisa digerakkan (lihat gambar
di bawah).
Jika
kawat
ini
dimasukan
ke
dalam
dikeluarkan
akan
bermain
gelembung
sabun. Karena kawat lurus bisa digerakkan dan massanya tidak terlalu besar, maka lapisan air
sabun akan memberikan gaya tegangan permukaan pada kawat lurus sehingga kawat lurus
bergerak ke atas (perhatikan arah panah). Untuk mempertahankan kawat lurus tidak bergerak
(kawat berada dalam kesetimbangan), maka diperlukan gaya total yang arahnya ke bawah, di
mana besarnya gaya total adalah F = w + T. Dalam kesetimbangan, F = gaya tegangan
permukaan yang dikerjakan oleh lapisan air sabun pada kawat lurus.
Misalkan panjang kawat lurus adalah l. Karena lapisan air sabun yang menyentuh kawat
lurus memiliki dua permukaan, maka gaya tegangan permukaan yang ditimbulkan oleh lapisan
air sabun bekerja sepanjang 2l. Tegangan permukaan pada lapisan sabun merupakan
perbandingan antara Gaya Tegangan Permukaan (F) dengan panjang permukaan di mana gaya
bekerja (d). Untuk kasus ini, panjang permukaan adalah 2l. Secara matematis, ditulis :
=
F
d
F
2l
Keterangan :
= Tegangan permukaan
F = Gaya tegangan permukaan
Suhu
Tegangan permukaan
(oc)
0
25
80
20
20
20
20
(x 10-3 N/m)
75,6
72,0
62,6
22,8
23,7
63,4
435
Untuk keadaan seimbang, berat zat cair yang naik dalam pipa kapiler harus sama dengan
komponen gaya keatas dari gaya adhesi sehubungan dengan tegangan permukaan. Berat zat cair
atau gaya kebawah w=mg, sedangkan massa m adalah massa jenis () dikali volume zat cair
yang naik dalam pipa kapiler (V=luas alas X h=r2h). Dengan demikian,
w=mg
= ( V)g
= (r2h)g
= ghr2
Gaya ke atas Fy sehubungan dengan tegangan permukaan yang bekerja sepanjang keliling
permukaan dalam pipa kapiler adalah hasil kali komponen keatas tegangan permukaan ( 2 )
dengan keliling permukaan dalam pipa kapiler (2r).
Fy= y(2r)
= cos (2r)
Dengan menyamakan gaya keatas dan kebawah diperoleh
Fy= w
cos (2r) = ghr2
2 cos
= ghr
2 cos
gr
(1)
perhatian :
Untuk zat cair meniskus cekung (misal air) sudut kontak adalah lancip. Nilai
cos pada persamaan (1) bernilai positif, sehingga h bernilai positif, dan ini
berarti zat cair naik.
Untuk zat cair meniskus cembung (misal raksa) sudut kontak adalah tumpul.
Nilai cos pada persamaan (1) bernilai negatif, sehingga h bernilai negatif dan
Fluida yang lebih cair biasanya lebih mudah mengalir, contohnya air. Sebaliknya, fluida
yang lebih kental lebih sulit mengalir, contohnya minyak goreng, oli, madu dan lainnya. Anda
bisa membuktikan dengan menuangkan air dan minyak goreng di atas lantai yang permukaannya
miring. Pasti air ngalir lebih cepat daripada minyak goreng atau oli. Tingkat kekentalan suatu
fluida juga bergantung pada suhu. Semakin tinggi suhu zat cair, semakin kurang kental zat cair
tersebut. Misalnya ketika ibu menggoreng paha ikan di dapur, minyak goreng yang awalnya
kental menjadi lebih cair ketika dipanaskan. Sebaliknya, semakin tinggi suhu suatu zat gas,
semakin kental zat gas tersebut.
a. Hukum Stokes untuk Fluida Kental
Pada suatu fluida ideal (fluida tidak
kental) tidak ada viskositas yang menghambat
lapisan lapisan fluida tersebut menggeser
satu atas lainnya. Pada suatu pipa dengan luas
penampang
lapisan
kecepatan
seragam
fluida
yang
(serbasama),
setiap
bergerak
dengan
ideal
sama.
Namun,
ketika
Viskositas pada aliran fluida kental sama saja dengan gesekan pada gerak benda padat.
