You are on page 1of 14

Asuhan Keperawatan

No.
1

Diagnosa
Infeksi

Tujuan/ Kriteria Hasil


Tujuan: setelah
a.
b.
dilakukan intervensi
c.
infeksi berkurang
d.

Nyeri berhubungan

Tujuan: setelah

dengan luka post op

dilakukan intervensi
diharapkan nyeri dapat
berkurang
Kriteria hasil:
a. Pasien mampu
memperlihatkan
pengendalian nyeri
(mampu
menunjukkan nyeri
dapat
dikendalikan)
b. Pasien
menunjukkan
tingkat nyeri
berkurang (skala

Intervensi
Inspeksi kulit untuk adanya iritasi
Kaji sisi pen, edema, drainase, bau
Berikan perawatan pen steril
Observasi luka dan kulit di sekitar

luka
e. Lakukan pemeriksaan darah lengkap
f. Berikan antibiotik sesuai indikasi
1. Ajarkan pasien penggunaan teknik
nonfarmakologis (tarik napas dalam)
2. Atur posisi yang nyaman untuk
pasien
3. Kaji ulang faktor-faktor yang
meningkatkan atau menghilangkan
nyeri
4. Kolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian analgesic
5. Beritahu keluarga untuk melaporkan
jika tindakan tidak berhasil

1.
2.
3.
4.
5.

Rasional
Dapat menimbulkan infeksi
Dapat mengetahui tingkat infeksi yang terjadi
Mencegah kontaminasi silang
Tanda perkiraan infeksi
Peningkatan leukosit menunjukkan kondisi

infeksi, anemia dapat terjadi


6. Antibiotik ditujukan pada mikroorganisme
1. Tarik napas dalam dapat membuat pikiran tenang
dan otot menjadi rileks sehingga nyeri dapat
berkurang
2. Posisi yang nyaman dapat membuat pasien
melupakan rasa nyerinya
3. Dapat menunjukan dengan tepat pencetus atau
faktor pemberat atau mengidentifikasi terjadinya
komplikasi.
4. Tim medis (dokter) dapat memberikan terapi yang
tepat
5. Keluarga mengetahui kondisi-kondisi yang harus
dilaporkan

No.

Diagnosa

Tujuan/ Kriteria Hasil


nyeri berkurang;

Intervensi

Rasional

ekspresi wajah
3

Ketidakefektifan

tenang)
Tujuan: setelah

perfusi jaringan

dilakukan intervensi
kadar Hb dalam darah
meningkat
Kriteria hasil:
a. Pasien
menunjukkan
perfusi adekuat
(TTV stabil,

1. Pantau TTV, CTR, warna membran


mukosa
2. tinggikan kepala tempat tidur sesuai
toleransi
3. observasi pernapasan
4. kaji respon verbal dan kesadaran
umum
5. catat keluhan rasa dingin
6. pantau hasil lab
7. lakukan transfusi darah sesuai
indikasi

membran mukosa

1.

memberikan informasi tentang keadekuatan


perfusi jaringan dan membantu menentukan

intervensi
2. Meningkatkan ekspansi paru dan memaksimalkan
oksigenasi untuk kebutuhan seluler
3. Dispnea menunjukkan peningkatkan kompensasi
curah jantung
4. Dapat mengindikasi gangguan fungsi serebral
5. Vasokontriksi menurunkan sirkulasi perifer
6. Mengidentifikasi defisiensi dan kebutuhan
pengobatan
7. Meningkatkan jumlah sel pembawa oksigen

tidak pucat, CTR


4

Hambatan mobilitas

baik)
Setelah dilakukan

fisik berhubungan

tindakan keperawatan

aktivitas fisik, kognitif, social, dan spiritual yang

dengan fraktur

selama 3 x 24 jam :

spesifik untuk meningkatkan rentang, frekuensi,

lumbal

1. Badan tidak lemah,


2. klien dapat
beraktivitas secara
mandiri

1. Terapi aktivitas

2. Manajemen energy

1. Memberi anjuran tentang dan bantuan dalam

atau durasi aktivitas individu


2. Mengatur penggunaan energy untuk mengatasi
atau mencegah kelelahan dan mengoptimalkan
fungsi
3. Memfasilitasi latihan otot resistif secara rutin

No.

