: Effectiveness of Guided Imagery Relaxation on Levels of Pain
and Depression in Patients Diagnosed With Fibromyalgia
Penulis
: Maria Dolores Onieva-Zafra, PhD
Laura Hernandez Garcia, MSc Mayte Gonzalez del Valle, RN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas intervensi
guided imagery sebagai intervensi keperawatan untuk mengatasi nyeri/rasa sakit
dan depresi pada pasien dengan Fibromialgia. Fibromyalgia (FM) adalah penyakit kronis yang mempengaruhi kehidupan pasien di semua tingkatan baik sosial, personal, dan profesional. Sehingga sangat diperlukan pendekatan interdisipliner dalam pelaksanaan pengobatan dan keperawatannya. Dalam jurnal ini disebutkan bahwa guided imagery merupakan salah satu cara/ intervensi keperawatan non farmakologi yang efektif yang dapat diberikan kepada penderita yang dengan diagnosis Fibromialgia. Cara ini diberikan kepada pasien karena bisa dijadikan mengurangi rasa nyeri/sakit maupun depresi yang sedang dialami penderita dengan Fibromialgia. Penelitian ini dilakukan selam 8 minggu, menggunakan metode kuasi eksperimen dengan jumlah sampel 60 dengan kelompok usia 18 70 tahun. Pasien yang dijadikan responden adalah pasien dengan FM yang memenuhi kriteria berikut ; mereka yang didiagnosis dengan FM dalam waktu 3 tahun dan bersedia untuk menghadiri sesi terapi. Dibagi dalam 2 kelompok. 30 Kelompok yang diberi bimbingan guided imagery dan 30 pada kelompok kontrol. Kedua kelompok dinilai menggunakan langkah-langkah yang sama pada awal, pascaintervensi (minggu ke-4), dan pada akhir penelitian (minggu ke-8).
Instrumen penelitian yang digunakan
Menggunakan dua kuesioner untuk pendokumentasian masalah nyeri 1. The McGill Pain Questionnaire Long Form (MPQLF). Kuesioner ini terdiri dari 3 kelas utama: sensorik, afektif, dan evaluatif, digunakan untuk menilai nyeri yang diekspresikan secara subyektif 2. Visual Analogue Scale (VAS). VAS adalah metode yang sederhana dan sering digunakan untuk mengevaluasi variasi intensitas nyeri. Ini telah divalidasi dalam pengaturan nyeri kronis dengan beragam peneliti. Tehnik intervensi Guided imagery pada jurnal penelitian Dalam jurnal ini peneliti menggunakan 2 kaset CD. Kaset CD berisi rekaman instruksi /panduan GI yang di lakukan dengan suara yang pelan dan tenang. Dengan suara yang menenangkan mengajak pasien untuk mengikuti setiap instruksi dan mengharapkan pasien bisa terbawa dalam bimbingan imajinasi yag terpadu dan terarah sehingga dapat mengalihkan rangsangan dari nyeri maupun tekanan depresi yang meningkat. Tehnik ini juga di perlukan waktu yang tepat bagi pasien untuk menemukan moment yang tepat untuk dapat menerima dan mengikuti terapi GI. Dengan menyatukan suasana hati, pikiran dan lingkungan yang mendukung dapat memperlancar proses ini. Kelompok intervensi GI memiliki dua fase penerapan pengobatan. Pada minggu pertama, sesi awal relaksasi untuk memperkenalkan pasien dengan relaksasi dan visualisasi gambar. Durasi waktu pelaksanaan GI adalah 15 menit. Terapi ini direkam pada CD menggunakan suara (pemandu) yang sama. Kemudian pasien dianjurkan mengikuti perintah dan menerapkan dirumah tehnik tersebut ; menerapkan terapi GI selama 4 hari dalam di minggu pertama dan selanjutnya menerapkan GI setiap hari pada minggu kedua minggu kedua. Mereka juga diberikan sebuah notebook dengan Visual Analogical Scale (VAS) untuk mendokumentasikan rasa sakit yang mereka alami setiap hari pada waktu tidur, dan buku harian untuk mencatat setiap kali menggunakan rekaman CD. Kemudian pasien menghadiri sesi kedua dengan peneliti (yang memberikan panduan GI) yang sama untuk berlatih relaksasi dengan GI dari studi berdasarkan pada model Martha Rogers (tabel 1). Terapi ini juga direkam dalam CD dan diberikan kepada pasien.
Berikutnya selama 4 minggu, pasien bisa
menggunakan salah satu 2 CD sebanyak hari yang mereka inginkan tetapi hanya sekali per hari. Intinya
adalah
tidak
ada
pedoman
farmakologi
tunggal
yang
menguntungkan semua pasien. Karena kronisitas penyakit, dibutuhkan waktu
yang lama dalam pengobatan. Dan untuk menghindari efek samping dari pengobatan yang bersifat farmakologi. Ada beberapa pedoman umum yang dapat membentuk dasar dari pengobatan untuk beberapa pasien. pengobatan yang dianjurkan saat ini untuk FM adalah pendekatan interdisipliner dan perawatan profesional yang secara holistik dengan berinteraksi dan berkolaborasi dengan pasien FM. Dengan keperawatan yang bersifat holistik dapat menggunakan media ataupun memanfaatkan lingkungan sekitar yang dapat membantu penyembuhan, selain itu juga dapat memberikan kenyamanan, dan pola kesejahteraan salah satunya adalah dengan bimbingan terpadu/terarah kepada pasien agar mau mengikuti dan menerima instruksi yang diberikan.