You are on page 1of 37

JANGAN MENYANGKA JIKA DIRI MANUSIA HANYA BERUNSUR SATU JENIS ROH

SAJA
-MENGENAL HAKEKAT DIRI MANUSIA DAN SIFATNYA
-MENGAPA MANUSIA DISEBUT TUHAN SEBAGAI MAKHLUK YANG PALING
SEMPURNA?
-MENGAPA MANUSIA DICIPTAKAN DARI BAHAN TANAH?
roh7

Salam sejahtera sahabat,semoga kita semua selalu dalam kebaikan dan selalu dalam limpahan
kasih sayang-Nya.
*Sebuah rahasia dahsyat tentang Roh yang selama ini sulit dianalogikan,namun kini berhasil
terungkap secara ringkas*
MOHON DIBACA SECARA PERLAHAN UNTUK KEPADATAN PEMAHAMAN,Ambil
manfaatnya,dan sangat mengharap saran dan kritik untuk menyempurnakan sedikit hal-hal yang
masih belum tepat.
Pendahuluan.
Dari seluruh karya tulis yang saya hadirkan buat para sahabat selama ini,maka mengintisarikan
tulisan yang berkaitan dengan keberadaan ROH yang tengah anda baca saat ini sungguh
merupakan sebuah pekerjaan menyusun tulisan yang terberat dan ter-rumit dibanding dengan
tulisan-tulisan yang saya persembahkan sebelumnya,Sedangkan telah jelas didalam AlQuran,Allah Taala menyatakan,bila ilmu tentang keberadaan ROH ini yang dapat diungkap
pengetahuannya kepada para hamba-Nya,hanyalah sedikit saja.
Dan mereka bertanya padamu tentang al-ruh. Katakan, al-ruh itu urusan Tuhanku. Dan tidaklah
kamu diberi al-ilm kecuali sedikit. (QS. 17:85).
Namun demikian semoga pengetahuan tentang ROH yang sedikit ini cukuplah menjadikan kita
mampu memetik hikmahnya dan menjadikannya sebagai wahana menuju kesadaran penuh
memahami akan tanda-tanda Kebesaran dan Kekuasaan-Nya.Maka dengan dilandasi niat hati
yang tulus memohon hidayah serta petunjuk kepada Allah Taala semata dan kemudian menggali
lebih banyak hikmah lagi dari buah karya tulisan para ulama alim,dan menyusunnya dengan
seksama,maka tulisan ini berhasil saya intisarikan dalam metode bahasa yang mengarah pada
pendekatan yang rasional serta mudah untuk dipahami oleh kita yang awam ini.Amin.
1

KENALI UNSUR ROH UTAMA DALAM DIRI MANUSIA YANG MENJADIKAN


KEBERADAANNYA ADA :
Aku,engkau,kalian atau kita manusia,dikatakan ada atau exist keberadaannya jika memenuhi
unsur-unsur zat kehidupan yang terpadu di dalam diri.Maka,ternyata unsur yang terdapat dalam
diri manusia itu tidak hanya terdiri dari satu jenis ROH saja dengan Jasad.Tetapi ternyata
manusia memlilki berbagai unsur Roh.
PENJABARAN TENTANG RUH (ROH) :
Dalam bahasa Arab Kata ruh berasal dari bahasa Al-Quran Al-Ruh dengan akar kata RAWAU-HA (R-W-H),yang bermakna pancaran zat kehidupan yang menggerakkan suatu makhluk
ciptaan-Nya menjadi hidup, yang berasal dari zat Kemaha Hidup-Nya, (Al-Hayyi),Rabb,Tuhan
semesta alam, atau dalam perbendaharaan bahasa Indonesia kata RUH hanya dapat
diterjemahkan dengan ROH,atau yang dikenal dengan sebutan NYAWA
Ini satu-satunya karakter bahasa yang tidak dimiliki oleh tata bahasa manapun di dunia, kata AlRuh berasal dari kalimat Al-Quran,yang kemudian hanya dapat diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia dengan terjemahan,ROH,dalam bahasa Ibrani adalah RUACH, dalam bahasa
Yunani diterjemahkan sebagai Pneuma,dan dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai
SPIRIT,
Maka terjemahan secara umum bahwa roh adalah :
Daya /pancaran kehidupan yang tidak kelihatan,yang memberikan kehidupan kepada semua
makhluk hidup.
Dalam versi Al-Kitab Nasrani,Ruh adalah daya kehidupan yang akan kembali ke asalnya, yaitu
Allah.(Ayub 34:14, 15; Mazmur 36:9),
Maka dalam Al-Quran diberitakan bahwa seluruh unsur jati diri manusia pada akhirnya bakal
kembali kepada Tuhannya.
Wahai jiwa yang tenang, kembalilah pada Tuhanmu dengan ridha dan diridhai. Maka masuklah
ke dalam golongan hamba-hamba-Ku dan masuklah ke sorga-Ku. (QS. 89.Al-Fajr:27-30).
Kemudian dalam bahasa sehari-hari kita,juga mengenal adanya sebutan, Jiwa,sukma,Ruh
kudus, Roh Jahat,roh gentayangan,dll.Apakah semua itu?
Maka,tiap manusia itu memiliki 4 elemen / unsur utama zat kehidupan yang menempel atau
berpadu di dalam dirinya,bahkan beberapa ulama meyakini bahwa 4 elemen ruh itu sebagai
tergolong makhluk yang ditiupkan (dijadikan unsur) oleh Allah SWT,pada diri manusia
2

tersebut ketika tercipta atau terlahir,sedangkan pada nafs-nafs lain yang terdapat dalam diri
manusia,maka disebut sebagai unsur yang dibekalkan,karena merupakan jenis sifat :
BERIKUT BERBAGAI UNSUR DAN JENIS-JENIS ROH UTAMA YANG BERSEMAYAM
DALAM DIRI MANUSIA :
Unsur manusia terdiri dari :
roh3
1. AR-RUH AL-IDHOFI atau RUH AL-HAYAT / RUH SEGALA SUMBER KEHIDUPAN
(bentuk halus/gaib/tidak kasat mata)
2. AL-JASAD / FISIK (Ruh bentuk MATERI / BENDA yang dipengaruhi oleh ruang dan waktu)
3.AR-RUH AL-AQL atau ruh intelektual manusia (bentuk halus/gaib/tidak kasat mata)
4.AR-RUH AN-NAFSIY (Ruh kepribadian/Ego) atau Ruh angan/kesadaran (bentuk
halus/gaib/tidak kasat mata),
Maka mereka telah kembali kepada kesadaran dan lalu berkata: Sesungguhnya kamu sekalian
adalah orang-orang yang menganiaya (diri sendiri), (QS.21. Al Anbiyaa':64)
I.AR-RUH AL-IDHOFI :
-Ruh Al-Idhafi atau Ruh Al-Hayat atau bahasa kita menyebutnya Nyawa :
Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia
menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali
bersyukur.
(QS.32. As Sajdah:9)
-Adalah roh utama manusia,karena roh inilah maka manusia dapat hidup. Bila roh tersebut keluar
dari raga, maka manusia yang bersangkutan akan mati jasadnya. Roh ini sering disebut
NYAWA.
-Roh Al-Idhofi merupakan sumber kehidupan dan keberadaan adanya manusia,Dan roh Al-Idhofi
ini mempengaruhi roh-roh lainnya.Maka ketika manusia masih dalam keadaan belum mengalami
kematian namun salah satu jenis roh yang lain keluar dari raga, maka roh Al-Idhofi ini tetap akan
tinggal didalam jasad,sehingga manusia tetap hidup/bernyawa.
-Bagi hamba Tuhan yang telah sampai pada tingkat kedekatan Irodat Ilahi atau telah mencapai
maqam MAKRIFAT,maka dapat mengenali roh nya sendiri ini dengan penglihatan
kebatinannya(Al-Bashirah). Ia berujud mirip diri sendiri, baik rupa maupun suara serta segala
sesuatunya. Bagai berdiri di depan cermin. Meskipun roh-roh yang lain juga demikian, tetapi kita
dapat membedakannya dengan roh yang satu ini.Alamnya Ruh Al-Idhofi berupa nur terang
benderang dan rasanya sejuk tenteram (bukan dingin).Inilah Ruh yg dikatakan akan kembali
kepada Tuhannya saat manusia mati atau dicabut nyawanya.
3

(Menurut Syeikh Naem As-Saufi dalam kitab Mengenal Ruh : Bermula dari Ruh Idhafi itu maka
daripadanya asalnya Jawahir(perwujudan). Ada pun Ruh Idhafi itu ialah Nuktah. Yang
mengadakan Nuktah itu Zat Allah yang Maha Suci,Maka Roh Idafi itulah izin Allah(tiupan
sebagian Ruh Al-Quds-Nya) didalam diri kita. Maka Ruh Idhafi itulah dinamakan Ujud Idhafi.
Maka Ruh Idhafi itulah dinamakan Nyawa Muhammad, Nyawa Adam, Nyawa orang-orang
Mukmin dan Nyawa kepada Ruhani. Maka kenyataan Ruh Idhafi itulah bersumber dari Ruhul
Quddus. Maka kenyataan Ruhul Quddus itu ialah Ruhani. Kenyataan Ruhani itu ialah Nafas kita.
Maka ada pun Ruh Idhafi itu didalam diri. Maka Hakeqat itu diri, dan diri itu didalam Idhafi).
Ruh Al-Idhofi ini terdiri dari :
1. Roh Al-Qudus (Roh Kudus /Roh Suci) dan Roh Al-Hayat (Nyawa):
-Roh Al-Qudus adalah merupakan manisfestasi difusi Ruh suci yang bersumber dari Ruh-Nya
yang Maha Al-Hayyu Al-Qayyum,yang ditiupkan langsung oleh Tuhan kepada makhluk-Nya
yang tertentu,yang adalah dikhususkan untuk makhluk pilihan-Nya.
-Sedangkan Roh Al-Hayat yang sering disebut NYAWA ini,adalah roh nyawa kehidupan yang
bersumber (baca:bagian) dari Roh Kudus-Nya tersebut yang ditiupkan kepada seluruh
makhluk ciptaan Allah baik Malaikat,Jin,Manusia umum yang lahir/tercipta dan merasakan
hidup baik di alam dunia maupun alam ghaib lainnya (termasuk tumbuhan dan hewan).
Maka perbedaan Roh Qudus dengan Roh Al-Hayat adalah bahwa :
-Roh Qudus tidak ditiupkan kepada makhluk/manusia umum tapi hanya ditiupkan Roh AlHayat,sedangkan yang ditiupkan langsung Roh Qudus-Nya ini diantaranya adalah :
HAMBA-HAMBA TUHAN YANG DITIUPKAN DENGAN RUH AL-QUDUS :
a.Jibril (Malaikat),
Katakanlah: Ruhul Qudud,(Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan benar,
untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar
gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).(QS. 16. An Nahl:102)
b.Adam,yaitu pada penciptaan langsung dahulu,
Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya Ruh -Ku; maka
hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya.
(QS.38. Shaad:72)