Untuk fluida ideal, viskositas = 0, sehingga kita selalu menganggap benda yang bergerak
dalam fluida ideal tidak mengalami gesekan yang disebabkan oleh fluida. Tetapi, jika benda
tersebut bergerak dengan kelajuan tertentu dalam fluidakental, gerak benda akan dihambat oleh
gaya gesekan fluida pada benda tersebut. Besar gaya gesekan fluida dirumuskan
Ff = k v
Koefisien k bergantung pada bentuk geometri benda. Untuk benda yang memiliki bentuk
geometris berupa bolandengan jari jari r, dari perhitungan laboratorium diperoleh
k = 6r
dengan memasukan nilai k ini dalam persamaan kita peroleh
Hukum Stokes
Ff = 6 r v
Dengan adalah koefisien fiskositas yang dinyatakan dalam kg/ms atau Pa s. Persamaan diatas
pertama kali dinyatakan oleh Sir George Stokes pada tahun 1845, sehingga persamaan ini
dikenal sebagai hukum Stokes.
b. Kecepatan Terminal
Perhatikan kelereng yang dilepaskan jatuh bebas dalam fuida kental. Jika hanya gaya
gravitasi yang bekerja pada kelereng, kelereng akan bergerak di percepat dengan percepatan
sama dengan percepatan gravitasi. Ini berarti jarak antara dua kedudukan kelereng dalam selang
waktu yang sama haruslah makin besar. Hasil eksperimen menyatakan hal yang berbeda. Mulamula jarak antara dua kedudukan kelereng dalam waktu yang sama makin besar. Tetapi, mulai
saat tertentu dalam selang waktu yang sama jarak antara dua kedudukan kelereng sama besar.
Dari hasil eksperimen in menunjukan bahwa benda yang dijatuhkan bebas dalam fluida kental,
kecepatannya makin besar sampai mencapai suatu kecepatan terbesar yang tetap. Kecepatan
terbesar terbesar yang tetap ini dinamakan kecepatan terminal.
Pada suatu benda yang jatuh bebas dalam fluida kental, selama geraknya, pada benda
tersebut bekerja tiga buah gaya, yaitu gaya berat w= mg, gaya ketas yang dikerjakan fluida Fa,
dan gesekan yang dikerjakan fluida Ff, seperti pada gambar dibawah ini.
Seperti yang telah dinyatakan benda akan bergerak makin cepat sampai mencapai kecepatan
terminal yang konstan. Pada saat kecepatan terminal vT tercapai, gaya gaya yang bekerja pada
benda adalah seimbang.
F= 0
+ mg Fa - Ff = 0
Ff = mg Fa
(*)
Jika massa jenis benda = b, massa jenis fuida = f dan volume benda = Vb, gaya keatas Fa =
V b f g
berat benda mg = (b Vb)g
gaya gesekan Ff = 6 r vT
dengan memasukan besar ketiga gaya tersebut kedalam (*) kita peroleh
6 r vT = b Vb g - Vb f g
= g Vb (b- f)
Kecepatan terminal dalam fluida kental
vT =
g V b( b f )
6 r
vT =
r3, sehingga
4
r 3 ( b f )
3
6 r
2
9
r2 g
(b- f)
5. Oli
6. Alkohol
7. Spiritus
hasil
massa
jenis
yang
didapatkan dengan literature.
8.
9. Contoh
gambar
percobaan
11.
5. h
3.
1.
h
2. Jenis
zat cair
4.
(c
9.
14.
19.
24.
10.
11.
15.
16.
20.
21.
25.
26.
z
at
c
ai
r
6. (c
m
)
7. zat cair
8. (kg/m3
12.
13.
17.
18.
22.
23.
27.
28.
35.
36. Menurut Pascal, pada gambar di atas memnuhi kondisi:
37.
38. . = (1)
39.
40. Maka didapatkan persamaan dari konsep mesin hidrolik adalah
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63. 3. Perhatikan gambar berikut!
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
(a) (c)
74.
75. (a)
76. Mengapa serangga dapat hinggap di permukaan air?
77. (b) Mengapa sebuah paper clip yang terbuat dari logam dapat terapung bila
diletakkan secara mendatar di atas permukaan air secara hati-hati, padahal massa
jenis paper clip tersebut lebih besar dari massa jenis air?
78. (c) Mengapa setetes air cenderung berbentuk bola?
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
109.
110.
111.
112.
113.
4. Tegangan permukaan adalah
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
Tegangan permukaan didefinisikan sebagai besarnya gaya tiap satuan panjang
pada permukaan zat cair, atau dapat dirumuskan menjadi:
124.
125.
Dimana : =
126.
127.128. F = ... (dinyatakan dalam satuan )
129.
130. = ... (dinyatakan dalam satuan )
131.
= ... (dinyatakan dalam satuan )
5. Apabila setetes air diletakkan di atas kaca maka air akan membasahi kaca, sedangkan
apabila setetes air raksa diletakkan pada kaca maka raksa tidak membasahi kaca.
