You are on page 1of 43

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY E G1 P0000 Ab000 UMUR

KEHAMILAN 24 26 MINGGU JANIN TUNGGAL, HIDUP,


INTRAUTERIN DENGAN KEHAMILAN NORMAL
DI RS TK III BRAWIJAYA SURABAYA
Tanggal 2 Juli 2008
Asuhan Kebidanan ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktek
Klinik Kebidanan I Semester III

Disusun Oleh :
RISA VERASARI
06.273

AKADEMI KEBIDANAN KENDEDES MALANG


2008

K A TA P E N G A N T A R

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Asuhan Kebidanan
yang berjudul Asuhan Kebidanan pada Ny. E Umur Kehamilan 24 26 Minggu Janin
Tunggal, Hidup, Intrauterin Dengan Kehamilan Normal di RS TK III Brawijaya
Surabaya ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Asuhan kebidanan ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dan dukungan dari
beberapa pihak, oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. dr. Nirawan Putranto, SpM selaku kepala rumah sakit TK III Brawijaya Surabaya
2. Mayor CKM (K) Ni Made Suntari selaku kepala instalasi pendidikan RS TK III
Brawijaya Surabaya
3. Kapten CKM (K) Nova Lumantut selaku kepala instalasi rawat inap RS TK III
Braawijaya Surabaya
4. Ai Resmanawati, Amd.Keb selaku kepala ruangan paviliun Anggrek RS TK III
Brawijaya Surabaya
5. Ludyaningrum, Amd.Keb selaku Pembimbing Klinik RS TK III Brawijaya Surabaya
6. Lestari Amd.Keb selaku Pembimbing Klinik RS TK III Brawijaya Surabaya
7. dr. Mulyohadi Sungkono, SpOG (K) selaku Pembimbing Yayasan Kendedes Malang
8. drg. Suharwati selaku Ketua Yayasan Kendedes Malang
9. dr. Djabro Widarto, SpOG selaku Dekan Koordinator Yayasan Kendedes Malang
10. Sri Untari Amd.keb, Spd M kes selaku Direktur Akademi Kebidanan Kendedes
Malang
11. Ulfa Nurhidayati, Amd.Keb, S.KM selaku dosen Pembimbing Akademik Praktek
Klinik
12. Serta teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan Asuhan
kebidanan ini

Penulis menyadari dalam penulisan Asuhan Kebidanan ini masih banyak


kelemahan dan kekurangan baik sisitematik, uraian, bahasa materi maupun beberapa hal
yang diluar kemampuan penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan sarannya
demi membangun penulisan Asuhan Kebidanan berikutnya.

Surabaya , 02 Juli 2008

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini kematian maternal sangatlah tinggi dimana kematian ini
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya penyulit dan komplikasi komplikasi
pada saat kehamilan. Saat bersalin dan dalam 42 hari sesudah berakhirnya persalinan
dimana keadaan ini mempengaruhi dan mengancam kesehatan ibu dan bayi. Sekarang
ini AKI di Indonesia masih cukup tinggi yakni antara 750 1000 per 100.000
kelahiran hidup.
Sebagian komplikasi persalinan, kejadiannya tidak dapat dihindari. Besarnya
kemungkinan terjadinya komplikasi persalinan tiap ibu tidak sama, tergantung
keadaan selama kehamilan apakah ibu hamil tersebut tanpa masalah termasuk
kelompok kehamilan resiko rendah atau resiko tinggi dan kehamilan resiko sangat
tinggi.
Dengan menganggap semua ibu memiliki resiko tinggi maka dilakukan
pengawasan kehamilan atau yang dikenal dengan ANC ( Ante Natal Care ). Dengan
usaha ini ternyata angka mortalitas serta morbiditas ibu dan bayi jelas menurun.
Sedapat mungkin wanita tersebut diberi pengertian sedikit tentang kehamilannya serta
menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan, dan masa nifas.
Ini berarti dalam ANC harus diusahakan agar wanita hamil sampai akhir
kehamilannya sekurang kurangnya harus semua sehat atau lebih sehat, dan jika ada
kelainan harus dideteksi secara dini dan ditangani. Oleh karena itu penulis mengambil
kasus Asuhan Kebidanan pada Ny E GI P0000 Ab000 Umur Kehamilan 24 26
Minggu Janin Tunggal, Hidup, Intrauterin Dengan Kehamilan Normal di RS TK III
Brawijaya Surabaya, diharapkan kehamilannya bisa berjalan normal sampai dengan
aterm.
( Roestam Mochtar, 2002 )

1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan Asuhan Kebidanan di Rung Bersalin di RS Tingkat
III Brawijaya Surabaya diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan asuhan
kebidanan pada ibu hamil usia kehamilan 24 26 minggu secara komprohensif.
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada ibu / klien GI P0000 Ab000 Umur
Kehamilan 24 26 Minggu Janin Tunggal, Hidup, Intrauterin diharapkan :
1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data baik data subyektif
maupun obyektif.
2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnosa dan masalah yang muncul
dari hasil pengkajian.
3. Mahasiswa dapat mengantisipasi masalah potensial yang timbul
4. Mahasiswa dapat melakukan identifikasi kebutuhan segera berdasarkan
masalah potensial yang mungkin timbul.
5. Mahasiswa mampu mengembangkan rencana sesuai kebutuhan.
6. Mahasiswa dapat melakukan implementasi sesuai dengan rencana yang
sudah dibuat.
7. Mahasiswa dapat mengevaluasi semua tindakan yang sudah dilakukan.
8. Mahasiswa mampu mendokumentasikan asuhan kebidanan secara
menyeluruh.
1.3 Metode Penulisan
1. Wawancara

: Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan menanyakan


langsung kepada klien maupun keluarga

2. Observasi

: Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan melakukan


pengamatan langsung dan melihat tindakan yang dilakukan
untuk pasien.

3. Studi kasus

: Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan melakukan


tindakan yang dilakukan kepada klien secara langsung.

4. Studi Dokumen : Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan melihat rekam
medik klien yang meliputi catatan kesehatan klien dan terapi
yang meliputi catatan kesehatan klien dan terapi yang diberikan
pada klien.
5. Studi Pustaka

: Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan melihat teoriteori yang mengacu pada kasus yang relevan.

1.4 Sistematika Penulisan


Penyusunan Asuhan Kebidanan ini terbagi dalam 6 bab, yaitu :
BAB I

: PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, tujuan, metodologi penulisan dan
sistematika penulisan.

BAB II

: TINJAUAN TEORI
Isi berupa cuplikan/rujukan teori, konsep-konsep yang memiliki
relevansi dengan asuhan kebidanan yang diberikan beserta konsep
teori manajemen kebidanan sesuai dengan kasus yang dihadapi.

BAB III

: TINJAUAN KASUS
Berisi tentang pengkajian data, Identifikasi
Identifikasi

masalah

potensial,

Identifikasi

diagnosa/masalah,
kebutuhan

segera,

Intervensi, Implementasi, Evaluasi.


BAB IV

: PEMBAHASAN
Berisi tentang pembahasan kesenjangan antara teori dengan kasus dan
praktek di lapangan.

