Professional Documents
Culture Documents
merasa penting
untuk
melakukan
penelitian
yang
berjudul
di Kantor
C. Tujuan Penelitian
Penelitian merupakan suatu proses dengan menggunakan metode ilmiah untuk
dapat menemukan, mengembangkan serta menguji kebenaran ilmu pengetahuan. Oleh
karena itu penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui dan menganalisis bagaimana tingkat kehadiran pegawai pada Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur dalam rangka peningkatan
tunjangan kinerja; dan
2. Mengetahui dan menganalisis faktor apasajakah yang mempengaruhi tingkat kehadiran
pegawai Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kebijakan Pemerintah mengenai Remunerasi
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(Kemenpan dan RB) akan membuat program penilaian kinerja untuk setiap aparatur
negara. Hasil penilaian ini akan berdampak pada remunerasi. Reformasi birokrasi
mendorong agar adanya percepatan perubahan perbaikan kinerja aparatur pemerintah.
Aparatur pemerintah sebagai alat pemerintah yang dituntut agar bekerja lebih
profesional, bermoral, bersih dan beretika dalam mendukung reformasi birokrasi dan
menunjang
kelancaran
tugas
pemerintah
dan
pembangunan
(dalam
Effendi,
2009,h.186).
1.
pemerintah
pada
tataran
untuk
mewujudkan clean
pelaksanaannya,
Perubahan
and
good
governance.
dan
pembaharuan
yang
dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa
tersebut tidak mungkin akan dapat dilaksanakan dengan baik (efektif) tanpa
kesejahteraan yang layak dari pegawai yang melaksanakannya. Perubahan dan
pembaharuan tersebut dilaksanakan untuk menghapus kesan Pemerintahan yang
selama ini dinilai buruk. Antara lain ditandai oleh indikator:
a)
Buruknya kualitas pelayanan publik (lambat, tidak ada kepastian aturan/hukum, berbelit
belit, arogan, minta dilayani atau feodal style, dsb);
b)
c)
d)
Kualitas.manajemen pemerintahan yang tidak produktif, tidak efektif dan tidak efisien;
e)
2.
3.
diperuntukan
bagi
seluruh
Pegawai
negeri
di
seluruh
lembaga
Prioritas pertama adalah seluruh Instansi Rumpun Penegak Hukum, rumpun pengelola
Keuangan Negara, rumpun Pemeriksa dan Pengawas Keuangan Negara serta
Lembaga Penertiban Aparatur Negara.
b)
c)
4.
a)
UU No 28 tahun 1999 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari
KKN.
b)
UU No.43 tahun 1999 tentang perubahan atas UU No.8 tahun 1974 tentang pokokpokok kepegawaian. Yang salah satu substansinya menyatakan bahwa setiap pegawai
negeri berhak memperoleh gaji yang adil & layak sesuai dengan beban pekerjaan &
tanggung jawabnya. ( Pasal 7, UU No.43 tahun 1999)
c)
d)
e)
Konvensi ILO No. 100; Diratifikasi pada tahun 1999, bunyinya Equal remuneration for
jobs of equal value (Pekerjaan yang sama nilai atau bobotnya harus mendapat imbalan
yang sama).
Sedangkan yang menjadi payung hukum pemberian remunerasi di Kementerian
Hukum dan HAM RI adalah Peraturan Presiden No. 40 tahun 2011 tentang Tunjangan
Kinerja Bagi Pegawai di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Dalam Peraturan tersebut juga dicantumkan nominal tunjangan kinerja berdasarkan
kelas jabatannya (Job Class) masing-masing.
Mengenai pelaksanaan pemberian remunerasi telah tercantum dalam Peraturan
Menteri Hukum dan HAM RI No. M.HH-18 KU.01.01. tahun 2011 tentang Pelaksanaan
Pemberian Tunjangan Kinerja bagi Pegawai di Lingkungan Kementerian Hukum dan
HAM RI.
Yang perlu diperhatikan dalam pemberian remunerasi di Kementerian Hukum dan
HAM RI, tertera dalam bab 2 mengenai komponen penentu besaran tunjangan kinerja
yang tercantum dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI No. M.HH-18 KU.01.01.
tahun 2011.
Dalam pasal 3 menyebutkan bahwa tunjangan kinerja sebagaimana dimaksud
dalam pasal 2 diberikan berdasarkan 3 komponen, yaitu:
a) Target kinerja yang dihitung menurut kategori dari nilai capaian Standar Kinerja
Pegawai (SKP);
b) Kehadiran menurut hari dan jam kerja di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM RI
serta cuti yang dilaksanakan oleh pegawai; dan
c) Ketaatan pada kode etik dan disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Sedangkan dalam pasal 4 disebutkan bahwa :
1) Tunjangan kinerja dibayarkan secara proporsional berdasarkan kategori dan nilai
capaian SKP;
2) Ketentuan mengenai kategori dan nilai capaian SKP sebagaiamana dimaksud dalam
pasal 3 huruf a serta penerapannya diatur dalam Peraturan Menteri.
