Professional Documents
Culture Documents
OLEH
Gusti Ayu Laras Sinta
H1A 011 025
PEMBIMBING :
dr. Azhari C. Nurdin, Sp.KJ
: Nn. H
Umur
: 21 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
Agama
: Islam
Suku
: Sasak
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Tidak Ada
Status
: Belum menikah
MRS
: 01 Oktober 2015
Pemeriksaan
: 05 Oktober 2015
Agama
: Islam
Suku
Pendidikan
Pekerjaan
Status
: Sasak
: SMA
: Pedagang
: Janda
A. Keluhan Utama :
Ingin bunuh diri
B. Riwayat Penyakit Sekarang :
(alloanamnesis: Bibi pasien)
Pasien datang diantar oleh keluarganya ke IGD RS Jiwa Mutiara
Sukma dengan keluhan ingin bunuh diri sejak 1 minggu lalu. Ini merupakan
kelima kalinya pasien MRS. Pasien dikeluhkan mendengar bisikan-bisikan
yang menyuruhnya bunuh diri dan membunuh orang-orang disekitarnya.
Pasien mencoba bunuh diri dengan gunting dan ingin menyiram dirinya
dengan minyak tanah dan membakar dirinya. Pasien juga mengeluhkan
melihat banyak bayangan-bayangan yang menyuruhnya membunuh. Selain
itu, pasien mencium bau yang amis sehingga ia tidak mau untuk makan.
Pada awalnya pasien mulai bicara sendiri dan pasien sering menangis
karena bisikan-bisikan yang mengganggunya. Bibi pasien juga mengatakan
pasien sering terbangun tiba-tiba di malam hari dan sulit untuk tidur kembali.
Pasien juga dikeluhkan sering berbicara kotor dan suka marah-marah apabila
keinginannya tidak terpenuhi.
Pasien sering terlihat gelisah dan selalu ingin keluar rumah. Pasien
sering mondar mandir tanpa tujuan, bahkan sering keluyuran keliling
kampung, tetapi pasien tidak pernah keluyuran sampai keluar kampung.
Bibi pasien mengatakan pasien sebelumnya sulit minum obat
sehinggan meminum obat tidak tepat pada waktunya. Pasien pernah
membuang obatnya ke air. Pasien mengatakan tidak mau meminum obat
karena obat tersebut rasanya pahit.
Bibi pasien mengatakan pasien menyadari sakitnya, dan ia meminta
dibawa ke RSJ karena bisikan-bisikan yang didengarnya. Bibi pasien
mengatakan menurut pasien, jika dirawat di RSJ ia lebih tenang dan tidak
mendenga rbisikan maupun melihat bayangan-bayangan.
Keluarga mengatakan pasien mau diarahkan jika disuruh mandi,
makan, dan minum. Pasien masih punya perilaku BAB dan BAK yang baik,
tidak sembarangan. Secara umum pasien masih mau diarahkan oleh keluarga.
Bibi pasien mengatakan sebelumnya pasien pernah mengalami kejang
sebanyak saat usianya 2 tahun. Kejang yang dialami pasien diawali oleh
demam tinggi. Riwayat trauma kepala tidak pernah dialami oleh pasien.
Pasien tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan terlarang, minuman
beralkohol maupun merokok sebelumnya.
Autoanamnesis
Pasien mengatakan dia dibawa oleh keluarga yaitu dua bibinya ke RSJ.
Pasien mengetahui alasan mengapa dia di bawa ke RSJ, karena pasien ingin
membunuh keluarganya dan dirinya sendiri. Pasien merasa dirinya sakit hati
karena ditinggal menikah oleh pacarnya dan ia merasa tak berguna. Pasien
juga mengatakan ia tidak dipedulikan lagi oleh kedua orang tuanya, karena
orang tuanya bercerai saat ia usia 3 bulan dan orang tuanya masing-masing
menikah lagi, dan ia dirawat oleh bibinya dan neneknya.
Pasien mengatakan sudah lima kali dirawat inap di Rumah Sakit Jiwa
Mutiara Sukma yakni tahun 2009, tahun 2012, tahun 2014, tahun 2015 dan
saat ini.
