You are on page 1of 34

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Laporan Arus Kas


Pengertian Laporan Arus Kas
Pengertian laporan arus kas dari beberapa sumber :
Laporan Arus Kas adalah semua arus kas masuk dan arus kas keluar, atau sumber dan
penggunaan kas selama suatu periode. (Kieso, Weygandt dan Warfield 2008:2012).
Laporan Arus Kas adalah arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas. (PSAK
No. 2).
Pengertian Arus Kas menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2002;2.2) adalah:
Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas. Berdasarkan
pengertian tersebut dapat diketahui bahwa arus kas merupakan jumlah kas yang
mengalir masuk dan keluar dari suatu perusahaan dalam suatu perusahaan dalam
suatu periode tertentu. Dengan kata lain, arus kas adalah perubahan yang terjadi
dalam jumlah kas perusahaan selama suatu periode tertentu.
Pengertian Arus Kas menurut Ridwan S. Sundjaja dan Inge Barlian dalam bukunya
yang berjudul Manajemen Keuangan I Edisi keempat menyatakan sebagai berikut :
Arus kas adalah ringkasan aliran kas untuk suatu periode tertentu, laporan ini kadang
disebut laporan sumber dan penggunaan
8

operasi perusahaan, investasi, dan aliran kas pembiayaan serta menunjukkan


perubahan kas dan surat berharga selama periode tersebut. (2002:61)

Tujuan dan Kegunaan Laporan Arus Kas


PSAK No.2 paragraf 1 (IAI:2007) menyatakan bahwa tujuan laporan
arus kas adalah sebagai berikut :
Informasi arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan
keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dan setara kas, dan menilai kebutuhan perusahaan untuk
menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi,
para pemakai lapoan keuangan perlu melakukan evalusai terhadap kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kapasitas
perolehannya. Tujuan pernyataan ini adalah memberi informasi historis
mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan
arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi,
investasi maupun pendanaan (financing) selama suatu periode akuntansi.
Laporan arus kas dapat digunakan untuk (PSAK No. 2) :
Laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para
pengguna untuk mengevaluasi perubahan dalam aset bersih perusahaan, struktur
keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan mempengaruhi
jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahaan keadaan
dan peluang.
Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pengguna
mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan

nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows) dari berbagai
perusahaan.
Informasi arus kas juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi
berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan
akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama.
Informasi arus kas historis sering digunakan sebagai indikator dari jumlah,
waktu, dan kepastian arus kas masa depan.
Informasi arus kas berguna untuk meneliti kecermatan dari taksiran arus kas
masa depan yang telah dibuat sebelumnya dan dalam menentukan hubungan
antara profitabilitas dan kas bersih serta dampak perubahan harga.
Penyajian Laporan Arus Kas
Perusahaan harus menyusun laporan arus kas sebagai bagian dari
laporan keuangan tahunannya. Untuk menentukan dan menyajikan arus kas
yang berasal dari aktivitas operasi dapat digunakan salah satu dari dua metode,
yaitu metode lansusng (Direct Method) dan metode tidak langsung (Indirect
Method). (Prastowo dan Juliaty 2002:31)
Metode Langsung
Metode langsung adalah metode yang sederhana, yang hanya terdiri atas arus
kas opersai yang dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu
10

penerimaan kas dan pengeluaran kas. Dengan metode ini, kelompok utama
penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan. Metode
langsung pada dasarnya merupakan laporan laba-rugi berbasis tunai atau kas
yang menunjukkan penerimaan kas dan pengeluaran kas secara ringkas.
Pada metode langsung, rekening penghasilan dan biaya yang dilaporkan
dengan basis akrual dikonversikan menjadi penghasilan dan biaya dengan
basis kas. Arus kas operasi ini dihitung dari jumlah pendapatan
(Penghasilan) dan beban (biaya), disesuaikan dengan perubahan rekening
aktiva atau utang lancar yang berkaitan.
Metode Tidak Langsung
Dengan metode ini, untuk menentukan dan menyajikan jumlah arus kas
bersih yang sama dari aktivitas operasi dapat dilakukan dengan
menyesuaikan laba bersih berbasis akrual dengan perubahan aktiva atau
utang lancar yang berkaitan.
Metode ini tidak menentukan kategori utama dari arus kas operasi seperti
halnya pada metode langsung. Penyesuaian yang dilakukan pada metode ini
dimaksudkan untuk mengeluarkan :
Pengaruh transaksi bukan kas, seperti depresiasi, amortisasi, penyisihan,
pajak ditangguhkan, keuntungan atau kerugian valuta asing yang belum
direalisir.
11