Mengapa demikian?
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
141.
142.
143.
144.
145.
146.
147.
148.
149.
6. Perhatikan gambar di bawah ini!
150.
151.
152.
153.
154.
155.
156.
157.
158.
159.
160.
161.
Mengapa air dalam pipa kapiler naik, tetapi raksa dalam pipa kapiler justru
turun ? Tuliskan beserta dengan persamaan rumusnya!
, maka benda akan bergerak ke bawah. Gaya - gaya yang bekerja pada
adalah
gaya
.,
gaya
.,
..
203.
= .. ...
dan
gaya
204.
= .. ...
205.
Gaya Stokes
206.
207.
= .. ...
= . + ..
210.
211.
212.
213.
214.
215.
216.
217.
218.
219.
220.
(5)
221.
v=
=
=
..
222.
LAMPIRAN 4. LEMBAR PENILAIAN
223.
1. Instrumen Penilaian Sikap
224.
225. JURNAL GURU MATA PELAJARAN
226.
227. Nama Satuan Pendidikan
: SMAN 48 JAKARTA
228.
Tahun Pelajaran
: 2016 2017
229.
Kelas / Semester
: XI / Ganjil
230.
Mata Pelajaran
: Fisika
231.
232.
233.
234.
235.
236.
237.
238.
Wa
Na
Kej
But
Pos
Tin
u
,
i
P
t
a
k
/
f
L
/
a
n
239.
l
240.
241.
242.
243.
244.
245.
1
246.
247.
248.
249.
250.
251.
252.
g
a
253.
254.
255.
256.
257.
258.
259.
3
260.
261.
262.
263.
264.
265.
266.
4
267.
268.
285. Jika massa jenis air 1000 kg/m3 , percepatan gravitasi bumi
10 m/s2 dan tekanan udara luar 105 N/m, tentukan :
a) tekanan hidrostatis yang dialami ikan
b) tekanan total yang dialami ikan
2.
Jika luas penampang pipa besar adalah 250 kali luas penampang
pipa kecil dan tekanan cairan pengisi pipa diabaikan, tentukan
gaya minimal yang harus diberikan anak agar batu bisa
terangkat!
287.
288.
No.
291.
1.
289.
Uraian Jawaban
290. S
kor
292.
293.
2.
295.
294. F1 = F
F2 = Wbatu = (1000)(10) = 10000 N
A1 : A2 = 1 : 250
296. J297.
umlah
299.
skor maksimum
300.
Nilai=
298.
Jumlah Skor
x 100
Jumlah skor maksimum
301.
302.
Kompetensi Dasar
312. 4.3. Merencanakan dan melakukan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida
statis, berikut presentasi hasil dan makna fisisnya
29. Materi
: .
Kelompok : ..
30. Kelas
: .
35. P
34. P
e
l
a
k
s
a
n
a
a
n
e
r
s
i
a
p
a
n
32.
33. Nama
P
e
r
c
o
b
a
a
n
P
e
r
c
o
b
a
a
n
36. Ke
giat
an
Ak
hir
Per
cob
aan
38.
39.
40.
41.
42.
44.
45.
46.
47.
48.
50.
51.
52.
53.
54.
31.
37.
43.
49.
55.
313.
Lembar Pengamatan
314.
315.
316.
317.
No.
320.
1
321.
Keterampilan
Rubrik
318.
319.
Rubrik
yang dinilai
Persiapan
322.-
dengan
percobaan
(menyiapkan alat
dan bahan)
rapih
sesuai
keperluannya
Bahan-bahan/larutan
dengan
untuk
331.
2
332.
Pelaksanaan
Percobaan
325.
praktikum
Lembar kegiatan praktikum tersedia
Menggunakan jas laboratorium
326.
Ada 3 aspek yang
terpenuhi
329.
330.
terpenuhi
333.3
Ada
aspek
yang
bejana U
Mengukur ketinggian masing-masing
zat cair
Menghitung massa jenis minyak
Mengulangi
percobaan
dengan
mengganti jenis zat cair lain (oli,
spiritus, alcohol)
Menghitung massa jenis zat cair
lainnya
Membuat laporan hasil percobaan
dikertas
polio
bergaris
dengan
berdiskusi kelompok
Melakukan
presentasi
hasil
342.
343.
Kegiatan akhir
praktikum
336.
337.
terpenuhi
340.
341.
terpenuhi
344.3
-
347.
semula
348.
terpenuhi
351.
352.
terpenuhi
353.
354.
355.
Mengetahui,
356.
HAFSHAH
358.
NIP: 197701082008012020
NIM: 1301135018
JUWAIRIYAH