BAB V

: PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Teori Kehamilan
Pengertian
1. Kehamilan adalah pertemuan sel sperma yang diikuti dengan nidasi atau konsepsi
yang diikuti dengan nidasi.
( Sinopsis Obstetri, 1998 : 17 )
2. Kehamilan adalah masa mulai dari hasil konsepsi sampai lahrnya janin, lamanya
280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 10 hari ) dihitung dari hari pertama haid
terakhir
( Abdul Bari, Saifudin, 2001 : 80 )
3. Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus yaitu kira-kira 280 hari
(40 minggu)dan tidak lebih dari 300 hari ( 42 minggu ).
( Sarwono Prawiroharjo, 1999 : 125 )
2.2 Pembagian Kehamilan
Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam 3 bagian :
1. Kehamilan triwulan peertama ( antara 0 sampai 12 minggu )
2. Kehamilan triwulan kedua ( antara 12 sampai 28 minggu )
3. Kehamilan triwulan ketiga ( antara 28 sampai 40 minggu )
( Sarwono Prawirohardjo,2006 : 125 )
2.3 Fisiologi Proses Kehamilan
Proses kehamilan merupakan masa rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari :
1. Ovulasi pelepasan ovum
2. Terjadi migrasi spermatozoa dan ovum
3. Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot
4. Terjadi nidasi ( implantasi ) pada uterus

5. Pembentukan plasenta
6. Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
2.4 Tanda dan gejala Kehamilan
1. Tanda- tanda presumptive
a. Amenorea ( tidak mendapat haid )
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel degraff
dan ovulasi.
b. Wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir supaya dapat
ditaksir umur kahamilan dan taksiran persalinan, yang dihitung dengan
menggunakan rumus dari Naegele :
TTP = ( hari pertama HT + 7 ) dan ( bulan HT + 3 )
c. Mual dan muntah ( nausea and vomiting )
1. Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan
pertama, karena sering terjadi pada pagi hari, disebut morning sickness ( sakit
pagi ). Bila mual dan muntah terlalu sering disebut hiperemesis.
2. Pengaruh estrogen dan progesterone terjadi pengeluaran asam lambung yang
Berlebihan.
3. Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi
4. Bila mual dan muntah terlalu sering disebut hiperemesis
5. Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang
d. Ngidam
Ibu hamil sering meminta makanan dan minuman tertentu terutama pada bulanbulan triwulan pertama.
e. Tidak tahan suatu bau-bauan
f. Sinkope atau pingsan
Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat bias pingsan.Bisa
terjadi juga karena gangguan sirkulasi ke daerah kepala ( sentral ) menyebabkan
( skemia susunan saraf dan menimbulkan sinkope atau pingsan. Keadaan ini
menghilan setelah umur kehamilan 16 minggu.
g. Tidak ada selera makan

Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, kemudian nafsu makan


timbul kembali.
h. Lelah
i. Payudara membesar, tegang, dan sedikit nyeri, disebabkan pengaruh estrogen
dan progesterone yang merangsang duktus dan alveoli payudara. Kelenjar
Mentgomeri terlihat lebih membesar.
j. Sering miksi
Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan
sering miksi. Pada triwulan kedua sudah menghilang.
k. Pigmentasi kulit
1. Sekitar pipi ( chloasma gravidarum )
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan
pigmentasi kulit.
2. Dinding perut
Strie lividae, strie nigra, linea alba makin hitam.
3. Sekitar payudara
Hiperpigmentasi areola mamae, puting susu makin menonjol, pembuluh
darah manifest sekitar payudara.
l. Epulish
Hipertrofi gusi disebut epuli dapat terjadi bila hamil.
m. Varises atau penampakan pembuluh darah vena.
Karena pengaruh dari estrogen dan progesterone terjadi penampakan pembuluh
darah vena, terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan
pembuluh darah terjadi disekitar genetalis dan eksterna, kaki, dan betis dan
payudara. Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang setelah
persalinan.
( Manuaba, 1998 : 125-126 )
( Sinopsis Obstetri, 1998 : 44-45 )
2. Tanda-tanda kemungkinan hamil
a. Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil.

b. Pada pemeriksaan dalam dijumpai :


Tanda hegar, tanda chadwicks, tanda piscaseck, teraba ballottement.
c. Pemeriksaan terbiologis kehamilan positif, kemungkinan positif palsu.
( Manuaba, 1998 : 126 )
3. Tanda pasti hamil
a. Gerakan janin dalam rahim
b. Terlihat / teraba gerakan janin, teraba bagian bagian janin
c. Denyut jantung janin
Didengar dengan stethoscope laenec, dicatat dan didengar dengan alat Doppler,
dicatat dengan fotoelektro kardiagram, dilihat dengan ultrasonografi.
d. Terlihat tulang-tulang janin pada foto roentgen.
( Rustam Mochtar, 1998 : 45 )
2.5 Diagnosis banding kehamilan
Pembesaran perut wanita tidak selama suatu kehamilan sehingga perlu dilakukan
diagnosis diantaranya :
a. Hamil palsu
Gejala dapat sama dengan kehamilan, seperti amenorea, perut membesar, mual,
muntah, air susu keluar, dan bahkan wanita ini merasakan gerakan janin, namun
pada pemeriksaan, uterus tidak membesar, tanda-tanda kehamilan lain dan reaksi
kehamilan negatif.
b. Mioma uteri
Perut dan rahim membesar, namun pada perabaan, rahim terasa padat, kadang
kala berbenjol-benjol. Tanda kehamilan negatif dan tidak dijumpai tanda-tanda
kehamilan lainnya.
c. Krista Ovarii
Perut membesar bahkan makin bertambah besar, namun pada pemeriksaan dalam,
rahim teraba sebesar biasa. Reaksi kehamilan negatif dan tanda-tanda kehamilan
lain negatif.
d. Kandung kemih penuh dan terjadi retensi urin. Pada pemasangan kateter keluar
banyak air kencing.

e. Hematometra
Uterus membesar karena terisi darah yang disebabkan hymen imperforata, sterosis
vagina atau servik.
2.6 Perubahan Anatomik dan Fisiologik pada Wanita Hamil
a. Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama di bawah pengaruh
estrogen dan progesterone yang kadarnya meningkat. Pembesaran disebabkan oleh
hipertrofi otot polos uterus, dan serabut-serabut kolagen yang ada menjadi
higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus dapat mengikuti
pertumbuhan janin.
Uterus pada wanita tidak hamil kira-kira sebesar telur ayam. Pada kehamilan
uterus, tumbuh secara teratur kecuali jika ada ganguan. Pada kehamilan 6 minggu
uterus membesar sebesar telur bebek, dan pada kehamilan 12 minggu kira-kira
sebesar telur angsa. Pada saat ini fundus uteri telah dapat diraba dari luar, di atas
simphisis.
Pada minggu-minggu pertama istmus uteri mengadakan hipertrofi seperti
korpus uteri. Hipertrofi ismus pada triwulan pertama membuat istmus menjadi
panjang dan lebih lunak ( tanda hegar ). Pada triwulan akhir ismus lebih nyata
menjadi bagian korpus uteri, dan berkembang menjadi segmen bawah rahim.
Servik uteri juga mengalami perubahan karena kadar estrogen yang
meningkat dan hipervaskulerisasi sehingga konsistensi servik menjadi lunak,
kelenjar-kelenjar di servik akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi
lebih banyak.
b. Indung telur Ovarium
Ovulasi terhenti, masih terdapat korpus luteum graviditas sampai
terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesterone.
c. Vagina dan Vulva
Akibat hormone estrogen mengalami perubahan pada vagina dan vulva.
Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah,
agak kebiru-biruan ( livide ). Tanda ini disbut tanda Chadwick. Warna porsio pun
tampak livid. Pembuluh-pembuluh darah alat genetalia interna akan membesar. Hal

ini dapat dimengerti karena oksegenasi dan nutrisi pada alat-alat genetalia tersebut
meningkat.
d. Dinding perut ( Abdominal Wall )
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya
serabut elastik di bawah kulit, sehingga timbul strie gravidarum. Bila terjadi
peregangan yang hebat, misalnya pada hidramnion dan kehamilan ganda, dapat
terjadi diastosis rekti bahkan hernia,kulit perut pada linea alba bertambah
pigmentasinya dan disebut linea nigra.
e. Mammae
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormone somatomammotropin,
estrogen, dan progesterone, dan adanya lemak disekitar kelompok alveolus. Papilla
mammae akan membesar, lebih tegak, dan tampak lebih hitam, seperti areola
mammae karena hiperpigmentasi. Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting
susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih, yang disebut kolostrum.
f. Volume dan Komposisi Darah
1. Volume darah meningkat sekitar 1500 ml. Peningkatan ini terdiri dari 1000
plasma dan kurang lebih 450 ml sel darah merah.
2. Peningkatan volume merupakan mekanisme protektif untuk :
a. Sistem vaskuler yang mengalami hipertrofi karena pembesaran uterus.
b. Hidrasi jaringan ibu dan janin yaang kuat saat ibu berdiri dan berbaring.
c. Cadangan cairan.
d. Melindungi ibu dan janin terhadap efek terganggunya pengembalian vena
dan efek selama persalinan.
3. Usia sel darah merah yang bersirkulasi lebih rendah selama paruh terakhir
kehamilan.
4. Komposisi darah
1. Terjadi peningkatan selama sel darah merah (normal 4 s/d 5,5 juta/mm 3)
pada wanita yang mengkonsumsi tablet. Fe terjadi 30%-33% selama hamil
aterm. Jika tidak hanya 17%

2. Meskipun eritroposis dipacu, konsentrasi Hb, eritrosit, dan hematrokit


menurun sedikit, dengan akibat viskositas darah menurun.
3. Kecenderungan koagulasi lebih karena peningkatan faktor peembekuan
(VII,VIII,IX,X, dan fibrinogen) dengan akibat meningkatkan resiko
trombosis.
g. Sistem kardiovaskular
1. Ukuran jantung dan membesar karena peningkatan beban kerja jantung.
2. Jantung dapat bergeser ke atas dan ke arah kiri berputar ke depan karena
tekanan yang terus meningkat akibat perkembangan rahim.
3. Cardiac out put meningkat daarii 5-7 lt/mnt pada kehamilan tua karena
peningkatan tahap istirahat jantung dan peningkatan volume daraah.
4. Tekanan uterus pada vena cava saat hamil telentang akan terjadi penurunan
tekanan darah sistolik 300 mmHg, curah jantung, dan terjadi pusing sampai
pingsan.
5. Edema dan varises dapat terjadi karena obstruksi vena iliaka dan vena cava
inferior.
6. Pengaruh pada tekanan darah : TD menurun pada TM I, terendah pada TM II
dan mende kali akhir kehamilan dan akaan kembaali seperti TM I.
h. Sistem Imunologi
1. Dalam kehamilan terjadi peningkatan jumlah leukosit berkisar 5000 s/d 12.000
ml. Perubahaan ini meliputi peningkaatan neutropil dan daya pembunuh
bakteri ; daya tahan terhadap virus tidak berubah.
2. Tingkatan Ig A, Ig G, dan Ig M menurun, kemungkinaan karena adanya
hemodilusi.
3. Titer antibodi humoral melawan beberapa virus (herpes, campak, influensa)
menurun tetapi sebanding dengan efeek hemodilusi.
i. Sistem Neurologi
Perubahan neurologik daapat mengakibatkan :
1. Perubahan sensori pada tungkai bawah karena kompresi saraf panggul.
2. Nyeri karena lordosis menyebabkan tarikan/kompresi akar saraf.
3. Edema saraf perifer yang menyebabkan CTS.

4. Akroestesia karena tarikan pleksus brakialis.


5. Nyeri kepala akibat ketegangan.
6. Nyeri kepala ringan sampai pingsan.
7. Hipokalsemia dengan akibat kram otot/tetani.
j. Sistem Urinaria
1. Aliran plasma ginjal dan laju filtrasi glomerolus meningkat pada awal
kehamilan 40% pada pertengahan gestasi sampai dengan akhir kehamilan
dengan mekanisme yang belum jelas.
2. Perubahan struktur ginjal akibat aktivitas dari hormonal, tekanan akibat
pembesaran uterus, dan peningkatan volume darah.
3. Dinding otot polos ureter mengalaami hipertropi, hiperplasi, dan relaksasi tonus
otot. Ureter memanjang daan berkelok.
4. Sering berkemih akibat peningkatan sensifitas kandung kemih, pada TM III
BAK lebih sering karena kepala sudah masuk PAP dan menekan kandung
kemih.
k.

Sistem Digestivus
Sepanjang malam ibu hamil kurang minum, sehingga tidak BAK akibatnya kadar
Beta HCG dalam darah meningkat sehingga terjadi mual Buang angin, kenbung
sendawa terjadi karena penurunan motilitas usus, menyebabkan bakteri memiliki
cukup waktu untuk menghasilkan gas, dan menelan udara.

l. Metabolisme
1. Dibutuhkan protein yang banyak untuk perkembangan fetus, alat kandungan,
payudara, dan badan ibu, serta untuk persiapan laktasi.
2. Karbohidrat
Seorang wanita hamil sering merasa haus, nafsu makan kuat, sering kencing,
dan kadang kala dijumpai glukosuria yang mengingatkan kita pada diabetes
melitus.
3. Metabolisme lemak

Kadar kolesterol meningkat sampai 350 mg atau lebih per 100 cc. Hormon
somatomamotropin mempunyai peranan dalam pembentukan lemak pada
payudara. Deposit lemak lainnya terdapat di badan, perut, paha dan lengan.
4. Metabolisme mineral
Kalsium : dibutuhkan rata-rata 1,5 gram sehari sedangkan untuk pembentukan
tulang-tulang terutama dalam trimester terakhir dibutuhkan 30-40
gram.
Fosfor

: dibutuhkan rata-rata 2 gram / hari

Zat besi : dibutuhkan tambahan zat besi 800 mg, atau 30-50 mg sehari.
Air

: Retensi air meningkat karena turunnya osmolaritas plasma.


Penurunan tekanan osmotik koloid menyebabkan terjadinya
oedema pada akhir kehamilan.

m. Sistem pernapasan
Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak dan pendek napas, terutama pada
usia kehamilan 32 minggu keatas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan
kearah diafragma akibat pembesaran rahim. Seorang wanita hamil selalu bernapas
lebih dalam. Yang lebih menonjol adalah pernapasan dada.
n. Kelenjar endokrin
Kelenjar tiroid : dapat membesar sedikit
Kelenjar hipofise : dapat membesar terutama lobus anterior
Kelenjar adrenalin : tidak begitu terpengaruh
o. Sistem Integumen
Strie gravidarum / tanda regangan disebabkan kerja adenokortikoid. Regangan
kadang menimbulkan sensasi mirip rasa gatal. Terjadi hiperpigmentasi lat-alat
tertentu akibat hormon

MSH (Melanophorre Stimulating Hormone) yang

meningkat yang dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Hiperpigmentasi biasa


terjadi di daerah pipi, dahi, dan hidung disebut Cloasma Gravidarum, selain itu
terjadi di aerola mammae.
p. Sistem Muskuloskeletal
a. Tulang

Perubahan titik pusat gravitasi bumi dan berat tubuh sehingga tulang vertebra
lordosis, sendi simfisis pubis menjadi lunak dan sendi sakrokoksigeal kendor.
b. Musculus
Tonus otot menurun karena pengikatan progesteron dan terjadi hipertrofi otot
sehingga uterus membesar.
2.7 Perubahan Psikologis pada wanita hamil
Kehamilan pada umumnya dianggap sebagai krisis dengan titik akhir yang jelas
ketika bayi dilahirkan. Kehamilan merupakan suatu transisi antara kehidupan sebelum
anak dilahirkan dan kehidupan setelah anak lahir.
1. Trimester I
a. Sebagian wanita mengalami kegembiraan karena mereka telah menyesuaikan diri
untuk membentuk hidup baru.
b. Calon ibu tidak merasa sehat benar dan umumnya mengalami depresi.
c. Karena emosi dan tubuh seharusnya berhubungan, perubahan fisik dapat
mempengaruhi emosi.
d. Ibu bersifat ambifalen, meskipun kehamilan yang direncanakan.
2. Trimester II
Biasanya lebih menyenangkan, telah menerima kehamilan dan dapat menggunakan
pikiran serta energi lebih konstruktif. Terjadi quickening ketika ibu merasakan
gerakan janin pertama kali menyababkan calon ibu memiliki dorongan psikologis
yang benar.
Lebih tenang, beradaptasi, sudah mulai menerima kehamilan
3. Trimester III
Ditandai dengan klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi.
Sekitar bulan ke-8 terdapat periode tidak semangat dan depresi, ketidaknyamanan
bertambah.
Kekhawatiran bertambah karena takut lahir cacat / tidak normal.
Reaksi calon ibu terhadap persalinan secara umum tergantung pada persepsinya
dan persiapannya.
( Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas, 1996 )

