You are on page 1of 14

ASUHAN KEBIDANAN TEORI ANTENATAL CARE

Pada Ibu G...P...A... hamil 0-40 minggu


Tempat pengkajian
:
Tanggal/waktu pengkajian
:
Pengkaji
:
S (Data Subjektif)
1) Identitas
Nama
:

Umur

Agama

Suku

Pendidikan :

Pekerjaan

Alamat

2) Keluhan Utama

Dalam pengkajian data nama merupakan informasi


yang didapatkan dari pasien. Nama dikaji dengan
tujuan agar dapat mengenal/ memanggil penderita
lain. (Sulistyawati, 2009)
Dalam pengkajian data umur merupakan informasi
yang didapatkan dari pasien. Sehingga kita dapat
mengetahui usia aman untuk kehamilan dan
persalinannya itu umur 20-30 tahun. (Sulistyawati,
2009)
Umur kurang dari 16 tahun dan lebih dari 35 tahun
mempunyai predisposisi lebih tinggi mengalami
resiko komplikasi. (Varney, 2007)
Sebagai dasar dalam memberikan dukungan mental
dan spiritual terhadap pasien dan keluarga.
(Sulistyawati, 2009)
Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan
sehari-hari, sehingga dalam memberikan pelayanan
dapat disesuaikan dengan suku/ bangsa serta
kebiasaan yang ada. (Sulistyawati, 2009)
Berpengaruh pada tingkat penerimaan pasien
terhadap konseling yang diberikan serta tingkat
konseling yang diberikan serta tingkat kemampuan
pengetahuan
ibu
terhadap
keadaannya.
(Sulistyawati, 2009)
Berkaitan dengan keadaan pasien maka pekerjaan
perlu dikaji apakah keadaan terlalu berat sehingga
dapat meningkatkan resiko terjadinya keadaan yang
lebih parah. (Sulistyawati, 2009)
Untuk mengetahui ibu tinggal dimana dan
diperlukan bila mengadakan kunjungan pada
penderita. (Sulistyawati, 2009)

Keluhan yang mungkin terjadi pada Trimester III:


(1) Sering BAK
Menurut Varney (2007) mengatakan sering buang air kecil
disebabkan oleh :
a. Wanita hamil mengumpulkan cairan (air dan natrium) selama
siang hari dalam bentuk edema dependen akibat tekanan uterus
pada pembeluh darah panggul dan vena cava inferior, dan
kemudian mensekresikan cairan tersebut pada malam hari
(nocturia melalui kedua ginjal sehingga terjadi peningkatan
output air seni)
b. Terjadi peningkatan hormon progesteron menyebabkan
peristaltik terhambat mengakibatkan ureter berdilatasi sehingga
dapat menampung urine yang berlebih, selain itu terdapat
penekanan fundus uteri pada kandung kemih sehingga ibu hamil
sering kencing.
c. Frekuensi berkemih paling sering dialami oleh wanita
primigravida setelah lightening terjadi. Efek lightening adalah
bagian terbawah janin akan menurun masuk ke dalam panggul
dan menimbulkan tekanan langsung pada kandung kemih.
(2) Kram tungkai
Menurut Varney (2007) menyebutkan kram tungkai disebabkan
oleh:
Kram tungkai diakibatkan oleh uterus yang membesar memberikan
tekanan pada pembuluh darah panggul sehingga terjadi gangguan
sirkulasi pada syaraf, sementara syaraf ini melewati foramen
obturator dalam perjalanannya menuju ekstremitas bagian bawah.
(3) Bengkak pada kaki
Tekanan mekanis uterus pada vena panggul dan vena cava inferior
menghambat aliran darah balik dari kaki dan panggul sehingga
dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah vena, peningkatan
drastis tekanan hidrostatik pada sirkulasi mikros selanjutnya
kebocoran cairan dari pembuluh darah ke dalam usus halus, dan
akibatnya terjadi edema pada kaki dan pada mata kaki. (Varney,
2007)
(4) Insomnia
a. Insomnia menurut Varney (2007) dapat disebabkan oleh sejumlah penyebab
seperti kekhawatiran, kecemasan, dan telalu gembira. Insomnia juga dapat
terjadi karena ketidaknyamanan akibat pembesaran uterus dan pergerakan janin,
terutama jika janin terlalu aktif.
b. Ketidaknyamanan saat berkemih pada malam hari. ( Indrayani, 2011)

