You are on page 1of 18

ASUHAN KEPERAWATAN GOITER(GONDOK)

BAB I
KONSEP DASAR MEDIS:GOITER
1.1.

PENGERTIAN

Goiter adalah pembesaran pada kelenjar tiroid. Pembesaran ini dapat terjadi pada
kelenjar yang normal (eutirodisme), pasien yang kekurangan hormon tiroid
(hipotiroidisme) atau kelebihan produksi hormon (hipetiroidisme). Terlihat
pembengkakan atau benjolan besar pada leher sebelah depan (pada tenggorokan)
dan terjadi akibat pertumbuhan kelenjar tiroid yang tidak normal.
Gondok adalah suatu pembengkakan pada kelenjar tiroid yang abnormal dan
penyebabnya bisa bermacam-macam, dimana kelenjar tiroid diperlukan untuk
memproduksi hormon tiroid yang berfungsi mengontrol metabolisme tubuh,
keseimbangan tubuh dan pertumbuhan perkembangan yang normal.
1.2.

ANATOMI KELENJAR TIROID

Kelenjar tiroid mulai terlihat terbentuk pada janin berukuran 3,4-4 cm, yaitu pada
akhir bulan pertama kehamilan. Kelenjar tiroid berasal dari lekukan faring antara
branchial pouch pertama dan kedua. Dari bagian tersebut timbul divertikulum, yang
kemudian membesar, tumbuh ke arah bawah mengalami decencus dan akhirnya
melepaskan diri dari faring. Sebelum lepas, berbentuk sebagai duktus tiroglosus,
yang berawal dari foramen sekum di basis lidah. Pada umumnya duktus ini akan
menghilang setelah dewasa, tetapi pada beberapa keadaan masih menetap, atau
terjadi kelenjar disepanjang jalan ini, yaitu antara letak kelenjar yang seharusnya
dengan basis lidah. Dengan demikian sebagai kegagalan desensus atau
menutupnya duktus akan ada kemungkinan terbentuk kelenjar tiroid yang abnormal ,
persistensi duktus tiroglosus, tiroid lingual, tiroid servikal, sedangkan desensus yang
terlalu jauh akan memberikan tiroid substernal. Branchial pouch keempat pun ikut
membentuk bagian kelenjar tiroid dan merupakan asal sel-sel parafolikuler atau sel
C yang memproduksi kalsitonin.
Kelenjar tiroid terletak di bagian bawah leher, terdiri atas dua lobus, yang
dihubungkan oleh ismus sehingga bentukya menyerupai kupu-kupu atau huruf H,
dan menutupi cincin trakea 2 dan 3. Pada usia dewasa berat kelenjar ini kira-kira 20
gram. Kapsul fibrosa menggantungkan kelenjar ini pada fasia pretrakea sehingga
pada setiap gerakan menelan selalu diikuti dengan gerakan terangkatnya kelenjar
kearah kranial. Sifat inilah yang digunakan di klinik untuk menentukan apakah suatu
bentukan di leher berhubungan dengan kelenjar tiroid atau tidak. Pengaliran darah
ke kelenjar berasal dari a. Tiroidea superior dan a. Tiroidea inferior. Ternyata setiap
folikel tiroid diselubungi oleh jala-jala kapiler, dan jala-jala limfatik, sedangkan sistem
venanya berasal dari pleksus perifolikular. Pembuluh getah bening kelenjar tiroid
berhubungan secara bebas dengan pleksus trakealis. Selanjutnya dari pleksus ini
kearah nodus prefaring yang tepat berada diatas ismus serta ke kelenjar getah
bening pretrakealis, sebagian lagi bermuara di kelenjar getah bening brakiosefalikus.
Hubungan getah bening ini penting untuk menduga penyebaran keganasan yang
berasal dari tiroid.

1.3.

ETIOLOGI

a) Hipertiroidisme primer yang disebabkan karena kegagalan kelenjar tiroid atau


kekurangan yodium,dimana kadar hormon tiroid didalam darah rendah sehingga
tidak ada inhibisi umpan balik negatif kehipofisis anterior,hal ini mengakibatkan
sekresi TSH meningkat.
b) Sekresi yang berlebihan dari hormon TSH akan berpengaruh terhadap
perubahan kelenjar tiroid dan stimulasi TSH yang berleebihan juga dapat
berpengaruh pada produksi kelenjar tiroid
c) Penyakit grave.adanya TSI merangsang pertumbuhan tiroid meningkatkan
sekresi hormon tiroid.
d) Defisiensi yodium,yodium merupakan bahan untuk sintesis hormon
tiroid,sehingga produksi hormon juga akan menurun.
e) Genetik yang mengakibatkan kegagalan metabolisme yodium.
f) Pencernaan dalam jumlah besar nutrisi goitrogens yang dapat menghambat
produksi T4,seperti bayam,kedelai,dan kubis.
g) Pencernaan obat-obatan yang bersifat goitrogens seperti
glukokortikoid,dopamin atau lithium
1.3.
FAKTOR RESIKO
Gondok dapat menyerang siapa saja. Gondok dapat terjadi pada saat kelahiran dan
terjadi kapan saja sepanjang hidup, walaupun lebih sering terjadi setelah usia 50
tahun. Beberapa faktor risiko umum munculnya gondok adalah :
Kurangnya diet yodium. Orang-orang yang tinggal di daerah dimana yodium sulit
didapatkan beresiko tinggi gondok.
Jenis kelamin. Perempuan lebih rentan mengalami gangguan tiroid daripada lakilaki.
Usia lanut. Umur di atas 50 tahun atau lebih berisiko lebih tinggi terkena gondok.
Riwayat medis. Riwayat pribadi atau keluarga yang menderita penyakit
autoimmune meningkatkan risiko gondok.
Kehamilan dan menopause. Masalah tiroid lebih sering terjadi setelah kehamilan
dan menopause.
Obat tertentu. Beberapa obat termasuk immunosuppressants, obat jantung
Amiodarone dan lithium obat psikiatri meningkatkan risiko gondok.
Terpapar radiasi. Risiko meningkat jika seseorang menjalani perawatan radiasi ke
leher atau dada atau terkena radiasi di fasilitas nuklir
1.4. FATOFISIOLOGI