Pengaruh diferel arus kas masa lalu (misalnya perubahan saldo persediaan) dan
akrual dan arus kas yang diharapkan di masa depan (misalnya perubahan
piutang atau hutang).
Pengaruh semua unsur pendapatan dan biaya yang berkaitan dengan arus kas
investasi dan pendanaan, seperti laba atau rugi penjualan aktiva tetap.
Perusahaan dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan
menggunakan metode langsung. Alasannya, metode langsung tersebut
menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas di masa
depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung. Dengan
metode langsung, informasi mengenai kelompok utama penerimaan dan
pengeluaran kas bruto dapat diperoleh dari :
Catatan akuntansi perusahaan,
Dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan dan pos-pos lain
dalam laporan laba rugi untuk perubahan persediaan, piutang usaha, utang
usaha selama periode berjalan, pos bukan kas lainnya dan pos lain yang
berkaitan dengan arus kas dari aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
Klasifikasi Laporan Arus Kas
Laporan arus kas mengklasifikasikan penerimaan kas berdasarkan kegiatan
operasi, kegiatan investasi, dan kegiatan pendanaan.
12

Karakteristik transaksi dan peristiwa lainnya dari setiap jenis kegiatan


adalah (PSAK No. 2) :
Aktivitas Operasi (Operating Activities)
Aktivitas Operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan
perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi
dan aktivitas pendanaan.
Beberapa contoh dari aktivitas operasi adalah :
Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa,
Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain,
Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa,
Pembayaran kas kepada karyawan,
Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan
dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat asuransi lainnya,
Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan
kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari
aktivitas pendanaan dan aktivitas investasi,
Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan
transaksi usaha dan perdagangan.
Aktivitas Investasi ( Investing Activities)
Aktivitas Investasi adalah perolehan dan pelepasan aset jangka panjang
serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.
13

Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi


adalah :
Pembayaran kas untuk pembelian aktiva tetap, aktiva tidak berwujud dan
aktiva jangka panjang lainnya, termasuk biaya pengembangan yang
dikapitalisasi dan aset tetap yang dibangun sendiri oleh perusahaan,
Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, dan peralatan, serta
aktiva tidak berwujud dan aktiva jangka panjang lainnya,
Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain,
Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta
pelunasannya (kecuali yang dilakukan lembaga keuangan),
Pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts, forward contracts,
option contracts,dan swap contracts kecuali apabila kontak tersebut
dilakukan untuk tujuan perdagangan (dealing or trading), atau apabila
pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.
Aktivitas Pendanaan (Financing Activities)
Aktivitas Pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan
dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan.
Beberapa contoh dari aktivitas pendanaan adalah ;
14

Penerimaan kas dari emisi saham serta instrumen modal lainnya,


Pembayaran kas kepada para pemengang saham untuk menarik atau menembus
saham perusahaan,
Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotek dan pinjaman lainnya.
Pelunasan pinjaman,
Pembayaran kas oleh penyewa (lessee) untuk mengurangi saldo kewajiban yang
berkaitan dengan sewa pembiayaan (finance lease).
Format Laporan Arus Kas
NAMA PERUSAHAAN
Laporan Arus Kas ( Metode Langsung)
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 20XX
Arus Kas dari Aktivitas Operasi :

Penerimaan kas dari pelanggan


xxx
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan
(xxx)
Kas yang dihasilkan operasi
xxx
Pembayaran bunga
(xxx)
Pembayaran pajak penghasilan
(xxx)
Arus kas sebelum pos luar biasa
xxx
Hasil dari asuransi karena gempa bumi

xxx
Arus Kas Bersih dari (Untuk) Aktivitas Operasi

xxx
15

Arus Kas dari Aktivitas Investasi :

