You are on page 1of 3

REAKSI ASETILASI

Asetilasi merupakan proses


penggantian atom H pada gugus -OH
atau -NH3 oleh gugus asetil. Zat
pengasetelasi yang umum ialah
anhidra asetat, asetil klorida, dan
ketena <mulyono.Reaksi asetilasi ini
merupakan reaksi yang setimbang.
Reaksi asetilasi sama dengan reaksi
esterifikasi, yaitu reaksi antara
alkohol
dan
asam
sehingga
dihasilkan suatu ester dan air
(Groggin, 1985).
Ester
merupakan
turunan
asam karboksilat yang gugus OH
dari karboksilnya diganti dengan
gugus OR dari alkohol. Ester dapat
dibuat dari asam dengan alkohol,
atau dari anhidrida asam denga
alcohol.Suatu ester asam karboksilat
merupakan suatu senyawa yang
mengandung gugus -CO2R dengan R
dapat
berbentuk
alkil
maupun
aril.Alkohol dengan asam karboksilat
dan
turunan
asam
karboksilat
membentuk
ester
asam
karboksilat.Reaksi ini disebut reaksi
esterifikasi (Fessenden & Fessenden,
1986).
Produksi ester secara industri
dilakukan dengan mereaksikan asam
asetat
anhidrat
dengan
alkohol.Esterifikasi
berkataliskan
asam
merupakan
reaksi
yang
reversible.Asam
anhidrat
ialah
turunan
dari
asam
dengan
mengambil air dari dua gugus
karboksil
dan
menghubungkan
fragmen-fragmennya.
Ester yang
dibuat dengan cara ini adalah asam
Cara Kerja Aspirin dalam
bentuk tablet mengandung asam
asetilsalisilat 0,5 g. Dimaksudkan
untuk mengatasi segala rasa sakit
terutama sakit kepala/ pusing, sakit
gigi, pegal linu dan nyeri otot, pilek,
influenza
dan
demam.
Efek

asetil salisilat atau yang lebih dikenal


dengan aspirin.
PEMBUATAN ASPIRIN
Aspirin
atau
asam
asetilsalisilat
(asetosal)
adalah
sejenis obat turunan dari salisilat
yang sering digunakan sebagai
senyawa analgesik (penahan rasa
sakit atau nyeri minor), antipiretik
(terhadap
demam),
dan
antiinflamasi (peradangan). Aspirin juga
memiliki efek antikoagulan dan
dapat digunakan dalam dosis rendah
dalam tempo lama untuk mencegah
serangan
jantung.
Kepopuleran
penggunaan aspirin sebagai obat
dimulai pada tahun 1918 ketika
terjadi pandemik flu di berbagai
wilayah dunia (Schror K. 2009)
Asam
salisilat
(o-hidroksi
asam benzoat) merupakan senyawa
bifungsional, yaitu gugus fungsi
hidroksil dan gugus fungsi karboksil.
Dengan demikian asam salisilat
dapat
berfungsi
sebagai
fenol
(hidroksi
benzena)
dan
juga
berfungsi sebagai asam benzoat.
Baik sebagai asam maupun sebagai
fenol,
asam
salisilat
dapat
mengalami reaksi esterifikasi. Bila
direaksikan dengan anhidrida asam
akan mengalami reaksi esterifikasi
menghasilkan asam asetil salisilat
(aspirin). Apabila asam salisilat
direaksikan
dengan
alkohol
(metanol) juga mengalami reaksi
esterifikasi menghasilkan ester metil
salisilat
(minyak
gandapura)
.
(Horizon,2011)
terapeutik
aspirin,
menghambat
pengaruh dan biosintesa dari zat-zat
yang
menimbulkan
rasa
nyeri,
demam
dan
peradangan
(prostaglandin, kinin), days keria
antipiretik dan analgetik pada aspirin
berpengaruh langsung susunan saraf