Pembentukan hormon tiroid membutuhkan unsur yodium dan stimulasi dari TSH.
Salah satu penyebab paling sering terjadi penyakit gondok karena kekurangan
yodium. Aktifitas utama dari kelenjar tiroid adalah untuk berkonsentrasi dalam
pengambilan yodium dari darah untuk membuat hormon tiroid. Kelenjar tersebut
tidak cukup untuk membuat hormon tiroid jika tidak memiliki cukup yodim. Oleh
karena itu,dengan defesiansi yodium individu akan menjadi hipotiroid. Kekurangan
hormon tiroid(hipotiroid)tubuh akan berkonpensasi terhadap pembesaran tiroid,hal
ini juga merupakan proses adaptasi terhadap defisiensi hormon tiroid. Namun

demikian pembesaran dapat terjadi sebagai respon meningkatnya sekresi


pituitari/TSH.
1.5. TANDA DAN GEJALA
gejala atau tanda yang muncul pada penderita gondok adalah :
Pembengkakan pada pangkal leher/pembesaran kelenjar tiroid
Kesulitan dalam dalam bicara
Perasaan ketat atau sempit pada tenggorokan
Batuk
Suara serak
Kesulitan menelan
Kesulitan bernapas
Nyeri tekan pada kelenjar tiroid
1.6. KLASIFIKASI
1.Goiter congenital
Hampir selalu ada pada bayi hipertiroid kongenital, biasanya tidak besar dan sering
terjadi pada ibu yang memiliki riwayat penyakit graves.
2.Goiter endemik dan kretinisme
Biasa terjadi pada daerah geografis dimana detistensi yodium berat, dekompensasi
dan hipotiroidisme dapat timbul karenanya, goiter endemik ini jarang terjadi pada
populasi yang tinggal disepanjang laut
3.Goiter sporadic
Goiter yang terjadi oleh berbagai sebab diantaranya tiroiditis. Digolongkan menjadi 3
(tiga) bagian yaitu :
a. Goiter yodium
Goiter akibat pemberian yodium biasanya keras dan membesar secara difus,dan
pada beberapa keadaan,hipotiroidisme dapat berkembang.
b. Goiter sederhana (Goiter kollot)
Yang tidak diketahui asalnya. Pada pasien bistokgis tiroid yang tampak normal.
c.Goiter multinodular
Goiter keras dengan permukaan berlobulasi dan tunggal atau banyak nodulus
yang dapat diraba, mungkin terjadi perdarahan, perubahan kistik dan fibrosis.
4.Goiter intratrakea Tiroid intralumen terletak dibawah mukosa trakhea dan sering
berlanjut dengan tiroid ekstratrakea yang terletak secara normal.
Klasifikasi Goiter menurut WHO :
1.Stadium O A
: tidak ada goiter.
2.Stadium O B
: goiter terdeteksi dari palpasi tetapi tidak terlihat walaupun
leher terekstensi penuh.
3.Stadium I
: goiter palpasi dan terlihat hanya jika leher terekstensi
penuh.
4.Stadium II
: goiter terlihat pada leher dalam Potersi.
5.Stadium III
: goiter yang besar terlihat dari Darun

1.7.

PENATALAKSANAAN

1. Pengobatan
Pasien dengan satu atau lebih nodul tiroid yang mengalami hipertiroid diberikan obat
anti tiroid.obat anti tiroid yang biasa digunakan adalah; karbimazol,metimazol,dan
profiltourasil.
2. Pembedahan
Tujuan pembedahan adalah untuk mengurangi massa fungsional pada
hipertiroid,mengurangi penekanan dan esophagus dan trakhea,mengurangi
ekspansi pada tumor atau keganasan.
3. Terapi radioiodine
Merupakan teraapi alternatif untuk single toxic adenoma atau toxic multinodular
goiter. Tujuan dari terapi ini adalah untuk mempertahankan fungsi dari jaringan tiroid
normal.radioiodine juga digunakan untuk mengurangi volume nodul pada nontoksik
multinodular goiter.
1.8.

KOMPLIKASI

1.
2.

