You are on page 1of 12

1.8.

Momenum sudut total


Momentum sudut
atomik total J
berkuantitas
Setiap elektron dalam sebuah atom memiliki momentum sudut orbital l tertentu dan
memiliki momentum sudut spin s tertentu, keduanya memberi sumbangan pada momentum sudut
total j dari atom tersebut. Seperti setiap momentum sudut, j harus berkuantitas, dengan besar
momentum sedut atomik total :
J= J ( J +1 ) h
Dan komponen jz dalam arah z diberikan oleh
Komponen z

JZ

Dari momentum

MJ h

Sudut atomic total


Dengan j dan mj merupakan bilangan kuantum yang mengatur j dan jz.
Tugas kita selanjutnya ialah mempelajari sifat sifat j dan efeknya pada gejala atomik. Kita
akan melakukanhal ini melalui model vector semi-klasik dari atom yang memberikan kerangka
intuitif yang mudah terjangkau untuk mengerti momentum sudut dibandingkan dengan pendekatan
mekanika kuantum.
Marilah kita tinjau sebuah atom yang momentum sudut totalnya diberikan oleh elektron
tunggal. Atom unsur grup i pada table periodik hydrogen, litium, natrium, dan sebagainya
merupakan unsur seperti ini, karena atomnya hanya memiliki elektron tunggal diluar kulit-dalam
tertutup (kecuali hydrogen yang tidak memiliki elektron dalam ) dan prinsip eksklusi meyakinkan
kita bahwa momentum sudut total dan momentum magnetic total sebuah kulit tetutup ialah nol.
Termasuk kategori seperti ini juga ion he+,be+,mg+,b2+,al2+ dan sebagainya.
Besar l dari momentum sudut orbital l dari sebuah elektron atomic ditentukan oleh bilangan
kuantum orbital l menurut rumus
L = l ( l+ 1 ) h
Sedangkan komponen
ml menurut rumus

LZ

Dan l sepanjang sumbu z ditentukan oleh bilangan kuantum magnetic

LZ

= ml h

Demikian juga besar s dari momentum sudut spin s ditentukan oleh bilangan kuantum spin s
(yang harganya + saja)menurut rumus
S=
Sedangkan komponen
spin magnetic

ms

sz

s (s+1)h

Dari s sepanjang sumbu z ditentukan oleh bilangan kuantum

Menurut rumus
sz

Penjumlahan L dan S
menghasilkan J

= ms h

Karena l dan s merupakan vector, keduanya harus dijumlahkan


secara vector sehingga menghasilkan momentum sudut total :
J=l+s

Biasanya dipakai lambang j dan mj untuk bilangan kuantum yang memberikan j dan jz untuk
elektron tunggal, sehingga
J=
JZ

Hubungan
antara bilangan
kuantum

j ( j+1 ) h
= mj h

Untuk memperoleh hubungan antara berbagai bilangan


kuantum momentum sudut, paling mudah kita mulai dengan
komponen z dari vector j,l,s, karena jz, lz, dan sz merupakan
kuantitas scalar
j z = LZ

SZ

m j h = ml H ms h

m j = ml ms

Harga ml yang mungkin berkisar =l, melewati 0,ke l, dan ms-nya ialah s. Bilangan
kuantum l selalu merupakan bilangan bulat atau 0 sedangkan s =, sehingga hasilnya mj harus
setengah bulat, sehingga untuk setiap harga l
J= l s
Seperti juga mj, j harus setengah bulat.
Karena kuantisasi serentak dari j,l, dan s ;vector itu hanya bisa memiliki orientasi relative
yang khusus.kesimpulan umumnya : dalam kasus satu-elektron, hanya terdapat dua orientasi
relative yang diizinkan. Salah satunya bersesuaian dengan j = l + s. Sehimgga j>l, dan yang
lainnya j = l s , sehingga j < l.
Cara bagaimana l dan s bergabung untuk membentuk j bila l = 1. Jelaslah vector momentum
sudut orbital dan spin tidak dapat tepat sejajar atau tepat anti sejajar satu dengan yag lainnya atau
terhadap vector momentum sudut total.
Asal mula efek
Zeeman anomalous
Momentum sudut l dan s berinteraksi secara magnetis, dan sebagai hasil timbul torka
terhadap masing-masing. Jika tidak terdapat medan magnetic eksternal, momentum sudut total j
kekal baik arah maupun besarnya, dan efek torka internal hanya menimbulkan presesi dari l dan s
di sekitar arah resultannya j. Namun, jika terdapat medan magnetic eksternal b, maka j berpresisi
disekitar arah b sedangkan l dan s meneruskan berpresisi sekitar j. Presisi j disekitar b
menimbulkan efek zeeman anomalous, karena orientasi yang berbeda dari j berkaitan dengan
energy yang sedikit berbeda karena adanya b.
Struktur hiperhalus
dari garis spektral
Inti atomic juga memiliki momentum sudut intrinsic dan momen magnetic intrinsic, dan
keduanya memberi sumbangan momentum sudut total dan momentum magnetic total. Sumbangan
3
seperti ini kecil karena momen magnetic inti ialah 10
Dibandingkan dengan jarak antara

