You are on page 1of 5

Asuhan keperawatan pada anak jalanan yang memiliki gangguan masalah kejiwaan

A. Kasus anak jalanan


Berdasarkan data yang diperoleh dari KemenSos RI tahun 2012, prevalensi anak
jalanan of the street di Provinsi DKI Jakarta adalah 6500 jiwa. Rentang usia anak jalanan
yang paling terbanyak adalah usia 5 tahun sebanyak 7,6% dan usia 18 tahun sebanyak
42,2%. Beberapa faktor penyebab anak jalanan memilih hidup dan tinggal di Provinsi
DKI Jakarta, adalah kemiskinan, putus sekolah, dan akibat perceraian orangtua.
Pekerjaan yang sering dilakukan oleh anak jalanan of the street di Provinsi DKI Jakarta
adalah mencopet (20%), mengemis (50%), mengamen (10%), berjualan asongan (5%),
dan menjadi kurir bangunan (15%). Penghasilan yang diperoleh anak jalanan setiap
harinya adalah Rp 15.000- Rp 30.000.
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan oleh perawat komunitas di wilayah
X Jakarta Timur, banyak anak jalanan di Provinsi DKI Jakarta tinggal di pinggir jalan, di
emperan toko, dan di pasar dengan kondisi lingkungan yang kumuh dan kotor. Perawat
komunitas, mengamati di tempat tinggal anak jalanan, tidak ditemukan fasilitas-fasilitas
umum seperti kamar mandi umum, taman bermain, dan lain-lain. Mereka mengatakan
tidak pernah bermain dengan temannya, karena harus bekerja di jalanan. Anak jalanan
juga mengatakan bahwa mereka kurang diperhatikan dan dijauhi oleh keluarganya dan
masyarakat lainnya selama hidup dan bekerja di jalanan. Tetapi anak jalanan tidak pernah
merasa minder karena perlakuan tersebut, karena mereka selalu hidup berkelompok dan
bersama-sama dengan kelompok mereka.
Mereka mengatakan setiap hari minggu, mereka akan berkumpul bersama dengan
anak jalanan lainnya di pasar X untuk saling bercerita, seperti pekerjaan apa yang dapat
menghasilkan banyak uang. Tetapi terkadang mereka juga membutuhkan bantuan orang
lain, ketika mereka sakit. Karena menurut mereka untuk berobat, mereka bingung tidak
tahu kemana untuk berobat dan mereka selalu mengatakan kalau berobat nanti akan
membutuhkan biaya yang sangat mahal. Sehingga anak jalanan lebih memilih membeli
obat yang ada di warung. Mereka mengatakan ingin dibantu, untuk menyelesaikan semua
permasalahan mereka.
Perawat komunitas juga menemukan, banyak anak jalanan mengalami beberapa
penyakit akibat perilaku hidup yang tidak sehat dan tidak bersih seperti penyakit TBC
(30%), penyakit kulit (50%), dan mal nutrisi (20%). Saat dilakukan pemeriksaan
kesehatan lebih lanjut, secara fisik tampak 14% anak jalanan di wilayah X Jakarta Timur
mengalami abuse atau tindakan kekerasan, dan 86% anak jalanan mengalami beberapa

gangguan masalah kejiwaan. Yang mana 50% anak jalanan mengalami stress sedang,
30% mengalami stress berat, dan 20% mengalami stress ringan. Keadaan stress yang
dialami oleh anak jalanan, disebabkan karena mereka tidak tahu bagaimana cara
menyelesaikan dan mengurangi stresor yang mereka alami selama hidup dan bekerja di
jalanan.
B. Pengkajian
Menurut Anderson & MacFarlane (2011) format pengkajian keperawatan komunitas
(Community as partner model) terdiri dari :
1. Data inti komunitas
- Riwayat/ sejarah
Terdiri dari bagaimana riwayat berdirinya wilayah tersebut, apakah ada catatan

dalam sejarah berkaitan dengan kejadian masalah kesehatan :


Pada kasus tidak ditemukan
Nilai, keyakinan, dan agama
Terdiri dari siapakah tokoh agama dan tokoh masyarakat yang jadi panutan,
nilai-nilai dan keyakinan yang dianut masyarakat terkait masalah, nilai dan

norma yan berlaku di masyarakat :


Pada kasus tidak ditemukan
Data demografi
Terdiri dari komposisi penduduk berdasarkan umur, jenis kelamin, dan
pendidikan, serta jumlah populasi berisiko terhadap masalah kesehatan :
Rentang usia anak jalanan yang paling terbanyak adalah usia 5 tahun sebanyak

7,6% dan usia 18 tahun sebanyak 42,2%.