Besaran tunjangan kinerja yang akan diterima tidak mutlak sama dengan besaran
yang ditetapkan sesuai grade karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnyajumlah
kehadiran (telah diatur dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI No. M.HH-18
KU.01.01. tahun 2011). Selain itu di masa yang akan datang, besaran tunjangan
kinerja bisa naik atau juga bisa turun, tergantung dari hasil penilaian Tim Evaluasi
Independen.
5.
a)
Analisa jabatan
b)
c)
d)
e)
f)
Pengusulan peringkat dan harga jabatan kepada Presiden (oleh Meneg PAN)
6.
Pengertian MSDM
Manajemen Sumber Daya Manusia atau sering disebut Personnel Management,
Manajemen Kepegawaian atau Manajemen Personalia adalah beberapa istilah yang
sama artinya, merupakan anak atau cabang dari manajemen.
Sering diungkapkan Manajemen sebagai memperoleh hasil melalui orang lain,
dan karena Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan salah satu cabangnya,
maka iapun mempunyai sasaran yang sama dengan manajemen, dengan tekanan
utama terpeliharanyahuman relationship yang baik antar-individu dan bahwa setiap
individu berusaha memberi kontribusinya yang optimal dalam pencapaian tujuan
organisasi.
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana
mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien
dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan,
karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan
adalah manusia bukan mesin dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Kajian MSDM
menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dan lain-lain.[3]
Unsur MSDM adalah manusia. Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan
implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier,
evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber
daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung
sumber daya manusianya.
pengarahan
dan
pengawasan
dari
pengadaan,
pemberian
Untuk melihat dan menilai seberapa besar kontribusi Manajemen Sumber Daya
Manusia dalam mempengaruhi organisasi, merespon isu sosial dan etika yang
berkaitan dengan kebutuhan dan tantangan dalam masyarakat.
d. Tujuan individu :
Untuk melihat dan mengukur keberhasilan Manajemen Sumber Daya Manusia
membantu pegawai dalam mencapai tujuan pribadinya atau tujuan yang berkaitan
dengan kontribusi mereka dalam organisasi.
3.
Fungsi-fungsi MSDM
Menurut Cherrington(1995,h.11), fungsi-fungsi sumber daya manusia terdiri dari:
a. Staffng/Employment
Fungsi ini terdiri dari tiga aktivitas penting, yaitu perencanaan,
penarikan, dan seleksi sumber daya manusia. Sebenamya para manajer bertanggung
jawab untuk mengantisispasi kebutuhan sumber daya manusia. Dengan semakin
berkembangnya perusahaan, para manajer menjadi lebih tergantung pada manajemen
sumber daya manusia untuk mengumpulkan informasi mengenai komposisi dan
keterampilan tenaga kerja saat ini.
Dalam proses seleksi, manajemen sumber daya manusia melakukan
penyaringan melalui wawancara, tes, dan menyelidiki latar belakang pelamar. Tanggung
jawab manajemen sumber daya manusia untuk pengadaan tenaga kerja ini semakin
meningkat dengan adanya hukum tentang kesempatan kerja yang sama dan berbagai
syarat yang diperlukan perusahaan.
b. Performance Evaluation
Penilaian kinerja sumber daya manusia merupakan tanggung jawab
manajemen sumber daya manusia dan para manajer. Para manajer mempunyai
tanggung jawab utama untuk mengevaluasi bawahannya dan manajemen sumber daya
manusia bertanggung jawab untuk mengembangkan bentuk penilaian kinerja yang
efektif dan memastikan bahwa penilaian kinerja tersebut dilakukan oleh seluruh bagian
perusahaan.
Manajemen sumber daya rnanusia juga perlu melakukan pelatihan
terhadap para manajer tentang bagaimana membuat standar kinerja yang baik dan
membuat penilaian kinerja yang akurat.
c. Compensation
Dalam hal kompensasi/reward dibutuhkan suatu koordinasi yang baik
antara manajemen sumber daya manusia dengan para manajer. Para manajer
bertanggung jawab dalam hal kenaikan gaji, sedangkan manajemen sumber daya
manusia bertanggung jawab untuk mengembangkan struktur gaji yang baik. Sistem
kompensasi yang memerlukan keseimbangan antara pembayaran dan manfaat yang
diberikan kepada tenaga kerja. Pembayaran meliputi gaji, bonus, insentif, dan
pembagian keuntungan yang diterima oleh karyawan. Manfaat meliputi asuransi
kesehatan, asuransi jiwa, cuti, dan sebagainya. Manajemen sumber daya manusia
bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kompensasi yang diberikan bersifat
kompetitif diantara perusahaan yang sejenis, adil, sesuai. dengan hukum yang berlaku
(misalnya:UMR), dan memberikan motivasi.