Diagnosa

Tujuan/ Kriteria Hasil

Intervensi
3. Terapi latihan fisik (latihan

Rasional
untuk mempertahankan atau meningkatkan

kekuatan)

kekuatan otot
4. Membantu individu untuk melakukan aktivitas

4. Panduan perawatan diri


5

Gangguan

Tujuan: setelah

pemenuhan

dilakukan intervensi

eliminasi: BAB

diharapkan masalah
hilang/berkurang
Kriteria hasil:
a. Pola eliminasi
pasien menjadi
normal
b. Pasien
melaporkan tidak
ada darah dalam
feses

resiko nutrisi kurang

Tujuan: setelah

dari kebutuhan

dilakukan intervensi

tubuh berhubungan

diharapkan nutrisi

dengan gangguan

terpenuhi

kehidupan sehari-hari.

1. Auskultasi bising usus


1. Hilangnya bising usus menandakan adanya
2. Observasi adanya distensi abdomen
paralitik ileus
jika bising usus tidak ada atau 2. Hilangnya peristaltik karena gangguan saraf
berkurang
3. Catat adanya keluhan mual muntah
4. Catat frekuensi, karakteristik dan
jumlah feses
5. Anjurkan pasien makan makanan
berserat dan pemasukan cairab lebih
banyak termasuk sari buah
6. Informasikan kepada pasien terkait
konstipasi

dengan

makanan

dan

rutinitas sehari-hari
7. Berikan obat sesuai indikasi

1. Timbang berat badan tiap hari.


2. Dorong tirah baring dan

dapat melumpuhkan usus membuat distensi ileus


dan usus
3. Mengidentifikasi derajat gangguan dan
kemungkinan bantuan yang diberikan
4. Perdarahan gastrointestinal dapat terjadi akibat
respon dari trauma atau efek samping terapi
(misalnya antikoagulan)
5. Meningkatkan konsistensi feses untuk melewati
usus dengan mudah
6. Pasien dapat defekasi secara normal,
meningkatkan kemandirian
7. Menstimulasi peristaltik dan pengeluaran feses
secara rutin.
1. Memberikan informasi tentang kebutuhan

atau

diet/keefektifan terapi.
pembatasan aktifitas.
2. Menurunkan kebutuhan metabolik untuk
3. Berikan kebersihan oral.
mencegah penurunan kalori dan simpanan energi.
4. Catat masukan dan perubahan nutrisi
3. Mulut yang bersih dapat meningkatkan rasa

No.

Diagnosa
absorpsi nutrient

Tujuan/ Kriteria Hasil


Kriteria hasil:
5. Berikan
a. Pasien

Intervensi
nutrisi parenteral

Rasional
total.

Terapi IV sesuai indikasi.

makanan.
4. Memberikan rasa kontrol pada pasien terhadap
makanan yang dikonsumsi
5. Program ini mengistirahatkan saluran GI

memperlihatkan
status gizi: asupan

sementara memberikan nutrisi penting.

makanan dan
cairan adekuat
b. Pasien
memperlihatkan
peningkatan BB
c. Hasil laboratorium
normal
Catatan Perkembangan Harian Pasien
Dx 1: Infeksi berhubungan dengan luka post op
29 Desember 2015
30 Desember 2015
S: keluarga mengatakan ketika dilakukan ganti perban tadi pagi luka
S: kering
O: K/U sedang
- Pasien post op day 3
- Terpasang drain
- Hasil lab : leukosit 13,3 103/mm3
- Pasien mendapat terapi cefazolin, gentamisin, amoxicilin, pct
A: Infeksi teratasi sebagian

O: K/U sedang
- Pasien post op day 4
- Drain sudah dilepas
- Hasil lab terakhir : leukosit 13,3 103/mm3
- Pasien mendapat terapi cefazolin, gentamisin, amoxicillin
A: Infeksi teratasi sebagian
P:

P:
a.
b.
c.
d.