(5) Konstipasi
Berdasarkan Varney (2007) mengatakan bahwa konstipasi trimester
3 disebabkan oleh:
Peningkatan kadar progesteron yang menyebabkan peristaltik usus
menjadi lambat sehingga air semakin banyak diabsorbsi dan terjadi
konstipasi.
Pembesaran uterus menyebabkan usus mengalami pergeseran
mengakibatkan tonus dan motilitas usus menurun yang
mengakibatkan pengosongan lambung lebih lama dan penyerapan
air meningkat sehingga terjadi konstipasi.
(6) Sesak napas
Sesak napas diakibatkan karena pembesaran uterus sehingga terjadi
penekanan diafragma. Selain di diafragma akan mengalami elevasi
kurang lebih 4 cm selam kehamilan. Meski terjadi pelebaran
diameter transversal pada rangka iga, hal ini tidak cukup untuk
mengompensasi elevasi difragma sehingga terjadi penurunan
kapasitas residu fungsional dan volume udara residual. Hal ini
ditambah tekanan pada diafragma (kemungkinan penurunan volume
residu fungsional lebih lanjut), menimbulkan perasaan dan
kesadaran tentang kesulitan bernafas atau sesak nafas. (Varney)
(7) Sakit punggung atas dan bawah
Nyeri punggung bagian bawah diakibatkan karena pergeseran pusat
grafitasi wanita hamil dan postur tubuhnya. Perubahan-perubahan
ini disebabkan oleh berat uterus yang membesar. Jika wanita hamil
tidak memberi perhatian penuh terhadap postur tubuhnya maka ibu
hamil akan berjalan dengan ayunan tubuh ke belakang akibat
peningkkatan lordosis. Lengkungan ini kemudian akan
meregangkan otot punggung dan menimbulkan rasa sakit atau nyeri.
( Varney, 2007)
(8) Nyeri ulu hati (Heart Burn)
Nyeri ulu hati disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
a. Relaksasi sfingter jantung pada lambung akibat pengaruh yang
ditimbulkan oleh peningkatan jumlah hormon progesteron.
b. Penurunan motilitas gastrointestinal yang terjadi akibat relaksasi
otot halus yang kemungkinan disebabkan oleh peningkatan
hormon progesteron dan tekanan uterus.
c. Tidak ada ruang fungsional untuk lambung akibat perubahan
tempat dan penekanan oleh uterus yang membesar. (Varney,
2007)

3) Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan lalu membantu dalam mengidentifikasi kondisi
kesehatan yang dapat mempengaruhi kehamilan atau bayi baru lahir.
(Hani, 2010). Riwayat kesehhatan/ penyakit yang diderita sekarang
seperti ada tidaknya masalah
(1) Kardiovaskuler dikaji karena dapat menyebabkan edema paru,
hipoksia dan hipotensi pada persalinan, gawat janinpada bayi. Pada
masa nifas menyebabkan perdarahan, anemia, infeksi dan
tromboemboli. (Saifuddin, 2009)
(2) Hipertensi dikaji karena menyebabkan :
a. Iksemia utero plasenta
a) Pertumbuhan janin terhambat
b) Kematian janin
c) Persalinan prematur
d) Solusi plasenta
b. Spasme arterioral
a) Perdarahan
b) Gagal jantung, ginjal, hati
c) Tromboemboli
d) Gangguan pembekuan darah
e) Kejang dan koma (Saifuddin, 2009)
(3) Diabetes dikaji karena dapat menyebabkan :
a. Pada Ibu
a) Preeklamsi
b) Polihidramnion
c) Infeksi saluran kemih
d) Persalianan sectio caesaria
e) Trauma persalinan akibat bayi besar
b. Pada Janin
a) Makrosomia
b) Hipoglikemia
c) Hambatan pertumbuhan jani
d) Hiperbilirubinemia
e) Asfiksia
(4) Hepatitis dikaji karena dapat menular pada janin. (Saifuddin, 2009)
(5) PMS, pada kehamilan <16 minggusifilis dapat menyebabkan
kematian janin, pada kehamilan lanjut menyebabkan kelahiran
prematur dan gangguan pertumbuhan intrauterin. (Saifuddin, 2009)
4) Riwayat Menstruasi
Anamnesis haid memberikan kesan tentang faal alat reprodiuksi /
kandungan seperti, umur menarche, frekuensi, lamanya, HPHT untuk
menentukan usia kehamilan, perdarahan uterus disfungsional dan

penggunaan produk sanitasi (misalnya celana dalam dan pembalut).


