You are on page 1of 18

Makalah Oseanografi Kimia

Teknik Pengambilan Sampel Air Laut dan Alat-alat yang Digunakan

Oleh
Benni Mario K. Sitindaon
1504114942
Ilmu Kelautan

ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2016

Kata Pengantar

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan yang mahakuasa atas kasih dan karunia-Nyalah
saya dapat menyelesaikan makalah oseanografi ini yaitu mengenai Tekhnik Pengambilan
Sampel Air Laut dan Alat-alat yang digunakan. Terimakasih juga saya ucapkan kepada dosen
matakuliah oseanografi yang sudah memberikan arahan kepada saya dalam pembuatan makalah
oseanografi ini.
Dalam

pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan, oleh karena itu saya

mengaharapkan kritik dan saran yang mendukung dari para pembaca agar saya bisa memperbaiki
kesalahan saya dalam pembuatan makalah sehingga lebih baik lagi kedepannya.
Semoga makalah yang saya buat ini berguna dan bermanfaat bagi para pembaca dalam
membuat laporan, akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Pekanbaru, oktober 2016

Penulis

BAB I. Pendahuluan

1. Latar Belakang
Laut adalah kumpulan air asin yang terbentang luas dan terhubung dengan samudra.
Kandungan air laut biasanya adalah 96,5% air murni, dan 3,5% zat lainnya. 3/4 dari bumi ini
tertutup oleh laut, namun ternyata tidak sama presentase wilayah laut pada belahan utara dan
belahan selatan. Pada belahan selatan presentase wilayah laut dapat mencapai 80%, namun di
belahan bumi utara hanya 60%. Manfaat laut bagi kehidupan sebagai prasarana perhubungan dan
pengangkutan, sebagai pembangkit tenaga, sebagai lahan perikanan, tempat rekreasi, pengatur
iklim, sebagai lahan pertanian laut (revolusi biru), dan sebagai tempat pertahanan dan keamanan.
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana cara pengambilan sampel?
b. Bagaimana cara menentukan titik pengambilan sampel?
c. Bagaimana melakukan pengambilan sampel?
3. Tujuan

a. Untuk mengetahui tekhnik pengambilan sampel air laut.


b. Untuk mengetahui alat-alat yang digunakan dalam pengambilan sampel air laut.

BAB II. Tinjauan Pustaka

Laut adalah kumpulan air asin dalam jumlah yang banyak dan luas yang menggenangi dan
membagi daratan atas benua atau pulau. Jadi laut adalah merupakan air yang menutupi
permukaan tanah yang sangat luas dan umumnya mengandung garam dan berasa asin. Biasanya
air mengalir yang ada di darat akan bermuara ke laut
Indonesia mempunyai perairan laut yang lebih luas dari pada daratan, oleh karena itu
Indonesia di kenal sebagai negara maritim. Perairan laut Indonesia kaya akan berbagai biota laut
baik flora maupun fauna.
Sumber air terbanyak di bumi ini adalah air laut, namun untuk sampai pada tahap
penggunaan sehari-hari tidak bisa langsung digunakan harus melalui pengolahan terlebih dahulu,
mengingat salinitas air laut sangat tinggi. HYDRO sea water membran dapat mengubah air laut
dengan salinitas tinggi menjadi air tawar untuk penggunaan sehari-hari.
Pengambilan sampel air laut lebih kompleks bila dibandingkan dengan pengambilan sampel
air sungai maupun air danau/waduk. Hal ini disebabkan kualitas air sangat dipengaruhi beberapa
faktor, antara lain: pasang-surut, arus, musim, jenis kegiatan di sekitar laut dan debit air sungai.
Sedangkan kualitas air laut sangat dipengaruhi oleh suhu, salinitas arah angin dan arus laut. Pada
lokasi yang sama, nilai salinitas air muara pada saat surut dapat mencapai 0,5 PSU (practical
salinity unit, ) sedangkan pada saat pasang nilai salinitasnya 5 PSU. Perbedaan nilai salinitas
ini dipengaruhi oleh seberapa besar air sungai atau air laut yang dominan pada daerah muara.
Semakin besar air laut yang masuk ke aliran sungai maka nilai salinitasnya akan semakin besar,
begitu juga sebaliknya.

