You are on page 1of 4

Atikah

Zulqaidah
C11112908

Gangguan Cemas Menyeluruh


Gangguan Cemas Menyeluruh ditandai dengan kekuatiran yang kronis dan
persisten. Kekuatiran ini, di mana bersifat multifocal berlebihan, dan sulit untuk
dikendalikan; biasanya disertai oleh gejala psikologis dan fisiologis lainnya yang tidak
spesifik. Menurut survei epidemiologi, perkiraan prevalensi gangguan cemas menyeluruh
lebih tinggi sekitar dua kali pada wanita dibanding pria. Umur terjadinya onset sangat
bervariasi; dimulai pada masa kanak-kanak, sebagian besar dimulai pada awal usia
dewasa, dan puncak onset baru lainnya terjadi pada usia dewasa yang lebih tua, dimana
sering muncul dalam konteks kondisi kesehatan fisik yang kronik. Gangguan cemas
menyeluruh, menurut definisinya, adalah kelainan kronik; enam bulan merupakan durasi
minimal untuk diagnosisnya, dan sebagian besar pasien telah mengalami gangguan ini
bertahun-tahun sebelum mencari pengobatan.
Depresi berat adalah kondisi umum yang berdampingan dengan gangguan ini,
meskipun depresi berat mungkin sulit untuk dibedakan dengan gangguan cemas
menyeluruh karena banyak gejala dari gangguan ini menimpa dengan gejala pada depresi
berat. Pasien dengan gangguan cemas menyeluruh umumnya mendeskripsikan perasaan
tidak berdaya, di mana pasien dengan depresi berat merasa putus asa.
Tabel 1. Kriteria untuk Diagnosis Gangguan Cemas Menyeluruh
Kegelisahan dan kekuatiran yang berlebihan mengenai berbagai kejadian yang terjadi
selama minimal 6 bulan.
Orang tersebut sulit mengontrol kekuatirannya.
Kecemasan dan kekuatiran berhubungan dengan setidaknya tiga dari enam gejala ini
(hanya satu gejala yang harus ada pada anak): gelisah atau perasaan tidak tenang,
mudah lelah, sulit konsentrasi, mudah marah, tegang otot, dan gangguan tidur.
Kecemasan, kekuatiran, atau gejala fisik yang terkait menyebabkan gangguan klinis
yang signifikan atau pemburukan fungsi bagian tubuh yang vital.
Gangguan tidak terjadi karena efek fisiologis sebuah zat atau kondisi medis.
Gangguan tidak dicatat dengan gangguan mental lainnya.
*Semua ciri yang didaftar harus ada dalam membentuk diagnosis gangguan
cemas menyeluruh. Diambil dari American Psychiatric Association, Diagnostic and
Statistical Manual of Mental Disorders, edisi kelima.

Atikah
Zulqaidah
C11112908

Studi neuroimaging fungsional yang berhubungan dengan penderita gangguan


cemas menyeluruh menunjukkan meningkatnya aktivasi dalam bagian-bagian sistem
limbik (mis : amygdala) dan menurunnya aktivasi pada korteks prefrontal. Sebagai
contoh, magnetic resonance imaging (MRI) fungsional pada pasien dengan gangguan
cemas menyeluruh menunjukkan meningkatnya aktivasi amygdala pada saat pasien
sedang menunjukkan ekspresi wajah, dan aktivasi ini melemah dengan terapi kognitifperilaku.
Poin-Poin Kunci Klinis
Gangguan Cemas Menyeluruh
Gangguan cemas menyeluruh ditandai dengan kecemasan yang
persisten dan kekuatiran yang tidak terkendali yang terjadi secara
konsisten untuk minimal 6 bulan.
Gangguan ini umumnya berhubungan dengan depresi, alkohol dan
penyalahgunaan zat, masalah kesehatan fisik, atau semua faktor-faktor
ini.
Pada pelayanan primer, pasien dengan gangguan ini biasanya datang
dengan gejala-gejala fisik, seperti sakit kepala, tegang otot, gejala-gejala
gastrointestinal, nyeri belakang, dan insomnia.
Alat skrining valid seperti skala Generalized Anxiety Disorder-7 (GAD7) harus digunakan untuk mengetahui tingkat keparahan gejala dan
respon gejala terhadap pengobatan.
Pengobatan pertama untuk gangguan cemas menyeluruh adalah terapi
kognitif-perilaku, farmakoterapi dengan selective serotonin-reuptake
inhibitor (SSRI) atau serotonin-norepinephrine reuptake inhibitor
(SNRI), atau terapi kognitif-perilaku yang dibantu dengan SSRI atau
SNRI. Pregabalin dan buspirone cocok sebagai obat tambahan atau
pengobatan kedua.
Meskipun terdapat kontroversi mengenai penggunaan jangka panjang
benzodiazepine karena potensi penyalahgunaan obat dan efek
penurunan kognitif untuk jangka panjang; obat-obat ini, jika dipantau
yang teliti, dapat digunakan dalam jangka waktu panjang untuk
beberapa pasien yang resisten terhadap pengobatan biasa.
Untuk terapi penyakit ini kita bisa memberikan terapi
A. Farmakoterapi

