Professional Documents
Culture Documents
No.
1
Diagnosa
Infeksi
Nyeri berhubungan
Tujuan: setelah
dilakukan intervensi
diharapkan nyeri dapat
berkurang
Kriteria hasil:
a. Pasien mampu
memperlihatkan
pengendalian nyeri
(mampu
menunjukkan nyeri
dapat
dikendalikan)
b. Pasien
menunjukkan
tingkat nyeri
berkurang (skala
Intervensi
Inspeksi kulit untuk adanya iritasi
Kaji sisi pen, edema, drainase, bau
Berikan perawatan pen steril
Observasi luka dan kulit di sekitar
luka
e. Lakukan pemeriksaan darah lengkap
f. Berikan antibiotik sesuai indikasi
1. Ajarkan pasien penggunaan teknik
nonfarmakologis (tarik napas dalam)
2. Atur posisi yang nyaman untuk
pasien
3. Kaji ulang faktor-faktor yang
meningkatkan atau menghilangkan
nyeri
4. Kolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian analgesic
5. Beritahu keluarga untuk melaporkan
jika tindakan tidak berhasil
1.
2.
3.
4.
5.
Rasional
Dapat menimbulkan infeksi
Dapat mengetahui tingkat infeksi yang terjadi
Mencegah kontaminasi silang
Tanda perkiraan infeksi
Peningkatan leukosit menunjukkan kondisi
No.
Diagnosa
Intervensi
Rasional
ekspresi wajah
3
Ketidakefektifan
tenang)
Tujuan: setelah
perfusi jaringan
dilakukan intervensi
kadar Hb dalam darah
meningkat
Kriteria hasil:
a. Pasien
menunjukkan
perfusi adekuat
(TTV stabil,
membran mukosa
1.
intervensi
2. Meningkatkan ekspansi paru dan memaksimalkan
oksigenasi untuk kebutuhan seluler
3. Dispnea menunjukkan peningkatkan kompensasi
curah jantung
4. Dapat mengindikasi gangguan fungsi serebral
5. Vasokontriksi menurunkan sirkulasi perifer
6. Mengidentifikasi defisiensi dan kebutuhan
pengobatan
7. Meningkatkan jumlah sel pembawa oksigen
Hambatan mobilitas
baik)
Setelah dilakukan
fisik berhubungan
tindakan keperawatan
dengan fraktur
selama 3 x 24 jam :
lumbal
1. Terapi aktivitas
2. Manajemen energy
No.
Diagnosa
Intervensi
3. Terapi latihan fisik (latihan
Rasional
untuk mempertahankan atau meningkatkan
kekuatan)
kekuatan otot
4. Membantu individu untuk melakukan aktivitas
Gangguan
Tujuan: setelah
pemenuhan
dilakukan intervensi
eliminasi: BAB
diharapkan masalah
hilang/berkurang
Kriteria hasil:
a. Pola eliminasi
pasien menjadi
normal
b. Pasien
melaporkan tidak
ada darah dalam
feses
Tujuan: setelah
dari kebutuhan
dilakukan intervensi
tubuh berhubungan
diharapkan nutrisi
dengan gangguan
terpenuhi
kehidupan sehari-hari.
dengan
makanan
dan
rutinitas sehari-hari
7. Berikan obat sesuai indikasi
atau
diet/keefektifan terapi.
pembatasan aktifitas.
2. Menurunkan kebutuhan metabolik untuk
3. Berikan kebersihan oral.
mencegah penurunan kalori dan simpanan energi.
4. Catat masukan dan perubahan nutrisi
3. Mulut yang bersih dapat meningkatkan rasa
No.
Diagnosa
absorpsi nutrient
Intervensi
nutrisi parenteral
Rasional
total.
makanan.
