Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Matematika dapat diajarkan dengan tepat apabila model pembelajaran yang digunakan
tepat. Dari berbagai model pembelajaran yang ada, model pembelajaran berbasis masalah
merupakan model pembelajaran biasa digunakan dalam pembelajaran matematika.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) dimana dalam pembelajaran siswa akan terbiasa menghadapi masalah
(problem posing) dan menyelesaikan masalah, tidak hanya terkait dengan pembelajaran dalam
kelas, tetapi juga menghadapi masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari (real world).
Gerhana Matahari Total (GMT) yang baru saja terjadi di Indonesia merupakan peristiwa nyata
yang dapat dijadikan konteks untuk pembelajaran matematika. Dengan konteks GMT yang
membentuk pola, di dapatlah pembelajaran matematika yang sesuai, yaitu Barisan dan Deret
Aritmatika. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman mahasiswa dan hasil
belajar mahasiswa dengan desain pembelajaran berbasis masalah menggunakan materi Barisan
dan Deret Aritmatika di kelas Pendidikan Matematika 2015 Kampus Palembang Universitas
Sriwijaya.
Kata Kunci: Problem Based Learning, GMT, barisan dan deret aritmetika
Abstract
Math can be taught appropriately if the learning model is used appropriate too. Of the
various existing models of learning, problem based learning is an instructional model used in the
study of mathematics. Implementation of learning activities by applying the learning model
Problem Based Learning (PBL) in which student during learning will be used to facing problems
(problem posing) and solve problems, not only related to the learning in the class, but also face
the problems that exist in everyday life (real world). Total Solar Eclipse (GMT) just happened in
Indonesia is a real event that can be used as a context for learning mathematics. With GMT
context that forms a pattern, in it can be learning mathematics that corresponding, i.e.
Arithmetic Sequences and Series. This study aimed to describe the student's understanding and
learning outcomes of students with problem-based learning design using materials Arithmetic
Sequences and Series in Mathematics Education 2015, Sriwijaya University, Palembang.
Keywords: Problem Based Learning, Total Solar Eclipse, Arithmetic Sequences and Series
dari
pendekatan
tradisional
atau
konvensional. PBL mendorong siswa secara
khusus menjadi: siswa aktif, siswa mandiri
dan kerjasama dalam sebuah grup. Hal itu
memungkinkan berbagai macam metode
dalam
pendugaan
terhadap
siswa,
contohnya: dugaan terhadap hasil dari PBL
(seperti laporan hasil diskusi) dan dugaan
hasil kerja dari masing-masing siswa.
(Lathiifah dkk, 2015)
Roh (2003) menyatakan bahwa
pembelajaran berbasis masalah adalah
strategi pembelajaran di kelas yang
mengatur atau mengelola pembelajaran
matematika di sekitar pemecahan masalah
dan memberikan kepada siswa kesempatan
untuk berpikir secara kritis, mengajukan ide
kreatif
mereka
sendiri,
dan
mengkomunikasikan dengan temannya
secara matematis. (Juliana dkk, 2014)
Warsono dan Hariyanto (2012:152)
mengatakan bahwa kelebihan dari PBL
adalah 1) Siswa akan terbiasa menghadapi
masalah (problem posing) dan merasa
tertantang untuk menyelesaikan masalah,
tidak hanya terkait dengan pembelajaran
dalam kelas, tetapi juga menghadapi
masalah yang ada dalam kehidupan seharihari (real world). 2) Memupuk solidaritas
sosial dengan terbiasa berdiskusi dengan
teman-teman
sekelompok
kemudian
berdiskusi dengan teman sekelasnya. 3)
Makin mengakrabkan guru dengan siswa. 4)
Karena ada kemungkinan suatu masalah
harus diselesaikan siswa melalui eksperimen
hal ini juga akan membiasakan siswa dalam
menerapkan metode eksperimen. (Hidayah,
2015). Maka dari itu, pembelajaran Problem
Based Learning sangatlah baik digunakan
dalam
pengimplementasian
siswa
dikehidupan nyata.
