You are on page 1of 10

VII.

EVALUASI TABLET
Untuk mengetahui apakah tablet yang dihasilkan telah memenuhi kriteria atau belum,
diperlukan beberapa pengujian, diantaranya adalah :

VII.1. Uji Penampilan


Tablet diamati secara visual meliputi : warna (homogenitas zat warna), bentuk (bundar,
permukaan rata atau cembung), cetakan (garis patah, tamda, logo pabrik), dll.
VII.2. Uji Keseragaman Ukuran
Untuk tujuan mudah digunakan dan estetik, kecuali dinyatakan lain, diameter tablet tidak
boleh > 3x dan tidak < 1/3 tebal tablet. Uji diameter dan ketebalan tablet ini dilakukan
terhadap 20 tablet.
VII.3. Uji kekerasan
Dilakukan dengan alat hardness tester. Kekrasan tablet diukur terhadap luas permukaan
tablet, dengan menggunakan beban yang dinyatakan dalam kg. Satuan kekerasan adalah
newton,kp.
VII.4. Uji Friabilita
Dilakukan dengan alat friabilator menggunakan 20 tablet. Parameter yang diuji adalah
kerapuhan tablet terhadap gesekan atau bantingan selama waktu tertentu. Uji friabilita
biasanya dilakukan selama 15-20 menit tergantung spedifikasi alat. Tablet yang baik
mempunyai friabilita < 1%.
VII.5. Uji keseragaman Bobot
Uji dilakukan terhadap 20 tablet, dengan cara menimbang satu persatu. Persyaratan
Farmakope Indonesia :
Bobot rata-rata (mg)

25

Deviasi maksimum (%)


2 Tablet

Tablet
15

30

25 150
151 300
>300

10
7,5

20
15

510

VII.6. Uji Waktu Hancur


Uji waktu hancur menggunakan alat disintegration tester menggunakan 6 tablet. Persyaratan
Farmakope Indonesia : kecuali dinyatakan lain, semua tablet harus hancur tidak lebih dari 15
menit ( untuk tablet tidak bersalut) dan tidak lebih dari 60 menit untuk tablet salut gula atau
salut selaput.
VII.7. Uji Keseragaman Sediaan
Persyaratan untuk uji ini secara lengkap dapat dilihat di FI IV , hal 999. Uji biasanya
dilakukan jika tablet mengandung zat aktif < 50 mg. Pengujian dilakukan terhadap 10 tablet.
Persyaratan : tidak boleh lebih dari 2 tablet yang kadarnya diluar rentang 85-115% dari kadar
rata-rata dan tidak boleh lebih dari 1 tablet yang kadarnya di luar rentang 75-125% dari kadar
rata-rata.
VII.8. Uji Disolusi
Uji ini dikaukan untuk mengetahui kapan zat aktif mulai dilepaskan dan kapan tercapai kadar
maksimum di dalam media disolusi, serta bagaimana profil disolusi zat aktif secara in vitro.

III.

DATA PREFORMULASI

1. ZAT AKTIF
Antalgin (FI IV hal,538)

an

: Serbuk Hablur, putih/ putih kekuningan.

tan

: Larut dalam air, mudah larut dalam etanol.

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup rapat.

2. ZAT PENGIKAT
a. amilum

an

: Serbuk sangat halus, putih tidak berbau tidak berasa.

tan

: Praktis tidak larut dalam air dingin dan etanol

tan

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik dan kering.

b. Aqua
Pemerian

: cairan jernih tidak berbau

: keasaman-basaan pada 10 ml tambahkan 2 tetes metal P:


Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik

3. ZAT PENGHANCUR DALAM

an

an

an

tan

merian

merian

a.

Corn Starch
pemerian

: Serbuk sangat halus dan putih

: Praktis tidak larut dalam air dengan dan dalam etanol.


penyimpanan
4. ZAT PENGISI
a. laktosa
pemerian

:Dalam wadah tertutup rapat dan tidak tembus cahaya.


(F 1V Hal 489)
: Serbuk atau masa hablur ,keras , putih atau putih krem tidak

berbau dan rasa sedikit manis satbil ,tetapi mudah menyerap bau.
:Mudah (dan pelan-pelan) larut dalam air dan lebih mudah larut dalam air mendidih sangat
sukar larut dalam etanol: tidak larut dalam kloroform dan dalam eter.
Penyimpanan

:Dalam wadah tertutup baik.

