You are on page 1of 10

CAPSULE

Oleh : Ghea Chalida Andita


Topik Bahasan
Pengertian
Keuntungan Kerugian
Macam-macam kapsul
Bentuk dan Ukuran
Pengisian Kapsul
Pengerjaan Bahan obat dalam kapsul
Persyaratan Kapsul
Wadah dan Penyimpanan Kapsul

Pengertian / Definisi
Kapsul berasal dari bahasa latin capsule yang berarti kotak kecil
Menurut Farmakope Indonesia IV, Pengertian kapsul adalah sediaan
padat yg terdiri dari obat dlm cangkang keras atau lunak yang dapat larut
Bahan Pembentuk Cangkang Kapsul
Umumnya terbuat dari gelatin; bisa
juga dari pati atau bahan lain yg sesuai (HPMC)
Gelatin dipilih sebagai bahan pembuatan cangkang kapsul karena sifatnya yang
stabil ketika berada di luar tubuh namun dapat mudah larut di dalam tubuh
Keuntungan
penampilannya menarik dan bentuknya yang didesain sedemikian
rupa sehingga mudah untuk ditelan
Menutupi rasa dan bau obat yang tidak enak
Penggunaannya lebih mudah dibandingkan sediaan serbuk
Kapsul cangkang keras, dosis dan kombinasi obat mudah divariasi
sesuai kebutuhan pasien
Kerugian
Tidak sesuai untuk obat yang sangat mudah larut (merusak
cangkang kapsul)
Tidak cocok untuk anak2 dan bayi yang sukar menelan
Tidak cocok untuk bahan obat yang dapat bereaksi dengan
cangkang kapsul
Tidak dapat dibagi-bagi
Macam-macam kapsul
Secara umum kapsul terbagi menjadi 2 macam yaitu kapsul keras
dan kapsul lunak

Kapsul juga dapat dibedakan berdasarkan cara pemakaian yaitu :


Pemakaian oral
Pemakaian rektal
Pemakaian vaginal
Pemakaian topikal
Kapsul Keras
Terdiri atas bagian tubuh dan tutup
Bahan pembentuk cangkang :
Gelatin
Air (10-15%)
Gula
Bentuk : umumnya hanya 1 macam yaitu bentuk tabung
Kapsul Keras
Ukuran :
Untuk manusia : 000, 00, 0, 1, 2, 3, 4, 5
Untuk Hewan : 10, 11, 12
Kapasitas bahan obat dalam
kapsul keras
Kapsul Lunak
Terdiri dari satu kesatuan
Umumnya berisi bahan cair
Bahan pembentuk cangkang :
Gelatin
bahan pelunak (poly-ol)
Gula
air : 6 - 13%
Bentuk dan ukurannya bermacam-macam

Perbedaan kapsul keras


dan Kapsul Lunak
Kapsul Keras
Berisi bahan obat padat bisa juga cair (minyak)
Terdiri atas tubuh dan tutup
Bentuknya satu macam
Cara pakai per oral

Kapsul Lunak
Berisi bahan obat cairan
Terdiri atas satu kesatuan
Bentuknya bermacam-macam
Cara pakai bisa oral, vaginal, rectal, topikal
Tahapan pengerjaan kapsul
Pemilihan Ukuran Kapsul
Ditimbang berat campuran bahan obat
Dipilih ukuran kapsul yang sesuai
Ukuran 1 350 mg
Ukuran 0 500 mg
Ukuran 00 750 mg
dst
Apabila jumlah bahan obat kurang dari kapasitas kapsul
ditambahkan bahan inert (SL)
Pengisian Kapsul
Dengan tangan / manual
Dengan alat bukan mesin
Dengan mesin
Cara menutup kapsul
Selain ditutup sampai berbunyi, untuk mencegah bahan obat keluar
dari cangkang kapsul (terutama bahan obat cair) maka dibagian
tutup kapsul dapat dioleskan campuran air-alkohol sebagai
lem/perekat
Pengerjaan bahan obat
dalam kapsul keras
Cont..
Pengerjaan bahan cair dalam kapsul keras
R/
Oleum Ricini
0,2
Kreosot
0,4
m.f caps dtd no. IV
Cara kerja :
- Cari konversi masing2 cairan dari gram ke tetes
- Cairan dimasukkan ke kapsul dengan cara diteteskan sesuai
jumlah tetesan, menggunakan pipet
-

Oleum ricini, tiap kapsul mengandung 0,2 gram ( 1 gram oleum


= 40 tetes) 0,2 x 40 tetes = 8 tetes per kapsul
- Kreosot, tiap kapsul mengandung 0,4 gram ( 1 gram = 45 tetes)
0,4 x 45 tetes = 18 tetes per kapsul
Evaluasi sediaan kapsul

