Professional Documents
Culture Documents
Patofisiologi
Etiologi
1. Faktor genetik
2. Zat kimia
3. Obat-obatan
4. Infeksi
5. Radiasi
6. Kelainan imunologik
7. Anemia aplastik pada
keadaan / penyakit lain
8. Kelompok idiopatik
Aplasia
sumsum tulang
Perdarahan mukosa
pada kulit
Trombositopenia
Kerusakan mikro
sumsum tulang
Menurut tingkat
keparahan:
1. Tidak berat
2. Berat
3. Sangat berat
ANEMIA APLASTIK
Eritropoesis menurun
Klasifikasi
Menurut kausa:
1. Idiopatik
2. Sekunder
3. Konstitusional
Resiko kerusakan
integritas kulit
Penurunan pengisian
kapiler
Suplai oksigen ke
jaringan menurun
Lemah & mudah lelah
Perubahan perfusi
jaringan
Intoleransi aktivitas
Manifestasi Klinis
- Kelemahan
- Pucat
- Sesak nafas saat latihan
- Demam
- Perdarahan
- Pusing
- Mual
Granulositopenia &
leukositopenia
Resiko infeksi
Pemeriksaan Diagnostik
Penatalaksanaan Medis
- Transfusi darah
- Atasi komplikasi dengan antibiotik
- Kortikosteroid
- Androgen
- Imunosupresif
Resiko kerusakan
integritas kulit
NOC : mempertahankan integritas
kulit
NIC :
a. Kaji
integritas
kulit,
catat
perubahan pada turgor, gangguan
warna, hangat lokal, eritema,
eksoriasi
b. Ubah posisi secara periodik dan
pijat permukaan tulang bila pasien
tidak bergerak atau di tempat tidur
c. Ajarkan permukaan kulit kering
dan bersih
d. Bantu untuk latihan rentang gerak
pasif atau aktif
Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan Radiologi
- Eritrosit
- Laju endap darah
- Faal hemotasis
- Sumsum tulang
- Virus
- Tes hemolisis sukrosa
- Kromosom
- Defesiensi imun
- Noclear Manetik
Resonance Imaging (NMRI)
- Radio Noklid Bonemarrow
Imaging (Bonemarow
Skening)
Resiko infeksi
Perubahan perfusi
jaringan
NOC : mencegah /
menurunkan resiko infeksi
NOC : menunjukkan
perfusi adekuat
NIC :
a. Tingkatkan cuci tangan
yang baik oleh pemberi
perawatan dan pasien
b. Pertahankan teknik
aseptik pada prosedur /
perawatan luka
c. Pantau suhu, catat adanya
menggigil dan takikardi
dengan atau tanpa demam
e. Amati eritema/cairan luka
NIC :
a. Awasi tanda vital, kaji
pengisian kapiler, warna
kulit/membran mukosa,
dasar kuku
b. Tinggikan kepala tempat
tidur sesuai toleransi
c. Kaji respon verbal
lambat, mudah terangsang,
agitasi, gangguan memori,
bingung
d. Catat keluhan rasa
dingin, tubuh hangat sesuai
indikasi
e. Awasi pemeriksaan
laboratorium seperti Hb, Ht
dan jumlah SDM, GDA
f. Berikan SDM darah
lengkap / packed, produk
Intoleransi aktivitas
NOC : melaporkan
peningkatan toleransi
aktifitas
NIC :
a. Observasi adanya tanda
kerja fisik
b. Bantu dalam aktifitas
sehari-hari yang
memungkinkan diluar batas
toleransi anak
c. Beri aktifitas bermain
pengalihan
d. Rencanakan aktifitas
keperawatan
e. Gunakan teknik
penghematan energi mis
mandi dengan duduk
f. Anjurkan pasien untuk
menghentikan aktivitas bila
palpitasi, nyeri dada, napas
pendek, kelemahan, atau
pusing
NIC :
a. Kaji riwayat nutrisi
termasuk makanan yang
disuka
b. Observasi dan catat
masukan makanan pasien
c. Timbang berat badan
setiap hari
d. Berikan makan sedikit
dengan frekuensi sering
dan/atau makan diantara
waktu makan
e. Observasi/catat adanya
mual/muntah
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Marilyn E. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3. Jakarta : EGC
Guyton, Arthur C. (2000). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 9. Jakarta : EGC
Suriadi R.Y. (2001). Asuhan Keperawatan Pada Anak Edisi 1. Jakarta : C.V Sagung Solo
Price, Sylvia. (2005). Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : EGC
Wong, Donna L. 2004. Keperawatan Pediatrik. EGC : Jakarta