You are on page 1of 12

MAKALAH ASUHAN PADA NEONATUS BAYI, BALITA, DAN

ANAK PRA SEKOLAH


D
I
S
U
S
U
N

OLEH :
FRISKA NONITA SIHOTANG
NIM : 13.1641
DOSEN PEMBIMBING : EMMA NIBRA HARAHAP, SST

AKADEMI KEBIDANAN PEMKO TEBING TINGGI


TAHUN AJARAN 2015/2016

ASUHAN PADA NEONATUS BAYI BALITA, DAN ANAK PRA


SEKOLAH
Asuhan Pada Neonatus
a. Data Subjektif
Penilaian atau evaluasi terhadap bayi baru lahir, antara lain meliputi penilaian tahap
pertumbuhan dan perkembangan janin, kesesuaian usia kehamilan; penilaian adaptasi neonatal
(skor APGAR, refleks ); penilaian fisik neonatal secara sistematik (ada/tidak kelainan
morfologi/fisiologi ); pemberian identifikasi meliputi jenis kelamin, berat badan, panjang badan;
serta menentukan penanganan yang diperlukan. Klasifikasi bayi baru lahir (neonatus),dibedakan
menurut tiga kategori.
Pertama, klasifikasi neonatus menurut masa gestasi :
1. Neonatus kurang bulan (preterm infant) : kurang 259 hari (37 minggu)
2. Neonatus cukup bulan (term infant) : 259 sampai 294 hari (37-42 minggu)
3. Neonatus lebih bulan (postterm infant) : lebih dari 294 hari (42 minggu) atau lebih.
Kedua, klasifikasi neonatus menurut berat lahir :
1. Neonatus berat lahir rendah : kurang dari 2500 gram
2. Neonatus berat lahir cukup : antara 2500 sampei 4000 gram
3. Neonatus berat lahir lebih : lebih dari 4000 gram
Ketiga, klasifikasi berat lahir terhadap masa gestasi, dideskripsikan dengan masa gestasi dan
ukuran berat lahir yang sesuai untuk masa kehamilannya, yaitu neonatus cukup/kurang/lebih
bulan (NCB/NKB/NLB) apakah sesuai/kecil/besar untuk masa kehamilan (SMK/KMK/BMK).
1.

Data Objektif
Pengkajian fisik bayi baru lahir, dilakukan dalam dua tahap. Pertama, pengkajian segera
setelah lahir. Pengkajian ini bertujuan untuk mengkaji adaptasi bayi baru lahir dari kehidupan
dalam uterus ke kehidupan luar uterus, yaitu dengan penilaian APGAR, meliputi appearence
(warna kulit), pulse (denyut jantung), grimace (refleks atau respon terhadap rangsang), activity
(tonus otot), and respiratory effort (usaha bernafas). Pengkajian sudah dimulai sejak kepala
tampak dengan diameter besar di vulva (crowning). Kedua, pengkajian keadaan fisik. Setelah
pengkajian segera setelah lahir, untuk memastikan bayi dalam keadaan normal atau mengalami

penyimpangan. Pengkajian yang kedua ini akan lebih lengkap apabila disertai dengan hasil
pemeriksaan diagnostik/penunjang lain dan catatan medik yang menunjang.
Pengkajian fisik pada bayi baru lahir merupakan bagian dari prosedur perawatan bayi segera
setelah lahir. Berikut ini prosedur perawatan bayi segera setelah lahir (immediate care of the
a.
b.
c.
d.

newborn):
Mempelajari hasil anamnesis, meliputi riwayat hamil, riwayat persalinan, riwayat keluarga.
Menilai skor APGAR.
Melakukan resusitasi neonatus.
Melakukan perawatan tali pusat, pemotongan jangan terlalu pendek dan harus diawasi setiap

hari.
e.
Memberikan identifikasi bayi dengan memberi kartu bertulisan nama ibu, diikatkan
dipergelangan tangan atau kaki.
f. Melakukan pemeriksaan fisik dan observasi tanda vital.
g. Meletakkan bayi dalam kamar transisi (jika keadaan umum baik), atau dalam inkubator jika ada
indikasi.
h. Menentukan tempat perawatan: rawat gabung, rawat khusus atau rawat intenif.
i. Melakukan prosedur rujukan bila perlu. Jika ada penyakit yang diturunkan dari ibu, misalnya

a.
b.
c.
d.

penyakit hepatitis B aktif, langsung diberikan vaksinisasi (globulin) pada bayi.