c.Nabi Isa,yaitu tatkala Ibundanya tanpa suami namun dapat mengandung dan melahirkan Nabi
Isa AS:
(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan
kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan Ruhul Qudus...(QS. 5. Al
Maaidah:110),
Ayat senada silahkan renungi : (QS.Al-Baqarah :87 dan 253)
d.Nabi Muhammad SAW.yang disebut Ruh Al-Amin,adalah esensi dari Nur Muhammad yg
merupakan cikal bakal penciptaan segala sesuatu kehidupan makhluk-Nya,maka justru Roh
Qudus yang paling tertinggi derajatnya justru yang ditiupkan pada jiwa Muhammad SAW.
Dari sabda Rasulullah Saw :
(Aku dari Allah dan sekalian mukmin dariku.)
-Firman Allah Swt. dalam hadis qudsiy:
Innallaaha khalaqa ruuhi nabiyyika shalallaahu `alaihi wasallam min dzaatihi
(Sesungguh-Nya Allah menciptakan ruh/Nur Muhammad Saw. itu dari Zat-Nya/Nurillah.)
Selengkapnya silahkan renungi dalam-dalam riwayat Nur Muhammad ini pada link berikut :
-http://kelanadelapanpenjuruangin.wordpress.com/2013/07/12/the-effulgence-of-mohammednur-muhammad/
(Jadi tiupan ruh Al-Qudus tidak hanya disematkan/ditiupkan pada Isa anak maria saja tapi juga
pada Jibril,Adam dan Muhammad SAW).
2.Roh Rabani ,
-Adalah Ruh Jiwa yang selalu menangisi diri teringat akan Tuhannya,yang selalu meratap
memanggil-manggil Rabb nya.
Dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (nafsy dirinya sendiri).(QS.75. Al
Qiyaamah:2)
(Bila kita berhasil menguasainya maka kita tak mempunyai kehendak apa-apa. Hatipun terasa
tenteram).
3. Roh Nurani :

-Roh ini dibawah pengaruh roh-roh Al-Idhofi. Roh Nurani ini mempunyai pembawa sifat terang.
Karena adanya roh ini menjadikan manusia yang bersangkutan jadi terang hatinya. Kalau Roh
Nurani meninggalkan tubuh maka orang tersebut hatinya menjaid gelap dan gelap pikirannya.
-Roh Nurani ini hanya menguasai nafsu Mutmainah saja. Maka bila manusia ditunggui Roh
Nurani maka nafsu Mutmainahnya akan menonjol, mengalahkan nafsu-nafsu lainnya.
Hati orang itu jadi tenteram, perilakunyapun baik dan terpuji. Air mukanya bercahaya, tidak
banyak bicara, tidak ragu-ragu dalam menghadapi segala sesuatu, tidak protes bila ditimpa
kesusahan.Senyum tangis suka duka,bahagia maupun menderita dipandang sama.
4. Roh Rahmani (Roh Cinta Kasih):
-Roh dibawah kekuasaan Roh Al-Idhofi pula. Roh ini juga disebut Roh Pemurah,yang
merupakan manifestasi dari Zat-Nya yang Ar-Rahman dan Ar-Rahim.Roh ini mempengaruhi
manusia bersifat sosial,dan berkasih sayang(roh cinta).
Oleh karena adanya unsur Roh cinta inilah maka manusia dapat saling merasakan timbulnya rasa
cinta dan sayang,yaitu pada suami sitri,sahabat,keluarga dan antar sesama orang-orang yang
bernurani.
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari
jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya
diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.(QS.30. Ar Ruum:21)
Darimana datang ruh cinta ini?
Maka ayat berikut yang mengisahkan riwayat Nabi Musa dengan Firaun adalah menyiratkan
asal datangnya ruh cinta ini.
..Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku, (QS.20.
Thaahaa:39)
Jelas sekali bahwa manusia terdapat unsur Ruh Cinta yang berasal dari Dzat Ar-Rahman ArRahim-Nya.
II.AL-JASAD :
Terdiri dari :
1. Jasmani / Jasad / Tubuh /daging :

Bahwa salah satu elemen manusia itu adalah Jasad/jasmani yang terdiri dari cangkang atau
prototype tulang yang diselubungi daging beserta seluruh komponen system
metabolismenya,yang asal usulnya berasal dari tanah.
Dialah yang menciptakan kamu dari tanah,.. (QS.40.Al Mumin:67)



Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang
berasal) dari Lumpur hitam yang diberi bentuk. (QS.15.Al-Hijr:26)
-Maka seluruh aktifitas dan mekanisme perkembangan tubuh manusia ini tetap di bawah
kekuasaan Roh Al-Idhofi. yang menguasai seluruh peredaran darah dan urat syaraf serta
memberi energi listrik pada pergerakan/kerja paru-paru dan jantung.
-Karena adanya roh yang menguasai jasad/jasmani ini maka manusia dapat merasakan adanya
rasa sakit, lesu, lelah, segar dan lain-lainnya. Bila Roh Al-Idhofi yang menguasai badan ini
keluar dari raganya, maka ditusuk jarumpun tubuh tidak terasa sakit atau tubuh dalam keadaan
mati rasa.
-Roh jasmani ini menguasai nafsu amarah dan nafsu hewani. Nafsu hewani ini memiliki sifat dan
kegemaran seperti binatang, misalnya: malas, suka setubuh, serakah, mau menang sendiri dan
lain sebagainya.
2. Al-Nabati An-Nafsiy (Gen , Cikal Bakal) .
Unsur Al-Nabati dalam diri manusia jika menurut bahasa ilmiahnya adalah Gen atau
DNA,seperti yang disiratkan dalam ayat-Nya :
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah
bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar.
Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?
(QS.41. Fushshilat:53)
Pada kalimat Sanurihim ayatina yg bermakna Tuhan menghadirkan tandatanda,kemudian sambungannya,Fi Anfusihim yang bermakna ,Sesuatu unsur inti yang
tanda-tandanya terdapat dalam diri manusia,maka pesan penjabarannya dari ayat tersebut
adalah :

Bahwa didalam unsur manusia terdapat suatu tanda-tanda inti zat manusia (lebih kecil dari
atom),yang tak akan hilang yang dengan inti itu maka sesuatu yang diam,yang mati dapat
tumbuh/dihidupkan kembali,yang semua itu sebagai memperlihatkan tanda-tanda kekuasaanNya.
7

Dengan apa zat itu dapat diperlihatkan?maka tentu dengan ilmu pengetahuan.Dan jelas sekali
ilmu pengetahuan modern telah menemukan adanya unsur Gen,ya DNA itulah yang dimaksud
dalam Al-Quran.
APA ITU DNA ?
dna
-DNA, kepanjangan dari Deoxyribo Nucleic Acid, merupakan asam nukleat yang menyimpan
semua informasi tentang genetika. DNA inilah yang menentukan jenis rambut, warna kulit dan
sifat-sifat khusus dari manusia. DNA umumnya terletak di dalam inti sel.
Secara garis besar, peran DNA di dalam sebuah sel adalah sebagai materi genetic, artinya DNA
menyimpan cetak biru bagi segala aktivitas sel. Ia mengandung perintah-perintah yang
memberitahu sel bagaimana harus bertindak. Ia juga menentukan bagaimana sifat organisme
diturunkan dari suatu generasi ke generasi berikutnya.
Selebihnya silahkan kunjungi link tentang DNA :
http://kesehatan707.blogspot.com/2012/05/apa-itu-dna.html
-http://www.arrahmah.com/news/2013/02/17/subhanallah-ayat-suci-dalam-kromosommanusia.html
Ketika manusia mati,adalah terjadinya suatu peristiwa dimana terjadi pelepasan unsur-unsur atas
satu kesatuan pada diri manusia,yakni terpisahnya roh-roh kehidupan seperti yang dijelaskan
diatas dengan jasad/badannya,maka yang terjadi pada jasad/fisik adalah kembali melebur
menjadi tanah yang memang asal usul bahannya dari sana.
Kemudian Dia mengembalikan kamu ke dalam tanah dan mengeluarkan kamu (daripadanya
pada hari kiamat) dengan sebenar-benarnya.
(QS. 71. Nuh:18)
Namun ada satu unsur yang tak akan hilang pada diri manusia ketika lainnya melebur menjadi
tanah,yaitu unsur An-Nafsiy atau Gen/DNA.
Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami aka mengembalikan
kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain.(QS. 20.
Thaahaa:55)
Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu melainkan
hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja. Sesungguhnya Allah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat.(QS.31. Luqman:28)
-Maka hakekat manusia mengapa berasal dari tanah ini yang ternyata adalah bahwa ada
keterkaitan sejarah riwayat masa lalu ketika Tuhan menciptakan Makhluk dari bangsa Jin yang
8

bukan berasal dari tanah namun menjadi khalifah dimuka bumi yang kemudian malah membuat
kerusakan tanah/bumi sehingga bumi menangis bahwa zatnya hanya dikotori oleh bangsa Jin
dahulu.
Maka kemudian Tuhan menjanjikan pada tanah ketika mencipta manusia bahwa nanti akan
dikembalikan lagi dan bahkan mendapat kemuliaan tinggal disyorga sebagai penghargaan pada
unsur tanah.Hingga bahkan tanah/bumi menjadi bangga karena telah dihadirkannya manusia
mulia yang juga dibangga-banggakan oleh penduduk langit termasuk Malaikat dan Bouraq.
Siapa manusia mulia itu,Beliau adalah Muhammad SAW yang hadir memuliakan bumi pertiwi.
Lihat selengkapnya pada riwayat MAKHLUK-MAKHLUK SEBELUM MANUSIA,pada link
berikut :
http://kelanadelapanpenjuruangin.wordpress.com/2013/07/06/makhluk-makhluk-sebelummanusia/?fb_source=pubv1
IV.Ruh Al-AQL (Ruh Intelektual):
-Adalah Ruh kesadaran dan akal pikir yang terdapat dalam unsur (dalam jiwa diri) manusia yang
disematkan oleh Sang Pencipta.
Allah menyediakan bagi mereka azab yang keras, maka bertakwalah kepada Allah hai orangorang yang mempunyai aqal, (yaitu) orang-orang yang beriman. Sesungguhnya Allah telah
menurunkan peringatan kepadamu.
(QS.65. Ath-Thalaaq:10)
(QS.26. Asy-Syuaraa':28)
Elemen Ruh Al-Aql inilah yang membedakan antara makhluk manusia dengan tumbuhan dan
binatang.Artinya tumbuhan dan binatang tidak dibekali Ruh ini,hanya dibekali Ruh Al-Hayat dan
Nafs-nafs sifat ego.
Namun ternyata justru Ruh Aql ini yang jarang di pergunakan oleh kebanyakan manusia.
Atau apakah kamu mengira bahwa KEBANYAKAN mereka itu mendengar atau memahami.
Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari
binatang ternak itu). (QS.25.Al Furqaan:44)
Ayat senada :
(QS.40. Al Mumin:57)
Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) sembahyang, mereka menjadikannya
buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang
tidak mau mempergunakan akal.
(QS.5. Al Maaidah:58),
9