Vital statistik
Terdiri dari angka kejadian penyakit/ masalah kesehatan berdasarkan usia dan
jenis kelamin, faktor resiko yang ada pada masyarakat terkait permasalahan
kesehatan tertentu, dan kematian akibat penyakit tertentu. Pengkajian vital
statistik, dapat dikaji dengan menggunakan kuesioner pada suatu kelompok :
Berdasarkan hasil pengkajian, perawat komunitas menemukan banyak anak
jalanan mengalami beberapa penyakit akibat perilaku tidak bersih dan tidak
sehat seperti penyakit TBC (30%), penyakit kulit (50%), dan mal nutrisi
(20%). Saat dilakukan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut, secara fisik tampak
14% anak jalanan di wilayah X Jakarta Timur mengalami abuse atau tindakan
kekerasan, dan 86% anak jalanan mengalami beberapa gangguan masalah
kejiwaan. Yang mana 50% anak jalanan mengalami stress sedang, 30%
mengalami stress berat, dan 20% mengalami stress ringan.

2. Data subsistem
- Lingkungan fisik

Terdiri dari : bagaimana kondisi lingkungan komunitas yang tampak,


bagaimana perilaku masyarakat terkait pemeliharaan lingkungan, apa yang
bisa dilihat tentang perumahan, serta orang dan perilaku berisiko terhadap
munculnya masalah :
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan oleh perawat komunitas di
wilayah X Jakarta Timur, banyak anak jalanan di Provinsi DKI Jakarta tinggal
di pinggir jalan, di emperan toko, dan di pasar dengan kondisi lingkungan
yang kumuh dan kotor. Anak jalanan juga mengatakan bahwa mereka kurang
diperhatikan dan dijauhi oleh keluarganya dan masyarakat lainnya selama
hidup dan bekerja di jalanan. Tetapi anak jalanan tidak pernah merasa minder
karena perlakuan tersebut, karena mereka selalu hidup berkelompok dan
-

bersama-sama dengan kelompok mereka.


Lingkungan kesehatan dan sosial
Terdiri dari : pelayanan kesehatan yang biasa digunakan oleh masyarakat,
penlayanan pengobatan tradisional, apakah ada pelayanan kesehatan diluar
komunitas, adalah UKBM dalam mengatasi masalah kesehatan, adakah
kelompok masyarakat yang dapat dijadikan mitra, dan adakah sumber daya
lokal dan luar (LSM, swasta) :
Berdasarkan hasil pengkajian, anak jalanan di wilayah X Jakarta Timur. Anak
jalanan tidak pernah menggunakan pelayanan kesehatan. Karena menurut
mereka untuk berobat, mereka bingung tidak tahu kemana dan mereka selalu
mengatakan kalau berobat nanti akan membutuhkan biaya yang sangat mahal.

Sehingga anak jalanan lebih memilih membeli obat yang ada di warung.
Data ekonomi
Terdiri dari berdasarkan jenis pekerjaan dan penghasilan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari KemenKos tahun 2012, pekerjaan yang
sering dilakukan oleh anak jalanan of the street di Provinsi DKI Jakarta adalah
mencopet (20%), mengemis (50%), mengamen (10%), berjualan asongan
(5%), dan menjadi kurir bangunan (15%). Penghasilan yang diperoleh anak

jalanan setiap harinya adalah Rp 15.000- Rp 30.000.