Terhambatnya jalan nafas


aritmia
Badai tiroid(suatu aktifitas yang sangat berlebihan dari kelenjar tirod yang terjadi
secara tiba-tiba.
Yang akan mengakibatkan:

Demam

Kelemahan

Perubahan suasana hati

Perubahan kesadaran

Kegelisahan,dll.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GOITER
2.1. PENGKAJIAN
2.1.1. anamnise
a. identitas
Nama
:
usia
:
Jenis kelamin :
alamat
:
suku
:
agama
:
pekerjaan :
b. keluhan utama
Perasaan ketat atau sempit pada tenggorokan
Batuk
Suara serak
Kesulitan menelan
Kesulitan bernapas
c. riwayat penyakit sekarang
klien masuk RS dengan keluhan sejak sebelum masuk RS klen mengeluh

batuk,sulit menelan,sulit bernafas,perasaan ketat atau sempit pada tenggorokan


sehingga klien mengalami penurunan berat badan.
d. riwayat penyakit dahulu
klien tidak mempunyai riwayat masa lalu dan tidak ada alergi terhadap makanan dan
obat-obatan..
e.riwayat penyakit keluarga
ayah klien menderita penyakit gondok atau goiter.
f. riwayat psikososial

Klien mengatakan cemas terhadap penyakit yang dideritanya karena takut tidak
sembuh

Klien dan keluarga banyak bertanya tentang proses dan perawatan penyakit

Klien bituh dukungan dari perawat terutama keluarga


2.1.2. pemeriksaan fisik
Palpasi kelenjar tiroid, nodul tunggal atau ganda, konsistensi dan simetris
tidaknya, apakah terasa nyeri pada saat dipalpasi.
Inspeksi bentuk leher simetris tidaknya.
Auskultasi bunyi pada arteri tyroidea,nilai kualitas suara
Palpasi apakah terjadi deviasi trachea
2.1.3. pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan sidik tiroid,pemeriksaan dengan radiosotop untuk mengetahui
ukuran,lokasi dan fungsi tiroid,melalui hasil tangkapan yodiun radioaktif oleh kelenjar
tiroid
Pemeriksaan ultrasonografi(USG),mengetahui keadan nodul kelenjar tiroid
misalnya keadaan padat atau cair,adanya kista,tiroiditis.
Biopsi asporasi jarum halus(BAJAH) yaitu dengan melakukan aspirasi
menggunakan jarum suntik halus no.22-27,sehingga rasa nyeri dapat dikurangi
danrelatif lebih aman. Namun demikian kelemahan dari pemeriksaan ini adalah
menghasilkan negatif atau positif.
Pemeriksaan T3,T4,TSH,untuk mengetahui hiperfungsi atau hipofungsi kelenjar
tiroid atau hipofisis
Temografi,yaitu dengan mengukursuhu kulit pada daerah tertentu,menggunakan
alat yang disebut dinamic telethermografi. Hasilnya keadaan panas apabila selisih
suhu dengan daerah sekitarnya>0,90C dan dingin papabila <0,90C.sebagian besar
keganasan tiroid pada suhu panas.
2.2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tidak efektipnya bersihan jalan nafas berhubungan dengan kompresi
trakea dan obstruksi
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan adanya
penekanan daerah oesofagus, penurunan nafsu makan.
3. Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan jaringan post oerasi tiroidektomi

4.
5.

Gangguan integritas kulit berhubungan dengan pembedahan insisi


Kurang pengetahuan berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi.

2.3. PERENCANAAN
1) Resiko tidak efektipnya bersihan jalan nafas berhubungan dengan kompresi
trakea dan obstruksi.
Tujuan:jalan nafas pasien paten
Kriteria hasil:
- pasien mengatakan tidak sesak nafas
- Jalan nafas bersih
- Slem tidak ada
- Pola pernafasan normal

Intervensi keperawatan rasional


Monitor jumlah pernafasan,kedalaman dan kerja pernafasan Pernafasan yang
cepat dapat berkembang menjadi kegagalan pernafasan dan dapat terjadi karena
kompresi,edema atau perdarahan
Kaji adanya dispnea,stridor,sianosis dan catat kualitas suara Indikator adanya
obstruksi trachea atau spame laring,data dibutuhkan untuk intervensi lebih lanjut
Hati-hati dengan mobilisasi dan kelenturan leher,sokong dengan bantal
Mengurangi regangan atau tarikan luka operasi
Investigasi kesulitan menelan,mengeluarkan slem dan kesulitan bernafas. Indikasi
edema,perdarahan pada sekitar jaringan tempat operasi
Kolaburasi dalam pemberian terapi inhalasi Mengurangi edema dan melonggarkan
jalan nafas
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan adanya
penekanan daerah oesofagus, penurunan nafsu makan.
Tujuan
: Menunjukkan status gizi pasien yang adekuat
Kriteria Hasil :

dalam 324 jam, pasien menunjukkan

BB normal

Albumin normal 3,5-5 mg/Dl

Peningkatan nafsu makan

No Intervensi Rasional
1 Kaji adanya kesulitan menelan, selera makan, kelemahan umum dan munculnya
mual dan muntah. kesulitan menelan, selera makan, kelemahan umum dan
munculnya mual dan muntah adalah factor yang menentukan asupan makan pasien
2 Pantau masukan makanan setiap hari dan timbang berat bada setiap hari serta
laporkan adanya penurunan. Mengetahui status nutrisi pasien
3 Dorong klien untuk makan dan meningkatkan jumlah makan dan juga beri
makanan lunak, dengan menggunakan makanan tinggi kalori yang mudah dicerna.