struktur halus yang beberapa angstrom.


1.9 kopel ls
Berlaku untuk hampir semua atom dan untuk medan magnetik lemah

Bila lebih dari satu elektron yang menyumbang momentum sudut orbital dan spin pada momentum
sudut total j dari sebuah atom, j tetap merupakan jumlahan vector dari momentum individual.
Karena elektron yang bersangkutan saling berinteraksi, kelakuan bagaimana momentum individual
Li
Si
Dan
Bersama-sama membentuk j mengikuti pola tertentu bergantung pada
sekelilingnya.
Skema kopel LS
Pola yang biasa untuk semua atom kecuali yang sngat berat adalah bahwa momentum
LI
sudut orbital
Dari berbagai elektron terkopel bersama secara listrik menjadi resultan tunggal
l dan momentum sudut spin

Si

Terkopel bersama menjadi resultan tunggal lainnya s secara

bebas; kita akan memriksa penyebab perilaku ini kemudian dalam pasal berikut. Momentum l dan
s berinteraksi magnetis melalui efek spin orbit untuk membentuk momentum sudut total j. Skema
ini disebut kopel ls (sambatan ls ), yang dapat dirangkai sebagai berikut :
Li

L=
Kopel ls

s=

Si

J=l+s
Bilangan kuantum
dalam kopel LS

Seperti biasa l, s, j,

LZ ,

SZ

,dan

JZ

dengan bilangan kuantum masing-masing l, s, j,


, dan

MJ

L=

. Jadi

L ( L+1 ) h

LZ = M L H

S ( S+1 ) h

S=

SZ

MS H

Berkuantisasi
ML,

MS

J =
JZ
Keduanya l dan

ML

J (J +1)

MJ H

Selalu mrupakan bilangan bulat atau nol, sedangkan bilangan kuantum

lainnya ialah setengah bulat jika menyangkut jumlah elektron ganjil dan bilangan bulat atau nol
jika jumlah elektron genap, jika l < s,j dapat mengambil harga 2s + 1 ; jika l > s, j dapat
mengambil harga 2l+1.
Soal :
Cari harga bilangan kuantum momentum sudut total yang mungkin j dibawah kopel ls dari
l
l
elektron ztomik yang bilangan kuantum orbitalnya ialah 1 = 1 dan 2 = 2.
Jawaban :
L1

Vector

Dan

L2

Dapat digabungkan dengan 3 cara menjadi vector tunggal l yang

berkuantitas. Bersesuaian dengan l = 1,2, dan 3 karena semua harga l yang mungkin dari

l2

l 1

(di sini =1)hingga l 1 + l 2 . Bilangan kuantum spin s selalu ,

memberikan dua kemungkinan harga

S1

S2

Yaitu dengan bersesuaian dengan s = 0 dan s =

1.
Jika vector tidak nol,
Dan

S2

L1

Dan

L2

Tidak pernah tepat sejajar dengan l, demikian dengan

S1

Tidak pernah tepat sejajar dengan s. Karena j dapat mengambil tiap harga antara l s

dan l + s, kelima harga yang mungkin disini ialah j =0,1,2,3, dan 4.