Kaji sisi pen, edema, drainase, bau


Berikan perawatan pen steril
Observasi luka dan kulit di sekitar luka
Berikan antibiotik sesuai indikasi

a.
b.
c.
d.

Kaji sisi pen, edema, drainase, bau


Berikan perawatan pen steril
Observasi luka dan kulit di sekitar luka
Berikan antibiotik sesuai indikasi

I:
I:
a. Mengkaji area operasi (perban tidak basah)
b. Mengkaji tanda-tanda infeksi (tidak ada pus di luka, tidak ada
kemerahan di area operasi, suhu 36,60C)
c. Menginformasikan tanda-tanda infeksi kepada keluarga
E: infeksi tidak berlanjut, intervensi dilanjutkan dan dimodifikasi
31 Desember 2015
S: pasien mengatakan tidak demam
O: K/U sedang
- Pasien post op day 5
- Drain sudah dilepas
- Hasil lab terakhir : leukosit 13,3 103/mm3
- Perban tidak basah
- Luka bersih
- Pasien mendapat terapi cefazolin, gentamisin, amoxicilin

a. Mengkaji ulang area operasi (perban tidak basah)


b. Mengkaji tanda-tanda infeksi (tidak ada pus di luka, tidak ada
kemerahan di area operasi, suhu 36,40C, TD: 120/80 mmHg)
c. Mengkaji ulang pengetahuan tanda-tanda infeksi kepada keluarga
E: infeksi tidak berlanjut, intervensi dilanjutkan dan dimodifikasi
01 januari 2016
S: O: K/U sedang
- Pasien post op day 6
- Hasil lab terakhir : leukosit 13,3 103/mm3
- Perban tidak basah
- Luka bersih
- Pasien masih mendapat terapi cefazolin, gentamisin, amoxicilin
A: Infeksi teratasi sebagian

A: Infeksi teratasi sebagian


P:
a. Berikan perawatan pen steril
b. Observasi luka dan kulit di sekitar luka

P:
a. Inspeksi kulit untuk adanya iritasi
b. Kaji sisi pen, edema, drainase, bau
c. Berikan perawatan pen steril

c. Berikan antibiotik sesuai indikasi


d. Lakukan pemeriksaan laboratorium

d. Observasi luka dan kulit di sekitar luka


e. Lakukan pemeriksaan darah lengkap
f. Berikan antibiotik sesuai indikasi

I:
a. Mengkaji ulang area operasi (perban tidak basah)
b. Melakukan ganti balutan
c. Mengkaji tanda-tanda infeksi (tidak ada pus di luka, tidak ada

I:
a. Mengkaji ulang area operasi (perban tidak basah)
b. Mengkaji tanda-tanda infeksi (tidak ada pus di luka, tidak ada

kemerahan di area operasi, luka kering, suhu 36,50C, TD: 120/70


mmHg)
d. Mengkaji ulang pengetahuan tanda-tanda infeksi kepada keluarga
E: infeksi tidak berlanjut, intervensi dilanjutkan

