You are on page 1of 17

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. IDENTITAS SEKOLAH
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

Nama Sekolah
Alamat Sekolah
Kecamatan
Kota
Nomor Telepon
Kode Pos
Waktu Belajar
Tahun Berdiri
NSM
Nama Kepsek

: SD Inpres Rappokalling II Makassar


: Jl. Rappokalling raya no.
: Tallo
: Makassar
:: 90206
: Pagi dan siang hari
: 1978
: 211351411001
: Drs. Batoto

Tabel 4.1. Nama-nama personil SD Inpres Rappokalling II


Makassar

No
2.

Nama

Jabatan

Alamat

Drs. Batoto

Kepala Sekolah

Jl. Talasalapang

Dra. Hj. Maryam

Guru Agama

Jl. Naja dg.nai

Hj. Suharni, S.Pd

Guru Kelas I B

Jl. Rapkal Timur

Hj. Hawatiah, S.Pd

Guru Kelas I A

Jl. Naja dg.nai

Hj. St. Nurhaedah, S.Pd

Guru Kelas VI A

Jl. Barawaja

Baharuddin, S.Pd

Guru Kelas VI B

Jl. Rapkal Timur

Nikma, S.Pd

Guru Kelas II B

Jl. Rapkal Timur

Achmad Surakati

Guru PJOK

Jl. H. Mustapa

Hj. Radeng, S.Pdi

Guru Agama

Jl. Naja dg.nai

10

Amirullah, S.Pd

Guru Kelas IV A

Jl. Alauddin II Lr.4

11

Fatmawati, S.Pd

Guru Kelas V B

Jl. Dg. Regge V

12

Narwi, S.Pd

Guru Kelas II A

Jl. Naja dg.nai

13

Sahariah, S.Pd

Guru Kelas V A

Jl. Alauddin II Lr.4

14

Fitriah Wahyuni, S.Pd

Guru Kelas III B

Jl. Talasalapang

15

Zarkasi Ashari, S.Pd

Guru PJOK

K. puri diva

16

Nasyrah Wahid, S.Pd

Guru Kelas IV B

Jl. Urip sumoharjo

17

Wahdania, S.Pd

Guru Kelas III A

Jl. AP. Pettarani

18

Baso

Bujang Sekolah

Jl. Dg. Regge

VISI DAN MISI SD Inpres Rappokalling II Makassar


A. VISI SD Inpres Rappokalling II Makassar:
1. Berakhlaq mulia
2. Memiliki kecakapan hidup
3. Memiliki daya saing yang unggul dalam bidang akademik

4. Memiliki daya saing yang unggul dalam bidang non akademik


5. Mampu beradaptasi dan peduli terhadap lingkungan
B. MISI SD Inpres Rappokalling II Makassar:
Untuk mewujudkan visi tersebut, SD Inpres Rappokalling II Makassar
mempunyai misi sebagai berikut:
1. Melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efesian
2. Menanamkan nilai-nilai akhlaq mulia
3. Melatih dan membimbing kecakapan hidup
4. Menciptakan iklim yang kompetitif dalam bidang akademik dan non
akademik
5. Menyiapkan peserta didik yang siap bersaing di era global
3. Kondisi obyektif SD Inpres Rappokalling II Makassar
SD Inpres Rappokalling II terletak di Kecamatan Tallo Kelurahan
Rappokalling Kota Makassar, berada pada lokasi yang srategis dan mudah
dijangkau. SD Inpres Rappokalling terdiri dari 12 rombongan belajar karena
setiap kelas terbagi atas kelas A dan B. Kegiatan pembelajaran dilakukan pada
pagi hari , mulai dari pukul 07.00 10.00 WITA untuk kelas I dan II, sedangkan
pukul 07.30 12.30 WITA untuk kelas III, IV, V, dan VI dan pada siang hari
mulai dari pukul 12.30-17.00 WITA untuk kelas III, IV, V dan VI.

