You are on page 1of 12

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (AC) yang paling luas
digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan
induksi medan magnet stator ke statornya, dimana arus rotor motor ini bukan diperoleh dari
sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan
relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magneticfield) yang dihasilkan oleh
arus stator. Motor induksi ini terdiri dari dua jenis, yaitu: motor induksi satu fasa, dan motor
induksi tiga fasa. Motor induksi sangat banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari
baik di industri maupun di rumah tangga. Hal ini disebabkan karena motor induksi memiliki
berbagai keunggulan dibanding dengan motor listrik yang lain, yaitu diantaranya karena
harganya yang relatif murah, konstruksinya yang sederhana dan kuat serta karakteristik kerja
yang baik.
Motor induksi tiga fasa merupakan jenis motor yang paling banyak digunakan pada
perindustrian, salah satu aplikasi penggunaan motor induksi 3 fasa adalah untuk mesin crane,
mesin crane adalah salah satu diantara alat berat (heavy equipment) yang dipakai sebagai alat
pengangkat dalam proyek kontruksi, Crane gantung berjalan adalah salah satu bentuk mesin
crane, mesin berjalan ini adalah mesin yang berjalan di rel yang ditopang oleh bangunan yang
memiliki troli dan diperlengkapi dengan kerekan yang berjalan melintang di rel yang
bertumpu pada bangnan untuk mengangkat beban. Contoh penggunaan adalah pada PT DOK
dan Perkapalan Surabaya (Persero) untuk mengangkat plat baja, pipa dan peralatan kapal
lainnya. Pada crane di perusahaan ini menggunakan 3 (tiga buah) motor listrik yang masingmasing satu motor untuk mengangkat beban, satu motor listrik untuk keperluan berjalan dan
1 (satu) motor listrik lainnya untuk jalan rel. Besar kecilnya daya motor listrik bergantung
dari berdasarkan daya beban.
Sistem kontrol yang dignakan pada crane jenis ini adalah menggunakan pengendal
(pengontrolan) dengan kontaktor-kontaktor yang dilengkapi dengan saklar push-button,
sehingga motor listrik dapat beroperasi secara maksimal. Dengan pengontrolan, kecepatan
putaran dapat diatur. Misalnya untuk mengangkat beban dengan kecepatan putaran tunggi
atau rendah atau menurunkan beban dengan menggunakan kecepatan putaran tinggi atau
rendah.

1 |I n s t a l a s i L i s t r i k

Oleh karena dalam makalah ini kami akan membahas lebh lanjut tentang penggunaan
motor induksi 3 fasa pada mesin crane.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud mesin crane ?
2. Motor 3 fasa jenis apakah yang digunakan pada mesin crane ?
3. Bagaimana detail motor 3 fasa yang digunakan pada mesin crane ?
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Mampu memahami pengertian dari mesin crane
2. Mampu memahami jenis motor yang digunakan pada mesin crane
3. Mampu memahami secara detail motor 3 fasa yang digunakan pada mesin crane

BAB II
2 |I n s t a l a s i L i s t r i k

KAJIAN TEORI
2.1 MOTOR INDUKSI 3 FASA
Motor induksi didefinisikan sebagai motor yang bekerja berdasarkan induksi medan
magnet stator ke rotornya. Arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi
merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor
dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator. (Gede, 2013).
Menurut sudjoto (1984.107), motor induksi sering disebut motor tidak serempak.
Disebut demikian karena jumlah putaran rotor tidak sama dengan putaran medan magnit
stator. Menurut Robert Rosenberg (1985. 91) mengemukakan bahwa motor berfasa banyak
adalah motor arus bolak-balik (AC) yang direncanakan baik untuk tiga fasa maupun yang
lainnya.
Jadi pengertian motor induksi tiga fasa adalah suatu mesin listrik yang merubah energi listrik
menjadi energi gerak dengan menggunakan gandengan medan listrik dan mempunyai slip antara medan
stator dan medan rotor yang dioperasikan pada sistem tenaga tiga fasa.