2.8 Ketidaknyamanan Umum dalam Masa Kehamilan dan Penanganannya


a. Rasa mual muntah
Penyebab : peningkatan hormon esterogen dan pengeluaran asam lambung akan
memicu terjadinya mual dan muntah.
Penanganan :
1. Makan sedikit-sedikit tetapi sering
2. Makan biskuit atau roti sebelum bangkit dari tempat tidur
3. Hindari makan berminyak
4. Bangun dari tempat tidur perlahan-lahan dan jangan langsung bergerak
b. Konstipasi
Penyebab : peningkatan hormon progesteron menyebabkan kontraksi usus melemah
sehingga penyerapan air di kolon semakoin lama
Penanganan :
1. Banyak makan makanan berserat seperti buah dan sayur
2. Banyak minum air putih
3. Segera buang air besar jika ada gangguan
4. Istirahat yang cukup
5. Buang air besar teratur
6. Senam
c. Nocturia
Penyebab :
Trimester I : Penekanan uterus yang semakin membesar ke kandung kemih
Trimester III : Kepala sudah masuk pintu atas panggul sehingga menekan kandung
kemih
Penanganan :
1. Kosongkan kandung kemih jika ada gangguan.
2. Perbanyak minum pada siang hari.
3. Batasi minum dengan bahan diuretik alami, seperti kopi, teh, cola, daan cafein.
d. Hipersalivasi
Penyebab : Peningkatan hormon esterogen dan pengeluaran asam lambung

Penanganan : Menghisap gula-gula agar ludah tidak terus-terusan dikeluarkan.


e. Oedema
Penyebab : Tekanan pada pembesaran uterus pada vena pelvic ketika duduk atau
pada vena cava inferior ketika berbaring.
Penanganan :
1.

Hindari posisi tegak untuk terlalu lama.

2.

Hindari kaos kaki yang terlalu ketat.

3.

Angkat kaki ketika duduk atau isstirahaat.

4.

Sering latih kaki untuk ditekuk saat duduk aataau


berdiri.

f. Sesak napas
Penyebab : uterus yang membesar menekan diafragma
Penanganan :
1. Secara periodik berdiri dan merentangkan lengan diatas kepala serta menarik
napas panjang.
2. Mendorong postur tubuh yang baik menggunakan intercostal breating ( bernapas
antar rusuk )
3. Mengatur laju dan dalamnya pernapasan pada kecepatan normal ketika sadar
akan perlunya hiperventilasi.
2.9 Konsep Ante Natal Care
A. Definisi
Antenatal care adalah penagwasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
Pengawasan antenatal adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasikan
keshatan mental dan fisik ibu hamil sehiungga mampu menghadapi persalinan,
masa nifas, persiapan laktasi dan kembalinya kesehatan reproduksi.
( Manuaba, 1998 )
B. Tujuan Pengawasan Antenatal
Tujuan Umum :

Mengenali seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama dalam
kehamilan, persalinan, dan nifas.
Tujuan Khusus :
1. Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam
kehamilan, persalinan, dan nifas.
2. Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini
mungkin
3. Menyiapkan psikologi ibu untuk menghadapi persalinan
4. Menyiapkan fisik ibu untuk menghadapi persalinan
5. Menurunkan angka morbiditas ibu dan anak
6. Memberikan nasehat tentang cara hidup sehari-hari, kehamilan, persalinan,
dan nifas.
C. Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
a. Pada trimester I sebelum minggu ke-14 : 1 kali
Kunjungan I :
1. Membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan
2. Mendeteksi masalah yang dapat diobati sebelum mengancam jiwa
3. Mendorong perilaku yang sehat ( nutrisi, kebersihan, istirahat )
b. Pada trimester II sebelum minggu ke-28 : 1 kali
Kunjunagn II : sama dengan trimester I ditambah kewaspadaan, pantau
tekanan darah, kaji oedema, periksa urineuntuk protein urine.
c. Pada trimester III antara minggu ke-26-36 : 1 kali
Kunjungan III : sama dengan trimester I dan II ditambah palpasi abdomen
untuk deteksi gemeli.
d. Pada trimester IV setelah minggu ke- 36
Kunjungan IV : sama dengan Trimester I, II, III ditambah deteksi letak
bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di
rumah sakit.
( Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal, 2000 )
2.10 Konsep Pemeriksaan Pengawasan Antenatal Meliputi :

A. Anamnesa
Data biologis, keluhan hamil, fisiologis, patologis ( abnormal )
B. Inspeksi dan pemeriksaan fisik diagnostic
Pemeriksaan seluruh tubuh secara baik dan legeartis : tekanan darah, nadi,
suhu, pernapasan, jantung, paru-paru, dan sebagainya.
C. Perkusi
Tidak begitu banyak artinya, kecuali bila ada sesuatu indikasi
D. Palpasi
1.

Ibu hamil disuruh berbaring terlentang, kepala dan bahu sedikit lebih
tinggi dengan memakai bantal. Pemeriksa berdiri di sebelah kanan ibu
hamil. Dengan sikap hormat lakukanlah palpasi bimanual terutama pada
pemeriksaan abdomen dan payudara.

2.

Palpasi perut untuk menentukan ;


Besar dan konsistensi rahim, bagian-bagian janin, letak, presentasi,
gerakan janin, kontraksi rahim Braxton-Hicks dan His.

3.

Cara palpasi ada bermacam-macam :


Menurut Leopold dengan variasi, menurut Knebel, menurut Budin dan
menurut Ahfeld.

E. Auskultasi
Digunakan stethoscope monoral (stetoscope obstetri ) untuk mendengarkan
denyut jantung janin. Yang dapat kita dengarkan adalah :
1. Dari janin
DJJ pada bulan ke 4-5, bising tali pusat, gerakan dan tendangan
janin
2. Dari ibu
Bising rahim, bising aorta, peristaltic usus.
F. Pemeriksaan dalam
Vaginal toucher ( VT ), Rectal toucher ( RT )
G. Pemeriksaan psikologis
Kejiwaan dalam menghadapi persalinan
H. Pemeriksaan Laboratorium

a.

Laboratorium rutin
Darah lengkap, urine lengkap, tes kehamilan

b.

Laboratorium khusus
Pemeriksan torch, pemeriksaan serologis, pemeriksaan fungsi hati dan
ginjal, pemeriksaan protein darah, pemeriksaan golongan darah,
pemeriksaan faktor Rh, pemeriksaan air ketuban, pemeriksaan infeksi
hepatitis ibu / bayi, pemeiksaan infeksi AIDS.

I. Diagnosis Kehamilan
a. Kehamilan normal
Tanpa keluhan, hasil pemeriksaan laboratorium baik.
b. Kehamilan denga resiko
Tinggi / sangat tinggi, yang meragukan, dan rendah
c. Kehamilan disertai penyakit ibu yang mempengaruhi janin
d. Kehamilan disertai komplikasi
e. Kehamilan dengan nilai nutrisi kurang
f. Diagnostik diferensial : amenorea skunder, pseudocyesis, tumor ginekologi
J. Pemeriksaan Rontgenologik
Pemeriksaan rontgenologik dipakai sebagai penunjang diagnostic bila
terdapat keragu-raguan pada pemeriksaan obstetric. Misalnya pada wanita
yang terlalu gemuk ( obesitas ), penderita yang tidak tenang ( nervous ), dan
dinding perut yang tegang. Untuk diagnosa kehamilan positif, bolah
dilakukan pada kehamilan 4-5 bulan dan akan tampak tulang-tulang janin.
K. Pemeriksaan laboratorium
Ibu hamil hendaknya diperiksa air kencing dan darahnya sekurang-kurangnya
2 kali selama kehamilan, sekali pada permulaan dan sekali lagi pada akhir
kehamilan.
L. Ultrasonografi
Dibandingkan dengan pemeriksaan rotgen, USG tidak berbahaya untuk janin,
karena memakai prinsip dasar ( bunyi ), Jadi, boleh dipergunakan pada
kehamilan muda. Pada layer dapat dilihat letak, gerakan, dan gerakan jantung
janin.

