You are on page 1of 12

BAB I PENDAHULUAN

Studi atas Al-Quran telah banyak dilakukan oleh para ulama dan sarjana tempo dulu,
termasuk para sahabat di zaman Rasulullah saw. Hal itu tidak lepas dari disiplin dan keahlian
yang dimiliki oleh mereka masing-masing. Ada yang mencoba mengelaborasi dan melakukan
eksplorasi lewat perspektif keimananm historis, bahasa dan sastra, pengkodifikasian,
kemujizatanm penafsiran serta telaah kepada huruf-hurufnya.
Kondisi semacam itu bukan hanya merupakan artikulasi tanggung jawab seorang Muslim
untuk memahami bahasa-bahasa agamanya. Tetapi sudah berkembang kepada nuansa lain yang
menitikberatkan kepada studi yang bersifat ilmiah yang memberikan kontribusi dalam
perkembangan pemikiran dalam dunia Islam. Kalangan sarjana Barat banyak yang melibatkan
diri dalam pengkajian Al-Quran, dengan motivasi dan latar belakang kultural maupun intelektual
yang berbeda-beda.
Al-Quran sebagai diketahui terdiri dari 114 surat, yang di awali dengan beberapa macam
pembukaan (fawatih al-suwar) . di antara macam pembuka surat yang tetap aktual
pembahasannya hingga sekarang ini huruf muqathaah. Menurut Watt, huruf-huruf yang terdiri
dari huruf-huruf alphabet (hijaiyah) ini, selain mandiri juga mengadung banyak misterius, karena
sampai saat ini belum ada pendapat yang dapat menjelaskan masalah itu secara memuaskan.

BAB II PEMBAHASAN
A. Fawatih al-Suwar
1. Pengertian Fawatih al-Suwar
Dari segi bahasa, fawatihus suwar berarti pembukaan-pembukaan surat, karena posisinya
yang mengawali perjalanan teks-teks pada suatu surat. Apabila dimulai dengan huruf-huruf
hijaiyah, huruf cenderung menyendiri dan tidak bergabung membentuk suatu kalimat secara
kebahasaan. Dari segi pembacaannya pun, tidaklah berbeda dari lafazh yang diucapkan pada
huruf hijaiyah.
Ibnu Abi Al Asba menulis sebuah kitab yang secara mendalam membahas tentang bab
ini, yaitu kitab Al-Khaqathir Al-Sawanih fi Asrar Al-Fawatih. Ia mencoba menggambarkan
tentang beberapa kategori dari pembukaan-pembukaan surat yang ada di dalam Al-Quran.
Pembagian karakter pembukaannya adalah sebagai berikut. Pertama, pujian terhadap Allah swt
yang dinisbahkan kepada sifat-sifat kesempurnaan Tuhan. Kedua, yang menggunakan hurufhuruf hijaiyah; terdapat pada 29 surat. ketiga, dengan mempergunakan kata seru (ahrufun nida),
terdapat dalam sepuluh surat. lima seruan ditujukan kepada Rasul secara khusus. Dan lima yang
lain ditujukan kepada umat. Keempat, kalimat berita (jumlah khabariyah); terdapat dalam 23
surat. kelima, dalam bentuk sumpah (Al-Aqsam); terdapat dalam 15 surat.
Kata Fawatih al-Suwar berasal dari bahasa Arab, sebuah kalimat yang terdiri dari susunan dua
kata, fawatih dan al-Suwar. Memahami ungkapan ini, sebaiknya kita urai terlebih dahulu kepada
pencarian makna kata perkata.
Kata yang berarti pembuka adalah jamak Taksir dari (), yang mempunyai arti
permulaan, pembukaan, dan pendahuluan. Sedangkan adalah jamak dari yang secara
etimologi mempunyai banyak arti, yaitu: tingkatan atau martabat, tanda atau alamat, gedung
yang tinggi nan indah, susunan sesuatu atas lainnya yang bertingkat tingkat.
Secara terminologi surah dimaknai secara berbeda, menurut Manna al-Qaththan bahwa surah
adalah sekumpulan ayat ayat al-Quran yang mempunyai tempat bermula dan sekaligus tempat
berhenti. Sebaliknya al-Jabarimengatakan bahwa surah adalah sebagian al-Quran yang
mencakup beberapa ayat yang memiliki permulaan dan penghabisan (penutup), paling sedikit
tiga ayat.
Dari pengertian diatas maka dapat dipahami dari segi makna fawatih al-suwar berarti pembukapembuka surah karena posisinya yang mengawali perjalanaan teks-teks setiap surah. Sebahagian
Ulama ada yang mengidentikkan fawatih al-suwar dengan huruf al-muqatta'ah atau huruf-huruf
yang terpisah dalam al-Quran. Seperti misalnya, Manna' Khalil al-Qaththan dalam
bukunya"Mabahis Fi Ulum al-Quran". Namun bila diteliti lebih jauh, sesungguhnya keduanya
sama sekali berbeda. Sebab huruf al-muqatta'ah ini tidak terdapat pada semua awal surah yang
jumlahnya 114 dalam al-Qur'an. Ia tak lebih hanya merupakan salah satu bagian dari beberapa
bentuk "fawatih al-Suwar " yang ada dalam al-Qur'an.
Menurut Ibn Abi al-Ishba`, istilah fawatih adalah jenis-jenis perkataan yang membuka surahsurah dalam al-Quran. Jenis jenis perkataan itu dibagi menjadi sepuluh, yaitu: Jumlah
khabariyyah, Qasam, Syarat, Perintah, Pertanyaan, Doa, Talil, Pujian kepada Allah, Nida, dan
yang terakhir huruf huruf tahajji (huruf-huruf muqattaah), atau yang biasa disebut al- fawatih.
Referensi Makalah

