You are on page 1of 5

ASUHAN KEPERAWATAN ACNE VULGARIS

1. Pengkajian
Kulit
: Dengan megamati dan mendengarkan perawat dapat
mengetahui bagaimana persepsi klien tentang kulitnya
Kaji persepsi pasien tentang penyakitnya, orang muda yang satu
mungkin menganggap lesi yang kecil sebagai cacat yang tidak bisa di
toleransi sementara remaja yang lainmemandang kelinan yang lebih
luassebagai hal yang normal. Pada remaja dalam tahun tahun formatif
perkembangan merupakan orang yang rentan dan perlu didekati serta
perhatian ketika mereka berupaya untuk mengatasi akne.
Kaji kegiatan seksual dan metode kontrasepsi yang digunakan pada
wanita usia produktif khusunya jika pengobatan ake tersebut meliputi
pemakaian isotetrinoin yang diketahui memiliki sifat sifat teratogenik.
Kaji persepsi pasien tentang factor-faktor yang memicu peningkatan
intensita ake atau yang membuat lsei semakin parah, seperti makanan
dan minuman , gesekan dan tekanan dari pakaian , trauma akibat upaya
untuk memijat keluar komedo dengan tangan.
Inspeksi komedo : komedo yang tertutup tampak seperti papula kecil yang
agak menonjol, sedangkan komedo yang terbuka akan melihat agak
menonjol dengan pemadatan bagian tenga folikel.
Palpasi : nyeri tekan pada daerah akne yang meradang .
Catat cirri-ciri lesi inflamatori seperti papula, pustule, nodus dan kista.

2. Diagnosa Keperawataan
Gangguan body image b.d rasa malu dan frustasi terhadap tampilan diri.
Gangguan rasa nyaman nyeri b.d proses peradangan .
Kurang mengetahuan tentang proses penyakit b.d kurang terpapar
vterhadap informasi.

3. Perencanaan
Diagnosa 1
Klien akan mempertahankan konsep diri yang positif selama dalam perawatan .
Objektif: dalam jangka waktu 2x24 jam pasien tidak merasa malu dengan tampilan
diri, dapat berinteraksi yang normal dengan orang lain.
Intervensi dan rasional :

Kaji persepsi pasien dan pandangannya terhadap akne.


R/ pasien yang memnadang akne ebagai cacat kulit biasanya tudak
toleransi terhadap ampilan diri, sedangkan pasien yang memandang ake
sebagai penyakit yang normal dengan fisiologis dapat menerima konsep
diridan tidak berisiko terganggu konsep diri.
Perhatikan perilaku menarik diri , membicarakan diri tentang hal negative.
R/ mengidentifikasi kebutuhan untuk intervensi.
Tanyakan nama panggilan pasien
R/ menunjukan penghargaan dan pengakuan peronl.
Dorong pengungkapan perasaaan , mnerima apa yang dikatakan.
R/ orang terdekat memulai penerimaan perubahan dan mengurangi
ansietas mengenai perubahan citra diri.

Evaluasi
: Mengembangkan peningkatan pemahaaman terhadap masalah kulit,
tidak malu dan dapat berinteraksi dengan orang lain.

Diagnosa II.
Pasien akan mempertahankan rasa nyaman selama dalam perawatan
Obyektif : klien bebas nyeri, skala nyeri 0, tidak ada taanda-tanda peradangan.
Intervensi dan rasional :

Kaji tipe lokasi nyeri, perhatikan intensitas pada skala 0-10.


R/ berguna dalam intervensi sselanjutnya
Berikan waktu untuk ekspresi perasaan dalam tingkat kemampuan
berkomunikasi
R/ ekspresi masalah atau rasa takut menurunkan ansietas atau sikluss
nyeri
Dorong menggunakan manajemen stress misalnya napas dalam.
R/ meningkatkan relaksasi , memfokuskan kembali perhatian dan dapat
menibgkatkankembali kemampuan koping menghilangkan nyeri.
Evaluasi : Mematuhi terapi yang direspkan, mengembangkan
kemampuan untuk menerima keadaan diri, bebas nyeri, tidak ada tanda
peradaangan.

Diagnosa III
Klien akan meningkatkan pengetahuan selama dalam perawatan.
Obyektif :klien tahu tentang penyebab, perjalanan penyakit, pengobatan dan
lamanya pegobatan srta pencegahan akne vulgaris.

Intervensi dan Rasional :

Menjelaskan pada pasien tentang penyebab, perlawanan penyakit,


pengobatan dan lamanya pengobatan serta pencegahan akne vulgaris.
R/ meningkatkan pengetahuan pasien .
Evaluasi :
Pasien mengerti tentang penyakitnya / pemahamannya bertambah.

4.

Implementasi
Implementasi disesuaikan dengan intervensi.
5. Pendidikan pasien
1) Menganjurkan pasien menghindari makanan yang dapat meningkatkan
akne.
2) Melakukan perawatan diri ecara teratur khususnya perawatan muka.
3) Menganjurkaan pasien menghindari kosmetik yang berlebihan.
4) Menganjurkan pasien untuk membasuh wajah menggunakan sabun
ringan ddan airdua kali sehari.
5) Konsultasi tentang perlunya konsisten terhadap pengobatan dan
penggunaan produk produk pembersih dan dianjurkan .
6) Ajarkan pasien tentang proses penyakit
7) Memberitahukan psien bahwa pengobatan dapat membutuhkan waktu 4-6
minggu atau lebih untuk memberikan hasil.

Kesimpulan
Akne vulgaris merupakan peradangan menahun folikel polisebasea yang
umumna terjadi pada remaja , yang seeing ditemukan pada daerah
muka , lher serta badfan bagian atas . hmpir semua orang pernah
menalami penyakit inisehingga akne vulgaris ini disebut penyakit kulit
yang timbul secara fisiologis. Orang denga akne vulgaris tidak perlu
dirawat dirumah sakit, namun ada beberapa macam teraphy yang
diberikan pada pasien akne vulgaris yakni: pengobatan sistemik,
pngobatan topical, dan pembedahan . sedangkan untuk mencegah
timbylnya akne dianjurkan beberapa hal yaitu: diet, perawatan kulit, dan
memberikan informasi yang cukup keopada pasien mengenai penyebab
penyakit serta pencegahahnnya.
Saran
Dari hasil pembahasan diatas , maka disarankan agar dalam memberikan
asuhan keperawatan pada pasien dengan akne vulgaris harus
diperhatikan pendidikan keeshatan yang penting yakni: diet, perawataan
diri, dan menghindari kosmetik yang berlebihan.

Referensi : https://googleweblight.com/?
lite_url=https://iputujuniarthasemaraputra.wordpress.com/2012/09/06asu
han-keperawatan-akne-vulgaris/&ei=6Mtqjulq&Ic=idID&s=10&host=www.google.co.id&ts

You might also like