02 Januari 2016
S: keluarga pasien mengatakan beberapa jam setelah dilakukan
transfusi darah badan pasien panas
O: K/U lemah
- Pasien post op day 7
- Suhu 39,6oC
- Hasil lab terakhir : leukosit 13,3 103/mm3
- Perban tidak basah
- Luka bersih
- Pasien masih mendapat terapi cefazolin, gentamisin, amoxicilin,
pct
A: Infeksi belum teratasi

kemerahan di area operasi, luka kering, suhu 36,80C, TD: 120/70


mmHg)
c. Mengkaji ulang pengetahuan tanda-tanda infeksi kepada keluarga
d. Pertahankan lingkungan sekitar pasien bersih (ganti sprei jika kotor,
personal higiene)
E: intervensi dipertahankan
03 januari 2016
S: keluarga pasien mengatakan badan pasien tidak panas lagi
O: K/U lemah
- Pasien post op day 8
- Suhu 37,6oC
- Hasil lab: leukosit 23 103/mm3
- Perban tidak basah
- Luka bersih
- Pasien masih mendapat terapi cefazolin, gentamisin, amoxicilin,
pct
A: Infeksi belum teratasi
P:

P:
a.
b.
c.
d.
e.
f.

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Inspeksi kulit untuk adanya iritasi


Kaji sisi pen, edema, drainase, bau
Berikan perawatan pen steril
Observasi luka dan kulit di sekitar luka
Lakukan pemeriksaan darah lengkap
Berikan antibiotik sesuai indikasi

Kaji suhu pasien


Inspeksi kulit untuk adanya iritasi
Kaji sisi pen, edema, drainase, bau
Berikan perawatan pen steril
Observasi luka dan kulit di sekitar luka
Lakukan pemeriksaan darah lengkap
Berikan antibiotik sesuai indikasi

I:
I:
o

a. Mengukur suhu pasien setiap 2 jam (sebelum diberikan pct 39,6 C


setelah diberikan pct 37,3oC)
b. Memberikan drip pct sesuai indikasi (1 tabung kaca)
c. Menginformasikan kepada keluarga untuk memberikan kompres
hangat
d. Mengganti pakaian pasien jika baju basah karena keringat
e. Mengobservasi area operasi (perban tidak basah)
f. Mengkaji tanda-tanda infeksi (tidak ada pus di luka, tidak ada

a. Mengukur suhu pasien (37,6oC)


b. Memberikan drip pct sesuai indikasi (1 tabung kaca)
c. Menginformasikan kepada keluarga untuk memberikan kompres
hangat jika badan pasien mulai terasa panas lagi
d. Mengobservasi area operasi (perban tidak basah)
e. Menginformasikan tanda-tanda infeksi (kemerahan pada luka
operasi, keluar nanah, perban basah, demam)
E: intervensi dimodifikasi

kemerahan di area operasi, luka kering)


E: intervensi dimodifikasi

Dx 2: Nyeri berhubungan dengan luka post op


29 Desember 2015
S: pasien mengatakan nyeri di punggung namun sudah berkurang dari
hari sebelumnya.

30 Desember 2015
S: pasien mengatakan nyeri di punggung berkurang
O: pasien POD 4; drain sudah di aff; Pasien tirah baring; Skala nyeri 2

O: pasien POD 3; Terpasang drain; Pasien tirah baring; Skala nyeri 4;

wajah meringis
A: nyeri belum teratasi
P:
a.
b.
c.
d.

Manajemen nyeri
Atur posisi pasien
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif (PQRST)
Kolaborasi pemberian analgetik

A: nyeri teratasi sebagian


P:
a.
b.
c.
d.

Manajemen nyeri
Atur posisi pasien
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif (PQRST)
Kolaborasi pemberian analgetik

I:
a. Mengajarakan teknik menarik napas dalam dan menganjurkan

I:
a. Mengajarakan teknik menarik napas dalam dan menganjurkan

pasien untuk melakukannya ketika nyeri timbul


b. Mengatur posisi supine untuk meningkatkan kenyamanan pasien

pasien untuk melakukannya ketika nyeri timbul


b. Mengatur posisi supine untuk meningkatkan kenyamanan pasien

sehingga pasien dapat istirahat


c. Melakukan pengkajian nyeri (P: nyeri timbul karena luka operasi;

sehingga pasien dapat istirahat


c. Melakukan pengkajian nyeri (P: nyeri timbul karena luka operasi;