Prosedur pemeriksaan atau pengkajian fisik pada bayi baru lahir, antara lain sebagai berikut :
Menginformasikan prosedur dan minta persetujuan orang tua.
Mencuci tangan dan keringkan, bila perlu pakai sarung tangan.
Memastikan penerangan cukup dan hangat untuk bayi.
Memeriksa secara sistematis head to toe (kepala, muka, klavikula, lengan, tangan, dada,

abdomen, tungkai kaki, spinal dan genetalia).


e. Mengidentifikasi warna dan aktivitas bayi.
f. Mencatat miksi dan mekonium bayi.
g. Mengukur lingkar kepala (LK), lingkar dada (LD), lingkar perut (LP), lingkar lengan atas
(LLA), menimbang berat badan (BB), dan mengukur panjang badan (PB) bayi.
h. Mendiskusikan hasil pemeriksaan kepada orang tua.
i. Mendokumentasi hasil pemeriksaan.
TABEL NILAI APGAR
TANDA

Appearance (warna kulit)


Blue

(seluruh

biru atau pucat)

tubuh Body

pink,

Limbs All pink (seluruh tubuh

blue(tubuh
kemerahan,
ekstremitas biru)

kemerahan)

Pulse (denyut jantung)


Absent (tidak ada)

<100

None (tidak beraksi)

Grimace

>100

Grimace (refleks)
(sedikit Cry (reaksi melawan,

gerakan)

menangis)

Activity (tonus otot)


Limp (lumpuh)

Some flexion of limbs Aktive


(ekstremitas

sedikit Limbs

ekstrim)

movement,
well

flexed

(gerakan

aktif,

ekstremitas

fleksi

dengan baik)
Respiratory effort (usaha
None (tidak ada)

bernafas)

Slow,

ireeguler Good,

(lambat, tidak teratur)

strong

(menangis kuat)

Sebelum melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir secara komplit, tenaga kesehatan
a.

perlu melakukan beberapa pemeriksaan berikut ini :


Pemeriksaan cairan amnion, untuk menilai kelainan cairan amnion (volume) apakah selama

kehamilan terjadi hidramnion/oligohidramnion.


b. Pemeriksaan plasenta, untuk menentukan keadaan plasenta, apakah terdapat perkapuran,
nekrosis, berat plasenta dan jumlah korion. Hal ini penting untuk menentukan adanya kembar
identik/tidak.
c. Pemeriksaan tali pusat, untuk menilai adanya kelainan pada vena/arteri, ada tali simpul.
d. Pengukuran antropometri, minimal meliputi BB (2500-3000 gram), PB (45-50 cm), LK (3335cm), LD (30-33cm).
Riwayat kesehatan bayi baru lahir yang penting dan harus juga dikaji, antara lain :
a. Faktor genetik, meliputi kelainan/gangguan metabolik pada keluarga dan sindroma genetik.
b. Faktor maternal (ibu), meliputi adanya penyakit jantung, diabetes mellitus,penyakit ginjal,
penyakit hati, hipertensi, penyakit kelamin, riwayat penganiayaan, riwayat abortus,
RH/isoimunisasi.
c. Faktor antenatal, meliputi pernah ANC/tidak, adanya riwayat perdarahan, preeklampsia, infeksi,
perkembangan janin terlalu besar/terganggu, diabetes gestional, poli/oligohidramnion.
d. Faktor perinatal, meliputi prematur/postmatur, partus lama, penggunaan obat selama persalinan,
gawat janin, suhu ibu meningkat, posisi janin tidak normal, air ketuban bercampur mekonium,
amnionitis, ketuban pecah dini (KPD), perdarahan dalam persalinan, prolapsus tali pusat, ibu
hipotensi, asidosis janin, jenis persalinan.