(Hani, 2010). Pengkajian dapat terdata dengan format dibawah ini.
(1) HPHT
:
Membantu
menghitung UK dan HPL
(2) HPL
: Menetapkan HPL
(3) Lama
:
Mengetahui
kematangan sistem reproduksi dan
deteksi kelainan sistem reproduksi
(4) Siklus
:
Mengetahui
kematangan sistem reproduksi dan
deteksi kelainan sistem reproduksi
(5) Disnminorea
:
Mengetahui
kematangan sistem reproduksi dan
deteksi kelainan sistem reproduksi
5) Riwayat Kehamilan Ini
Berisi tentang ANC dimana dan frekuensi, keluhan selama hamil, obat
yang dikonsumsi, serta KIE yang didapat. (Marjati dkk, 2010)
(1) Frekuensi periksa
Mengetahui jumlah kunjungan ibu hamil untuk memeriksakan diri
sesuai standar atau tidak. Minimal kujungan ibu selama hamil
memriksakan diri ke tenaga kesehatan sebagai berikut
a. 1 x pada trimester I (usia kehamilan 0-16minngu)
b. 1 x pada trimester II (usia kehamilan 16-28 minggu)
c. 2 x pada trimester III (usia kehamilan 28-40minggu)
(2) Keluhan
Mengetahui keluhan-keluhan ibu selama hamil untuk dijadikan
deteksi dan pencegahan resiko komplikasi pada usia kehamilan saat
ini.
(3) Terapi
Untuk mengetahui obat-obatan yang didapatkan oleh ibu.
(4) Konsling
Mengetahui KIE yang telah diterima ibu selama TM I dan TM II.
KIE yang seharusnya sudah ibu dapatkan tanda kehamilan, gizi ibu
hamil, tanda bahaya kehamilan TM I& II,
6) Riwayat Obstetri
Masalah obstetri, medis dan sosial yang lain, dalam kehamilan
(preeklamsia), dalam persalinan (drip oksitosin), dalam nifas
(perdarahan), berat lahir bayi, jenis kelamin bayi, kelainan kongenital
bayi, status bayi saat lahir (hidup atau mati) jika meninggal apa

penyebabnnya. Pertanyaain ini sangat mempengaruhi pronosis


persalinan dan pimpinan persalinan yang lampau adalah hasil ujian dari
segala faktor yang mempengaruhi persalinan. (Hani, 2010)
7) Pola Kebiasaan Sehari-hari
(1) Nutrisi
a. Energi (Jannah, 2012)
a) Trimester I
: Kebutuhan energi 180 kkal/ hari
b) Trimester II
: Kebutuhan energi 300 kkal/ hari
c) Trimester III
: Kebutuhan energi 300 kkal/ hari
b. Kebutuhan protein menjadi 60 gram paa ibu hamil trimester I,
II, III
c. Kebutuhan lemak pada ibu hamil trimester I, II, III meningkat
sekitar 20-25 % dari total kebutuhan energi keseluruhan
d. Kebutuhan lemak pada ibu hamil trimester I, II, III dianjurkan
mengkonsumsi karbohidrat sebanyak 50-60 % dari
keseleluruhan kebutuhan tubuh
e. Kebutuhan kalsium pada ibu hamil trimester I, II, III adalah
sebesar 500 mg/hari
(2) Eliminasi
Terjadi obstipasi karena kurang gerak badan, peristaltik menurun
karena pengaruh hormon dan tekanan pada rektum oleh kepala.
Pada trimester I dan III biasanya ibu hamil mengalami frekuensi
kencing yang meningkat dikarenakannrahim yang mebesar
menekan kandung kemih dan trimester III bagian terendah janin
sudah masuk rongga panggul sehingga rahim akan menekan
kandung kemih. (Indrayani, 2011)
(3) Istirahat
Waktu istirahat lebih lama 10-11 jam untuk wanita hamil. Istirahat
hendaknya diadakan pula waktu siang hari 1 jam dengan posisi
tidur miring kiri.
(4) Aktivitas
Bagi ibu hamil pekerjaan rumah tangga dapat dilaksanakan, bekerja
sesuai kemapuan dan makin dikurangi semakin tuanya kehamilan.
(5) Personal Hygiene
Pada ibu hamil cenderung terjadinya keputihan, sehingga dianjurkan
untuk rajin mengganti pakaian dalam apabila lembab agagr tidak
terjadi pertumbuhan jamur yang berlebih dan dapat menyebabkan
terjadinya infeksi. (Jannah, 2012)
8) Riwayat Psikososial.