( Rustam Mochtar, 1998 )

2.11. Pemeriksaan Tuanya Kehamilan


1. Berdasarkan Tinggi Fundus Uteri
a. Sebelum bulan ketiga fundus uteri belum dapat diraba dari luar
b. Akhir bulan III ( 12 minggu ) 1-2 jari diatas symphisis
c. Akhir bulan IV ( 16 minggu ) pertengahan antara symphisis dan pusat
d. Akhir bulan V ( 20 minggu ) 3 jari bawah pusat
e. Akhir bulan VI ( 24 minggu ) setinggi pusat
f. Akhir bulan VII ( 28 minggu ) 3 jari atas pusat
g. Akhir bulan VIII ( 32 minggu ) pertengahan procesus xypoideus dan pusat
h. Akhir bulan IX ( 36 minggu ) sampai arcus costarum atau 3 jari bawah
procesus xypoideus.
i. Akhir bulan X ( 40 minggu ) pertengahan antara procesus xypoideus dan
pusat.
2. Menurut Mc. Donald
TFU dalam cm = tuanya kehamilan dalam bulan
2, 5 cm
TFU dalam cm
20

UK dalam bulan
5

23

26

30

33

Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan


I. PENGKAJIAN
Tanggal

: Untuk mengetahui kapan mulai dilakukan pengkajian pada klien

Jam

: Untuk mengetahui kapan mulai dilakukan pengkajian pada klien

A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama

: Nama ibu dan suami untuk mengenal, memanggil dan


menghindari terjadinya kekeliruan
(Cristina, 2000: 41)

Umur

: Umur ibu terutama pada ibu hamil. Bila umur lebih dari 3
tahun disebut primi tua gravida dan bila umur kurang dari 18
tahun disebut primi muda gravida. Wanita kurang dari 18 tahun
panggulnya

belum

cukup

pertumbuhannya,

sehingga

menyebabkan kesulitan untuk melahirkan. Wanita umurnya


lebih dari 35 tahun, badannya mungkin bisa kecapaian dan
kurang lentur. Wanita sudah umur 40 tahun, ada kemungkinan
akan kelambanan jiwanya.
( Pusdiknakes, 2000 : 143 )
Agama

: Ditanyakan untuk mengtahui kemungkinan pengaruhnya


terhadap kebiasaan pasien terhadap asuhan yang diberikan.
Dengan diktehuinya agama pasien, akan memudahkan bidan
melakukan pendekatan di dalam melaksanakan asuhan
kebdianan.
(Depkes RI, 2002 : 14)

Suku bangsa

: Untuk mengtahui dari suku mana ibu berasal dan memudahkan


dalam memberikan komunikasi antara petugas kesehatan dan
ibu untuk mengadakan persiapan dan agar nasehat kita nanti
dapat diterima dan dimengerti oleh ibu/keluarga.

Pendidikan

: Tingkat penyampaian komunikasi yang diberikan tergantung


pada

tingkat penegtahuan, dan sebagai dasar dalam

memberikan asuhan dengan hal ini sangat mempengaruhi


keefektifan dalam memberikan asuhan kepada klien.
Pekerjaan

: Untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial ekonomi


klien dan apakah pekerjaan ibu/suami dapat mempengaruhi
kesehatan klien atau tidak.

Penghasilan

: Untuk mengetahui status ekonomi penderita dan mengetahui


pola kebiasaan yang dapat mempengaruhi kesehatan klein.

Alamat

: Untuk mengetahui tempat tinggal klien dan menilai apakah


lingkungan

cukup

aman

bagi

kesehatannya

serta

mempermudah untuk melakukan kunjungan ulang.


2. Alasan datang
Mengetahui alasan klien mengapa datang ke klinik yaitu untuk memeriksakan
kehamilannya.
3. Keluhan utama
Mengetahui keluhan yang dirasakan klien saat ini, seperti perdarahan, nyeri
kepala, sering kencing, dan lain-lain.
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Meliputi penyakit yang pernah dialami, penyakit yang sedang diderita dan
mendapat pengobatan yang sedang atau pernah dilakukan. Hal ini penting
diketahui untuk melihat kemungkinan adanya penyakit-penyakit yang menyertai
dan yang dapat mempengaruhi kehamilannya, sehubungan dengan keadaan ibu
yang lemah pada waktu kehamilan dan setelah melahirkan. Penyakit tersebut
antara lain : jantung, kencing manis, darah tinggi, paru-paru, asma, dan penyakit
kuning.
5. Riwayat kesehatan keluarga

Untuk mengetahui apakah dalam anggota keluarga ada yang mempunyai penyakit
menular, seperti paru-paru dan penyakit kuning, dan apakah dalam keluarga ada
yang memiliki penyakit menurun seperti kencing manis, kelainan pembekuan
darah, dan asma. Serta apakah dalam keluarga ada yang memiliki riwayat
kehamilan kembar.
( Manuaba, 1998 :265 )
6. Riwayat haid
Untuk mengetahui umur berapa pertama kali ibu mendapatkan haid, bagaimana
siklusnya, lama haid, banyaknya darah haid serta flour albus,dan apakah ada
keluhan saat haid, sehingga diketahui keadaan alat reproduksi ibu apakah ada
kelainan atau tidak.
Meliputi berapa kali menikah, lama menikah, dan berapa usia pertama kali ibu
menikah dan apakah ibu berganti-ganti pasangan atau tidak ( apakah ibu memiliki
resiko dalam IMS atau tidak )
7. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Untuk mengetahui bagaimana kehamilan, persalinan dan nifas yang terdahulu
apakah pernah ada komplikasi atau penyulit dan apakah berjalan dengan baik.
8. Riwayat kehamilan sekarang
Berapa kali periksa dan dimana, apakah ibu masih merasakan gerakan janin dan
sejak kapan ibu merasakan gerakan janin, apakah saat hamil saat ini ibu pernah
mengalami perdarahan, nyeri kepala hebat, muntah-muntah yang hebat, dan tidak
merasakan gerakan janin. Apakah saat ini ibu memiliki keluhan pada
kehamilannya. Apakah ibu pernah suntik TT, berapa kali dan saat kehamilan
berapa bulan ibu suntik TT, dan saat periksa ibu diberi apa saja oleh petugas
kesehatan.
9. Riwayat KB
Ditanyakan apakah ibu pernah menggunakan KB, berapa lama, apakah ada
keluhan selama pemakaian dan apa rencana KB selanjutnya.
10. Pola kebiasaan sehari-hari

Sangat penting ditanyakan untuk mengetahui pola nutrisi, eliminasi, istirahat,


aktifitas, personal hygiene, rekreasi, dan kebiasaan yang dilakukan ibu selama
dirumah.
11. Data psikososial
Untuk mengetahui psikologi ibu, hubungan sosial ibu dalam keluarga, masyarakat
dan tenaga kesehatan.