cry

Dalam waktu 24 jam, apabila bayi tidak mengalami masalah apapun, segeralah
melakukan pemeriksaan fisik yang lebih lengkap. Pada saat melakukan pemeriksaan fisik bayi
baru lahir, pemeriksa hendaknya memperhatikan beberapa hal penting berikut ini :
a.

Pemeriksa bayi dibawah pemancar panas dengan penerangan yang cukup, kecuali ada tanda-

tanda jelas bahwa bayi sudah kepanasan.


b. Untuk kasus bayi baru lahir rujukan, minta orang tua/keluarga bayi hadir selama pemeriksaan
dan sambil berbicara dengan keluarga bayi serta sebelum melepaskan pakaian bayi, perhatikan
warna kulit, frekuensi nafas, postur tubuh, gerakan, reaksi terhadap rangsangan dan abnormalitas
c.
d.
e.
f.
g.

yang nyata.
Gunakan tempat yang hangat dan bersih untuk pemeriksaan.
Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan, gunakan sarung tangan.
Bersikap lembut pada waktu memeriksa.
Lihat, dengar dan rasakan tiap-tiap daerah pemeriksaan head toe to secara sistematis.
Jika ditemukan faktor resiko atau masalah, carilah bantuan lebih lanjut yang memang

diperlukan.
h. Catat setiap hasil pengamatan.
2.

Pemeriksaan Umum
a. Pernafasan
Pernafasan bayi baru lahir normal 30-60 kali per menit, tanpa retraksi dada dan tanpa suara
merintih pada fase ekspirasi. Pada bayi kecil, mungkin terdapat retraksi dada ringan dan jika bayi
berhenti nafas secara periodik selama beberapa detik masih dala batas normal.
b. Warna Kulit
Bayi baru lahir aterm kelihatan lebih pucat dibanding bayi preterm karena kulit lebih tebal.
c. Denyut Jantung
Denyut jantung bayi baru lahir normal antara 100-160 kali permenit, tetapi dianggap maish
normal jika diatas 160 kali permenit dalam jangka waktu pendek, beberapa kali dalam satu hari
selama beberapa hari pertama kehidupan, terutama bila bayi mengalami disstres. Jika ragu,
ulangi penghitungan denyut jantung.
d. Suhu Aksiler
36,5C sampai 37,5C.
e. Postur dan Gerakan
Postur normal bayi baru lahir dalam keadaan istirahat adalah kepalan tangan longgar, dengan
lengan, panggul dan lutut semi fleksi. Pada bayi kecil ekstremitas dalam keadaan sedikit
ekstensi. Pada bayi dengan letak sengsang selama masa kehamilan, akan mengalami fleksi penuh
pada sendi panggul dan lutut atau sendi lutut ekstensi penuh, sehingga kaki bisa dalam berbagai
posisi sesuai bayi intrauterin. Jika kaki dapat diposisikan dalam posisi normal tanpa kesulitan,