Skema ls ditentukan oleh kuat relative gaya listrik yang
Mengapa momentum
mengkopel momentum sudut orbital individual menjadi suatu
sudut terkopel
resultan l dan momentum sudut spin individual menjadi suatu
resultan s.
2
Asal mula gaya ini sangat menarik. Kerapatan peluang elektron | Berubah dalam

ruang untuk keadaan kuantum yang berbeda dalam atom hydrogen. Pola yang serupa itu untuk
elektron dalam atom yang lebih kompleks sedikit berbeda, tentu saja, tetapi berlaku pada
2

umumnya bahwa |

Tidak mempunyai simetri bola kecuali untuk keadaan s (dalam kasus ini

l= 0 dan elektronnya tidak mempunyai momentum sudut orbital untuk disumbangkannya). Karena
distribusi asimetris kerapatan muatannya,gaya listrik antara elektron dalam atom berubah terhadap
orientasi relative vector momentum sudutnya, dan hanya orientasi relative tertentu saja yang
mantap. Konfigurasi mantap ini bersesuaian dengan momentum sudut orbital total yang
berkuantisasi menurut rumus:
L=

L ( L+1 ) h

Memaksimumkan
kopel L

Kopel antar berbagai

li

Biasanya sedemikian sehingga

konfigurasi energy terendah ialah konfigurasi dengan l


maksimum.

Efek ini mudah dimengerti jika kita membayangkan terdapat dua elektron dalam orbit
bohr yang sama. Karena elektron yang saling tolak menolak secara listrik, elektron yang
cenderung untuk berputar mengelilingi inti dengan arah yang sama sehingga memaksimumkan l .
Jika elektron elektron itu berputar dengan arah berlawanan sehingga meminimumkan l, elektron
akan berpapasan lebih sering mengakibatkan energy system lebih tinggi. Dalam bahasa mekanika
kuantum : jika fungsi gelombang berbagai elektron bertumpangan minimum, maka l maksimum.

Mengapa spin
terkopel

Timbulnya kopel kuat antara spin elektron lebih sukar


dibayangkan karna kopel seperti ini timbul semata-mata karna efek
mekanikan-kuantum murni yang tidak mempunyai analogi klasik.
(perlu dicatat, interaksi langsung antara momen- magnetic electron
instrisik sangat penting dan tidak merupakan penyebab dari kopel
antara momentum-sudut spin dan elektron)

Ide dasar ialah fungsi gelombang lengkap (1,2,..,n) dari system n elektron merupakan
hasil kali fungsi gelombang u(1,2,.,n) yang memerikan koordinat elektron dan fungsi spin
s(1,2n) yang memberikan orientasi spinnya. Seperti kita lihat dalam pasal 7,4, fungsi lengkap
(1,2,..n) harus antisimetrik ;ini berarti u(1,2,,n) tidak bebas dari s(1,2..n) perubahan
dalam orientasi relative dari vector momentum sudut spin elektron harus di sertai dengan
perubahan dalam konfigurasi elektron ruang dalam atom itu, yang berarti terjadi perubahan dalam
energy potensial listrik. Untuk pergi dari momentum sudut spin total s kemomentu lain berkaitan
dengan pengubahan struk atom,sehingga memerlukan gaya listrik kuat disamping pengubahan arah
momentum-sudut spin s1,s2,.sn yang hanya memerlukan gaya magnetic lemah.situasi ini di
berikan dengan mengatakan momentuk spin si terkopel bersama secara listrik.
Maksimumkan kopel
Si-nya selalu berkombinasi terjadi konfigurasi keadaan dasar
S
sehingga s maksimum . Ini merupakan elektron dengan spin sejajar memiliki harga m1 yang
berbeda di berikan dengan fungsi gelombang yang berbeda ;ini seperti terdapat perpisahan ratarata ruang yang lebih besar dari elektron-elektron itu sehingga energinya menjadi lebih rendah.

Aturanya, l dan s tergabung membentuk j minimum untuk elektron dalam subkulit yang
kurang dari setengahnya terisi dan maksimum untuk elektron dalam subkulit yang lebih dari
setengahnya terisi.
1.10 kopel jj

keterbelakuan kopel
LS

Gaya listrik yang melengkapi li menjadi vector


tunggal l dan si menjadi vector s lebih kuat dari gaya spinorbit magnetic yang mengkopel l dan s membentuk j dalam
atom ringan,dan mendominasi situasi biarpun jika terdapat
medan magnetik eksternal yang agak besar.

