Professional Documents
Culture Documents
BAB II
KONSEP TEORI
10
Speed Series, Point Blanc yang juga banyak menyita perhatian para gamer
di Indonesia.
3. Jenis-Jenis Games Online
Menurut Rolling (2010, p.25) masyarakat membutuhkan suatu cara
untuk mengetahui jenis game yang ingin dimainkan, dan retailers game
ingin memperlihatkan game yang serupa secara bersamaan. Setiap
gameplay mendefinisikan jenisnya. Game dapat memiliki setting yang
serupa dan belum memiliki perbedaan jenis dari abad pertengahan.
Demikian juga sebuah konstruksi dan manajemen game dapat diatur dalam
periode lokasi dan manajemen game dapat diatur dalam periode lokasi dan
waktu. Berikut beberapa jenis game yang ada, antara lain:
a. Action game
Action game adalah salah satu dari mayoritas tantangan yang
disajikan adalah tes keterampilan fisik pemain dan koordinasi.
Memecahkan teka-teki, konflik taktis, dan tantangan eksplorasi sering
hadir.
b. Role playing game
Role playing game merupakan salah satu dari permainan dimana
pemain dapat mengontrol satu atau lebih karakter, biasanya dirancang
oleh pemain dan menuntun pemain melalui serangkaian guest.
c. Strategy game
Strategy game adalah salah satu dari mayoritas tantangan konflik
strategi yang disajikan dan pemain dapat memilih tindakan yang akan
dilakukan atau melakukan yang biasa ditunjuk oleh game itu sendiri.
11
yang
menciptakan
perasaan
mengemudi
atau
12
13
bagian kognitif anak terganggu biasanya anak ini akan susah untuk
berkonsentrasi. Ketika belajar anak akan cepat mengalami perubahan mood,
mudah marah dan susah untuk konsentrasi dengan pelajaran sekolah (Yuan
et al, 2011, p.4-5).
5. Parameter
Berdasarkan studi, pemain dapat dibagi ke dalam 4 grup: <20
jam/minggu, 20-40 jam/minggu, 40-60 jam/minggu, >60 jam/minggu (Wei
et al, 2012). Waktu bermain game murid dikategorikan ke dalam tingkatan
rendah, sedang, dan sering. Tingkatan rendah dinamakan casual gamer
dengan rata-rata bermain game 8-19 jam/minggu, tingkat sedang dinamakan
average gamer dengan rata-rata bermain game 19-39 jam/minggu, tingkat
tinggi dinamakan hardcore gamer dengan rata-rata bermain game lebih dari
39 jam/minggu (Kai Yin & Dongdong et al, 2012, p.4).
B. Konsep cara belajar
Metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap,
kecakapan dan keterampilan, cara- cara itu akan menjadi kebiasaan dan akan
mempengaruhi kebiasaan belajar itu sendiri (Slameto, 2013, p.82).
Agar anak dapat belajar secara efektif anak-anak perlu mendapatkan
bimbingan,
kondisi internal
yang
mempengaruhi belajar anak, dan strategi belajar, disamping memberi petunjukpetunjuk tentang cara belajar dan dipraktekkan dalam tiap pelajaran yang
diberikan, belajar yang efektif dapat membantu anak untuk meningkatkan
kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan instruksional yang
diinginkan, belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap,
kecakapan dan keterampilan, cara-cara belajar yang dipakai itu akan menjadi
14
hasil
terbaik
sesudah
waktu
itu
diketahui,
kemudian
15
16
membuat catatan seharus tidak semua yang dijelaskan oleh guru, dan perlu
menulis pokok pembahasan yang dibahas
3. Cara Mengulangi Pelajaran
Bahan atau materi pelajaran tidak mungkin dikuasai hanya satu kali
belajar saja. Materi yang dipelajari agar tidak mudah lupa harus dipelajari
berulang- ulang, sehingga benar-benar tertanam erat dalam ingatan.
Slameto (2013, p.85) berpendapat bahwa Mengulangi bahan
pelajaran besar pengaruhnya dalam belajar, karena dengan adanya
pengulangan (review) bahan yang belum begitu dikuasai serta mudah
terlupakan akan tetap tertanam dalam otak seseorang. Berdasarkan
pendapat tersebut dinyatakan bahwa dengan mengulangi pelajaran yang
sudah dipelajari akan menjadi lebih bermakna dan memahami bahan
pelajaran yang diulang secara sungguh-sungguh.
Slameto (2013, p.85) Belajar dengan cara mengulangi bahan
pelajaran yang baru diserap dapat dibantu dengan membandingkannya
dengan buku paket atau buku penunjang lainnya yang berhubungan. Cara
tersebut bertujuan untuk memudahkan tingkat pemahaman. Penjelasan yang
diberikan oleh guru biasanya akan menjadi lebih jelas apabila kita
mengulangi pelajaran sendiri.