Perolehan anak perusahaan X dengan kas (Catatan A)


(xxx)
Pembelian tanah, bangunan, dan peralatan ( Catatan B)
(xxx)
Hasil dari penjualan peralatan
xxx
Penerimaan bunga
xxx
Penerimaan dividen
xxx
Arus Kas Bersih dari (Untuk) Aktivitas Investasi

xxx
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan :

Hasil dari penerbitan modal saham


xxx
Hasil dari pinjaman jangka panjang
xxx
Pembayaran utang sewa pembiayaan
(xxx)
Pembayaran dividen*
(xxx)
Arus Kas Bersih dari (Untuk) Aktivitas Pendanaan

xxx

Kenaikan bersih kas dan setara kas

xxx
Kas dan setara kas pada awal periode (Catatan C)

xxx
Kas dan setara kas pada akhir periode

xxx
*Dapat juga dilaporkan sebagai arus kas operasi, paragraf 33 PSAK No. 2
Gambar 2.1 Format Laporan Arus Kas (Metode Langsung)

NAMA PERUSAHAAN
Laporan Arus Kas ( Metode Langsung)
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 20XX
Arus Kas dari Aktivitas Operasi :
Laba bersih sebelum pajak dan pos luar biasa

16

xxx

Penyesuaian untuk :

Penyusutan

xxx
Kerugian selisih kurs

xxx
Penghasilan investasi
(xxx)
Beban bunga

xxx
Laba opersai sebelum perubahan modal kerja

xxx
Kenaikan piutang dagang dan piutang lain
(xxx)
Penurunan persediaan

xxx
Penurunan utang dagang
(xxx)
Arus Kas dari Aktivitas Operasi :

Pembayaran bunga

xxx
Pembayaran pajak penghasilan
(xxx)
Arus kas sebelum pos luar biasa
(xxx)
Hasil dari penyelesaian asuransi gempa bumi

xxx
Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas operasi

xxx

xxx
Arus Kas dari Aktivitas Investasi :

Perolehan anak perusahaan X dengan kas (Catatan A)


(xxx)
Pembelian tanah, bangunan, dan peralatan ( Catatan B)
(xxx)

Hasil dari penjualan peralatan

xxx
Penerimaan bunga

xxx
Penerimaan dividen

xxx
Arus Kas Bersih dari (Untuk) Aktivitas Investasi

xxx
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan :

Hasil dari penerbitan modal saham

xxx
Hasil dari pinjaman jangka panjang

xxx
Pembayaran utang sewa guna usaha keuangan
(xxx)
Pembayaran dividen*
(xxx)
17

xxx
Arus Kas Bersih dari (Untuk) Aktivitas Pendanaan
Kenaikan bersih kas dan setara kas
Kas dan setara kas pada awal periode (Catatan C) Kas
dan setara kas pada akhir periode

xxx
xxx
xxx

Gambar 2.2 Format Laporan Arus Kas (Metode Tidak Langsung)

Sumber Informasi Untuk Laporan Arus Kas


Prastowo (1995) dalam Endriyani (2002:14) menyatakan bahwa suatu
informasi berguna untuk mempertimbangkan rekening yang memuat penjelasan
mengapa kas dan setara kas mengalami perubahan selama periode tertentu. Arus
kas masuk dan arus kas keluar dapat ditentukan dengan menganalisis semua
rekening neraca kecuali kas dan setara kas :
Arus kas masuk dihasilkan dari :
Penurunan dalam aktiva,
Kenaikan dalam hutang,
Kenaikan dalam modal sendiri
Arus kas keluar dihasilkan dari :
Kenaikan dalam aktiva,
Penurunan dalam hutang,
Penurunan dalam modal sendiri
Untuk dapat menyusun laporan arus kas diperlukan informasi-informasi yaitu :
Neraca untuk periode berjalan,
Neraca untuk periode yang lalu,