(dlam kasus yng kedua ini persis j mengelilingi b lebih lambat dari persisi l dan mengililingi
j).namun, dalam atom berat muatan inti menjadi cukup besar untuk menghasilkan interaksi spinorbit yang orde besarnya sama dengan interaksi listrik antara li dan si dan skema kopel ls mulai
tidal berlaku.ketakberlakuan yang sama juga terjadi pada medan magnetik eksternal kuat(> 1
t)yang menimbulkan efek paschen-back dalam aspektrum atomic.
skema kopel jj
Dalam batas kegagalan kopel ls, momentu sudut total
ji dari elktron masing-masing dapat di jumlahkan langsung membentuk momentum-sudut j dari
keseluruhan atom itu ;situasi ini di kenal sebagai kopel ji (sambatan jj) karna masing-masing ji
diberikan dengan bilangan kuantum j seperi yang telah di terangkan sebelumnya,
Kopel jj
klasifikasi momentum
sudut

Ji
J=

Li

Si

Ji

Keadaan momentum-sudut individual biasanya


diberikan dengan huruf kecil,dengan s bersesuaian dengan 1=0, p 1=1, d dengan 1=2 , dan
sebagainya,skema yang serupa itu dengan memakai huruf untuk menyatakan keadaan elektronik
keseluruhan atom menurut bilangan-kuantum momentum-sudut orbital total l sebagai berikut

multiplisitasi dan
lambang suku

L=0 1 2 3 4 5 6.
S p d f g h i..

Sebuah bilangan superskrip sebelum huruf (2p misalnya)di pakai untuk menunjukkan
multiplisitas (membahukembaran) keadaan itu yang sama dengan banyaknya kemungkinan
orientasi dari l dan s, jadi sama dengan 2s+ 1 dalam situasi biasa dengan l > s,karna j berkisar dari
l + s melalui 0 sehingga l-s .jadi jika s=0,multisiplitasnya 1 (keadaan tunggal/single t) dan j=ljika s= ,multisiplitasnya 2 ( keadaan dwikembar /doublet) dan j=l ;jika s = 1, multisiplitasnya

3(keadaan trikembar/triplet) dan j = l + 1, l, atau l- 1; dan sebagainya.dalam konfigurasi dengan s


> l, multiplisitas sama dengan 2l + 1).bilangan kuantum momentum-sudut total j dipakai sebagai
superskrip sesudah huruf itu,sehingga keadaan 2p3/2( baca dwikembar p tiga per dua ) mengacu
pada konfigurasi elektronik dengan s= , l = 1, dan j = 3/2. Menurut sejarahnya pelambangan
seperti ini di sebut dengan lambang suku.
Pada kejadian momentum-sudut atom timbul dari elektron tunggal terluar,bilangan kuantum
utama n dari elektron itu elektron itu dipakai sebagai awalan:jadi keadaan dasar atom natrium
2
S
diberikan dengan 3
,karena konfigurasi elektronik memiliki elektron dengan n=3,1=0,
dan s=(sehingga j=) di luar kulit n =1 dan n=2 yang tertutup.supaya konsisten biasanya di
2
S
ambil konvensi untuk menyatakan keadaan tersebut dengan 3
,dengan superskrip 2
untuk menunjukan dwikembar,walaupun hanya ada satu kemungkinan j karna l=0
1.11. Spektrum satu elektron
Sekarang kita telah sampai pada posisi untuk mengerti keistimewaan utama sprektrum berbagi
unsur. Sebelum kita memeriksa contoh-contoh yang dapat mewakili berbagai kelompok
unsur,harus di kemukakan bahwa komplikasi selanjutnya yang belum di bahas sebelumnya dapat
timbul ,misalnya yang timbul dari efekrelativistik dan kapel pada elektron dengan fluktuasi
vakum dalam medan efektromagnetik .faktor-faktor tambahan ini memecah keadaan energy
tertentu menjadi sub-keadaan yang jaraknya berdekatan sehingga menimbulkan sumber lain dari
struktur halus dari garis spectral.
atom
hidrogen

l = 1

kaidah seleksi

Untuk menunjukan beberapa perincian yang di hilangkan dalam diagram sederhana sejenis
ini,struktur terperinci dari tingkat n=2 dan n=3;bukan saja semua sub-keadaan dengan n sama dan
j berbeda terpisahnya energinya,tetapi juga berlaku untuk keadaan dengan n dan j sama tetapi l
berbeda.efek kedua ini terlihat untuk keadaan dengan n dan l kecil,dan pertama kali di temukan
2
S
dalam tahun 1947 dalam pergeseran lamb dari keadaan 2
Relative terhadap keadaan
2

. Berbagai pe,misahan yang memecah garis spectral

(n= 3 n = 2)

menjadi tujuan komponen yang berjarak berdekatan.