Keadaan fisik sekolah sangat memadai terdiri dari 6 ruang kelas, 1 ruang
kantor, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang perpustakaan, 1 UKS, 2 WC, 1 kantin
kejujuran dan 2 kantin yang terletak di samping kelas.
B. Kegiatan Sebelum Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini, saya sebagai peneliti telah melakukan
persiapan-persiapan sebelum melaksanakan penelitian. Adapun

persiapan-

persiapan yang saya lakukan sebelum penelitian ini secara rinci peneliti jelaskan
sebagai berikut:
1) Meminta surat ijin penelitian dari instasi terkait
Untuk mendapatkan surat ijin penelitian ini terdapat serangkaian perihal
yang harus dilakukan. Kegiatan dalam hal ini dimulai dengan melaksanakan
seminar proposal. Setelah melakukan seminar kemudian mengisi berita acara
seminar. Lalu melakukan revisi proposal sesuai saran-saran dari penguji. Setelah
itu, peneliti meminta surat ijin penelitian dari pihak Universitas Muhammadiyah
Makassar dengan membawa persyaratan berita acara tersebut.
2) Mengajukan surat permohonan ijin pada pihak sekolah
Berkaitan dengan penelitian yang akan saya laksanakan ini, maka yang
menjadi sasaran atau tempat penelitian saya adalah suatu lembaga pendidikan
sekolah dasar. Dengan berbagai pertimbangan maka lembaga yang menjadi
tempat penelitian adalah di SD Inpres Rappokalling II Makassar. Langkah awal
yang peneliti lakukan adalah mengajukan surat permohonan ijin pada pihak
sekolah.

Dalam mengajukan surat permohonan ijin pada pihak sekolah, terlebih


dahulu peneliti berkonsultasi kepada kepala sekolah terkait maksud kedatangan
peneliti untuk meminta ijin melakukan penelitian. Selanjutnya peneliti
menyerahkan surat permohonan ijin dan mengutarakan maksud peneliti untuk
melaksanakan penelitian di SD Inpres Rappokalling II Makassar.
3) Berkonsultasi dengan guru kelas tentang respon siswa terhadap mata pelajaran
matematika
Sebelum melaksanakan penelitian, hal penting yang perlu peneliti lakukan
adalah menggali informasi terkait sampel penelitian yang akan peneliti ambil.
Berkaitan dengan judul dan tujuan dalam penelitian ini maka narasumber yang
tepat untuk mendapatkan informasi tersebut adalah guru kelas III. Karena kelas III
di SD Inpres Rappokalling II Makassar terdiri dari dua kelas dan sesuai dengan
metode penelitan saya, maka saya menggunakan kedua kelas tersebut sebagai
sampel penelitian.
Karakteristik yang harus dipenuhi dari dua kelas sampel penelitian ini
adalah bahwa kedua kelas tersebut harus homogen atau sejenis atau sama.
Homogen disini maksudnya adalah kedua kelas tersebut harus mempunyai
kemampuan yang sama. Kedua kelas tersebut akan mendapatkan materi yang
sama tetapi dengan metode pembelajaran yang berbeda. Sampel dalam penelitian
saya adalah kelas III A dan kelas III B. Kelas III A sebagai kelas eksperimen dan
kelas III B sebagai kelas kontrol.
4) Menyiapkan perangkat mengajar dalam kegiatan belajar mengajar
Perangkat pembelajaran yang perlu saya siapkan adalah sebagai berikut:

a. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)