Kepustakaan:
Ijaz al-Quran al-Karim Abra at-Tarikh, Diterjemahkan oleh Bachrum B. dengan judul, AlQuran yang Menakjubkan. Jakarta: Lentera Hati, 2008, Supiana dan M. Karman, Ulumul
Qur'an Dan Metodologi Tafsir. Bandung: Pustaka Islamika, 2002, Louis Maluf, al-Munjid fi alLughah al-Alam. Bairut: Dar al-Maarif,1997, A.W Munawwir, Kamus al-Munawwir ArabIndonesia terlengkap,Surabaya: Pustaka Progresif,1997, Ahmad Izzan, Ulumul Quran,
Bandung: Tafakur, 2009.
2. Macam-macam fawatih al-suwar
Beberapa ulama telah melakukan penelitian tentang pembukaan surat Alquran,
diantaranya sebagai yang dilakukan al-Qasthalani. Ia mengiventarisir Fawatih al-Suwar menjadi
sepuluh macam. Sementara Ibn Abi al-Isba dalam kitabnya al-Khaqatir al-Sawanih fi Asrar
Fawatih, hanya menyebutkan lima saja.
a. Pembukan dengan pujian kepada Allah (al-istiftah bi al-tsana).
Pujian kepada Allah ada dua macam, yaitu:
1) Menetapkan sifat-sifat terpuji kepada Allah (al-itsbat shifat al-madhiy)
menggunakan salah satu lafal berikut.
a) Memakai lafal hamdalah, yakni dibuka dengan (

dengan

), yang terdapat dalam 5 surat.

b) Memakai lafal (), yang terdapat dalam 2 surat.


2) Mensucikan Allah dari sifat-sifat negatif (tanzih an sifat naqshim) dengan menggunakan lafal
tasbih, ( )\\\sebagai yang terdapat dalam 7 surat.
Berdasarkan uraian di atas, ternyata masing-masing surat tersebut menetapkan sifat-sifat
yang negatif. Surat-sufat yang diawali dengan pujian ini memiliki tasbih itu merupakan
monopoli Allah. Dalam hal ini, tasbih dimulai dengan mashdar dan selanjutnya diikuti dengan
fiil. Ini semua dimaksudkan agar mencakup seluruh tasbih, sekaligus menunjukkan betapa
ajaibnya Al-Quran itu.
b. Pembukaan dengan huruf-huruf yang terputus-putus (Istiftah bi al-huruf al-muqathaah).
Pembukan dengan huruf-huruf ini terdapat dalam 29 surat dengan memakai 14
huruf tanpa diulang, yakni ( \\\\\\\\\\\\\Penggunan huruf-huruf
tersebut dalam pembukaan surat-surat Alquran disusun dalam 14 rangkaian, yang terdiri dari
kelompok berikut:
1) Kelompok sederhana, terdiri dari satu huruf, terdapat dalam 3 surat, yakni ( ( )QS. Shad); (

( )QS. Qaf); dan (( )QS. Nun).


2) Kelompok yang terdiri dari dua huruf, tedapat dalam 3 surat, yakni (( )QS. Al-Mumin; QS.
Al-Sajdah; QS. Al-Zukhruf, QS. Al-Dukhan; QS. Al-Jatsiyah; dan QS.Al-Ahkaf; ( ( )QS.
Thaha); (( )QS. Al-Naml); dan (( )QS. Yasin).

3) Kelompok yang terdiri dari tiga huruf, yakni ( )QS. Al-Bqarah, QS. Ali
Ankabut, QS. Al-Rum, QS. Luqman dan QS. Al-Sajdah).