Atom natrium memiliki elktron 3s tunggal di luar kulit dalam tertutup,sehingga jika kita
anggap terdapat 10 elektron pada teras dalam secara sempurna memerisai + 10e,serupa dengan
dalam atom hidrogen .jadi dalam oproksimasi ( hampiran)pertama kita harapkan,tingkat energy
natrium akan sama dengan tingkat energy hidrogen,kecuali tingkat yang terendah yang bersesuaian
dengan n=3 sebagai ganti n=1 karna prinsip ekslusif .

Atom natrium memiliki elektron 3s di luar kulit dalam tertutup,sehingga jika kita anggap
terdapat 10 elektron pada teras dalam secara sempurna memerisai+ 10e ,serupa dalam dengan
atom hidrogen .jika dalam aproksimasi (hampiran) pertama kita harapkan, tingkat energy natrium
akan sama dengan tingkat energy hidrogen ,kecuali tingkat yang terendah yang bersesuaian dengan
n=3 sebagai ganti n=1 karna prinsip ekslusif.
1.12.spektrum dua elektron
Elektron tunggal merupakan penyebab timbulnya tingkat energy dari keduannya hidrogen
dan natrium.namun,terdapat dua elektron 1s dalam keadaan dasr helium dan sangat menarik untuk
membahas efek kopel ls dalam sifat dan perilaku atom helium.untuk melakukan hal itu mula-mula
perhatiakn kaidah seleksi untuk transisisi terizin di bawah kopel ls.

Kaidah seleksi ls
Bila hanya satu elekron yang terkait L = 0 dilarang dan L = l

= 1 merupakan

satu-satunya kemungkinan.sealnjutnya,j harus berubah jika jkeadaan awal memiliki.


atom helium
Diagram tingkat-energi helium menyatakan konfigurasi dengan satu
elektron dalam keadaan dasr dan elektron yang lain dalam keadaan eksitasi,tetapi karna
momentum sudut kedua elektron itu terkopel,di benarkan untuk memandang tingkat itu sebagai
karakteristik keseluruhan atom.terdapat tiga perbedaan yang menjol antara diagram yang
bersesuaian untuk hidren dan natrium.
Pertama,terapat pembagian menjadi keadaan tunggal dan keaaan trikembar yang berurutan
berarti keadaan dengan spin kedua elektron anti-sejajar (menghasilkan s=o) dan sejajar
(menghasilan s=1). Karena kaidah seleksi S=0 .tidak ada transisi dapat terjadi antara
keadaan tunggal dan keadaan trikembar,dan spktrum helium timbul dari transisi dalam satu set
atau set yang lain.
ortohelium dan
parahelium
Atom helium dalam keadaan tunggal (spin anti sejajar)terdiri
dari parahalium dan dalam keadaan trikembar (spin sejajar) terdiri dari ortohelium. Atom
ortohelium dapat kehilangan energy eksitasinya dalam suatu tumbukan dan menjadi parahelium
sedangkan atom parahelium bisa mendapatkan energy eksitasi dalam uatu tumbukan menjadi
ortohelium; zat cair biasa atau helium berbentuk gas merupakan campuran dari keduanya keadaan
trikembar yang trendah disebut metamantap (meta stabil ) karena tanpa tubukan.sebuah atom
dalam keadaan itu mempertahankan energy eksitasinya untuk waktu yang relative panjang (satu
detik atau lebih) sebelum memancarkan radiasi.