Ancaman bagi yang tidak mem-fungsikan aqal yang telah dianugerahkan Tuhan pada manusia :
Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan
kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.(QS.10. Yunus:100)
V.Ruh An-NAFSIY (Roh REWANI atau SUKMA):
roh5Ruh ini terdiri dari :
1-Roh Rewani (Sukma):
-Ialah roh yang menjaga raga manusia.Ketika manusia hidup dan dalam keadaan sadar serta
sehat atau terjaga,maka ruh Rewani /sukma ini komplit nempel ( menyatu) pada diri manusia,
-Bila roh Rewani ini keluar dari tubuh maka orang yang bersangkutan menjadi tidak sadar atau
tidur.Maka orang akan terjaga kembali ketika roh Rewaninya ini merasuk kembali ke tubuhnya.
-Juga ketika orang dalam keadaan tidur kemudian bermimpi berjumpa dengan arwah seseorang
dialam mimpinya, maka roh Rewani dari orang yang bermimpi itulah yang
menjumpainya,bahkan dapat melakukan komunikasi dialamnya tersebut. Jadi mimpi itu hasil
kerja roh Rewani yang mengendalikan alam bawah sadar manusia. Roh Rewani ini juga di
bawah kekuasaan Roh Idofi. Jadi kepergian Roh Rewani dan kehadirannya kembali diatur oleh
Ruh Al-Idhofi.




Allah memegang jiwa (nafs) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di
waktu tidurnya. Maka Dia, tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia
melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian
itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir. (QS.39.Az-Zumar:42)
-Oleh karena itu makanya kita sering dengar orang bilang bahwa kalau orang sedang tidur seperti
kaya mati saja ,namun bagi yang tertidur kadang merasa angan dirinya dapat menari-nari terbang
bebas kealam luas.
-Maka Ruh Rewani ini merupakan pokoknya Ruh Angan,alam bawah sadar,Roh Rewani adalah
duplikat jasad dalam bentuk halus atau SUKMA dalam bahasa kebatinan Jawa.
(Itulah mengapa pada komunitas ahli supranatural dapat memiliki ilmu yang disebut,Ngerogoh
Sukma alias mampu melakukan perjalanan kebatinan dan mampu berkomunikasi dengan arwah
orang-orang yang sudah meninggal,dengan makhluk astral lain atau bahkan mampu melakukan
komunikasi jarak jauh/telepati dialam kebatinan).
-Maka ketika manusia mati yg terjadi adalah :
10

Ia hanya kehilangan fisik,dan Ruh Al-Idhafinya,sedangkan Jiwa,aqal dan angannya masih hidup
dialam sana,maka oleh karena itulah di kehidupan sehari-hari,kita dapat mengenal adanya desas
desus hal-hal gaib,hantu,roh gentayangan,penampakan,mati suri,masuk ke alam
astral,dll,sungguh semua itu sebenarnya dapat dijelaskan.
2. Roh Rohani /Ruh Ego:
Pada Ruh Ar-Ruhani inilah yang merupakan sarana Tuhan dalam mengilhamkan qalbu manusia
untuk menggunakan insting memilih jalan negatif atau jalan positif.
Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
(QS.91. Asy Syams:8)
-Roh inipun juga dikuasai oleh roh Al-Idhofi. Karena adanya roh Rohani ini, maka manusia
memiliki kehendak dua rupa. Kadang-kadang suka sesuatu, tetapi di lain waktu ia tak
menyukainya. Roh ini mempengaruhi perbuatan baik dan perbuatan buruk. Roh inilah yang
menempati pada sifat-sifat/nafsy bakat manusia,sebagai berikut :
Kenali unsur diri Manusia yang pada penciptaan manusia telah disematkan 2 (dua) Nafs/Sifat
utama :
I. Unsur Nafs Kiri (Cenderung Negatif) / Nafs Fujurah:
Yang dapat menimbulkan / mengarahkan perilaku manusia pada nafs-nafs keburukan/kefasikan
sbb :
1.An-Nafs Al-Hayawaniyyah.
2.An-Nafs Al-Musawwillah
3.An-Nafs Al-Ammarah
4. Nafsu Al-Lawwamah (Nafs ganda yang dapat menghantar ke negatife dan positif)
5. Nafsu Supiyah (Nafs ganda yang dapat menghantar ke negatife dan positif)
II. Unsur Nafs Kanan (Nafsyu positive / At-Taqwa :
Yang dapat menimbulkan / mengarahkan perilaku manusia pada nafs-nafs kebajikan/ketaqwaan
sbb :
1.An-Nafs An-Nafsyaniyyah
2.An-Nafs Al-Mulhammah
3.An-Nafs Al-Muthmainnah
Baca selengkapnya tentang Nafsy-nafsy yg terdapat dalam diri manusia di link berikut :
11

http://kelanadelapanpenjuruangin.wordpress.com/2013/07/25/anasir-anasir-manusia-yangdisematkan-saat-diciptakan-tuhan/
Kalau manusia ditinggalkan oleh roh rohani ini, maka manusia itu tidak mempunyai nafsu lagi,
sebab semua nafsu manusia itu roh rohani yang mengendalikannya. Maka, kalau manusia sudah
bisa mengendalikan roh rohani ini dengan baik, ia akan hidup dalam kemuliaan. Roh rohani ini
sifatnya selalu mengikuti penglihatan yang melihat. Dimana pandangan kita tempatkan, disitu
roh rohani berada,namun sebaliknya jika manusia cenderung mengumbar nafsyu negatifnya saja
maka keadaan manusia tersebut akan jatuh ke dalam derajat rendah (bahkan lebih rendah dari
binatang).
Dengan demikian telah kita pahami bahwa diri manusia itu terdapat unsur 9 (Sembilan) ROH
yakni :
1.Ruh Al-Hayat
2.Ruh Rabbani
3.Ruh Nurani
4.Ruh Rahmani
5.Ruh Al-Jasad
6.Ruh An-Nabati
7.Ruh Al-Aql
8.Ruh Rewani / Sukma
9.Ruh Rohani / Ego.
Roh1
LANTAS APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN JIWA ?
Maka dari keseluruh unsur Ruh berikut jasad yang melekat pada diri manusia,itulah satu
kesatuan unsur/wujud yang disebut JIWA,yang mengejawantahkan akan adanya keberadaan
jatidiri manusia tersebut baik dalam keadaan hidup atau sesudah matinya.
Dan jiwa pada masing-masing diri seseorang itu,diwakili oleh sebutan namanya masing-masing
yang bersifat abadi atau yang disebut,Ism
Maka Jiwa mewakili nama dan nama mewakili karakter serta spirit ruh dari orang yang
bersangkutan,oleh karena itu demikianlah mengapa nama seseorang itu tak akan pernah musnah
biarpun meninggal,tetap saja namanya tak akan hilang,contoh si Badrun meninggal,maka tak
akan ganti panggilan menjadi si Bolang,maka tetap saja akan di panggil namanya dengan
Badrun,hanya saja ada tambahan gelar Almarhum didepan namanya.maka dengan demikian
nama adalah sebutan/gelar JIWA seseorang.
Dari semua ayat yang menyebutkan tentang jiwa dalam Al-Quran,maka sekaligus merupakan
definisi tegas tentang jiwa itu sendiri.
12

-Berikut ayat yang mendefinisikan tentang jiwa,yang mengejawantahkan keseluruhan unsur zat
manusia secara utuh ketika hidup :
Berjihadlah dengan harta dan jiwamu. (QS.49. Al Hujuraat:15)
Artinya:Berjuanglah dijalan-Nya dengan segenap kemampuan yg dimiliki dari seluruh unsur
jasmani dan ruhaninya.
Juga pada : (QS.40. Al Mumin:17) , (QS.31. Luqman:28)
Pada contoh bait lagu,coba ingat-ingat akan sebuah lagu nasional,yang berbunyi :
Bagimu negeri,jiwa raga kami.,
Atau pada sebuah pelaksanaan program pemerintah ketika diadakan Sensus Penduduk,maka
dikatakan Cacah Jiwa,satuannya adalah jiwa.(bukan cacah orang atau cacah manusia,kan?)
Maka demikianlah semua itu mengejawantahkan sebagai bentuk utuh manusia itu sendiri yang
terdiri dari unsur ruh -ruh seperti tersebut diatas,atau keseluruhan jasmani dan ruhaninya.
-Berikut ayat yang mendefinisikan tentang jiwa,yang mengejawantahkan jatidiri manusia ketika
setelah matinya :
Hai jiwa yang tenang.(QS. 89. Al-Fajr:27)
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa firman Allah ini turun berkenaan dengan Hamzah
yang gugur (mati) sebagai syahid.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Buraidah.)
-Berikut ayat yang mendefinisikan tentang jiwa,yang mengejawantahkan jatidiri manusia ketika
di alam akherat (Setelah alam kubur):
Dan disempurnakan bagi tiap-tiap jiwa (balasan) apa yang telah dikerjakannya dan Dia lebih
mengetahui apa yang mereka kerjakan.(QS. 39. Az Zumar:70)
KEADAAN UNSUR JIWA MANUSIA MENURUT ALAM KEHIDUPANNYA :
1.KETIKA MANUSIA MASIH HIDUP DIALAM DUNIA :
-Maka keseluruh unsur zat manusia yang terdiri dari Ruh-ruh Al-Idhofi,Jasad,Aql dan An-nafsiy
beserta seluruh sifat Nafs-nafs nya,semua melekat atau komplit bersemayam dalam jati diri jiwa
manusia.
2.KETIKA MANUSIA SEDANG DI CABUT NYAWANYA (meninggal) :
-Adalah saat proses dilepasnya seluruh unsur Ruh halus ,ruh-ruh kehidupan pada diri manusia
dari jasadnya.
13