Imran, QS. Al-

4) Kelompok yang terdiri dari empat huruf, yakni ( ( )QS. Al-Raad) dan (( )QS. AlAraf). Kelompok yang terdiri dari lima huruf, yakni rangkaian ( (( QS. Maryam) dan (

( ) QS. Al-Syuara).
c. Pembukaan dengan panggilan (al-istiftah bi al-nida).
Nida ini ada tiga macam, yaitu nida untuk nabi, nida untuk kaum mukminin dan
nida untuk umat manusia.

d. Pembukaan dengan kalimat (jumlah) khabariah (al-istiftah bi al-jumal al-khabariayyah).


Jumlah khabariyyah di dalam pembukaan surat ada dua macam, yaitu:
1) Jumlah ismiyyah
Jumlah ismiyyah yang menjadi pembuka surat terdapat 11 surat, yaitu: (a) (

(Inilah pernyataan) pemutusan hubungan dari Allah dan rasul-Nya (QS. Al-

Taubah). (b) (

( ) ini adalah) satu surat yang Kami nuzulkan dan


kami wajibkan (QS. Al-Nur); (c) ( ) /Kitab Alquran ini
dinuzulkan oleh Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (QS. Al-Zumar); (d) (
( ) orang-orang kafir dan menghalang-halangi (manusia), dari
jalan Allah), (QS. Muhammad); (e) ( ) / Sunngguh kami telah,
memberikan keapdamu kemenangan yang nyata (QS. Al-Fath); (f) ()
/Alah Yang Maha Pemurah. Yang telah mengajarkan, (QS. Al-Rahman); (g) ( ) /
Kiamat, apakah hari kiamat itu? (QS. Al-Haqqa); (h) ( ) /Sungguh telah
mengutus Nuh kepada kaumnya (QS. Nuh) ; (i) ( ) /Sungguh telah
menurunkannya (Alquran) pada malam al-Qadr (QS. Al-Qadr); QS. Al-Qadr; (j) (
)/Hari Kiamat, apakah Hari kiamat itu?(QS. Al-Qariah); (k) ()
/Sungguh kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak (QS. Al-Kawtsar).
2) Jumlah filiyah
Jumlah filiyah yang menjadi pembuka surat-surat Alquran terdapat dalam 12 surat,
yaitu (a) (

) /Mereka bertanya kepadamu tentang pendistribusian harta


rampasan perang (QS. Al-Anfal); (b) ( ) /Telah pasti datangnya
ketetapan Allah itu, maka janganlah minta disegerakan (QS. Al-Nahl), (c). (
)/Telah dekat datangnya saat itu (QS. Al-Qamar); (d) ( ) /Sungguh
beruntung orang-orang yang beriman (QS. Al-Mukminun; (e) ( ) /telah dekat

kepada manusia hari menghisab segala amalam mereka (QS. Al-Anbiya); (f) (

) /Seseorang telah meminta kedatangan azab yang akan menimpanya (QS. AlMaarij); (g) ( ) /Aku bersumpah dengan hari kiamat (QS. Al-Qiyamah); (h) (
) /Aku bersumpah dengan kota ini, Makkah (QS. Balad); (i) (
)/Dia (Muhammad) bermuka Masam dan berpaling (QS. Abasa) (j) (
) /Dia Orang-orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik
(mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan agamanya (QS. Al-Bayyinah); (k) (

)/Bermegah-megahan telah melalaikan kamu (QS. Al-Takatsur).


Adapun hikmah dan rahasia adanya pembukaan surat-surat dengan nida yaitu untuk
memberi perhatian dan peringatan, baik bagi Nabi, umatnya, maupun untuk menjadi pedoman
kehidupan ini.
e. Pembukaan dengan sumpa (al-istiftah bi al-qasam).
Sumpah yang digunakan dalam pembukaan surat Al-quran ada tiga macam dan terdapat
dalam 15 surat.
1) Sumpah dengan benda-benda angkasa, misalnya (( )Demi rombongan yang bersafsaf) dalam QS. Al-Shaffat; (( )Demi bintang) dalam surat al-Najm; (( )Demi
malaikat-malaikat yang mencabut nyawa) dalam QS. Al-Naiat; (

( ) Demi
lagit yang memiliki gugusan bintang) dalam QS. Al-Buruj; ( ( ) Demi langit
dan yang datang pada malam harinya) dalam QS al-Thariq; ( ( ) Demi fajar
dan malam yang sepuluh) dalam QS. Al-Fajr; dan ( ( ) Demi matahari dan
cahanyanya di waktu duha) dalam QS. Al-Syams.
2) Sumpah dengan benda-benda bawah, misalnya (

