Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus karena atas berkat dan Karunia-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul CORE ( INTI BANGUNAN) dengan baik.
Makalah ini dikerjakan dalam rangka untuk memenuhi tugas mata kuliah Struktur
Konstruksi Dan Utilitas. Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada berbagai
pihak dan sumber-sumber terkait sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan maklah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan penyusunan
makalah yang akan datang.
[Type text]
Page 1
DAFTAR ISI
Contents
Kata Pengantar...........................................................................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................................
PERENCANAAN CORE..........................................................................................................................................
( INTI BANGUNAN)................................................................................................................................................
1.
2.
3.
6.
[Type text]
Page 2
PERENCANAAN CORE
( INTI BANGUNAN)
1. Pengertian core (inti bangunan)
Core atau inti bangunan menurut Schueller (1989) adalah suatu
tempat
untuk
dan
shaft
tempat
dengan
sistem
tau
Page 3
o
Inti
terb
uka
(N)
o
Inti
tert
utu
p
(B)
o Inti tunggal dengan kombinasi
inti linear (A) Jumlah inti :
o
Int
i
tu
ng
gal
o
Int
i
ja
ma
k
Le
tak
int
i:
o Inti di dalam (C)
o Inti
di
[Type text]
Page 4
sekeliling
(J)
o Inti
di luar
(M)
Susunan
inti :
o
Inti
sime
tris
(F)
o
Inti
asim
etris
(J)
[Type text]
Page 5
[Type text]
Page 6
[Type text]
Page 7
Page 8
[Type text]
Page 9
perkantoran
dengan
Blok
DKI,
Gedung
Plaza
di
Los
Angleles
Amerika Serikat.
[Type text]
Page 10
III
[Type text]
Page 11
[Type text]
Page 12
BANGUNAN III
[Type text]
Page 13
biasanya
digunakan
untuk
fungsi
Jakarta
dan
Gedung
Phoenix-Rheinrohr
Dusseldorf Jerman.
[Type text]
Page 14
di
[Type text]
Page 15
Bentuk
seperti
ini
bentuk
dimaksudkan
Page 16
[Type text]
Page 17
kurang
menguntungkan
bagi
perencanaan
[Type text]
Page 18
TEKNOLOGI BANGUNAN II
[Type text]
Page 19
inti
bangunan.
Pada
serta
alamiah
menempatkan
pemanfaatan
menjadi
letak
pertimbangan
untuk
inti.
[Type text]
Page 20
[Type text]
Page 21
Page 22
Vierendeel
untuk
cukup
fleksibel
sehingga
sedikit.
Pengakuan
[Type text]
10
Page 23
juga
memikul
beban
diperlukan.
pelenturan
pada
kelemahannya,
bahan
terutama
beban gempa.
[Type text]
Page 24
Ketiadaan
beton
merupakan
terhadap
karena
sangat
fungsional
tidak
[Type text]
11
Page 25
menahan
gaya
lateral
beban
baik
beban
sistem
struktur
yang
geser
(shear
wall).
yang
dirancang
untuk
Page 26
[Type text]
12
Page 27
Page 28
a
l
(
1
,
2
,
3
,
4
)
o
I
n
t
i
t
e
r
p
i
s
a
h
(
8
,
1
[Type text]
Page 29
9
,
2
0
)
o
I
n
t
i
b
a
n
y
a
k
(
4
,
1
0
,
1
2
)
L
e
[Type text]
Page 30
t
a
k
i
n
t
i
:
o Inti fasade eksterior (9)
o Inti interior : inti fasade (10), inti
di dalam bangunan (1-3, 6-7) o Inti
eksentris (4,9)
Sistem interaksi:
o Bersendi : pemberian sendi pada balok rangka untuk memikul
beban gravitasi.
BANGUNAN III
[Type text]
13
Page 31
[Type text]
Page 32
BANGUNAN III
[Type text]
14
Page 33
Page 34
BANGUNAN III
[Type text]
Page 35
penempatan
jalur
akan
rancangan
denah
horisontal
berdampak
bangunan
yang
pada
maupun
pada
berdampak
arah
pada
sejumlah
diatur
sedemikian
keseluruhan
luas
ruangan
rupa
inti
sehingga
bangunan
jumlah
tidak
luas
tipikal
masih
perlu
luas
efektif
bangunan
untuk
lubang
utilitas
untuk
atas
zona
distribusi.
agar
tidak
terjadi
perbandingan
panjang
dapat
menahan
selama 2 jam.
