Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK 18
ARISTY TRESNAHADI (G1G010001)
ANUNG SAPTIWULAN (G1G010011)
9. Operator memeriksa kembali area soket memastikan tidak ada akar sisa
dan tulang yang tajam, kemudian operator melakukan kuretase untuk
membuang jaringan granulasi.
10. Soket kemudian di irigasi menggunakan povidone iodine yang
disemprotkan dengan spuit injeksi
11. Operator melakukan kompresi atau penekanan soket bekas pencabutan
dan meletakan kain kassa di atasnya serta pasien diminta untuk menggigit
dengan gigi atau jaringan antagonis.
12. Operator melakukan edukasi pasca pencabutan, sekaligus edukasi cuci
tangan dan cara menyikat gigi.
13. Operator menunjukan hasil tindakan kepada supervisor dan meminta
tanda tangan untuk rekam medik dan resep. Operator meresepkan obat
untuk pasien yaitu amoxicillin tablet 500 mg diminum 8 jam sekali selama
3 hari dan paracetamol tablet 500 mg diminum 8 jam sekali selama 3 hari.
G. Pembahasan
Ekstraksi gigi yang ideal adalah tindakan mengeluarkan gigi atau akar
gigi tanpa rasa sakit dari soketnya, dengan trauma minimal sehingga tanpa
komplikasi. Keberhasilan pencabutan gigi dengan tang tergantung pada
melonggarkan alveolus, memutuskan legamen periodontal dan memisahkan
perlekatan gingiva.
1. Indikasi
a. Karies yang tidak dapat direstorasi, misalnya karies yang besar,
bivurcation involvment.
b. Fraktur akar yang tidak dapat direstorasi yaitu > 1/3 ekstraksi dan <
1/3 apikoektomi
c. Pertimbangan pembuatan protesa : estetik, adaptasi, retensi, dan
stabilisasi protesa
d. Penyebab infeksi, misalnya abses, osteomyelitis
e. Gigi goyang parah, misalnya zenile, penyakit periodontal
f. Gigi impaksi yang harus dicabut karena menyebabkan gangguan
neurologis, fokus infeksi, penyebab kelainan pada tulang (dentigerous
cyst)
g. Supernumerari (misalnya: mesiodens, paramolar)
penyakit kulit
Adanya fraktur rahang
Penyebab ulkus
Pertimbangan ortho
Malposisi yang tidak bisa dirawat ortho
Supraklusi menyebabkan gangguan fungsi pengunyahan, estetik,
dilakukan
pada
pencabutan
sederhana
biasanya
premolar,
proc.
dan
diduga
dapat
memicu
stres
interfasial
sehingga
Mencetak:
-
dikeluarkan
dari
mulut
penderita,
daerah
target
dipotong/dikerok sekitar 2 mm
Selanjutnya aduk base dan catalyst dari light body (perbandingan
1 : 1), masukkan dalam sendok cetak tadi (pada daerah yang sudah
dikerok) dan sebagian ditaruh ke sekeliling gigi yang bersangkutan
untuk mendapatkan detail yang tajam.
DAFTAR PUSTAKA
Anusavice, Kenneth J., 2003, Phillips Science of Dental Materials 11nd, United
States of America: Elsevier Science.
Pahlevan A., 2006, A New Design for Anterior Porcelain Fused to Metal Fixed
Prosthetic Restorations; PTU Type III, Journal of Dentistry, Vol. 3(2): 100103.
Sadaf D and Ahmad MZ., 2011, Porcelain fused to metal (PFM) crowns and caries in
adjacent teeth, Journal of the College of Physicians and Surgeons Pakistan,
Vol. 21 (3): 134-137.
Sinabutar, E, 2008, Perbedaan Marginal Gap Cavosurface Margin Berbentuk
Shoulder dan Champer Overlay PFM.
Venkatachalam B, Goldstein GR, Pines MS, and Hittelman EL, 2009, Ceramic
Pressed to Metal Versus Feldspathic Porcelain Fused to Metal: A
Comparative Study of Bond Strength, The International Journal of
Prosthodontics, Vol. 22 (1): 94-100.
Zarone F, Russo S, and Sorrentino R., 2011, From porcelain-fused-to-metal to
zirconia: Clinical and experimental considerations, Dental Materials, Vol.
27: 83-96.