Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK II
MUZIBURRAHMAN
(201010300511085)
ARIEJ WASHILAH
(201010300511074)
AYU OKFITASARI
(201010300511077)
SUPRI YANTO
(201010300511060)
ICUK YUDIONO
(09010097)
ucapkan
terima
kasih
kepada
pengajar
mata
kuliah
malang,
penulis,
Mei 2012
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Hakikat
pembangunan
nasional
adalah
menciptakan
manusia
nifas
merupakan
hal
penting
untuk
diperhatikan
guna
para
pakar
kesahatan
menganjurkan
upaya
pertolongan
dengan
penyulit
proses
persalinan
atau
komplikasi
yang
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan masa nifas?
C.
TUJUAN
1.
2.
3.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
KEBUTUHAN IBU PADA MASA NIFAS
A.
PENGERTIAN
Masa nifas adalah masa setelah melahirkan selama 6 minggu atau 40
hari atau beberapa jam setelah lahirnya plasenta dan mencakup 6 minggu
berikutnya. Masa nifas merupakan masa pembersihan rahim, sama
seperti halnya masa haid. Selama masa nifas, tubuh mengeluarkan darah
nifas yang mengandung trombosit, sel-sel generatif, sel-sel nekrosis atau
sel mati dan sel endometrium sisa.
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi,
plasenta serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ
kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu.
(sitti saleha, 2009)
Masa nifas merupakan masa yang diawali sejak beberapa jam setelah
plasenta lahir dan berakhir setelah 6 minggu setelah melahirkan. Akan
tetapi, seluruh organ kandungan baru pulih kembali seperti sebelum
hamil, dalam waktu 3 bulan setelah bersalin. Masa nifas tidak kalah
penting dengan masa-masa ketika hamil, karena pada saat ini organorgan reproduksi sedang mengalami proses pemulihan setelah terjadinya
proses kehamilan dan persalinan.
(http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com)
Beberapa pengertian dari masa nifas antara lain :
1.
sampai
minggu
setelah
melahirkan.
(Pusdiknakes,
2003:003)
2.
3.
4.
Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi yang
dipergunakan
untuk
memulihkan
kesehatannya
kembali
yang
6.
B.
sebagai berikut :
1.
Menjaga
kesehatan
ibu
dan
bayinya,
baik
fisik
maupun
psikologiknya.
2.
Melaksanakan
skrining
yang
komprehensip,
mendeteksi
Memberikan
kesehatan
pendidikan
diri,
nutrisi,
kesehatan
keluarga
tentang
berencana,
perawatan
menyusui,
5.
6.
Melancarkan
pengeluaran
lochea,
mengurangi
infeksi
puerperium.
7.
8.
Meningkatkan
kelancaran
peredarahan
darah
sehingga
nifas dini dan masa nifas lanjut, yang masing-masing memiliki ciri khas
tertentu. Pasca nifas adalah masa setelah persalinan sampai 24 jam
sesudahnya (0-24 jam sesudah melahirkan).
Masa
nifas
dini
adalah
kini
mulai
mengencang
kembali,
dan
payudara
semakin
membesar karena adanya produksi ASI. Masa nifas ini bersamaan dengan
mulainya masa menyusui, sehingga masa ini sangat penting bagi
keberhasilan ibu memberikan ASI eksklusif. Kolostrum (ASI yang pertama
kali keluar) yang muncul pada awal masa nifas, yang kaya akan nutrisi
penting bagi sistem kekebalan dan kecerdasan bayi, jangan sampai
terlewatkan untuk diberikan pada bayi.
sebaik-baiknya.
sekurang-kurangnya
Penolong
jam
persalinan
sesudah
harus
melahirkan,
tetap
waspada
khususnya
untuk
b.
c.
E.
sesuai
dengan
kebutuhan
ibu
untuk
mengurangi
3.
4.
Membuat
kebijakan,
perencana
program
kesehatan
yang
6.
7.
menetapkan
melaksanakannya
diagnosa
untuk
dan
rencana
mempercepat
tindakan
proses
serta
pemulihan,
2.