4. Memberikan rasa kontrol pada pasien terhadap
makanan yang dikonsumsi
5. Program ini mengistirahatkan saluran GI
memperlihatkan
status gizi: asupan
makanan dan
cairan adekuat
b. Pasien
memperlihatkan
peningkatan BB
c. Hasil laboratorium
normal
Catatan Perkembangan Harian Pasien
Dx 1: Infeksi berhubungan dengan luka post op
29 Desember 2015
30 Desember 2015
S: keluarga mengatakan ketika dilakukan ganti perban tadi pagi luka
S: kering
O: K/U sedang
- Pasien post op day 3
- Terpasang drain
- Hasil lab : leukosit 13,3 103/mm3
- Pasien mendapat terapi cefazolin, gentamisin, amoxicilin, pct
A: Infeksi teratasi sebagian
O: K/U sedang
- Pasien post op day 4
- Drain sudah dilepas
- Hasil lab terakhir : leukosit 13,3 103/mm3
- Pasien mendapat terapi cefazolin, gentamisin, amoxicillin
A: Infeksi teratasi sebagian
P:
P:
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
I:
I:
a. Mengkaji area operasi (perban tidak basah)
b. Mengkaji tanda-tanda infeksi (tidak ada pus di luka, tidak ada
kemerahan di area operasi, suhu 36,60C)
c. Menginformasikan tanda-tanda infeksi kepada keluarga
E: infeksi tidak berlanjut, intervensi dilanjutkan dan dimodifikasi
31 Desember 2015
S: pasien mengatakan tidak demam
O: K/U sedang
- Pasien post op day 5
- Drain sudah dilepas
- Hasil lab terakhir : leukosit 13,3 103/mm3
- Perban tidak basah
- Luka bersih
- Pasien mendapat terapi cefazolin, gentamisin, amoxicilin
P:
a. Inspeksi kulit untuk adanya iritasi
b. Kaji sisi pen, edema, drainase, bau
c. Berikan perawatan pen steril
I:
a. Mengkaji ulang area operasi (perban tidak basah)
b. Melakukan ganti balutan
c. Mengkaji tanda-tanda infeksi (tidak ada pus di luka, tidak ada
I:
a. Mengkaji ulang area operasi (perban tidak basah)
b. Mengkaji tanda-tanda infeksi (tidak ada pus di luka, tidak ada
02 Januari 2016
S: keluarga pasien mengatakan beberapa jam setelah dilakukan
transfusi darah badan pasien panas
O: K/U lemah
- Pasien post op day 7
- Suhu 39,6oC
- Hasil lab terakhir : leukosit 13,3 103/mm3
- Perban tidak basah
- Luka bersih
- Pasien masih mendapat terapi cefazolin, gentamisin, amoxicilin,
pct
A: Infeksi belum teratasi
P:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
I:
I:
o
30 Desember 2015
S: pasien mengatakan nyeri di punggung berkurang
O: pasien POD 4; drain sudah di aff; Pasien tirah baring; Skala nyeri 2
wajah meringis
A: nyeri belum teratasi
P:
a.
b.
c.
d.
Manajemen nyeri
Atur posisi pasien
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif (PQRST)
Kolaborasi pemberian analgetik
Manajemen nyeri
Atur posisi pasien
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif (PQRST)
Kolaborasi pemberian analgetik
I:
a. Mengajarakan teknik menarik napas dalam dan menganjurkan
I:
a. Mengajarakan teknik menarik napas dalam dan menganjurkan
P:
a. Ajarkan pasien penggunaan teknik nonfarmakologis (tarik napas
dalam)
b. Atur posisi yang nyaman untuk pasien
c. Kaji ulang faktor-faktor yang meningkatkan atau menghilangkan
nyeri
d. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgesic
e. Beritahu keluarga untuk melaporkan jika tindakan tidak berhasil
A: nyeri teratasi
P:
a. Ajarkan pasien penggunaan teknik nonfarmakologis (tarik napas
dalam)
b. Atur posisi yang nyaman untuk pasien
c. Kaji ulang faktor-faktor yang meningkatkan atau menghilangkan
nyeri
d. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgesic
e. Beritahu keluarga untuk melaporkan jika tindakan tidak berhasil
I:
a. Meminta pasien untuk mengulang teknik menarik napas dalam
b. Mengatur posisi supine untuk meningkatkan kenyamanan pasien
sehingga pasien dapat istirahat
c. Melakukan pengkajian nyeri (P: nyeri timbul karena luka operasi;
Q: nyeri tumpul; R: nyeri di area operasi; S: skala nyeri 2; T: nyeri
tuimbul jika pasien bergerak atau berpindah posisi)
d. Memberikan obat analgetik dan antibiotik sesuai indikasi
e. Menginformasikan kepada keluarga jika nyeri sewaktu-waktu
bertambah berat segera laporkan kepada perawat
E: pasien mengatakan nyeri masih dirasakan sesekali, intervensi
I:
a. Meminta pasien untuk mengulang teknik menarik napas dalam jika
nyeri terasa kembali
b. Mengatur posisi semi fowler untuk meningkatkan kenyamanan
pasien sehingga pasien dapat istirahat
c. Memberikan obat analgetik dan antibiotik sesuai indikasi
d. Menganjurkan pasien untuk meminimalkan aktivitas
e. Menginformasikan kepada keluarga jika nyeri sewaktu-waktu
bertambah berat segera laporkan kepada perawat
E: intervensi dihentikan
dipertahankan
S: -
O: nilai lab (Hb: 7,3 g/dL, Ht: 22%, eritrosit 2,6 103/mm3) ; Terpasang
drain; Hasil endoskopi: ulkus duodenum dengan perdarahan aktif;
Konjungtiva anemis; Akral pucat
O: nilai lab terakhir (Hb: 7,3 g/dL, Ht: 22%, eritrosit 2,6 103/mm3) ;;
Konjungtiva anemis; Akral pucat; membran mukosa kering
P:
a.
b.
c.
d.
e.
