You are on page 1of 9

Atom

Atom merupakan bagian terkecil dari suatu materi. Terdiri dari inti
(nukleus)
yang
biasanya
mengandung proton (muatan
+)
dan neutron (netral) dan kulit yang mengandung elektron (muatan -).

atom

PERHATIAN :
Atom mempunyai proton, neutron, dan elektron, kecuali pada
Hidrogen-1 yang tidak memiliki neutron.

Atom mempunyai jumlah proton dan elektron yang sama (jika


tidak, maka disebut ion), sehingga atom tidak bermuatan.
Molekul

Molekul merupakan partikel netral yang terdiri dari dua atom atau
lebih.

molekul

Molekul terbagi dua berdasar jenis atom yang membentuknya :


1. Molekul
unsur
=> merupakan molekul yang terdiri dari satu jenis atom.
cth : H2, O2, O3, S8
2. Molekul
senyawa
=> merupakan molekul yang terdiri dari dua jenis atom atau

lebih.
cth : H2O, CO2, H2SO4
Ion
Ion merupakan atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik
karena menerima atau melepaskan elektron. Bila atom netral ( atom
yang memiliki jumlah proton dan elektron yang sama) menangkap
elektron, maka jumlah elektronnya akan jadi lebih banyak dibanding
dengan proton. Atom yang menangkap elektron ini disebut atom yang
bermuatan negatif (ion negatif). Bila atom netral melepaskan
elektron, maka jumlah elektronnya akan menjadi lebih sedikit
dibandingkan dengan jumlah proton. Atom yang melepaskan elektron
ini disebut atom yang bermuatan positif (ion positif).

ion

Dapat dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan muatan yang dimilikinya :


1. Ion
=>

Ion

yang

cth : Na+, K2+


2. Ion
=>
Ion
yang
cth : Cl-, (SO4)2Dapat dibagi menjadi
membentuknya :

bermuatan

bermuatan
2

positif,

positif
disebut kation.

negatif,

negatif
disebut anion.

berdasarkan

1. Ion
=> terdiri dari 1 atom.
2. Poliatom
=> terdiri dari dua atom atau lebih.

jumlah

atom

yang

tunggal

Dari zaman yunani kuno hingga sekarang, model dan teori


atom terus berkembang. Melalui model dan teori atom, kita
dapat mengetahui struktur suatu atom. Perkembangan
tersebut tidak dapat dilepaskan dari upaya para ilmuwan
diantaranya Democritus, John Dalton, J.J. Thomson,
Rutherford, Niels Bohr, Schrodinger, de Broglie dan lain
sebagainya.

1.
Leukippos dan Demokritus (460 380 SM)
Leukippos merupakan orang pertama yang mencetuskan
tentang keberadaan atom. Beliau bersama dengan
Demokritus muridnya mengemukakan bahwa materi
terbentuk dari partikel yang sudah tidak terbagi lagi. Yang
kemudian mereka namai dengan sebutan atom
(Yunani: atomos = tak terbagi). Namun, Pendapat ini ditolak
oleh Aristoteles, Dia berpendapat bahwa materi bersifat
kuntinu (materi dapat dibelah terus-menerus sampai tidak
berhingga). Oleh karena Aristosteles termasuk orang yang
sangat berpengaruh pada masa itu, gagasan tentang atom
memudar dan tidak mengalami perkembangan selama
berabad-abad lamanya.
2.
Gassendi (1592-1655 M)
Pemikiran tentang keberadaan atom muncul kembali. Sekitar
tahun 1592 1655 Gasendi mengemukakan bahwa atom
merupakan bagian terkecil suatu zat. Isaac Newton (1642
1727), seorang ilmuwan yang sangat berpengaruh pada
masa itu, mengemukakan dukungannya tentang keberadaan
atom.

3.

Teori atom Dalton (1808 M)

Berdasarkan berbagai penemuan pada masa itu, John Dalton


merumuskan teori atom yang pertama sekitar tahun 18031807, yang kita kenal sebagai teori atom Dalton. Berikut
adalah postulat-postulat dalam teori atom Dalton.
1. Setiap unsur terdiri atas partikel yang sudah tak terbagi yang
dinamai atom.
2. Atom-atom dari suatu unsur adalah identik. Atom-atom dari
unsur yang berbeda mempunyai sifat-sifat yang berbeda,
teimasuk mempunyai massa yang berbeda.
3. Atom dari suatu unsur tidak dapat diubah menjadi atom unsur
lain, tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan. Reaksi kimia
hanya merupakan penataan ulang atom- atom.
4. Senyawa terbentuk ketika atom-atom dari dua jenis unsur atau
lebih bergabung dengan perbandingan tertentu.

Namun pada perkembangannya, terdapat kelemahan dari


teori atom Dalton ini, di antaranya :
1. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi.
2. Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan.
3. Tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang
satu dengan unsur yang lain.

Meskipun demikian, Teori atom Dalton diterima karena dapat


menjelaskan dengan baik beberapa fakta eksperimen pada
masa itu, di antaranya Hukum Kekekalan Massa dan Hukum
Perbandingan Tetap dengan baik.

4.

Hipotesa Prout (1785-1855)

Hipotesis Prout adalah upaya yang dilakukan di awal abad


kesembilan belas untuk menjelaskan keberadaan beberapa
unsur kimia melalui hipotesis tentang struktur internal dari
atom . Pada 1815 dan 1816 , kimiawan Inggris William Prout
menerbitkan dua artikel di mana ia mencatat bahwa berat

atom yang telah ditetapkan untuk unsur yang dikenal pada


saat itu tampaknya menjadi beberapa dari semua berat atom
hidrogen . Akibatnya, hipotesis bahwa atom hidrogen adalah
satu-satunya benar-benar mendasar, dan bahwa atom
elemen lain sebenarnya kelompok dari beberapa atom
hidrogen.