3.
4.
Menangani
komplikasi
atau
masalah
yang
timbul
dan
Waktu
Asuhan
6-8 jam
an
I
post
atonia uteri.
partum
Mendeteksi
dan
perdarahan
serta
perawatan
penyebab
lain
rujukan
bila
melakukan
perdarahan berlanjut.
Memberikan konseling pada ibu dan keluarga
tentang
cara
mencegah
perdarahan
yang
pertama
setelah
kelahiran
atau
sampai
6 hari
post
partum
Memastikan
involusi
uterus
barjalan
dengan
uteri
di
bawah
umbilikus,
tidak
ada
perdarahan abnormal.
Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi dan
perdarahan.
Memastikan ibu mendapat istirahat yang cukup.
Memastikan ibu mendapat makanan yang bergizi
dan cukup cairan.
Memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar
serta tidak ada tanda-tanda kesulitan menyusui.
Memberikan konseling tentang perawatan bayi
baru lahir.
III
minggu
post
partum.
partum
IV
6
minggu
post
partum
G.
Corpus uterus
Setelah plasenta lahir, uterus berangsur angsur menjadi kecil
TFU
Berat Uterus
Bayi lahir
1.000 gr
1 Minggu
750 gr
2 Minggu
500 gr
4 Minggu
Normal
50 gr
8 Minggu
30 r
Lokia
Lokia adalah cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina
selama masa nifas. Lokia terbagi 3 yaitu : lokia rubrasangulenta, lokia
serosa, dan lokia alba.
c.
Endometrium
Perubahanperubahan
endometrium
ialah
timbulnya
trombosis
Perubahan serviks
Segera setelah post partum, servix agak menganga seperti corong,
g.
i.
Payudara
Pada payudara terjadi perubahan atropik yang terjadi pada organ
Traktus Urinarius
Buang air sering sulit selama 24 jam pertama, karena mengalami
kompresi antara kepala dan tulang pubis selama persalinan. Urine dalam
jumlah besar akan dihasilkan dalam waktu 12 36 jam sesudah
melahirkan. Setelah plasenta dilahirkan, kadar hormone esktrogen yang
bersifat menahan air akan mengalani penurunan yang mencolok, keadaan
ini menyebabkan diuresis.
k.
Sistem endokrin
Selama proses kehamilan dan persalinan terdapat perubahanperubahan pada sistem endokrin, terutama hormon-hormon yang
berperan dalam proses kehamilan antara lain :
1. Oksitosin
Oksitosin direaksikan dari kelenjar otak bagian belakang, selama
tahap
ketiga
persalinan,
hormon
oksitosin
berperan
dalam
kadar
esterogen
menimbulkan
terangsangnya
ini
berberan
dalam
pembesaran
payudara
untuk
hamil
volume
darah
normal
meningkat
walaupun
tingkat
estrogen
yang
tinggi
memperbesar
hormon
l.
Sistem pencernaan
Seorang
wanita
dapat
merasakan
lapar
dan
siap
menyantap
makanan dua jam setelah persalinan. Kalsium amat penting untuk gigi
pada kehamilan dan masa nifas, di mana pada masa ini terjadi penurunan
konsentrasi ion kalsium karena meningkatnya kebutuhan kalsium pada
ibu, terutama bayi yang di kandungannya untuk proses pertumbuhan
janin juga ibu dalam masa laktasi.
m.
n.
o.
System Kardiovarkuler
Normalnya selama beberapa hari pertama setelah kelahiran, Hb,
H.
kesehatan
ibu
dan
bayinya,
baik
fisik
maupun
psikososialnya.
Beberapa
intervensi
berikut
dapat
membantu
seorang
wanita
I.
sebelum
hamil.
Untuk
membantu
mempercepat
proses
penyembuhan pada masa nifas, maka ibu nifas membutuhkan diet yang
cukup kalori dan protein, membutuhkan istirahat yang cukup dsb.
Kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan ibu nifas antara lain:
1.
2.