-Pada peristiwa ini maka keadaan manusia ybs seolah mengalami mati rasa,ketidak
sadaran,diam,ditusuk benda tajampun akan diam,disiksa orangpun tak akan larikarena apa?
karena ruhnya sedang dilepaskarena nafs-nafsnya sedang mengalami pelepasan dari jasadnya.
-Kemudian dalam riwayat ketika manusia sudah sampai ajalnya dan sedang dicabut nyawanya,
(sakarotul maut) diriwayatkan,dalam alam jiwanya mengalami sakit sangat luar biasa,karena
adanya suatu proses pelepasan unsur-unsur ruh kehidupan dengan badannya.
Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya
memukul muka dan belakang mereka (dan berkata): Rasakanlah olehmu siksa neraka yang
membakar, (tentulah kamu akan merasa ngeri).(QS. 8.Al-Anfaal:50)
2.KETIKA MANUSIA MENJALANI KEHIDUPAN DIALAM KUBUR/BARZAH :
-Ketika manusia telah berada hidup dialam kubur/Barzah,maka Unsur yang lepas atau
meninggalkan jiwanya adalah hanya jasadnya,karena jasad/fisiknya melebur menjadi
tanah,sedangkan unsur ruh-ruh lainnya seperti :
Ruh Al-Idhofi, Al-Aql dan Ruh An-Nafsiy nya dikembalikan lagi oleh Allah setelah manusia
dibenamkan ke dalam liang lahat dan menjalani kehidupan baru dialam dikubur.
Maka dengan demikian kala manusia berada dialam kubur,Gen atau DNA nya
mengalami/merasakan hidup kembali dalam dimensi alam halus dengan Ruh-ruh yang
dikembalikan lagi yakni Ruh Al-Idhofi,Ruh Al-Aql dan Ruh An-Nafsiy nya (Sukma)
-Oleh karena itulah ada istilah Merasakan siksa kubur,menangis,menyesali diri,dan ingin kembali
ke dunia,dll
Berikut informasi dari ayat Al-Quran tentang adanya siksa kubur :
Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang,dan pada hari terjadinya Kiamat.
(Dikatakan kepada malaikat): Masukkanlah Firaun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat
keras.(QS.40. Al Mumin:46)
Riwayat tentang adanya siksa kubur silahkan renungi pada link berikut :
-http://tanbihul_ghafilin.tripod.com/siksaalamkubur.htm
-http://www.sabah.org.my/mns/allPDF/nov06/TAZKIRAH%2070%20311006%20Kebenaran
%20Azab%20Kubur.pdf
3.KETIKA MANUSIA DI ALAM AKHERAT SETELAH KIAMAT DAN DIBANGKITKAN :
-Maka diri manusia akan dikembalikan lengkap dengan jiwa raganya,utuh sediakala seperti
bentuk ketika hidup dialam dunia,karena Allah menyatukan kembali seluruh unsur ruh dengan
jasadnya.
14

Silahkan perhatikan ayat berikut :


Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan
sempurna.
(QS. 75.Al-Qiyaamah:4)
4.KETIKA MANUSIA BERADA DI ALAM TEMPAT KEMBALI AKHIR :
-MANUSIA YANG BERADA DIALAM SYORGA :
Juga diri manusia akan dikembalikan dengan jiwa yang utuh sediakala seperti bentuk ketika
hidup dialam dunia,karena Allah menyatukan kembali seluruh unsur ruh Al-Idhofi,Jasad,Aql dan
An-nafsiy dengan jasadnya.
Silahkan perhatikan ayat berikut :
Wahai jiwa yang tenang, kembalilah pada Tuhanmu dengan ridha dan diridhai. Maka masuklah
ke dalam golongan hamba-hamba-Ku dan masuklah ke sorga-Ku. (QS.89.Al-Fajr:27-30).
Di dalam Syorga itu ada buah-buahan yang banyak untukmu yang sebahagiannya kamu
makan.
(QS. 43. Az Zukhruf:70 s/d 73)
Ayat diatas menggambarkan keadaan manusia di dalam syorga lengkap dengan unsur ruhani dan
jasmani,karena ada aktifitas jasadiyah seperti makan,minum,merasakan,dll sama seperti ketika di
alam dunia,hanya Nafs-nafs keburukan saja yang telah dilepaskan seluruhnya,karena dalam
syorga tidak ada dendam dan sakit hati dan tidak ada sifat-sifat kesia-siaan.
-MANUSIA YANG BERADA DI ALAM NERAKA :
Di alam Neraka,maka diri manusia juga akan dikembalikan lengkap dengan jiwa raganya,utuh
sediakala seperti bentuk ketika hidup dialam dunia,karena Allah menyatukan kembali seluruh
unsur ruh Al-Idhofi,Jasad,Aql dan An-nafsiy dengan jasadnya.
Silahkan perhatikan ayat berikut :
Dan tahukan kamu apa huthamah itu? (Yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan,
yang (membakar) sampai ke hati. (Q.S. al-Humazah: 5-7)
Di hadapannya ada jahanam dan dia akan diberi minuman dengan air nanah, diminumnya air
nanah itu dan hampir dia tidak bisa menelannya dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari
segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati; dan dihadapannya masih ada azab yang berat. (Q.S.
Ibrahim: 16-17)
15

Ayat diatas menggambarkan keadaan manusia di siksa dalam Neraka lengkap dengan unsur
ruhani dan jasmaninya,karena ada aktifitas jasadiyah seperti makan,minum,merasakan,dll,hanya
saja semuanya berbentuk api dan kesengsaraan,sama seperti ketika di alam dunia,hanya Nafsnafs Muthmainnah,Al-Mardiyyah dan Ar-Radhiyahnya saja yang tidak ikut ke neraka,karena
didalam neraka tidak ada sifat kedamaian,ketenteraman dan kesenangan.
MANUSIA
torekot naksobandiah
MENGENAL HAKEKAT DIRI MANUSIA DAN UNSURNYA :
Kita selama ini memahami keberadaan manusia hanya sebatas makhluk yang diciptakan Tuhan
dari bahan tanah kemudian cukup melakukan penghambaan dan beribadah hanya kepada-Nya
saja,kemudian bagi yang taat akan masuk syorga dan bagi yang ingkar akan berakhir dineraka.
Padahal ternyata setelah dilakukan pendalaman dari berbagai sumber ulama alim dan menginti
sarikannya lebih dalam lagi,maka bahwa hakekat keberadaan manusia sebagai makhluk ciptaan
Tuhan yang lebih mulia dibanding dengan makhluk ciptaan lainnya ini sungguh memuat makna
lain yang lebih luas,yang akan menuntun kepada kita (bagi yang mau merenunginya) ini,menuju
pada sebuah kesadaran yang lebih dahsyat akan makna sebuah rasa syukur yang teramat sangat
kepada Tuhannya dengan sebenar-benar runduk sujud syukur yang dalam lagi dan akan membuat
kita lebih khidmat lagi menyadari siapa diri kita yang sungguh tak ada sebutir-butirnya tepung
diri kita dibanding dengan karunia Tuhan yang telah diberikan kepada manusia.
(pada kesadaran lain akan timbul rasa malu teramat sangat kita kepada Tuhan,jika kita hanya
menjadi makhluk sampah yang tak pernah mempersembahkan sesuatu bakti kepada-Nya).
Mari kita telusuri siapa sesungguhnya diri kita.
MENGAPA MANUSIA DISEBUT TUHAN SEBAGAI MAKHLUK YANG PALING
SEMPURNA?
Manusia makhluk paling sempurna dan mulia?
Ah,sepertinya omong kosong.Realitasnya dalam kehidupan dunia saat ini begitu memprihatinkan
menyaksikan ulah sepak terjang dan tabiat manusia.Jahat,egois,sadis dan penuh
kesombongan,saling injak menginjak,saling hancur menghancurkan,tipu menipu dan saling iri
dengki.
Lihat yg jadi penjahat,betapa sadisnya mereka merampok,menjambret,menodong kadang tanpa
belas kasihan langsung membacok,membunuh korbannya.Lihat yang saling bunuh-bunuhan
antar sesama umat karena dalih membenarkan kelompok/sektenya sendiri.Lihatlah realitas di
Suriah,Irak,Mesir,Myanmar,dan dibelahan lain dunia.
Lihat yang saling tawuran ,pertikaian SARA,mereka bunuh-bunuhan dan mati bagai
binatang,yang mati dibakar,yang dimutilasi,yang di ambil paksa organ dalam tubuhnya,dll.Lihat
16

para pecandu narkoba,lihat dan lihat realitas dikehidupan kita sehari-hari,maka manusia kelasnya
tak lebih baik dari nasib binatang yang mati.
Mau disebut mulia darimana? Padahal Tuhan telah menyiratkan bahwa manusia adalah makhluk
yang dilebihkan kemuliaan dan derajatnya dibanding makhluk lainnya :
Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan
di lautan[862], Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan
kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.(QS. 17. Al
Israa':70)
Maka jawaban makhluk manusia dapat digolongkan sebagai makhluk mulia jika memenuhi halhal sebagai berikut dibawah ini :
Jawaban yang paling mendasar adalah bahwa,ternyata derajat mulia itu,berpasangan dengan
kerendahan.Maknanya bahwa manusia jika mau termasuk ke dalam makhluk yang disebut
mulia,maka itu harus dengan niat dan berusaha,berupaya mencapainya atau meraihnya.
Maka,
Manusia dapat digolongkan sebagai makhluk mulia terbagi dalam dua katagory:
1.Menurut aspek filsafat global :
*Dalam ilmu mantiq (logika) manusia disebut sebagai Al-Insanu hayawanun nathiq (manusia
adalah binatang yang berfikir). Nathiq sama dengan berkata-kata dan mengeluarkan pendapatnya
berdasarkan pikirannya. Sebagai binatang yang berpikir manusia berbeda dengan hewan. Walau
pada dasarnya fungsi tubuh dan fisiologis manusia tidak berbeda dengan Hewan, namun hewan
lebih mengandalkan fungsi-fungsi kebinatangannya, yaitu naluri, pola-pola tingkah laku yang
khas, yang pada gilirannya fungsi kebinatangan juga ditentukan oleh struktur susunan syaraf
bawaan. Semakin tinggi tingkat perkembangan binatang, semakin fleksibel pola-pola
tindakannya dan semakin kurang lengkap penyesuaian struktural yang harus dilakukan pada saat
lahirnya.
Pertanyaan tentang jati diri manusia itu mulai timbul atau baru terlacak pada masa Para pemikir
kuno Romawi yang konon dimulai dari Thales (abad 6 SM).
Maka,keberadaan manusia berbeda dengan binatang yang tak diberi beban penugasan sebagai
khalifah (penguasa bumi),sehingga tak dibekalinya dengan aqal.
Sedangkan manusia yang diberi aqal memungkinkan dapat menerima signal-signal petunjuk atau
hidayah dalam menjalani kehidupan sebagai koridor yang mesti diaplikasikannya.
TENTANG SIGNAL HIDAYAH YANG TERTANAM DALAM DIRI MANUSIA
17

