You are on page 1of 4

TUPOKSI PERKESMAS

1. Pemberi pelayanan kesehatan


Perawatan puskesmas memberikan pelayanaan kesehatan individu, keluarga,
kelompok/masyarakat

berupa

asuhan

keperawatan

kesehatan

masyarakat

yang

utuh/holistic, komperensif meliputi pemberian asuhan pada pencegahan tingkat pertama,


tingkat kedua maupun tingkat ketiga. Asuhan keperawatan yang diberikan baik asuhan
langsung (direct care) kepada pasien/klien maupun tidak langsung (indirect care)
diberbagai tatanan pelayanan kesehatan antara lain klinik puskesmas, ruang rawat inap
puskesmas, puskesmas pembantu, puskesmas keliling, sekolah, rutan/lapas, panti,
posyandu, keluarga (rumah pasien/klien), dll.
2. Penemu kasus
Perawat puskesmas berperan dalam medeteksi dan menemukan kasus serta
melakukan penelusuran terjadi penyakit.
3. Pendidik/penyuluh kesehatan
Pembelajaran merupakan dasar dari pendidikan kesehatan yang berhubungan
dengan semua tahap kesehatan dan semua tingkat pencegahan. Sebagai pendidik
kesehatan, perawat puskesmas mampu mengkaji kebutuhan pasien/klien, mengajar agar
melakukan pencegahan tingkat pertama dan peningkatan kesehatan pasien/klien kepada
individu, keluarga, kelompok/masyarakat, pemulihan kesehatan dari suatu penyakit,
menyusun program penyuluhan/pendidikan kesehatan, baik untuk topic sehat maupun
sakit, sepeti nutrisi, latihan/olahraga, majemen stress, penyakit dan pengolahan penyakit,
dll; memberikan informasi yang tepat untuk kesehatan dan gaya hidup antara lain
informasi yang tepat tentang penyakit, pengobatan dll; serta menolong pasien/klien
menyeleksi informasi kesehatan yang bersumber dari buku-buku, Koran, televisi atau
teman.

4. Koordinator dan kolaborator

Perawatan puskesmas melakukan koordinasi terhadap semua pelayanan kesehatan


yang diterima olehy keluarga dari berbagai program dan bekerjasama dengan keluarga
dalam perencanaan pelayanan keperawatan serta sebagai penghubung dengan intitusi
pelayanan kesehatan dan sector terkait lainnya.
5. Pelaksanaan konseling perawatan
Tujuan konseling adalah pemecahan maslah secara efektif. Konseling yang efektif
dapat dilakukan bila didasari adanya hubungan yang positif antara konselor dengan
pasien/klien dan kesediaan konselor untuk membantu.
Dalam fungsinya sebagai pelaksana konseling, perawat puskesmas membantu
pasien/klien untuk mencari pemecahan masalah kesehatan dalam perubahan perilaku
yang terjadi dan dihadapi pasien/klien.
Pemberian konseling dapat dilakukan diklinik puskesmas, puskesmas pembantu,
rumah pasien/klien, posyandu dan tatanan pelayanan kesehatan lainnya dengan
melibatkan individu, keluarga, kelompok, masyarakat. Kegiatan yang dapat dilakukan
perawat puskesmas antara lain menyediakan informasi, mendengar secara objektif,
member dukungan, member asuhan dan menyakinkan pasien/klien, menolong
pasien/klien mengidentifikasi masalah dan factor-faktor yang terkait, memandu klien
menggali permasalahan dan memilih pemecahan masalah yang dapat dikerjakan.
6. Panutan atau model peran (role model)
Perawat puskesmas sebagai panutan atau Role Model dimaksudkan bahwa
perilakunya sehari-hari dicontohkan oleh orang lain. Panutan ini digunakan pada semua
tingkatan pencegahan terutama perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Kegiatan yang
dapat dilakukan antara lain member contoh praktik menjaga tubuh yang sehat baik fisik
maupun mental seperti makan makanan bergizi, menjaga berat badan, olahraga secara
teratur, tidak merokok, menyediakan waktu untuk istirahat (relax) setiap hari, komunikasi
efektif,

dll.

