Professional Documents
Culture Documents
Dahlisa Soleman
Maria Elfrida Arista
Muhammad Faris W
Purnamasari
Sasmita
Tita Aqliatul Hikmah
Trisna Setia Pratama
2. Spesifikasi Produk
Warna
Tekstur
: Hitam
: seperti krim tapi lebih padat
Cara pembuatannya dibuat dengan cara peleburan fase air yang dicampur dengan fase
minyak kemudian ditambahkan bahan tambahan lainnya. Konsistensi yang diinginkan yaitu
seperti krim namun lebih padat, mudah dibersihkan, tidak menggumpal ketika di aplikasikan,
tahan lama serta tahan air.
Maskara ini akan membuat bulu mata akan tampak lebih bervolume, lentik, dan
waterproof, selain itu mengandung vitamin E yang bermanfaat dalam merawat bulu mata
agar tetap sehat walaupun sering menggunakan maskara ketika beraktivitas.
4. Formula
Maskara kream berbasis minyak
A. Asam Stearat
15%
Parafin liq
10%
Lanolin
10%
Nipasol
0,01%
Tocopherol
0,05%
B. Gliserin
5%
TEA
4%
Nipagin
0,02%
Aquades
7,2ml
C. Pewarna alami
q.s
Maskara ad
15 ml
2. Parafin Liq
a. Pemerian : transparan, tidak berwarna, cairan kental, tidak berflouresensi, tidak
berasa dan tidak berbau ketika dingin dan berbau ketika dipanaskan
b. Kelarutan : praktis tidak larut etanol 95%, gliserin dan air; larut dalam minyak lemak
hangat
c. Konsentrasi penggunaan : 1-20%
d. Khasiat : sebagai pelembap, pelican, membantu pembentukan krim
3. Lanolin
a. Pemerian : masa seperti lemak, lengket warna kuning, bau khas
b. Kelarutan :tidak larut dalam air, dapat bercampur dengan air 2x beratnya, agak sukar
larut dalam etanol dingin, lebih larut dalam etanol panas, mudah larut dalam eter dan
kloroform.
c. Titik lebur lanolin : 30o 60o C
d. Konsentrasi penggunaan : 0,5-10%
melarutkan dan meningkatkan stabilitas suatu zat selain itu juga berfungsi sebagai
emolien.
7. Nipagin : berfungsi sebagai pengawet fase air
8. TEA: juga berfungsi sebagai emulsifying agent yaitu mengurangi tegangan permukaan
dari air dan minyak
9. Aquades : sebagai pelarut
6. Perhitungan Bahan
a. Asam stearat :
15
x 15=2,25 g+10 =2,475 g
100
b. Paraffin liq :
10
x 15=1,5 g+10 =1,65 g
100
c. Lanolin :
10
x 15=1,5 g+10 =1,65 g
100
d. Nipasol :
0,01
x 15=0,0015 g+ 10 =0,00165 g
100
e. Tocopherol :
f. Gliserin :
g. TEA :
0,05
x 15=0,0075 g +10 =0,00825 g
100
5
x 15=0,75 g+ 10 =0,825 g
100
4
x 15=0,6 g +10 =0,66 g
100
h. Air : 7,2 ml
i. Pewarna batu itsmid q.s
7. Prosedur pembuatan
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Timbang semua bahan fase minyak :
a. Timbang asam stearat sebanyak 2,475 gram
b. Timbang paraffin liq 1,65sebanyak
c. Timbang lanolin 1,65 sebanyak
d. Timbang nipasol sebanyak 0,00165 g
e. Timbang tocopherol sebanyak 0,00825 g
f. Setelah semua bahan ditimbang kemudian fase minyak dilebur pada suhu 60 o C
sampai homogen.