18

Laporan Laba-Rugi tahun berjalan,


Informasi pendukung yang diperoleh dari rekening-rekening neraca
kecuali kas dan setara kas.
Hal-hal penting yang harus diingat dalam penyiapan laporan arus kas adalah:
Neraca komparatif menyediakan informasi dasar untuk menyiapkan laporan
arus kas. Informasi tambahan yang diperoleh dari analisis atas akun-akun
spesifik juga dimasukkan.
Suatu analisis atas akun laba ditahan adalah penting. Kenaikan atau penurunan
bersih laba ditahan tanpa penjelasan apapun merupakan jumlah yang kurang
berarti dalam laporan karena hal tersebut dapat mencerminkan pengaruh laba
bersih, dividen yang diumumkan, apropriasi laba ditahan, atau penyesuaian
periode sebelumnya.
Laporan arus kas mencakup seluruh perubahan yang melibatkan kas atau
menimbulkan kenaikan atau penurunan kas.
Penghapusan, pembebanan amortisasi dan ayat jurnal buku yang sejenis
seperti penyusutan aktiva pabrik, dianggap baik sebagai arus kas masuk
maupun arus kas keluar karena tidak berpengaruh terhadap kas. Akan tetapi
karena hal itu telah diperhitungkan dalam penentuan laba bersih, maka harus
ditambahkan kembali ke atau dikurangkan dari laba bersih untuk mendapatkan
arus kas bersih dari kegiatan operasi.

19

Harga Saham
Pengertian Harga Saham
Saham pada dasarnya merupakan bukti pernyertaan modal dari investor
kepada emiten yang menunjang bukti kepemilikan suatu perusahaan dan
investor memiliki klaim atas penghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan.
Harga saham adalah realisasi harga saham penutupan tahunan, harga saham ini dipandang
layak untuk mewakili pencerminan kinerja perusahaan dalam satu periode laporan
tahuanan.

Pengertian Harga Saham dari beberapa pihak :


Menurut Weston dan Brigham (1993), harga saham didefinisikan sebagai:
The price at which stock sells in the market. Sedangkan, harga pasar saham adalah
nilai pasar sekuritas yang dapat diperoleh investor apabila investor menjual atau
membeli saham, yang ditentukan berdasarkan harga penutupan atau closing price di
bursa pada hari yang bersangkutan. Jadi, harga penutupan atau closing price
merupakan harga saham terakhir kali pada saat berpindah tangan di akhir
perdagangan.
Harga saham adalah harga yang terbentuk dari interaksi para penjual dan pembeli
saham yang dilatar belakangi oleh harapan mereka terhadap profit perusahaan.
(Saragih, 2005:10).
Harga saham adalah nilai bukti penyertaan modal pada perusahaan perseroan terbatas
yang telah listed di bursa efek, dimana saham tersebut telah beredar
(outstanding securities). (Yarnes, 2003:613).
20

Harga saham merupakan refleksi dari keputusan-keputusan investasi, pendanaan


(termasuk kebijakan dividen) dan pengelolaan aset. (Hartono, 2007:13)

Proses Terbentuknya Harga Saham


Menurut Sharpe (2000), proses terbentuknya harga saham dapat
dibedakan menjadi 3, yaitu :
Demand to Buy Schedule
Investor yang hendak membeli saham akan datang ke pasar saham. Biasanya
mereka akan memakai jasa para broker atau pialang saham. Investor dapat
memilih saham mana yang akan dibeli dan bisa menetapkan standar harga bagi
investor itu sendiri.
Supply to sell schedule
Investor juga dapat menjual saham ke pasar saham. Investor tersebut dapat
menetapkan pada harga berapa saham yang mereka miliki akan dilepas ke
pasaran. Biasanya harga yang tinggi akan lebih disukai para investor.
Interaction of Schedule
Pertemuan antara permintaan dan penawaran menciptakan suatu titik temu yang
biasa disebut sebagai titik ekuilibrium harga. Pada awalnya perusahaan yang
mengeluarkan saham akan menetapkan harga awal untuk sahamnya. Saham
tersebut kemudian akan dijual ke pasar untuk diperdagangkan. Saat di pasaran,
harga saham tersebut akan berubah
21