Perubahan psikologis menurut Sulistyawati (2009) pada


trimester III:
(1)Rasa tidak Nyaman, merasa dirinya jelek, aneh dan
tidak menarik.
(2)Merasa tidak menyenagkan ketika bayi lahir tidak
tepat waktu.
(3)Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul
pada saat melahirkan, khawatir akan
keselamatannya.
(4)Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak
normal.
(5)Merasa kehilangan perhatian.
(6)Perasaan mudah terluka
O (Data Subjektif)
1) Pemeriksaan umum
(1) Bagaimana keadaan umum penderita, gizi, kelainan bentuk badan:
a. Baik
Jika pasien memperlihatkan respon yang baik terhadap
lingkungan dan orang lain, serta secara fisik pasien tidak
mengalami ketergantungan dalam berjalan.
b. Lemah
Pasien dimasukkan dalam kriteria ini jika ia kurang atau tidak
memberikan respons yang baik terhadap lingkungan dan orang
lain, dan pasien sudah tidak mampu lagi untukberjalan sendiri.
(Sulistyawati, 2009)
(2) Kesadaran
:
Composmentis sopor
a. Composmentis :
Sadar penuh
b. Apatis
:
Perhatian kurang
c. Somnolen
:
Mudah tertidur walaupun sedang
diajak bicara
d. Sopor
:
Dengan rangsangan kuat masih
memberirespon gerakan
e. Coma
:
Tidak
memberikan respon sama sekali
(Rukiyah, dkk, 2011)
(3) Tanda-tanda vital
:
a. Tekanan darah
Nilai normal rata-rata tekanan sistol pada orang
dewasa adalah 100 sampai 140 mmHg, sedangkan

b.
c.
d.
e.
f.

rata-rata diastol adalah 60 sampai 90 mmHg.


(Prawirohardjo, 2008)
Nadi
Normalnya 60-80 kali per menit (Hani, 2010)
Pernapasan
Pernafasan normal orang dewasa sehat adalah 1620 kali/menit (Hani, 2010)
Suhu
Suhu normal pemeriksaan axila yaitu 36,5C37,5C (Hani, 2010)
Berat badan
Pertambahan berat badan ideal adalah antara
11,5-16 kg. (Manuaba, 2007)
Tinggi Badan
Ibu beresiko tinggi bila TB <145 cm. (Saminem,
2006)

2) Pemeriksaan fisik khusus


Menurut (Manuaba, 2007) pemeriksaan fisik merupakan langkah
selanjutnya untuk menegakkan diagnosis kehamilan yang dapat
dijabarkan sebagai berikut:
(1) Muka
a. Oedema/tidak
(oedema
salah
satu
gejala
preeklampsia).
Menunjukkan
hipoalbuminemia
yang merupakan tanda penyakit jantung, penyakit
ginjal, preeklampsia berat, bentuk anemia.
(Manuaba, 2007)
b. Pucat/ tidak (pucat merupakan tanda ibu
mengalami anemia). Untuk mengetahui gambaran
anemia.
(2) Mata
a. Sklera
putih/kuning
(sklera
kuning
tanda
mengalami hepatitis). Warna kuning menunjukkan
adanya ikterus yang menyertai penyakit hati atau
infeksi berat.
b. Conjungtiva merah muda/ pucat. Warna pucat
menandakan adanya anemia.
(3) Bibir
Normalnya lembab, kering/pecah-pecah menandakan adanya
dehidrasi. (Uliyah dkk, 2012)

