You are on page 1of 6

1.

Pengalaman Diri
Saya mengalami menarche, yang menandai permulaan masa
pubertas, pada umur sekitar 13 tahun. Sejak haid pertama yang saya alami,
siklus yang terjadi normal yaitu sekitar 6-7 hari haid dan siklus berulang
sekitar 30 hari sekali. Tidak saya rasakan sakit disekitar perut dan pinggul
saat haid pada dua tahun pertama masa pubertas saya, namun nyeri haid
saya alami pertama kali pada umur 15 tahun hingga saat ini.
Sebelum mengalami menstruasi, saya belum

mengalami

pertumbuhan sekunder yang signifikan, hanya pertumbuhan tinggi yang


lebih cepat sehingga saat itu saya sedikit lebih tinggi dari anak laki-laki
seumur saya. Setelah haid pertama, saya baru mengalami pertumbuhan
sekunder pada tubuh saya khususnya organ-organ yang berhubungan
dengan reproduksi. Daerah disekitar panggul saya lebih lebar dan berisi
dari pada masa anak-anak, payudara juga mulai membesar, tumbuh rambut
di ketiak dan di sekitar kemaluan, dan mulai terjadi perubahan kulit seperti
berminyak dan berjerawat. Setelah menstruasi, saya merasa pertumbuhan
tinggi saya menjadi lebih lambat hingga akhirnya berhenti pada sekitar
umur 16 tahun.
2. Refleksi dari Segi Kedokteran
Menurut Tortorra (2009),

pubertas

adalah

periode

ketika

karakteristik seksual sekunder mulai berkembang dan mencapai masa


reproduksi yang potensial. Begitu juga dengan Ganong (2010) menuturkan
bahwa pubertas sering juga didefinisikan sebagai periode ketika fungsi
endokrin dan gametogenik dari gonad telah berkembang pertama kali
untuk mencapai keadaan reproduksi yang aktif. Sedangkan Guyton (2006)
menyampaikan bahwa pubertas adalah permulaan masa dewasa.
Di sekitar umur 10 tahun, perubahan hormon mulai terjadi pada
kedua jenis kelamin. Permulaan pubertas ini ditandai dengan lonjakan
sekresi LH dan FSH, dipicu oleh lonjakan GnRH dari hipothalamus.
Lonjakan tadi kebanyakan terjadi selama tidur. Namun, saat pubertas
lonjakan hormon terjadi sepanjang hari. Sekresi meningkat tiga sampai

empat tahun, hingga tubuh dewasa terbentuk. (Tortorra, 2009). Tidak


berbeda dengan Guyton (2006) yang menuturkan bahwa pubertas
disebabkan oleh kenaikan sekresi hormon gonadotropik oleh hipofisis,
dimulai pada awal tahun ke-8 kehidupan dan biasanya mencapai
puncaknya di permulaan pubertas.
Tanda khas dimulainya masa pubertas pada perempuan adalah
terjadinya menarche. Menurut Guyton (2006) menarche adalah permulaan
siklus menstruasi, terjadi sekitar umur 11 hingga 16 tahun (rata-rata 13
tahun). Menarche (men-=bulan, arche=permulaan) biasa terjadi pada usia
11-12 tahun (Martini, 2006). Lebih lanjut, menurut Ganong (2010), pada
wanita fase pertama yang terjadi adalah thelarche atau perkembangan
payudara, diikuti dengan pubarche atau perkembangan rambut ketiak dan
pubis kemudian menarche yaitu periode menstruasi pertama.
Siklus reproduksi disebut juga

siklus menstruasi, merupakan

kejadian paling kentara pada wanita yaitu periode perdarahan vagina yang
terjadi akibat peluruhan mukosa uterus. Lama siklus sangat bervariasi pada
tiap wanita, tetapi rata-rata terjadi selama 28 hari dihitung dari dimulainya
hari pertama menstruasi hingga hari pertama menstruasi berikutnya
(Ganong, 2010).
Berdasarkan penjelasan Guyton (2006) tiap 28 hari, hormon
gonadotropik

dari

hipofisis

anterior

menyebabkan

8-12

folikel

berkembang di ovarium. Salah satu folikel pada akhirnya menjadi matur


dan berovulasi pada hari ke-14. Selama pertumbuhan folikel, sekresi
hormon utama adalah estrogen. Setelah ovulasi, sel sekretori dari folikel
yang berovulasi berkembang menjadi corpus luteum dan mensekresikan
sejumlah besar hormon utama wanita, yaitu progesteron dan estrogen.
Setelah dua minggu, corpus luteum berdegenerasi, sehingga sekresi kedua
hormon tadi menurun drastis. Lebih lanjut menurut Tortorra (2009)
penurunan level progesteron dan estrogen