Tidak terdapatnya keadaan 1


1

tungal terendah ialah 1

S keadaan trikembarnya ialah 2

S. Keadaan 1

S, walaupun keadaan

S hilang sebagai akibat prinsip eksklusi, karena dalam

keadaan ini keadaan elektron harus memiliki spin sejajar jadi memiliki kumpulan bilangan
kuantum yang identic.
Perbedaan energy antara keadaan dasar dan keadaan eksitasi terendah relatifsangat besar
yang mencerminkan ikatan kuat dari elektron kulit tertutup.energi ionisasi helium kerja yang
diperlukan untuk memindahkan elektron keluar dari atom helium ialah 24,6 ev , tertinggi
dibandingkan dengan unsur lainnya.
1.13. Spectrum sinar-x
Muncul sebagai akibat transisi kulit dalam
spectrum sinar-x
diskrit dan malar

Spectrum sinar-x dari target yang ditembaki elektron cepat


menunjukkan puncak tajam pada panjang gelombang yang minimum
berbanding terbalik dengan energy eektron. Spectrum sinar-x yang
malar merupakan hasil dari kebalikan efek fotolistrik, dengan energy
kinetic elektron tertranformasi menjadi foton berenergi hv. Spektru
distriknya, dipihak lain, penyebabnya ialah transisi elektronik dalam
aton yang telah diganggu oleh elektron yang datang.

Transisi yang menyangkut terluar dari sebuah atom biasanya hanya menyangkut energy
beberapa elektron-volt, bahkan melepaskan eektron terluar hanya memrukan paling besar 24,6
eV (untuk helium). Transisi ini akan terhubung dengan foton yang panjang gelombangnya
terletak pada bagian spectrum lektromagnetik yang terdapat dalam daerah cahaya tampak atau
didekatnya. Elektron dalam dari unsur berat merupakan hal yang berbeda, karena elektron ini tidak
terperisai secara baik dari muatan inti penuh dengan kulit elektron yang terdapat diantaranya,
sehingga elektron itu terikat sangat kuat.
asal mula
spectrum
sinar-x diskrit

Dalam atom natrium, sebagai contoh, hanya 5,13 ev diperlukan


3
untuk melepaskan elektron s Yang terluar, sedangkan kuantitas yang
serupa untuk elektron dalam ialah 31 ev untuk masing-masing elektron
2p
2
1
, 63 ev untuk elektron s , dan 1.041 ev untuk elektron s .
Transisi yang menyangkut elektron dalam pada sebuah atom menimbulkan
spectrum sinar-x diskrit, karena disini bersangkut foton berenergi tinggi.

klasifikasi
garis spectral

garis

Sebuah atom yang kehilangan elektron K menyerahkan sebagian


besar dari energy eksitasinya dalam bantuan foton sinar-x jika sebuah
elektron pada kulit luar jatuh kedalam lubang dalam kulit K.

kita mudah mendapatkan hubungan aproksimasi antara frekuensi


K
garis sinar-x
dari suatu unsur dan nomor atomiknya Z. foton

dan

nomor atomik

dipancarkan jika elektron L(n=2) melakukan transisi ke keadaan

K yng kosong (n=1). elektron L mengalami muatan inti Ze yang


tereduksi menjadi muatan efektif sekitar (Z 1)e oleh efek perisaian
K
elektron K yang lain. untuk mendapatkan frekuensi foton
dengan mengambil
2

dengan (Z 1)

v=

ni
e

= 2 dan

nf

4
= 1, dan mengganti e

, sehingga

m(Z1) 2 e 4
8 e20 h3

1 1

( n2f n 2i )

1 1
2

(Z
1)
= Cr
( 12 22
2

3 cR (z1)
4

dengan R =
sinar-x

me
3
7
ch
2
= 1,097 10
8 e0

m1 menyatakan konstanta Rydberg. energy foton

diberikan pada elektron-volt bergantung dari (Z 1) menurut rumus


E(

2
) = (10.2 eV ) (Z 1)

LATIHAN SOAL
1. seberkas elektron memasuki medan magnetic serba sama 1,2 T. cari perbedaan energy
antara elektron yang spinnya sejajar dan anti sejajar dengan medan itu.

2. efek spin orbit memecah transisi 3P 3S dalam natrium (yang menimbulkan cahaya
kuning dari lampu jalan uap natrium) menjadi dua garis 589,0 nm (yang bersesuain dengan
transisi
3S1
2

3P3
2

3S1
2

dan 589,6 nm bersesuaian dengan transisi

3P1
2

. gunakan panjang gelombang ini untuk menghitung induksi magnetic efektif yang

dialami oleh elektron luar dalam atom natrium sebagai hasil dari gerak orbitalnya.
3. berapa banyak elektron yang dapat menduduki subkulit f ?
4. jika atom dapat berisi elektron dengan bilangan kuantum utama lebih kecil atau sama
dengan n = 6, berapa unsur yang ada ?

You might also like