5. PENGHANCUR LUAR
a. Avicel PH 102
: Bagian selulosa yang terdepolimerasi berbentuk putih, bersih, serbuk kristal, tidak berwarna
tidak berasa.
: Sukar larut di 5% w/v larutan sodium hidroksida, praktis tidak larut dalam air, larutan asam
dan banyak pelarut organik.
Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.

6. GLIDAN/ANTIADHERENT
a. Talk (F1 1V Hal 771)
: Serbuk hablur sangat halus putih/ putih kelabu berkilat mudah melekat pada kulit dan bebas
dari butiran.
Kelarutan
: Tidak larut dalam air dalam etanol dan dalam eter.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
b. Mg. Stearat (F1 1V Hal 515)
: Serbuk hablur putih dan voluminis ,bau lemah khas mudah melekat di kulit bebas dari
butiran.
Kelarutan

: Tidak larut dalam air, dalam etanol dan dalam eter.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.


7. PEMANIS
a. Sodium saccharin
Pemerian
`
: serbuk hablur putih tidak berbau atau berbau aromatic lemah.
Larutan encer sangat manis. Larutan bereaksi asam terhadap lakmus.
Kelarutan
: Agak sukar larut dalam air, dalam kloroform dan dalam eter;
larut dalam air mendidih; sukar larut dalam etanol mudah larut dalam ammonia encer.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

IV.
JENIS ZAT

FORMULA SEDIAAN
NAMA ZAT

FORMULA

Jumlah per tablet

Pen

(Jum
ZatAktif
Pengikat
Penghancur dalam
Pengisi
Penghancur luar
Glidan / anti adheren
Pemanis
Pewarna

V.

Antalgin
Amilum
Aqua
Corn Starch
Laktosa
Avicel PH 102
Talk

80 mg
10 %
95
6%
*
10%
1%

84 mg
30 mg
95
18 mg
31,15 mg
30mg
3 mg

Mg. Stearate
Sodium sacchrin
Sodium cyclamat
Orange
jumlah

0.80 %
0,80 %
1%
0,35%

2,4 mg
2,4 mg
3mg
1,05 mg
300 mg

PROSEDUR PEMBUATAN

1. Pembuatan larutan pengikat : Tuangkan air kedalam wadah gelas sambil


diaduk suspensikan kedalamnya bahan pengikat. Tambahkan air mendidih (95 oC) teruskan
pengadukan hingga diperoleh ciran yang jernih.
2. Granulasi : Ayak zat aktif, bahan penghancur dan pengisi sebelum dicampur
mengunakan ayakan mesh 30. Tuangkan zat aktif bahan pengisi dang penghancur dalam
kedalam wadah baskom. Aduk homogeny selama 5 menit. Tambahkan larutan pengikat (suhu
60 oC). aduk hingga menjadi masa yang kompak. Bila perlu dapat ditambahkan air hangat.
Masukan pemanis (gula) 0,5 gram kedalam beker glas dan tambahkan air 5 ml aduk hingga

larut. Dan campurkan hingga homogeny. Setelah homogeny masukan pewarna dan essence
orange tiga tetes saja. Lalu aduk hingga merata dan berubah warna.
3. Granulasi massa basah ini dengan ayakan mesh 8 atau mesh 12 hingga terbentuk granul yang
baik. Keringkan granulat didalam oven yang telah dilatasi kain betis selama 10 menit.
4. Pen campuran akhir : Ayak granulat yang telah kering dan ayakan mesh 12/
mesh16. Masukan granul ke dalam kantong plastic. Tambahkan kedalamnya bahan
penghancur, glidan dan anti adheren yang telah diayak dengan mesh 30. Kocok kantung
plastic selam 5 menit.

VI.