menstimulasi prostaglandin

sehingga arteriola uterus berkonstriksi. Hal ini mengakibatkan sel-sel tidak


mendapatkan suplai oksigen dan akhirnya mati. Hingga akhirnya seluruh

stratum fungsional luruh yang disebut dengan menstruasi. Cairan


menstruasi yang mengalir dari uterus mengandung 50-150 mL darah,
cairan jaringan, mucus dan sel epitel dinding endometrium.
Fisiologi pubertas dalam Guyton (2006) diterangkan bahwa estrogen
berperan utama memicu proliferasi dan pertumbuhan sel spesifik pada
tubuh yang bertanggung jawab terhadap perkembangan karakteristik
seksual sekunder pada wanita. Sel target hormon ini sangat luas sehingga
pengaruhnya pun sangat luas.
Pada kalanjar payudara, estrogen menyebabkan perkembangan
jaringan, pertumbuhan sistem ductus, dan deposisi jaringan lemak pada
organ ini (Guyton, 2006). Ganong ( 2010) juga menuliskan bahwa
estrogen menyebabkan proliferasi dari ductus mammaris, pembesaran
payudara pada wanita pubertas, juga bertanggung jawab untuk pigmentasi
areola sehingga disebut juga hormon pertumbuhan payudara. Sedangkan
progesteron menyebabkan pertumbuhan lobulus dan alveoli dari ductus
mammaris.
Pada tulang, berdasarkan penjelasan Guyton (2006) estrogen
menghambat aktivitas osteoclas sehingga menstimulasi pertumbuhan
tulang. Pada masa pubertas, wanita tumbuh tinggi lebih cepat untuk
beberapa tahun. Namun, estrogen memiliki efek lain pada pertumbuhan
tulang yaitu menyebabkan epifisis menyatu. Efek estrogen pada wanita ini
jauh lebih kuat daripada efek yang sama oleh testosteron pada laki-laki.
Sehingga pertumbuhan pada wanita biasanya hilang beberapa tahun lebih
awal daripada pertumbuhan pada laki-laki.
Dijelaskan oleh Ganong (2010) bahwa estrogen juga membantu
pertumbuhan folikel ovari dan peningkitan motilitas tuba uterina. Estrogen
meningkatkan jumlah otot uterina dan kandungan protein kontraktilnya.
Perubahan tubuh yang berkembang pada perempuan saat pubertas
bergantung pada estrogen, yang merupakan hormon feminima.
Deposisi lemak pada jaringan lemak juga dipicu oleh estrogen.
Deposisi lemak pada pantat dan paha yang merupakan karakteristik

feminima. Estrogen menyebabkan perkembangan tekstur yang lembut dan


halus pada kulit wanita, juga vaskularisasi yang meningkat sehingga
kehangatan kulit juga ikut meningkat, dibuktikan dengan perdarahan yang
lebih banyak jika terjadi luka daripada kulit laki-laki. (Guyton, 2006)
Lebih lanjut, kejadian lain yang terjadi pada manusia pada saat
pubertas adalah kenaikan sekresi androgen adrenal. Munculnya kenaikan
ini disebut juga adrenarche. Hal ini terjadi pada usia 8-10 tahun pada
wanita dan usia 10-12 pada laki-laki. Dehydroepiandrosterone (DHEA)
mencapai puncak pada sekitar usia 25 tahun pada wanita dan sedikit
terlambat pada laki-laki (Ganong, 2010). Hormon androgen ini
mempengaruhi distribusi rambut, sehingga berkembang di sekitar pubis
dan aksila saat pubertas. (Guyton, 2006)
3. Refleksi dari Segi Keislaman
Sumber dari pembahasan ini hanya saya dapatkan satu buku dengan
judul Fiqh Wanita yang ditulis oleh Prof. Dr. Mohamed Osman El-Khosht,
sehingga seluruh subbab ini saya rangkum dari buku tersebut.
Dalam bukunya, El-Khosht (2013) menjelaskan pengertian haid
dalam ilmu bahasa adalah sesuatu yang mengalir. Adapun menurut syariat
haid adalah darah yang keluar dari dalam rahim wanita setelah masa balig
(dewasa) paad waktu-waktu tertentu, bukan kaena melahirkan dan tidak
pula sakit. Darah tersebut berwarna merah kehitam-hitaman yang panas,
menyakitkan dan berbau anyir.
a. Hukum Syariah
Islam telah menggugurkan beban-beban peribadahan bagi wanita
ketika sedang mengalami masa haid, hal ini merupakan rukhshah atau
keringanan untuk wanita. Hukum syariat telah mengatur tata cara
peribadahan bagi wanita yang sedang haid, yaitu :
Haram untuk menegakkan shalat, baik shalat wajib maupun

shalat sunnah, tanpa harus menggantinya di hari lain.


Haram untuk berpuasa dengan kewajiban menggantinya ketika
telah terhenti darah haid dan telah bersuci.

Tidak halal untuk masuk dan menetap di masjid, kecuali


beberapa

keadaaan

yang

mengharuskan

kepentingan

kepadanya.
Haram untuk thawaf di Baitullah.
Haram untuk melakukan jima dengan suami.
Haram untuk diceraikan.
b. Hikmah
Allah menciptakan dan menetapkan sesuatu pastilah dengan tujuan
yang benar tanpa ada kesia-siaan. Masih dalam buku yang sama, ElKhost (2013) menjelaskan beberapa hikmah terjadinya haid pada
wanita, diantaranya yaitu :
Penanda masa pubertas atau akil baligh
Mengetahui masa subur seorang wanita dengan perhitungan

siklusnya
Penanda kehamilan
Mempersiapkan wanita untuk terbiasa menjaga kebersihan diri
Mempersiapkan wanita untuk menghadapi sakit selama masa
kehamilan dan persalinan

DAFTAR PUSTAKA

1. Guyton, Arthur C., Hall, John E., 2006. Textbook of Medical Physiology
(11th ed.). Pennsylvia : Elsevier Saunders
2. Tortora, G.J., Derrickson, B., 2009. Principles of Anatomy and Physiology
(12th ed.). Hoboken : John Wiley & Sons Inc.
3. Ganong, William F., 2010. Ganongs Review of Medical Physiology (23rd
ed.) New York : Mc Graw Hill Medical
4. Martini, Frederick H., 2006. Fundamental of Anatomy & Physiology (7th
ed.). USA : Pearson Benjamin Cummings
5. El-Khosht, Mohamed Osman, 2013. Fiqh Wanita : Dari Klasik sampai

Modern. Ihmadillaha, A. 2013 (Alih Bahasa). Solo : Tinta Mediana

You might also like