Apabila pengambilan sampel dilakukan pada lokasi yang sama namun mempunyai nilai
salinitas yang berbeda disebabkan waktu pasang-surut, maka data kualitas air muara tersebut
tidak dapat dibandingkan. Perbedaan nilai salinitas pada lokasi yang sama akan menyebabkan
perbedaan matrik maupun karakteristik kimiawi air muara. Penentuan lokasi pengambilan
sampel didasarkan pada perbedaan nilai salinitas yang menunjukkan perbedaan ekosistem
aquatik di air laut.
a)
b)
c)
d)
e)

tidal zone (daerah pasang surut)


oligohaline (estuari/muara)
mesohaline (pantai)
polyhaline (laut)
euhaline (samudra)

: 0,0 0,5 PSU


: 0,5 5,0 PSU
: 5,0 18,0 PSU
: 18,0 30,0 PSU
: < 30,0 PSU

Apabila nilai salinitas telah diketahui dan digunakan sebagai dasar penentuan lokasi
pengambilan sampel maka ordinat lokasi tersebut ditentukan dengan Global Positioning System
(GPS). Penentuan ordinat maupun nilai salinitas ini dapat digunakan sebagai acuan dalam
pengambilan sampel air muara atau air laut selanjutnya, sehingga data yang diperoleh dari waktu
ke waktu dapat dibandingkan.

BAB III. Isi

1. Alat pengambilan sampel


Peneliti sumber daya air tidak hanya harus fokus pada penilaian penentuan lokasi, kuantitas
dan ketersediaan air, tetapi juga kualitas air. Kualitas tubuh air tertentu dapat dinilai dengan
memeriksa karakteristik fisik, kimia dan biologi. Parameter ini dapat dievaluasi berdasarkan
pengambilan sampel kedua air itu sendiri, sedimen dan kehidupan air didukung oleh tubuh air
yang diperiksa.
Instrumentasi dan samplers dalam bagian ini adalah penggunaan standar oleh USGS, EPA
dan badan-badan federal dan negara lainnya serta standar internasional untuk pengujian
sebagaimana ditetapkan dalam pedoman ISO. Untuk menyediakan data bagi para perencana,
pengembang, kualitas air dan polusi manajer kontrol badan, tingkat kehandalan yang tinggi dan
standarisasi data ini sangat penting. Instrumentasi dapat dikategorikan ke dalam samplers
kualitas air seperti Kemmer, horizontal dan vertikal Van Dorn botol air, samplers benthos seperti
Ekman, Ponar dan Van Veen, substrat samplers seperti Hester-Dendy dan perifiton, core tangan
standar Kajak-Brinkhurst ( KB) dan inti gravitasi tabung dan samplers air mengalir air seperti
jaring surber, Hess dan drift.
Sifat fisik dan kimia dapat dievaluasi dengan instrumen yang terus memantau dan merekam
sifat-sifat atau tempat pemeriksaan saat hidrologi sebenarnya di lokasi melakukan
pengukuran.Samplers ini akan mengumpulkan sampel air atau sedimen untuk pemeriksaan di
laboratorium atau di tempat dengan berbagai tes. Pengukuran kualitas air dapat digunakan di
tempat dengan data yang tercatat untuk analisis nanti. Samplers digunakan untuk penilaian
parameter biologi meliputi perifiton, makroinvertebrata bentik dan ikan.

Sampler air untuk penggunaan lapangan datang dalam beberapa gaya yang berbeda untuk
aplikasi yang berbeda dan protokol pengambilan sampel. Samplers ini mengumpulkan sampel
air pada berbagai kedalaman dan lokasi untuk kualitas air dan analisis organisme.
Salah satu upaya untuk mengetahui kualitas air di perairan adalah dengan cara diperiksa
kualitasnya di laboratorium. Dalam pengambilan sampel air hendaknya kondisi atau konsentrasi
zat dalam air tidak berubah atau harus sama dengan kualitas perairan. Untuk itu maka harus
menggunakan alat dan metode pengambilan sampel yang tepat. Hal ini erat kaitannya dengan
akurasi hasil analisis.
Alat-alat pengambilan contoh air air seperti yang ditunjukan dalam praktikum adalah
sebagai berikut:
a. Kemerrer Water Sampler
Kemerrer merupakan alat pengambil sampel air baik air tawar maupun air laut. Alat ini
terbuat dari logam dengan kapsitas 500 ml. Alat ini terbuat dari logam anti karat yang
berbentuk tabung dengan berbagai fasilitas pendukungnya seperti karet penutup tabung (uv),
karet pengikat antar penutup (ch), tali pengancing penutup saat terbuka (s), penjepit tali
pengait (js), pembuka penjepit (j), tali penggantung kemmerer (l), selang udara (h), penjepit
selang udara (p), selang pengambilan air dalam tabung (dh) dan besi penindis pembuka
penjepit (m).
Prinsip Kerja:
Kedua penutup tabung terikat dengan karet penarik sehingga dapat menutup tabung ketika
pemberat yang dilepaskan dari atas menekan pembuka penjepit atau pengancing penutup saat
terbuka, dengan demikian air yang ada di dalam tabung tidak akan terkontaminasi dengan air
yang tidak dikehendaki untuk dijadikan sampel pengamatan.

