You are on page 1of 3

A. Tinjauan Umum Tentang Motivasi 1.

Defenisi Motivasi Menurut Ngalim Purwanto (2006:40)


Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi
adalah memberikan rangsangan atau pendorong atau suatu kegairahan kepada seseorang atau
kelompok agar mau bekerja dengan semestinya dan penuh semangat. Dengan kemampuan yang
dimilikinya untuk mencapai tujuan secara berdaya guna dan hasil guna sedangkan Terry GR,
memberikan definisi motivasi adalah keinginan yang terdapat pada seseorang individu yang
merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan Robbins dan Judge (2007) mendefinisikan
motivasi sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan usaha untuk mencapai
suatu tujuan. Samsudin (2005) memberikan pengertian motivasi sebagai proses mempengaruhi
atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau
melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Motivasi juga dapat diartikan sebagai dorongan
(driving force) dimaksudkan sebagai desakan yang alami untuk memuaskan kehidupan. Menurut
Santoso (2006:52) motivasi menunjuk pada proses gerakan, termasuk situasi yang mendorong
yang timbul dari dalam individu, tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi tersebut dan tujuan
akhir daripada gerakan atau perbuatan. Kartono K (2003) mengemukakan bahwa motif atau
motivasi adalah : a. Gambaran penyebab menimbulkan tingkah laku menuju sasaran tertentu b.
Alasan dasar, pikiran dasar, dorongan bagi seseorang untuk berbuat c. Ide pokok yang sementara
berpengaruh besar terhadap tingkah laku manusia, biasanya merupakan satu peristiwa masa
lampau, ingatan, gambaran fantasi dan persaan perasaan. 2. Pendekatan Pada Motivasi
Menurut Strauss dan Sayles dalam Azwar (1996), pendekatan pada motivasi dibedakan atas 5
(lima) macam yakni : a. Pendekatan yang Keras (Be Strong) Yang dimaksud dengan pendekatan
ini adalah pendekatan dimana kekuasaan dan wewenang yang dimiliki dipergunakan dalam
melakukan motivasi. b. Pendekatan Untuk Memperbaiki (Be Good) Yang dimaksud dengan
pendekatan ini adalah pendekatan yang dilakukan oleh administrator untuk memperbaiki tenaga
kerja melalui pemenuhan kebutuhan yang miliki. c. Pendekatan Dengan Tawar Menawar
(Implicit Bergaining) Yang dimaksud dengan pendekatan ini adalah pendekatan yang dilakukan
oleh administrator melalui tawar menawar dengan tenaga kerja tentang kebutuhan yang akan
dipenuhi. d. Pendekatan Melalui Persaingan Efektif (Effective Competition) Yang dimaksud
dengan pendekatan ini adalah pendekatan yang dilakukan oleh administrator dengan memberikan
kesempatan timbulnya persaingan yang sehat antar karyawan untuk mencapai kemajuan. e.
Pendekatan Dengan Proses Internalisasi (Intenalization Proces) Yang dimaksud dengan