Q: nyeri tumpul; R: nyeri di area operasi; S: skala nyeri 2; T: nyeri

Q: nyeri tumpul; R: nyeri di area operasi; S: skala nyeri 4; T: nyeri


tuimbul jika pasien bergerak atau berpindah posisi)
d. Memberikan obat analgetik dan antibiotik sesuai indikasi
E: pasien mengatakan nyeri masih dirasakan sesekali, intervensi
dilanjutkan
31 Desember 2015
S: pasien mengatakan nyeri jika mencoba untuk miring
O: pasien POD 5; Pasien tirah baring; Skala nyeri 2; heating belum
dibuka
A: nyeri teratasi sebagian

tuimbul jika pasien bergerak atau berpindah posisi)


d. Menganjurkan pasien untuk tidur
e. Menganjurkan pasien banyak minum air hangat
f. Memberikan obat analgetik dan antibiotik sesuai indikasi
E: pasien mengatakan nyeri masih dirasakan jika posisi diubah,
intervensi dilanjutkan
01 Januari 2015
S: pasien mengatakan jika tidak melakukan gerakan yang banyak tidak
merasakan nyeri lagi di punggung
O: pasien POD 6; Pasien tirah baring; Skala nyeri 0; heating belum
dibuka

P:
a. Ajarkan pasien penggunaan teknik nonfarmakologis (tarik napas
dalam)
b. Atur posisi yang nyaman untuk pasien
c. Kaji ulang faktor-faktor yang meningkatkan atau menghilangkan
nyeri
d. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgesic
e. Beritahu keluarga untuk melaporkan jika tindakan tidak berhasil

A: nyeri teratasi
P:
a. Ajarkan pasien penggunaan teknik nonfarmakologis (tarik napas
dalam)
b. Atur posisi yang nyaman untuk pasien
c. Kaji ulang faktor-faktor yang meningkatkan atau menghilangkan
nyeri
d. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgesic
e. Beritahu keluarga untuk melaporkan jika tindakan tidak berhasil

I:
a. Meminta pasien untuk mengulang teknik menarik napas dalam
b. Mengatur posisi supine untuk meningkatkan kenyamanan pasien
sehingga pasien dapat istirahat
c. Melakukan pengkajian nyeri (P: nyeri timbul karena luka operasi;
Q: nyeri tumpul; R: nyeri di area operasi; S: skala nyeri 2; T: nyeri
tuimbul jika pasien bergerak atau berpindah posisi)
d. Memberikan obat analgetik dan antibiotik sesuai indikasi
e. Menginformasikan kepada keluarga jika nyeri sewaktu-waktu
bertambah berat segera laporkan kepada perawat
E: pasien mengatakan nyeri masih dirasakan sesekali, intervensi

I:
a. Meminta pasien untuk mengulang teknik menarik napas dalam jika
nyeri terasa kembali
b. Mengatur posisi semi fowler untuk meningkatkan kenyamanan
pasien sehingga pasien dapat istirahat
c. Memberikan obat analgetik dan antibiotik sesuai indikasi
d. Menganjurkan pasien untuk meminimalkan aktivitas
e. Menginformasikan kepada keluarga jika nyeri sewaktu-waktu
bertambah berat segera laporkan kepada perawat
E: intervensi dihentikan

dipertahankan

Dx 3: Ketidakefektifan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan konsentrasi Hb dalam darah


29 Desember 2015
30 Desember 2015

S: -

S: keluarga pasien mengatakan semalam dilakukan transfusi namun


karena tidak habis dalam 4 jam transfusi dihentikan

O: nilai lab (Hb: 7,3 g/dL, Ht: 22%, eritrosit 2,6 103/mm3) ; Terpasang
drain; Hasil endoskopi: ulkus duodenum dengan perdarahan aktif;
Konjungtiva anemis; Akral pucat

O: nilai lab terakhir (Hb: 7,3 g/dL, Ht: 22%, eritrosit 2,6 103/mm3) ;;
Konjungtiva anemis; Akral pucat; membran mukosa kering

A: ketidakefektifan perfusi jaringan belum teratasi

A: ketidakefektifan perfusi jaringan belum teratasi

P:
a.
b.
c.
d.
e.