( )Demi angin yang


menerbangkan debu dengan sekuat-keuatnya) dalam QS. Al-Dzariyyat; (( )Demi bukit
Thur) dalam QS. Al-Thur; (( )Demi buah Tin) dalam QS. Al-Thin; (( )Demi
kuda perang yang berlari kencang) dalam QS. Al-Adiyat.
3) Sumpah dengan waktu, misalnya ( ( )Demi malam) dalam QS. Al-Layl; ( )
(Demi waktu duha) dalam QS. Al-Dhuha; (( )Demi waktu) dalam QS. Al-Ashr.
Hikmah dari fawatih al suwar dengan sumpah ini, pertama, agar manusia meneladani
sikap bertanggung jawab; berbicara harus benar dan jujur dan berani berbicara untuk
menegakkan keadilan; kedua, agar dalam bersumpah manusia harus senantiasa memakai namanama Allah bukan selain-Nya; ketiga, digunakannya beberapa benda sebagai sumpah Allah
dimaksudkan agar benda-benda itu diperhatikan manusia dalam rangka mendekatkan diri keapda
Allah, karena pada dasarnya, benda-benda itu ciptaan Allah.

f. Pembukaan dengan syarat (al-istiftah bi al-syarth).


Syarat yang digunakan dalam pembukaan surat Al-Quran ada dua macam dan
digunakan dalam 7 surat, yakni: (1) (
Al-Takwir; (2) (

)/ Apabila matahari digulung dalam QS.

/Apabila langit terbelah, dalam QS. Al-Infithar; (3) (

) /Apabila langit terbelah, dalam QS. Al-Insyiqaq, (4) (


)/Apabila terjadi hari kiamat , dalam QS. Al-Waqiah; (5) (
)/Apabila orang-orang munafik datang kepedamu, dalam QS. Al-Munafiqun; (6) (
) /Apabila bumi dogoncangkan dengan goncangan yang dahsyat,
dalam QS. Al-Zaljalah; (7) ( ) /Apabila telah datang pertolongan Allah
dan kemenangan, dalam QS. Al-Nashr.
g. Pembukaan dengan kata kerja perintah (al-istiftah bi al-amr)
1) Dengan ( )bacalah, yang hanya terdapat dalam QS. Al-Alaq
2) Dengan ( )katakanlah, yang terdapat dalam QS al-Jin, QS. Al-Kafirun, QS. Al-Falaq dan
QS. Al-Nas.
h. Pembukaan dengan pertanyaan (al-istiftah bi al-istifham)
Bentuk pertanyaan ini ada dua macam yaitu:
1) Pertanyaan, positif yang pertanyaan dengan menggunakan kalimat positif. Pertanyaan ini
digunakan dalam 4 pendahuluan surat Alquran, yaitu: (
Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari

)
masa dalam QS. Al-Dahr, (

. )Tentang apakah mereka saling bertanya tentang berita yang besar,


dalam QS al-Naba, ( ) Sudah datangkah kepadamu berita tentang hari
pembalasan? Dalam QS. Al-Ghasyiyah, ( ) Tahukah kamu orangorang yang mendustakan agama? Dalam QS. Al-Maun.
2) Pertanyaan negatif, yaitu pertanyaan dengan menggunakan kalimat; negatif, yang hanya
terdapat dalam dua surat, yakni (

) Bukankah kami telah melapangkan


dadamu untukmu, dalam QS. Al-Insyirah dan ( ) Apakah
kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah
dalam QS. Al-Fil.
i. Pembukaan dengan doa (al-istiftah bi al-dua)
Kecelakaan (

) ,:Pembukan dengan doa ini terdapat dalam tiga surat. Yaitu


( ) ,bagi setiap pengumpat lagi pencela dalam QS. Al-Humazah
.Binasalah tangan Abu Lahab dan sungguh dia akan binasa dalam QS. Al-lahab
j. Pembukaan dengan alasan (al-istiftah bi al-talil)

Pembukan dengan alasan ini hanya terdapat dalam QS. Al-Quraisy (


Karena kebiasaan orang-orang Quraisy..