As-Syaikh Musthafa al-Maraghi ketika menafsirkan makna hidayah dalam surat al-Fatihah
menerangkan bahwa ada lima macam dan tingkatan hidayah yang dianugerahkan Allah s.w.t.
kepada manusia, yaitu:
1. Hidayahal-Ilham gharizah atau (insting).
2. Hidayah al-Hawasy, (indra).
3.Hidayah al- Aql, (akal budi).
4. Hidayah al-Adyan, (agama).
5.Hidayah at-Taufik.
Hidayah al- Aql ,lebih tinggi tingkatannya dari hidayah terdahulu (insting dan indra yang
dianugerahkan Tuhan kepada hewan). Dan pada hidayah aql pula yang membedakan antara
manusia dan binatang. Di samping itu, di atas akal budi terdapat hidayah agama dan hidayah attaufiq.
Manusia menurut aspek Ilmu Pengetahuan:
Pada zaman modern pendefinisian manusia banyak dilakukan oleh mereka yang menekuni
bidang psikologi.Para penganut teori psikoanalisis menyebut manusia sebagai homo volens
(manusia berkeinginan). Menurut aliran ini manusia adalah makhluk yang memiliki perilaku
hasil interaksi antara komponen biologis (id), psikologis (ego) dan sosial (superego), Di dalam
diri manusia terdapat unsur animal (hewani), rasional (akali), dan moral (nilai).
Maka kesimpulannya,kemakhlukan bahwa manusia lebih mulia entah apapun agamanya dan
latar belakangnya.
Yakni :
a.Telah diberinya ruh yang berasal dari Ruh Kemuliaan-Nya,bukan dari ruh Iblis atau syetan atau
binatang.(Silahkan renungi kembali tulisan diatas tentang unsur ruh dalam diri manusia).
b.Telah diberinya Akal dan nafs pilihan,yang berbeda dengan hewan,yang dengan akal tersebut
manusia diberi ilham untuk berpikir,berbudi daya dan ber nurani.Dengan akal pikir itu manusia
mampu mempertahankan hidup dan mampu mengembangkan teknologi,mampu berkomunikasi
dan berinteraksi dengan alam semesta.
2.BERDASAR NILAI-NILAI ISLAM :
*Manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Allah,Tuhan Pencipta Alam Semesta. Walaupun
telah berusaha memahami dirinya selama beribu-ribu tahun, namun gambaran yang pasti dan
meyakinkan tak mampu mereka peroleh hanya dengan mengandalkan daya nalarnya yang
subyektif. Oleh karena itu manusia memerlukan pengetahuan dari pihak lain yang dapat
memandang dirinya secara lebih utuh.Allah Sang Pencipta Alam telah menurunkan Kitab Suci
Alquran yang di antara ayat-ayat-Nya menggambarkan keadaan konkret tentang kejadian
manusia.
18

Manusia Makluk Terbaik dan Termulia*


Allah Taala menciptakan manusia itu melalui dua model proses,yakni :
a.Penciptaan langsung (penciptaan Adam) dengan prototype.
b.Penciptaan tidak langsung (proses reproduksi manusia).
-Dalam penciptaan Adam :
Allah Taala langsung membentuknya dengan model / Protoype dari unsur-unsur tanah yang
dibentuk dan dengan air, lalu ditiupkan ruh Allah secara langsung (ROH Al-Qudus),sehingga
terciptalah Nabi Adam sebagai manusia pertama.
PROSES SEBAGAI BERIKUT :
1) Menggunakan Tiin, yaitu tanah lempung:

(Tuhan) memulai penciptaan manusia dari tanah lempung. (QS.32.As-Sajadah:7)


Dalam ayat ini, Alquran menyebut kata badaa yang berarti memulai. Ini menunjukkan adanya
awal suatu penciptaan dari tiin. Hal ini jelas bermakna tahap yang lain akan segera mengikuti.
2)Menggunakan Turaab, yaitu tanah gemuk sebagaimana disebut dalam ayat:


Kawanmu (yang mukmin) berkata kepadanya, sedang dia bercakap-cakap dengannya: Apakah
kamu kafir kepada Tuhan Yang Menciptakan kamu dari tanah (turaab), kemudian dari setetes air
mani lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna? (QS.18.Al-Kahfi:37)
3) .Menggunakan Tiinul laazib, yaitu tanah lempung yang pekat (tanah liat):

Maka tanyakanlah kepada mereka (musyrik Mekah): Apakah mereka yang lebih kukuh
kejadiannya ataukah apa yang telah Kami ciptakan itu? Sesungguhnya Kami menciptakan
mereka dari tanah liat (tiinul laazib). (QS.37.As-Saffaat: 11)
4).Diprototype kan dengan Salsalun, yaitu lempung yang dikatakan Kalfakhkhar, (seperti
tembikar). Citra ayat ini menunjukkan bahwa manusia dimodelkan.
19

5) .Dan dengan, Salsalun min hamain masnuun, (lempung dari Lumpur yang dicetak/diberi
bentuk):



Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang
berasal) dari Lumpur hitam yang diberi bentuk. (Q.S. Al-Hijr, 15: 26)
6)Disarikan dengan, Sulaalatin min tiin, yaitu dari sari pati tanah.( Sulaalat berarti sesuatu
yang disarikan dari sesuatu yang lain):

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah
(sulaalatin min tiin). Kemudian Kami jadikan saripati air mani (yang disimpan) dalam tempat
yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang
itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang berbentuk lain.
Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. (QS.23. Al-Mukminun: 12-14)
7)Dicampur dengan Air sebagai unsur penting asal usul seluruh kehidupan:

Dan Dia (Allah) pula yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia (Allah) jadikan manusia itu
punya keturunan dan musaharah adalah Tuhanmu Mahakuasa. (QS.25.Al-Furqaan: 54)
8). Peniupan Ruh Al-Qudus,Al-Hayat-Nya:

Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh
(ciptaan) Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud. (Q.S. Al-Hijr, 15: 29)




20

Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya ruh (ciptaan) Nya dan
Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, tetapi kamu sedikit sekali
bersyukur. (Q.S. As-Sajdah, 32: 9)
Demikian model penciptaan langsung nabi Adam yang difirmankan Allah dalam Alquran.
Manusia menurut Islam berbeda sama sekali dengan makhluk-makhluk lain, manusia adalah
makhluk yang paling terbaik dan sempurna dihadapan Allah. Manusia di samping mempunyai
jasad, nyawa, nafsu naluri, dan insting, manusia dilengkapi dengan Ruh Al-Qudus,Al-HayatNya.
Karena kelebihannya itulah manusia memperoleh predikat sebagai makhluk terbaik dan termulia,
baik bentuk kejadiannya maupun kedudukannya di alam semesta ini.

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (Q.S. AtTin, 95: 4)

Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka ke daratan dan
lautan, Kami beri mereka rizki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan
yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (Q.S. Al-Isra, 17: 70)
-Penciptaan melalui proses reproduksi manusia :
PROSES SEBAGAI BERIKUT :
*Kandungan ayat-ayat Al-Quran telah membuka mata pakar dunia di bidang ilmu kedokteran
dan embriologi. Mereka terpana akan kesuaian ilmu ilmiah modern yang telah dihasilkan dengan
riset-riset mahal dengan wahyu Al-quran yang notabene telah ada sejak 1400 tahunan yang lalu.
Hal ini telah membuktikan kebenaran wahyu Alquran dan agama Islam sebagai pedoman hidup
manusia.

Hai manusia apakah yang telah memperdaya kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang
Maha Pemurah, yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan
menjadikan (susunan tubuhmu) seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia
menyusun tubuhmu. (Q.S. Al- Infithar, 82: 6-8)
Proses terjadinya manusia merupakan fenomena yang baru saja diketahui setelah
diketemukannya alat-alat modern yang serba canggih diperbagai segi. Para pakar sains di bidang
21

kedokteran terkejut tatkala mereka menemukan teori-teori proses terjadinya manusia di dalam
Al-quran yang sangat sesuai dengan hasil yang mereka peroleh setelah melakukan penyelidikan
berabad-abad lamanya hingga saat ini.
Ilmu tentang proses kejadian manusia dalam Al-Quran yang sangat ilmiah:
Proses Kejadian dalam Kandungan (belum ada)

Mengapa kamu kafir terhadap Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan
kamu.(QS.2. Al-Baqarah: 28)
Al-Quran bilang bahwa kita tadinya mati alias belum ada.Lho,di manakah kita?Maka ilmu
modern telah memberi definisi, bahwa pada waktu itu kita masih berupa unsur-unsur zat-zat
anorganis dalam tanah,sedangkan unsur kehidupan (roh-red) berada dalam sumber kekuatan
semesta (Allah-red.).
Berikut penjelasan ilmiahnya :
(Unsur-unsur zat asli yang terdapat di dalam tanah akan diserap, baik itu oleh hewan maupun
tumbuhan, dan tak terkecuali akan sampai juga kepada manusia, termasuk ayah dan ibu kita.
Dalam tubuh ayah, zat-zat tersebut akan terbentuk menjadi sperma, sedang pada ibu akan
terwujud ovum (sel telur). Dari kedua benda (sperma dan ovum) inilah nanti akan terwujud
sosok manusia yang menakjubkan di dalam rahim ibu).