Data komunikasi
Terdiri dari area pertemuan kelompok/ tempat suatu kelompok berkumpul dan
bagaimana informasi dikomunikasikan dan alat komunikasi :
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan oleh perawat komunitas, anak jalanan
di wilayah X Jakarta Timur mengatakan setiap hari minggu anak jalanan akan
berkumpul di pasar X untuk saling bercerita, seperti pekerjaan apa yang dapat
menghasilkan banyak uang.

Data transportasi
Terdiri dari sarana transportasi yang digunakan serta media dan cara akses
sarana transportasi :
Pada kasus tidak ditemukan
Data pendidikan
Terdiri dari pendidikan kesehatan, ketersediaan sekolah, dan apa kebutuhan
pendidikan kesehatan masyarakat :
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan oleh perawat komunitas, anak jalanan
masih merasa bingung tidak tahu kemana untuk berobat dan mereka selalu
mengatakan kalau berobat nanti akan membutuhkan biaya yang sangat mahal.
Selain itu, perawat komunitas juga menemukan banyak anak jalanan
mengalami beberapa penyakit akibat perilaku hidup yang tidak sehat dan tidak
bersih seperti penyakit TBC (30%), penyakit kulit (50%), dan mal nutrisi
(20%). Serta keadaan stress yang dialami oleh anak jalanan akibat
ketidaktahuan mereka bagaimana cara menyelesaikan dan mengurangi stresor
yang mereka alami selama hidup dan bekerja di jalanan. Sehingga pendidikan
kesehatan yang dibutuhkan oleh anak jalanan adalah manajemen pengendalian
stress, PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat), dan cara memperoleh serta
memanfaatkan pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit bila

mereka sakit.
Politik dan pemerintah
Terdiri dari kebijakan tentang masalah kesehatan, badan perkumpulan di
masyarakat, dan apakah suatu kelompok terlibat dalam pengambilan
keputusan:
Pada kasus tidak ditemukan

Keamanan
Terdiri dari jenis pelayanan keamanan dan apakah suatu kelompok merasa
aman:
Pada kasus tidak ditemukan
Rekreasi
Terdiri dari tempat rekreasi, fasilitas kegiatan olah raga, dan nilai masyarakat
tentang rekreasi :
Berdasarkan hasil pengkajian perawat komunitas, di daerah sekitar tempat
tinggal anak jalanan tidak ditemukan fasilitas-fasilitas umum seperti kamar
mandi umum, taman bermain, dan lain-lain. Mereka mengatakan tidak pernah
bermain dengan temannya, karena harus bekerja di jalanan.

3. Persepsi

Terdiri dari bagaimana persepsi masyarakat tentang masalah kesehatan yang ada,
apakah kelompok dapat mengidentifikasi adanya suatu ancaman atau kekuatan
dalam mengatasi masalah, bagaimana persepsi kelompok berisiko tentang
masalah, informasi apa saja yang sudah didapat, siapa yang dipersepsikan dapat
memberi pengaruh pada kelompok tersebut, dan bagaimana kekuatan niat mereka
untuk melakukan beberapa pencegahan :
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan oleh perawat komunitas, anak jalanan
mengatakan setiap hari minggu, mereka akan berkumpul bersama dengan anak
jalanan lainnya di pasar X untuk saling bercerita, seperti pekerjaan apa yang dapat
menghasilkan banyak uang. Mereka juga mengatakan memiliki keingan yang
sangat besar untuk dibantu orang lain, bila mereka sakit dan dibantu dalam
menyelesaikan semua permasalahan mereka.

Daftar pustaka :
Anderson, E & MacFarlane, J.(2011).Community as partner : theory and practice in nursing
6th edition.Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins
Bulechek, G. M., Butcher, H.K., & Dochterman, J. M.(2013).Nursing Intervention
Classification (NIC) 6th edition. St.Louis Missouri : ELSIEVER MOSBY
Herdman, T.H & Kamitsuru, S.(2014).NANDA International Nursing Diagnoses : Definitions
& Classification 2015-2017.Oxford: Wiley Blackwell
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M., & Swanson, E.().Nursing Outcomes Classification
(NOC) Measurement of Health Outcomes 5th edition. St.Louis Missouri : ELSIEVER
MOSBY

You might also like