maka tidak dibutuhkan terapi. Gerakan ekstremitas bayi harus secara spontan dan simetris
disertai gerakan sendi penuh. Bayi normal dapat sedikit gemetar.
f. Tonus Otot/Tingkat Kesadaran
Rentang normal tingkat kesadaran bayi baru lahir adalah mulai dari diam hingga sadar penuh
dan dapat ditenangkan jika rewel. Bayi dapat dibangunkan jika diam atau sedang tidur.
g. Ekstremitas
Periksa posisi, gerakan, reaksi bayi bila ekstremitas disentuh, dan pembengkakan.
h. Kulit
Warna kulit dan adanya verniks kaseosa, pembengkakan atau bercak hitam, tanda lahir/tanda
Mongol. Selama bayi dianggap normal, beberapa kelainan kulit juga dapat dianggap normal.
Kelainan ini termasuk milia, biasanya terlihat pada hari pertama atau selanjutnya dan eritema
toksikum pada muka, tubuh dan punggung pada hari kedua atau selanjutnya. Kulit tubuh,
punggung dan abdomen yang terkelupas pada hari pertama juga masih dianggap normal.
i. Tali Pusat
Normal berwarna putih kebiruan pada hari pertama, mulai kering dan mengkerut/mengecil
dan akhirnya lepas setelah 7-10 hari.
j. Berat Badan
Normal 2500-4000 gram.
3. Pemerikriksaan Fisik
a. Kepala
Ubun-ubun besar, ubun-ubun kecil, sutura, moulase, caput succedaneum, cephal haematoma,
hidrosefalus, rambut meliputi : jumlah, warna dan adanya lanugo pada bahu dan punggung.
b. Muka
Tanda-tanda paralisis.
c. Mata
Ukuran, bentuk (strabismus, pelebaran epicanthus) dan kesimetrisan, kekeruhan kornea,
katarak kongenital, trauma, keluar nanah, bengkak pada kelopak mata, perdarahan
subkonjungtiva.
d. Telinga
Jumlah, bentuk, posisi, kesimetrisan letak dihubungkan dengan mata dan kepala serta adanya
gangguan pendengaran.
e.
f.

Hidung
Bentuk dan lebar hidung, pola pernafasan, kebersihan.
Mulut
Bentuk simetris/tidak, mukosa mulut kering/basah, lidah, palatum, bercak putih pada gusi,

refleks menghisap, adakah labio/palatoskisis, trush, sianosis.


g. Leher

Bentuk simetris/tidak, adakah pembengkakan dan benjolan, kelainan tiroid, hemangioma,


tanda abnormalitas kromosoman lain-lain.
h. Klavikula dan lengan tangan
Adakah fraktur klavikula, gerakan, jumlah jari.
i. Dada
Bentuk dan kelainan bentuk dada, puting susu, gangguan pernafasan, auskultasi bunyi jantung
dan pernafasan.
j. Abdomen
Penonjolan sekitar tali pusat pada saat menangis, perdarahan tali pusat, jumlah pembuluh
darah pada tali pusat, dinding perut dan adanya benjolan, distensi, gastroskisis, omfalokel,
bentuk simetris/tidak, palpasi hati, ginjal.
k. Genetalia
Kelamin laki-laki : panjang penis, testis sudah turun berada dalam skrotum, orifisium uretrae
diujung penis, kelainan (fimosis, hipospodia/epispadia). Kelamin perempuan : labia mayora dan
labia minora, klitoris, orifisium vagina, orifisium uretra, sekret, dan lain-lain.
Tungkai dan kaki
Gerakan, bentk simetris/tidak, jumlah jari, pergerakan, pes equinovarus/pes equinovalgus.
m. Anus
Berlubang/tidak, posisi, fungsi spingter ani, adanya atresia ani, meconium plug syndrome,
l.

megacolon.
n. Punggung
Bayi tengkurap, raba kurvatura kolumna vertebralis, skoliosis, pembengkakan, spina bifida,
mielomeningokel, lesung/bercak berambut, dan lain-lain.
o. Pemeriksaan kulit
Verniks caseosa, lanugo, warna, udem, bercak, tanda lahir, memar.
p. Reflek
Berkedip, babinski, merangkak, menari/melangkah, ekstrusi, galants, moros, neck righting,
palmar grasp, rooting, startle, menghisap, tonic neck.
q. Antropometri
BB, PB, LK, LD, LP, LLA.
r. Eliminasi
Kaji kepatenan fungsi ginjal dan saluran gastrointestinal bagian bawah. Bayi baru lahir normal
biasanya kencing lebih dari enam kali perhari. Bayi baru lahr normal biasanya berak cair enam
sampai delapan kali perhari. Dicurigai diare apabia frekuensi meningkat, tinja hijau atau
mengandung lendir atau darah. Perdarahan vagina pada bayi baru lahir dapat terjadi selama
beberapa hari pada minggu pertama kehidupan dan hal ini dianggap normal.