Setelah siswa menerima bahan pelajaran di sekolah hendaknya
diulang kembali di rumah, karena tidak semua penjelasan yang diberikan
oleh guru waktu di sekolah dapat tersimpan dalam otak dengan baik.
Mengulang pelajaran di rumah merupakan usaha untuk memperdalam dan
mendapatkan pengertian tentang konsep materi pelajaran dengan baik. Di
17
(2006,
p.7)
mengemukakan
tentang
aspek
yang
18
19
Jika seorang siswa tidak dapat berkonsentrasi dalam belajar, bisa jadi
ia tidak dapat menikmati proses belajar yang dilakukannya. Hal ini bisa saja
dikarenakan mata pelajaran yang dipelajari dianggap sulit sehingga tidak
dapat menyukai pelajaran tersebut, guru yang menyampaikan tidak disukai
karena beberapa alasan, suasana dan tempat tidak menyenangkan, atau
bahkan cara penyampaiannya membosankan. Gangguan konsentrasi pada
saat belajar banyak dialami oleh para siswa terutama dalam mempelajari
mata pelajaran yang mempunyai tingkat kesulitan cukup tinggi misalnya
pelajaran yang berkaitan dengan ilmu pasti dan mata pelajaran yang
termasuk kelompok ilmu social (Thursan, 2003, p.5)
Gangguan Pemusatan Perhatian / Hiperaktif atau dikenal dengan
attention deficit disorder / hiperactivity disoder, yang disingkat ADHD
merupakan salah satu bentuk gangguan eksternalisasi. Anak yang
mengetukkan
jari,
selalu
bergerak,
menggoyang-goyangkan
kaki,
mendorong tubuh orang lain tanpa ada alasan yang jelas, berbicara tanpa
henti, dan selalu bergerak gelisah seringkali disebut hiperaktivitas. Di
samping itu, anak dengan simtomp-simtomp seperti itu juga sulit untuk
berkonsentrasi (Sunawan, 2009, p.42)
Menurut Sunawan (2009, p.6-9) factor-faktor pendukung konsentrasi
belajar adalah
a. Faktor internal
Faktor internal adalah sesuatu hal yang berada dalam diri
seseorang. Beberapa factor internal pendukung konsestrasi belajar adalah
1) Jasmani : (a) kondisi badan yang normal menurut standar kesehatan
20
atau bebas dari penyakit yang serius, (b) kondisi badan di atas normal
atau fit akan lebih menunjang konsentrasi, (c) cukup tidur dan istirahat,
(d) cukup makan dan minum serta makanan yang dikonsumsi
memenuhi standar gizi untuk hidup sehat, (e) seluruh panca indera
berfungsi dengan baik, (f) detak jantung normal. Detak jantung ini
mempengaruhi ketenangan dan sangat mempengaruhi konsentrasi
efektif, dan (g) irama napas berjalan baik. Sama halnya dengan
jantung, irama napas juga sangat mempengaruhi ketenangan.
2) Rohani : (a) kondisi kehidupan sehari-hari cukup tenang, (b) memiliki
sifat baik, (c) taat beribadah sebagai penunjang ketenangan dan daya
pengendalian diri, (d) tidak dihinggapi berbagai jenis masalah yang
terlalu
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal berarti hal-hal yang berada di luar diri seseorang
atau dapat dikatakan hal-hal yang berada di sekitar lingkungan.
Beberapa factor eksternal yang mempengaruhi belajar adalah:
1) Lingkungan : terbebas dari berbagai suara yang keras dan bising
sehingga mengganggu ketenangan. Udara sekitar harus cukup
nyaman, bebas dari polusi dan bau yang mengganggu.
2) Penerangan harus cukup agar tidak mengganggu penglihatan.
3) Orang-orang di sekitar harus mendukung suasana tenang apalagi
lingkungan tersebut merupakan lingkungan belajar.
Menurut Sunawan (2009, p.14-18) Selain faktor pendukung, ada
juga faktor penghambat konsentrasi belajar. Faktor penghambat tersebut
21
rohaniah,
berasal
dari
mental
seseorang
yang
dapat
22
dengan
baik
(untuk
mengembangkan
kemampuan
23
24
(pr), menjawab soal latihan, soal dalam buku pegangan, tes ulangan,
ulangan umum dan ujian. Menurut the the liang gie, oemar hamalik dan
Dorothy keiter Mengerjakan tugas sebaik-baiknya dalam belajar ikutilah
petunjuk sebagai berikut:
a. Siapkan terlebih dahulu peralatan dan buku-buku yang diperlukan,
b.
c.
d.
e.
f.
25
g. Pelajarilah juga latihan soal dan hasil tugas sudah pemah dikerjakan.
h. Peliharalah kondisi kesehatan.
i.