Persyaratan sediaan kapsul


Tujuan : untuk mengetahui waktu yang diperlukan oleh kapsul untuk
hancur menjadi butiran-butiran bebas
Cont..
Untuk mengetahui persentase zat aktif yang terabsorpsi dan masuk
ke peredaran darah
Kriteria : dalam waktu 30 menit harus larut tidak kurang dari 85%
dari jumlah zat aktif yang tertera di etiket
atau disesuaikan monografi masing2 zat (lihat di farmakope)
Cont..
Timbang 20 kapsul
Timbang lagi satu persatu
Keluarkan isi kapsul, timbang berat 20 cangkang kapsul
Hitung bobot isi kapsul
Hitung persen penyimpangannya
Syarat :
maksimal 2 kapsul yang bobot isinya menyimpang dari kolom A
dan tidak boleh ada satupun kapsul yang bobot isinya menyimpang dari
kolom B
Contoh :
Bobot 20 kapsul = 7 gram
Berat masing-masing kapsul (mg) :
310
325 330 340
330
310 345 360
350
360 355 325
350
340 320 365
345
325 330 350
Bobot 20 cangkang kapsul = 2 gram : 20 = 100 mg
Bobot isi 20 kapsul = 7-2 = 5 gram
Bobot rata2 isi kapsul = 5 : 20 = 250 mg
Bobot isi kapsul :
215
255 235 240
235
235 245 260
250
260 255 235
250
240 245 265
245
225 235 250
Persen penyimpangan :
Kolom A = 7,5% x bobot rata2 isi kapsul

= 7,5% x 250 mg = 18,75 mg


range penerimaan = 250 18,75 mg = 231,25 mg 268,75
Kolom B = 15% x 250 mg = 37,5 mg
Range penerimaan = 250 37,5 mg = 212,5 mg 287,5 mg
Soal
Bobot 20 kapsul = 4 gram
Berat masing-masing kapsul (mg) :
210
205 208 200
205
210 195 195
195
200 210 205
200
185 210 220
195
195 205 208
Bobot 20 cangkang kapsul = 2 gram
Bobot isi 20 kapsul = 4-2 = 2 gram
Bobot rata2 isi kapsul =2 : 20 = 100 mg
Cara membersihkan kapsul
Tujuan : membersihkan bagian luar cangkang kapsul dari sisa bahan
obat yang mungkin menempel pada dinding kapsul
Cara membersihkannya yaitu dengan digosok dengan kain
linen/wol/kasa
Wadah dan penyimpanan

Serbuk : Part 2
Oleh : Ghea Chalida Andita
Cara mengerjakan obat dalam serbuk

Bahan Obat Padat


Ketentuan Umum :

Obat yang berkhasiat keras dan jumlah sedikit ditambahkan zat tambahan di dlm
mortir

Obat dengan berat < 50 mg, dilakukan pengenceran

Obat yang berbentuk bongkahan besar digerus halus terlebih dahulu

Obat yang jumlah dan volume kecil dimasukkan terlebih dahulu ke dalam mortir

Bahan Obat Padat


Ketentuan khusus :

Belerang/sulfur
Tidak boleh diayak dengan ayakan logam

Champora
mudah mengumpul kembali sehingga harus ditetesi terlebih dulu dengan etanol
95% sebelum dicampur zat tambahan
Serbuk sangat halus dan berwarna (Rifampicin, Stibii Pentasulfida)
dapat masuk ke dalam pori2 mortir harus digerus diantara dua lapis zat
Asam salisilat
serbuk sangat ringan dan mudah terbang dibasahi terlebih dulu dengan etanol
95%
Bahan Obat Setengah Padat/Kental
Bahan Obat Cair
Tingtur

Jumlah Sedikit
dikerjakan di mortir panas dan dikeringkan dengan zat tambahan

Jumlah Banyak
diuapkan di penangas air sampai kental, kemudian dikeringkan dengan zat
tambahan. Selanjutnya dipindahan ke mortir hangat

Minyak Atsiri
diteteskan terakhir atau dibuat campuran oleosacharra (2 gram SL + 1 tetes
minyak atsiri)

Tablet atau Kapsul


Contoh Resep

Cara Pembuatan Serbuk


Memperkecil Ukuran Partikel
Penggerusan (Trituration)
dengan menggerus bahan obat dalam mortir menggunakan stamper

Penggilingan (Levigation)
dengan menggunakan bantuan cairan yg tidak melarutkan bahan digiling dalam
mortir sampai konsistensi kental

Pencampuran Bahan
Spatulasi
dicampur diatas kertas atau papan pil dengan pertolongan sudip
Penggerusan
digerus dalam mortir saat mencampurkan bahan agar didapat campuran yang
homogen
Penggulingan
dicampurkan dan digulingkan dalam wadah tertutup rapat
Pengayakan