4.

Pemeriksaan Laboratorium

a.

Nilai Laboratorium Daarah Neonatus Normal


Antara lain hemoglobin 14-22 g/dl (kadar Hb-F tinggi, menurun dengan pertambahan usia),
hematokrit 43-63%, eritrosit 4,2-6 juta/mm3, retikulosit 3-7 %, leukosit 5.000-30.000/mm3, jika

ada infeksi < 5000/mm3, trombosit : 150.000-350.000/mm3, volume darah 85 cc/kgBB.


b. Nilai Laboratorium Cairan Otak Neonatus Normal
Meliputi warna 90-94% xantochrome (kekuning-kuningan jernih), Nonne/Pandy (+) pada usia
diatas 3 bulan harus sudah negatif, protein 200-220 mg/dl, glukosa 70-80 mg/dl, eritrosit 10002000/LPB, leukosit : 10-20/LPB menunjukkan fungsi BBB (blood-brain barrier) masih belum
sempurna.
1. Penampilan dan Perilaku Bayi Baru Lahir
Kriteria fisik bayi baru lahir (neonatus) normal, antara lain sebagai berikut. Lahir
cukup bulan dengan usia kehamilan 37-42 minggu, berat badan lahir 2500-4000 gram atau sesuai
masa kehamilan, panjang badan antara 44-53 cm, lingkar kepala melalui diameter biparietal 3136 cm, skor APGAR antara 7-10, tanpa kelainan kongenital atau trauma persalinan. Dilihat dari
kriteria neurologik neonatus normal mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : posisi bayi frog
position (fleksi pada ekstremitas atas dan bawah), refleks moro/kejutan positif (+) dan harus
simetris, refleks hisap positif (+) pada sentuhan palatum molle, rehleks menggenggam positif
(+), refleks rooting positif (+).
Bayi baru lahirmempunyai variasi penampilan yang normal. Beberapa variasi ini
bersifat sementara dan akan menghilang sesuai dengan pertumbuhan fisik. Tapi ada juga
beberapa yang menetap dan disebut sebagai tanda lahir. Berikut ini variasi penampilan yang
normal pada bayi baru lahir.
a) Kulit
Warna kulit bayi sangat bervariasi tergantung ras, usia, suhu dan keadaan bayi. Saat bayi lahir,
warna kulit mungkin berwarna keunguan, lalu berubah menjadi kemerahan setelah bayi
menangis keras dan dapt bernafas. Beberapa kulit bayi berwarna kekuningan. Hal ini dapat
merupakan respons normal tubuh terhadap jumlah sel darah merha yang banyak, tapi dapat pula
pertanda serius, terutama bila warna kekuningan bertambah dan menetap selama beberapa hari.
b) Kepala