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum

: baik

Kesadaran

: composmentis

Tekanan darah

: 90/60-140/90 mmHg

Suhu

: 36,5-37,50C

Nadi

: 60-100 x / menit

Pernafasan

: 16-24 x / menit

2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Rambut

: bersih, hitam

Kepala

: tidak ada benjolan

Mata

: simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterus

Telinga

: simetris, bersih tidak ada serumen

Hidung

: bersih, tidak ada polip

Bibir dan mulut : bibir lembab, tidak stomatitis, tidak pucat, lidah bersih,
tidak ada caries pada gigi
Leher

: tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid,kelenjar limfe, dan


vena jugularis

Payudara : simetris, tidak tampak ada benjolan


Abdomen : tidak tampak benjolan, tidak ada luka bekas operasi, pembesaran
perut sesuai usia kehamilan.
Ekstremitas : gerakan normal, tidak ada oedem, tidak ada varises

Integumen : bersih, turgor kulit baik


b. Palpasi
Kepala

: tidak teraba ada benjolan

Leher

: tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, tidak teraba


pembesaran limfe dan vena jugularis

Payudara : tidak teraba ada benjolan abnormal dan colostrum belum keluar.
Abdomen : Leopold I

: TFU setinggi pusat ( 24 cm )

Ekstremitas atas dan bawah : tidak oedem, tidak ada varises


c. Auskultasi
Abdomen

: DJJ 120-160 x / menit, teratur

d. Perkusi
Reflek patella kiri dan kanan baik
3. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium, USG, Hb

II. IDENTIFIKASI MASALAH / DIAGNOSA


Diagnosa yang ditentukan harus berdasarkan data subyektif dan data obyektif
yang ditemukan pada ibu.
Dx : Ny. ... G... P..... Ab.... umur kehamilan 24 26 minggu janin tunggal, hidup,
intrauterin dengan kehamilan normal.
Ds : Ibu mengatakan terlambat haid sejak bulan ......, HPHT tanggal.......... dan ibu
mengatakan usianya sekarang .... tahun serta ibu mengatakan dapat merasakan
gerakan janin sejak usia kehamilan .... bulan.
Do : Keadaan umum

: baik

Kesadaran

: composmentis

TTV

: Tekanan darah

: 90/60-140/90

Suhu

: 36,5-37,50C

Nadi

: 60-100x/menit

RR

: 16-24x/ menit

Tinggi fundus uteri : setinggi pusat ( 24 cm )

DJJ : 120-160 x / menit, teratur

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


Masalah potensial yang mungkin terjadi pada kehamilan ini.
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Menentukan tindakan yang akan segera dilakukan berdasarkan pada masalah
potensial yang terjadi ( kolaborasi dengan dokter atau tenaga kesehatan lainnya )
V. INTERVENSI
Dx : Ny. ... G....P.....Ab.... umur kehamilan 24 26 minggu janin tunggal, hidup,
intrauterin dengan kehamilan normal.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan ibu dapat mengerti tentang
kondisi dirinya dan janinnya, kehamilan berjalan normal sampai aterm dan
ibu dapat melahirkan dengan normal serta tidak ada komplikasi selama
kehamilan.
Kriteria hasil : Keadaan umum

: baik

Kesadaran

: composmentis

TTV

: Tekanan darah

: 90/60-140/90

Suhu

: 36,5-37,50C

Nadi

: 60-100x/menit

RR

: 16-24x/ menit

Peningkatan berat badan selama hamil : 6,5-16 kg


Tinggi fundus uteri : sesuai usia kehamilan
DJJ : 120-160 x / menit, teratur

Intervensi :
1. Lakukan pendekatan terapeutik pada ibu
R/ Ibu lebih kooperatif terhadap petugas
2. Beritahu hasill pemeriksaan pada ibu
R/ Ibu mengerti tentang kondisi ibu dan janinnya
3. sarankan ibu untuk makan-makanan yang mengandung gizi yang seimbang
R/ Makanan seimbang dapat meningkatkan daya tahan ibu dan pemenuhan nutrisi
pada ibu dan janin.
4. Sarankan pada ibu untuk menjaga kebersihan diri dengan mandi sehari 2 kali,
menggosok gigi stiap kali mandi, mengganti pakaian setiap kali kotor dan
mengganti celana dalam setiap terasa lembab kalau bisa sehari 2 kali.
R/ Bila kebersihan ibu terjamin ibu pun akan merasa nyaman dan terhaindar dari
Infeksi.
5. Sarankan pada ibu untuk minum obat atau vitamin tambah darah sehari 1 tablet
dan tidak boleh diminum dengan air teh kalau bisa menggunakan air jeruk.
R/ Tablet Fe dapat mengatasi atau memenuhi kebutuhan zat besi dalam tubuh ibu
dan janin. Bila diminum dengan air teh maka absorbsi Fe ( zat besi ) tidak
terjadi.
6. Sarankan pada ibu untuk tidak bekerja yang terlalu berat, kalau bisa banyak
istirahat.
R/ Ibu perlu istirahat yang banyak dan menjaga keselamatan janinnya.Bila ibu
kecapekan maka energi ibu berkurang dan berpengaruh pada janinnya.
7. Anjurkan ibu kembali kontrol 1 minggu lagi tanggal 9 Juli 2008.
R/ Mengetahui perkembangan kesehatan janin dan ibu.
VI. IMPLEMENTASI
Dilakukan sesuai dangan intervensi yang telah dibuat. Rencana menyeluruh seperti
yang diuraikan diatas secara efisien dan aman.
VII. EVALUASI

Dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keefektifan dan keberhasilan dari asuhan
yang telah diberikan dengan mengacu pada

BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
Tanggal

: 2 Juli 2008

Jam

: 11.20 WIB

A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama

: Ny. E

Nama suami : Tn. B

Umur

: 20 tahun

Umur

: 23 tahun

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Suku

: Jawa

Suku

: Jawa

Pendidikan : SMA

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

Pekerjaan

: TNI AD

Penghasilan : -

Penghasilan

: Rp 1.500.000,-

Alamat

Alamat

: Jl. Tinalan Barat

: IRT
: Jl. Tinalan Barat
Surabaya

Surabaya

2. Alasan datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
3. Keluhan utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan pada kehamilannya, hanya akhir akhir ini
ibu sering kencing.
4. Riwayat kesehatan yang lalu

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti paru paru,
penyakit kuning dan ibu tidak menderita penyakit kronis seperti jantung, ginjal
serta tidak pernah menderita penyakit menurun seperti asma, kencing manis, dan
tekanan darah tinggi.
5. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan pada saat ini tidak sedang menderita penyakit menular seperti
paru paru, penyakit kuning dan ibu tidak menderita penyakit kronis seperti
jantung, ginjal serta tidak pernah menderita penyakit menurun seperti asma,
kencing manis, dan tekanan darah tinggi. Dan selama hamil ibu tidak pernah
dilakukan tindakan operatif.
6. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dari keluarga ibu dan keluarga suami tidak mempunyai riwayat
kehamilan kembar serta tidak ada yang menderita penyakit menular seperti paru
paru, penyakit kuning dan tidak ada yang menderita penyakit kronis seperti
jantung, ginjal serta tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti asma,
kencing manis, dan tekanan darah tinggi.
7. Riwayat haid
Menarche

: 13 tahun

Siklus

: 28 hari, teratur

Jumlah

: hari pertama sampai hari ke-3, 3 pembalut penuh konsistensi cair


warna merah bau anyir. Hari ke-4 sampai hari ke-6, 2 pembalut
warna merah kecoklatan.

Bau

: anyir

Lama

: 5-6 hari

HPHT

: 18 Januari 2008

Fluor albus

: tidak ada

Keluhan

:-

8. Riwayat perkawinan
Menikah

: 1 kali

Umur pertama kali menikah : 19 tahun


Lama

: 1 tahun

Jumlah anak : 9. Riwayat kehamilan sekarang


Trimester I

:Ibu mengatakan terlambat haid sejak bulan Februari


kemudian

melakukan tes kehamilan sendiri di rumah dan

hasilnya positif lalu ibu segera memeriksakan di bidan dan ibu


mendapatkan vitamin. Selama trimester I ibu tidak memiliki
keluhan apa-apa.
Trimester II

:Ibu mengatakan baru memeriksakan kehamilannya ini di


rumah sakit tingkat III Brawijaya dan ibu mengatakan tidak
memiliki keluhan apa-apa. Ibu merasakan gerakan janin sejak
usia kehamilan 4,5 bulan.

10. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah ikut KB. Ibu mengatakan rencana KB setelah
melahirkan adalah KB suntik 3 bulanan.
11. Pola kebiasaan sehari-hari
Pola Kebiasaan
Nutrisi

Sebelum Hamil
Selama Hamil
Makan 3 kali sehari dengan Makan 3 kali sehari dengan
komposisi nasi, sayur, lauk, komposisi nasi, lauk, sayur,
terkadang makan buah. Dan dan kadang makan buah dan
selalu habis. Minum 6 7 minum susu. Dan selalu habis.
gelas per hari. Tidak ada Minum 6 7 gelas per hari.
pantangan terhadap makanan Tidak ada pantangan terhadap
seperti alergi telur dan ikan makanan seperti alergi telur

Eliminasi

laut.
dan ikan laut.
BAB sehari 1 kali dengan BAB sehari 1 kali dengan
konsistensi

lunak,

warna konsistensi

lunak,

warna

kuning. BAK 5 6 kali kuning. BAK 7 -8 kali sehari


sehari dengan warna kuning, dengan warna kuning, jernih.
Istirahat

jernih.
Ibu istirahat malam 6 8 Ibu istirahat malam 6 8 jam,
jam, pada siang hari 1 2 pada siang hari 1 2 jam
jam

Aktivitas

Ibu

bekerja

di

melaksanakan

rumah Ibu

bekerja

rumah

pekerjaan melaksanakan

pekerjaan

rumah tangga setiap hari rumah

tangga

seperti mencuci, memasak, seperti

mencuci,

dan membersihkan rumah.

dan

setiap

hari

memasak,

membersihkan

Tetapi
Personal higiene

di

rumah.

pekerjaannya

tidak

terlalu berat.
Ibu mandi 2 kali sehari, dan Ibu mandi 2 kali sehari, dan
menggosok gigi setiap kali menggosok gigi setiap kali
mandi dan keramas 2 hari mandi dan keramas 2 hari
sekali, mengganti pakaian sekali,

mengganti

setiap

kali

kali

mengganti
Rekreasi

kotor
celana

sehari 1 kali.
Ibu
nonton

TV

dan setiap

dalam mengganti

kotor
celana

dan
dalam

sehari 2 kali.
dan Ibu nonton TV dan mengobrol

mengobrol dengan tetangga dengan


jika ada waktu luang.

pakaian

tetangga

jika

ada

waktu luang.

12. Data psikososial dan spiritual


a. Psikologi

: Ibu mengatakan ibu dan keluarga senang dengan kehamilan ini


serta mengharapkan kehamilan ini.

b. Sosial

: Ibu mengatakan tinggal dengan suaminya dan kedua orang


tuanya, ibu juga berhungan baik dengan saudara dan tetangga.
Ibu juga berhubungan baik dengan tenaga kesehatan.

c. Spiritual

: Ibu mengatakan beragama Islam selalu melaksanakan sholat 5


waktu dan berjamaah dengan keluarga jika ada waktu.

13. Latar belakang sosial budaya


Ibu mengatakan ibu selalu berobat ke petugas kesehatan atau Puskesmas terdekat bila
sakit, tidak ada kebiasaan pantang terhadap makanan, dan tidak pernah minum jamujamuan dan tidak percaya dengan tahayul.

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum

: baik

Kesadaran

: composmentis

Tekanan darah

: 119 / 73 mmHg

Pernafasan

: 22 x / menit

Nadi

: 80 x / menit

Suhu

: 36,70C

Tinggi badan

: 160 cm

BB sekarang

: 58 kg

BB sebelum hamil

: 50 kg

2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Rambut

: bersih, warna hitam

Wajah

: tidak pucat

Mata

: simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterus

Hidung

: bersih, tidak ada polip, tidak ada secret

Telinga

: bersih, simetri, tidak ada serumen

Mulut

: bibir tidak kering, bersih, tidak ada caries pada gigi, tidak ada
stomatitis

Leher

: tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid, limfe, dan vena


jugularis

Payudara : simetri, putting susu menonjol, ada hiperpigmentasi areola


mamae dan papilla mamae.
Abdomen : tidak terdapat luka bekas operasi, ada pembesaran perut sesuai
usia kehamilan.

Ekstremitas : atas : simetris, tidak ada cacat, tidak oedem, kuku dan jari tidak
pucat.
bawah : simetris, tidak ada oedem, tidak ada varises, tidak cacat.
b. Palpasi
Leher

: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran vena


jugularis, dan tidak ada pembesaran limfe.

Payudara : tidak terdapat benjolan, colostrum belum keluar


Abdomen : Leopold I

: TFU setinggi pusat ( 24 cm )

Ekstremitas atas dan bawah : tidak oedem


c. Auskultasi
Abdomen

: DJJ 144 x / menit, teratur

d. Perkusi
Reflek patella kiri dan kanan baik
3. Pemeriksaan penunjang
USG
TP : 25 Oktober 2008
TBJ : ( TFU-11 ) x 155 = ( 24-11 ) x 155 = 2015 gram
II. IDENTIFIKASI MASALAH / DIAGNOSA
Dx : Ny E GI P0000 Ab000 umur kehamilan 24 26 minggu janin tunggal, hidup,
intrauterin dengan kehamilan normal.
Ds : Ibu mengatakan terlambat haid sejak bulan Januari, HPHT tanggal 18 Januari
2008 dan ibu mengatakan usianya sekarang 20 tahun serta ibu mengatakan
dapat merasakan gerakan janin sejak usia kehamilan 4,5 bulan.
Do : Keadaan umum

: baik

Kesadaran

: composmentis

Tekanan darah

: 119 / 73 mmHg

Pernafasan

: 22 x / menit

Nadi

: 80 x / menit

Suhu

: 36,70C

Tinggi badan

: 160 cm

BB sekarang

: 58 kg

BB sebelum hamil : 50 kg

Palpasi

: Leopold I : TFU setinggi pusat ( 24 cm )

Auskultasi

: DJJ : 144 x / menit, teratur

TP

: 25 Oktober 2008

TBJ : ( TFU-11 ) x 155 = ( 24-11 ) x 155 = 2015 gram


III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
V. INTERVENSI
Dx : Ny E GI P0000 Ab000 umur kehamilan 24 26 minggu janin tunggal, hidup,
intrauterin dengan kehamilan normal.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan ibu dapat mengerti tentang
kondisi dirinya dan janinnya, kehamilan berjalan normal sampai aterm dan
ibu dapat melahirkan dengan normal serta tidak ada komplikasi selama
kehamilan.
Kriteria hasil : Keadaan umum