Disamping

itu,

perawat

puskesmas

juga

harus

menampilkan

profesionalismenya dalam bekerja yaitu dengan menerapkan kode etik keperawatan,


menggunakan pendekatan sistematik dan efektif dalam pengambilan keputusan.
Dengan meningkatkan pendidikan dan kompetensi perawat puskesmas, ecara
bertahap peran dan fungsi perawat puskesmas juga dapat ditingkatkan, yaitu sebagai :
7. Pemodifikasi lingkungan

Perawat puskesmas melakukan kerjasama/konsultasi dengan berbagai pihak terutama


tenaga kesehatan lain untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat baik disarana
kesehatan maupun dikeluarga/masyarakat.
8. Konsultan
Sebagai konsultan, perawat puskesmas memberikan nasihat profesiona, pelayanan,
atau informasi kepada pasien/klien untuk menolong pemecahan masalah spesifik atau
meningkatkan keterampilan pasien/klien. Konsultasi merupakan proses interaksi atau
komunikasio sementara antara dua orang atau lebih. Dalam perannya sebagai konsultan,
perawat puskesmas dapat memberikan bantuan untuk pemecahan masalah keperawatan,
peningkatan keterampilan keperawatan, peningkatan kesehatan, dll. Konsultasi dapat
digunakan untuk semua tingkat penegahan.
9. Advokasi
Perawat puskesmas mampu melakukan advokasi dalam rangka pemberdayaan
pasien/klien dan peningkatan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan pasien/klien.
Kegiatan yang dilakukan oleh perawat puskesmas antara lain merancang pelayanan
kesehatan untuk pasien/klien yang tidak mampu melakukannya, berperan serta dalam
perencanaan. Peningkatan sumber daya masyarakat untuk kesehatan, kerjasama dengan
tenaga kesehatan lain, menolong pasien/klien menggunakan sumber daya kesehatan
seoptimal mungkin.

10. Manajer kasus


Sebagai manajer perawat puskesmas menggunakan kemampuan spesifik untuk
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan lain untuk mencapai tujuan asuhan. Manajemen
yang efektif dapat menolong mencapai tujuan dalam setiap tingkat pencegahan. Kegiatan
yang dilakukan antara lain : melakukan supervise terhadap asuhan keperawatan yang
diberikan kepada pasien/klien maupun terhadap anggota tim lainnya, seperti kader
kesehatan, anggota keluarga dll:
11. Peneliti
Perawat puskesmas seharusnya mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan yang
ditemukan dan mencari solusi yang terbaik melalui proses penyidikan yang ilmiah.

Penelitian digunakan untuk menyelidiki topic yang terkait dengan pencegahan tingkat
pertama, kedua, ketiga, baik pada individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat.
Kegiatan yang dilakukan antara lain mengajukan penelitian keperawatan, kesehatan
masyarakat, pelayanan kesehatan yang terkait dengan praktik keperawatan, menggunakan
criteria yang ditetapkan untuk mengavaluasi hasil-hasil studi, membeca dan mengkritis
laporan penelitian secara teratur, berpartisipasi dalam penelitian lain seperti epidemiolagi,
perencanaan kesehatan dan perawatan lain.
12. Pemimpin dan pembaharu
Perawat puskesmas dihrapkan mampu mempengaruhi klien dan pihak lain untuk
mencapai tujuan pelayananan yang telah ditetapkan dan berupaya menciptakan
perubahan. Perawat puskesmas menggunakan kepemimpinannya untuk mencapai
pelayanan dalam semua tingkat pencegahan. Kegiatan yang dilakukan antara lain
member masukan proses pengambilan keputusan untuk pasien atau klien dan anggota tim
lain, menstimulasi minat terhadap promosi kesehatan melalui asuhan keperawatan pada
ketiga tingkat pencegahan: memberikan informasi yang terkait dengan promosi kegiatan
kepada pasien atau klien dan tenaga kesehatan lain: mendukung program promosi
kesehatan, dll.

You might also like