Kebutuhan Ambulasi
dengan
ektraksi
vakum
atau
cunam,
dapat
kandung
kencing,
fungsinya
otot-otot
cepat
cepat
pula
pulih
kembali
kembali.
Kebersihan diri/perineum
Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan
meningkatkan perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu unutuk
menjaga kebersihan diri dengan cara mandi yang teratur
minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur
serta lingkungan dimana ibu tinggal. Perawatan luka perineum
bertujuan untuk mencegah infeksi, meningkatkan rasa nyaman
Kebutuhan Istirahat
Ibu nifas memerlukan istirahat yang cukup, istirahat tidur yang
dibutuhkan ibu nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam
pada siang hari.
6.
Hubungan Seksual
Hubungan seksual dapat dilakukan dengan aman ketika luka
episiotomi telah sembuh dan lokea telah berhenti. Hendaknya
pula hubungan seksual dapat ditunda sedapat mungkin sampai
40 hari setelah persalinan, karena pada waktu itu diharapkan
organ-organ tubuh telah pulih kembali. Ibu mengalami ovulasi
dan mungkin mengalami kehamilan sebelum haid yang pertama
timbul setelah persalinan. Untuk itu bila senggama tidak
mungkin
menunggu
sampai
hari
ke-40,
suami/istri
perlu
yang
tepat
untuk
memberikan
konseling
tentang
pelayanan KB.
7.
kelemahan
pada
otot
panggul
sehingga
dapat
mengakibatkan
ibu
tidak
bisa
menahan
BAK.
persalinan)
kencangkan
otot
sekitar
vagina,
seperti
kita
pengencangan
otot
kali
sehari
bagian
bawah
punggung
dengan
alas
tempat
bernafas
biasa.
c. Menyilangkan tungkai
Lakukan posisi seperti pada langkah A Pada posisi tersebut,
letakkan tumit ke pantat. Bila hal ini tak dapat dilakukan,
maka dekatkan tumit ke pantat sebisanya. Tahan selama 5
detik, pertahankan bagian bawah punggung tetap rata.
d. Menekukkan tubuh
Lakukan posisi seperti langkah A Tarik nafas dengan
menarik dagu dan mengangkat kepala. Keluarkan nafas dan
angkat kedua bahu untuk mencapai kedua lutut. Tahan
selama 5 detik. Tariklah nafas sambil kembali ke posisi
dalam 5 hitungan.
e. Bila kekuatan tubuh semakin baik, lakukan sit-up yang lebih
sulit.
Dengan kedua lengan diatas dada, Selanjutnya tangan di
belakang kepala. Ingatlah untuk tetap mengencangkan otot
perut. Bagian bawah punggung tetap menempel pada alas
tempat berbaring.
PENGKAJIAN
I.
DATA DEMOGRAFI
Nama klien
Agama
Umur klien
Suku
Jenis kelamin
Pendidikan
Nama suami
Pekerjaan
Umur suami
Diagnosa medik
Alamat
Tgl masuk RS
No RM
Status perkawinan :
Tgl pengkajian
II.
III.
IV.
Kala II
Kala III
Jumlah
Jumlah perdarahan :
Kala I
Kala II
Kala III
Kala IV
Jumlah
Posisi fetus :
Type persalinan :
Penggunaan analgesik dan anestesi :
Masalah selama persalinan :
V.
Jenis kelamin
Lingkar kepala :
Lingkar dada
Lingkar perut
Panjang badan :
APGAR SCORE
Denyut jantung
1 Menit
Pernafasan
Tonus otot
Peka rangsang
Warna kulit
Jumlah
VI.
VII.
VIII.
IX.
RIWAYAT GINEKOLOGI
RIWAYAT OBSTETRI
Usia menarche
Siklus menstruasi
Lamanya menstruasi
G1 PO A0
Umur kehamilan
5 menit
X.
Penampilan umum :
Kesadaran :
Tinggi badan :
Berat badan :
Vital sign :
TD :
mmHg
Komponen
N:
x/menit
Review of
sistem
Kulit, rambut,
kuku
Kepala, mata,
dan leher
Telinga
Mulut,
tenggorokan
dan hidung
Thoraks dan
paru
Payudara
Jantung
Abdomen
Genetalia
Anus dan
rektum
Muskuloskele
tal
XI.