Contoh :
[Type text]
Page 36
api
yang
menunjang
digunakan
tercapainya
kesehatan,
unsur
kenyamanan,
keselamatan,
bangunan
yang
dikoordinasikan
struktur,
interior
dan
[Type text]
16
Page 37
(elevator)
mengangkut
adalah
orang
kereta
alat
angkut
atau
barang
untuk
dalam
bangunan
yang
dari
lantai
karena
atau
keperluannya
barang
yang
peraturan-peraturan
Keselamatan
[Type text]
Kerja
daerah,
dan
Page 38
Dinas
Dinas
Pemadam
[Type text]
17
Page 39
dapat
berada
di
atas
[Type text]
Page 40
[Type text]
18
Page 41
lifnya
antara
kapasitasangkut maksimum
tunggal) dan dapat
0,30
sampai
0,90
[Type text]
Page 42
[Type text]
Page 43
buffer
sangkar
dan
lif
pit
harus
dibuat
kedalaman
ukuran
dipengaruhi
tergantung
kereta
oleh
dan
kedalamannya
kecepatan
lif
dan
tingginya bangunan.
b. Ruang luncur Hoistway
Tempat meluncurnya sangkar/kereta lif, tempat
pintu-pintu
tempat
(counter
masuk
kereta
meluncurnya
beban
weight)
dan
lif,
pengimbang
tempat
dengan
rangka
tertentu,
luncur
tergantung
dari
pemberhentian
kereta
lif
berhubungan
dengan
Page 44
tempat
panel
(mengatur
jalannya
dilengkapi
dengan
yaitu
exhauster
berguna
atau
kereta).
kontrol
Ruangan
pengatur
alat
menjadikan
ini
udara
pendingin
yang
ruangan
[Type text]
20
Page 45
[Type text]
Page 46
Letak lift21
Lif sebagai tempat penghubung antara ruang bawah dan
ruang atas merupakan
suatu tempat yang harus mudah dicapai dari ruangan
disekitarnya.
Oleh
karena
raungan
di
bawah
tidak
mengganggu
segi
arsitektur.
Ada beberapa cara untuk meletakkan beberapa lif
dalam
satu
bangunan.
Lif
kalu
dipasang
Kalau
dipasang
antara
lif
lif
yang
dan
kegunaan
dari
bangunan tersebut.
Untuk bangunan yang tingginya lebih dari 25 lantai,
dianjurkan
untuk
membagi
konsep
zona,
dimana
zona
ini
masih
sejumlah
Page 47
lif
dengan
yang
disebut
sky
zona
yang
lebih
rendah
dapat
menampung
digunakan
sementara
(kebakaran)
dan
untuk
pada
kondisi
kebutuhan
darurat
aktifitas
udara
dan
lobby
hotel,
ruang
strukturnya,
lanytai
gaya
lateral
yang
diperlukan
meningkat
luas
lantai).
Jika
hal
hal
yang
harus
dilakukan :
a.
Sejumlah
beberapa
lantai
zona
harus
dibagi
zona
menjadi
melayani
lif
pembagian
menjadi
zona
tidak
berkurang.
Namun
memberikan dampak
Page 48
zona III.
atas,
gedung
dibagi
[Type text]
Page 49
tinggi
melayani
atau
dari
sky
orang
dapat
pindah
melayani
zona
di
yang
digunakan
untuk
lobby
berfungsi
bangunan.
ini
Penggunaan
memungkinkan
ganda,
seperti
bangunan
memuat
tengah
dan
fasilitas
[Type text]
Page 50
pembagian
zona
layanan
Page 51
zona
merupakan
menggunakan
zona
batas
lif
maksimum.
lebih
dari
Jika
4,
BANGUNAN III
[Type text]
24
Page 52
[Type text]
Page 53
BANGUNAN III
[Type text]
25
Page 54
tertentu
sesuai
disesuaikan
dengan
rendah
untuk
low
lebih
dari
10
lantai.
melayani
bangunan
atau
tembus
lebih
supaya
Page 55
berupa
dapat
menikmati
pemandangan
luar
(panorama).
Bentuk
[Type text]
Page 56
tertutup
khusus
dan
untuk
ruang
dalamnya
kebakaran
semua
berangkat
lif
harus
tanpa
penumpang
dan
sentakan
yang
sehingga
Page 57
mempengaruhi
pelayanan
gedung
Instalasi
lif
yang
kualitas
terutama
proyek
ideal
adalah
komersil.
yang
percepatan
yang
penurunan
yang
cepat
di
setiap lantai.
Kriteria kualitas pelayanan lif adalah :
1. Waktu menunggu (interval, waiting time).
2. Daya angkut (handling capacity).
3. Waktu perjalanan bolak balik lif (round trip time).
[Type text]
Page 58
[Type text]
Page 59
proyek
komersil
misalnya
perkantoran
[Type text]
29
Page 60
= waktu
perjalanan
bolak balik lif
(detik). N =
jumlah lif.
Waktu untuk menunggu lif sangat bermacam-macam
tergantung
kepada
jenis
bangunan.
Contohnya
sebagai berikut :
a. perkantoran
25-45 detik
b. flat
50-120 detik
c. hotel
40-70 detik
d. asrama
60-80 detik
= waktu
perjalanan
bolak balik lif
(detik). N =
jumlah lif.
m = kapasitas lif dan daya angkut (75 kg/orang).
