You are on page 1of 4

KASUS KEGAWATDARURATAN

No. ID dan Nama Peserta :


/ dr. Angela Michelle
No. ID dan Nama Wahana :
/RSUD Kota Makassar
Topik
: Fraktur Terbuka Middle Phalanx Digiti III Tarsal Dekstra
Tanggal (kasus) : 4 Februari 2016
Nama Pasien : Tn. AS
No RM : 197500
Tanggal presentasi : 6 Februari 2016
Pendamping: dr. Hj. A. Rahmawati Malik
Tempat presentasi: Ruang Pertemuan RSUD Kota Makassar
Obyek presentasi : Anggota Komite Medik & Dokter Intersip RSUD Kota Makassar
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Lansia
Bumil
Deskripsi :
Laki-laki, 20 tahun, datang dengan keluhan luka pada jari II-III kaki kanan sejak kurang lebih 15
menit sebelum masuk rumah sakit. Mekanisme trauma : kaki pasien ditimpa oleh es balok.
Tujuan :
Mendiagnosis kelainan pasien, penatalaksanaan lebih lanjut pada pasien, menentukan prognosis
pasien, edukasi pasien dan keluarganya
Bahan
Tinjauan
Riset
bahasan:
Cara

pustaka
Diskusi

Kasus

Presentasi dan E-mail

membahas:
diskusi
Data pasien : Nama : Tn. AS
Nama klinik
UGD RSUD Kota Makassar
Data utama untuk bahan diskusi:
1. Diagnosis / Gambaran klinis :

Audit
Pos

Nomor registrasi : 197500

Fraktur Terbuka Middle Phalanx Digiti III Tarsal Dekstra. Keadaan umum gelisah, sakit
sedang dengan GCS E4V5M6, nafas 20x/menit, nadi 84x/menit.
Tampak luka robek pada jari kaki kedua dan ketiga, ukuran kurang lebih 2 cm,
2.
3.
4.
5.
6.

tepi tidak rata, perdarahan aktif (+).


Riwayat pengobatan: Riwayat kesehatan/penyakit: Riwayat keluarga: Riwayat pekerjaan & pendidikan: Pasien adalah seorang buruh.
Pemeriksaan fisik yang bermakna :
Keadaan umum

: sakit sedang

Tanda Vital

T = 100/70 mmHg

P = 20 x/menit

N = 84 x/menit

S = 36,8 C

Status Lokalis
Regio Tarsalis Dekstra

Inspeksi : luka robek pada jari kaki kanan kedua dan ketiga ukuran kurang lebih
2 cm, tepi luka tidak rata, perdarahan aktif (+), deformitas (+), muscle
expose (+), tendo expose (-), bone expose (-).
Palpasi : nyeri tekan (+), krepitasi (+)
ROM : gerakan aktif dan pasif tarsal joint terbatas karena nyeri
NVD : sensorik baik, CRT <2"
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Foto Pedis Dekstra AP / Lateral
Fraktur avulsi middle phalanx digiti III tarsal dekstra
Daftar Pustaka:
1. Nalyagam S. Principles of Fractures. In: Solomon L. Apleys System of Orthopaedics and
Fractures. Ninth edition. UK: Butterworths. 2010. p. 687-732
2. Bowyer G. Injuries of The Ankle and Foot: Salomon L. Apleys System of Orthopaedics
and Fractures. Ninth edition. UK: Butterworths. 2010. p. 932
3. Koval, Kenneth J.; Zuckerman, Joseph D. Handbook of Fractures, 4th Edition. USA:
Lippincott Williams & Wilkins. 2010. p 557-559
4. Buteera, A. M.; Byimana J. Principles of Management of Open Fractures. Africa: East
and Central African Journal of Surgery. 2009
5. Thompson, John C. Netter's Concise Orthopaedic Anatomy. Second Edition. USA:
Saunders Elsevier. 2010.
Hasil pembelajaran:
1. Definisi fraktur
2. Klasifikasi fraktur
3. Manifestasi klinis fraktur phalanx
4. Diagnosis fraktur phalanx
5. Penatalaksanaan fraktur phalanx
6. Komplikasi terhadap pasien
Rangkuman hasil pembelajaran portofolio :
1. Subyektif :
Laki-laki, 20 tahun, datang dengan keluhan luka pada jari II-III kaki kanan sejak kurang
lebih 15 menit sebelum masuk rumah sakit. Mekanisme trauma : kaki pasien ditimpa oleh
es balok.
2. Obyektif :
Pada pemeriksaan tanda vital di dapatkan TD : 100/70mmHg, nadi 84x/menit, pernapasan 20x /
menit, suhu 36,8 C
Pada status lokalis didapatkan pada inspeksi regio tarsalis dekstra didapatkan luka robek pada
jari kaki kanan kedua dan ketiga ukuran kurang lebih 2 cm, tepi luka tidak rata, ada perdarahan