Bentuk kepala dihari-hari pertama tidak benar-benar bulat akibat posisi dalam rahim
ataupun proses persalinan yang dialami, tapi akan kembali ke bentuk normal dalam seminggu
pertama. Bayi juga bisa mengalami cephal hematoma yaitu benjolan dikepala bagian samping
akibat adanya darah yang terkumpul di antara kulit dan tulang tengkorak. Hal ini bisa terjadi
karena adanya kesulitan proses persalinan, bisanya terjadi 24-48 jam pasca persalinan. Tapi tidak
mempengaruhi otak bayi dan bisa menghilang beberapa minggu. Keadaan ini tidak
membutuhkan perawatan khusus.
c) Telinga
Bentuknya bisa tidak sama antara kanan dan kiri, kadang terlipat, dan kadang berbulu. Tapi
hal ini tidak akan menetap, melainkan akan menuju ke bentuk sempurna. Rambut di sekitar
telinga pun akan rontok.
d) Bibir
Bibr bayi akan kering untuk sementara waktu, yang disebut sucking blister. Hal ini terjadi
akibat gesekan antara bibir bayi dengan puting atau aerola. Kulit
bibir yang kering akan segera tergantikan dengan lapisan baru.
e) Payudara
Pembesaran dada dapat terjadi pada bayi baru lahir baik laki-laki maupun perempuan dalam
tiga hari pertama kehidupannya. Hal ini disebut newborn breast swelling, yang dihubungkan
dengan hormon ibu dan menghilang dalam beberapa hari sampai beberapa minggu.
f) Alat kelamin
Alat kelamin dapat terlihat membengkak atau mengeluarkan cairan. Tampilannya dapat
berbeda sesuai usia kehamilan. Bayi prematur mempunyai klitoris menonjol dengan labia/bibir
vagina yang dalam. Semakin cukup bulan labia semakin kesisi luar.
Bayi perempuan dapat mengeluarkan cairan atau mukus kemerahan dari vagina dalam minggu
pertama kehidupan. Kejadian normal ini dihubungkan dengan hormon ibu. Bayi prematur lakilaki mempunyai skrotum yang rata dan halus dengan testis yang belum turun (sebaiknya testis
turun sebelum usia 6 bulan). Bayi lebih bulan menampakkan garis-garis pada skrotum dengan
testis yang sudah turun.
g) Tanda Lahir
Tanda lahir seringkali mencemaskan orang tua. Biasanya ditemui dipunggung bagian bawah
hingga bokong, meskipun dapat juga dijumpai dibagian lain. Beberapa jenis tanda lahir berikut
ini dapat membantu memastikan apakah tanda lahir tersebut normal :
Vernix Caseosa
Vernix caseosa adalah substansi berwarna putih, licin, seperti keju melapisi kulit bayi baru
lahir. Fungsinya melindungi bayi dari cairan ketuban dalam rahim. Vernix dapat tidak terlihat
pada bayi yang lebih bulan. Tidak perlu dibersihkan dan biasanya diserap kulit.

Lanugo
Lanugo adalah rambut halus pada tubuh bayi, terutama dipunggung, dahi dan pipi. Lanugo
lebih terlihat pada bayi prematur. Biasanya tidak terlihat lagi pada bayi lebih bulan.
Milia
Milia adalah bercak putih kecil dan keras seperti jerawat pada hidung bayi baru lahir. Dapat
pula muncul didagu dan dahi. Milia berasal dari sumbatan kelenjar minyak dan dapat
menghilang sendiri. Bila terdapat dimulut dan gusi disebut epstein pearls.
Stork bites atau salmon patches
Adalah bercak merah atau pink kecil yang ditemukan dikelopak mata, di antara mata, bibir
atas dan belakang leher. Bercak ini terlihat jelas ketika bayi menangis dan akan menghilang
dengan sendirinya.
Mongolian spots
Mongolian spots adalah bercak biru keunguan seperti memar pada bagian bawah belakang
bayi dan bokong. Penyebabnya adalah penumpukan sel pigmen dan biasanya menghilang pada
usia 4 tahun.
Cafe au lait spots
Tanda lahir berwarna coklat muda ini bersifat permanen dan muncul pada saat lahir atau
beberapa hari kemudian.
Erythema toxicum
Erythema toxicum adalah bercak kemerahan pada abyi baru lahir. Sering terdapat di dada
dan punggung atau hingga seluruh tubuh. Setengah dari bayi baru lahir mengalami kejadian ini
pada hari pertama. Tapi jarang terjadi pada bayi prematur. Penyebabnya tidak diketahui. Keadaan
ini tidak membutuhkan pengobatan dan menghilang sendiri dalam beberapa hari.
Acne neonatorum
Sekitar 1/5 bayi baru lahir mempunyai jerawat pada bulan pertama. Biasanya dipipi dan
dahi. Hal ini disebabkan oleh hormon ibu dan akan menghilang dalam beberapa bulan. Jerawat
ini tidak boleh dipencet karena dapat menyebabkan infeksi.
Strawberry hemangioma
Adalah area menonjol, sembab, berwarna merah tua atau terang seperti strawberry yang
dibentuk oleh penumpukkan pembuluh darah prematur. Strawberry hemangioma sering terlihat
dikepala. Umunya tidak muncul pada saat lahir, tetapi baru terlihat pada usia 2 bulan. Tanda lahir
ini dapat membesar untuk beberapa bulan, dan secara bertahap menghilang, dan biasanya
menghilang sempurna saat usia 9 tahun.
Port wine stain
Port wine stain adalah tanda lahir berupa bercak tidak menonjol berwarna pink, merah,
ungu. Tanda lahir ini berasal dari penumpukan kapiler dan biasanya muncul di kepala dan leher.