Waktu perjalanan bolak balik lif (round trip time)
perlu
waktu
1,5
detik
b. Pintu lif menutup kembali
... 2 detik
c. Pintu lif membuka di setiap lantai tingkat
... (n-1)2 detik
d. Penumpang meninggalkan lif di setiap lantai
dalam 1 zona sebanyak (n-1)
lantai : (n-1) x m/n-1 x 1,5 detik
.. 1,5 m detik
TEKNOLOGI BANGUNAN III
30
T=
detik
waktu
perjalanan
bolak balik lif
(detik).
N=
jumlah
lif
dalam 1 zona.
m = kapasitas lif
dan daya angkut (75
kg/orang).
puncak
persentasi
diperhitungkan
empiris
terhadap
berdasarkan
jumlah
penghuni
b. Flat
c. Hotel
beban
puncaklif
diperhitungkan
sebesar
dalam
P%
suatu
x
gedung
jumlah
netto,
maka
beban
puncak lif :
L=
P(a-k)n
a
31
a
LP=
(
2
a
3
m
N
)
n
2
a
0
x
m
x
N
T
persamaan : L = M
P(2a-3 mN)n = 300 x m x N
2a
N=
T
2anTP_____
3m (200a + nTP)
= waktu
perjalanan
bolak balik lif
(detik). N =
jumlah
lif
dalam 1 zona.
Korelasi jumlah lantai 1
zona
kapasitas
dan
=
Luas lantai netto per orang
na
a
di mana : na adalah
luas lantai netto dalam
1 zona. Persamaan : M
=L
300 m = P na
w
300 mN =
naP
T a
N anTP__
=
BANGUNAN III
TEKNOLOGI
32
300a m
Contoh untuk menghitung kebutuhan lif 1 zona
Suatu bangunan bertingkat yang berfungsi sebagai tempat
bangunan umum.
Jumlah lantai
: 14 lantai
Luas lantai
: 1200 m/lantai
: rata-rata 4 m
5
%
(
1
2
0
0
1
,
5
N
)
1
4
6
=
5
%
(
1
2
0
0
-
1
,
5
N
)
1
4
6
= 140 - 2,975 N
Daya angkut satu lif/kereta dalam 5 menit
M=
300 mN
T
Sedangkan : T = (2h + 4s) (n-1) + s(3m +4)
s
untuk : s
= 210
m/menit
= 3,5
m/detik
m
= 17
orang
h=4
n = 14 lantai
maka : T
= (2h +
4s) (n-1) +
s(3m +4)
s
T = (2 x 4 + 4
x 3,5) (14-1) +
3,5(3 x 17 +4)
3,5
TEKNOLOGI BANGUNAN III
33
T = 136,7 detik
300 mN
jadi
:
M=
300 x 17N
136,7
37,31 N
M=
M=
Persamaan : M = L
3
7
,
3
1
N
=
1
4
0
2
,
9
7
5
N
=
3
,
4
7
5
~
4
l
i
f
w = T/N = 136,7/4 =
34,2 detik > w min =
30 detik
< w max = 45 detik
meningkatkan
perancang
efisiensi
bangunan
memperkecil
volume
dipergunakan
untuk
bangunan,
berusaha
gedung
yang
sirkulasi
vertikal,
untuk
memperpendek
perjalanan
memperpendek
bolak
waktu
balik
lif
menunggu
yang
lif
30 dsb.
Contoh untuk menghitung kebutuhan lif zona banyak
Suatu bangunan bertingkat yang berfungsi sebagai tempat
bangunan umum.
Jumlah lantai
2 = 15 lantai)
Luas lantai
: 1200 m/lantai
: rata-rata 3,6 m
34
Perhitungan zona 2
Waktu perjalanan bolak balik lif dengan kecepatan s2 = 5
m/detik.
T2 = 2(n1-1)h + (2h + 4s2) (n2-1) + s2 (3m +4)
s2
T2 = 2h(n1-1) +
(2h + 4s2) (n2-1)
+ s2 (3m +4)
s2
u
n
t
u
k
:
s
1
=
3
m
/
d
e
t
i
k
s
2
s2
=
5
m
/
d
e
t
i
k
m
=
2
0
o
r
a
n
g
h
=
3
,
6
n
1
=
1
5
l
a
n
t
a
i
n
2
=
1
5
l
a
n
t
a
i
maka : T2 = 2h(n1-1) +
(2h + 4s2) (n2-1) + s2
(3m +4)
s2
T2 = 2.3,6(15-1) +
(2.3,6 + 4.5) (15-1) + 5
(3.20 +4)
5
T2 = 160,32 detik
2
a
u
n
t
u
k
:
P
=
4
%
a
=
1
2
0
0
a
=
4
m
/
o
r
a
n
g
m
=
2
0
o
r
a
n
g
/
l
i
f
n
2
=
1
5
l
a
n
t
a
i
m
a
k
a
:
L
2
=
P
(
2
a
3
m
N
)
n
2
2
a
L2 = 4%(2.1200-3 .20N)15
2.4
L2 = 180 - 4,5 N
TEKNOLOGI BANGUNAN III
35
300 mN
300.20N
T2
160,32
37,425 N
Persamaan : M = L
3
7
,
4
2
5
N
=
1
8
0
4
,
5
N
N
=
4
,
2
9
~
5
l
i
f
w = T/N = 160,32/5 =
32,06 detik > w min = 30
detik
< w max = 45 detik
Perhitungan zona 1
Waktu perjalanan bolak balik lif dengan kecepatan s2 = 5
m/detik.