2.2 MESIN CRANE


Crane adalah alat untuk pelayan beban mekanis atau muatan yang dilengkapi dengan
kerekan untuk mengangkat benda dan berfungsi juga untuk menggerakkan benda yang
diangkat melalui ruangan. Macam-macam crane adalah: Crane Gantung berjalan, Crane
Tower, dan Crane Derek.
Crane gantung berjalan adalah mesin berjalan mesin yang berjalan di rel yang ditopang
oleh bangunan yang memiliki troli dan diperlengkapi dengan kerekan yang berjalan
melintang di rel yang bertumpu pada bangnan untuk mengangkat beban. Contoh penggunaan
adalah pada PT DOK dan Perkapalan Surabaya (Persero) untuk mengangkat plat baja, pipa
dan peralatan kapal lainnya. Pada crane di perusahaan ini menggunakan 3 (tiga buah) motor
listrik yang masing-masing satu motor untuk mengangkat beban, satu motor listrik untuk
keperluan berjalan dan 1 (satu) motor listrik lainnya untuk jalan rel. Besar kecilnya daya
motor listrik bergantung dari berdasarkan daya beban.
Sistem kontrol yang dignakan pada crane jenis ini adalah menggunakan pengendal
(pengontrolan) dengan kontaktor-kontaktor yang dilengkapi dengan saklar push-button,
sehingga motor listrik dapat beroperasi secara maksimal. Dengan pengontrolan, kecepatan
putaran dapat diatur. Misalnya untuk mengangkat beban dengan kecepatan putaran tunggi
3 |I n s t a l a s i L i s t r i k

atau rendah atau menurunkan beban dengan menggunakan kecepatan putaran tinggi atau
rendah.

BAB III
4 |I n s t a l a s i L i s t r i k

PEMBAHASAN
3.1 MOTOR 3 FASA YANG DIGUNAKAN UNTUK MESIN CRANE
Jenis motor 3 fasa yang digunakan pada mesin crane adalah motor induksi 3 fasa
dengan daya 11kW , arus nominal 20 Ampere, tegangan nominal 380 v, frekuensi 50 Hz,
putaran 1450 rpm dan 2930 rpm , hubungan star delta.

3.2 DETAIL MOTOR 3 FASA YANG DIGUNAKAN UNTUK MESIN CRANE


3.2.1 Jenis Hubungan Yang Digunakan
Jenis hubungan yang digunakan pada mesin crane rangkaian star delta ialah sirkuit
yang paling sering dipakai buat mengoperasikan motor tiga phase karena memiliki cukup
besar daya. Untuk menggerakkan motor tersebut memang diperlukan daya awal yg besar,
serta dengan jenis rangkaian ini dimana rangkaian star dipakai hingga semuanya menjadi
stabil akan rangkaiannya dirubah jadi delta.

5 |I n s t a l a s i L i s t r i k

Rangkaian Star Delta banyak komponen konektor dan timer. Timer tersebut dipakai
untuk mengatur waktu berubahnya rangkaian dari star menjadi rangkaian delta, yaitu diantara
lima hingga sepuluh detik. Kemudian ada yang namanya Termal Over-Load Relay atau
disingkat TOR. Guna dari TOR adalah untuk memotong rangkaian hingga motor menjadi
berhenti jika terjadi kelebihan beban.
3.2.2 Rangkaian Kontrol
Berikut adalah rangkaian kontrol motor 3 fasa untuk mengontrol mesin crane .