(4) Leher
a. Pembesaran
kelenjar
tyroid/
tidak
(untuk
mengetahui apakah ibu kekurangan yodium.
Pembesaran kelenjar tyroid menandakan defisiensi
iodium.
b. Pembesaran limfe/ tidak (untuk mengetahui
adanya infeksi di dalam tubuh). Pembesaran
kelenjar limfe menandakan adanaya infeksi.
c. Pembesaran
vena
jugularis/tidak
(untuk
menggambarkan aktivitas jantung, menandakan
adanya penyakit jantung). Menandakan adanya
penyakit jantung. (Manuaba, 2007)
(5) Gigi
Adakah karies/keropos yang menandakan ibu
kekurangan kalsium. Saaat hamil sering terjadi karies
yang
berkaitan
dengan
emesis,
hiperemesis
gravidarum. Adanya kerusakan gigi bisa menjadi
sumber penyakit (Manuaba, 2007)
(6) Payudara
Untuk mengetahui lebih dini adanya kelainan pada payudara.
Bentuk, ukuran, dan simetris/tidak, bentuk puting susu menonjol/
masuk ke dalam, warna, pembengkakan serta ada tidaknya luka dan
adanya kolostrum/cairan lain.
(7) Dada
Menilai nafas dasar dan suara nafas tambahan
seperti: whezing +/-, ronchi +/-, jantung : S1 S2
tunggal/ tidak untuk menilai adanya kelainan jantung.
(Uliyah, 2012)
(8) Abdomen
a. Menentukan besarnya rahim dan dengan ini menentukan usia
kehamilan.
Menentukan usia menurut perhitungan TFU:
a) Kurang dari 12 minggu : belum dapat diraba di atas
symfisis
b) 12 minggu : 1-2 jari di atas symfisis
c) 16 minggu : pertengahan symfisis dan pusat
d) 24 minggu : setinggi pusat
e) 28 minggu : 3 jari di atas pusat
f) 32 minggu : pertengahan antara pusat dan px
g) 36 minggu : 3 jari di bawah px

h) 40 minggu : pertengahan px dan pusat (3 jari diatas pusat)


b. Menurut Leopold
a) Leopold I
Tujuan : Untuk mengetahui usia kehamilan dan TFU dan
bagian apa yang di fundus
b) Leopold II
Tujuan : Untuk menentukan dimana letaknya punggung
anak dan dimana letaknya bagian-bagian kecil
c) Leopold III
Tujuan : Untuk menentukan apa yang terdapat di bagian
bawah dan apakah bagian bawah anak ini sudah/belum
terpegang oleh pintu atas panggul.
d) Leopold IV
Tujuan : Menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan
berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul
(a) Convergent bagian kecil dari kepala turun ke rongga
panggul
(b) Sejajar separuh dari kepala masuk ke dalam rongga
panggul
(c) Divergent sebagian besar dari kepala masuk
kedalam rongga panggul
c. TFU dalam Cm
Penjabaran tinggi fundus uteri dengan usia kehamilan
Tabel 2.4
TFU dalam cm
Cm
Usia kehamilan (bulan)
20
5
23
6
26
7
30
8
33
9
Sumber : Manuaba (2007)
d. TBJ sebagai pertimbangan memutuskan rencana persalinan
pervaginam secara spontan dengan rumus tersebut :
TBJ : (TFU (cm) N ) 155
N
: 13, bila kepala belum melewati PAP
N
: 12, bila kepala masih diatas spina isciadika
N
: 11, bila kepala masih berada di bawah spina isciadika
e. Pemeriksaan DJJ (denyut jantung janin)
Djj terdengar dimana,frekwensi, irama, dengan cara 5 detik
berselang, 30 menit dikalikan 2/dihitung selama 1 menit penuh.

Kalau bunyi jantung janin kurang dari 120/menit atau lebih dari
160/menit atau tidak teratur,maka anak dalam keadaan asphyxial
(kekurangan O2)
(9) Pemeriksaan panggul
a. Pengukuran ukuran-ukuran panggul luar, meliputi:
a) Distantia spinarum (N = 23-26 cm)
b) Distantia cristarum (N = 26-29 cm)
c) Conjungata externa/ boudelogue (N = 18-20 cm)
d) Lingkar panggul (N = 80-90 cm)
e) Distantia spina illiaca posterior superior (N = 8-10 cm)
f) Distantia tuberum (N = 10,5-11 cm)
b. Pengukuran panggu dalam, meliputi:
a) Promontorium (N = tidak teraba)
b) Linea inominata (N = teraba 2/3 bagian)
c) Sacrum (N =cekung)
d) Spina ischiadica (N = menonjol)
e) Arcus pubis (N = > 90o)
(10) Genetalia
Untuk mengetahui adanya infeksi mwnular seksual.
Luka +/-, oedema atau tidak, varises +/-,
pengeluaran cairan : warna, konsistensi, dan bau.
(Saminem, 2010)
(11) Ektermitas
a. Atas
: Oedema/ tidak
Oedema pada muka dan ekstremitas atas yang tidak
hilang dengan istirahat merupakan pertanda dari
gagal jantung atau preeklamsia berat. (Sulistyawati,
2009)
b. Bawah : Oedema/ tidak, varises
Tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelviks
ketika duduk atau vena cava inferior ketika
berbaring. (Indrayani, 2011)
Bendungan vena akibat multigravida atau herediter.
(Manuaba, 2007)
3) Pemeriksaan Laboratorium (Manuaba, 2007)
(1) Urine albumin
Untuk mengetahui kemungkinan adanya kelainan pada air kemih,
misal : gejala preeklampsia, penyakit ginjal, radang kandung
kencing
(2) Urine reduksi