T1 = (2h + 4s1) (n1-1) + s1 (3m +4)
s1
u
n
t
u
k
:
s
1
=
3
m
/
d
e
t
i
k
s
2
=
5
m
/
d
e
t
i
k
m
=
2
0
o
r
a
n
g
h
=
3
,
6
n
1
=
1
5
l
a
n
t
a
i
n
2
=
1
5
l
a
n
t
a
i
maka : T1 =
(2h + 4s1) (n11) + s1 (3m
+4)
s1
T1 =
(2.3,6 +
4.3) (151) +
3(3.20
+4)
3
T1 = 153,6 detik
2
a
36
untuk : P = 4%
a = 1200
a
=
4
m
/
o
r
a
n
g
m
=
2
0
o
r
a
n
g
/
l
i
f
n
1
=
1
5
l
a
n
t
a
i
m
a
k
a
:
L
2
=
P
(
2
a
3
m
N
)
n
2
2
a
L2 = 4%(2.1200-3 .20N)15
2.4
L2 = 180 - 4,5 N
Daya angkut satu lif/kereta dalam 5 menit
M=
300 mN
T1
M=
300.20N
M 153,6
=
39,0625 N
Persamaan : M = L
3
9
,
0
6
2
5
N
=
1
8
0
4
,
5
N
N
=
4
,
1
3
~
5
l
i
f
w = T/N = 153,6/5 =
30,72 detik > w min =
30 detik
< w max = 45 detik
Jadi : zona 1 dan 2 terdapat 5 lif dengan kecepatan
lantai
mendekati
100
inti
gedung
dengan
(sky
lobby)
yang
dapat
menuju
sky
lobby
tersebut.
Sky lobby berfungsi sebagai :
37
lantai ke lantai
lantai
rata-rata
Jumlah
lantai
Wakt
u
menu
nggu
Luas
lantai
netto
Luas
lantai
a= 2190 m
n=
10(tidak
termasuk
sky lobby)
w
30
detik
a
/
o
P = 4%
h = 3,6 m
m = anwP = 18 orang/lif
Kapasitas lif
300a
Kecepatan rata-rata lif
Waktu perjalanan bolak balik
T
=
(2
h
+
4s
)
(n
1)
+
s
(3
m
s = 2 m/detik
+
4)
s
T=
(2.3,6 +
4.2)
(10-1) +
2 (3.18
+4)
2
T = 126,4 detik
Jumlah lif lokal
N
=
a
n
T
P
_
_
3
0
0
a
N=
1814.10. 126,4.4%__
300.4.18
N = 4,25 ~ 5 lif
OLOGI BANGUNAN III
38
kapasitas
20
orang/lif
maka :
T
=
(2
h
+
4s
)
(n
1)
+
s
(3
m
+
4)
s
T=
(2.3,6 +
4.2)
(10-1) +
2 (3.20
+4)
2
T = 132,4 detik
Jumlah lif lokal
N
=
a
n
T
P
_
_
3
0
0
a
N=
1814.10. 132,4.4%__
300.4.20
N = 4,001 ~ 4 lif
w = T/N = 132,4/4 = 33,1 detik > w min = 1,5m = 30
detik
Jadi setiap zona dilayani lif local sebanyak 4 buah lif dengan
kecepatan rata-rata
2 m/detik dengan kapasitas penumpang 20 orang/lif.
Perhitungan lif express
Luas lantai rata-rata
a= 2190 m
Jumlah lantai
n= 14
a= 1814 m
a= 4 m/orang
w minimum
w maximum
Tinggi
lantai
ke
lantai
Kapasitas
lif
Kecepatan
rata-rata lif
=
2
5
d
e
t
i
k
=
4
5
d
e
t
i
k
h = 3,6 m
m
=
2
0
o
r
a
n
g
/
i
f
m
/
d
e
t
i
k
Waktu perjalanan bolak balik
- pintu lif membuka di lantai dasar
detik
= 2
= 30
39
= 2
= 4
= 30
= 46,8
s
_________________________________
______________________
T = 114,8 detik
n
T
P
_
_
3
0
0
a
m
N=
1814.10. 114,8.4%__
300.4.20
N = 3,47 ~ 4 lif
w = T/N = 114,8 /4 = 28,7 detik
Jadi sky lobby di atas zona 1 dilayani oleh 4
buah lif dengan kapasitas penumpang 20 orang dan
kecepatan rata-rata 2 m/detik.
