Professional Documents
Culture Documents
DI SUSUN OLEH :
1. DEWI ERNAWATI
: 010114A023
2. FIRMANSYAH
: 010114A033
: 010114A055
4. LALU NURHALID
: 010114A057
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia masih belum memuaskan,
terbukti dari masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB). Kematian dan kesakitan ibu hamil, bersalin,nifas dan bayi baru lahir masih
merupakan masalah besar negara berkembang termasuk Indonesia. Masalah tersebut
menjadi salah satu trend dan juga menjadi permasalahan yang serius yang dialami
oleh pemerintah dan juga negara.
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia merupakan
angka tertinggi dibandingkan dengan negara negara ASEAN lainnya. Angka
kematian ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih merupakan masalah nasional yang
harus mendapat perhatian serius, dalam upaya mempercepat penurunan angka
kematiannya sekaligus untuk mencapai target 125/100.000 kelahiran hidup pada tahun
2010.
Masih tingginya AKB dan AKI menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan masih
belum memadai dan belum menjangkau masyarakat banyak, khususnya dipedesaan.
Namun bidan di desa yang sudah ditempatkan belum didayagunakan secara optimal
dalam upaya menurunkan AKI dan AKB. Asuhan persalinan normal dengan
paradigma baru (aktif) yaitu dari sikap menunggu dan menangani komplikasi menjadi
mencegah komplikasi yang mungkin terjadi, terbukti dapat memberi manfaat
membantu upaya penurunan AKI dan AKB. Sebagian besar persalinan di Indonesia
terjadi di desa atau di fasilitas pelayanan kesehatan dasar. Tingkat keterampilan
petugas dan sarana kesehatan sangat terbatas, maka paradigma aktif menjadi sangat
strategis bila dapat diterapkan pada tingkat tersebut.
Pemerintah daerah, baik itu di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota juga
diharapkan memiliki komitmen untuk terus memperkuat sistem kesehatan.
Pemerintah provinsi diharapkan menganggarkan dana yang cukup besar untuk
mendukung peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.
Pelayanan kesehatan dasar yang diberikan melalui Puskesmas hendaknya hendaknya
diimbangi dengan ketersediaan RS Rujukan Regional dan RS Rujukan Provinsi yang
Keperawatan Maternitas I Upaya pemerintah daerah dalam mengurangi resiko AKI & AKB
Keperawatan Maternitas I Upaya pemerintah daerah dalam mengurangi resiko AKI & AKB
BAB II
PEMBAHASAN
A. Upaya pemerintah daerah dalam rangka mengurangi risiko AKI dan AKB di
kabupaten semarang.
Pemerintah daerah melakakukan beberapa upaya untuk mengurangi bahkan
menghindari risiko kematian ibu dan bayi. Banyak proses dan upaya yang tidak hanya
dilakukan oleh pemerintah daerah saja, tetapi juga diterapkan oleh seluruh tatanan
pemerintahan dalam kesehatan. Angka kematian ibu (AKI) dan Angka kematian Bayi
(AKB) di Indonesia masih dikatakan sangat tinggi. Hal tersebut merupakan menjadi
masalah yang sangat serius dalam mencapai Milleneum Development Goals (MDGs).
Peningkatan AKI dan AKB merupakan masalah yang sangat serius yang dialami oleh
negara, karena hal itulah banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk
mensukseskan program yang direncanakan tersebut.
Banyak upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintah kabupaten semarang,
yang termasuk diantaranya adalah, program-program hebat yang dijalankan oleh
beberapa puskesmas di wilayah semarang, yang dimana daerah-daerah tersebut,
Karang Malang, Polama, Purwosari, Babakan dan Masyrakat perbatasan. Program
yang diterapkan diantaranya adalah, ada enam program pokok dan dua program
spesifik yang ditentukan berdasarkan banyaknya permasalahan kesehatan masyarakat
setempat serta tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
Enam program pokok Puskesmas tersebut antara lain:
1. Promosi Kesehatan
Meliputi penyebarluasan informasi kepada masyarakat wilayah binaan Puskesmas
Karang Malang. Kegiatan tersebut adalah :
Penyuluhan langsung
Penyebaran leaflet-leaflet
Pemasangan spanduk
kesehatan
Konseling kesehatan lingkungan
6. Gizi :
Keperawatan Maternitas I Upaya pemerintah daerah dalam mengurangi resiko AKI & AKB
Keperawatan Maternitas I Upaya pemerintah daerah dalam mengurangi resiko AKI & AKB
mengancam jiwa ibu maupun janinnya. PONED merupakan upaya pemerintah dalam
menanggulangi Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di
Indonesia yang masih tinggi dibandingkan di Negara-negara Asean lainnya.
Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan
pelayanan bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di Rumah Sakit dan
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED) di tingkat Puskesmas.
Puskesmas PONED adalah puskesmas yang memiliki fasilitas dan kemampuan
memberikan pelayanan untuk menanggulangi kasus kegawatdaruratan obstetri dan
neonatal selama 24 jam. Sebuah Puskesmas PONED harus memenuhi standar yang
meliputi standar administrasi dan manajemen, fasilitas bangunan atau ruangan,
peralatan dan obat-obatan, tenaga kesehatan dan fasilitas penunjang lain. Puskesmas
PONED juga harus mampu memberikan pelayanan yang meliputi penanganan
preeklampsi, eklampsi, perdarahan, sepsis, sepsis neonatorum, asfiksia, kejang,
ikterus, hipoglikemia, hipotermi, tetanus neonatorum, trauma lahir, Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR), sindroma gangguan pernapasan dan kelainan kongenital.