Untuk mengetahui kadar glukosa dalam urine, sehingga dapat


mendeteksi penyakit DM pada ibu hamil yang merupakan faktor
resiko dalam kehamilan maupun persalinan
: tetap biru atau hijau jernih
+
: kuning
++
: oranye
+++
: merah bata/ coklat
(3) Haemoglobin
Untuk mendeteksi adanya anemia pada ibu hamil (normalnya : 11
gr%)
(4) USG
Untuk mengetahui keadaan janin, letak janin, usia kehamilan dan
perkiraan persalinan.
A (Analisa)
Menggambarkan dokumentasi hasil analisis dan intepretasi data subyektif
dan obyektif. (Saminem, 2010)
P (Penatalaksanaan)
Tabel 2.5
Penatalaksanaan Kehamilan
Waktu

Penatalaksanaan
1) Menjelaskan pada ibu tentang hasil
pemeriksaan dan asuhan yang akan
diberikan. Ibu kooperatif
2) Menganjurkan ibu untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi
3) Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi
Fe, Vit.c dan kalk
4) Trimester III
(1) Sering BAK
a. Segera berkemih jika sudah terasa
ingin kencing
b. Perbanyak minum air putih di
siang hari
c. Jangan kurangi minum di malam
hari,
kecuali
jika
sudah
menggangu
tidur
dan
menyebabkan keletihan
d. Kurangi minum kopi, teh, dan
cola dengan kafein karena

Paraf

merangsang keinginan untuk


berkemih. (Indrayani, 2011)
(2)
Kesemutan jari-jari kaki
a. Pindah posisi
b. Memberikan
vitamin
B1,
konsumsi makanan mengandung
B1. (Indrayani, 2011)
(3) Bengkak pada kaki
a. Hindari
posisi
berbaring
terlentang
b. Hindari posisi berdiri untuk
waktu yang lama
c. Istirahat dengan berbaring miring
ke kiri, sambil kaki agak
ditinggikan (kaki dialasi bantal)
d. Ketika duduk kaki kaki dibebri
tahanan atau bangku/ tidak
menggantung
e. Hindari menggunakan kaos kaki
yang ketat atau tali/ pita yang
ketat pada kaki
f. Lakukan senam (latihan) hamil
secara teratur (Indrayani, 2011)
(4) Insomnia
a. Sebelum tidur, lakukian olahraga
ringan, misalnya menggerakkan
tangan atau senam hamil
b. Minum- minuman hangat (susu)
c. Menarik nafas panjang dari
hidung dan mengeluarkannya dari
mulut
d. Ciptakan suasana kamar yang
nyaman (bersih, rapi dengan
cahaya yang redup)
e. Tidur dengan posisi miring ke kiri
(Indrayani, 2011)
(5) Konstipasi
a. Tingkatkan intake cairan dan
serat
b. Olahraga/ senam hamil
c. Segera BAB bila ada dorongan

(Indrayani, 2011)
(6) Sesak nafas
Senam hamil (latihan pernafasan),
pegang kedua tangan diatas kepala
yang
akan
memberi
ruang
pernafasan yang lebih luas. (Astutik,
2010)
(7) Sakit punggung atas dan bawah
Gunakan mekanika tubuh yang baik
misalnya:
a. Saat akan mengambil barang
jangan
membungkuk,
tetapi
jongkok agar paha yang menahan
beban bukan punggung
b. Lebarkan kaki dan letakkan satu
kaki sedikit di depan kaki yang
lain saat membungkuk agar
seimbang saat bangkit dari posisi
jongkok
c. Alasi punggung dengan bantal
tipis untuk meluruskan punggung
d. Massase punggung oleh suami
menjelang tidur atau saat santai
untuk
mengurangi
nyeri
punggung (Astutik, 2010)
(8) Panas perut (heart burn)
a. Makan sedikit tetapi sering
b. Hindari mengkonsumsi makanan
berlemak
terlalu
banyak,
gorengan dan pedas (Astutik,
2010)
5) Jika TM III menjelaskan kepada ibu
tanda-tanda persalinan
6) Merencanakan perencanaan persalinan
7) Menganjurkan ibu untuk kontrol ulang
pada TM I dan II 1 bulan, TM III 2
minggu atau jika ada keluhan

You might also like