Perhitungan lif untuk mencapai sky lobby di atas zona 2
Luas lantai rata-rata
a= 2190 m
Jumlah lantai
n= 26
a= 1814 m
a= 4 m/orang
w minimum
w maximum
Tinggi
lantai
ke
lantai
Kapasitas
lif
Kecepatan
rata-rata lif
=
2
5
d
e
t
i
k
=
4
5
d
e
t
i
k
h = 3,6 m
m = 20 orang/lif
s = 3,5 m/detik
Waktu perjalanan bolak balik
detik
detik
detik
detik
detik
= 2
= 30
= 2
= 4
= 30
40
Jumlah lif :
N
=
a
n
T
P
_
_
3
0
0
a
m
N=
1814.10. 119,43.4%__
300.4.20
N = 3,61 ~ 4 lif
w = T/N = 119,43 /4 = 29,86 detik
3,5
= 51,43
oleh
a= 2190 m
Jumlah lantai
n= 38
a= 1814 m
a= 4 m/orang
w minimum
w maximum
Tinggi
lantai
ke
lantai
Kapasitas
lif
Kecepatan
rata-rata lif
=
2
5
d
e
t
i
k
=
4
5
d
e
t
i
k
h = 3,6 m
m
=
2
0
r
a
= 2
= 30
= 2
= 4
= 30
= 53,28
s
TEKNOLOGI BANGUNAN III
5
41
____________________________________________________
___
T = 121,28
detik
Jumlah lif :
N
=
a
n
T
P
_
_
3
0
0
a
m
N=
1814.10. 121,28.4%__
300.4.20
N = 3,67 ~ 4 lif
w = T/N = 121,28 /4 = 30,32 detik
Jadi sky lobby di atas zona 1 dilayani oleh 4
buah lif dengan kapasitas penumpang 20 orang dan
kecepatan rata-rata 5 m/detik.
a= 2190 m
Jumlah lantai
n= 50
a= 1814 m
a= 4 m/orang
w minimum
w maximum
Tinggi
lantai
ke
lantai
Kapasitas
lif
Kecepatan
rata-rata lif
=
2
5
d
e
t
i
k
=
4
5
d
e
t
i
k
h = 3,6 m
m
=
2
0
o
a
n
g
/
e
t
i
k
= 2
= 30
= 2
= 4
= 30
= 50,4
_________________________________
______________________
T = 118,4 detik
42
Jumlah lif :
N
=
a
n
T
P
_
_
3
0
0
a
m
N=
1814.10. 118,4.4%__
300.4.20
N = 3,58 ~ 4 lif
w = T/N = 118,4 /4 = 29,60 detik
Jadi sky lobby di atas zona 1 dilayani oleh 4
buah lif dengan kapasitas penumpang 20 orang dan
kecepatan rata-rata 7 m/detik.
Perhitungan lif untuk mencapai sky lobby di atas zona 5
Luas lantai rata-rata
a= 2190 m
Jumlah lantai
n= 62
a= 1814 m
ke
lantai
Kapasitas
lif
Kecepatan
rata-rata lif
=
2
5
d
e
t
i
k
=
4
5
d
e
t
i
k
h = 3,6 m
m
=
2
0
o
r
a
n
g
a= 4 m/orang
i
f
m
/
d
e
t
i
8
Waktu perjalanan bolak balik
- pintu lif membuka di lantai dasar
detik
= 2
= 30
= 2
= 4
= 30
8,5
__________________________________
_____________________
T = 119,67 detik
Jumlah lif :
N=
TEKNOLOGI BANGUNAN III
anTP__
43
300a m
N=
1814.10. 119,67.4%__
300.4.20
N = 3,62 ~ 4 lif
w = T/N = 119,67 /4 = 29,92 detik
Jadi sky lobby di atas zona 1 dilayani oleh 4
buah lif dengan kapasitas penumpang 20 orang dan
kecepatan rata-rata 8,5 m/detik.
44
E = 0,75 x
m x 75 x s
HP = 0,75
ms kw
75
Sedangkan faktor kebutuhan daya untuk 1 kelompok lif adalah :
Jumlah lif
10
15
20
25
Faktor daya
0,8
0,7
0,7
0,6
0,6
0,5
0,5
0,4
0,4
0,3
Contoh :
Lif dengan kapasitas 3500lb = 1587,6 kg kecepatan
3 m/detik memerlukan daya listrik sebesar
E=
0,75 x
1587,
6x3
HP =
48 HP
75
Untuk 5 lif
= 0,67 x 5 x
48
HP =
160
HP
Catatan :
1 orang diperhitungkan 75 kg.
Penggunaan daya listrik oleh lif (10 jam/hari)
kwh = 0,20 x 160 HP x 0,746 kw/HP x 10 jam = 240 kwh
Temperatur
ruang
mesin
lif
harus
45
ruangan-ruangan
tersebut,
tangga
klasifikasi
bangunanbangunan
menurut
46
ketahanan
Tangga
n dari ruangan-ruangan lain dengan
dinding beton yang
tebalnya minimum 15 cm atau tebal tembok 30 cm
yang mempunyai ketahanan kebakaran selama 2 jam.
c. Bahan-bahan
mudah terbakar dan
jam
(pintu
tahan
api).
48
49
50
orang/menit.
peralatan
penyediaan
plambing
atau
adalah
pengeluaran
suatu
air
sistem
ke
terhadap
daerah-
dalam
masalah
air.