B. Kedudukan Pembuka Surat Al-Quran


Menurut As-Suyuti, pembukaan-pembukaan surat (awail Al-suwar) atau huruf-huruf
potongan (Al-huruf Al-Muqattaah) ini termasuk ayat-ayat mutasyabihat. Sebagai ayat-ayat
mutasyabihat, para ulama berbeda pendapat lagi dalam memahami dan menafsirkannya. Dalam
hal ini pendapat para ulama pada pokoknya terbagi dua. Pertama, pertama ulama yang
memahaminya sebagai rahasia yang hanya diketahui oleh Allah. As-Suyuti memandang pendapat
ini sebagai pendapat yang mukhtar (terpilih). Ibnu Al-Munzir meriwayatkan bahwa ketika AlSyabi ditanya tentang pembukaan-pembukaan surat ini berkata;


Artinya: Sesungguhnya bagi setiap kitab ada sari patinya, dan sari patiKitab (AlQuran) ini adalah huruf-huruf ejaannya.
Abu Bakar juga diriwayatkan pernah berkata:


Artinya:Pada setiap kitab ada rahasia, dan rahasianya dalam Al-Quran adalah
permulaan-permulaan suratnya.
Kedua, pendapat yang memandang huruf-huruf di awal surat-surat ini sebagai hurufhuruf yang mengandung pengertian yang dapat dipahami oleh manusia. Karena itu penganut
pendapat ini memberikan pengertian dan penafsiran kepada huruf-huruf tersebut.
Dengan keterangan di atas, jelas bahwa pembukaan-pembukaan surat ada 29 macam
yang terdiri dari tiga belas bentuk. Huruf yang paliang banyak terdapat dalam pembukaanpembukaan ini adalah huruf Alif ( )dan lam (), kemudian Mim (), dan seterusnya secara
berurutan huruf Ha (), Ra (), Sin ( )Ta (), Sad (), Ha (), dan Ya (), Ain ( )dan
Qaf (), dan akhirnya Kaf (), dan Nun ().
Seluruh huruf yang terdapat dalam pembukaan-pembukaan surat ini dengan tanpa
berulang berjumlah 14 huruf atau separuh dari jumlah keseluruhan huruf ejaan. Karena itu, para
mufassir berkata bahwa pembukaan-pembukaan ini disebutkan untuk menunjukkan kepada
bangsa Arab akan kelemahan mereka. Meskipun Al-Quran tersusun dari huruf-huruf ejaan yang
mereka kenal, sebagiannya datang dalam AlQuran dalam bentuk satu huruf saja dan lainnya
dalam bentuk yang tersusun dari beberapa huruf, namun mereka tidak mampu membuat kitab
yang dapat menandinginya. Pendapat ini telah dijelaskan secara panjang lebar oleh AlZamakhsari (wafat 538 H) dan Al-Baidhawi (wafat 728 H). pendapat ini dikuatkan oleh Ibn
Taimiyah (wafat 728 H) dan muridnya, Al-Mizzi (wafat 742 H). Mereka menguraikan tantangan
Al-Quran di turunkan dalam bahasa Mereka sendiri. Akan tetapi, mereka tidak mampu membuat
kitab yang menyerupainya. Hal ini menunjukkan kelemahan mereka di hadapan Al-Quran dan
membuat mereka tertarik untuk mempelajarinya.
Berikut ini dikemukakan beberapa riwayat dan pendala ulama:

1.Dari Ibn Abbas tentang firman Allah: (), berkata Ibn Abbas: Aku Allah lebih
mengetahui, tentang ( )berkata Ibn Abbas: Aku Allah akan memperinci, dan tentang (