P:
a.
b.
c.
d.
e.
I:
I:
21x/i; T 36,6oC)
b. melakukan pemeriksaan CTR (<2 detik)
c. melanjutkan transfusi darah kolf ke 2
21x/i; T 36,4oC)
b. melakukan pemeriksaan CTR (<2 detik)
c. melanjutkan transfusi kolf ke 3
d. mengubah posisi pasien
P:
a.
b.
c.
d.
e.
I:
a. melakukan pemeriksaan TTV (TD 120/70 mmHg; N 84x/i; RR
21x/i; T 36,5oC)
b. melakukan pemeriksaan CTR (<2 detik)
c. melakukan perubahan posisi lateral
E: intervensi dilanjutkan, pantau hasil lab
02 januari 2016
S: keluarga pasien mengatakan pasien telah menerima 2 kantong darah.
Pasien mengatakan merasa pusing
I:
a. melakukan pemeriksaan TTV (TD 120/80 mmHg; N 80x/i; RR
20x/i; T 36,8oC)
b. melakukan pemeriksaan CTR (<2 detik)
c. meninggikan posisi kaki
d. memberikan posisi semi fowler
E: intervensi dilanjutkan, pantau hasil lab
03 januari 2016
S: O: konjungtiva anemis; wajah pucat; mukosa kering, Hb 8,2 g/dL
I:
a. melakukan pemeriksaan TTV (TD 120/60 mmHg; N 78x/i; RR
b.
c.
d.
e.
I:
a. melakukan pemeriksaan TTV (TD 110/70 mmHg; N 80x/i; RR
20x/i; T 39,6oC)
b. melakukan pemeriksaan CTR (<2 detik)
c. melakukan perubahan posisi semi fowler
d. mengubah posisi kaki
20x/i)
melakukan pemeriksaan CTR (<2 detik)
melakukan perubahan posisi semi fowler
mengubah posisi kaki
menginformasikan bahwa kemungkinan hb tidak naik setelah
pedas, asam.
g. Menganjurkan pasien jika terbangun pada tengah malam untuk
mengkonsumsi sedikit makanan seperti roti
E: intervensi dilanjutkan
5555
5555
02 Januari 2016
S: Pasien mengatakan sudah sanggup menggerakkan kakinya walaupun
terbatas
O: Kesadaran CM; kaki kanan sudah dapat ditegakkan; Tingkat
ketergantungan 4; kaki udem; Kekuatan otot 5555
5555
333
5555
A: hambatan mobilisasi teratasi sebagian
P:
P:
a.
b.
c.
d.
I:
a. mengkaji pasien (pasien saat ini beusia 58 tahun dengan tahap
perkembangan dewasa akhir)
b. mencatat status kesehatan pasien (pasien dengan diagnosa medis
fraktur lumbal, memiliki riwayat ulkus gaster dan duodenum)
c. mengkaji status nutrisi (pasien mendapatkan terapi diet lunak)
d. mengkaji riwayat jatuh (pasien beresiko jatuh)
a.
b.
c.
d.
I:
a. mengkaji tingkat imobilitas pasien (pasien dengan tingkat
ketergantungan 4)
a. mengajarkan keluarga teknik ROM
b. menginformasikan keluarga untuk meninggikan kaki dengan bantal
c. memotivasi pasien untuk melakukan aktivitas yang dapat dilakukan
E: intervensi dilanjutkan
E: intervensi dilanjutkan
03 Januari 2016
S: Pasien mengatakan kakinya jika di sentuh tidak lagi seperti tersetrum, kaki juga sudah mulai bisa digerakkan
O: Tingkat ketergantungan 4; Kekuatan otot 5555
3333
A: hambatan mobilisasi teratasi sebagian
P:
a. catat status kesehatan pasien saat ini
b. lakukan latihan ROM pada kedua kaki
c. kolaborasi dengan tim medis
I:
5555
5555