Pasien mengatakan sering mendengar suara bisikan orang-orang yang
menyuruhya untuk membunuh ibu, nenek, tetangganya dan terakhir
diperintahkan membunuh dirinya. Pasien juga melihat bayangan ular tersebut
dan seakan-akan terus menyuruhnya membunuh orang sekitarnya dan
dirinya.. Akhirnya saat dirumah pasien mencoba membunuh dirinya dengan
gunting, dan mencoba membakar dirinya dengan minyak tanah dan korek api
yang telah ia siapkan. Pasien juga memiliki perasaan curiga bahwa bibinya
ingin membunuhnya karena bibinya sering memukul pasien.
Pasien mengatakan bahwa dirinya terlambat diberikan obat dari waktu
biasanya oleh bibinya sehingga keluhannya mulai muncul.
C. Riwayat Penyakit Dahulu :
1) Riwayat Gangguan Psikiatri
Bibi pasien mengatakan pasien pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa
empat kali sebelumnya dan ini adalah rawat inap yang kelima kalinya. Rawat
inap yang pertama kali yakni pada tahun 2009 dan dirawat selama 1 bulan,
rawat inap kedua pada tahun 2012 dirawat selama 2 minggu, rawat inap
ketiga dan keempat yaitu pada tahun 2015.
Riwayat rawat inap pasien yang pertama kali yaitu pada tahun 2009.
Bibi pasien mengatakan pada saat itu masalahnya ialah pasien sering diejek
oleh temannya bahwa bibinya yang merawatnya ini bukan ibu kandungnya.
Orang tua pasien telah bercerai saat usia pasien 3 bulan, dan ia tinggal
bersama Bibi dan Neneknya. Ia memanggil bibinya dengan sebutan ibu dan
tidak mengetahui bibi yang merawatnya adalah bukanlah ibu kandung pasien.
Pada tahun 2009 tersebut, pasien berusia 14 tahun. Teman sekolahnya
tersebut sering mengejeknya bahwa bibinya tersebut bukan ibu kandungnya.
belum
pernah
menderita
penyakit
medik
berat
yang
guru pasien.
Riwayat psikoseksual
Pendidikan seksual tidak pernah diberikan oleh orangtuanya.
Aktivitas sosial
Pasien dapat bergaul dengan cukup baik di lingkungan rumahnya,
sering mengikuti beberapa kegiatan yang pernah diadakan di
lingkungan rumahnya. Pergaulan dengan tetangganya cukup baik.
Pasien adalah orang yang supel dan mudah bergaul sehingga
mempunyai cukup banyak teman. Pasien juga tidak pernah berkelahi
E. Riwayat Keluarga :
Terdapat keluarga yang memiliki gangguan jiwa yakni nenek pasien dari
ibunya.
Genogram
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
: Tinggal Serumah
b. Afek
: luas
c. Keserasian
: serasi
C. Gangguan Persepsi
- Halusinasi auditorik (+)
- Halusinasi visual (+)
- Halusinasi olfaktori (+)
- Halusinasi pengecap (-)
D. Gangguan psikologis yang berhubungan dengan mood: E. Fungsi Intelektual
1. Taraf Pendidikan Pengetahuan dan Kecerdasan
Pasien menempuh pendidikan sampai di tingkat SD, lalu melanjutkan
ditingkat SMP sampai kelas 2 dan memiliki pengetahuan yang sesuai
dengan tingkat pendidikannya.
2. Orientasi
Orang
kesan
baik.
Pasien
mengetahui
dokter
yang
10
11
V. PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Generalis :
Keadaan
Kesadaran
Tanda Vital
o TD
o Nadi
o RR
o Suhu
: Baik
: Compos mentis
Kepala/Leher
:
:
:
:
110/70 mmHg
82 x/menit
18 x/menit
36,6oC
septum (-).
Leher: struma (-), pembesaran KGB (-).
Thorax
: cor/pulmo dalam batas normal
Abdomen
: dalam batas normal
Extremitas
: atas dan bawah dalam batas normal
B. Status Neurologis :
12
VI.
Motorik
: +5/+5
Sensorik
: baik
13
inap yang pertama kali yakni pada tahun 2009 dan dirawat selama 1 bulan,
rawat inap kedua pada tahun 2012 dirawat selama 2 minggu, rawat inap
ketiga dan keempat yaitu pada tahun 2015.