3. Timbang bahan fase air :
a. Timbang gliserin sebanyak 0,825 g
b. Timbang TEA sebanyak 0,66 g
c. Timbang nipagin sebanyak 0,0033 g
d. Tambahkan air sebanyak 7,2ml
e. Setelah itu bahan fase air dilebur pada suhu 60o C di penangas air sampai homogeny
4. Setelah kedua fase, fase minyak dan air homogeny selanjutnya masukan fase air ke dalam
fase minyak sambil diaduk hingga homogeny
5. Tambahkan zat warna yaitu serbuk batu itsmid secukupnya aduk hingga homogeny
6. Setelah semua bahan tercampur homogeny, selanjutnya dipindahkan kedalam wadah
yang telah disiapkan dan ditutup rapat.
Evaluasi
Evaluasi adalah tahapan akhir produksi di mana menekankan pada kegiatan
pemastian dan pemeriksaan sediaan telah sesuai dengan spesifikasi mutu standar
sediaan baik secara nasional maupun internasional.
A. Tujuan Evaluasi
Tujuan dilakukannya evaluasi pada sediaan adalah sebagai berikut:
a. Pemastian mutu sediaan
Evaluasi bertujuan untuk memastikan mutu dari sediaan
yang
diproduksi, baik itu dimulai dari pemilihan bahan sampai dengan hasil
jadi sediaan tersebut.
mengetahui kualitas mutu dari sediaan yang kita buat. Jika kita
memiliki sediaan yang memiliki kualitas baik, maka kita kemungkinan
besar sediaan kita akan diterima dengan baik dipasaran.
kita
akn
mengetahui
kekurangan-
kekurangan sediaan yang kita buat. Sehingga kita akan bisa melakuka
reformulasi untuk memperbaiki sediaan kita. Jika kita tidak melakukan
evaluasi, kita tidak akan tahu letak kesalahan kita dan kita tidak tahu
solusi untuk memperbaiki sediaan kita.
d. Dasar pengembangan produk
Bukan hanya kekrangan yang akan kita ketahui saat melakukan
evaluasi, kelebihan dari suatu sediaan pun akan kita ketahui. Dengan
mengetahui kelebihan dari sediaan kita, misalnya saat pemilihan
B. Uji Evaluasi
1. Uji Organoleptis
Uji ini bertujuan untuk menguji sediaan memiliki fisik yang sesuai
dengan formulasi. Uji yang dilakukan menggunakan alat-alat indra. Uji ini
meliputi pengamatan warna, aroma dan rasa pada sediaan.
2. Uji Homogenitas
Uji ini bertujuan untuk memastikan bahan dalam sediaan telah
tercampur secara merata. Hal ini behubungan dengan dosis yang stabil saat
pemakaian sehingga untuk mendapatkan efek terapi yang diinginkan akan
lebih efektif.
Prosedur : dilihat saat proses peracikan apakah sediaan sudah tercampur rata
dngan sempurna.
3. Uji daya lekat
Prosedur : sediaan yang sudahdi uji daya sebar kemudian di ujidaya lekat dengan
menggunakan tali di bagian atasnya kemudian di temple mengunakan isolasi di setiap
ujung tali menyerupai gantungan, setelah itu di hitung apabila lebih dari 10 detik tidak
jatuh berarti sediaan sesuai.
4. Uji daya sebar
Prosedur : ditimbang sediaan sebanyak 0,5 g. kemudian siapkan 2 kaca ekstensometer,
lalu letakkan sediaan di tengah kedua kaca tersebut, kemudiaan tetakkan beban di
bagian atas 50g selama 1 menit, kemudian tabahkan lagi 50g selama 1 menit sampai
batas standart sediaan
5. Uji pH
Prosedur: buat larutan dari 1 g sediaan kosmetik mascara yang kemudian di larutkan
dalm aquades. Kemudian digunakan kertas pH indicator yang dicelupkan ke dalam
sediaan. Jika sudah cocokkan dengan standart warna pada pH tertentu.
6. Uji pengaplikasian
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah sediaan kosmetik mascara ini sudah bisa di
gunakan pada bulu mata dan cepat kering dalam waktu 30 detik.
Prosedur : ambil sediaan dengan menggunakan sikat bulu mata kemudian aplikasikan
pada bulu mata, setelah 30detik di sentuh apakah sediaan sudah mulai kering.