6 |I n s t a l a s i L i s t r i k

Rangkaian Star Delta juga memiliki fungsi lainnya yaitu mengurangi jumlah arus
start disaat motor untuk pertama kalinya dihidupkan. Karena fungsi inilah, star delta paling
banyak digunakan pada system starting di motor-motor listrik. Pemakaian rangkaian ini akan
mengurangi lonjakan arus-listrik pada saat motor di starter. Prinsip kerjanya adalah dengan
membuat star awal menjadi tidak dikenakan tegangan secara penuh, yaitu dengan cara
dihubungkan dengan star. Kemudian saat motor telah berputar serta arus menjadi menurun,
fungsi timer pun berjalan yang akan memindakan dengan otomatis rangkaian menjadi delta.
Dengan berubahnya menjadi delta, maka arus yang melalui motor akan menjadi penuh.
Prinsip Kerja Rangkaian Kontrol
Ketika s1 detekan maka motor akan berputar forward dengan hubung bintang setelah selang
waktu 5 detik motor akan berubah hubungan menjadi hubung delta. Ketika motor berputar
forward motor dalam keadaan dibebani atau dengan kata lain mesin crane dalam keadaan
mengangkat beban.
Untuk menurunkan beban maka tombol s2 ditekan ,namun sebelumnya s0 ditekan terlebih
dahulu sehingga motor berhenti. Selanjutnya barulah s2 ditekan sehingga motor berputar
reverse dengan hubung star selama 5 detik , setelah itu motor akan berubah hubungan
menjadi hubung delta. Dalam kondisi ini motor menurunkan beban.

7 |I n s t a l a s i L i s t r i k

2.3.3 Penghantar
Kemampuan hantar arus dipengaruhi oleh suhu penghantar yang diijinkan dan
sejumlah panas yang dipindahkan. Kemampuan hantar arus dari suatu penghantar yang
berbeda-berbeda tergantung dari spesifikasi penghantar yang ada .
Penghantar sirkit akhir yang menyuplai motor tunggal tidak boleh mempunyai KHA
kurang dari 125% arus pengenal beban penuh. Dengan arus nominal sebesar 20A maka jenis
penghantar yang digunakan adalah sebagai berikut:
Penghantar = 125% x In
= 125% x 20
= 25 A
Maka jenis penghantar yang digunakan adalah kabel NYAF 2,5 mm2

8 |I n s t a l a s i L i s t r i k

2.3.4 Proteksi
Thermal overload adalah alat pengaman rangkaian dari arus lebih yang diakibatkan
beban yang terlalu besar dengan jalan memutuskan rangkaian ketika arus yang melebihi
setting melewatinya. Thermal overload berfungsi untuk memproteksi rangkaian listrik dan
komponen listrik dari kerusakan karena terjadinya beban lebih.
Thermal overload memproteksi rangkaian pada ketiga fasanya (untuk rangkaian tiga
fasa) baik yang menggunakan sistem bimetal maupun yang menggunakan sistem elektronik
tanpa suplai terpisah (maksudnya thermal overload elektronik ini tidak membutuhkan sumber
daya listrik secara khusus) dan mempunyai sensitifitas terhadap hilangnya fasa yang bekerja
dengan sistem diferensial (tidak langsung trip pada kasus terjadinya hilang satu fasa), namun
apabila dibutuhkan rangkaian untuk trip segera saat kehilangan satu fasa, maka perlu
diperlukan tambahan alat proteksi lain.
Thermal overload ini bisa dipasangkan langsung dengan kontaktornya maupun
terpisah sehingga sangat fleksibel untuk pemasangannya di dalam panel. Pemilihan jenis
thermal overload ditentukan oleh rating/setting arus sesuai dengan arus nominal rangkaian
pada beban penuh dan kelas trip-nya. Untuk pemakaian standar digunakan kelas trip 10 yaitu
thermal overload akan trip pada 7,2 Ir dalam waktu 4 detik.
Prinsip Kerja TOR
Sesuai dengan namanya proteksi motor ini menggunakan panas sebagai pembatas arus pada
motor. Alat ini sangat banyak dipergunakan saat ini. Biasanya disebut TOR, Thermis atau
overload relay. Cara kerja alat ini adalah dengan menkonversi arus yang mengalir menjadi
panas untuk mempengaruhi bimetal. Nah, bimetal inilah yang menggerakkan tuas untuk
menghentikan aliran listrik pada motor melalui suatu control motor starter (baca motor
starter). Pembatasan dilakukan dengan mengatur besaran arus pada alat tersebut.
Untuk setting Thermal Overload Relay yaitu In + (In x 10%)
TOR