b. Air Sampling Botol - Kemmerer Type


Botol Sampel Kemmerer digunakan untuk mengumpulkan air dan plankton pada
kedalaman tertentu. Salah satu manfaat utama adalah konstruksi kasar dan kehandalan. The
Wildco Kemmerer samplers botol datang dalam empat bahan yang berbeda, stainless steel,
akrilik, PVC dan TEF. Dua ukuran standar 1,2 liter dan 2,2 L. Ukuran 4,2 L dan 6,2 L harus
khusus dipesan.
c. Stainless Steel Kemmerer Botol
Berguna untuk pengambilan sampel tujuan umum pada kedalaman tertentu. Dalam
operasi, sampler terbuka diturunkan pada tali lulus ke kedalaman yang diinginkan yang
menjamin pembilasan lengkap botol seperti yang diturunkan. Kedua ujung botol ditutup
dengan cara utusan dan sampel terganggu dibawa ke permukaan. Sampel dapat ditarik off
dengan cara mengalir di stopper rendah.

Peralatan pengambilan sampel air harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

Terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat sampel air (misalnya untuk keperluan
pemeriksaan logam, alat pengambilan sampel tidak terbuat dari logam),

Mudah dicuci dari bekas sampel sebelumnya,

Sampel mudah dipindahkan ke botol penampung tanpa ada sisa bahan tersuspensi di
dalamnya,

Kapasitas alat disesuaikan dengan keperluan dan tergantung dari maksud pemeriksaan,

Mudah dan aman dibawa.

2. Teknik pengambilan sampel


Teknik pengambilan sampel adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari
populasi.
Ada dua macam teknik pengambilan sampel yaitu:
1. probability sampling
Probability sampling adalah cara pengambilan sampel dengan memberikan kesempatan
yang sama bagi anggota populasi untuk terambil sebagai sampel, yang tergolong teknik
ini adalah
a. Simple random sampling
Teknik pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata/tingkatan anggota
populasi tersebut.
b. Proportionate stratified random samplng
Pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional,
teknik ini digunakan apabila anggota populasi tidak homogen berkaitan dengan
karakteristik yang diteliti.
c. Disproportionate random sampling
Pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata tetapi sebagian ada
yangn kurang proporional,
d. Area sampling (sampel kluster )
Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara mengambil wakil dari tiap
wilayah gewografis yang ada.
2. non propability sampling
Teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan kesempatan yang sama pada setiap
anggota populasi untuk terambil sebagai sampel.

a. Sampling sistematis
Pengambilan sampel yang didasarkan pada urutan anggota dalam populasi secara
seragam.
b. Sampling kuota
Teknik pengambilan sampel dengan menetapkan jumlah (jatah ) sesaui dengan
pertimbanga peneliti.
c. sampling aksidental
Teknik pengambilan sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yangsecara
tidak sengaja bertemu dengan peneliti dijadikan sampel.
d. Purposive sampling
Pengambilan sampel dengan menggunakan pertimbangan-pertimbangan tertentu dari
peneliti.
e. Sampling jenuh
Yaitu pengambilan sampel dengan cara menjadikan seluruh anggota populasi menjadi
sampel.

f. Snowball sampling (getuk tular)


Teknik pengambilan sampel dengan cara mengambil jumlah sampel sedikit terlebih
dahulu, lalu dari jumlah yang sedikit tersebut berkembang menjadi banyak.
Metode pengambilan contoh ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pengambilan
contoh air di lapangan untuk uji kualitas air. Tujuan metode ini untuk mendapatkan contoh yang
andal. Metode pengambilan contoh ini meliputi persyaratan dan tata cara pengambilan contoh