Mempermudah pasien menelan makanan


4 Beri/tawarkan makanan kesukaan klien. Meningkatkan nafsu makan pasien
5 Kolaborasi : konsultasikan dengan ahli gizi untuk memberikan diet tinggi kalori,
protein, karbohidrat dan vitamin. Mencukupi nutrisi sesuai yang dibutuhkan pasien
3. Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan jaringan post oerasi tiroidektomi
Tujuan:pasien dapat mempertahankan rasa nyaman nyeri yang optimal
Kriteria hasil:

Pasien mengatakan nyeri berkurang

Ekspresi wajah tidak tampak kesakitan

Prilaku pasien adaptif

TTV dalam batas normal


Intervensi keperawatn rasional
Kaji secara komprehensip nyeri,lokasi,krakteristik,awal
kejadian,durasi,frekuensi,kualitas,berat/ringan dan faktor penyebab Nyeri adalah
pengalaman subjektif karena itu harus dideskripsikan oleh pasien
Amati atau pantau tanda dan gejala yang terkait dengan rasa sakit,seperti tekanan
darah,denyut jantungmsuhu,warna,kelembapan kulit,gelisah dan kemampuan untuk
fokus Perhatian terhadap tanda-tanda yang terkait dapat membantu perawat
dalam mengevaluasi sakit
Nilai pengetahuan pasien atau freferensi tentang pengurangan rasa sakit
Beberapa pasien mungkin tidak menyadari aktifitas metode nonpharmaklogikal dan
mungkin bersedia untuk mencobanya.
Evalusi respon rasa sakit pasien dan obat-obatan atau terapi yang dertujuan untuk
menghilangkan atau mengurangi rasa sakit Mengetahui aktifitas dari terapi yang
diberikan
Lakukan latihan biofeedback,latiahn pernafasan,terapi musik Salah satu metode
untuk menurunkan nyeri
Berikan intruksi antisipatif tentang penyebab nyeri,pencegahan yang sesuai dan
langkah-langkah bantuan Mengurangi resiko efek samping analgetik
Lakukan perawatan luka denagn teknik aseptik setelah hari ketiga
meningkatkan rasa nyeri

Infeksi dapat

4. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan pembedahan insisi


Tujuan:pasien dapat meningkatkan integritas kulit melalui perawatan luka yang
optimal
Kriteria hasil:

Kulit pasien utuh

Luka bekas operasi kering,tidak ada tanda-tanda infeksi

Tidak ada nyeri pada luka operasi


Intervensi keperawatan rasional
Lakukan imobilisasi pada area leher dan hindari keadaan fleksi dan hipertensi
leher Mencegah tarikan pada garis luka sehingga mengakibatkan perdarahan
Jaga kasa dan balutan dileher tetap bersih dan kering Menjaga terjadinya infeksi
Jaga pakaian dan tempat tidur tetap kering Menghindari iritasi dan gatal-gatal
Jaga suhu ruangan yang nyaman Suhu yang panas dapat meningkatkan evavorasi

dan vasodilatasi
Hindari aktifitas yang dapat meningkatkan keringat Menghindari gatal dan
vasodilatasi
Lakukan perawatan luka dengan teknik steril Penyembuhan luka
Laksanakan program pengobatan pemberian antibiotik Penyembuhan luka
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi.
Tujuan
: Menunjukkan peningkatan pengetahuan klien
Kriteria Hasil : Dalam 224 jam, pasien
Mengikuti pengobatan yang disarankan
Peningkatan pengetahuan pasien
Dapat menghindari sumber stress

No Intervensi Rasional
1 Berikan informasi yang tepat dengan keadaan individu Meningkatkan
pengetahuan pasien
2 Identifikasi sumber stress dan diskusikan faktor pencetus krisis tiroid yang
terjadi, seperti orang/sosial, pekerjaan, infeksi, kehamilan Agar pasien bisa
menghindari sumber stress
3 Berikan informasi tentang tanda dan gejala dari penyakit gondok serta
penyebabnya Dapat mengidentifikasi gejala awal dari gondok
4 Diskusikan mengenai terapi obat-obatan termasuk juga ketaatan terhadap
pengobatan dan tujuan terapi serta efek samping obat tersebut Pasien bisa
mengikuti terapi yang disarankan

DAFTAR PUSTAKA
Murwani arita,S.Kep, perawatan pasien penyakit dalam ,penerbit mitra
cendika,jogjakarta:2009
Tarwono,Ns.S.Kep,M.Kep,dkk, perawatan medikal bedah,sistem endokrin,jakarta:tim
2012