)berkata Ibn Abbas: Aku Allah melihat. (Dikeluarkan oleh Ibn Abi Hatim dari jalan Abu
Al-Duha).
2. Dari Ibn Abbas, berkata ia: alif lam ra, hamim, dan nun adalah huruf-huruf alRahman yang dipisahkan (dikeluarkan oleh Ibn Abi Hatim dari jalan Ikrimah).
3. Dari Ibn Abbas tentang Kaf, Ha, Ya Ain, Sad, berkata ia: Kaf dari Karim
(pemurah). Ha dari Hadin (pemberi petunjuk), Ya, dari Hakim (bijaksana), Ain dari Alim
(Maha Mengetahui), dan Sad dari Sadiq (yang benar). (Dikeluarkan oleh Al-Hakim dan lainnya
dari jalan Said Ibn Jubair)
4.Dari Salim Abd Ibn Abdillah berkata ia: ( )dan ( )dan seumpamanya
adalah nama Allah yang dipotong-potong, (Dikeluarkan oleh Ibn Abi Hatim).
Dari Al-Saddiy, ia berkata: Pembukaan-pembukaan surat adalah nama dari nama-nama
Tuhan Jalla Jalaluh yang dipisah-pisah dalam Al-Quran. (Dikeluarkan oleh Ibn Abi Hatim).
Dari Ibn Abbas, berkata ia: ( )dan yang seumpamanya adalah sumpah
yang Allah bersumpah dengannya, dan merupakan nama-nama Allah juga.(Dikeluarkan oleh
Ibn Jarir dan lainya dari jalan Ali Ibn Abi Talhah).
Ada pendapat mengatakan bahwa huruf-huruf itu adalah nama-nama bagi Al-Quran,
seperti Al-Furqan dan Al-Zikir. Pendapat lain mengatakan bahwa huruf-huruf tersebut adalah
pembuka bagi surat-surat Al-Quran sebagaimana hanya qasidah sering diawali dengan kata ( )
dan ().
Dikatakan juga huruf-huruf ini merupakan peringatan-peringatan (tanbihat) sebagaimana
halnya dalam panggilan (nida). Akan tetapi, di sini tidak digunakan kata-kata yang biasa
digunakan dalam bahasa Arab, seperti ( )dan ( )karena kata-kata ini termasuk lafal yang
sudah biasa dipakai dalam percakapan. Sedangkan al-Quran adalah kalam yang tidak sama
dengan kalam yang biasa sehingga digunakan alif ( ).
Sebagai peringatan (tanbih) lebih
terkesan kepada pendengar. Yang belum pernah digunakan sama sekali sehingga lebih terkesan
kepada pendengar.
Dalam hubungan ini sebagian ulam memandangnya peringatan (tanbih) kepada rasul agar
dalam waktu-waktu kesibukannya dengan urusan manusia berpaling kepada Jibril untuk
mendengarkan ayat-ayat yang akan disampaikan kepadanya. Sebagian yang lain memandangnya
sebagai peringatan (tanbih) kepada orang-orang Arab agar mereka tertarik mendengarkannya dan
hati mereka menjadi lunak kepadanya. Tampaknya, pandangan yang pertama kurang tepat karena
Rasul sebagai utusan Allah dan yang terus-menerus merindukan wahyu tidak perlu diberi
peringatan. Sedangkan pandangan yang kedua adalah lebih kuat karena orang-orang Arab yang
selalu bertingkah, keras hati dan enggan mendengarkan ketenaran perlu diberi peringatan
(tanbih) agar perhatian mereka tertuju kepada ayat-ayat yang disampaikan.

Di katakana juga bahwa Thaha ( )dan Yasin ( )berarti hai laki-laki atau hai
Muhammad atau hai manusia. Pendapat lain memandang kedua Thaha ( )dan Yasin ()
sebagai nama bagi Nabi Saw.
C. Pendapat Para Ulama Tentang Huruf Hijaiyah Pembuka Surat
Para ulama yang membicarakan masalah ini ada yang berani menafsirkannya, di mana
huruf-huruf itu merupaka rahasia yang hanya Allah sendiri yang mengetahui-Nya.
1. Az-Zamarksyari berkata dalam tafsirnya Al-Qasysyaf huruf-huruf ini
pendapat yaitu:

ada beberapa

a. Merupakan nama surat


b. Sumpah Allah
c. Supaya menarik perhatian orang yang mendengarkannya, As-Sayuti menukilkan pendapat
Ibnu Abbas tentang huruf tersebut sebagai berikut:
( )berarti (

) , ( )berarti () , ( )berarti () ,
( )diambil dari ( - ) juga berarti (
- ) Adh Dhahak berpendapat bahwa ( )ialah:
dikatakan pendapat hanyalah dugaan belaka. Kemudian As-Suyuti menerangkan bahwa
hal itu merupakan rahasia yang hanya Allah sendiri yang mengetahuinya.
2. al-Quwaibi mengatakan bahwasanya kalimat itu merupakan tanbih bagi Nabi, mungkin pada
suatu saat Nabi dalam keadaan sibuk, maka Allah menyuruh Jibril untuk memberikan perhatian
terhadap apa yang disampaikan kepadanya.
3. As-Sayid Rasyid Ridha tidak membenarkan Al-Quwaibi di atas, karena Nabi senantiasa dalam
keadaan sadar dan senantiasa menanti kedatangan wahyu Rasyid Ridha berpendapat sesuai
dengan Ar-Razi, bahwa tanbih ini sebenarnya dihadapkan kepada orang-orang Musyrik Mekkah
dan Ahli Kitab Madinah. Karena orang-orang kafir apabila Nabi membacakan Al-Quran mereka
satu sama lain menganjurkan untuk tidak mendengarkannya.
Disebut dalam surat Fusilat ayat 26:

tA$s%ur t%!$# (#rxx. w (#qyJn@ #xol;


b#u)9$# (#qt9$#ur m /3=ys9
tbq7=s?
Artinya: Dan orang-orang yang kafir berkata: "Janganlah kamu mendengar dengan
sungguh-sungguh akan Al Quran Ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat
mengalahkan mereka". (QS. Fusyilat: 26)
4. Ulama salaf berpendapat bahwa Fawatih Suwar telah disusun semenjak zaman azali
sedemikian rupa supaya melengkapi segala yang melemahkan manusia dari mendatangkannya
seperti Al-Quran.
Oleh karena i'tiqad bahwa huruf-huruf ini telah sedemikian dari azalinya, maka
banyaklah orang yang tidak berani mentafsirkannya dan tidak berani mengeluarkan pendapat
yang tegas terhadap huruf-huruf itu. Huruf-huruf itu dipandang masuk golongan mutasyabihat

