Professional Documents
Culture Documents
1000
2. Terdapat kasus gizi buruk di sebuah Puskesmas tempat anda bekerja. Sebagai
kepala puskesmas anda ingin melakukan penyuluhan untuk mengurangi
munculnya kembali kasus tersebut. Kepada siapa sasaran penyuluhan primer
dilakukan ?
a. Ibu yang memiliki balita
b. Ibu dengan balita gizi buruk
c. Ibu yang tidak memiliki KMS
d. Ibu yang tidak berkunjung ke Posyandu
e. Ibu yang tidak memiliki balita
Jawaban : A
Pembahasan :
Kegiatan preventif medicine pada puskesmas khususnya masalah gizi dapat
dibagi menjadi 3 tindakan pencegahan yang komprehensif.
3. Pada desa A dilaporkan kejadian penyakit kaki gajah yang belum bias diatasi
dengan tuntas dan terjadi sepanjang tahun dengan frekuensi yang tidak
tinggi, kejadian seperti ini dikenal dengan istilah
a. Sporadic
b. Pandemic
c. Klaster
d. Endemic
e. Epidemic
Jawaban : D
Pembahasan :
Periodisitas berjangkitnya penyakit antara lain :
Klaster jenis penyakit menular yang diderita oleh satu orang atau
lebih, ditularkan dengan cepat ke orang yang sehat melalui
hubungan darah atau kontak intim
c. Cohort
d. Resiko relative
e. Resiko prevalensi
Jawaban : A
Pembahasan :
Jenis penelitian yang dipakai pada kasus ini adalah studi kasus control karena
peneliti mencari variable bebasnya (pemakaian telpon seluler). Dengan
demikian, metode oengukuran yang sesuai adalah odds ratio. Odds ratio
adalah perbandingan antara peluang (probabilitas) untuk terjadinya efek
dengan peluang tidak terjadinya efek. Jadi menunjukkan berapa besar peran
factor resiko yang diteliti terhadap terjadinya penyakit (efek).
6. Seorang dokter PKM melakukan penelitian terhadap 5 penyakit menular di
sebuah kabupaten di Indonesia. Dan beberapa hasil berupa kurva epidemic
berbentuk Continous common source epidemic. Penyakit yang sesuai
dengan kurva tersebut adalah..
a. Kolera karena sumber air tercemar
b. DBD karena air tergenang
c. Tuberculosis karena resistensi OAT
d. Polio karena kegagalan imunisasi
e. Flu burung karena unggas belum divaksinasi
Jawaban : A
Pembahasan :
Continous common source epidemic merupakan kurva yang tampak bahwa
mula-mula terjadi secara eksplosif kemudian diikuti penurunan yang lambat
sehingga membentuk kurva yang miring ke kanan. Kurva seperti ini biasanya
didapatkan pada kasus epidemic yang mendadak dalam waktu singkat
sebagai akibat pemajanan bersama oleh agen penyebab penyakit atau yang
biasa disebut point epidemic. Epidemic sumber umum ini biasanya hanya
meliputi satu masa tunas dan penyebarannya terbatas pada orang, waktu,
dan tempat tertentu. Misal, keracunan makanan atau minuman yang
terkontaminasi mikroorganisme pathogen.
7. Di suatu Puskesmas, ISPA selalu menduduki peringkat pertama dari sepuluh
penyakit terbanyak. Kepala puskesmas ingin melakukan intervensi, tetapi