Membagi Serbuk

Ketentuan :
Biasanya yg umum digunakan adalah secara visual
Untuk dosis diatas 80% Ditimbang satu persatu

Membungkus Serbuk
biasanya digunakan kertas perkamen dengan cara dilipat

Wadah
disimpan dalam wadah tertutup baik, melindungi isi dari cahaya dan udara.
bisa menggunakan klip plastik, pot, botol bermulut lebar

Pengenceran Serbuk
Dilakukan apabila bahan obat yang akan ditimbang kurang dari 50 mg
Pengenceran yang biasa di lakukan (1:10) (1:20) (1:50)
Contoh
R/
Atropin Sulfat
0,5 mg
SL
qs
m.f pulv dtd No. X

CARA PENGERJAAN

Atropin yang ditimbang : 0,5 mg x 10 = 5 mg kurang dari 50 mg

Pengenceran (1 : 10)

Timbang : atropin 50 mg
carmin 50 mg
500 mg
SL
400 mg
Diambil sebanyak 5 mg x 500 mg = 50 mg
50 mg

SEKIAN
&
TERIMA KASIH

R/

SOAL 1
Extract Belladone
Papaverin HCl
SL
qs
m.f pulv dtd No IX
S bdd I pulv

10 mg DM (0,02/0,08)
0,085 DM (0,2/0,6)

Pro : Tedi (19 th)


Soal : 1. Hitung DM dan Penimbangan masing2 bahan!
2. Jelaskan cara pengerjaan resep tersebut!

R/

SOAL 2
Tinc. Opii
2
Antipyrin
1,8
Oleosachara anisi
m.f la pulv No X
S 1 dd 2 pulv
Pro : Rani (24 th)

DM (1,5/5)
DM (1/3)
4

Soal : 1. Hitung Dosis Maksimal dari bahan obat dalam


2. Jelaskan cara pengerjaan tingtur opii dan
oleosachara anisi!

R/

SOAL 3
Atropin Sulfat
0,00025
CTM tab
1
(- / 0,040)
SL
qs
m.f pulv dtd No XII
S t dd 1 pulv
Pro : Ny. Asni

resep tsb!
pembuatan

(0,001 / 0,003)

Soal :

Hitung DM Atropin Sulfat dan CTM!

Jelaskan cara pengenceran atropin sulfat dan cara pengerjaan resep di atas!

Serbuk
Oleh : Ghea Chalida Andita, S.Farm., Apt
PENDAHULUAN
Faktor Pemilihan Bentuk Sediaan Farmasi
Anak-anak tak mampu menelan tablet dan kapsul dibuat
sediaan sirup (acceptability)
Antibiotika mudah terurai dalam lingkungan berair dibuat
sediaan sirup kering (stability)

Bahan aktif mengalami peruraian di lambung dibuat sediaan


buccal, parenteral, atau suppositoria (efficacy)
Bahan aktif bisa mengiritasi lambung dibuat sediaan enteric
coated tablet (safety)

Rute Pemberian Obat


DEFINISI
Farmakope Indonesia Edisi IV
Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang
dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar
Keuntungan
Kerugian
Syarat Serbuk
KERING
Tidak boleh mengandung air, tidak boleh menggumpal, tidak boleh
mengandung zat higroskopis
HOMOGEN
setiap bagian dalam campuran serbuk harus mengandung bahan obat
yang sama, ukuran sama, dan warna merata
Halus
Memenuhi derajat kehalusan serbuk
Pengayak Serbuk
Nomor ayakan menunjukkan jumlah lubang tiap 2,54cm dihitung searah
dg. panjang kawat
satu nomor : semua serbuk dapat melalui
pengayak dg. nomor tsb. (mis. no. 85).
- dua nomor : semua serbuk dpt. melalui pengayak dg. nomor terendah
dan tdk. lebih dari 40% melalui pengayak dg. nomor tertinggi
(mis. no. 44/85).
Derajat Kehalusan Serbuk
Menurut FI IV
Macam-Macam Serbuk
Macam Macam Pulvis
Formula umum sediaan pulveres
R/ Bahan obat (Remidium cardinale)
Bahan pembantu .
m.f.l.a. pulv.

Bahan Obat :
1. Padat
: asetosal, parasetamol, dll.
2. Setengah padat : ekstrak kental, adeps lanae
3. Cair
: tingtur, ekstrak cair
Bahan Pembantu Ditambahkan untuk :
- menambah bobot/volume sediaan
- memperbaiki rasa
Misal : talk, saccharum lactis, glukosa, sakarin

You might also like