RIWAYAT KESEHATAN
S:
RR : x/menit
Pemeriksaan fisik
Komponen
Pola persepsi
Hasil
kesehatan.
Pola nutrisi dan
metabolik
Pola eliminasi
Pola aktivitas
latihan
Pola istirahat
dan tidur
Pola persepsikognitif
Pola persepsi
diri
Pola hubungan
- peran
Pola
seksualitas reproduksi
Pola stress koping
Pola
kepercayaan
dan nilai-nilai
XII.
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
DAN
PENUNJANG LAINNYA
XIII.
TERAPI MEDIS
Tgl
Jenis terapi
Rute
dosis
PEMERIKSAAN
XIV.
ANALISA DATA
Data
Masalah
Etiologi
o
1
DS:
Nyeri akut
nyaman
Melaporkan
merasa Domain
dingin
Melaporkan
merasa
panas
Melaporkan
Involusi uterus,
Trauma
00132
perineum,
12
: Episiotomi,
Kenyamanan
gejala fisik
Aksis 1 : Kenyamanan
distress
Aksis 2 : Individu
Melaporkan rasa lapar
Melaporkan rasa gatal
Aksis 3: Gangguan
Melaporkan
kurang
Aksis
4
:
Sistem
senang
daengan
neurologi
situasi tersebut
Aksis 5 : Dewasa
DO:
Aksis 6 : Akut
Ansietas
Aksis 7 : Aktual
Menangis
Gangguan pola tidur
Takut
Gejala terkait penyakit
Ketidakmampuan
untuk relaks
Sumber yang
adekuat
sosial)
Iritabilitas
tidak
(financial
&
Perdarahan,
payudara
Kurang
lingkungan
Kurang privasi
gelisah
kurang
situsional
merengek
stimuli
pengendalian
control
lingkungan
yang
tidak
menyenangkan/mengg
anggu
DS :
kekurangan
cairan
o haus
Domain 2 : Nutrisi
o Perubahan
mental
tekanan
darah
o Penurunan
volume
o Ketidakpuasan tidur
o Bangun lebih awal
volume
cairan
Aksis 2 : Individu
Aksis 4 : perifer
meningkat
Ds :
Aksis
Aksis 3 : penurunan
tekanan nadi
partum
Code: 00027
DO :
o Penurunan
Aksis 6 : Akut
Aksis 7 : Aktual
Kenyamanan
postpartum,
Code: 00198
Proses
Domain 4 : aktivitas / persalinan yang
lemah, Merawat
istirahat
bayi
Gangguan pola tidur
verbal
perasaan
tidur
istirahat
tidak
Aksis 3 : gangguan
Aksis 4 : -
Do :
Aksis 5 : dewasa
pada
saat
Aksis 6 : Akut
Aksis 7 : Aktual
tidur
o Bangun 3 ali atau lebih
di malam hari
o Penurunan kemampuan
berfungsi
Ds :
Cemas/ansietas
kurangnya
o Mengatakan takut
Code: 00198
pengetahuan
o insomnia
Do :
istirahat
o cemas
Kelas
o marah
istirahat
o gelisah
Aksis 1 : ansietas
o khawatir
Aksis 2 : Individu
o kelelahan
Aksis 3 : gangguan
o kelemahan
Aksis 4 : -
o diare
Aksis 5 : dewasa
o mudah lupa
Aksis 6 : Akut
perawatan
2
tidur
/ mandiri
konvusi
5
DS:
Perubahan
kepuasan
keluarga
Kesiapan
untuk kurangnya
menjadi keluarga
dalam
pengetahuan
terhadap Kesiapan
untuk dalam merawat
menjadi keluarga
bayi
DO :
Code :00164
00104
Perubahan
dalam
tugas
yang
telah
ditetapkan
Perubahan
ketersediaan
untuk
menunjukkan
respon
kasih sayang
Perubahan
dalam
ketersediaan
untuk
dukungan emosi
Perubahan dalam pola
komunikasi.