= In +(In x 10%)
= 20 + (20 x 10%)
= 20+ 2
= 22 A

9 |I n s t a l a s i L i s t r i k

BAB IV
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (AC) yang paling luas
digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan
induksi medan magnet stator ke statornya, dimana arus rotor motor ini bukan
diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat
adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating
magneticfield) yang dihasilkan oleh arus stator. Motor induksi ini terdiri dari dua
jenis, yaitu: motor induksi satu fasa, dan motor induksi tiga fasa.
2. Motor induksi didefinisikan sebagai motor yang bekerja berdasarkan induksi medan
magnet stator ke rotornya. Arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu,
tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara
putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus
stator.
3. Crane adalah alat untuk pelayan beban mekanis atau muatan yang dilengkapi dengan
kerekan untuk mengangkat benda dan berfungsi juga untuk menggerakkan benda
yang diangkat melalui ruangan. Macam-macam crane adalah: Crane Gantung
berjalan, Crane Tower, dan Crane Derek.
4. Jenis motor 3 fasa yang digunakan pada mesin crane adalah motor induksi 3 fasa
dengan daya 11kW , arus nominal 20 Ampere, tegangan nominal 380 v, frekuensi 50
Hz, putaran 1450 rpm dan 2930 rpm , hubungan star delta.
5. Jenis hubungan yang digunakan pada mesin crane rangkaian star delta ialah sirkuit
yang paling sering dipakai buat mengoperasikan motor tiga phase karena memiliki
cukup besar daya. Untuk menggerakkan motor tersebut memang diperlukan daya
awal yg besar, serta dengan jenis rangkaian ini dimana rangkaian star dipakai hingga
semuanya menjadi stabil akan rangkaiannya dirubah jadi delta.
6. Thermal overload adalah alat pengaman rangkaian dari arus lebih yang diakibatkan
beban yang terlalu besar dengan jalan memutuskan rangkaian ketika arus yang
melebihi setting melewatinya. Thermal overload berfungsi untuk memproteksi
rangkaian listrik dan komponen listrik dari kerusakan karena terjadinya beban lebih.
Sesuai dengan namanya proteksi motor ini menggunakan panas sebagai pembatas arus
pada motor. Alat ini sangat banyak dipergunakan saat ini. Biasanya disebut TOR,
Thermis atau overload relay. Cara kerja alat ini adalah dengan menkonversi arus yang
mengalir menjadi panas untuk mempengaruhi bimetal. Nah, bimetal inilah yang
10 |I n s t a l a s i L i s t r i k

menggerakkan tuas untuk menghentikan aliran listrik pada motor melalui suatu
control motor starter (baca motor starter). Pembatasan dilakukan dengan mengatur
besaran arus pada dial di alat tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

11 |I n s t a l a s i L i s t r i k

Fusian 2016.(online). Jenis-jenis crane dan fungsinya.


http://www.ilmulabtekniksipil.id/2016/03/jenis-jenis-crane-dan-fungsinya.html.
Diakses pada tanggal 19 September 2016.
Rangkaian Star Delta. 2016. (online). http://elektronikadasar.info/rangkaian-star-delta.html
Diakses pada tanggal 19 September 2016.
Cara Menghitung Thermal Overload Relay. 2016. (online).
http://www.plcdroid.com/2016/03/cara-menghitung-thermal-overload-relay.html
Diakses pada tanggal 19 September 2016.

12 |I n s t a l a s i L i s t r i k

You might also like