Jenis peralatan plambing
Dalam artian khusus, istilah peralatan plambing meliputi :
1. Peralatan untuk penyediaan air bersih/air minum.
2. Peralatan untuk penyediaan air panas.
3. Peralatan untuk pembuangan dan ven.
4. Peralatan saniter (plumbing fixtures).
Dalam artian yang lebih luas, istilah peralatan plambing meliputi :
1. Peralatan pemadam kebakaran.
2. Peralatan pengolah air kotor.
51
yang
pada
bahan-bahan
yang
dimaksud.
d. Bebas dari kerusakan, baik secara mekanis maupun yang lain.
BANGUNAN III
52
e. Mudah pemeliharaannya.
f. Memenuhi peraturan-peraturan yang berlaku.
dalam
perencanaan
sistem
plambing,
perlu
suatu
yang
merupakan
adalah
suatu
pelengkap
disediakan
dalam
kebutuhannya
alat
dapat
kebutuhan
yang
plambing.
dibagi
manusia
harus
Air
menjadi
menurut
air
bersih (air dingin atau air panas) dan air kotor (air sisa,
air
limbah,
air
hujan
dan
air
air
yang
dapat
diminum
bersih/air
minum
tidak
diperlukan
bakteriologis
dengan
syarat-syarat
yang
air,
fisik,
kimia
ditentukan
dan
oleh
dinas kesehatan.
Syarat-syarat fisik air bersih :
a. Jernih, bersih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak mempunyai
rasa.
b. Mempuyai suhu kira-kira 10-20 C.
c. Memenuhi syarat kesehatan.
53
untuk
Kebutuhan air
Kebutuhan air dalam bangunan sangatlah bermacam-macam, yaitu :
a. Keperluan-keperluan :
1. Untuk minum, memasak/dimasak.
2. Untuk keperluan mandi, buang air kecil dan besar.
3. Untuk mencuci pakaian, cuci tangan/badan, cuci peralatan dan
perlengkapan.
4. Untuk proses seperti industri.
b. Kebutuhan yang sifatnya sirkulasi :
1. Air panas.
2. Water cooling/AC.
3. Kolam renang dan air mancur/taman.
pemipaan
dalam
bangunan
menurut
cara
2. Sistem Vertikal
Sistem pemipaan air secara vertikal merupakan
system
pemipaan
yang
system
ini
adalah
dengan
reservoir)
beton
dengankebutuhan
dengan
air
yang
terbuat
kapasitas
pada
sesuai
bangunan
tersebut.
Kemudian
menggunakan
air
air
pompa
dialirkan
untuk
dengan
langsung
lebih
menguntungkan
pada
sumber
tenaga
listrik
yaitu
menggunakan
tangki,
air
keran
menggunakan
yang
sistem
dialirkan
ke
diperlukan
dengan
gravitasi/diturunkan
57
air,
volume
air
harus
8
bersih
reservoir
jam.
Untuk
tersebut
dapat
dan
menyimpan
mengunakan
tangki
air.
ground
Ground
besar
dan
ruang
penunjangnya.
seperti
ruang
pengurasannya
sebagai
Untuk
ruang
memenuhi
digunakan
bahan
dari
harus
terbuat
dari
plat-plat
baja
yang
terdiri
dari
kotak
sesuai
58
mandi
dan
bermacam-
pakaian,
peralatan,
pipa
pembuangannya
(horisontal).
Mengingat
air
bekas,
baik
59
horisontal,
sambungannya
kotoran/limbah.
limbah
ini
tidak
Air
diperbolehkan
sembarangan/saluran
air
dibuang
tetapi
harus
di
tanah/
di
dasar
tidak
diperbolehkan
0,5-1%
ke
dalam
bak
ini
tidak
yang
mengandung
sabun.
Untuk bangunan rumah tinggal, diperlukan satu atau dua septic tank
dengan volume
1-1,5
dengan
dibuat
bangunan
perembesannya.
yang
Untuk
banyak
yang
sering
disebut
Plant
(STP)
adalah
banyak.
Kemudian
limbah
udara
agar
bakteri
yang
dapat
memproses
diberi
zat
pembersih
saluran
pembuangan
dan
mendinginkan
alat
pendingin (AC).
Sewage Treatment Plant (STP) dapat diletakan di luar
bangunan,
di
halaman
atau
di
bangunan
Sewage
orang
untuk
mengontrol
60
dari
kebutuhan
khusus
laboratorium.
Air
limbah
61
tanah/bumi.
Air
air
hujan
yang
dialami
dan
kondisi
bangunan
plambing
tersendiri
yang
Untuk
bangunan
melalui
rumah
perumahan,
pipa
tinggal
air
hujan
vertikal
disalurkan
dengan
kemiringan
jarak
0,5-1%
terpendek
menuju
Air
hujan
lingkungan.
ke
saluran
air
tersebut
yang
terpisah
dengan
air
baik,
dibuatlah
bak
dasar
yang
terdiri
air
hujan
ini
percuma
ke
selokan
daerah
yang
mengandung
sistem
pemipaan
yang
62
tersebut.