Dalam penelitian ini saya mengambil Kompetensi Dasar yaitu KD 3.5. me
lakukan operasi hitung campuran. Kompetensi Dasar ini memiliki dua indikator
pembelajaran. Saya membutuhkan dua kali pertemuan dengan masing-masing
pertemuan dua jam pelajaran. Oleh karena itu, saya telah mempersiapkan dua RPP
yang menggunakan metode penemuan terbimbing dan dua RPP yang
menggunakan metode ceramah.
b. Kartu kontrol pelaksanaan penelitian
Kartu kontrol pelaksanaan penelitian berisi catatan jadwal, materi pokok
dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar.
c. Buku paket matematika
Buku paket matematika menjadi buku penunjang dalam kegiatan belajar
mengajar. Dari masing-masing siswa sudah memiliki buku paket matematika,
sehingga dalam pembelajaran kami sebagai peneliti hanya memberikan instruksi
terkait materi yang akan saya sampaikan sesuai dengan buku paket yang sudah
dimiliki masing-masing siswa. Buku Paket siswa SD Inpres Rappokalling II
Makassar ini menggunakan buku paket Matematika terbitan erlangga
d. Daftar nilai
Daftar nilai berisi nama siswa dan nilai yang diperoleh siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol melalui pemberian tes yang dilaksanakan sebelum
dan setelah menggunakan metode penemuan terbimbing dan metode ceramah.

Pretest diberikan pada awal pertemuan, lalu menggunakan metode penemuan


terbimbing dan metode ceramah dalam pertemuan kedua dan ketiga dan
pemberian posttest ini saya berikan pada pertemuan keempat dalam penelitian ini.
C. Pelaksanaan Penelitian
Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar
Kegiatan belajar mengajar ini dilaksanakan pada dua kelas yang menjadi
sampel penelitian, yaitu kelas III A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan
metode penemuan terbimbing dan kelas III B sebagai kelas kontrol yang
menggunakan metode ceramah. Kelas III A sebagai kelas eksperimen yang diberi
perlakuan dengan menggunakan metode penemuan terbimbing adalah saya
sebagai peneliti. Sedangkan untuk kelas III B sebagai kelas kontrol atau kelas
pembanding yang memberi perlakuan menggunakan metode ceramah adalah tetap
saya sebagai peneliti.
Adapun rincian waktu dan langkah-langkah pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar dengan menggunakan metode penemuan terbimbing adalah sebagai
berikut:
a. Pertemuan pertama pada tanggal 29 Juni 2015
Dalam pertemuan pertama ini saya mengobservasi keadaan sekolah,
menganalisa cara/proses pembelajaran matematika dikelas III, dan memberikan
pretest pada kelas III A dan III B

b. Pertemuan kedua pada tanggal 30 Juni 2015


Dalam pertemuan kedua ini saya menyampaikan materi pada KD 3.5 yaitu
melakukan operasi hitung campuran dengan indikator siswa mengetahui aturanaturan dalam mengerjakan operasi hitung campuran.
c. Pertemuan ketiga pada tanggal 2 Juli 2015
Pada pertemuan ketiga ini saya menyampaikan materi lanjutan pada KD
3.5 yaitu melakukan operasi hitung campuran tetapi dengan indikator yang
berbeda yaitu memecahkan masalah yang berhubungan dengan operasi hitung
campuran.
d. Pertemuan keempat pada tanggal 3 Juli 2015
Pada pertemuan keempat ini saya melakukan posttest yang bertujuan
untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa dari dua kelas yang
menggunakan pembelajaran yang berbeda yaitu pembelajaran yang menggunakan
metode penemuan terbimbing dan ceramah. Tes yang diberikan pada siswa terdiri
dari 5 butir soal pilihan ganda dan 5 butir soal essai.
e. Pertemuan kelima pada tanggal 4 Juli 2015
Pada pertemuan kelima ini saya memberikan angket mengenai respon
siswa terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan
terbimbing.
2). Mengumpulkan data