pusat (Dirjen POM, 1979). Beberapa


penelitian
menyebutkan
aspirin
dapat digunakan untuk pencegahan
kanker usus besar (kolorektal),
kanker payudara, kanker prostat,
kanker paru, Alzheimer dan penyakit
lainnya.
Selain mempunyai banyak
manfaat, penggunaan aspirin juga
dapat
menimbulkan
bahaya.
Penggunaan
berulang
dapat
menyebabkan
pendarahan
gastrointestinal,
indikasi
tukak
lambung atau tukak peptik yang
kadang kadang disertai anemia
sekunder akibat perdarahan saluran
cerna dan jika dikonsumsi dalam
dosis tinggi (10 sampai 20 g) dapat
mengakibatkan
kematian.(Tjay,
2002).
Sifat-sifat fisika dan kimia
dari aspirin adalah sebagai berikut :

SIFAT FISIKA ASPIRIN :


1.
Massa molekul relatif
aspirin adalah 180 gram/mol
2.
Titik leleh aspirin adalah
133,4C
3.
Titik didih aspirin adalah
140C
4.
Aspirin
merupakan
senyawa
padat
berbentuk
kristal
5.
Berat molekul aspirin
adalah 180,2 gram/mol
6. Berat jenis aspirin adalah
1,4 gram/mL

Sifat kimia aspirin :


1. Sukar larut dalam air,
kelarutan dalam air
10 mg/mL
(20 C)
2. Larut dalam etanol
3. Larut dalam eter
4. Merupakan senyawa polar
Kegunaan dari aspirin adalah
sebagai berikut :

Anpiretik
Analgesik
Antiinflamasi

Anilin merupakan senyawa


amonia aromatik dimana gugus
hidrogen
pada
cincin
aromatik
digantikan
oleh
NH2.
Anilin
merupakan senyawa yang bersifat
basa, dengan titik didih 1800 C dan
indeks bias 158 . Jika kontak dengan
cahaya
matahari
anilin
akan
mengalami reaksi oksidasi. Dalam
kehidupan sehari hari digunakan
untuk zat warna . Anilin dibuat
melalui reaksi reduksi dengan bahan
baku nitrobenzene.
Anilin
merupakan
cairan
minyak tak berwarna yang mudah
menjadi coklat karena oksidasi atau
terkena cahaya, bau dan cita rasa
khas, basa organik penting karena
merupakan dasar bagi banyak zat
warna dan obat toksik bila terkena,
terhirup,
atau
terserap
kulit.
Senyawa ini merupakan dasar untuk
pembuatan zat warna diazo. Anilin
dapat
diubah
menjadi
garam
diazoinum dengan bantuan asam
nitrit dan asam klorida.
Anilin pertama kali diisolasi
dari distilasi destruktif indigo pada
tahun 1826 oleh Otto Unverdorben,
yang
menamakan
itu
kristalisasi. Pada
1834, Friedrich
Runge mengisolasi dari tar batubara
zat yang menghasilkan warna biru
yang indah pada pengobatan dengan
klorida kapur , yang bernama kyanol
atau cyanol. Pada tahun 1841, CJ
Fritzsche
menunjukkan
bahwa,
dengan
memperlakukan
indigo
dengan potas api, itu menghasilkan
minyak, yang ia beri nama anilina,
dari nama spesifik dari salah satu
tanaman nila, dari Portugis anil

semak indigo" dari bahasa Arab annihil "nila" asimilasi dari al-nihil, dari
nila
Persia,
dari
nili
"indigo"
dengan Indigofera
anil, anil
yang
berasal
dari
Sansekerta nila, biru
tua, nila, dan pabrik nila. Dalam
waktu
yang
sama
NN
Zinin
menemukan
bahwa,
untuk
mereduksi
nitrobenzena,
dasar

terbentuk, yang ia beri nama


benzidam. Agustus Wilhelm von
Hofmann menyelidiki zat tersebut
siap dengan berbagai cara, dan
terbukti mereka menjadi identik
(1855), dan sejak itu mereka
menyatukan konsep dengan nama
Fenilamin anilin. (Puspita 2011 : 1)

You might also like