P:
a.
b.
c.
d.
e.

Pantau TTV, CTR, warna membran mukosa


observasi pernapasan
kaji respon verbal dan kesadaran umum
catat keluhan rasa dingin
lakukan transfusi darah sesuai indikasi

Pantau TTV, CTR, warna membran mukosa


observasi pernapasan
kaji respon verbal dan kesadaran umum
catat keluhan rasa dingin
lakukan transfusi darah sesuai indikasi

I:

I:

a. melakukan pemeriksaan TTV (TD 110/70 mmHg; N 82x/i; RR

a. melakukan pemeriksaan TTV (TD 120/80 mmHg; N 82x/i; RR

21x/i; T 36,6oC)
b. melakukan pemeriksaan CTR (<2 detik)
c. melanjutkan transfusi darah kolf ke 2

21x/i; T 36,4oC)
b. melakukan pemeriksaan CTR (<2 detik)
c. melanjutkan transfusi kolf ke 3
d. mengubah posisi pasien

E: kesadaran pasien compos mentis, intervensi dilanjutkan


31 Desember 2015
S: O: pemeriksaan lab terakhir setelah transfusi 3 kolf belum dilakukan ;
ekstremitas atas hangat; akral kaki kanan pucat; konjungtiva anemis
A: ketidakefektifan perfusi jaringan teratasi sebagian

E: pasien mengatakan tidak merasa pusing, intervensi dilanjutkan


01 Januari 2015
S: keluarga pasien mengatakan instruksi dokter untuk memberikan
transfusi lanjutan
O: ekstremitas atas hangat; akral kaki kanan pucat; konjungtiva anemis,
TD: 120/80 mmHg

A: ketidakefektifan perfusi jaringan teratasi sebagian


P:
a.
b.
c.
d.
e.

Pantau TTV, CTR, warna membran mukosa


observasi pernapasan
kaji respon verbal dan kesadaran umum
catat keluhan rasa dingin
pantau hasil lab

P:
a.
b.
c.
d.
e.

Pantau TTV, CTR, warna membran mukosa


observasi pernapasan
kaji respon verbal dan kesadaran umum
catat keluhan rasa dingin
pantau hasil lab

I:
a. melakukan pemeriksaan TTV (TD 120/70 mmHg; N 84x/i; RR
21x/i; T 36,5oC)
b. melakukan pemeriksaan CTR (<2 detik)
c. melakukan perubahan posisi lateral
E: intervensi dilanjutkan, pantau hasil lab
02 januari 2016
S: keluarga pasien mengatakan pasien telah menerima 2 kantong darah.
Pasien mengatakan merasa pusing

I:
a. melakukan pemeriksaan TTV (TD 120/80 mmHg; N 80x/i; RR
20x/i; T 36,8oC)
b. melakukan pemeriksaan CTR (<2 detik)
c. meninggikan posisi kaki
d. memberikan posisi semi fowler
E: intervensi dilanjutkan, pantau hasil lab
03 januari 2016
S: O: konjungtiva anemis; wajah pucat; mukosa kering, Hb 8,2 g/dL

O: konjungtiva anemis; wajah pucat; mukosa kering, Hb terakhir 8,0


g/dL
A: ketidakefektifan perfusi jaringan teratasi sebagian
P:
a. Pantau TTV, CTR, warna membran mukosa
b. observasi pernapasan

A: ketidakefektifan perfusi jaringan teratasi sebagian


P:
a.
b.
c.
d.
e.