1
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang
Istilah Goiter berarti terjadinya pembesaran pada kelenjar tiroid, yangdikenal
dengan goiter non toxik atau simpel goiter atau struma endemik, dengandampak
yang ditimbulkannya hanya bersifat local yaitu sejauh mana pembesarantersebut
mempengaruhi organ disekitarnya seperti pengaruhnya pada trachea
danesophagus.Goiter adalah salah satu cara mekanisme kompensasi tubuh
terhadapkurangnya unsure yodium dalam makanan dan minuman. Asupan yodium
dapatdiperiksa secara langsung yaitu dengan cara menganalisis makanan
yangdikonsumsi oleh masyarakat tertentu yang mengidap goiter,
sedangkanpemeriksaan secara tidak langsung dipakai berbagai cara
antara lain : pemeriksaankadar yodium dalam urine dan dengan studi kinetik
yodium.Berdasarkan kejadiannya atau penyebarannya ada yang disebut
strumaendemis dan sporadik. Secara sporadik dimana kasus-kasus struma ini
dijumpaimenyebar diberbagai tempat atau daerah. Bila dihubungkan dengan
penyebabmaka struma sporadik banyak disebabkan oleh faktor goitrogenik,
anomali,penggunaan obat-obat anti tiroid, peradangan dan neoplasma, secara
endemis,dimana kasus-kasus struma ini dijumpai pada sekelompok orang didaerah
tertentu,sdihubungkan dengan penyakit defisiensi yodium.Pada umumnya goiter
seringdijumpai pada daerah pegunungan, namun ada juga yang ditemukan di
dataranrendah dan ditepi pantai.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Definisi Goiter
3Goiter adalah pembesaran pada kelenjar tiroid. Pembesaran ini dapat
terjadipada kelenjar yang normal
(eutirodisme),
pasien yang kekurangan hormon tiroid
(hipotiroidisme)
atau kelebihan produksi hormon
(hipetiroidisme).
Terlihatpembengkakan atau benjolan besar pada leher sebelah depan (pada
tenggorokan)dan terjadi akibat pertumbuhan kelenjar tiroid yang tidak normal.
Kelenjar tiroidyang membesar disebut goiter. Goiter dapat menyertai hipo
maupun hiperfungsitiroid. Bila secara klinik tidak ada tanda-tanda khas, disebut
giter non-toksikGondok adalah suatu pembengkakan pada kelenjar tiroid yang
abnormal danpenyebabnya bisa bermacam-macam, dimana kelenjar tiroid
diperlukan untukmemproduksi hormon tiroid yang berfungsi mengontrol
metabolisme tubuh,keseimbangan tubuh dan pertumbuhan perkembangan yang
normal.

2.2 Etiologi Goiter


Berbagai faktor diidentifikasikan sebagai penyebab terjadinya
hipertropikelenjar tiroid termasuk didalamnya defisiensi yodium, goitrogenik
glikosida agent(zat atau bahan ini dapat mensekresi hormon tiroid) seperti ubi
kayu, jagung, lobak,kangkung, kubis bila dikonsumsi secara berlebihan, obatobatan anti tiroid,anomali, peradangan dan tumor/neoplasma.a.
Auto-imun (dimana tubuh menghasilkan antibodi yang menyerang
komponenspesifik pada jaringan tersebut).
Tiroiditis Hasimotos adalah kondisi autoimun di mana terdapat kerusakan
kelenjar tiroid oleh sistem kekebalan tubuh sendiri. Sebagai kelenjar
menjadilebih rusak, kurang mampu membuat persediaan yang memadai
hormontiroid.Penyakit Graves. Sistem kekebalan menghasilkan satu protein,
yangdisebut tiroid stimulating imunoglobulin (TSI). Seperti dengan TSH,
TSImerangsang kelenjar tiroid untuk memperbesar memproduksi sebuah
gondok.b.
Defisiensi Yodium.Yodium sendiri dibutuhkan untuk membentuk hormon tyroid
yang nantinyaakan diserap di usus dan disirkulasikan menuju bermacam-macam
kelenjar.Kelenjar tersebut diantaranya Choroid, Ciliary body, Kelenjar susu,
Plasenta,Kelenjar air ludah, Mukosa lambung, Intenstinum tenue, Kelenjar
gondok.Sebagaian besar unsur yodium ini dimanfaatkan di kelenjar gondok. Jika
kadar
4yodium di dalam kelenjar gondok kurang, dipastikan seseorang akan
mengidappenyakit gondok.c.
Obat-obatan tertentu yang dapat menekan produksi hormon tiroid.d.
Peningkatan Thyroid Stimulating Hormone (TSH) sebagai akibat dari
kecacatandalam sintesis hormon normal dalam kelenjar tiroid.e.
Kerusakan genetik, yang lain terkait dengan luka atau infeksi di tiroid.
Tiroiditisadalah peradangan dari kelenjar tiroid sendiri dapat mengakibatkan
pembesarankelenjar tiroid.f.
Beberapa disebabkan oleh tumor (Baik dan jinak tumor
kanker). MultinodularGondok. Individu dengan gangguan ini memiliki satu atau
lebih nodul di dalamkelenjar tiroid yang menyebabkan pembesaran. Hal ini sering
terdeteksi sebagainodular pada kelenjar perasaan pemeriksaan fisik. Pasien
dapat hadir dengannodul tunggal yang besar dengan nodul kecil di kelenjar, atau
mungkin tampilsebagai nodul beberapa ketika pertama kali terdeteksi.g.

Kanker Tiroid. Thyroid dapat ditemukan dalam nodul tiroid meskipun kurangdari
5% dari nodul adalah kanker. Sebuah gondok tanpa nodul bukan merupakanresiko
terhadap kanker.h.
Kehamilan. Sebuah hormon yang disekresi selama kehamilan
yaitu gonadotropindapat menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid.
Patofisiologi Goiter
5
Goiterg3 PemenuhanO k s i e n g3 CitraTubuhSuara MenjadiSerak & ParauResti
g3 KomunikasiVerbalPenekanan PdPita SuaraPerubahan NutrisiKurang Dari Keb
TubuhDisfagiaDepresiVentilasiKompresiTrakea & EsofagusHipertrofiHiperplasi
Kel.TiroidTSHHipotiroidDefisiensiYodium
Aktifitas utama kelenjar tiroid adalah untuk berkonsentrasi yodium daridarah
untuk membuat hormon tiroid. Kelenjar tersebut tidak dapat membuathormon
tiroid cukup jika tidak memiliki cukup yodium. Oleh karena itu, dengandefisiensi
yodium individu akan menjadi hipotiroid. Akibatnya, tingkat hormontiroid terlalu
rendah dan mengirim sinyal ke tiroid. Sinyal ini disebut thyroidstimulating
hormone (TSH). Seperti namanya, hormon ini merangsang tiroid
untukmenghasilkan hormon tiroid dan tumbuh dalam ukuran yang besar
Pertumbuhanabnormal dalam ukuran menghasilkan apa yang disebut sebuah
gondokKelenjar tiroid dikendalikan oleh thyroid stimulating hormone (TSH) yang
jugadikenal sebagai thyrotropin. TSH disekresi dari kelenjar hipofisis, yang
padagilirannya dipengaruhi oleh hormon thyrotropin releasing hormon (TRH)
darihipotalamus. Thyrotropin bekerja pada reseptor TSH terletak pada kelenjar
tiroid