Perubahan
dalam
keefektifan
dalam
menyelesaikan tugas
yg diemban
Perubahan
dalan
ekspresi
konflik
di
dalam keluarga
Perubahan
dalam
keintiman
Perubahan
dalam
dukungan
Perubahan
dalam
keluhan somatic
Domain 7: Hubungan
peran
Kelas 1:
keluarga
Hubungan
Aksis 1 : Hubungan
peran
Aksis 2 : Individu
Aksis 3 : Gangguan
Aksis 4 : Aksis 5 : Dewasa
Aksis 6: Akut
Aksis 7 : Aktual
o Ketidakmampuan
makanan dengan aman
Domain 4 : aktivitas /
istirahat
o Ketidakmampuan
mengunyah makanan
o Ketidakmampuan
menggunakan
00064
Kelas 5 : perawatan
diri
alat
bantu
Ketidakmampuan
menghabiskan makanan
Aksis 1 : perawatan
diri
Aksis 2 : Individu
Aksis 3 : impaired
Aksis
membran
mukosa
Aksis 5 : dewasa
Aksis 6 : Akut
Aksis 7 : Aktual
DS :
ketidakseimbangan
Kurangnya
nutrisi: kurang dari
pegetahuan
kebutuhan
tentang
Code: 00002
kebutuhan
o Kram abdomen
o Nyeri abdomen
o Merasakan
Domain 2 : Nutrisi
ketidakmampuan
mengingesti makanan
o Indigesti
Aksis 2 : Individu
tertarik
untuk
makan
Aksis
Aksis
o Kelemahan otot
gastrointestinal
o Adanya
o Kurang informasi
Aksis 5 : dewasa
bukti
kekurangan makanan
ketidakseimbangan
XV.
postpartum.
Kelas 1 : pencernaaan
Aksis 1 : Nutrisi
DO :
o Tidak
nutrisi
Aksis 6 : Akut
Aksis 7 : Aktual
DIAGNOSA KEPERAWATAN
XVI.
NO
1
INTERVENSI
Diagnosa
Nyeri
akut
Involusi
NIC
b/d Setelah
dilakukan
NOC
tindakan Pemberian
analgesik
famakologi
untuk
Episiotomi,
Tingkat
Perdarahan,
Pembengkakan
tergantung
payudara
nyerinya.
dari
dapat mengurangi
tingkat
atau
Aktivitas keperawatan:
Pengkajian:
jantung 1. Gunakan
laporan
pilihan
untuk
mengumpulkan
informasi
pengkajian.
2. Minta pasien untuk
menilai
nyeri/ketidaknyama
nyeri
untyk
memantau
pengurangan
nyeri
efek
sampingnya.
4. Kaji
dampak
agama,budaya,kepe
rcayaan
dan
lingkungan
terhdapa nyeri dan
respon pasien.
Pendidikan
untuk
nyeri
tentang
prosedur
yang
dapat
meningkatkan nyeri
dan
tawarkan
secara koping.
Aktivitas kolaboratif:
7. Kelola
pascaoperasi
nyeri
awal
dengan
peberian
obat
yang
terjadwal.
8. Laporkan
kepada
yang
bermakna
dari
pengalaman
nyeri
dengan
melakukan
pengalihan
tv,radio
tape
kunjungan.
10. Libatkan
dalam
melalui
dan
pasien
modalitas
pengurangan nyeri.
2
Kekurangan
Peningkatan
ketidakseimbangan
perdarahan
postpartum
indicator:
NOC
Scor
o
1
Ketidakseimban
e
5
Aktifitas keperawatan:
gan
elektrolit
dan
Pengkajian:
asam
basa.
2
tidak memiliki
1. Pantau
5
konsentrasi
frekuensi
urien yang
3
berlebihan.
Tidak memilki
kehilangan cairan
2. Observasi
5
normal
Memiliki asupan
dan haluan yang
warna,jumlah,dan
khususnya terhadap
kehilangan
cairan
yang
tinggi
elektrolit.