Maka hendaklah manusia memperhatikan dan apa ia diciptakan. Dia diciptakan dari air yang
terpancar, yang keluar dari antara bagian seksuil daripada lelaki dan perempuan.(Q.S. Ath
Thariq, 86: 6-7)

Bukankah ia dahulu berupa setetes mani yang ditumpahkan.(Q.S. Al Qiyamah, 75: 37)
Mani atau sperma yang terbentuk di dalam tubuh setelah terjadinya persenyawaan antara zat-zat
yang terbawa dari makanan dengan unsur-unsur lain di dalam tubuh inilah yang merupakan salah
satu bahan terpenting bagi terwujudnya sosok manusia.
Sebelum lebih jauh tentang reproduksi manusia di dalam Alquran,maka perlu mengetahui dulu
bagaimana proses reproduksi manusia menurut ilmu embriologi modern yang telah diperoleh .
22

Para ahli Embriologi begitu takjub dengan susunan ayat Al-Quran yang begitu sistematik
mengenai soal-soal reproduksi manusia,yang dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Setetes cairan yang menyebabkan pembuahan (facondation).
b. Watak dari zat cair yang membuahi.
c. Menetapnya telur yang sudah dibuahi dalam rahim.
d. Perkembangan embrio di dalam rahim.
Setetes cairan yang menyebabkan pembuahan.
Alquran mengetengahkan soal ini sebelas kali dalam berbagai surah,silahkan perhatikan ayatayat ini;


Dia telah menciptakan manusia dari nutfah, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata.(Q.S.
An Nahl, 16: 4)
Kata nutfah dalam ayat ini berasal dari akar kata yang artinya mengalir. Kata ini dipakai untuk
menunjukkan air yang ingin tetap dalam wadahnya, sehingga sesudah wadah itu dikosongkan.
Jadi kata tersebut menunjukkan setetes kecil yang dalam hal ini berarti setetes air sperma (mani),
karena dalam ayat lain diterangkan bahwa setetes itu adalah setetes sperma.

Bukankah ia dahulu dari setetes mani (sperma) yang ditumpahkan.(Q.S. Al Qiyamah, 75:37)
Dalam ayat lain setetes itu ditempatkan dalam tempat yang tetap atau kokoh yang dinamai rahim.

Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (sperma) (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim). (Q.S. Al Muminun, 23:13)
Inilah ayat-ayat Quran yang menunjukkan ide tentang setitik cairan yang diperlukan untuk
pembuahan, hal ini sesuai tepat dengan sains modern yang telah diketahui sekarang.
Watak dari zat cair yang membuahi,
Alquran menunjukkan cairan yang memungkinkan terjadinya pembuahan dengan watak-watak
atau sifat yang perlu dicermati,
- Sperma (seperti yang baru dibicarakan)
Cairan yang terpancar (Q.S. Ath Thariq, 86:6)
Cairan yang hina (Q.S. Al Mursalaat, 77: 20)
Cairan yang bercampur/amsyaj (Q.S. Al Insan, 76:2)
23

Watak cairan yang terakhir perlu digaris bawahi, karena mengandung suatu hal yang
menakjubkan yang perlu kita ketahui dan mengerti.

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes nutfah yang bercampur.., (QS Al
Insan, 76:2)
Banyak ahli tafsir seperti Hamidullah dan juga ahli-ahli tafsir kuno yang mereka itu belum
memiliki ide sedikit pun tentang fisiologi pembuahan, mereka mengira bahwa kata campuran
itu hanya menunjukkan bertemunya unsur lelaki dan wanita.
Tetapi ahli tafsir modern seperti penulis Muntakhab yang diterbitkan Majelis Tinggi soal-soal
Islam di Kairo mengoreksi cara para ahli tafsir kuno dan menerangkan bahwa setetes sperma itu
banyak mengandung unsur-unsur. Suatu keterangan yang sangat tepat, walaupun mereka tidak
memberikan perinciannya. Apakah unsur-unsur sperma yang bermacam-macam itu? Cairan
sperma mengandung unsur-unsur yang bermacam-macam yang berasal dari kelenjar-kelenjar
sbb;
- Tetis, buah pelir yang mengeluarkan spermatozoa yaitu sel panjang berekor dan berenang
dalam cairan serolife.
Kantong-kantong benih (besicules seminutes). Organ ini merupakan tempat menyimpan
spermatozoa, juga mengeluarkan cairan, tapi tak bersifat membuahi.
Prostat, mengeluarkan cairan yang memberikan sifat krem serta bau khusus kepada sperma.
Kelenjar Cooper/mery, mengeluarkan cairan yang lekat.
Kelenjar letre, yang mengeluarkan semacam lendir.
Inilah unsur-unsur campuran yang dimaksud dalam Alquran.
Betapa menakjubkan, Alquran memberikan hal-hal yang harus diketahui dengan alat-alat modern
pada saat ini, yang tidak mungkin diketahui orang-orang pada waktu Alquran diturunkan 15 abad
silam. Ini membuktikan bahwa Tuhan yang menguasai jagat inilah yang menurunkan kitabNya
kepada manusia sebagai petunjuk dan bukti akan kebenaran yang Mutlak.
Satu lagi para sarjana yang mencoba mempelajari Alquran dibuat kagum dan dengan tulus
mereka menyatakan beriman Islam, yaitu bunyi suatu ayat dalam QS.32. As-Sajadah: 8;

Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina.


Yang dimaksud saripati di ayat ini adalah suatu bahan yang dikeluarkan atau keluar dari bahan
yang lain dan merupakan bagian yang terbaik (terpilih) daripada bahan itu (sperma). lebih
jelasnya adalah; yang menyebabkan terjadinya pembuahan (sehingga tercipta manusia) pada sel
telur (ovum) pada pihak wanita, adalah satu bagian yang berupa sebuah sel panjang yang
24

besarnya kurang lebih 1/10.000 mm. Satu dari beberapa juta sel yang serupa di dalam setetes
sperma yang dihasilkan seorang lelaki.
Sejumlah yang sangat besar tetap di jalan dan tidak sampai ke trayek yang menuntun dari
kelamin wanita sampai ke sel telur di dalam rongga rahim (uterus dan trompe).
Bagaimana kita tidak terpukau oleh persesuaian antara teks Alquran dengan ilmu pengetahuan
ilmiah yang kita miliki sekarang ini (abad modern)!
Menetapnya telur yang sudah dibuahi dalam rahim
Telur yang telah dibuahi dalam trompe turun bersarang di dalam rongga rahim (cavum uteri).
Inilah yang dinamakan bersarangnya telur. Quran menamakan uterus tempat telur dibuahkan
itu rahim (kata jamaknya arham).

Dan kami tetapkan dalam rahim apa yang kami hendaki sampai waktu yang sudah ditentukan.
(Q.S. Al Hajj, 22: 5)
Menetapnya telur dalam rahim terjadi karena tumbuhnya jonjot (villi), yakni perpanjangan telur
yang akan mengisap dari dinding rahim zat yang perlu bagi membesamya telur, seperti akar
tumbuh-tumbuhan yang masuk dalam tanah. Pertumbuhan semacam ini mengokohkan telur di
dalam rahim. Pengetahuan hal ini baru diperoleh manusia pada jaman modem saat ini.
Pelekatan ini disebutkan dalam Alquran 5 kali, salah satunya ada dalam :

Yang menciptakan manusia dari sesuatu yang melekat. Q.S. Al Alaq, 96: 2
Sesuatu yang melekat adalah terjemahan kata bahasa arab alaq. Ini adalah arti yang pokok.
Arti lainnya adalah gumpalan darah yang sering disebutkan dalam terjemahan Alquran. Ini
adalah suatu kekeliruan yang harus kita koreksi. Manusia tidak pernah melewati tahap gumpalan
darah. Ada lagi terjemahan alaq yaitu lekatan (adherence) yang juga merupakan kata yang tidak
tepat. Arti pokok yaitu suatu yang melekat sesuai sekali dengan temuan sains modern. Secara
lebih jelasnya adalah sebagai berikut;
Setelah pembuahan antara sperma dengan ovum, kedua sel tersebut akan membelah dari
1,2,4,8,16 dan seterusnya secara cepat sekali. Enam atau tujuh hari setelah pembuahan sel yang
banyak menyerupai gelembung kecambah ini menetap dan bersarang pada dinding dalam uterus,
yang rupanya seperti bunga karang atau selapis karet busa. Kejadian yang sangat penting ini
disebut nidasi atau implantasi, maksudnya penyarangan atau penanaman. Selama proses nidasi
ini, beberapa pembuluh yang sangat halus dalam jaringan sel sang ibu dibuka. Sisa jaringan yang
rusak dan tetes darah kecil yang keluar merupakan makanan untuk sel-sel yang sedang
25

berkembang. Sel-sel ini mengisap makanan dengan cara sama seperti tumbuh-tumbuhan
mengisap makanan dari tanah lembab.
Memang, alaq atau sesuatu yang melekat ini akan dengan segera mengeluarkan semacam
jaringan akar-akar yang halus sekali, yang disebut villi. Guna akar-akar ini selain untuk
menerima zat makanan, juga supaya alaq ini dapat mengikatkan diri dengan kokoh di dalam
rahim. Di dalam dinding-dinding inilah alaq akan berkembang mengalami metamorfbrse yang
amat dasyat. Tak lama lagi alaq ini makin lama makin berkembang dan besar. Dan berubah
setiap jam menjadi apa yang jelas-jelas sebagai makhluk manusia yang mempunyai kepala,
tubuh, tangan, kaki, jari-jari, mata, telingan dan hidung.
Ide tentang sesuatu yang melekat (alaq), disebutkan di beberapa ayat yang lainnya. Misalnya
sebagai berikut;

Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah (sesuatu yang melekat).(Q.S. Al
Muminun 23:14)

Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, sesudah itu dari
sesuatu yang melekat. (Q.S. Al Mumin 40:67)

Bukankah ia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim). Kemudian mani itu
menjadi sesuatu yang melekat, lalu Allah menciptakannya dan menyempumakannya.(Q.S. al
Qiyaamah 75: 37-38)
Persesuaian ini sungguh mempertebal iman Islam,kepada Allah dan kitab-Nya yang diturunkan
kepada Muhammad SAW.
Perkembangan embrio dalam rahim.
Semua hal yang telah disebutkan oleh Alquran di atas telah diketahui oleh manusia saat ini, dan
tidak mengandung sedikitpun hal-hal yang dapat dikritik oleh sains. Sekarang kita mulai
membicarakan mengenai tahap-tahap perkembangan embrio di dalam rahim.
Setelah kata sesuatu yang melekat (alaq) yang telah kita lihat kebenarannya, Alquran
menyatakan bahwa embrio melalui tahap; secuil daging (seperti daging yang dikunyah),
kemudian nampaklah tulang yang diselubungi oleh daging (diterangkan dengan kata lain berarti
daging segar).