Atikah
Zulqaidah
C11112908

Untuk terapi ini, pasien sudah didagnosis pasti dengan gangguan cemas
menyeluruh dan dievaluasi dari derajat keparahan gangguan cemas
menyuluruhnya. Berikut tahap pemberian terapi farmakoterapi untuk pasien;
Semua kasus gangguan cemas menyeluruh yang diketahui dicurigai
Gangguan cemas menyeluruh tidak membaik setelah diedukasi dan
pemantauan aktif dari layanan primer
Gangguan cemas menyeluluruh yang tidak membaik setelah terapi tahap
2
Gangguan cemas menyeluruh kompleks yang tidak bisa diatasi dengan
obat
SSRI dan SNRI diyakini menjadi terapi lini utama dalam mengobati
penyakit ini yang sekiranya digunakan dalam waktu 4-6 minggu. Namun
apabila pasien tidak berespon baik terhadap SSRI dan SNRI, terapi
anidepresan trisiklik bisa diberikan. Pada situasi tersebut, terapi
alternatif atau terapi pendukung dapat diberikan, seperti
cludebuspirone
(sebuah
nonbenzodiazepine,
nonantidepressant kelas azapirone yang efektif terhadap
gangguan cemas menyeluruh dan tidak untuk gangguan
cemas lain), quetiapine (juga belum disetujui oleh FDA untuk
gangguan cemas menyeluruh namun disokong oleh data dari
beberapa percobaan randomisasi. Pengobatan dengan
quetiapine atau agen antipsikotik atipikal lain dapat
digunakan namun harus diawasi dengan baik dikarenakan
efek samping metabolic dari obat kelas ini. Berat badan
pasien, tingkat lipid, dan tingkat hemoglobin glicated harus di
awasi. Dan pada golongan Benzodiazepine seperti Diazepam
dan Clonazepam juga mampu diberikan untuk pasien dengan
gangguan cemas menyeluruh, namun dokter sekarang sudah
tidak menyarankan untuk menggunakan kedua obat tersebut
karena penggunaannya disarankan paling lama maksimal
selama 6 bulan yang dimana tidak efektif untuk terapi
gangguan cemas menyeluruh yang biasanya memerlukan
waktu terapi yang lebih lama, dan juga efek samping dan
interaksi dengan zat yang lain yang cukup tinggi sehingga
tidak disarankan untuk digunakan lagi.

Atikah
Zulqaidah
C11112908

B. Psikoterapi
Percobaan
randomisasi
terkontrol
telah
mengevaluasi
sejumlah tehnik psikoterapi untuk gangguan cemas menyeluruh
seperti terapi kognitif behavioral, terapi psikodinamika, terapi
berdasar pikiran, terapi aplikasi relaksasi. Dari berbagai bentuk
terapi di atas, bukti merujuk kepada terapi kognitif behavioral
sebagai terapi terkuat dalam mengatasi gangguan cemas
menyeluruh, sehingga dapat digunakan sebagai terapi lini utama.
Terapi ini ditujukan kepada pasien yang sudah ditingkat
berbahaya yaitu dengan memberikan pasien pengertian tentang
hal-hal yang tidak perlu dicemaskan dan belajar untuk
berelaksasi.
C. Kombinasi obat dan Psikoterapi
Merupakan terapi terbaik pada pasien yang tidak berespon
baik pada monoterapi psikoterapi dan farmakoterapi, namun
kebanyakan dokter masih menyarankan untuk memberikan
terapi kognitif behavior sebagai lini utama dan farmakoterapi
apabila dibutuhkan.

You might also like