5.
Model Atom Thomson
Pada Tahun 1900, J. J Thomson menemukan Elektron.
Penemuan elektron berkaitan dengan percobaan-percobaan
tentang hantaran listrik melalui tabung hampa. Melalui
percobaan dapat ditunjukkan bahwa perpendaran itu
disebabkan oleh suatu radiasi yang memancar dari
permukaan katode menuju anode.Oleh karena berasal dari
katode, maka radiasi ini disebut sinar katode. Percobaan
lebih lanjut menunujukan bahwa sinar katode merupakan
radiasi partikel yang bermuatan listrik negatif. Selanjutnya,
Thomson menamakanya elektron. Berdasarkan hal itu,
Thomson menyimpulkan bahwa elektron merupakan partikel
dasar penyusun atom.
Setelah penemuan elektron pada tahun 1900, J. J Thomson
mengajukan model atom yang menyerupai roti kismis.
Menurut Thomson, atom terdiri dari materi bermuatan positif
dan di dalamnya tersebar elektron bagaikan kismis dalam
roti kismis.

6.

Model Atom Rutherford

Pada tahun 1910, Ernest Rutherford bersama dua orang


asistennya, yaitu Hans Geiger dan Ernest Marsden,
melakukan serangkaian percobaan untuk mengetahui lebih
banyak tentang susunan atom. Mereka menembaki lempeng

emas yang sangat tipis dengan partikel sinar alfa berenergi


tinggi.
Mereka menemukan bahwa sebagian besar partikel alfa
dapat menembus lempeng emas tanpa pembelokkan berarti,
seolah-olah lempeng emas itu tidak ada. Akan tetapi,
kemudian mereka menemukan bahwa sebagian kecil dari
partikel alfa mengalami pembelokan yang cukup besar,
bahkan di antaranya dipantulkan.
Adanya partikel alfa yang terpantul mengejutkan Rutherford.
Partikel alfa yang terpantul itu pastilah telah menabrak
sesuatu yang sangat padat dalam atom. Fakta ini tidak
sesuai dengan model yang dikemukakan oleh J. J Thomson,
dimana atom digambarkan bersifat homogen pada seluruh
bagiannya.
Pada tahun 1911, Rutherford menjelaskan penghamburan
sinar alfa dengan mengajukan gagasan tentang inti atom.
Menurut Rutherford, sebagian besar dari massa dan muatan
positif atom terkonsentrasi pada bagian pusat atom yang
selanjutnya disebut inti atom. Elektron beredar mengitari inti
pada jarak yang relatif sangat jauh. Lintasan elektron itu
disebut kulit atom.
Namun, terdapat kelemahan pada teori atom
Rutherford yakni tidak dapat menjelaskan elektron itu tidak
jatuh ke intinya. Menurut teori fisika klasik, gerakan elektron
mengitari inti akan disertai pemancaran energi berupa
radiasi elektromagnet. Dengan demikian, energi elektron
semakin berkurang dan gerakannya melambat sehingga
membentuk lintasan spiral dan akhirnya jatuh ke inti atom.

7.

Model atom bohr (1913), Spektrum hidrogen

Pada tahun 1913, berdasarkan analisis spektrum atom dan


teori kuantum yang dikemukakan oleh Max Planck, Niels Bohr
mengajukan model atom hidrogen. Model atom hidrogen
menurut Bohr menyerupai sistem tata surya. Elektron dalam
atom hanya dapat berada pada tingkat energi tertentu.
Artinya, elektron hanya dapat beredar pada lintasan tertentu
saja. Elektron dapat berpindah dari satu kulit ke kulit lain
disertai pemancaran atau penyerapan sejumlah tertentu
energi.

8.
Model Atom Mekanika Kuantum (1926), Hipotesa
de Broglie
Teori atom Bohr hanya sesuai untuk atom hidrogen. Selain
itu, pada perkembangan selanjutnya diketahui bahwa
gerakan elektron menyerupai gelombang. Oleh karena itu,
posisi elektron tidak mungkin dapat dipastikan. Dengan kata
lain, orbit elektron yang berbentuk lingkaran dengan jari-jari
tertentu seperti yang dikemukakan Niels Bohr tidak dapat
diterima.
Pada tahun 1926, dengan menggunakan pemikiran Louis de
Broglie bahwa partikel berperilaku seperti gelombang, Erwin
Schrdinger mengembangkan suatu model atom matematis
yang menggambarkan elektron sebagai gelombang tiga
dimensi daripada sebagai titik-titik partikel. Menurut teori
atom mekanika kuantum, meski elektron mempunyai tingkat
energi tertentu, posisinya tidak dapat dipastikan. Yang
dikatakan tentang posisi elektron adalah peluang untuk
menemukannya. Daerah dengan peluang terbesar untuk
menemukan elektron tersebut disebut orbital. Orbital
biasanya digambarkan berupa awan dengan ketebalan yang
bervariasi. Awan yang lebih tebal menyatakan peluang yang
lebih besar untuk menemukan elektron dan sebaliknya. Teori

atom mekanika kuantum dapat menjelaskan struktur atom


yang lebih kompleks (atom multielektron).

You might also like