3. Pantau perdarahan
dapat dicapai
(mis.periksa semua
dalam 2x24jam
nyata
samar).
4. Tunjau
dan
ulang
elektrolit,terutama
natrium,klorida dan
kreatin.
5. Kaji adanya vertigo
atau
postural.
6. Kaji
hipotensi
orientasi
terhadap
orang,tempat
dan
waktu.
Pendidikan
untuk
kurang
dari ml.
8. Laporkan
abnormalitas
elektrolit
9. Atur
ketersediaan
produk darah untuk
tranfusi bila perlu.
10. Berikan terapi IV
Aktifitas lain:
11.
Bersihkan mulut
secara teratur
12. Pastikan bahwa
pasien
terhidrasi
dengan
baik
sebelum dioperasi.
3
Gangguan tidur
Setelah
b/d Kenyamanan
postpartum,
Proses persalinan
yang lemah,
Merawat bayi
o
1.
dilakukan
NOC
Scor
e
Perasaan fisik
2. Jelaskan
pentingnya
dan psikologi
tidur
yang nyaman
saat sakit
Tingkat dan
pola tidur
untuk
3. Diskusikan
adekuat
dengan
dokter
tentang
peninjauan
kembali
mempengaruhi
fisik dan
mental
Meunjukan
yang
pengobatan
pemulihan
pasien
jika
pola
tidur
5
4. Hindari
suara
keras
kesejahteraan
dan
penggunaan
fisik dan
lampu
saat
psikologi
Batasan karakteristik:
malam
5. Cari teman sekamar
Ds :
yang
cocok
o Ketidakpuasan tidur
pasien
memungkinkan.
o Keluhan
tidur
untuk
jika
verbal
tidak
dapat
tidur
7. Kelompokkan
aktivitas
perawatan
untuk meminimalkan
membangunkan
pasien.
malam hari
o Penurunan
kemampuan
berfungsi
4
Ansietas
faktor
faktor
b/d Setelah
(hipertiroid),
stres,
dilakukan
Ancaman
kematian.
indicator:
N
o
1.
NOC
Scor
e
Ansietas
berkurang
2
Meneruskan
aktivitas yang
dibutuhkan
meskipun ada
harapan
dan
tidak berdaya
3. berikan
dan
informasi
kejujuran
atas
kecemasan
Mengidentivik
pertanyaan langsung
5
asi area
kontrol pribadi
Batasan karakteristik:
Ds :
dari pasien
5. dukung
kebutuhan
dengan
o Mengatakan takut
penuh
o insomnia
Do :
o cemas
o marah
o gelisah
o khawatir
o kelelahan
o kelemahan
o diare
harapan
7. berikan kenyamanan
fisik dan keamanan.
8. Gunakan
keterampilan
komunikasi teraupetik
untuk
membangun
o mudah lupa
5
Kesiapan
untuk
menjadi keluarga
b/d
kurangnya
pengetahuan
dalam
bayi
merawat
konvusi
Setelah dilakukan tindakan
selama 1x24 jam gangguan
Proses keluarga dapat
teratasi ditandai dengan:
Peningkatan integritas
keluarga yang dibuktikan
dengan indicator :
N NOC
Score
o
1. Peningkat 5
an
terhadap
keakraban
2 Keutuhan
5
keluarga
Mempertahankan proses
keluarga : Peningkatan
terhadap keakraban dan
keutuhan keluarga
Aktivitas Keperawatan
1. Peningkatan
integritas keluarga:
-Tentukan perasaan
bersalah keluarga.
-Tentukan jenis
hubungan keluarga.
-Pantau hubungan
keluarga saat ini.
-Tentukan gangguan
dalam jenis proses
keluarga.
-Identifikasi prioritas
konflik di antara
anggota keluarga.
2. Ajari keterampilan
merawat pasien yang
diperlukan oleh
keluarga.
Batasan Krakteristik
DS:
Aktivitas Kolaboratif
3. Rujuk untuk terapi
keluarga, sesuai
Perubahan dalam
kepuasan terhadap keluarga
DO :
Defisit perawatan
diri:
Mandi/Kebersihan
diri,
makan,
toileting
b/d
Kelelahan
postpartum
Setelah
dilakukan
dengan indikasi.