7keluar, maka akan memberi bentuk leher yang besar dapat simetris atau
tidak, jarang disertai kesulitan bernapas dan disfagia.
2.3 Klasifikasi Goiter
a.
Goiter kongenital.Hampir selalu ada pada bayi hipertiroid kongenital, biasanya
tidak besar dansering terjadi pada ibu yang memiliki riwayat penyakit graves.b.
Goiter endemik dan kretinisme.Biasa terjadi pada daerah geografis dimana
detistensi yodium berat,dekompensasi dan hipotiroidisme dapat timbul
karenanya, goiter endemik ini jarang terjadi pada populasi yang tinggal
disepanjang laut.c.

Goiter sporadis.Goiter yang terjadi oleh berbagai sebab diantaranya tiroiditis


fositik yang terjadilazim pada saudara kandung, dimulai pada awal kehidupan dan
kemungkinanbersama dengan hipertiroidisme yang merupakan petunjuk penting
untukdiagnosa.d.
Goiter yodium.Goiter akibat pemberian yodium biasanya keras dan membesar
secara difus, danpada beberapa keadaan, hipotirodisme dapat berkembang.e.
Goiter sederhana
(Goiter kollot
).Yang tidak diketahui asalnya. Pada pasien bistokgis tiroid tampak normal
ataumenunjukan berbagai ukuran follikel, koloid dan epitel pipih.f.
Goiter multinodular.Goiter keras dengan permukaan berlobulasi dan tunggal atau
banyak nodulusyang dapat diraba, mungkin terjadi perdarahan, perubahan kistik
dan fibrosis.g.
Goiter intratrakea.Tiroid intralumen terletak dibawah mukosa trakhea dan
sering berlanjut dengantiroid ekstratrakea yang terletak secara normal.h.
Klasifikasi Goiter menurut WHO :1)
Stadium O

A : tidak ada goiter.2)


Stadium O

B : goiter terdeteksi dari palpasi tetapi tidak terlihat walaupunleher


terekstensi penuh.
83)
Stadium I : goiter palpasi dan terlihat hanya jika leher terekstensipenuh.4)
Stadium II : goiter terlihat pada leher dalam Potersi.5)
Stadium III : goiter yang besar terlihat dari Darun.
2.4 Manifiestasi Klinis Goiter
Penderita mungkin mengalami aritmia dan gagal jantung yang resistenterhadap
terapi digitalis. Penderita dapat pula memperlihatkan bukti-buktipenurunan
berat badan, lemah, dan pengecilan otot. Biasanya ditemukan goitermulti nodular

pada pasien-pasien tersebut yang berbeda dengan pembesaran tiroiddifus pada


pasien penyakit GravesPenderita goiter nodular toksik mungkin memperlihatkan
tanda-tanda mata(melotot, pelebaran fisura palpebra, kedipan mata berkurang)
akibat aktivitassimpatis yang berlebihan. Meskipun demikian, tidak ada
manifestasi dramatisoftalmopati infiltrat seperti yang terlihat pada penyakit
Graves. Gejala disfagia dansesak napas mungkin dapat timbul. Beberapa goiter
terletak di retrosternal .Pada umumnya pasien struma nodosa datang berobat
karena keluhanketakutan akan keganasan. Sebagian kecil pasien, khususnya yang
dengan strumanodosa besar, mengeluh adanya gejala mekanis, yaitu penekanan
pada esophagus(disfagia) atau trakea (sesak napas). Gejala penekanan ini data
juga oleh tiroiditiskronis karena konsistensinya yang keras. Biasanya tidak
disertai rasa nyeri kecualibila timbul perdarahan di dalam nodulKeganasan tiroid
yang infiltrasi nervus rekurens menyebabkan terjadinyasuara parau. Kadangkadang penderita datang dengan karena adanya benjolanpada leher sebelah
lateral atas yang ternyata adalah metastase karsinoma tiroidpada kelenjar getah
bening, sedangkan tumor primernya sendiri ukurannya masihkecil. Atau penderita
datang karena benjolan di kepala yang ternyata suatumetastase karsinoma tiroid
pada kranium. Gejala utama :a.
Peningkatan frekuensi denyut jantungb.
Peningkatan tonus otot, tremor, iritabilitas, peningkatan kepekaan
terhadapkatekolamin
9c.
Peningkatan laju metabolisme basal, peningkatan pembentukan panas,
intoleranterhadap panas, keringat berlebihan.d.
Penurunan berat badan, peningkatan rasa lapare.
Mata melototf.
Dapat terjadi eksoftalmus (penonjolan bola mata) Peningkatan frekuensi
buangair besarg.
Gondok (biasanya), yaitu peningkatan ukuran kelenjar tiroid.h.
Pembengkakan, mulai dari ukuran sebuah nodul kecil untuk sebuah benjolanbesar,
di bagian depan leh
er tepat di bawah Adams apple.
i.