Pantau TTV, CTR, warna membran mukosa


observasi pernapasan
kaji respon verbal dan kesadaran umum
catat keluhan rasa dingin
pantau hasil lab

c. kaji respon verbal dan kesadaran umum


d. catat keluhan rasa dingin
e. pantau hasil lab

I:
a. melakukan pemeriksaan TTV (TD 120/60 mmHg; N 78x/i; RR
b.
c.
d.
e.

I:
a. melakukan pemeriksaan TTV (TD 110/70 mmHg; N 80x/i; RR
20x/i; T 39,6oC)
b. melakukan pemeriksaan CTR (<2 detik)
c. melakukan perubahan posisi semi fowler
d. mengubah posisi kaki

20x/i)
melakukan pemeriksaan CTR (<2 detik)
melakukan perubahan posisi semi fowler
mengubah posisi kaki
menginformasikan bahwa kemungkinan hb tidak naik setelah

transfusi akibat perdarahan yang terjadi di usus


f. menganjurkan pasien untuk mematuhi jadwal makan, makan
makanan lunak, makan sedikit namun sering, hindari makanan yang

E: intervensi dilanjutkan, pantau hasil lab

pedas, asam.
g. Menganjurkan pasien jika terbangun pada tengah malam untuk
mengkonsumsi sedikit makanan seperti roti
E: intervensi dilanjutkan

Dx 4: Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan fraktur lumbal


01 januari 2016
S: pasien mengatakan sudah belajar untuk duduk dan miring kanan kiri
O: Pasien tirah baring
- Tingkat ketergantungan 4
-

Kekuatan otot 5555


2222

5555
5555

02 Januari 2016
S: Pasien mengatakan sudah sanggup menggerakkan kakinya walaupun
terbatas
O: Kesadaran CM; kaki kanan sudah dapat ditegakkan; Tingkat
ketergantungan 4; kaki udem; Kekuatan otot 5555
5555
333
5555
A: hambatan mobilisasi teratasi sebagian

A: hambatan mobilitas belum teratasi

P:

P:
a.
b.
c.
d.

kaji tingkat perkembangan pasien dan kondisi saat ini


catat status kesehatan pasien saat ini
kaji status nutrisi dan tingkat energi yang dibutuhkan
kaji riwayat jatuh akibat kondisi saat ini

I:
a. mengkaji pasien (pasien saat ini beusia 58 tahun dengan tahap
perkembangan dewasa akhir)
b. mencatat status kesehatan pasien (pasien dengan diagnosa medis
fraktur lumbal, memiliki riwayat ulkus gaster dan duodenum)
c. mengkaji status nutrisi (pasien mendapatkan terapi diet lunak)
d. mengkaji riwayat jatuh (pasien beresiko jatuh)

a.
b.
c.
d.

Kaji tingkat imobilitas


Bantu dengan terapi kondisi
Sokong bagian tubuh dan sendi
Dorong partisipasi pasien dalam perawatan diri

I:
a. mengkaji tingkat imobilitas pasien (pasien dengan tingkat
ketergantungan 4)
a. mengajarkan keluarga teknik ROM
b. menginformasikan keluarga untuk meninggikan kaki dengan bantal
c. memotivasi pasien untuk melakukan aktivitas yang dapat dilakukan
E: intervensi dilanjutkan

E: intervensi dilanjutkan
03 Januari 2016
S: Pasien mengatakan kakinya jika di sentuh tidak lagi seperti tersetrum, kaki juga sudah mulai bisa digerakkan
O: Tingkat ketergantungan 4; Kekuatan otot 5555
3333
A: hambatan mobilisasi teratasi sebagian
P:
a. catat status kesehatan pasien saat ini
b. lakukan latihan ROM pada kedua kaki
c. kolaborasi dengan tim medis
I:

5555
5555

a. mencatat status kesehatan pasien (pasien dengan post laminectomy POD 9)


b. menginformasikan keluarga untuk melakukan ROM pada kedua kaki juga tangan untuk pencegahan
c. kolaborasi dengan tim medis
E: intervensi dihentikan

You might also like