Alur pelayanan puskesmas PONED, setiap kasus emergensi yang datang di
setiap puskesmas mampu PONED harus langsung ditangani, setelah itu baru
melakukan pengurusan administrasi (pendaftaran, pembayaran alur pasien).
Pelayanan yang diberikan harus mengikuti Prosedur Tetap (PROTAP).
Keperawatan Maternitas I Upaya pemerintah daerah dalam mengurangi resiko AKI & AKB
untuk meningkatkan
pemberdayaan perempuan dan mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi
yang masih tinggi dan merupakan gerakan masyarakat bekerja sama dengan
pemerintah. Dengan demikian, yang dimaksud dengan GSI adalah suatu gerakan yang
dilaksanakan oleh masyarakat bekerja sama dengan pemerintah untuk meningkatkan
perbaikan kualitas hidup perempuan (sebagai sumber daya manusia) melalui berbagai
kegiatan yang mempunyai dampak terhadap upaya penurunan angka kematian ibu
karena hamil, melahirkan, dan nifas, serta kematian bayi.
GSI yang kegiatannya ditunjang oleh Tim Pokja dan Tim Satgas GSI diarahkan agar
mampu mendorong masyarakat untuk berperan aktif dan mengembangkan potensinya
dengan melahirkan ide-ide kreatif dalam melaksanakan GSI di daerahnya.
Keperawatan Maternitas I Upaya pemerintah daerah dalam mengurangi resiko AKI & AKB
SMS grats secara berkala tentang info kehamilan, persalinan, dan pasca melahirkan
hingga bayi berusia dua tahun.
Berikut cara mendaftar SMSbunda:
Daftar ke SMSbunda
Ketik REG <spasi> perkiraan tanggal bersalin <spasi> kota/kabupaten
Contoh : REG 05/07/2016 SEMARANG kirim ke nomor 0811-8469-468
Ganti tanggal bersalin
Ketik LAHIR <spasi> Perubahan Tanggal Bersalin kirim ke nomor 0811-8469-468
Daftrakan teman ke SMSbunda
Ketik UNDANG <spasi> No. Hp Teman <spasi> Perkiraan Tanggal Bersalin<spasi>
kota/kabupaten
Contoh : UNDANG 08123456789 05/07/2016 SEMARANG kirim ke nomor 08118469-468
PROGRAM SMSBUNDA DI JAWA TENGAH
Jawa tengah merupakan satu dari 10 provinsi dengan AKI tertinggi, pada tahun
2014, kasus ibu meninggal di Jawa Tanggal mencapai 711 kasus dan bayi meninggal
sebanyak 5.666 kasus. Itu artinya selama tahun 2014, setiap hari terdapat hampir
dua orang ibu hamil meninggal dan hampir 16 bayi baru lahir meninggal tiap hari.
Sedangkan pada tahun 2015 terjadi sebanyak 619 kasus ibu meninggal dunia. AKI
dan AKB di Jawa Tengah masih memprihatinkan ( www.direktorijateng.com)
BAB III
PRNUTUP
A. Kesimpulan
Angka Kematian Ibu atau biasa di sebut dengan istilah AKI, di Indonesia masih
belum juga mencapai target yang diharapkan. Diperkirakan 15% kehamilan dan
persalinan akan mengalami komplikasi, dan sebagian dari komplikasi mengancam
jiwa. Di Indonesia para pemerintah berupaya untuk mengurangi bahkan mencegah
terjadinya kembali Kematian Ibu dan Bayi. Pemerintah juga tidak luput untuk
membuat banyak program yang dikhususkan untuk mengurangi kejadian tersebut.
Diantaranya beberapa program sudah dijelaskan didalam pembahsa makalah, dan juga
Keperawatan Maternitas I Upaya pemerintah daerah dalam mengurangi resiko AKI & AKB
program-program tersebut dikhususkan untuk pulau jawa dan lebih spesifiknya dapat
dikatakan di Jawa Tengah.
B. Saran
Sebagai penulis membuat menyampaikan saran adalah suatu keharusan, dan saran
untuk pemerintah kedepannya adalah dengan tetap mengembangkan programprogram yang memang sudah terbukti mampu mengurangi risiko kematian Ibu dan
Bayi dan lebih mengembangkan dengan spesifikasi program dengan kualitas yang
menjamin. Untuk mencapai MDGs yang perlu diperbaiki adalah tingkat kesehatan
masyarakat Indonesia. Selamat ibu maka akan tercipta generasi yang baik. Generasi
Cerdas ahir dari rahim Ibu yang cerdas.
Daftar Pustaka
Depkes RI. 2013. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak
(PWS-KIA).
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Negara
Perencanaan Pembangunan Nasional. Laporan Singkat Pencapaian Millenium
Development Goals Indonesia 2009.
Dokumen RAn PP AKI 2013-2015, Kementrian Kesehatan RI
Keperawatan Maternitas I Upaya pemerintah daerah dalam mengurangi resiko AKI & AKB
http://www.direktoraijateng.com/2016/06/lomba-karya-jurnalistik-tentang-upaya.html
(diakses tanggal 22/09/2016)
http://www.ganjelrel.com/lomba-blog-sms-bunda.html
Keperawatan Maternitas I Upaya pemerintah daerah dalam mengurangi resiko AKI & AKB