yang hanya Allah sendiri yang mengetahui tafsirnya. Huruf-huruf itu, sebagai yang pernah
ditegaskan oleh Asy-Syabi, ialah rahasia dari pada Al-Quran ini.
5. Mufasir Orientalis
Pendapat yang palinng jauh menyimpang dari kebenaran adalah dari seorang
orientalis yang bernama Noldeke dari Jerman, yang kemudian dikoreksi, bahwa awalan surat
itu tidak lain adalah huruf depan dan huruf belakang dari nama-nama para sahabat Nabi.
Misalnya: Huruf Sin adalah dari nama Saad Bin Abi Waqosh, Mim adalah huruf depan dari
nama Al-Mughiroah, huruf nun adalah dari nama Usman Bin Affan.
6. Mufasir Dari Kalangan Syiah
Kelompok syiah berpendapat bahwa jika huruf-huruf awalah itu dikumpulkan
setelah dihapus ulangan-ulangannya maka akan berarti : Jalan Ali adalah kebenaran yang
kita pegang teguh. Perwakilan itu kemudian dijawab oleh kelompok Ahlu Sunnnah, dan
jawabannya berdasarkan pengertian yang mereka peroleh dari huruf-huruf awalan itu yang juga
dihapus di ulangan-ulangannya dengan mengatakan Benarlah jalanmu bersama kaum Ahlu
Sunnah.
Dari pendapat para ahli tentang Fawatihus Suwar, dapat dilihat bahwa pentakwilan sebuah
ayat sangat banyak macamnya. Hal ini boleh jadi didasari oleh pendidikan dan ilmu - ilmu
yang dimilikinya serta kecenderungan mereka mengkaji Al-Quran secara lebih luas.
Urgensi Studi Fawatihus Suwar
Al-Quran memiliki banyak keistimewaan dari segi makna dan kebahasaan.
Fawatihus Suwar merupakan salah satu realitas keistimewaan misterius yang terdapat di dalam
Al_Quran . Pemaparan tentang fawatihus Suwar, khusunya menyangkut Al-Huruf Al
Muqottaah, tidak banyak bahkan hampir tidak ada yang berhasil mengungkapkan latar
belakang ataupun keterangan yang valid yang secara historis bisa membuktikn hubungan hubungan fawaitus suwar. Dari segi makna, memang banyak sekali penafsiran
penafsiran spekulatif terhadap huruf-huruf itu. Dikatakan spekulatif, karena penafsiranpenafsiran mengenai hal itu tidak didahului pengungkapan konteks historisnya. Lain halnya
dengan Fawatihus Suwar dalam bentuk lain misalnya Al Qosam (sumpah), An Nida (seruan),
Al Amr (perintah),Al Istifham (pertanyaan) dan lain -lain.
Urgensi telaah terhadap fawatihus suwar tidak terlepas dari konteks penafsiran AlQuran. Pengggalian - penggalian makna yang terlebih dahulu melalui karakter bab ini, akan
memberikan nuansa tersendiri, baik yang didasarkan pada data historis yang konkrit
ataupunpenafsiran yang menduga - duga. Lebih dari itu tentu saja kita tetap meyakini
eksistensi Al-Quran, kebesarannya, keagungannya, juga rahasia kemujizatannya.
Banyak sekali urgensi yang kita dapat dalam mengkaji Fawatih al-Suwar Adapun
sebagian dari urgensinya sebagai berikut:
1. Sebagai Tanbih ( peringatan ) dan dapat memberikan perhatian baik bagi nabi,
maupun umatnya dan dapat menjadi pedoman bagi kehidapan ini.
2. Sebagai pengetahuan bagi kita yang senantiasa mengkajinya bahwa dalam
fawatih as-suwar banyak sekali hal-hal yang mengandung rahasia - rahasia Allah yang kita
tidak dapat mengetahuinya,
3.Sebagai motivasi untuk selalu mancari ilmu dan mendekatkan diri kepada Allah swt.
Untuk menghilangkan keraguan terhadap al-Qur,an terutama bagi kaum islimin yang masih

lemah imannya karena sangat mudah terpengaruh oleh perkataan musuh -musuh islam yang
mengatakan bahwa al-quran itu adalah buatan Muhammad. Dengan mengkaji Fawatih al-Suwar
kita akan merasakan terhadap keindahan bahasa al-Quran itu sendiri bahwa al-Quran itu
datang dari Allah swt.