: baik

Kesadaran

: composmentis

TTV

: Tekanan darah

: 90/60-140/90

Suhu

: 36,5-37,50C

Nadi

: 60-100x/menit

RR

: 16-24x/ menit

Peningkatan berat badan selama hamil : 6,5-16 kg


Tinggi fundus uteri : sesuai usia kehamilan

DJJ : 120-160 x / menit, teratur


Intervensi :
1. Lakukan pendekatan terapeutik pada ibu
R/ Ibu lebih kooperatif terhadap petugas
2. Beritahu hasill pemeriksaan pada ibu
R/ Ibu mengerti tentang kondisi ibu dan janinnya
3. sarankan ibu untuk makan-makanan yang mengandung gizi yang seimbang
R/ Makanan seimbang dapat meningkatkan daya tahan ibu dan pemenuhan nutrisi
pada ibu dan janin.
4. Sarankan pada ibu untuk menjaga kebersihan diri dengan mandi sehari 2 kali,
menggosok gigi stiap kali mandi, mengganti pakaian setiap kali kotor dan
mengganti celana dalam setiap terasa lembab kalau bisa sehari 2 kali.
R/ Bila kebersihan ibu terjamin ibu pun akan merasa nyaman dan terhaindar dari
Infeksi.
5. Sarankan pada ibu untuk minum obat atau vitamin tambah darah sehari 1 tablet
dan tidak boleh diminum dengan air teh kalau bisa menggunakan air jeruk.
R/ Tablet Fe dapat mengatasi atau memenuhi kebutuhan zat besi dalam tubuh ibu
dan janin. Bila diminum dengan air teh maka absorbsi Fe ( zat besi ) tidak
terjadi.
6. Sarankan pada ibu untuk tidak bekerja yang terlalu berat, kalau bisa banyak
istirahat.
R/ Ibu perlu istirahat yang banyak dan menjaga keselamatan janinnya.Bila ibu
kecapekan maka energi ibu berkurang dan berpengaruh pada janinnya.
7. Anjurkan ibu kembali kontrol 1 minggu lagi tanggal 9 Juli 2008.
R/ Mengetahui perkembangan kesehatan janin dan ibu.
VI. IMPLEMENTASI
Dx : Ny E GI P0000 Ab000 umur kehamilan 24 26 minggu janin tunggal, hidup,
intrauterin dengan kehamilan normal.

1. Melakukan pendekatan terapeutik pada ibu dengan ramah menanyakan


keluhan keluhan yang mungkin dirasakan.
2. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu yaitu keadaan ibu dan janin dalam
keadaan sehat, dengan hasil :
Tekanan darah

: 119 / 73 mmHg

Pernafasan

: 22 x / menit

Nadi

: 80 x / menit

Suhu

: 36,70C

Auskultasi

: DJJ : 144 x / menit, teratur

3. Menyarankan pada ibu untuk makan makanan yang bergizi dengan menu
seimbang 4 sehat 5 sempurna seperti nasi, lauk, sayur, buah dan kadang susu.
4. Menyarankan pada ibu untuk menjaga kebersihan diri dengan mandi sehari 2
kali, menggosok gigi setiap kali mandi, mengganti pakaian setiap kali kotor
dan mengganti celana dalam setiap terasa lembab kalau bisa sehari 2 kali.
5. Menyarankan pada ibu untuk minum obat atau vitamin tambah darah sehari 1
tablet dan tidak boleh diminum dengan air teh kalau bias dengan air jeruk.
6. Menyarankan pada ibu untuk tidak bekerja yang terlalu berat, kalau bisa
banyak istirahat.
7. Menganjurkan ibu kembali kontrol 1 minggu lagi tanggal 9 Juli 2008.
VII. EVALUASI
Tanggal : 2 Juli 2008-09-05
Jam

: 11.30 WIB

1. Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan dari petugas tentang kondisi


dirinya dan janinnya.
2. Ibu mengatakan akan berusaha untuk makan makanan yang bergizi dan minum
susu.
3. Ibu mengatakan akan selalu menjaga kebersihan dirinya
4. Ibu mengatakan akan berusaha minum tablet penambah darah yang diberikan
oleh bidan setiap hari.
5.

Ibu mengatakan akan mengurangi kerja berat untuk menjaga diri dan janinnya.

6. Ibu mengatakan akan datang kontrol lagi sesuai jadwal 1 minggu lagi yaitu
tanggal 9 Juli 2008.

BAB IV
PEMBAHASAN
Kehamilan merupakan masa dimana dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 10 hari) dihitung dari hari pertama haid
terakhir. Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta
perubahan sosial di dalam keluarga. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan
normal dan menghasilkan kelahiran bayi yang sehat dan cukup bulan melalui jalan lahir
namun kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Pembahasan merupakan analisa dalam meninjau antara kesenjangan dengan teori
yang ada dengan tinjauan kasus, pada tanggal 2 Juli 2008 dilakukan pengkajian pada Ny
E GI P0000 Ab000 umur kehamilan 24 26 minggu janin tunggal, hidup, intrauterin
dengan kehamilan normal, ini sesuai prosedur tidak ada kesenjangan teori dengan
prakteknya, terbukti semua anamnesa sudah terkaji dengan baik. Pada pengambilan
diagnosa dan identifikasi masalah tidak terjadi kesenjangan pula baik melalui teori
dengan hasilnya karena pengangkatan diagnosa sesuai kasus.
Faktanya Ny. N berada dalam trimester II kehamilannya, dari seluruh hasil
pemeriksaan tidak didapat adanya kelainan atau ketidaknormalan dalam kehamilannya.
Pada dasarnya wanita hamil trimester II dengan usia kehamilan 24-26 minggu biasanya
mual muntah sudah mulai hilang dan nafsu makan mulai meningkat, hal ini masih
dinyatakan dalam batas normal, Ibu dapat menjalankan KIE yang diberikan oleh petugas
kesehatan dengan baik sehingga ibu dapat menjalani masa kehamilannya dengan baik
tanpa disertai dengan adanya komplikasi, maupun gangguan dalam kehamilan. Ibu dapat
menjaga kesehatan pada saat kehamilannya dengan secara rutin melakukan pemeriksaan
kehamilan di petugas kesehatan dan selalu waspada terhadap tanda-tanda bahaya dalam
kehamilan
Dan dari semua yang didapat sesuai dengan teori pada leteratur yang dibaca
penyusun. Sejauh langkah I sampai IV tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.
Dalam langkah V dan VI yaitu intervensi dan implementasi penulis tidak menemukan
kesenjangan antara teori dan praktek. Dan pada evaluasi juga tidak ada kesenjangan
antara teori dan praktek.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kehamilan adalah masa mulai dari hasil konsepsi sampai lahirnya janin,
lamanya 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 10 hari ) dihitung dari hari pertama haid
terakhir. Dalam asuhan kebidanan pada Ny. E mulai langkah I sampai VII sesuai
dengan prinsip manajemen kebidanan Varney. Pada langkah pengkajian sudah
didapatkan tanda pasti kehamilan seperti terdengarnya BJA, terasanya gerakan janin
oleh ibu dan adanya janin pada pemeriksaan USG serta pembesaran perut sesuai
dengan usia kehamilan . Berdasarkan data yang didapatkan maka diagnosa yang
ditegakkan adalah GI P0000 Ab000 umur kehamilan 24 26 minggu janin tunggal,
hidup, intrauterin dengan kehamilan normal.
Intervensi yang diberikan pada kasus ini adalah sama dengan intervensi yang
ditentukan. Pada terakhir evaluasi didapatkan ibu mulai mengerti dan mau
melaksanakan apa yang telah dianjurkan oleh petugas.
5.2 Saran
1. Bagi petugas kesehatan
a. Diharapkan dalam memberikan asuhan / pelayanan kesehatan sesuai dengan
kebutuhan klien.
b. Diharapkan petugas mempunyai pengetahuan dan kemampuan serta
ketrampilan dalam melakukan tindakan asuhan kebidanan pada klien.
c. Memberi waktu kepada klien dan keluarga untuk bertanya serta memberikan
keterangan dan informasi yang jelas dan tepat.
2. Bagi keluarga
a. Keluarga diharapkan selalu bekerjasam dengan perugas kesehatan dalam
proses pelayanan kesehatan sehingga asuhan dapat bekerja dengan baik.
b. Memenuhi ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkan oleh suatu BPS / RB
/ RS.

c. Melaksanakan saran dan petunjuk yang diberikan oleh petugas kesehatan


d. Segera datang / memeriksakan diri kepada petugas kesehatan jika mengalami
suatu kelainan atau ketidaknyamanan.

DAFTAR PUSTAKA
Mansoer, Arif dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta : Media alscutapius
Manuaba, Bagus Gde.1998. Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan dan KB untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 2. Jakarta : EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Sastrawinata, Sulaiman. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung : UNPAD

You might also like