TABULASI DATA DAN EVALUASI GRANUL DAN SEDIAAN


UNTUK TIAP PERCOBAAN

A. EVALUASI GRANUL
Uji Aliran Granul
Waktu seluruh massa (20gram dan 30gram) melewati corong dilakukan 2x (duplo)
Percobaan
I (20g)
II (20g)

Hasil (waktu/ detik)


11,73
13,27

Perhitungan:
=

= 12,5 detik

Tidak memenuhi syarat karna percobaan melebihi dari 10 detik

Uji pemampatan granul


Tinggi awal massa dalam gelas ukur dan tinggi akhir massa dalam gelas ukur.
Percobaan
I
II

Perhitungan :

Tinggi awal
11 cm
11cm

Tinggi akhir
9 cm
9,5 cm

Percobaan I

=
=

Percobaan II :

x 100% = 81,81 %

=
=

x 100%
x 100% = 86,36 %

=
=

= 84,085 %

Hasil Akhir Granul (Yield)


Berat akhir granul berbanding berat teoritis granul, syarat : 90 % - 110 %
Berat teoritis granul = 300 g
Berat akhir granul
Perhitungan

x 100%
=

x 100%

= 77,64333 %

VII.

DATA REFERENCE ( Farmakope Indonesia ed III dan IV )

VIII. PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PERCOBAAN


A. Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang akan kami bahas dalam laporan ini adalah pertama-tama
dihitung formula dari jenis zat, setelah dihitung di masukkan ke dalam tabel yang nantinya
akan digunakan dalam penimbangan.
Setelah semua bahan selesai ditimbang lalu diayak dengan menggunakan mesh 30 , setelah
diayak campurkan semua bahan dalam baskom. Dalam pencampuran dibagi menjadi 2 yaitu:

pencampuran fasa dalam : yang dicampur adalah zat aktif, bahan pengikat, penghancur dan

pengisi. Aduk homogen selama 5 menit.


Pencampuran akhir : yaitu semua bahan dimasukkan ke dalam kantong plastik ukuran 1kg.
Lalu di kocok sampai 10 menit hingga homogen.
Percobaan dalam pembuatan tablet dengan menggunakan metode granulasi chewebel
ini melewati 2 tahap pengujian dalam melakukan evaluasi granul yang nantinya untuk
mengetahui hasil akhir granul apakah sesuai dengan syarat yang telah ditentukan apakah
tidak. Pengujian ini adalah

Uji aliran granul, adalah waktu seluruh massa yang melewati corong, syaratnya kurang dari

10 detik.
Uji pemampatan granul, tinggi awal massa dalam gelas ukur dan tinggi akhir massa dalam
gelas ukur, syaratnya lebih dari 80%.
Untuk mengetahui hasil akhir granul, harus dihitung berat akhir granul berbanding berat
teoritis granul, syaratnya 90%-110%.
Hasil dari evaluasi granul pada percobaan granulasi chewebel yang telah kami
lakukan adalah sebagai berikut:

Uji Aliran Granul


: Selama 12,5detik (Tidak memenuhi syarat)
Uji pemampatan granul
: 84.085 % (Tidak Memenuhi syarat)
dan Hasil akhir granul (yield)
: 77,64333 % (Tidak Memenuhi syarat)

Dikarenakan alat pencetakan tablet tidak memadai jadi kami hanya melakukan percobaan
hingga pencampuran akhir saja tidak sampai pencetakan tablet jadi kami tidak tau apakah
formula dari kelompok kami bagus atau tidak, tapi dari hasil evaluasi nya yaitu cukup
baik.KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa pada granulasi
cwebel ini bahan-bahan yang sudah dicampur dilakukan dua pengujian yaitu:
1. Uji aliran granul, syarat 10 detik.
2. Uji pemampatan granul, syarat 80%.
Setelah dilakukan pengujian dihitung hasil akhir granul, dengan syarat 90%-110%. Hasil
akhir granul pada kelompok kami adalah Tidak memenuhi syarat yaitu sebesar 77,64333%.

SARAN
1.

Untuk proses dalam pembuatan tablet membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai

2.

agar praktikan dapat melakukan praktikum dengan baik.


Pembuatan tablet membutuhkan konsentrasi dan ketelitian sangat tinggi, jadi kepada para
praktikan harap untuk melakukan percobaan dengan sangat teliti dalam menghitung evaluasi
agar dapat mengetahui apakah formula yang dicoba itu sesuai apa tidak dengan syarat yang
telah ditentukan.

You might also like