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data yang diperoleh dari lapangan
berupa nilai sebagai hasil belajar dari dua kelas yang menggunakan metode
pembelajaran yang berbeda. Selanjutnya data hasil belajar yang sudah diketahui
tersebut dilakukan pengujian. Apakah dengan menggunakan metode pembelajaran
yang berbeda juga akan menyebabkan hasil belajarnya berbeda. Untuk
mengetahui hal tersebut akan dibahas pada tahap analisis data.
D. Analisis data
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data hasil penelitian.
Data ini kemudian dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian.
Analisis data pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil
berasal dari populasi dengan varian yang homogen. Untuk menguji homogenitas
varian dari kedua kelas digunakan uji Harley dengan mengambil nilai ulangan
matematika pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 saat siswa masih berada
dikelas II.
Adapun penyajian data nilai ulangan semester ganjil yang diberikan kepada
siswa adalah sebagai berkut :
Tabel 4.2 Nilai Ulangan Matematika Semester Genap Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
No.
X12
X22
Nilai
(
)
Nilai
(
)
Nama
Nama
4900
1
Muh. Fauzi
70
Rezky A
70
4900
2
Andika
80
6400
M. Asrar
87
7569
3
Adi rusli
75
5625
M. Arjuna
83
6889
4
In arjun
80
6400
Sulaiman
82
6724
5
Abgi aulian
80
6400
Iksan Nur
80
6400
Ahmad
6
Muh. Said
60
3600
Amru
84
7056
7
Fajar
90
8100
M. Saiful
83
6889
8
Muh. Sahrul
70
4900
Muh. Farel
77
5929
9
Muh. Nur
80
6400
Muh. Awal
78
6084
10
Agung dirga
65
4225
Muh. Surya
75
5625

11
12

M. arkam
Rahmaniar

75
65

5625
4225

13

Darmawati

75

5625

14
15
16
17
18
19
20
21

Naswa solaika
Nurul alifia
Reva aulia
St. naila
Musdalifah
Feby nasya
Naila
Sabrina

75
90
80
75
80
75
85
80

5625
8100
6400
5625
6400
5625
7225
6400

22
23

Sri dewi
Maudi putri
Jumlah

90
80
1775

8100
6400
138325

Nilai variannya:
SD12

2
1

N 1
1775 2
138325
23

22
3150625
138325
=
23
22

138325 136983,7
22
1341,3
=
22

= 60,7
SD22

2
2

N 1
1813 2
143873

23
22
3286969
143873
=
23
22

143873 142911,7
22

Junita
Nurfadillah
Aushira
herman
A.
nurfadillah
Sulastri
Suci rusnila
Nurani
Kirana Aulia
Citra Ayu
Suci Rahma
Fikra ulya
Nira
andayani
Nur azizah
Jumlah

72
80

5184
6400

78

6084

79
80
85
88
90
72
83
76

6241
6400
7225
7744
8100
5184
6889
5776

66
65
1813

4356
4225
143873

961,3
22

= 43,7
Sehingga diperoleh:

60,7
43,7

= 1,39
Dari hasil perhitungan di atas diperoleh Fhitung = 1,39 pada taraf 5% dengan
dbpembilang = 22 dan dbpenyebut = 22 diperoleh Ftabel = 2,07. Oleh karena Fhitung < Ftabel
maka dapat diinterpretasikan bahwa variansi kedua kelompok (kelas) adalah
homogen. Artinya kedua kelas dalam kondisi yang sama sehingga dapat dijadikan
sebagai sampel penelitian.
Setelah syarat untuk homogenitas terpenuhi maka dapat dilanjutkan pada
tahap analisis data lanjutan yaitu uji beda. Uji beda digunakan untuk mengetahui
perbedaan hasil belajar dari kedua kelas yang digunakan sebagai sampel. Untuk
itu dilakukan uji normalitas.
2. Uji Normalitas
Tabel. 4.3. Daftar Nilai Pos tes kelas eksperimen dan kelas kontrol
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Kelas Eksperimen
Nama
Nilai
Muh. Fauzi
75
Andika
80
Adi rusli
75
In arjun
90
Abgi aulian
85
Muh. Said
75
Fajar
85
Muh. Sahrul
75
Muh. Nur
87
Agung dirga
75
M. arkam
80