aktif dan deformitas, ada muscle expose, tidak ada bone expose dan tendo expose. Pada palpasi
ditemukan adanya nyeri tekan dan krepitasi. Pada pemeriksaan range of motion ditemukan
gerakan aktif dan pasif tarsal joint terbatas karena nyeri. Pada pemerikssan neurovaskularisasi
distal didapatkan sensorik baik, CRT <2"
Dari pemeriksaan penunjang (foto pedis dekstra AP/Lateral) didapatkan adanya fraktur avulsi
middle phalanx digiti III tarsal dekstra.
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang maka diagnosis
yang sangat mendukung adalah Fraktur Terbuka Middle Phalanx Digiti III Tarsal Dekstra.
Pada kasus ini diagnosis ditegakkan berdasarkan :
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan fisik
c. Pemeriksaan Penunjang
3. Assessment :
Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang yang dapat disebabkan karena trauma atau karena
stress. Apabila kulit yang menutupi tulang masih intak, maka disebut closed fracture (atau
simple fracture); bila sudah menembus kulit, maka disebut open fracture (atau compound
fracture), rentan terhadap komplikasi dan infeksi (1)
Fraktur terbuka diklasifikasikan pertama kali oleh Veliskasis, dan dikembangkan seara
menyeluruh oleh Gustilo dan Anderson. (5)
Fraktur pada jari kaki (phalanx) paling sering terjadi apabila kaki ditimpa oleh benda berat
dan biasanya menyebabkan fraktur transversal atau kominutif. Gejala klinis yang didapatkan
berupa nyeri, edem, deformitas pada jari, dan keterbatasan range of motion. Untuk mendiagnosis
fraktur phalanx, sebaiknya dilakukan foto pedis AP, lateral, dan oblik. Pada fraktur terbuka jari
kaki dengan luka yang bersih, dapat dilakukan rawat luka secara steril dan pemberian antibiotik.
Namun pada luka yang terkontaminasi dan deformitas jari, perlu dilakukan debridement dan
reduksi. Pada fraktur phalanx, komplikasi nonunion jarang terjadi. (2,3,4,5)
Berdasarkan anamnesis, pasien mengeluhkan luka pada jari II-III kaki kanan sejak kurang
lebih 15 menit sebelum masuk rumah sakit. Mekanisme trauma : kaki pasien ditimpa oleh es
balok. Penemuan ini disertai penemuan klinis dimana terdapat luka robek pada jari kaki II-III
ukuran kurang lebih 2cm, tepi luka tidak rata, dengan adanya perdarahan aktif, deformitas,
muscle expose, dan keterbatasan range of motion. Hal di atas disertai adanya gambaran fraktur
avulsi middle phalanx digiti III tarsal dekstra pada foto pedis dekstra AP / Lateral, merupakan
gejala yang khas menunjukkan adanya fraktur terbuka.
4. Plan :

a. Infus RL 20 tpm
b. Bersihkan dan bebat tekan luka pada jari kaki kanan
c. Injeksi Ketorolac 30 mg / IV
d. Injeksi Ranitidin 50 mg / IV
e. Injeksi Anbacim (Cefuroxime) 1gr / IV (skin test)
f. Konsul Sp. OT

Makassar, 6 Februari 2016


Peserta

Pendamping

dr. Angela Michelle

dr. Hj. A. Rahmawati Malik

You might also like