26

Kemudian air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu Kami jadikan sesuatu yang
melekat itu secuil daging dan secuil daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging, kemudian Kami jadikan dia makhluk yang berbentuk
lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.(Q.S. Al Muminun 23:14)
Daging (seperti yang dikunyah) adalah terjemahan kata bahasa arab mudlghah, daging (seperti
daging segar) adalah terjemahan kata lahm. Perbedaannya perlu digarisbawahi, embrio pada
permulaannya merupakan benda yang nampak kepada mata biasa, dalam tahap tertentu daripada
perkembangan sebagai daging yang dikunyah. Sistem tulang berkembang pada benda tersebut di
dalamnya, yang dinamakan mesenbyme. Tulang yang sudah terbentuk dibungkus dengan otototot, inilah yang dimaksud kata lahm
Dalam perkembangan embrio, ada beberapa bagian yang muncul yang tidak seimbang
proporsinya dengan yang akan menjadi manusia nanti, sedang bagian-bagian lain tetap
seimbang. Bukankah arti bahasa arab mukhallaq adalah dibentuk dengan proporsi seimbang?,
yang dipakai dalam ayat 5 surat Al Maaidah disebutkan untuk menunjukkan fenomena ini?
Alquran juga menyebutkan munculnya panca indera dan hati (perasaan, afidah)

Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan ke dalam tubuhnya roh-Nya, dan Dia
menjadikan bagi kamu pendengaran, pengelihatan dan hati. (Q.S. As-Sajadah 32: 9)
Terbentuknya seks juga disebutkan dalam Quran surah Faathir ayat 11 dan surah Al Qiyamah 39
juga surah An Najm 45-46 sebagai berikut;

Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan, dari
mani yang dipancarkan.(Q.S. An Najm 53: 45-46)
Maka kesimpulannya :
-Bahwa manusia dapat digolongkan sebagai makhluk mulia,jika manusia tersebut mengenali asal
usul dirinya darimana berasal dan menyadari hakekat untuk apa manusia itu
dilahirkan/diciptakan.
a.Menyadari bahwa manusia diciptakan hanya untuk mengabdi,menyembah kepada Tuhannya
27

b.Maka pertamakali haruslah beriman


c.Kemudian ber-Islam,dengan mengaplikasikan nilai-nilai Islam,manusia akan diberi petunjuk
jalan pintas untuk menemukan dan mencapai derajat kesempurnaa/kemuliaan dirnya.
d.Mengaplikasikan nilai-nilai Muhammad sebagai utusan Tuhan yang terakhir yang laku
perbuatannya merupakan cermin yang baik untuk pedoman hidup dan mengabdi pada
Tuhan.Nilai-nilai Muhammad SAW adalah rahmatan lil alamin,yakni berbuat manfaat pada diri
dan umat serta sekelilingnya.
e.Ketika manusia itu telah mampu memahami hakekat keberadaan dirinya kemudian
menenggelami seluruh aspek keber-imanannya,keber-Islamannya dan berlaku perbuatan mensuri
tauladani nilai-nilai Muhammad dalam setiap nafas kehidupannya di dunia,maka manusia
tersebut akan mencapai posisi derajat / maqam yang tinggi hingga mencapai derajat ALMUQARRABIN (Yang didekatkan pada Allah Taala),yang posisi ini dapat melebihi derajat
Malaikat.
JIKA KITA TELAH MEMAHAMI HAKEKAT BAHWA MANUSIA ITU MAKHLUK YANG
PALING MULIA,MAKA KITA AKAN MEMAHAMI PULA MENGAPA TUHAN
MENYEBUT MANUSIA ITU DENGAN BERBAGAI ISTILAH,SBB :
tulang rusuk 2
ANALOGY SEBUTAN-SEBUTAN LAIN SPECIES MANUSIA :
1. Al-INSAN : Di tinjau dari habitat/group
-Disebut INSAN (QS.76.Al-Insan:1-2)
-Sebagai aspek dari sisi kecerdasan yakni makhluk terbaik selain hewan,Jin,Malaikat,yang diberi
akal sehingga mampu menyerap pengetahuan :
Dia menciptakan manusia..Mengajarnya pandai berbicara. (QS.55.Ar-Rahmaan: 3-4).
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, (QS.96.Al Alaq:1-4)
-Ditinjau dari Existensi (QS.114.An-Nas:1-6)
2.Al-BASYAR : Ditinjau dari Individu
-Disebut BASYAR (QS.15.Al-Hijr:28, Al-Isra':93, Maria:26)
-Sebagai aspek biologis manusia yang mencerminkan sifat-sifat fisik-kimia dan biologisnya
(QS.23.Al-Mukminun: 33).
3. BANI ADAM :
Ditinjau dari aspek historis manusia yang menunjukkan darimana asal usulnya :
-Disebut BANI ADAM (QS.17.Al-Isra': 70) , (QS.7.Al-Araaf:31).
-Nenek Moyang Manusia,bukan dari kera (QS.7. Al- Araaf:172) , (QS.39.Az-Zumar:06)
28

4.AN-NAAS :
Ditinjau dari aspek sosiologisnya yang menunjukkan sifat manusia yang suka berkelompok
sesama komunitasnya (QS.2.Al-Baqarah: 21).
5.AL-ABDUN :
-Sebagai aspek dari kedudukannya yang menunjukkan bahwa manusia sebagai hamba Tuhan
yang harus tunduk dan patuh kepadanya-Nya (QS.34.Saba:9).
KEFITRAHAN MANUSIA
Potensi Hanif , Akal, Qalb dan Nafsy
*Kata fithrah (fitrah) merupakan derivasi dari kata fatara, artinya ciptaan, suci, dan seimbang.
Louis Maruf dalam kamus Al-Munjid (1980:120) menyebutkan bahwa fitrah adalah sifat yang
ada pada setiap yang ada pada awal penciptaannya, sifat alami manusia,pada agama,pada
sunnah-Nya.
Menurut imam Al-Maraghi (1974: 200) fitrah adalah kondisi di mana Allah menciptakan
manusia yang menghadapkan dirinya kepada kebenaran dan kesiapan untuk menggunakan
pikirannya.
Dengan demikian arti fitrah dari segi bahasa dapat diartikan sebagai kondisi awal suatu ciptaan
atau kondisi awal manusia yang memiliki potensi untuk mengetahui dan cenderung kepada
kebenaran (hanif). Fitrah dalam arti hanif ini sejalan dengan isyarat Alquran:

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah
yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah
(itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Q.S. Ar-Ruum, 30:
30)
Fitrah dalam arti penciptaan tidak hanya dikaitkan dengan arti penciptaan fisik, melainkan juga
dalam arti rohaniah, yaitu sifat-sifat dasar manusia yang baik. Karena itu fitrah disebutkan dalam
konotasi nilai. Lahirnya fitrah sebagai nilai dasar kebaikan manusia itu dapat dirujukkan kepada
ayat:

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka
dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): Bukankah Aku ini
29

Tuhanmu? Mereka menjawab: Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi. (Kami lakukan
yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: Sesungguhnya kami (Bani
Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan). (Q.S. Al-Araaf, 7: 172)
Ayat di atas merupakan penjelasan dari fitrah yang berarti hanif (kecenderungan kepada
kebaikan) yang dimiliki manusia karena terjadinya proses persaksian sebelum digelar ke muka
bumi. Persaksian ini merupakan proses fitrah manusia yang selalu memiliki kebutuhan terhadap
agama (institusi yang menjelaskan tentang Tuhan), karena itu dalam pandangan ini manusia
dianggap sebagai makhluk religius. Ayat di atas juga menjadi dasar bahwa manusia memiliki
potensi baik sejak awal kelahirannya. la bukan makhluk amoral, tetapi memiliki potensi moral.
Juga bukan makhluk yang kosong seperti kertas putih sebagaimana yang dianut para pengikut
teori tabula rasa.
Fitrah dalam arti potensi, yaitu kelengkapan yang diberikan pada saat dilahirkan ke dunia.
Potensi yang dimiliki manusia tersebut dapat dikelompokkan kepada dua hal, yaitu potensi fisik
dan potensi rohaniah.
Potensi fisik manusia telah dijelaskan pada bagian yang lalu, sedangkan potensi rohaniah adalah
akal, qalb dan nafsu. Akal dalam pengertian bahasa Indonesia berarti pikiran, atau rasio. Harun
Nasution (1986) menyebut akal dalam arti asalnya (bahasa Arab), yaitu menahan, dan orang aqil
di zaman jahiliah yang dikenal dengan darah panasnya adalah orang yang dapat menahan
amarahnya dan oleh karenanya dapat mengambil sikap dan tindakan yang berisi kebijaksanaan
dalam mengatasi masalah yang dihadapinya. Senada dengan itu akal dalam Alquran diartikan
dengan kebijaksanaan (wisdom), intelegensia (intelligent) dan pengertian (understanding).
Dengan demikian di dalam Alquran akal diletakkan bukan hanya pada ranah rasio tetapi juga
rasa, bahkan lebih jauh dari itu jika akal diartikan dengan hilunah atau bijaksana.
Al-qalb berasal dari kata qalaba yang berarti berubah, berpindah atau berbalik dan menurut Ibn
Sayyidah (Ibn Manzur: 179) berarti hati. Musa Asyari (1992) menyebutkan arti al-qalb dengan
dua pengertian, yang pertama pengertian kasar atau fisik, yaitu segumpal daging yang berbentuk
bulat panjang, terletak di dada sebelah kiri, yang sering disebut jantung. Sedangkan arti yang
kedua adalah pengertian yang halus yang bersifat ketuhanan dan rohaniah yaitu hakikat manusia
yang dapat menangkap segala pengertian, berpengetahuan dan arif.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa akal digunakan manusia dalam rangka memikirkan
alam sedangkan mengingat Tuhan adalah kegiatan yang berpusat pada qalbu. Keduanya
merupakan kesatuan daya rohani untuk dapat memahami kebenaran sehingga manusia dapat
memasuki suatu kesadaran tertinggi yang bersatu dengan kebenaran Ilahi.
Adapun nafsu (bahasa Arab: al-hawa, dalam bahasa Indonesia sering disehat hawa nafsu) adalah
suatu kekuatan yang mendorong manusia untuk mencapai keinginannya. Dorongan-dorongan ini
sering disebut dengan dorongan primitif, karena sifatnya yang bebas tanpa mengenal baik dan
buruk. Oleh karena itu nafsu sering disebut sebagai dorongan kehendak bebas. Dengan nafsu
manusia dapat bergerak dinamis dari suatu keadaan ke keadaan yang lain. Kecenderungan nafsu
yang bebas tersebut jika tidak terkendali dapat menyebabkan manusia memasuki kondisi yang
30

membahayakan dirinya. Untuk mengendalikan nafsu manusia menggunakan akalnya sehingga


dorongan-dorongan tersebut dapat menjadi kekuatan positif yang menggerakkan manusia ke arah
tujuan yang jelas dan baik. Agar manusia dapat bergerak ke arah yang jelas, maka agama
berperan untuk menunjukkan jalan yang akan harus ditempuhnya. Nafsu yang terkendali oleh
akal dan berada padajalur yang ditunjukkan agama inilah yang disebut an-nafs al-mutmainnah
yang diungkapkan Alquran :





Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.
Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hambaKu dan masuklah ke dalam surgaKu. (Q.S. AlFajr, 89:27-30)
Dengan demikian manusia ideal adalah manusia yang mampu menjaga fitrah (hanif)-nya dan
mampu mengelola dan memadukan potensi akal, qalbu, dan nafsunya secara harmonis.
HAK PREROGATIF MANUSIA
Mempunyai Hak Pilih dan Kebebasan
Pada setiap ciptaan-Nya, Allah telah menentukan qadamya. Qadar sendiri berarti memberikan
ukuran/keterhinggaan/ketetapan). Arti ini dapat diketahui dari ayat-ayat berikut ini:


yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak
ada sekutu bagiNya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia
menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya. (Q.S. al-Furqan, 25: 2)

Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi
Maha Mengetahui. (Q.S. Yasin, 36: 38)

Dan yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan
dengan air itu negeri yang mati, [Q.S. az-Zukhruf, 43: 11)

31

Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. (Q.S. al-Qamar, 54: 49)

Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (Q.S. ath-Thalaq,
65: 3)

Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu, memperoleh
(balasannya) di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya,
[Q.S. al-Muzamil 73: 20].