Langkah-langkah dalam pengajaran
PBL terjadi dalam 5 fase, berikut ini adalah
tahap pembelajaran menurut Rusman (2012
: 243) :
Tabel 1. Sintaks Problem Based Learning
Fase
Aktivitasi guru
Fase 1 :
Menjelaskan tujuan
Mengorientasikan
pembelajaran,
siswa pada masalah
logistic
yang
diperlukan,
memotivasi siswa
terlibat aktif pada
aktivitas pemecahan
masalah
yang
dipilih
Fase 2 :
Membantu
siswa
Mengorientasikan
membatasi
dan
siswa untuk belajar
mengorganisasi
tugas belajar yang
berhubungan
dengan
masalah
yang dihadapi
Fase 3 :
Mendorong siswa
Membimbing
mengumpulkan
penyelidikan individu informasi
yang
maupun kelompok
sesuai,
melaksanakan
eksperimen,
dan
mencari
untuk
penjelasan
dan
pemecahan
Fase 4 :
Membantu
siswa
Mengembangkan dan merencanakan dan
menyajikan
hasil menyiapkan karya
karya
yang sesuai seperti
laporan,
dan
membantu mereka
untuk berbagi tugas
dengan temannya
Fase 5 :
Membantu
siswa
Menganalisis
dan melakukan refleksi
mengevaluasi proses terhadap
pemecahan masalah
penyelidikan
dan
proses-proses yang
digunakan selama
berlangsungnya
pemecahan
masalah.
1
2
( + ) atau
Sn= 2 [2 + ( 1)].
Rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah bagaimanakah penggunaan
konteks gerhana matahari total dilihat dari
hasil belajar siswa dalam pembelajaran
berbasis masalah menggunakan materi
barisan dan deret aritmatika. Dimana dalam
penelitian
ini
bertujuan
untuk
mendeskripsikan
hasil
pembelajaran
Tahapan Persiapan
Tahapan Pelaksanaan
Tahapan Analisis
Tahapan Pengumpulan Data
Tahapan Laporan
Tahapan pertama yang dilakukan
ketika peneliti melakukan penelitian adalah
memilih pembelajaran yang sesuai dengan
konteks Gerhana Matahari Total serta
melakukan refleksi dan pencerminan
terlebih dahulu dengan dosen pembimbing
dan teman sejawat untuk mempertajam
pemilihan dan memperkuat penelitian yang
akan diambil. Adapun tahapan yang
dilakukan sesuai dengan tahapan prosedur
diatas :
Tahapan persiapan
1. Mempersiapkan dan
menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
yang sesuai dengan materi barisan
dan
deret
aritmatika
dengan
menggunakan konteks Gerhana
Matahari Total.
2. Membuat dan menyusun pokok
materi bahasan Barisan dan Deret
Aritmatika dengan menggunakan
konteks Gerhana Matahari Total
3. Mempersiapkan
Lembar
Kerja
Peserta Didik (LKPD) berupa
LKPD-Konsep dan LKPD-Soal
4. Mempersiapkan instrumen penilaian
Peserta Didik
Tes
Bentuk tes yang digunakan adalah
tes uraian yaitu soal yang berhubungan
dengan materi Barisan dan Deret Aritmatika
menggunakan konteks Gerhana Matahari
Total. Alasan memilih tes uraian ini agar
lebih mudah melihat tahapan penyelesaian
soal dikerjakan dan tingkat kepemahaman
mahasiswa baik dalam pengerjaan kelompok
maupun pengerjaan individual.
Observasi
Observasi pada penelitian dilakukan
oleh pengamatan kegiatan terhadap subjek
yang diteliti selama kegiatan pembelajaran
berlangsung. Alasan memilih Observasi
sebagai data utama dalam penelitian karena
dengan menggunakan observasi secara
langsung selama pembelajaran dapat melihat
kegiatan mahasiswa. Alasan lainnya, adalah
dapat melihat cara pengerjaannya serta dapat
mengikut sertakan observer dalam kegiatan
pembelajaran pada kegiatan kelompok.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada sub bab ini akan dijelaskan
hasil dari pengumpulan data yang telah
dilakukan. Hasil dari pengimplementasian
Desain Pembelajaran Model Problem Based
Learning dengan menggunakan konteks
Gerhana Matahari Total pada materi Barisan
dan Deret Aritmatika.