Pada pemeriksaan status mental didapatkan bahwa penampilan pasien
cukup rapi dan sesuai dengan usianya, perawatan diri baik. Sikap terhadap
pemeriksa kooperatif. Bicara spontan, psikomotor normoaktif, konsentrasi
cukup baik. Mood iritabel, afek luas, serasi. Terdapat halusinasi visual,
auditorik dan olfaktori. Proses pikir non realistik, isi pikiran terdapat ide-ide
mirip waham kejar. Kesadaran compos mentis. Orientasi orang, tempat, dan
waktu terkesan baik. Daya ingat baik. Konsentrasi/perhatian dan kemampuan
visuospasial terkesan baik. Kemampuan membaca dan menulis terkesan baik.
Pikiran abstrak serta intelegensi pasien terkesan baik. Daya nilai sosial baik,
uji daya nilai baik, RTA terganggu, tilikan derajat 6. Sedangkan pada
pemeriksaan fisik umum dan neurologis didapatkan hasil dalam batas normal.
VII.
FORMULASI DIAGNOSTIK
Berdasarkan data dari anamnesis riwayat perjalanan penyakit dan
pemeriksaan fisik serta status mental, pada pasien ini ditemukan adanya
pola perilaku, dan perasaan yang secara klinis bermakna dan menimbulkan
suatu penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan
dan sosial. Dengan demikian berdasarkan PPDGJ III dapat disimpulkan
bahwa pasien ini mengalami suatu gangguan jiwa.
Gangguan mental organik (F00-F09) mungkin dapat disingkirkan,
meskipun pasien dikatakan pernah mengalami kejang saat usia 2 tahun
dengan diikuti panas tinggi, mungkin saja saat itu mengalami kejang
demam.
14
IX.
Aksis V
F31.6
Gangguan
Afektif
Bipolar,
DAFTAR MASALAH
A. Organobiologik : ketidakseimbangan neurotransmitter
B. Psikologis dan Perilaku :
Ingin bunuh diri dan sekitarnya
15
Bicara sendiri
Halusinasi auditorik, halusinasi visual, halusinasi olfaktori
Waham kejar
RTA terganggu
RENCANA INTERVENSI
A. Psikofarmaka :
Fase Akut:
a. Lithium Carbonate 2 x 200 mg
b. Risperidone tablet 2 x 3 mg
c. Fluoxetine 2 x 20 mg
Fase Stabilisasi
a. Dosis optimal Lithium dipertahankan 2 3 bulan, kemudian
diturunkan menjadi dosis maintenance
b. Dosis Risperidone mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis
anjuran dinaikkan setiap 2-3 hari sampai mencapai dosis efektif
(mulai timbul peredaan Sindrom Psikosis, lalu dievaluasi setiap 2
minggu dan bila perlu dinaikkan sampai dosis optimal dan
dipertahankan sekitar 8-12 minggu (stabilisasi), diturunkan setiap 2
minggu sampai dosis maintenance dipertahankan 6 bulan 2
tahun (diselingi drug holiday 1-2hari/minggu), tapering off
(dosis diturunkan tiap 2-4 minggu) lalu dihentikan.
c. Fluxetine dimulai dengan dosis anjuran selama Minggu I,
kemudian dinaikkan sampai mencapai dosis efektif lalu dosis
optimal. Dosis optimal dipertahankan selama 2-3 bulan. Lalu
diturunkan sampai dosis pemeliharaan selama 3-6 bulan. Dosis
tunggal diberikan pada pagi hari setelah sarapan pagi.
16
17
XI.
PROGNOSIS
Hal yang meringankan prognosis :
1. Pasien segera dibawa, sehingga segera mendapatkan pengobatan
2.
Fungsi kognitif pasien masih baik
3.
Insight derajat 6
4.
Keluarga pasien peduli kepada pasien.
Hal yang memperburuk prognosis :
1. Terlambat meminum obat
2. Keluarga pasien tidak memperhatikan pengobatan yang pasien jalani
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka prognosis pada pasien ini adalah :
1. Qua ad vitam
: bonam
2. Qua ad functionam : dubia malam
3. Qua ad sanationam : malam
XII.
18
19
20