kualitas air untuk keperluan perneriksaan kualitas air yang mencakup pemeriksaan sifat fisik,
kimia, mikrobiologi, biologi dan lain-lain.
Beberapa pengertian yang dimaksud dalam metode ini meliputi :
1. Sumber air adalah air permukaan, air tanah dan air meteorik
2. Air permukaan adalah air yang terdiri dari: air sungai, air danau, air waduk, air saluran,
mata air, air rawa dan air gua / air karst
3. Air tanah babas adalah air dari akifer yang hanya sebagian terisi air dan terletak pada
suatu dasar yang kedap air serta mempunyai permukaan bebas
4. Air tanah tertekan adalah air dari akifer yang sepenuhnya jenuh air dengan bagian alas
dan bawahnya dibatasi oleh lapisan yang kedap air
5. Akifer adalah suatu lapisan pembawa air
6. Epilimnion adalah lapisan alas danau/waduk yang suhunya relatif sama
7. Termoklin/metalimnion adalah lapisan danau yang mengalami penurunan suhu yang
cukup besar (Iebih dari 1C/m) ke arah dasar danau
8. Hipolimnion adalah lapisan bawah danau yang mempunyai suhu relatif sama dan lebih
dingin dari lapisan di atasnya, biasanya lapisan ini mengandung kadar oksigen yang
rendah dan relatif stabil

9. Air meteorik adalah air meteorik dari labu ukur di stasion meteor, air meteorik yang
ditampung langsung dari hujan dan air meteorik dari bak penampung air hujan
10. Contoh, dalam panduan ini adalah contoh uji air untuk keperluan pemeriksaan kualitas
air.
Pengambilan sampel air laut:

Perencanaan:
Lakukan perencanaan sampling: tujuan, waktu, lokasi, personel, bahan, peralatan, jumlah

sampel, teknik sampling, dokumentasi dan laboratorium dimana sampel akan dianalisis.
Konsultasi dengan laboratorium sebelum sampling mengenai seluruh aspek penangan dan
pengawetan sampel, misal: volume sampel, jenis wadah, dan penggunaan pengawet).
Laboratorium yang akan menganalisis sampel harus terakreditasi secara nasional.

Persiapan:
Laboratorium yang akan menerima dan menganalisis sampel. Peralatan terkalibrasi dan

bahan spesifik untuk sampel, termasuk wadah sampel dan peralatan sampling lainnya. Peralatan
pendukung: GPS, Peta, perahu/kapal, pelampung, dsb. Personel terlatih, prosedur sampling dan
dokumentasi. Pengendalian mutu dan rekaman sampling. Lokasi dan titik pengambilan sampel
menentukan lokasi pengambilan sampel pada badan air dengan mengetahui keadaan geografi
badan air dan aktivitas di sekitar badan air.

BAB IV. Penutup

1.Kesimpulan
Laut adalah kumpulan air asin dalam jumlah yang banyak dan luas yang menggenangi
dan membagi daratan atas benua atau pulau. Jadi laut adalah merupakan air yang menutupi
permukaan tanah yang sangat luas dan umumnya mengandung garam dan berasa asin. Biasanya
air mengalir yang ada di darat akan bermuara ke laut
Dalam melakukan pengambilan sampel air laut, kikta harus mengerti cara menggunakan
alat-alatnya, sehingga lebih mudah dalam melakukan pengambilan sampel tersebut.

2.Saran
Pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap
agar ada tambahan masukan yang membangun sehingga dalam pembuatan makalah selanjutnya
menjadi lebih baik lagi.

Daftar Pustaka

Ekaputra, eri gas. 2012. Dinamika Hasil Air Daerah Aliran Sungai Ditinjau Dari Keberlanjutan
Sumberdaya Air Untuk Pertanian
http://www.kamusilmiah.com/kesehatan/manfaat-air-dalam-kehidupan/
http://cdn.ridwanaz.com/wp-content/uploads/2012/05/Cara-Mengukur-Kualitas.jpgMengukurKualitas.jpg
http://www.prasko.com/2012/05/macam-macam-danau-berdasarkan-proses.html
http://organisasi.org/definisi-pengertian-danau-macam-jenis-fungsi-danau-di-indonesia-belajargeografi
http://yoyon12.wordpress.com/2011/02/14/apakah-manfaat-utama-air-untuk-tubuh-manusia/
http://hakimwong.wordpress.com/2012/04/22/keajaiban-perubahan-bentuk-kristal-air-kristal-airsaat-diperdengarkan-musik-dan-doa/
http://tesis08.blogspot.co.id/2008/11/teknik-pengambilan-sampel.html

LAMPIRAN
1.Alat pengambilan sampel

Integrated Depth Sampler - USHD

Rutner

Alat pengambil contoh untuk


pemeriksaan bakteriologi

Jala Surber

Jaring plankton

Ponar grab

Jaring apung

Botol biasa

Wohlenberg

Ember plastik

You might also like