Kelas Kontrol
Nama
Nilai
Rezky A
70
M. Asrar
70
M. Arjuna
70
Sulaiman
75
Iksan Nur
75
Ahmad Amru
90
M. Saiful
80
Muh. Farel
75
Muh. Awal
70
Muh. Surya
70
Junita
70

12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

Rahmaniar
Darmawati
Naswa solaika
Nurul alifia
Reva aulia
St. naila
Musdalifah
Feby nasya
Naila
Sabrina
Sri dewi
Maudi putri

77
75
75
100
85
77
80
75
85
80
100
75

Nurfadillah
Aushira herman
A. nurfadillah
Sulastri
Suci rusnila
Nurani
Kirana Aulia
Citra Ayu
Suci Rahma
Fikra ulya
Nira andayani
Nur azizah

85
75
75
87
85
85
90
70
80
77
70
70

a. Analisis data pada rumus Independent t-Test


Uji Normalitas
1. Uji normalitas untuk kelas eksperimen
Sebelum dilakukan analisis uji beda maka lakukan dulu uji prasyarat
normalitas. Dalam uji normalitas akan dilakukan dengan bantuan SPSS. Berikut
langkah-langkahnya:
1. Buka Program SPSS for windows
2. Definisikan variable view sebagai berikut: Pada kolom Name (baris pertama)
ketikkan eksperimen dan biarkan kolom yang lain isian defaut.
3. Lakukan analisis

data, pada menu

bar klik Analyze>>Descriptive

Statistic>>explore, pada kotak dialog explore klik plots>>Normality plots with


test.
4. Selanjutnya klik Continue dan OK.
Berikut ini adalah hasil output uji normalitas pada SPSS.

Tabel. 4.4. Tes Normalitas Kelas Eksperimen


Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic
Eksperimen

.211

df

Shapiro-Wilk

Sig.
23

.009

Statistic
.789

df

Sig.
23

.000

Dari hasil analisis tersebut diperoleh nilai signifikansi pada kolmogorovsmirnov adalah 0,09. Berdasarkan analisis output uji normalitas pada SPSS nilai
signifikansi 0,09 > 0,05 maka data berdistribusi normal. Jadi dapat disimpulkan
bahwa kelas III B sebagai kelas eksperimen merupakan kelas yang berdistribusi
normal.
2. Uji normalitas untuk kelas kontrol
Dalam uji normalitas akan dilakukan dengan bantuan SPSS. Berikut
langkah-langkahnya.
1. Buka Program SPSS for windows
2. Definisikan variable view sebagai berikut:
Pada kolom Name (baris pertama) ketikkan kontrol dan biarkan kolom yang lain
isian defaut.
3. Lakukan analisis

data, pada menu

bar klik Analyze>>Descriptive

Statistic>>explore, pada kotak dialog explore klik plots>>Normality plots with


test.
4. Selanjutnya klik Continue dan OK.
Berikut ini adalah hasil output uji normalitas pada SPSS.

Tabel. 4.5 Tes Normalitas Kelas Kontrol


Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic
Control

.219

df

Shapiro-Wilk

Sig.
23

Statistic

.006

Df

.837

Sig.
23

.002

Dari hasil analisis tersebut diperoleh nilai signifikansi KolmogorovSmirnov adalah 0,06. Berdasarkan analisis output uji normalitas pada SPSS nilai
signifikansi 0,06 > 0,05 maka data berdistribusi normal. Jadi dapat disimpulkan
bahwa kelas III A sebagai kelas kontrol merupakan kelas yang berdistribusi
normal.
Setelah dilakukan uji normalitas sebagai uji prasyarat pada kedua kelas
yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol maka selanjutnya dilakukan uji t-test
3. Uji t-test
Data yang akan dianalisis diperoleh dari data nilai hasil belajar matematika
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji t-test digunakan untuk mengetahui
penerapan pembelajaran yang dilakukan mempunyai pengaruh atau tidak terhadap
obyek yang diteliti.