Dan tidak ada sesuatu pun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya, dan Kami tidak
menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu. (Q.S. al-Hijr 15: 21)
Ide yang terkandung dalam doktrin qadar ini adalah bahwa Allah saja yang tak terhingga secara
mutlak, sedang segala sesuatu selain Allah sebagai ciptaanNya memiliki ukuran/keterhinggaan
atau memilih kapasitas yang terbatas. Menurut al-Quran, setiap Allah menciptakan sesuatu hal
(khalq), Allah memberikan sifat-sitat, potensi-potensi dan hukum-hukum tingkah laku (amr,
perintah atau hidayah petunjuk) tertentu kepadanya, sehingga ia menuruti sebuah pola
tertentu dan menjadi sebuah laktor didalam kosmos.
Oleh karena itu segala sesuatu di dalam alam semesta ini bertingkah laku sesuai dengan hukumhukum yang telah ditentukan padanya secara otomatis mentaati perintah Allah-maka
keseluruhan alam semesta ini adalah muslim atau tunduk kepada kehendak Allah.
Manusia adalah satu-satunya kekecualian didalam hukum universal ini karena diantara
scmuanya, manusialah satu-satunya ciptaan Allah yang diberi kebebasan untuk mentaati atau
mengingkari perintah Allah.
Sebagaimana ciptaan yang lain, pada manusia juga telah ditetapkan sifat-sifat, potensi-potensi
dan hukum-hukum tingkah laku, yaitu bahwa manusia diciptakan telah dilengkapi dengan
perbekalan-perbekalan yang berupa kodrat, pembawaan jiwa (watak) dan perlengkapanperlengkapan lainnya. Semua ini dapat diarahkan pemakaiannya kearah yang baik maupun ke
arah yang buruk. Jadi tidak semata-mata untuk kebaikan atau untuk keburukan saja. Walaupun
sebagian orang lebih kuat iradah kebaikannya dan sebagian lain lebih kuat iradah kejahatannya.
Semua itu hanya Allah yang tahu ukurannya secara pasti, sebagaimana firman Allah:

32

# # # #

Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya). Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu
(jalan) kefasikan dan ketaqwaan. Sesungguh-nya beruntunglah orang yang mensucikanjiwa itu.
Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (Q.S. asy-Syams, 91: 7-10)
Ayat di atas menunjukkan bahwa Allah menjadikan manusia dengan sempurna lagi berimbangan
dan mengisinya dengan kodrat-kodrat (sarana) yang dapat menerima kebaikan atau kejahatan.
Di samping itu Allah juga telah membekali manusia dengan akal yang dapat membedakan mana
yang benar dan mana yang salah. Dan juga Allah memberikan kepada manusia tenaga dan
kemampuan untuk membenarkan yang haq dan menyalahkan yang bathil, sanggup mengerjakan
yang baik dan meninggalkan yang buruk.
Tidak hanya itu saja, Allah masih mengutus para rasul untuk mewujudkan jalan-jalan kebenaran
dan memberikan bimbingan. Allah juga telah merumuskan dalil-dalil (pokok-pokok pedoman)
tentang kebenaran dengan diturunkan kitab suci (al-Quran) kepada manusia.

Dengan demikian manusia dipandang mukhtar dalam segala perbuatannya, dengan ikhtiar yang
hakiki, bukan majazi, karena ia menyukai perbuatan itu dan mempunyai pengaruh dalam
meninggalkan perbuatan.
Melihat kelengkapan perbekalan yang diberikan Allah kepada manusia, maka manusia harus
mengerahkan kodrat dan kemampuannya untuk memilih jalan kebenaran atau jalan sesat.
Sebagaimana firman Allah:

Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan. (Q.S. al-Balad, 90: 10)

Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula
yang kafir. (Q.S. al-Insan, 76: 3)
Dengan demikian segala hasil dan akibat dari perbuatan manusia adalah karena ulah manusia
sendiri, sebagaimana firman Allah:

Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya. (Q.S. al-Muddatstsir, 74:
38)

33

Barang siapa mengerjakan amal sholeh maka (pahalanya) untuk dirinva sendiri dan barang
siapa yang berbuat jahat maka (dosanya) atas dirinya sendiri dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu
menganiaya hamba-hamba(Nya). (Q.S. Fushshilat, 41: 46)

Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka merubah keadaan
yang ada pada diri mereka sendiri. (Q.S. ar-Radu, 13: 11)
Makna senada dapat dilihat pada beberapa ayat berikut ini:
..

Dan katakanlah, Kebenaran itu datangnya dan Tuhanmu, maka barangsiapa yang ingin
(beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin, (kafir) biarlah ia kafir, (Q.S. alKahfi, 18: 29)

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesangggupannya. la mendapat


pahala (dari kebajikan) yang ia usahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang
dikerjakannya (Q.S. al-Baqarah, 2: 286)

Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu (bermacam-macam
nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang mereka
kerjakan. (Q.S. as-Sajadah, 32: 17)


Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu
sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (Q.S. asy-Syuura,
42: 30)

34

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia,
supaya Allah merusakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka
kembali (kejalan yang benar). (Q.S. ar-Rum, 30: 41)


Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.
(Q.S. an-Najm, 53: 39)
Keterangan di atas menunjukkan bahwa Allah memberikan kebebasnya kepada manusia untuk
menggunakan potensi-potensi yang telah diberikan Allah kepada manusia. Dengan demikian
perbuatan manusia adalah hasil dari kehendak dan kemampuan manusia sendiri, yaitu kehendak
dan kemampuan yang telah diberikan Allah kepada manusia. ,
Dengan potensi dan kemampuan diatas, manusia dibebani taklif, yaitu untuk berbuat baik dan
meninggalkan yang buruk; menunaikan kewajiban-kewajiban dan meninggalkan laranganlarangan.
Sebagai konsekwensinya, manusia diminta untuk memperianggungjawabkan atas segala
penggunaan potensi-potensi dan kemampuan yang telah diberikan Allah padanya untuk
melakukan kebaikan atau keburukan. Jika ia menggunakan potensi-potensi dan kemampuan itu
untuk kebaikan, maka Allah akan membalas dengan kebaikan danjika ia menggunakannya untuk
melakukan keburukan, maka Allah akan membalas dengan keburukan pula. Demikian itulah
keadilan Allah kepada hamba Nya.
Akhimya dapat diketahui bahwa dengan dibekali potensi-potensi, kemampuan dan akal; diberi
petunjuk tentang kebaikan dan kejahatan (dengan diutusnya rasul dan diturunkannya kitab suci);
dibebani kewajiban dan dimintai tanggung-jawab, maka manusia diberi kebebasan
berkehendak/ikhtiar untuk menentukan apa yang dikerjakan sebatas kemampuan yang telah
diberikan oleh Allah. Dengan demi-ldan manusia bukanlah makhluk yang terpaksa.
Namun demikian kehendak dan kemampuan manusia bukanlah kehendak dan kemampuan yang
bebas tanpa batas. Melainkan semua itu dibatasi oleh sunnatullah, yaitu ketetapan Allah yang
telah diberikan Allah kepada makhluk Nya.
Peran Ganda Manusia:
Sebagai Hamba dan Khalifah
Allah menciptakan manusia tidak sekadar untuk permainan, tetapi untuk melaksanakan tugas
yang berat (Q.S. al-Muminun, 23: 115)
Menunaikan amanah yang manusia memang telah bersedia untuk menerimanya (Q.S. al-Ahzab,
33: 72),
35

Yaitu melaksanakan fungsinya sebagai khalifah dimuka bumi dan misinya untuk menciptakan
kemakmuran di muka bumi. Fungsi sebagi khalifah ditunjukkan oleh ayat:





Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi. Mereka berkata: Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan
Engkau? Tuhan berfirman, Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.
(Q.S. al-Baqarah, 2: 30)





Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa (khalifah) di bumi dan Dia
meninggikan sebagian kamu atas sehagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu
tentang apa yang diberikan Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksanya dan
sesungguhnya Dia M aha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. al-Anam, 6: 165)
Misi manusia adalah membuat kemakmuran di muka bumi dengan jalan menegakkan sebuah tata
sosial yang bermoral untuk terwujudnya masyarakat yang beradab, adil dan makmur untuk
menjadi rahmat bagi seluruh alam. Hal ini bisa ditelusuri dalam firman Allah:

Dan tidaklah Kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam. (Q.S.
al-Anbiya, 21: 107)
Di samping kewajiban untuk menunaikan amanah sebagai khalifah, maka kewajiban yang lain
yang langsung kepada Allah adalah Ibadah. Allah bahkan telah menegaskan bahwa manusia
diciptakan memang untuk beribadah kepada Allah, sebagaimana firman Allah sebagai berikut:

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah KU. (Q.S.
adz-Dzariyat, 51: 56)
Oleh karena itu manusia hams mengabdikan diri sepenuhnya untuk menghambakan diri sematamata karena Allah.



36

Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk


Allah, Tuhan semesta alam. (Q.S. al-Anam, 6: 162)
Maka demikianlah yang disebut bahwa seluruh aktivitas manusia sesungguhnya mempunyai nilai
ibadah apabila dilakukan dalam rangka penunaian amanah sebagai khalifah untuk menuju
tercapainya nilai-nilai Islam yang rahmatan lilalamin dan mengorientasikan segala laku
perbuatannya dipersembahkan hanya kepada Allah Taala saja.

37

You might also like