Professional Documents
Culture Documents
Nim
Institusi
Prodi
: Budi Ramanda
: I4051161008
: Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura
: Profesi Ners
LAPORAN PENDAHULUAN
ABORTUS INKOMPLIT
A. Definisi
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pada usia
kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram,
sebelum janin mampu hidup diluar kandungan (Nugroho,2010)
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum
janin dapat hidup di luar kandungan, sedangkan abortus inkomplit adalah
sebagian hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri dan masih ada yang
tertinggal (Manuaba, 2008).
Abortus inkomplit adalah dimana sebagian jaringan hasil konsepsi
masih tertinggal di dalam uterus dimana pada pemeriksaan vagina, kanalis
servikalis masih terbuka dan teraba jaringan dalam kavum uteri atau menonjol
pada ostium uteri eksternum, perdarahannya masih terjadi dan jumlahnya bisa
banyak atau sedikit bergantung pada jaringan yang tersisa, yang menyebabkan
sebagian placental site masih terbuka sehingga perdarahan berjalan terus
(Saifuddin, 2002).
B. Etiologi
Abortus inkomplit merupakan salah satu abortus spontan, banyak
faktor penyebab terjadinya abortus spontan.
Penyebab abortus spontan (Manuaba,2009) :
a) Faktor genetic
1. Kelainan kromosom
Kelainan kromosom yang sering ditemukan pada abortus spontan
adalah trisomi, monosomi, triploid/tetraploid
2. Abortus dua kali karena kelainan kromosom terjadi 80%
implantasi
Jika tipe homolog HLA atau antipaternal antibody tinggi, akan
berlangsung abortus
Kehamilan dipertahankan oleh komponen :
o Lokal
autoimmune
reaksi
sehingga
menetralkan
dari
plasenta
yaitu
human
chorionic
E. Pathway
F. Komplikasi
1. Perdarahan
Perdarahan dapat diatasi dengan pengosongan uterus dari sisa-sisa hasil
konsepsi dan jika perlu pemberian transfusi darah. Kematian karena
perdarahan dapat terjadi apabila pertolongan tidak diberikan pada
waktunya.
2. Perforasi
Perforasi uterus pada kerokan dapat terjadi terutama pada uterus dalam
posisi hiperretrofleksi. Dengan adanya dugaan atau kepastian terjadinya
perforasi, laparatomi harus segera dilakukan untuk menentukan luasnya
perlukaan pada uterus dan apakah ada perlukan alat-alat lain.
3. Syok
Syok pada abortus bisa terjadi karena perdarahan (syok hemoragik) dan
karena infeksi berat.
4. Infeksi
Sebenarnya pada genitalia eksterna dan vagina dihuni oleh bakteri yang
merupakan flora normal. Khususnya pada genitalia eksterna yaitu
staphylococci, streptococci, Gram negatif enteric bacilli, Mycoplasma,
Treponema (selain T. paliidum), Leptospira, jamur, Trichomonas
vaginalis,
sedangkan
pada
vagina
ada
lactobacili,streptococci,
Diagnosa
Keperawatan
Kekurangan volume
cairan berhubungan
dengan kehilangan
vaskuler berlebih
2.
Nyeri berhubungan
dengan dilatasi
serviks, trauma
jaringan dan
kontraksi uterus
3.
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3 x 24 jam
volume cairan
terpenuhi dengan
kriteria hasil:
Pasien mengungkapkan
tidak lemah, dan tidak
merasa haus lagi
Mukosa bibir lembab
Turgor kulit normal
Mata tidak cekung
Intervensi
Rasional
Mengetahui keadaan
umum klien
Posisikan ibu
Menjamin keadekuatan
dengan tepat (semi
darah yang tersedia
fowler)
untuk otak, peninggian
panggul menghindari
Berikan sejumlah
kompresi vena
cairan pengganti
Pendarahan dapat
harian
berhenti dengan reduksi
aktivitas
Laporkan serta catat
jumlah dan sifat
kehilangan darah Untuk mengetahui
perkiraan banyak nya
kehilangan darah
Tujuan:
Observasi TTV
Untuk mengetahui
Setelah dilakukan
keadaan umum klien
tindakan 3 x 24 jam
Meningkatkan koping
nyeri teratasi dengan
Lakukan pengkajian
klien dalam mengatasi
kriteria hasil:
nyeri
nyeri
Pasien tidak mengeluh
Untuk mengetahui
nyeri lagi
Kolaborasi
Berikan analgetik
Observasi TTV
Tujuan:
Setelah dilakukan
tindakan 3 x 24 jam
pasien tidak mengalami Terangkan pada
infeksi dengan kriteria
klien pentingnya
hasil:
vulva hygiene
Analgetik berfungsi
untuk mengurangi nyeri
Mengetahui keadaan
umum klien
Untuk mencegah
terjadinya infeksi
berkelanjutan
4.
Ansietas
berhubungan dengan
ancaman kematian
diri sendiri dan janin
Lakukan teknik
vulva hygiene
Tingkatkan teknik
cuci tangan yang
benar untuk
meningkatkan
personal hygiene
klien
Jelaskan prosedur
dan arti gejala
Membantu mencegah
penularan bakteri
Tujuan :
Setelah dilakukan
tindakan 3 x 24 jam
pasien tidak mengalami
kecemasan dengan
ktriteria hasil:
Klien mendiskusikan
ketakutan mengenai
diri janin dan masa
depan kehamilan, juga
mengenai ketakutan
yang sehat dan tidak
sehat
Klien tampak tenang
Klien tidak terlihat
cemas lagi
Pengetahuan dapat
membantu menurunkan
rasa takut dan
meningkatkan rasa
kontrol terhadap situasi
Pengetahuan akan
Berikan informasi
membantu ibu untuk
dalam bentuk verbal mengatasi apa yang
dan tertulis serta beri sedang terjadi dengan
kesempatan klien
lebih efektif. Informasi
untuk mengajukan
sebaiknya tertulis, agar
pertanyaan
nantinya memungkinkan
ibu untuk mengulang
informasi akibat tingkat
stress.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC
JNPK _KR. 2008. Pelayanan obsetri dan neonatal emergensi dasar (PONED)
Kusmiyati, Dkk. 2009. Perawatan ibu hamil. Yogjakarta : Fitramaya
Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: PT. Salemba
Medika
Nugroho, taufan. 2010. Buku ajar obstetric. Yogjakarta : Nuha Medika
Manuaba. 2007. Pengantar kuliah obstetri. Jakarta : Buku Kedokteran EGC
PPKC. 2002. Pelatihan manajemen asuhan kebidanan. Jakarta
Prawirohardjo, S. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta :