Professional Documents
Culture Documents
3. Toleransi Nyeri. Toleransi ini erat hubungannya dengan intensitas nyeri yang dapat
mempengaruhi
kemampuan
seseorang
menahan
nyeri.
Faktor
yang
dapat
Keterangan
Tidak nyeri
Nyeri ringan
Nyeri sedang
Sangat nyeri, tetapi masih dapat dikontrol
Keterangan
Tidak nyeri
Nyeri sedang
7
4
5
Nyeri berat
Nyeri sangat berat
Nyeri hebat
H. Pengkajian
Pengkajian nyeri yang akurat penting untuk upaya pelaksanaan nyeri yang efektif.
Karena nyeri merupakan pengalaman yang subjektif dan dirasakan secara berbeda pada
masing-masing individu, maka perawat perlu mengkaji semua factor yang mempengaruhi
nyeri seperti factor fisiologis, psikologis, perilaku, emosional, dan sosiokultural. Pengkajian
nyeri terdiri atas dua kompenen utama yaitu :
Q
R
S
T
nyeri
Quality atau kualitas nyeri
Region atau daerah perjalanan ke daerah lain
Severity atau keganasan, yaitu intensitasnya
Time atau waktu, yaitu serangan, lamanya, kekerapan, dan
sebab
I. Etiologi Nyeri
Adapun Etiologi Nyeri yaitu:
1. Trauma pada jaringan tubuh, misalnya kerusakkan jaringan akibat bedah atau cidera.
2.
Iskemik jaringan.
terkendali, dan sering menimbulkan rasa sakit. Spasme biasanya terjadi pada otot
yang kelelahan dan bekerja berlebihan, khususnya ketika otot teregang berlebihan
atau diam menahan beban pada posisi yang tetap dalam waktu yang lama.
4. 8
Inflamasi pembengkakan jaringan mengakibatkan peningkatan tekanan lokal dan
juga karena ada pengeluaran zat histamin dan zat kimia bioaktif lainnya.
5. Post operasi setelah dilakukan pembedahan.
J. Manifestasi Klinis
1.
Gangguam tidur
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Nadi meningkat
8.
Pernafasan meningkat
9.
Depresi
K. Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan
1. Non farmakologi
a.
b.
1) Kompres dingin
2) Counteriritan, seperti plester hangat.
2. Farmakologi adalah obat:
a. Obat
b. Injeksi
BAB III
KASUS
A.
1.
a.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
b.
Pengakajian
Tanggal Masuk
: 25 Juni 2014
Jam : 10.30 WIB
Tanggal Pengkajian
: 26 Juni 2014
Jam : 06.00 WIB
Ruang
: Bangsal Bawah ( Safir 5)
Pengkaji
: Dwi Nugraheni
B. Asuhan Keperawatan
DATA SUBJEKTIF
Identitas Pasien
Nama
: Ny. C
Umur
: 20 tahun
Agama
: Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat
: Tanahsari Rt 03, Rw 03, Kebumen
Diagnosa Medis: Appendicitis
Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri di perut kanan bawah .
c.
Riwayat Kesehatan
1)
2)
3)
d.
10
Pola Pemenuhan Kebutuhan Dasar Virginia Henderson
1)
Pola Oksigenasi:
Sebelum sakit: Pasien bernafas dengan normal RR=20x/mnt, tanpa alat bantu pernafasan.
Saat di kaji: Pasien bernafas dengan normal RR=22x/mnt, tanpa alat bantu pernafasan.
2)
Pola Nutrisi:
Sebelum sakit: Pasien mengatakan makan 3x1 sehari dengan komposisi nasi, sayur dan lauk
pauk. Pasien minum 6-8 gelas perhari jenis air putih, teh, kopi dan kadang-kadang susu.
Saat dikaji: Pasien makan 3x1 sehari hanya menghabiskan porsi yang diberikan klinik dan
3)
kesulitan.
Saat dikaji: Pasien mengatakan BAB lancar.
4)
Pola Aktivitas:
Sebelum sakit: Pasien mengatakan dapat beraktivitas secara mandiri tanpa bantuan orang
lain.
Saat dikaji: Pasien dalam beraktivitas, sebagian dibantu oleh keluarganya.
5)
Pola Istirahat:
Sebelum sakit: Pasien mengatakan biasa tidur 7 8 jam / hari tanpa ada keluhan di malam
hari.
Saat dikaji: Pasien mengatakan bisa tidur 5-6 jam/hari, kadang-kadang malam tidak bisa tidur
karena merasa sulit tidur.
6)
Pola Berpakaian:
11
Sebelum sakit: Pasien dapat berpakaian rapi dan mandiri, tanpa bantuan orang lain. Pasien
mengganti pakaian 2x sehari setelah mandi.
Saat dikaji: Pasien dapat berpakaian dengan bantuan keluarganya.
7)
bahasa indonesia.
Saat dikaji: Pasien dapat berbicara dengan bahasa Indonesia dengan lemas.
11) Pola Spiritual:
Sebelum sakit: Pasien menjalankan shalat lima waktu dan menjalankan ibadah sesuai ajaran
yang dianutnya.
Saat dikaji: Pasien menjalankan ibadah di atas tempat tidur sambil tiduran.
12) Pola Rekreasi:
12
Sebelum sakit: Pasien mengatakan tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk rekreasi, pasien
hanya berkunjung ke rumah saudara-saudaranya atau bermain ke rumah tetangganya.
Saat dikaji: Pasien tidak dapat rekreasi.
13) Pola Bekerja:
Sebelum sakit: Pasien mengatakan dapat bekerja.
Saat dikaji: Pasien mengatakan belum bisa bekerja seperti biasa.
14) Pola Belajar:
Sebelum sakit: Pasien mengatakan mendapat informasi dari TV atau radio.
Saat dikaji: Pasien mengatakan belum tahu banyak tentang penyakit yang dideritanya.
2.
a.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
b.
DATA OBJEKTIF
Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum (KU)
: cukup
Kesadaran
: conposmentis
TD :100/80
mmHg
N : 86
x/mnt
0
S
: 36
C
RR : 22
x/mnt
Pemeriksaan Fisik (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi) meliputi fungsi bila merupakan
1)
2)
3)
panca indra.
Kepala
: Bentuk mesochepal, rambut lurus pendek , rambut bersih, tidak ada benjolan.
Muka
: Simetris,terlihat pucat, dan kering.
Mata : Bentuk simetris, konjungtiva tidak anemis, tidak ada nyeri tekan pada kelopak mata,
warna bola mata hitam. Sclera anikterik, rangsangan cahaya (+).
4)
13
Hidung
5)
: Bentuk simetris, tidak ada polip, tidak ada nyeri tekan, tidak ada sekret.
Mulut
: Bibir kering, gigi agak kotor , gigi berwarna kuning, dan tidak ada nyeri
tekan pada langit-langit mulut, tidak ada pendarahan gusi, dan stomatitis.
6)
Telinga
: Bentuk simetris, tidak ada serumen berlebih, tidak ada infeksi, selama sakit
belum pernah dibersihkan.
7)
Leher
: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan tidak ada pembesaran vena
8)
9)
jugularis.
Dada
: Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
: Inspeksi
: simetris
Palpasi
Perkusi
: normal
Auskultasi
10) Paru-paru
: terdengar normal
: Inspeksi
: simetris
Palpasi
Perkusi
: Resonan/normal
Auskultasi
: vesikuler
11) Abdomen
: Inspeksi
:Tidak ada lesi
Auskultasi : terdengar peristaltic usus 10xpm
Palpasi
: nyeri tekan
Perkusi
12) Extermitas
: timpani
13) Kulit : Warna kulit sawo matang, kering, dan turgor kulit cukup.
14) Genetalia : Terpasang DC.
c.
14
Pemeriksaan Penunjang
Hasil Laboratorium
Pemeriksaan
:
Hasil
Nilai Normal
Keterangan
d.
Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
Therapi
7,4 g/dl
9300/mm3
354.000/mm3
24%
12-16 g/dl
4.800-10.800/mm3
150.000-450.000/mm3
37-47%
Kalnek
ANALISA DATA
N
DATA FOKUS
MASAL
O
1
1.
AH
DS:
Ganggua
Pasien
mengatakan
nyaman
Stess
dan
rasa ketegangan,
iritasi/tekanan
saraf,
kanan bawah
vasospasme,pe
DO:
ningkatan
Pasien Terlihat
gelisah
dan
menangis
2.
ETIOLOGI
Pasien terlihat
menahan nyeri
3. Kaji nyeri
P: Nyeri saat
ditekan &
membungkuk
Q:
Nyeri
ditusuk2
R: Perut kanan
bawah
15
S: Skala nyeri 6
tekanan
intrakranial.
Kurang
Cukup
Cukup
Kurang
T: 2 menit
setiap gerak
4.
PERENCANAAN
N
DIAGNOS
O
1
A
Gangguan1.
INTERVEN
RASIONALISA
SI
Kaji KU 1.
SI
KU pasien
rasa
pasien dan
cukup, tanda-
nyaman
memonitor
tanda vital
nyeri
tanda-tanda
pasien normal
vital
2. P: nyeri saat
2.
&
membungkuk
Q: nyeri
ditusuk2
R: Perut
kanan bawah
S: Skala nyeri
3.