karena permintaan dari para investor. Ekspektasi harga yang dimiliki oleh buyer
akan mempengaruhi pergerakan harga saham yang pada awalnya telah
ditawarkan oleh pihak seller. Saat terjadi pertemuan harga yang ditawarkan oleh
seller dan harga yang diminta oleh buyer, maka akan tercipta harga
keseimbangan pasar modal.
Elemen-elemen Harga Saham
Elemen-elemen dari harga saham adalah (Yarnes, 2003:614) :
Open
Open adalah harga pembentukkan atau harga perdagangan pertama untuk suatu
periode ( misalnya harga perdagangan pertama untuk hari ini).
High
High adalah harga tertinggi atau harga perdagangan tertinggi untuk suatu
periode. High adalah titik dimana ada lebih banyak penjual dari pada pembeli
(artinya, selalu ada penjual yang besedia menjual pada harga yang lebih tinggi).
High juga mencerminkan harga tertinggi dimana pembeli bersedia membayar.
Low
Low adalah harga terendah atau harga perdagangan terendah untuk suatu
periode. Low adalah titik dimana lebih banyak pembeli dari pada penjual
(artinya, selalu ada pembeli bersedia membeli pada
22

harga yang lebih rendah). Low juga mencerminkan harga terendah


dimana penjual bisa menerima.
Close
Close adalah harga penutupan atau harga perdagangan terakhir untuk suatu
periode.
Bid
Bid adalah harga dimana pembeli bersedia untuk membayar
Ask
Ask adalah harga dimana penjual bersedia menerima untuk suatu
saham.

Penilaian Harga Saham


Tiga jenis penilaian harga saham (Hartono, 2007:118) :
Nilai Buku
Nilai buku sebenarnya mencerminkan seberapa besar aktiva bersih untuk saham
yang dimiliki investor. Jadi nilai buku saham adalah total ekuitas dibagi dengan
jumlah saham yang beredar.
Beberapa nilai yang berkaitan dengan nilai buku :
Nilai Nominal
Nilai nominal merupakan nilai yang ditetapkan oleh perusahaan untuk tiap-tiap
lembar saham.
Agio Saham
23

Agio saham merupakan selisih yang dibayar oleh pemengang


saham kepada perusahaan dengan nilai nominal sahamnya.
Nilai Modal Disetor
Nilai modal disetor merupakan total yang dibayar oleh pemengang saham
kepada perusahaan untuk ditukarkan dengan saham preferen atau dengan
saham biasa.
Laba Ditahan
Laba ditahan merupakan laba yang tidak dibagikan kepada pemengang
saham. Laba yang ditidak dibagi ini diinvestasikan kembali ke perusahaan
sebagai sumber dana internal.
Nilai Pasar
Nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu
yang ditentukan oleh pelaku pasar, yaitu permintaan dan penawaran.
Nilai Intrinsik
Nilai intrinsik merupakan nilai sebenarnya dari saham. Ada dua macam
analisis yang digunakan untuk menentukan nilai sebenarnya dari saham,
yaitu analisis sekuritas fundamental atau analisis perusahaan dan analisis
teknis. Analisis sekuritas fundamental menggunakan data fundamental, yaitu
data yang berasal dari keuangan perusahaan (misalnya, laba, dividen yang
dibayar, penjualan dan lain sebagainya). Sedangkan

24

analisis teknis menggunakan data pasar dari saham (misalnya, harga dan
volume transaksi saham) untuk menentukan nilai dari saham.

2.2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergerakan Harga Saham


Menurut Alwi (2003, 87) ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan
harga saham atau indeks harga saham, antara lain:
Faktor Internal (Lingkungan mikro) yaitu :
Pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan seperti pengiklanan,
rincian kontrak, perubahan harga, penarikan produk baru, laporan produksi,
laporan keamanan produk, dan laporan penjualan.
Pengumuman pendanaan (financing announcements) seperti pengumuman yang
berhubungan dengan ekuitas dan hutang.
Pengumuman badan direksi manajemen (management-board of director
announcements) seperti perubahan dan pergantian direktur, manajemen, dan
struktur organisasi.
Pengumuman pengambilalihan diversifikasi, seperti laporan merger, investasi
ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian dan diakuisisi, laporan divestasi
dan lainnya.
Pengumuman investasi (investment annuncements), seperti melakukan ekspansi
pabrik, pengembangan riset dan penutupan usaha lainnya..
25

Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements), seperti negoisasi


baru, kontrak baru, pemogokan dan lainnya.
Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalan laba sebelum
akhir tahun fiskal dan setelah akhir tahun fiskal, earning per share (EPS)
dan dividen per share (DPS), price earning ratio, net profit margin, return
on assets (ROA), dan lain-lain.
Faktor Eksternal (Lingkungan makro) yaitu :
Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bunga tabungan dan
deposito, kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan deregulasi
ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Pengumuman hukum (legal announcements), seperti tuntutan karyawan
terhadap perusahaan atau terhadap manajernya dan tuntutan perusahaan
terhadap manajernya.
Pengumuman industri sekuritas (securities announcements), seperti laporan
pertemuan tahunan, insider trading, volume atau harga saham perdagangan,
pembatasan/penundaaan trading.
Gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar juga merupakan
faktor yang berpengaruh signifikan pada terjadinya pergerakan harga saham
di bursa efek suatu negara.
Berbagai isu baik dari dalam negeri dan luar negeri.
26

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham


Weston dan Brigham (1993:25) menyatakan bahwa perusahaan perlu
untuk memperjuangkan kesejahteraan pemengang saham, maka perusahaan
memusatkan perhatian pada laba per lembar, bukan pada laba total. Seorang
investor yang melakukan investasi pada perusahaan akan menerima laba atas
saham yang dimilikinya. Semakin tinggi laba per lembar saham (EPS) yang
diberikan perusahaan akan memberikan pengembalian yang cukup baik. Hal ini
akan mendorong investor untuk melakukan investasi yang lebih besar lagi,
sehingga harga saham perusahaan akan meningkat. Saat atau waktu
diperolehnya laba merupakan alasan yang sangat penting untuk memusatkan
perhatian pada kekayaan yang diukur dengan harga saham, bukan hanya dengan
laba semata.
Masalah lainnya berkaitan dengan risiko. Risiko yang terkandung pada laba per
lembar saham yang diproyeksikan juga tergantung pada bagaimana pola
pembiayaan perusahaan. Banyak perusahaan yang bangkrut dan semakin besar
penggunaan hutang, semakin besar pula ancaman untuk bangkrut. Karena itu,
meskipun pembiayaan dengan menggunakan hutang bisa menaikkan laba per
lembar saham yang diproyeksikan, namun hutang juga memperbesar risiko atas
laba dimasa mendatang. Apabila tingkat risiko dan proyeksi laba yang
diharapkan perusahaan meningkat maka akan mempengaruhi harga saham

27

perusahaan. Biasanya semakin tinggi risiko maka semakin tinggi pula tingkat
pengembalian saham yang diterima.
Masalah lainnya lagi adalah menyangkut pembayaran dividen kepada
pemengang saham yang bertentangan dengan penahanan laba dan
penginvestasiannya kembali dalam perusahaan guna meningkatkan
pertumbuhan laba. Pemengang saham menginginkan dividen tunai tetapi
mereka juga menghendaki pertumbuhan EPS yang dihasilkan dari laba yang
diinvestasikan kembali dalam perusahaan. Manager harus memutuskan seberapa
besar dari laba periode berjalan yang akan dibayarkan sebagai dividen dan
berapa yang ditahan dan diinvestasikan kembali. Ini disebut sebagai keputusan
tentang pembagian dividen. Pembagian dividen yang terbaik adalah keputusan
yang memaksimumkan harga saham.
Menurut Brigham dan Houston (2006:101) menyatakan bahwa rata-rata harga
saham sebuah perusahaan akan naik tidak berapa lama setelah perusahaan
mengumumkan adanya pemecahan atau dividen saham. Jika sebuah perusahaan
mengumumkan adanya pemecahan atau dividen saham, harga sahamnya
cenderung naik. Namun jika selama beberapa bulan kedepan perusahaan tidak
mengumumkan adanya kenaikan laba dan dividen, maka harga sahamnya akan
kembali jatuh ke tingkat sebelumnya.
Dengan demikian, menurut Weston dan Brigham (1993:26) harga saham
perusahaan tergantung pada faktor-faktor berikut :