Aktivitas lain:
4 Berikan privasi
untuk keluarga .
5 Fasilitasi
komunikasi terbuka
diantara angggota
keluarga.
6 Diskusikan dengan
anggota keluarga
tentang tambahan
keterampilan koping
yang digunakannya.
7 Bantu keluarga
menyelesaikan
konflik
NOC
mampu
yang
makan
sendiri.
Scor
e
Kemampuan
pasien
Aktivitas keperawatan:
Pengkajian:
untuk
1. Kaji
menyiapkan
menggunakan
dan
bantu.
2. Kaji
memakan
makanan.
2
pasien
kemampuan
kekuatan
5
alat
tingkat
dan
toleransi terhadapa
mampu untuk
ktivitas.
3. Kaji
peningkatan
makan secara
3
mandiri.
mengungkapk
an
kemampuan
makan
dengan
sendirinya.
atau
5
penurunan
untuk
makan
sendiri.
4. Kaji
defisit
sensori,kognitif,atau
fisik
yang
dapat
menyulitkan pasien.
5. Kaji
kemampuan
unguk
mengunyah
dan
mwnwlan
makanan.
6. Kaji
keadekuatan
asupan nutisi.
Pendidikan
untuk
alat
pasien
mengunakan
metode
untuk
alternatif
makan
dan
minum.
Aktivitas kolaboratif:
9. Rujuk
pasien
keluarga
dan
pada
kesehatan dirumah.
10. Gunakan terapi
fisik
dan
okupasi
sebagai
sumber
dalam perencanaan
aktivitas perawatan
pasien.
Aktivitas lain:
11.
Hindari
penggunaan
peralatan
makan
yang tajam.
12. Periksa makanan
dipipi pasien.
13. Sediakan
makanan
dalam
porsi kecil.
14. Dukung
pencapaian pasien.
7
ketidakseimbanga
Setelah
dilakukan
2x24
dari
kebutuhan Ketidakseimbangan
b/d
Kurangnya dapat
pegetahuan
jam 1. Tentukan
nutisi
pasien
dengan
indicator:
tentang
kebutuhan nutrisi
o
1.
postpartum
teratasi
NOC
Scor
5
status gizi :
mengubah kebiasaan
2. Ketahui
makanan
kesukaan pasien
3. Pantau
kandungan
Asupan
nutrisi
makanan,
cairan, zat
Meminta
dan
kalori
gizi.
2
untuk
makan
e
Menunjukan
motivasi
informasi
5. Rujuk
pada
dokter
yang
untuk
dibutuhkan
penyebab perubahan
tentang
nutrisi
nutrisi
Mempertahan
kan berat
badan
menentukan
6. Dukung
anggota
keluarga
membawa
untuk
makanan
kesukaan pasien
7. Ciptakan
yang
lingkungan
menyenagkan
untuk makan.
XVII.
IMPLEMENTASI
Sesuai rencana intervensi
XVIII.
EVALUASI
Sesuai dengan respon masing-masing klien terhadap intervensi
keperawatan yang diberikan dihubungkan dengan tujuan intervensi
dan kriteria evaluasi.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi,
plasenta serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali
organ kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6
minggu.
Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah
kelahiran yang meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu
saluran reproduksi kembali ke keadaan tidak hamil yang normal.
Perawatan masa nifas sebenarnya dimulai sejak plasenta lahir,
dengan
menghindarkan
adanya
kemungkinan-kemungkinan
perdarahan setelah melahirkan dan infeksi. Bila ada luka robek pada
jalan lahir atau luka bekas guntingan episiotomi, dilakukan penjahitan
dan perawatan luka dengan sebaik-baiknya.
Tahap masa nifas dibagi dalam 3 periode yaitu : Puerperium dini,
puerperium intermedial, remote puerperium.
dan
ibu
melahirkan
dengan
selamat
sehingga
bisa
DAFTAR PUSTAKA