Berikan
posisi yang
nyaman dari
pasien
6
T: 2 menit
setiap
gerak
3. Pasien terlihat
4.
Ajarkan
latihan
teknik
nyaman dengan
kepala di
tinggikan.
relaksasi dan
distraksi
4. Pasien mau
mendengarkan
5.
Latih
pasien untuk
teknik
5. Pasien sudah
mampu
relaksasi
melakukan
kembali dan
relaksasi
belajar
distraksi
untuk
mandiri
9.
5.
sendiri
PELAKSANAAN
N
Dx
Tanggal /
Implem
Jam
27 Juni1.
entasi
guan
2014 /
Mengka
rasa
10.30
ji
nya
WIB
pasien
x/menit,
dan
RR = 22
memoni
x/menit
O Kep
1 Gang
man
nyeri
10.33
Respon
af
1.
KU:
cukup
KU
N = 86
tor
WIB
Par
tandatanda
2.
P:
vital
nyeri saat
ditekan &
2.
membung
10.35
Mengka
WIB
ji nyeri
pasien
kuk
Q: nyeri
ditusuk2
R: Perut
kanan
10.40
bawah
WIB
S: Skala
nyeri 6
10.50
T: 2
WIB
menit
setiap
3.
gerak
Membe
rikan
3.Pasien
posisi
mengatak
yang
an
nyaman
nyaman
dari
jika
pasien
kepala
lebih
4.
tinggi
Mengaj
arkan
latihan
teknik
relaksas
i
distraks
i
4.Pasien
mengatak
an sudah
bisa
melakuka
5.
Melatih
pasien
nnya
sendiri
untuk
teknik
relaksas
i
kembali
dan
belajar
untuk
mandiri
5.Pasien
Kooperati
f dan mau
berlatih
untuk
menguran
gi
nyerinya
dibantu
ibunya
6.
EVALUASI
N
Tanggal
Dx Kep
Evaluasi
Paraf
/ Jam
27 Juni
Gangguan
S:Pasien
2014 /
rasa nyaman
mengatakan
11.00
nyeri
masih
WIB
sedikit
nyeri
O: RR = 20
x/menit, pasien
sudah
tidak
terlihat gelisah
f.
* Nyeri
P: Masih nyeri
jika bergerak
Q:Nyeri
seperti
ditusuk-tusuk
R:
Perut
kanan bawah
S:Skala nyeri4
T:Berulang
kali
A:Masalah
nyeri
teratasi
sebagian
P:
- Mengkaji
keluhan
nyeri,mengena
i lokasi,
intensitas dan
durasi,
perhatikan
petunjuk
verbal dan non
verbal
- Mengajarkan
latihan teknik
19
relaksasi dan
distraksi
kembali
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan bersifat sangat
subyektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingatannya,
dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang
dialaminya. Klasifikasi nyeri secara umum di bagi menjadi dua, yakni nyeri akut dan kronis.
Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang, yang tidak
melebihi 6 bulan dan di tandai adanya peningkatan tegangan otot.
Nyeri kronis merupakan nyeri yang timbul secara perlahan-lahan, biasanya
berlangsung cukup lama, yaitu lebih dari 6 bulan. Termasuk dalam kategori nyeri kronis
adalah nyeri terminal, sindrom nyeri kronis, dan nyeri psikosomatis. Ditinjau dari sifat
terjadinya, nyeri dapat dibagi kedalam beberapa kategori, di antaranya nyeri tersusuk dan
nyeri terbakar.
Munculnya nyeri berkaitan erat dengean reseptor dan adanya rangsangan. Reseptor
nyeri yang di maksud adalah niciceptor, merupakan ujung-ujung saraf sangat bebas yang
memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki myelin yang tersebar pada kulit dan mukosa,
khususnya pada visera, persendian, dinding arteri, hati, dan kandung empedu.
B. Saran
1. Bagi mahasiswa diharapakn dengan adanya makalah asuhan keperawtan ini dapat
membantu dalam membuat makalah asuhan keperawtan tentang nyeri, dan
memperbanyak pengetahuan dari berbagai refrensi lainnya.
2. Bagi perawat diharapkan agar meningkatkan derajat kesehatan masyarakat tidak
hanya sebagai pemberi asuhan keperawatan namun juga berperan aktif dalam
mencegah akan terjadinya suatu penyakit.
3. 20
Bagi dunia keperawatan diharapakan kita sebagai tenaga kesehatan mampu
memberikan pelayanan kesehatan semaksimal mungkin, dan meningkatkan kualitas
perawat yang lebih bermutu.
DAFTAR PUSTAKA
Nanda International. 2011. Nursing Diagnoses: Definition & classification 20122014, Jakarta: Buku Kedokteran EGC