You are on page 1of 12

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN ISTIRAHAT DAN TIDUR

Tanggal Pengkajian
Jam Pengkajian
Ruang/RS

: Senin, 23 Juni 2014


: 10.00
: Ruang Nakula 1 RSUD Kota Semarang

A. PENGKAJIAN
1. BIODATA
a. Biodata Pasien
Nama

: Tn. D

Umur

: 47 tahun

Alamat

: Perum Klipang Alam Permai Tembalang

Pendidikan

: Perguruan Tinggi

Pekerjaan

: Pegawai Swasta

Tanggal Masuk

: 19 Juni 2014

Diagnosa Medis : Post operasi laparatomy dan colostomy


Nomor Register

: CM 291411

b. Biodata Penanggungjawab
Nama

: Ny. D

Umur

: 39 tahun

Alamat

: Perum Klipang Alam Permai L.I09 Tembalang

Pendidikan

: Perguruan Tinggi

Pekerjaan

: Pegawai Swasta

Hub. dg Klien

: Istri

2. KELUHAN UTAMA
Pasien Tn.D mengeluh tidak dapat bergerak bebas setelah operasi.
3. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Riwayat Keperawatan Sekarang
Pasien Tn.D mengalami gangguan eliminasi fekal yaitu sebelum dirawat dirumah
sakit Tn. D mengeluh selama 7 hari sebelum dirawat pasien tidak dapat buang air

besar. Tanggal 19 Juni 2014 pasien Tn.D menjalani operasi laparatomy dan
colostomy.
b. Riwayat Keperawatan Dulu
Pasien Tn.D beberapa bulan sebelumnya mengalami gangguan eliminasi fekal yaitu
keluaran tinja tidak normal. Tn.D sebelumnya tidak pernah menjalani operasi dan
baru pertama kalinya pasien menjalani operasi laparatomy dan colostomy.
c. Riwayat Keperawatan Keluarga
Keluarga pasien ada yang menderita penyakit kanker

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Tinggal satu rumah
Warna Hitam : Penderita tumor
4. POLA FUNGSIONAL GORDON
a. Manajemen Kesehatan
Kesehatan merupakan hal yang penting sehingga setiap ada anggota keluarga yang
sakit selalu dibawa ke rumah sakit atau dokter. Tindakan yang dilakukan pasien Tn.D
dan keluarga adalah selalu mengontrol kesehatannya.
b. Pola Kebutuhan Nutrisi
1) Sebelum Sakit
Frekuensi makan teratur, sekitar 3 kali sehari. Makanan yang dikonsumsi
mengandung karbohidrat, lemak, dan protein. Jumlah makanan/minuman yang

dikonsumsi setiap hari tergantung dari kebutuhan tubuh. Pasien Tn.D mengatakan
jarang makan buah sayur dan suka makanan junkfood . Tn.D juga jarang minum
air putih.
2) Pada waktu sakit
Pasien Tn.D nafsu makannya berkurang yaitu hanya seperempat dari porsi yang
disediakan . Jumlah air yang dikonsumsi oleh pasien Tn.D sangat sedikit karena
pasien jarang minum air putih.
Observasi yang di dapat :
BB pasien

: 68 kg

TB pasien

: 170 cm

Diit makanan

: bubur

Turgor kulit baik


c. Pola Eliminasi
1) Sebelum sakit
Pasien Tn.D BAB-nya tidak teratur, untuk berapa kalinya tidak bisa ditentukan.
Mengalami kesulitan pada saat BAB dan tinja berwarna kecoklatan dan padat.
Urine yang dikeluarkan berwarna kuning dan berbau khas.
2) Pada waktu sakit
Sebelum dirawat di rumah sakit pasien tidak dapat buang air besar selama 7 hari
dan setelah dilakukan operasi colostomy pasien dapat mengeluarkan feses dengan
frekuensi sehari 3 colostomy bag penuh. Feses berwarna kecoklatan, berbentuk
cair dan berbau khas.
d. Pola Aktivitas dan Latihan
1) Sebelum Sakit
Aktifitas sehari-hari yang dilakukan pasien Tn.D yaitu melakukan pekerjaan
sebagai pegawai swasta dan Tn.D jarang olah raga karena aktifitas pekerjaannya.
Pasien dapat melakukan aktivitaskesehariannya seperti personal hygiene, makan
dan minum dengan mandiri.
2) Setelah Sakit
Selama sakit, pasien Tn.D selalu dibantu oleh perawat dan keluarga dalam
pemenuhan kebutuhannya. Pasien Tn.D tidak dapat bergerak dengan bebas karena