pendekatan ini adalah pendekatan yang dilakukan oleh administrator melalui jalan menimbulkan
kesadaran diri masing-masing tenaga kerja. 3. Tehnik Untuk Meningkatkan Motivasi Kerja
Menurut Thomson dan Strickland Yang dikutip oleh Suadi (2007:62), Pendekatan yang berhasil
untuk meningkatkan motivasi kerja adalah pendekatan yang sangat berorientasi pada manusia
yang dilakukan pada setiap kesempatan melalui berbagai cara dan dipratekkan oleh semua orang
disetiap tingkat organisasi. Pendekatan tersebut terdiri dari: a. Menjunjung harga diri tenaga
kesehatan. b. Mengadakan pelatihan yang lengkap bagi tenaga kesehatan c. Mendorong untuk
berinisiatif dan kreatif dalam melaksanakan tugas. d. Menetapkan target yang layak dan jelas
Menurut (Sunariyo, 2005:71) ada beberapa cara yang digunakan untuk memotivasi kerja seorang
tenaga kesehatan antara lain: a. Memotivasi dengan kekerasan (motivating by force), cara
memotivasi menggunakan ancaman hukuman atau kekerasan agar yang dimotivasi dapat
melakukan apa yang harus dilakukan. b. Memotivasi dengan bujukan (motivating by enticemen),
yaitu cara memotivasi dengan bujukan atau memberi hadiah agar melakukan sesuatu sesuai
dengan harapan yang memberikan motivasi. c. Memotivasi dengan identifikasi (motivasi by
identification), yaitu cara memotivasi dengan menanamkan kesadaran sehingga individu berbuat
sesuatu karena adanya keinginan yang timbul dari dalam dirinya sendiri dalam mencapai tujuan.
4. Jenis Jenis Motivasi Motivasi merupakan fenomena hidup yang banyak corak dan ragamnya.
Secara umum motivasi dapat diklasifikasikan ke dalam empat jenis yang satu sama lain memberi
warna terhadap aktivitas manusia.Danim (2001:17), menyatakan bahwa motivasi yang diberikan
digolongkan menjadiempat bagian: a. Motivasi Positif Motivasi positif adalah proses pemberian
motivasi atau usaha membangkitkan motif, dimana hal itu diarahkan pada usaha mempengaruhi
orang lain agar dia bekerja secara baik dan antusias dengan cara memberikan keuntungan
tertentu kepadanya. b. Motivasi Negatif Motivasi negatif sering dikatakan sebagai motivasi yang
bersumber dari rasa takut. Motivasi negatif yang berlebihan akan membuat organisasi tidak
mampu mencapai tujuan. c. Motivasi dari Dalam Motivasi dari dalam timbul pada diri pekerja
waktu dia menjalankan tugas -tugas atau pekerjaan dan bersumber dari dalam diri pekerja itu
sendiri. d. Motivasi dari luar Motivasi dari luar adalah motivasi yang muncul sebagai akibat
adanya pengaruh yang ada di luar pekerjaan dan dari luar diri pekerja itu sendiri. 5. Alat Motivasi
Memotivasi tenaga kesehatan seorang manajer harus dapat menggerakkan bawahannya dengan
menggunakan teknik atau alat yang dapat berupa sebagai berikut: 1. Insentif material, yaitu
insentif yang berupa uang, barang, dan sebagainya. 2. Insentif Non Materyal, yaitu berupa

promosi jabatan, piagam penghargaan, penghormatan dan sebagainya. 6. Prinsip-prinsip


Motivasi Kerja Menurut Mangkunegara (2000), terdapat beberapa prinsip dalam memotivasi
kerja pegawai yaitu: a. Prinsip partisipasi. Dalam upaya memotivasi kerja, pegawai perlu
diberikan kesempatan ikut berpartisipasi dalam menentukan tujuan yang akan dicapai oleh
pemimpin. b. Prinsip Komunikasi. Pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu yang
berhubungan dengan usaha pencapaian tugas, dengan informasi yang jelas, pegawai akan lebih
mudah dimotivasi kerjanya. c. Prinsip mengakui andil bawahan. Pemimpin mengakui bahwa
bawahan (pegawai) mempunyai andil di dalam usaha pencapaian tujuan. Dengan pengakuan
tersebut, pegawai akan lebih mudah dimotivasi kerjanya. d. Prinsip pendelegasian wewenang.
Pemimpin yang memberikan otoritas atau wewenang kepada pegawai bawahan untuk sewaktuwaktu dapat mengambil keputusan terhadap pekerjaan yang dilakukannya, akan membuat
pegawai yang bersangkutan menjadi termotivasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh
pemimpin. e. Prinsip memberi perhatian. Pemimpin memberikan perhatian terhadap apa yang
diinginkan bawahannya, dengan demikian bawahannya akan bekerja sesuai dengan apa yang
diharapkan. 7. Hasil Dari Motivasi Pekerjaan motivasi pada dasarnya adalah melakukan
penyesuaian kebutuhankebutuhan organisasi dengan kebutuhan karyawan, penyesuaian
kegiatan yang dimiliki oleh organisasi dengan kegitatan karyawan serta penyesuaian tujuan yang
dimiliki oleh organisasi dengan tujuan karyawan. Kebutuhan karyawan pada dasarnya adalah
identik dengan meredakan ketegangan (tension), maka haruslah diupayakan kegiatan yang
diharapkan untuk dilakukan oleh karyawan adalah kegiatan yang tidak meningkatkan
ketegangan. Hanya apabila kedua hal ini dapat dilakukan dengan baik, akan dapat dijamin
keberhasilan pekerjaan administrasi. Sebaliknya jika ketegangan tersebut tidak berhasil
dikurangi, dalam diri karyawan akan timbul dua keadaan yang tidak menguntungkan, yakni :
Frustasi (Frustation), yang pada gilirannya dapat menghambat tercapainya tujuan dan
pertentangan (Conflict) yang dapat menimbulkan keadaan yang lebih parah yakni gagalnya
segala

upaya

yang

Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef

dilakukan

(Azwar,

1996)

You might also like