Barisan
Aritmatika
Deret
Aritmatika
5
1
2
3
4
Keterangan :
M
: Mengerti
CM : Cukup Mengerti
TM : Tidak Mengerti
Berdasarkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang telah dirancang,
peneliti memberikan LKPD kepada siswa
agar siswa dapat menemukan sendiri konsep
dari barisan dan deret aritmetika dimana
siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok
kecil. Siswa juga diminta untuk memberi
nama kelompok mereka masing-masing agar
dapat dikenali oleh guru juga kelompok lain.
Setelah itu, siswa pun membaca petunjuk
pengerjaan LKPD Konsep yang telah
diberikan dan kemudian mengerjakannya
sesuai dengan alokasi waktu yang tertulis
dalam Petunjuk.
Kelompok kecil dalam kelas peneliti
terbagi menjadi 3 kelompok, dengan nama
Kelompok 1, Kelompok 2, dan Kelompok 3.
Tiga kelompok ini menjalankan diskusi
kelompok sebagaimana yang diperintahkan
oleh guru. Selama pengerjaan LKPD
Konsep ini, terlihat bahwa Kelompok 1 dan
Kelompok 2 dapat mengerjakan LKPD
Konsep dengan baik dan terlibat diskusi
yang aktif pula. Namun agak berbeda pada
Kelompok 3. Kelompok ini juga terlibat
diskusi yang aktif bahkan sering terjadi adu
mulut antar anggota Kelompok 3 selama
pengerjaan LKPD Konsep.
Pengerjaan LKPD ini terbagi atas 2
permasalahan. Untuk permasalahan pertama
Peneliti
NPS
Peneliti
NPS
Peneliti
NPS
Peneliti
10 NPS
11 Peneliti
12 NPS
Peneliti
NPS
Tadi bingung, eh 9 + 9
berapa? (menanyakan
teman satu kelompok)
18 kamu ni. Ini bukan
2016
Jadi kalau bukan 2016,
berapa isiannya?
Oh 2016 + 33, nah kan
benar kalau 2016 + (1
x 33)
Mengapa ini isiannya
masih 2016? Ini juga
mengapa 1?
Nah yang ini mengapa
1983 kak?
Coba kalian lihat
polanya
(menunjuk
LKPD). Kan ini 0,
kemudian 1, ini kan
pola
jadi
secara
berurutan
Nah, berarti ini 2,
benar tadi 2 dong.
Terus 1983
Itu bisa
Terus ini benar 33 kan
kak? Jangan dicoret
lagi
6
7
8
9
10
11
12
13
14
NS
DKS
ANS
NWS
R
IFI
WAN
IM
ZA
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
(a)
(b)
Gambar 4. (a) Soal; (b) Jawaban
mahasiswa
Begitu juga dalam menyelesaikan
soal yang kedua, beberapa mahasiswa masih
kurang teliti dalam mengerjakan soal, seperti
2 mahasiswa ini yang telah mengerjakan
soal sesuai langkah-langkah pengerjaan soal
yang terdapat dalam lembar penilaian. Di
soal dijelaskan bahwa siswa harusnya
menentukan jumlah banyaknya buku yang
akan terjual di toko selama setahun, tetapi
DAFTAR PUSTAKA
Bungel, M.F. (2014). Penerapan Model
Pembelajaran Problem Based
Learning Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Kelas VIII
SMP Negeri 4 Palu Pada Materi
Lembaga
L.
(2014).
Peningkatan
Kemampuan
Penalaran
Matematika Melalui Strategi
Problem Based Learning Bagi
Siswa SMK. Diakses 1 Mei 2016
dari
http://eprints.ums.ac.id/28716/14
/11._NASKAH_PUBLIKASI.pd
f
Mei
2016
dari
http://mahasiswa.mipastkipllg.co
m/repository/Artikel%20Evimaz
%20Yulianti.pdf
Zaura, B dan Sulastri. (2012). Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD
Sebagai
Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar
SIswa Pada Materi Barisan Dan
Deret Bilangan Di Kelas IX SMP
Negeri 1 Labuhanhaji Aceh
Selatan. Dalam Jurnal Peluang,
Vol 1, No 1. Diakses tanggal 1
Mei
2016
dari
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/p
eluang/article/view/1293