Perasaan sesak di daerah tenggorokan. j.


Kesulitan bernapas (sesak napas), batuk, mengi (karena kompresi
batangtenggorokan).k.
Kesulitan menelan (karena kompresi dari esofagus).l.
Suara serak.m.
Distensi vena leher.n.
Pusing ketika lengan dibangkitkan di atas kepalao.
Kelainan fisik (asimetris leher)

122)
Tiroidektomi. Tindakan pembedahan ini untuk mengangkat kelenjar tiroidyang
membesar.Tiroidektomi subtotal efektif untuk mengatasi
hipertiroidisme.Indikasi :a)
Pasien umur muda dengan struma besar serta tidak berespons terhadapobat
antitiroid.b)
Pada wanita hamil (trimester kedua) yang memerlukan obat antitiroiddosis
besarc)
Alergi terhadap obat antitiroid, pasien tidak dapat menerima yodiumradioaktifd)
Adenoma toksik atau struma multinodular toksike)
Pada penyakit Graves yang berhubungan dengan satu atau lebih nodulf)
MultinodularBanyak gondok, seperti gondok multinodular, terkait dengan
tingkatnormal hormon tiroid dalam darah. Gondok ini biasanya tidak
memerlukanperawatan khusus setelah dibuat diagnosa yang tepat.b.
RadioaktifPengobatan dengan yodium radioaktif dengan Indikasi :1)
Pasien umur 35 tahun atau lebih2)
Hipertiroidisme yang kambuh3)

Gagal mencapai remisi sesudah pemberian obat antitiroid4)


Adenoma toksik, goiter multinodular toksikc.
Pengobatan Non MedisObat Penyakit Gondok Ace Maxs adalah pilihan solusi
terbaiknya. AceMaxs adalah Obat Penyakit Gondok herbal yang berbahan dasar
dari kulit buahmanggis dan daun buah sirsak, yang kemudian dipadukan dengan
apel danmadu murni sebagai pemanis dan pengawet alaminya. Tidak terdapat
sedikitpunzat kimiawi yang terkandung dalam Obat Penyakit Gondok herbal Ace
Maxs ini,sehingga sangat aman dikonsumsi penderita penyakit gondok usia berapa
sajatanpa akan menimbulkan efek samping.
13Obat Penyakit Gondok Ace maxs juga mengandung nutrisi Vitamin B1,B2, C,
memperbaiki sistem kerusakan tubuh, memperkuat daya tahan tubuh,serta
efektif dalam mengontrol kadar berlebih seperti darah tinggi, kolesteroltinggi
serta gula darah tinggi dalam tubuh. Nah itulah mengapa pengobatanpenyakit
gondok dengan Obat Penyakit Gondok herbal Ace Maxs lebih tepat,efektif,
mujarab tanpa menimbulkan efek samping. Dan sebagai pengawetnya,obat
penyakit gondok Ace Maxs menggunakan madu murni sebagai pengawetobat
alami.Obat Penyakit Gondok Ace maxs mengandung beberapa manfaatpenting
untuk pengobatan gondok, kandungan didalamnya mampumengembalikan kadar
normal hormon tiroid secara bertahap dan efektif tanpamenimbulkan reaksi
negatif terhadap tubuh yang mengkonsumsinya. Selain ituobat penyakit gondok
yang terbuat dari kulit buah manggis dan daun buah sirsakmempunyai senyawa
aktif yang bekerja sebagai pembersih tubuh,yaitu zatantioksidan xanthone
penangkal radikal bebas mampu melancarkan peredarandarah dan memperlebar
pembuluh darah sehingga tubuh menjadi lebih segardan sehat. dari komposisi
alami lainnya seperti anggur, apel, madu murni sertarosella hitam. Rosella hitam
yang terkandung dalam obat penyakit gondok acemaxs berfungsi sebagai
penghilang keasaman dilambung sehingga obat penyakitgondok ace maxs aman
dikonsumsi oleh penderita gondok yang memilikikeluhan sakit Maag
2.8 Pencegahan Goiter
Penggunaan yodium yang cukup, makan makanan yang banyak mengandungyodium,
seperti ikan laut, ganggang-ganggangan dan sayuran hijau. Untukpenggunaan
garam beryodium dalam masakan perlu diperhatikan. Garam yodiumbisa
ditambahkan setelah masakan matang, bukan saat sedang memasak
sehinggayodium tidak rusak karena panas.a.
Pada ibu hamil dianjurkan agar tidak menggunakan obat-obatan yang
beresikountuk ketergantungan goiter kongenital.