Ukurannya dapat kecil atau menutupi seluruh permukaan tubuh. Cirinya tidak berubah warna
atau menghilang bila ditekan.
Keseimbangan kalori dan cairan pada bayi baru lahir menunjukkan bahwa, cairan tubuh bayi
sebanyak 70-75% beratbadan. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan banyaknya cairan
tubuh orang dewasa yaitu 60-65%. Kebutuhan keseimbangan cairan pada bayi dihitung
berdasarkan intake-output, insensible loss dan kebutuhan tumbuh kembang.
Kebutuhan kalori bayi baru lahir terutama digunakan untuk memenuhi pertumbuhan,
perkembangan dan metabolisme. Bayi sampai usia 1 tahun kebutuhan basal 55 kkal/kgBB/hari.
Jika demam, tiap kenaikan suhu 1C dan kebutuhan kalori meningkat 10%. Untuk aktifitas fisik,
bayi membtutuhkan 15-25 kkal/kgBB/hari. Untuk memenuhi kebutuhan specific dynamic action
bayi memerlukan 7-8% dari total kebutuhan kalori. Kebutuhan kalori rata-rata bayi sampai usia 1
tahun sekitar 100-120 kkal/kg BB/hari. Kebutuhan kalori ini menurun 10 kkal/kgBB/hari setiap
tahun, sampai usia 3 tahun, selanjutnya kebutuhan kalori rata-rata 50-100 kkal/kgBB/hari sampai
usia pubertas. Pada usia dewasa kebutuhan kalori rata-rata 40-50 kkal/kgBB/hari.

Tabel Kebutuhan Cairan Menurut Usia

Usia
0-3 hari
3-10 hari
10 hari - 3 bulan
3-6 bulan
6-9 bulan
9 bulan - 1 tahun
1-2 tahun
2-4 tahun
4-6 tahun
6-10 tahun
10-14 tahun
14 18 tahun - dewasa

Cc/kg BB/hari
80-100
125-150
140-160
130-155
125-135
120-135
115-125
100-110
90-100
70-85
50-60
40-50

DAFTAR PUSTAKA
Bates, B, Alih Bahasa Yasmin Asih. 1998. Buku Saku pemeriksaan Fisik & Riwayat Kesehatan.
EGC, Jakarta.
Hidayat, AAA. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Salemba Medika, Jakarta.
Johnson, R dan Taylor, W, Alih Bahasa Suharyati Samba. 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan.
EGC, Jakarta.
Kosim, MS, dkk. 2003. Buku Panduan Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir untuk Dokter,
Bidan dan Perawat di Rumah Sakit. IDAI.MNH-JHPIEGO-Depkes RI, Jakarta.
Ladewing, PW., London, ML., Olds, SB., Alih Bahasa Salmiyatun. 2006. Asuhan Keperawatan
Ibu-Bayi Baru Lahir. EGC, Jakarta.
PPKC. 2004. Modul Pelatihan Manajemen Asuhan Kebidanan. PPKC. Jakarta.
Saifudin, AB., dkk. 2000. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
JNPKKR-POGI-YBPSP, Jakarta.

You might also like