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Kelas Eksperimen
Nama
Muh. Fauzi
Andika
Adi rusli
In arjun
Abgi aulian
Muh. Said
Fajar
Muh. Sahrul
Muh. Nur
Agung dirga
M. arkam
Rahmaniar

Nilai (
75
80
75
90
85
75
85
75
87
75
80
77

X12
5625
6400
5625
8100
7225
5625
7225
5625
7569
5625
6400
5929

Kelas Kontrol
Nama
Rezky A
M. Asrar
M. Arjuna
Sulaiman
Iksan Nur
Ahmad Amru
M. Saiful
Muh. Farel
Muh. Awal
Muh. Surya
Junita
Nurfadillah

Nilai (
70
70
70
75
75
90
80
75
70
70
70
85

X22
4900
4900
4900
5625
5625
8100
6400
5625
4900
4900
4900
7225

13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

Darmawati
Naswa solaika
Nurul alifia
Reva aulia
St. naila
Musdalifah
Feby nasya
Naila
Sabrina
Sri dewi
Maudi putri
Jumlah

75
75
100
85
77
80
75
85
80
100
75
1866

5625
5625
10000
7225
5929
6400
5625
7225
6400
10000
5625
152652

Aushira
herman
A. nurfadillah
Sulastri
Suci rusnila
Nurani
Kirana Aulia
Citra Ayu
Suci Rahma
Fikra ulya
Nira andayani
Nur azizah
Jumlah

75
75
87
85
85
90
70
80
77
70
70
1764

5625
5625
7569
7225
7225
8100
4900
6400
5929 58
4900
4900
136398

Rata-rata dari data tersebut:


X 1 1866 81,13
X1
Nx
23

X2

Ny
Nilai variannya:

1764
76,69
23

SD1 ( varian ) =
=

X
N

2
1

X1

152652
2
81,13
23
= 6637,04 6582,07

= 54,97
2
X2
2

SD2 ( varian ) =
X2
N

136398
2
76,69
23

= 5930,34 5881,35
= 48,99
Sehingga diperoleh,
X1 X 2
t test
SD12 SD2 2

N 1 N 1
1
2

t test

81,13 76,69

59

54,97 48,99

22 22

t-test = 2,04
Berdasarkan perhitungan diatas thitung = 2,04 dengan db = 44 pada taraf
signifikansi 5% diperoleh ttabel = 1,68. Oleh karena thitung > ttabel maka pembelajaran

matematika dengan menggunakan metode pembelajaran penemuan terbimbing


lebih baik dibandingkan pembelajaran matematika dengan metode ceramah.
Berdasarkan hasil analisis uji beda diatas, dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh penerapan metode pembelajaran penemuan terbimbing terhadap hasil
belajar matematika pada materi operasi hitung campuran siswa kelas III di SD
Inpres Rappokalling II semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Ini sekaligus
menjawab hipotesis penelitian yang diajukan peneliti.
Hal ini juga sejalan dengan pendapat Penelitian dari Jumadi (2013) yang
berjudul, Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Metode
Pembelajaran Penemuan Terbimbing Untuk Siswa Kelas Viii-F SMP Negeri 9
Malang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat peningkatan hasil belajar
matematika dengan menggunakan metode penemuan terbimbing untuk siswa
kelas Viii-F SMP Negeri 9 Malang.
Belajar dengan metode penemuan terbimbing ini ternyata juga sudah dapat
dibuktikan pada penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti bahwa ada pengaruh
penggunaan metode penemuan terbimbing terhadap hasil belajar matematika
siswa, itu bisa dilihat dari rata-rata hasil belajarnya yakni 81,13 untuk kelas
eksperimen dan 76,69 untuk kelas kontrol.
Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan metode
penemuan terbimbing terhadap hasil belajar matematika siswa. Pengaruh tersebut
berupa perbedaan rata-rata hasil belajar matematika antara kelompok siswa yang
menggunakan metode penemuan terbimbing dengan yang menggunakan metode
ceramah.

You might also like