14b.
Hindari mengkonsumsi secara berlebihan makanan-makanan yang
mengandunggoitrogenik glikosida agent yang dapat menekan sekresi hormone
tiroid sepertiubi kayu, jagung, lobak, kankung, dan kubis.Penyakit goiter dapat
dicegah dengan pemberian senyawa yodium pada anak-anak dikawasan yang
kandungan yodiumnya buruk. Hipertropi terjadi karenaasupan rerata yodium
kurang dari 40 mg/hari, WHO menganjurkan yodiosasi garamhingga mencapai
konsentrasi satu bagian dalam 100.000 yang sudah cukup untukpencegahan
goiter. Pengenalan garam beryodium merupakan satu-satunya carayang paling
efektif untuk mencegah Penyakit goiter dalam masyarakat yang rentan

171.
Diagnosa keperawatan. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan
depresiventilasiTujuan:Perbaikan status respiratorius dan pemeliharaan pola
napas yang normal.Intervensi:a.
Memantau frekuensi; kedalaman, pola pernapasan; oksimetri denyut nadidan gas
darah arterial.Rasional : Mengidentifikasi hasil pemeriksaan dasar untuk
memantauperubahan selanjutnya dan mengevaluasi efektifitas intervensi.b.
Mendorong pasien untuk napas dalam dan batuk.Rasional : Mencegah
aktifitas dan meningkatkan pernapasan yang adekuat.c.
Memberikan obat (hipnotik dan sedatip) dengan hati-hati .Rasional : Pasien
hipotiroidisme sangat rentan terhadap gangguanpernapasan akibat gangguan obat
golongan hipnotik-sedatif.d.
Memelihara saluran napas pasien dengan melakukan pengisapan dandukungan
ventilasijika diperlukan.Rasional : Penggunaan saluran napas art2.
Diagnosa keperawatan. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuhberhubungan dengan kompresi/penekanan esophagus ditandai
dengankesulitan menelan makanan (disfagia).Tujuan :Nutrisi klien dapat
terpenuhi dalam waktu 1-2 mingguIntervensi:a.
Memberi makan lunak atau cair sesuai kondisi klien.Rasional: makanan lunak dapat
mengurangi kontraksi esophafgus dalammendorong makanan kelambung, sehingga
meningkatkan asupan nutrisi.b.

Memantau masukan makanan setiap hari. Dan timbang berat badan setiaphari
serta laporkan adanya penurunan.
18Rasional: memberikan informasi tentang keefektifan program terapi yangtelah
dilakukan.c.
Memberi makanan tambahan diantara jam makan.Rasional: meningkatkan
frekuensi asupan nutrisi untuk menyediaka nenergiyang cukup bagi pasien.d.
Menciptakan lingkungan yang menyenangkan menjelang jam makan.Rasional:
linkungan yang menyenangkan dapat menciptakan suasanakenyamanan saat
makandan meningkatkan asupan nutrisi.e.
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memeberikan diet tinggi kalori,
protein,karbohidrat, dan vitaminRasional: Mungkin memerlukan bantuan untuk
menjamin pemasukan zat-zatmakanan yang adekuat, dan megidentifikasi makanan
pengganti yang palingsesuai. Meningkatkan aktivitas metabolic dan menurunkan
simpananglikogen.3.
Diagnose Keperawatan. Risti gangguan komunikasi verbal berhubungan
denganpenekanan pita suaraTujuan :Klien mampu menciptakan metode komunikasi
dimana kebutuhan dapatdipahami.Intervensi:a.
Menkaji fungsi bicara secara periodik, anjurkan untuk tidak bicara
terusmenerus.Rasional: suara serak dan parau akibat edema
jaringan ataupembesarankelenjartiroid (goiter) dapat menyebabkan
terganggunya pita suara danpenekanan pada trakea.b.
Mempertahankan komunikasi yang sederhana, beri pertanyaan yang hanya
memerlukan jawaban ya atau tidak.
Rasional: menurunkan kebutuhan berespon, mengurangi bicara.c.
Memberikan metode komunikasi alternatif yang sesuai, seperti papan
tulis,kertas tulis/papan gambar.Rasional: memfasilitasi ekspresi yang dibutuhkan.
19d.
Mengantisipasi kebutuhan sebaik mungkin, kunjungi klien secara teratur.Rasional:
menurunkan ansietas dan kebutuhan pasien untuk berkomunikasi.e.

Beritahu klien untuk terus membatasi bicara dan jawablah bel panggilandengan
segera.Rasional: mencegah pasien bicara yang dipaksakan untuk
menciptakankebutuhan yang diketahui atau memerlukan bantuan
pertahankanlingkungan yang tenang.
20
BAB IVPENUTUP4.1 Kesimpulan
Goiter adalah pembesaran pada kelenjar tiroid disebut juga struma adalahsuatu
pembengkakan pada leher oleh karena pembesaran kelenjar tiroid akibatkelainan
glandula tiroid dapat berupa gangguan fungsi atau perubahan susunankelenjar
dan morfologinya. Hipotiroidisme dapat terjadi akibat malfungsi kelenjartiroid,
hipofisis, atau hipotalamus serta kekurangan yodium.
4.2 Saran
Membaca merupakan kunci dari sumber ilmu pengetahuan, jadi membacaliteratur
lain sangat diperlukan guna penyempurnaan pengetahuan kita.
DAFTAR PUSTAKA
21Bruner & Suddarth, 2001,
Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
, Jakarta: EGCDoenges Marilynn E, 1999,
Rencana Asuhan Keperawatan
, Jakarta: EGCGuyton Hall, 2007,
Buku Ajar Fisiologi Kedokteran,
Edisi 11. Jakarta:
EGChttp://www.google.co.id/#sclient=psyhttp://www.google.co.id/url?
sa=t&source=web&cd=7&ved=0CDwQFjAG&url=http%3A%2F
%2Fismar71.files.wordpress.com%2F2008%2F03%2F5-askep-klienhipotiroidisme

You might also like