28

Proyeksi laba per saham


Saat diperolehnya laba
Tingkat risiko dan proyeksi laba
Proporsi hutang perusahaan terhadap ekuitas
Kebijakan pembagian dividen
Setiap keputusan perseroan yang penting harus dianalisis dengan memperhatikan
pengaruhnya terhadap faktor-faktor tersebut, yang karenanya juga mempengaruhi
harga saham.
Tinjauan Penelitian Terdahulu
Harga saham sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti faktor-faktor secara
makro dalam artian pengaruh internal perusahaan dan pengaruh eksternal. Dalam
penelitian ini harga saham dilihat secara mikro yaitu kinerja atau prestasi perusahaan,
yang dalam penelitian ini adalah informasi dari laporan arus kas perusahaan.
Perusahaan harus menyajikan laporan arus kas sebagai bagian yang tak terpisahkan
dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan dan laporan
arus kas merupakan alat untuk mengukur kinerja perusahaan. Laporan arus kas
merupakan pilihan yang paling tepat dalam menilai kinerja perusahaan.
Jika para investor memperoleh informasi yang memadai dari pelaporan arus kas yang
terpisah dari laba-rugi dan neraca, maka perilaku

29

investor dapat diamati melalui pengembalian pasar sekuritas dengan demikian


komponen arus kas tersebut berpengaruh terhadap harga saham.
Salah satu tujuan penyajian data arus kas adalah menyediakan informasi yang
diasumsi akan membantu investor meramalkan jumlah arus kas yang mungkin
didistribusikan pada waktu yang akan datang dalam bentuk dividen. Dan juga
membantu investor dalam mengevaluasi risiko yang meliputi veriabilitas yang
diharapkan dalam pengembalian mendatang maupun kemungkinan
insolvabilitas. Oleh karena itu, data arus kas dianggap menyajikan informasi
yang utama dalam penentuan harga saham di pasar modal.
Hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan pengaruh arus kas total, arus kas
operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan terhadap harga saham:
a) Pengaruh arus kas total terhadap harga saham
Total arus kas adalah kas total yang diperoleh perusahaan dalam satu tahun,
yang merupakan penjumlahan dari arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus
kas pendanaan. Laporan arus kas pada umumnya melaporkan penerimaan kas,
pengeluaran kas dan perubahan bersih kas, baik yang berasal dari aktivitas
operasi, aktivitas investasi maupun aktivitas pendanaan. Pelaporan kenaikan dan
penurunan bersih kas sangat berguna bagi para investor, kreditor dan pihak
lainnya sebab mereka ingin mengetahui apa yang sedang terjadi dengan sumber
dana perusahaan yaitu

30

kas. Perusahaan membutuhkan kas untuk melaksanakan usaha, melunasi


kewajiban dan membagi dividen kepada para investor.
Penelitian yang dilakukan oleh Shinta Indrayanti (2009) terhadap 18
Perusahaan food and beverages sampel yang terdaftar di BEI periode 20052007 yaitu pengaruh arus kas operasi, investasi dan pendanaan terhadap harga
saham pada perusahaan food and beverages yang go public di bursa efek
Indonesia dengan menggunakan uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa
secara parsial variabel total arus kas berpengaruh terhadap harga saham. Dan
penelitian yang dilakukan oleh Keni (2008) yaitu pengaruh arus kas dan laba
akuntansi terhadap harga saham perusahaan industri kimia yang terdaftar di
bursa efek Jakarta dengan mengunakan uji regresi berganda dengan metode
ordinary least square
(OLS), menunjukkan bahwa laba akuntansi, berpengaruh terhadap harga saham,
sedangkan total arus kas, arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas
pendanaan tidak berpengaruh terhadap harga saham.
b) Pengaruh arus kas operasi terhadap harga saham
Aktivitas arus kas operasi merupakan aktivitas penghasil utama pendapatan
perusahaan. Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan
indikator yang menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan
arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi
perusahaan, membayar dividen dan
31

melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari


luar.
Penelitian yang dilakukan oleh Trisnawati (2013) terhadap 119 perusahaan
manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010 untuk mengetahui
pengaruh arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan serta laba
bersih terhadap return saham dengan alat analisis yang digunakan adalah
regresi linear berganda, uji F dan uji t hasil penelitian diketahui terdapat
pengaruh yang signifikan antara arus kas dari aktivitas opersai, investasi,
pendanaan dan perubahan laba terhadap return saham dengan nilai sig<
0,05. Hasil uji t masing-masing variabel bebas arus kas dari aktivitas
opersai, investasi, pendanaan dan perubahaan laba berpengaruh terhadap
return saham dengan nilai sig< 0,05.
Penelitian yang dilakukan Meythi (2006) yaitu Pengaruh Arus Kas Operasi
terhadap Harga Saham dengan Persistensi Laba sebagai Variabel
Intervening. Dengan tujuan penelitian untuk menguji dan menemukan
bukti empiris mengenai pengaruh arus kas operasi terhadap harga saham
dengan Persistensi Laba sebagai Variabel Intervening. Variabel-variabel
penelitian ini yaitu arus kas operasi, harga saham dan persistensi. Hasil dari
penelitian ini yaitu arus kas operasi tidak berpengaruh terhadap harga saham
dan persistensi laba, persistensi laba juga tidak berpengaruh terhadap harga
saham. Berdasarkan hasil output SPSS nilai koefisien standardized masingmasing sebesar 0,005, 0,024, -0,010 dan tidak signifikan (p0.05) yaitu
32

0,626 sebagai variabel intervening sehingga hipotesis penelitian tidak mendapat


dukungan bukti empiris.
c) Pengaruh arus kas investasi terhadap harga saham
Pelaporan arus kas dari aktivitas investasi berisi informasi yang menyangkut
perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak
termasuk dalam setara kas. Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari
aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan
peneriman dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang
bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.
Penelitian yang dilakukan oleh Shinta Indrayanti (2009) terhadap 18 Perusahaan
food and beverages sampel yang terdaftar di BEI periode 2005-2007 yaitu
pengaruh arus kas operasi, investasi dan pendanaan terhadap harga saham pada
perusahaan food and beverages yang go public di bursa efek Indonesia dengan
menggunakan uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa secara parsial
variabel arus kas investasi berpengaruh terhadap harga saham.
Penelitian yang dilakukan oleh Trisnawati (2013) dengan regresi linear
berganda, uji F dan uji t, hasil penelitian diketahui terdapat pengaruh yang
signifikan antara arus kas dari aktivitas investasi terhadap return saham

33

dengan nilai sig< 0,05. Hasil uji t variabel bebas arus kas investasi berpengaruh
terhadap return saham dengan nilai sig< 0,05.
d) Pengaruh arus kas pendanaan terhadap harga saham
Pelaporan arus kas dari aktivitas pendanaan berisi informasi aktivitas yang
mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi ekuitas dan pinjaman
perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Shinta Indrayanti (2009) terhadap 18 Perusahaan food
and beverages sampel yang terdaftar di BEI periode 2005-2007 yaitu pengaruh arus
kas operasi, investasi dan pendanaan terhadap harga saham pada perusahaan food and
beverages yang go public di bursa efek Indonesia dengan menggunakan uji regresi
linier berganda menunjukkan bahwa secara parsial variabel arus kas pendanaan tidak
berpengaruh terhadap variabel harga saham.
Kerangka Pemikiran Teoritis
Arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan
terhadap harga saham dapat disusun menjadi sebuah kerangka pemikiran teoritis
sebagai berikut :

34

ARUS KAS
TOTAL ( AT )

H1

ARUS KAS

AKTIVITAS

H2
OPERASI ( AO )

HARGA

SAHAM ( HS)
ARUS KAS

H3

AKTIVITAS

INVESTASI ( AI )

H4
ARUS KAS
AKTIVITAS PENDANAAN

(AP)

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis

Hipotesis Penelitian
Berdasarkan tinjauan pustaka, rumusan masalah dan kerangka pemikiran
teoritis, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Ha1 : arus kas total berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. Ha2 : arus kas
operasi berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. Ha3 : arus kas investasi
berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.
Ha4 : arus kas pendanaan berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.

35

You might also like