Dalam
BANGUNAN III
63
= 5 buah.
= 5 buah
= 5 buah
= 4 buah
dan
siswanya
sebagai
berikut :
Guru pria
= 12 orang
Guru wanita
= 8 orang
Karyawan pria
= 6 orang
Karyawan wanita
= 3 orang
Siswa laki-laki
= 400 anak
Siswa perempuan
= 200 anak
sehingga
dapat
yang
diinginkan
dan
O2,
setelah
dipakai
berkurang
kandungan
diberikan
tambahan
diperlukan
oleh
dingin
serta
dihembus
oleh udara.
b. Kompresor, alat untuk menekan gas refrigerant untuk
menjadikan
refrigerant
yang
gas
dengan
hasil
pengembunan air.
Dengan alat-alat tersebut, jenis penyegaran udara dapat
dibagi
macam
dalam
dengan
ruangan
beberapa
menyesuaikan
yang
akan
besar
kecilnya
didinginkan
udaranya.
1. Mesin penyegaran udara yang menyatukan ketiga
alat
tersebut
(evaporator,
dengan
kapasitas
0,4-2,2
66
di
dalam
kotak
dan
penyegaran
tamu/keluarga,
udara
ruang
ruang
kantor
tidur,
ruang
yang
di
lantai
(floor
type),
lainnya
berisi
kompresor
unit
outdoor
yang
refrigerant.
Mesin
dengan
kapasitas
unit
memerlukan
mesinnya
ruangan
menyalurkan
udara
tersendiri.
dingin
atau
Untuk
udara
berakhir
pada
lubang
di
ini
yang
sering
handling
berkapasitas
disebut
unit).
pengolah
Unit
untuk
besar
udara
(air
mesin
sering
disebut
chiller
dan
ini,
mengingat
banyak
besar
dan
luas,
seperti
maka
perlu
dibantu
68
faktor
pertimbangan
pemilihan
sistem
biaya
awal,
biaya
operasi
dan
biaya
ketahanan
peralatan,
macam
ruangan
penyegaran
udara
yang
bangunan
udara
diperlukan
kantor,
untuk
memberikan
69
bangunan
dan
daerah
digunakan
sstem
udara
unit
induksi
atau
unit
berpondasi
kuat
intuk
diberi
lapisan
untuk
yang
diinginkan.
kebutuhan
mesin
mesin
pendingin
yang
pembersihan)
dan
perawatan
mesin
70
Sedangkan
dipesang
penempatan
di
menara
tempat
pendingin
harus
Diletakan
getarannya
di
atap
tidak
dengan
menjalar
pondasi
ke
sehingga
bagian
lain.
d. Penempatannya sedekat mungkin terhadap tangki air dan daya
listrik.
e. Penempatanya juga sedekat mungkin terhadap mesin pendingin di
ruangan.
f. Diletakan pompa untuk membantu mengalirkan air dari mesin
pendingin.
g. Untuk sistem pendingin dengan air, mesinnya kecil
dan
memerlukan
air
cukup
ruangan
ukuran :
P (panjang)
= 60 m
L (lebar)
= 20 m
dengan
T (tinggi)
=4m
= 23-32 C
Kelembaban = 60-90%
Kondidi ruangan dalam rata-rata :
Temperatur
= 18-27 C
Kelembaban = 50-80%
Ekste
rior
ruan
gan
(kaca
rayba
n)
Ting
gi
plafo
nd =
2,70
m
Tinggi tembok = 0,90 m
Okupasi
(jumlah
penghuni
dalam ruang)
: = Luas : (68 m/orang)
= (60 x 20) m : 6 m/orang = 200 orang
Bangunan terdiri
dari lantai ..
s.d.
lantai
..
Sehingga
ditetapkan :
Temperatur luar rata-rata 30 C
= 86 F (t0)
= 9 F (t0- t1)
= .. m x 686 Btu/h/m
= .. Btu.h
Selatan
= .. m x 398 Btu/h/m
= .. Btu.h
Timur
= .. m x 967 Btu/h/m
= .. Btu.h
Barat
= .. m x 1063 Btu/h/m
= .. Btu.h +
= .. Btu.h
= .. Btu.h
= .. m x 3.22 Btu/h/m x 9
= .. Btu.h
Selatan
= .. m x 3.22 Btu/h/m x 9
= .. Btu.h
Timur
= .. m x 3.22 Btu/h/m x 9
= .. Btu.h
Barat
= .. m x 3.22 Btu/h/m x 9
= .. Btu.h +
= .. Btu.h
= .. Btu.h
72
= .. Btu.h
= ..
= ..
4.
= ..
= ..
Ventilasi
atau
infiltrasi (ventilation
or
infiltration)
CFM = P x L x T x
(AC) x 35,31
60
AC = pertukaran udara per jam (air changes per hour) = 2
Beban kalor infiltrasi udara luar :
a. Beban sensibel =
CFM x (t0- t1) x 1,08 Btu/h
= .. Btu.h
b. Beban latent =
CFM x perbedaan specific
humidity - gr/lb x 0,67
Btu/h (udara luar dengan
udara dalam) = .. Btu.h
Jumlah
= .. Btu.h
= .. Ton. R
12000
Daya listrik 1 ton R
= 1,25 kw
73
T
L
Lebar maks.