kondisinya pasca operasi laparatomy dan colostomy yang kini terpasang


colostomy bag dibagian perut kirinya dan bekas operasi yang masih dirasa sakit.
Gerakan pasien menjadi sangat terbatas karena kondisinya dan harus bed rest.
e. Pola Istirahat dan Tidur
1) Sebelum Sakit
Pola tidur pasien Tn.D sebelum sakit teratur dengan jumlah jam tidurnya sekitar 8
jam dan tidak memiliki gangguan tidur.
2) Pada Waktu Sakit
Tn.D mengeluh terganggu pola tidurnya karena ketidaknyamanan pasca operasi
yang telah dilakukannya. Pasien mengeluh tidak dapat beristirahat dengan baik
karena adanya rasa nyeri pada luka operasi dan rasa takut akan kantung
colostominya bocor. Pasien sering terbangun pada malam hari dan jumlah jam
tidurnya menjadi 4-5 jam dalam sehari.
f. Pola Sexualitas
Pasien Tn.D memiliki 1 orang istri dan 2 orang anak.
g. Pola Kognitif, Presepsi dan Sensori
Pasien Tn.D mengetahui mengenai penyakitnya selama ini, pasien juga tahu
mengenai program pengobatan atau perawatan yang di jalani dan tahu konsekuensi
dari penyakit yang dialami seperti harus merawat colostomy bag dan menjaga
gerakannya.
h. Pola Pertahahanan Diri
Pasien Tn.D merasa stress dengan keadaannya yang harus terpasang colostomy bag
dan tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasanya. Pasien belum dapat menerima
keadaannya dan usaha yang dilakukan keluarga untuk mengurangi stress pasien
adalah dengan memberikan support untuk kesembuhan Tn.D.
i. Konsep Diri
1) Body Image

: Pasien terlihat malu dengan keadaannya setelah operasi

colostomy dan terpasang kantong colostomy.


2) Self Ideal

: Pasien tidak percaya diri akan kesembuhan penyakitnya

3) Self Esteem

: Pasien berusaha menarik diri dengan lingkungannya karena

penyakitnya

4) Role

: Pasien adalah seorang ayah dan kepala keluarga yang tahu akan

perannya dalam keluarga


5) Identitas

: Pasien mengetahui akan dirinya dengan kondisi yang saat ini

j. Pola Hubungan Sosial


Sebelum sakit pasien dapat berinteraksi baik dengan keluarga, teman kerja dan
masyarkat. Setelah sakit pasien berusaha menarik diri dari lingkungan dan jarang
berinteraksi.
k. Pola Keyakinan dan Nilai
Pasien Tn.D beragama islam dan taat beribadah, selama sakit sering dibantu keluarga
untuk melakukan ibadah.
5. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum
Kondisi lemah , kebersihan diri kurang, bergerak sulit.
b. Kesadaran : Compos mentis.
c. Tanda-tanda vital
Td : 140/90
T : 37,5
RR : 18 x/ menit
N : 78x/ menit
d. Kepala
Kepala pasien normal, tidak ada benjolan.
e. Rambut
Rambut pasien berwarna hitam dan kusam
f. Wajah
Wajah pasien terlihat pucat tampak lelah
g. Mata
Terdapat lingkar hitam pada mata, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, dan
tidak memakai alat bantu kaca mata
h. Hidung dan Sinus
Cuping hidung tidak ada, hidung terlihat simetris
i. Telinga

Daun telinga pasien simetris, tidak mengeluarkan cairan dari dalam telinga,
pendengaran baik, dan tidak menggunakan alat bantu.
j. Leher
Leher pasien tidak ada jaringan parut dan tidak mengalami pembesaran kelenjar
tiroid, teraba nadi karotis.
k. Thoraks
1) Paru
a) Inspeksi

: Postur dada pasien normal, simetris, pergerakan dada sewaktu

bernafas simetris
b) Palpasi

: Saat diraba pada torax terlihat normal

c) Perkusi

: Terdengar suara sonor

d) Auskultasi : Terdengar suara vesikuler


2) Jantung
a)
b)
c)
d)

Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak


Palpasi
: Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Pekak
Auskultasi : Reguler

l. Abdomen
1) Inspeksi

: Terdapat luka jahitan post operasi bagian tengah dan colostomy

pada bagian kiri perut


2) Auskultasi : Bising usus 20 x/ menit
3) Perkusi

: Tympani

4) Palpasi

: Nyeri tekan pada daerah abdomen kiri kanan bawah

m. Ekstremitas
1) Ekstremitas atas kiri terpasang infuse RL pada tangan
2) Ekstremitas atas kanan dapat bergerak dengan bebas
3) Ekstermitas bawah kanan kiri tidak dapat digerakkan secara maksimal pasca
operasi didaerah abdomen
n. Tulang belakang
Tulang belakang pasien tidak mengalami kelainan.
o. Kuku
Kuku tidak kebiruan dan Cappilary Refill Time kurang dari 3 detik

p. Genetalia
Normal dan bersih
q. Perilaku
Kurang perhatian, pergerakan lambat dan bicara lambat
6. TERAPI OBAT
Tanggal 24 Juni 2014
a. Infus RL:Aminofluid = 1:1 20 tpm
b. Injeksi Alinamin 3x1 amp
c. Injeksi Gentamicyn 3x80 mgr
d. Injeksi ranitidine 3x1 ampul
e. Injeksi Sharox 3x1 gr
f. Injeksi ketorolax 3x amp kalau perlu

7. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tanggal pemeriksaan : 19 Juni 2014
Pemeriksaan
Hematologi
Pemeriksaan
Hemoglobin
Kimia Klinik
Hematokrit
Gula Darah Sewaktu
Jumlah
GlobulinLeukosit
Jumlah
Ureum Trombosit

Hasil

Satuan

Nilai Normal

Hasil
14.0
40.0
132
9.4
3.3
392
27.8

Satuan
g/dl
%
mg/dl
/ul
g/dl
10^3/ul
mg/dl

Nilai Normal
14..0 18.0
42
52
70-115
4.8
10.8
1.8-3.2
150
400
15.0-43.0

Creatinin
Asam Urat
Kolesterol Total
Trigliserida
SGOT
SGPT
Protein Total
Albumin
Natrium
Kalsium
Calsium

0.8
2.3
230
121
57
68
7.5
4.2
135
3.5
1.11

mg/dl
mg/dl
mg/dl
mg/dl
U/L
U/L
g/dl
g/dl
Mmol/L
Mmol/L
Mmol/L

0.7-1.1
2.3-6.1
<200
50-200
<31
<31
6.4-8.2
3.5-5.2
134.0 147.0
3.50 5.20
1.12 - 1.32

8. PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Tanggal pemeriksaan : 19 Juni 2014
Hasil Radiologi : X foto polos abdomen 2 posisi
Kesan:
Curiga partial ileus obstruktif letak tinggi
B. DAFTAR MASALAH
NO
1

TGL/JAM
23 juni

Ds:

DATA FOKUS
Pasien mengeluh

2014

tidak dapat tidur

10.30

Do:

Tampak

ETIOLOGI
Faktor internal

PROBLEM
Gangguan pola tidur

TTD

lingkar

hitam pada mata dan

Takut cedera

sering menguap

stoma

Suhu : 37,5
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan pola tidur berhubungan dengan faktor internal
D. PERENCANAAN KEPERAWATAN
E.
NO TGL/
1

DP

TUJUAN

JAM
23

Gangguan

Juni

pola

2014
11.00

berhubungan

Setelah

dilakukan Jelaskan perlunya

tidur tindakan keperawatan pengawasan fungsi usus


3x24

jam

dengan faktor dapat


internal

INTERVENSI

tidur

istirahat
gangguan
criteria hasil :

Pasien

pasien dalam periode pasca


dan operasi
tanpa
dengan

RASIONAL
Pasien lebih dapat
mentoleransi
gangguan dan
memahami alasan atau

Berikan sistem kantong

pentingnya perawatan
Platus/fese berlebihan

adequat. Kosongkan

terjadi meski

kantong sebelum tidur

diintervensi.
Pengosongan pada

TTD

melaporkan
peningkatan
sehat

dan

jadwal teratur
rasa
dapat

istirahat

Pasien
merasakan

meminimalkan

segar

pada saat bangun

Biarkan pasien

kebocoran.
Pasien akan mampu

mengetahui bahwa

beristirahat lebih baik

stoma tidak akan cedera

bila merasa aman

bila akan tidur

tentang stoma dan

tidur dan tidak ada Batasi masukan


tanda
gangguan makanan atau minuman
tidur

Peningkatan

colostominya.
Caffeine dapat
memperlambat pasien

yang mengandung

untuk tidur dan

caffeine

mempengaruhi tidur

kualitas tidur

tahap REM,
mengakibatkan pasien
tidak merasa segar
Dukung kelanjutan

saat bangun.
Meningkatkan

kebiasaan ritual sebelum relaksasi dan kesiapan


tidur
Kolaborasi: Berikan

untuk tidur.
Obat yang tepat waktu

obat sedatif saat tidur

dapat meningkatkan

sesuai indikasi

istirahat atau tidur


selama periode pasca

Anjurkan klien untuk

operasi.
Tidur akan sulit

relaksasi

dicapai sampai
tercapai relaksasi.
Lingkungan rumah
sakit dapat
mengganggu
relaksasi.

F. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No
1.

Tgl /Jam
24 Juni

Diagnosa
Tindakan
Respon Pasien
Gangguan pola tidur Monitoring keadaan umum Ds: Pasien mengatakan lemas

2014

berhubungan dengan pasien dan suhu

dan tidak bisa tidur nyenyak

08.00

pola internal

Do:
Terdapat lingkar mata hitam

2.

08.30

Suhu 36,5 c
Mengganti linen tempat tidur Ds:
Pasien
pasien

dengan

mengatakan

teknik nyaman dan tidak merasa

ambulasi yang benar

sakit saat bergerak


Do: Pasien tampak tenang dan

3.

08.45

nyaman
Kolaborasi dengan keluarga Ds: Pasien mengatakan nyeri
untuk mengganti kolostomy saat
bag

dan

dibersihkan

membersihkan dan kembali nyaman saat

daerah stoma

kantong colostomy diganti


Do:

4.

12.30

stomanya

Pasien

meringis

saat

stoma dibersihkan
Menjelaskan kepada pasien Ds : Pasien mengatakan takut
bahwa stoma tidak akan Do : Gelisah
cedera

5.

12.45

pada waktu

tidur

dengan posisi yang benar


Memberikan
lingkungan Ds

Pasien

mengatakan

yang nyaman yang bebas nyaman dan tidak terganggu


6.

25 Juni
2014
14.30

dari kebisingan
Do : Pasien tampak rileks
Monitoring keadaan umum Ds: Pasien mengatakan lemas
pasien dan suhu

dan tidak bisa tidur nyenyak


Do:
Masih terdapat lingkar mata
hitam

Ttd

7.

15.45

Suhu 36,8 c
Memberikan rasa nyaman Ds : Pasien
dengan

8.
9.

menaikkan

mengatakan

posisi nyaman

16.30

tempat tidur
Do : Pasien rileks
Menganjurkan pasien untuk Ds : Pasien mengatakan rileks

19.00

relaksasi
Do: Pasien tidak gelisah
Membantu keluarga untuk Ds : pasien mengatakan
membersihkan

stoma

dan nyaman kembali

mengganti colostomy bag.

Do : pasien tampak rileks,


stoma kering dan colostomy

10.

19.45

bag kosong
Memberikan injeksi lewat Ds : Pasien mengatakan nyeri
selang infuse

saat obat disuntikkan

a. Alinamin 1 amp

Do: Pasien tampak meringis

b. Gentamicyn 80 mgr
c. Ranitidine 1 ampul
11.

20.00

d. Sharox 1 gr
Memberikan rasa aman dan Ds : Pasien mengatakan
nyaman dengan memberikan nyaman

12.

22.00

posisi yang benar


Do : pasien tampak rileks
Memberikan
lingkungan Ds : pasien mengatakan
yang nyaman yang bebas nyaman
dari kebisingan, mematikan Do : pasien tampak
sebagian

lampu

dan mengantuk

mengganti suhu AC yang


13.

14.

26 juni

sesuai
Mengganti linen pasien

Ds : Pasien mengatakan

2014

merasa nyaman kembali

07.30

Do : pasien terlihat rileks

08.00

Membantu keluarga untuk Ds: Pasien nyaman


membersihkan

stoma

dan Do: : pasien tampak rileks,

mengganti colostomy bag.

stoma kering dan colostomy


bag kosong

15.

09.00

Memnitor

keadaan

umum Ds: Pasien mengatakan lemas

pasien dan suhu

dan tidak bisa tidur nyenyak


Do:
Terdapat lingkar mata hitam
Suhu 35,6

G. CATATAN KEPERAWATAN
No
1

Tgl/Jam
26 Juni 2014
10.00

Diagnosa
Respon
Gangguan pola tidur S : Pasien mengatakan dapat
berhubungan
pola internal

dengan tidur dengan nyenyak


O : pasien terlihat segar, tidak
terdapat kantung mata dan tidak
menguap
Suhu 35,7C
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi

Ttd

You might also like