Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Umum.
mengalirkan suatu fluida dari tempat yang lebih rendah ke tujuan yang
diinginkan dengan bantuan mesin atau pompa. Misalnya pipa yang
dipakai untuk memindahkan minyak dari tangki ke mesin, memindahkan
minyak pada bantalan-bantalan dan juga mentransfer air untuk keperluan
pendinginan mesin ataupun untuk kebutuhan sehari-hari diatas kapal
serta masih banyak lagi fungsi lainnya. Sistem perpipaan harus
dilaksanakan sepraktis mungkin dengan minimum bengkokan dan
sambungan las atau brazing, sedapat mungkin dengan flens atau
sambungan yang dapat dilepaskan dan dipisahkan bila perlu. Semua pipa
harus dilindungi dari kerusakan mekanis. Sistem perpipaan ini harus
ditumpu atau dijepit sedemikian rupa untuk menghindari getaran.
Sambungan pipa
diisolasi
harus merupakan
maupun
segi
sesuai
keamanan
dalam
peraturan-peraturan
pengoperasian
klasifikasi
maupun
harus
dari
Maksud.
b.
Tujuan.
Siswa
mampu
mengidentifikasi
sistem
serta
perbaikan
sistem
pemipaan
apabila
terjadi
3.
Ruang Lingkup dan Tata Urut. Adapun ruang lingkup dan tata
4.
a.
Pendahuluan.
b.
Kajian pustaka.
c.
Sistem pemipaan
d.
Kesimpulan
Pengertian.
a.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
5.
Umum
Jenis-Jenis Pipa
a.
uap, air, minyak, dan lain-lain dikamar mesin tidak hanya diatur oleh
pihak klasifikasi/rules tetapi juga berdasarkan aturan dan standard
yang ada. Oleh karena itu tekanan kerja maksimum dan suhu patut
Temperatur
Kerja (OC)
Tekanan
Kerja (Bar)
(DN)
DN 32 mm
PB x DN 2500
Nominal
300
300
225
Atau DN 250
PB x DN 2500
10)
8.
Metode
penyambungan
pipa
stainless steel dengan las busur gas tungsten dan untuk pipa baja
karbon dengan las logam.
b.
baut.
Gambar 2.1 Sambungan langsung (stub in)
BAB III
JARINGAN PIPA
9.
UMUM.
air minum, air pendingin, air sanitasi, serta instansi pipa zat-zat kimia
berbahaya, dan lain-lain dalam skala kecil maupun dalam jaringan skala
besar.
Jaringan-jaringan perpipaan tersebut harus direncanakan dengan
sebaik baiknya guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti :
kebocoran pipa, head loses pada pipa dan lain-lain, tergantung dari jenis
bahan pipa, dimensi, jenis belokan maupun adanya kerugian-kerugian
aliran. Oleh karena itu didadkan uji coba dan simulasi secara nyata
dilaboratorium guna mendapatkan gambaran data yang tepat sebelum
melamgkah lebih jauh.
Sebagai tahap awal Mesin Simulasi Jaringan Pipa type C11
disediakan untuk mensimulasikan aliran fluida cair dalam jaringan pipa
sederhana, sehingga dapat diketahui setiap jenis pipa, susunan maupun
aliran fluidanya.
10.
dihisap
b.
pompa
samp tank
c.
g.
dialirkan menuju pipa yang akan dites, dan air akan ditampung dalam
volumetric tank apabila dump valve dalam keadaan tertutup dan apabila,
dalam keadaan terbuka akan kembali ke samp tank lagi, begitu
seterusnya.
12.
Persiapan operasional
a.
b.
alat ukur.
13.
c.
d.
salah satu valve yang akan dicoba. Kemudian pompa diionkan diswitch
stater setelah air mengalir valve outlet dikecilkan dan apabila gelembung
udara dalam selang, kita harus membuang gelembung udara tersebut
dengan cara membuka dan menutup bleed valves sampai gelembung
udara hilang. Dan cara mematikankan tutup bleed valves serta, tekan
tombol off pada switch stater.
O=
D4 phl
128L
10
Dimana
= 3,1416
D = diameter pipa ( mm )
P = Berat sepesivik 1000 Kg / m3
hl = Head loses (mm )
= Visikositas fluida
L = Panjang pipa ( mm )
f =
64
Re
Re =
Dv
---------------- p
= Visikositas fluida
hl = f =
LV 2
D2 g
x
total
-------------K =
Dimana : X = 1,75
H
2
Qtotal
11
12
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
13
14.
Kesimpulan.
Saran
a.
BAB V
PENUTUP
14
16.
Penutup.
sepenuhnya
bahwa
dalam
penulisan
masih
banyak
demi
kesempurnaan
penulis
laporan
Pendingin
dan
Pemanas Ranpurtis Penulis mengucapkan terima kasih yang setinggitingginya kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam
penulisan makalah Fenomena Dasar Ranpurtis.
Batu,
Maret 2015
Penulis