= 4 x tinggi
= T + (10-15)cm
Reco
mmen
ded
veloci
ties
FPM
(C)
Untuk
office
buildi
ng
Main ducts
= 1000 - 1300 mm
Branch ducts
= 600 - 900 mm
Branch riser
= 600 - 900mm
harus
member
kemungkinan
untuk
penambahan
beban,
tetapi
harus
dalam
batas
instalasi
harus dapat
diandalkan
dan
74
75
76
Perh
itun
gan
kabe
l
insta
lasi
listri
k
Kua
t
arus
listri
k
a. Instalasi
fasa tiga :
I=
P______
1,732 x E1 x
Cos
Dimana :
I = kuat arus
dalam penghantar
(ampere).
P= load
(beban) yang dibutuhkan
(watt).
E1
=
teganga
n antar
fasa
(volt).
Cos
=
faktor
kerja =
0,8
-
(1)
0,9.
b. Instalasi
fasa satu :
I=
(2)
P______
E x Cos
Dimana :
(3)
A = 1,732 x Cos
x I x l
xu
I = kuat arus
dalam penghantar
(ampere).
l = panjang
penghantar (mater).
u = rugi tegangan (volt).
A = Luas penampang penghantar (mm).
= daya hantar jenis penghantar, untuk
tembaga (Cu) = (50 x
106)(ohm.m)-1.
a. Instalasi
fasa tiga :
A = 2 x Cos
x I x l
xu
(4)
kecil
(perumahan).
supply
atau
rata-rata
pertokoan
dan
lain-lain)
Contoh :
Suatu gedung kantor dengan jumlah lantai 10 membutuhkan beban
sebagai berikut :
Penerangan
= 80 kw
Lift
= 50 kw
BANGUNAN III
78
AC sentral
= 300 kw
Pompa
= 5 kw
untuk
power = 355
kw = 355000
watt Total kuat
arus
yang
diperlukan :
I=
P______ =
435000_____ = 826 A
1,732 x E1 x Cos 1,732 x 380 x 0,8
Dipilih kabel NYFGbY dalam tanah dan dari tabel didapat NYFGbY
4 x 50 mm.
- Kabel penghantar dari main panel ke sub main panel
penerangan adalah kabel tanah NYFGbY 4 x 50 mm.
Kuat arus untuk instalasi power
TEKNOLOGI BANGUNAN III
79
I=
P______ =
355000_____ = 674 A
1,732 x E1 x Cos 1,732 x 380 x 0,8
Dipilih kabel NYFGbY dalam tanah dan dari tabel didapat NYFGbY
4 x 25 mm.
- Kabel penghantar dari main panel ke sub main
panel lif adalah kabel tanah NYFGbY 4 x 25 mm.
Dipilih kabel NYFGbY dalam tanah dan dari tabel didapat NYFGbY
4 x 400 mm.
- Kabel penghantar dari main panel ke sub main
panel lif adalah kabel tanah NYFGbY 4 x 400 mm.
4 x 2,5 mm.
80
hubungan
seperti
81
utama
diperlukan
menuju
atau
(Private
penggunaan
titik
sistem
Automatic
PABX
Branch
alat
tambahan
berfungsi
sesuai
memerlukan
sarana
telepon.
c. Jumlah dari penyewa bangunan perkantoran bertingkat.
d. fungsi ruangan dan lokasi.
Sistem instalasi telepon outlets
Untuk memberikan hasil perancangan instalasi telepon
yang
baik,
flexibilitas
yang
penyewa
perlu
baik
kepada
adanya
pemakai
gedung
atau
dengan
digunakan
luas
kebutuhan
10
m.
menggangu
lalu
lintas
di
ruangan tersebut.
82
83
kelengkapan
pada
announcing
system
ruangan
atau
ada
system
untuk
car
dapat
berupa
switch,
volume
control
dari
ruangan
letak
speaker
satu
Horn speaker
Horn speaker diletakan di tempat parkir terbuka atau
di
tempat
istirahat
sopir
yang
sedang
menunggu
mobilnya.
Microphone dan amplifier
Alat-alat ini sebaiknya diletakan pada suatu tempat yang
aman,
strategis
dan
mudah
interior
sebaiknya
suatu
ruangan
khusus
sebagai
pengelola
alat tersebut.
84
bangunan
yang
restoran
dan
pabrik,
pusat
baik
yang
kering
merupakan
gudang
perlu
dibuang
ke
luar
bangunan.
Untuk mengatasi limbah sampah pada bangunan bertingkat perlu
dipersiapkan :
a. Kotak-kotak untuk tempat pembuangan yang terletak
di
tempat
bagian
servis
di
setiap lantai bangunan.
b. Kotak
berupa
penampungan
di
bagian
ruangan/gudang
paling
bawah
yang
85
sesuai
dengan
DAFTAR PUSTAKA
plambing.
Jakarta
86