BAB III KESIMPULAN


Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil dari makalah ini adalah:
1. Fawatih as-suwar adalah pembuka-pembuka surat, karena posisinya di awal
surat dalam al-quran.
2. Seluruh surat dalam al-quran dibuka dengan sepuluh macam pembukaan dan
tidak ada satu surat pun yang keluar dari sepuluh macam tersebut.
3. Para ulama berpendapat bahwa huruf-huruf fawatih as-suwar itu secara umum
telah sedemikian azali maka banyak ulama yang tidak berani menafsirkannya

dan tidak berani mengeluarkan pendapat yang tegas terhadap makna hurufhuruf tersebut
4. Pembukaan-pembukaan surat yang

ada di dalam Al-Quran. Pembagian

Karakter pembukaannya adalah sebagai berikut. Pertama, pujian terhadap


Allah swt yang dinisbahkan kepada sifat-sifat kesempurnaan Tuhan. Kedua,
Yang menggunakan huruf- huruf hijaiyah; terdapat pada 29 surat. ketiga,
dengan mempergunakan kata seru(ahrufun nida), terdapat dalam sepuluh surat.
lima seruan ditujukan kepada Rasul secara khusus. Dan

lima yang lain

ditujukan kepada umat. Keempat, kalimat berita (jumlah khabariyah); terdapat


dalam 23 surat. kelima, dalam bentuk sumpah (Al-Aqsam); terdapat dalam 15
surat.

BAB IV DAFTAR PUSTAKA


al-Suyuti, Al-Itqan fi Ulum Al-Quran, (Semarang: Toha Putra, 1982).
az-Zamakhsyari. Al-Kasy-syaf fi Ulumul Quran , (Semarang: Toha Putra, 1982).
al-Hasni, Mahmud bin Alawi al-Maliki, Mutiara Ilmu-ilmu Al-Quran, Bandung, Pustaka Setia,
1998.
Chirzin, Muhammad, Al-Quran dan Ulumul Quran, Yogyakarta, PT Dana Bhakti Prima Yasa,
1998.
Rofii, Ahmad & Ahmad Syadali, Ulumul Quran I, Bandung, Pustaka Setia, 1997.
Supiana, & M. Karman, Ulum Quran, Bandung, Pustaka Islamika: 2002.
Drs. Muhammad Chirzin, Al-Quran dan Ulumul Quran, (Yogyakarta: PT Dana Bhakti
Prima Yasa, 1998), h. 61.
Supiana, M, Ag- M. Karman, M. Ag. Ulum Quran, (bandung: Pustaka Islamika: 2002),
h.172-178.

You might also like

  • Tum Bang
    Tum Bang
    Document66 pages
    Tum Bang
    Fitri Gessia
    No ratings yet
  • Tum Bang
    Tum Bang
    Document66 pages
    Tum Bang
    Fitri Gessia
    No ratings yet
  • 42 129 1 PB
    42 129 1 PB
    Document10 pages
    42 129 1 PB
    Adriana Anastasia Jenahat
    No ratings yet
  • Tum Bang
    Tum Bang
    Document66 pages
    Tum Bang
    Fitri Gessia
    No ratings yet
  • Tum Bang
    Tum Bang
    Document66 pages
    Tum Bang
    Fitri Gessia
    No ratings yet
  • Ruang Berbagi Untuk Menjadi Lebih Baik
    Ruang Berbagi Untuk Menjadi Lebih Baik
    Document20 pages
    Ruang Berbagi Untuk Menjadi Lebih Baik
    SuciZulhijjahPartII
    No ratings yet
  • Hadis
    Hadis
    Document12 pages
    Hadis
    SuciZulhijjahPartII
    No ratings yet
  • Tumbuh Kembang
    Tumbuh Kembang
    Document14 pages
    Tumbuh Kembang
    SuciZulhijjahPartII
    No ratings yet
  • Analisis Data Deskriptif Ok
    Analisis Data Deskriptif Ok
    Document8 pages
    Analisis Data Deskriptif Ok
    SuciZulhijjahPartII
    No ratings yet
  • DASAR
    DASAR
    Document10 pages
    DASAR
    SuciZulhijjahPartII
    No ratings yet
  • DASAR
    DASAR
    Document10 pages
    DASAR
    SuciZulhijjahPartII
    No ratings yet
  • Defenisi Manusia
    Defenisi Manusia
    Document4 pages
    Defenisi Manusia
    SuciZulhijjahPartII
    No ratings yet
  • Defenisi Manusia
    Defenisi Manusia
    Document4 pages
    Defenisi Manusia
    SuciZulhijjahPartII
    No ratings yet
  • Bab I
    Bab I
    Document10 pages
    Bab I
    SuciZulhijjahPartII
    No ratings yet