You are on page 1of 6

PEMUAIAN ZAT DAN ANOMALI AIR

Dea Christ Wahyu M. (140310130055)


Program Studi Fisika, FMIPA Universitas Padjajaran
Senin 20 Oktober 2014
ABSTRAK
Percobaan ini berjudul Pemuaian Zat dan Anomali Air yang bertujuan untuk
mempelajari konsep pemuaian dan sifat anomaly air, juga menghitung volume dari zat
cair yang dikondisikan dengan pemberian kalor(didinginkan atau dipanaskan).
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ada dua macam perubahan
wujud yang dapat dialami oleh suatu zat
yaitu perubahan kimia dan fisika.
Perubahan fisika terjadi bila suatu zat
mndpat pgaruh dr luar. Jika suatu zat
dipanaskan, akan mengalami pemuaian,
dan jika suatu zat didinginkan, maka
akan mengalami penyusutan. Namun
sifat ini tidak terjadi pada air.
1.3 Tujuan Percobaan
1. Praktikan dapat mengetahui cara
pengukuran volume zat cair
2. Praktikan
memahami
sifat
anomaly air
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Pemuaian
Pemuaian panas atau ekspansi
termal adalah perubahan suatu benda
yang dapat bertambah panjang, lebar
luas atau volumenya karena terkena
panas (kalor). Ketika suatu benda
dipanaskan,
gesekan
molekulmolekulnya
semakin
cepat
dan
mengakibatkan pergeserannya semakin
besar. Secara keseluruhan, jarak
antarmolekul
menjadi
bertambah

sehingga terjadi peristiwa yang disebut


pemuaian.
2.2 Pemuaian zat cair
Cairan yang paling lazim air,
tidak berperilaku seperti cairan lainnya.
Diatas suhu 4C air mengalami
pemuaian seiring meningkatnya suhu.
Akan tetapi diantara 0 dan 4 C, air
berkontraksi(mengerut)
bersamaan
dengan peningkatan suhu. Jadi pada
sekitar 4 C massa jenis air melewati
suatu nilai maksimum, sedangkan pada
umumnya zat cair lain mempunyai
massa jenis massimum pada titik
bekunya. Sifat yang demikian dimiliki
air ini disebut dengan sifat anomaly air.
Ketika
didinginkan,
air
menyusut sampai 4 C. jika didinginkan
lagi, air justru memuai sampai suhunya
mencapai 0 C. Ketika berada pada suhu
0 C air berubah bentuk menjadi es, yang
volumenya lebih besar. Jika es
didinginkan lagi, akan menyusut seperti
layaknya zat-zat lain.

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

2.

Prosedur Percobaan

1. Alat dan Bahan

BAB IV
PENGOLAHAN DATA
1. Menghitung koefisien muai volum
a. Penurunan temperature
penuruna
n
h
T
(cm)
15
34
14.
8 33.6
14.
33

koefisie
n muai
volume
(alpha)
0
0.05882
-

gamma
0
0.17647
-

6
14.
4
14.
2
14
13.
8
13.
6
13.
4

32.2
31.5
30.7
29.9
29.2
28.6

0.08824
0.11765
0.10294
0.11765
0.11765
0.10294
0.08824

0.26471
0.35294
0.30882
0.35294
0.35294
0.30882
0.26471

13.
2

28

13

27.3

rata-rata

0.08824
0.10294
0.01541

0.26471
0.30882
0.04622

b. Penaikan temperature
penaikan
h
T
(cm)
2.
6 28.7
2.
8 28.6
3
3.
2
3.
4
3.
6
3.
8

28.9

4
4.
2
4.
4
4.
6

30.3

29.1
29.4
29.6
29.8

30.8
24.3
25.3

rata-rata

koefisian
muai
volume
0
-0.01471
0.04411
8
0.02941
2
0.04411
8
0.02941
2
0.02941
2
0.07352
9
0.07352
9
-0.95588
0.14705
9
0.02429
7

gamma
0
0.04412
0.13235
3
0.08823
5
0.13235
3
0.08823
5
0.08823
5
0.22058
8
0.22058
8
2.86765
0.44117
6
0.07289

2. Menghitung volume dan massa


air
a. Penurunan temperature
penuruna
n
h
T
(cm)
15
34
14.
33.6
8

volum
e

massa

34

34

32.8

32.8

14.
6
14.
4
14.
2
14
13.
8
13.
6
13.
4
13.
2
13

33

32.2

32.2

32.2

31.6

31.6

31.5

31.9

31.9

30.7

31.6

31.6

29.9

31.6

31.6

29.2

31.9

31.9

28.6

32.2

32.2

28

32.2

32.2

27.3

31.9
33.685
71

31.9
33.6857
1

rata-rata

b. Penaikan temperature
penaikan
T
h (cm)
2.6
28.7
2.8
28.6
3
28.9
3.2
29.1
3.4
29.4
3.6
29.6
3.8
29.8
4
30.3
4.2
30.8
4.4
24.3
4.6
25.3
rata-rata

volum
e

massa

34
33.7
34.9
34.6
34.9
34.6
34.6
35.5
35.5
14.5
37
34.495
65

34
33.7
34.9
34.6
34.9
34.6
34.6
35.5
35.5
14.5
37
34.495
65

3. Grafik ketinggian volume air


terhadap suhu
a. Penurunan suhu

b. Penaikan suhu

ANALISA PERCOBAAN
Pada percobaan anomaly air ini,
pertama-tama diamati ketinggian air
pada penurunan suhu, mula-mula
ketinggian air adalah 34 cm. Ketika
setiap penurunan suhu 0.2C, dicatat
perubahan ketinggiannya semakin lama
semakin menurun. Hingga sampai pada
suhu 6.2C, ketinggian air tidak lagi
menurun, namun malah bertampah.
Pada penaikan suhu, ketika suhu
hingga 2.6C dan tidak lagi turun
suhunya, suhu diatur agar naik, dan
diamati
perubahan
ketinggiannya
hingga 7C. Penaikan suhu ini,
ketinggian air terus meningkat namun

pada suatu titik yaitu 4.4C, ketinggian


mulai lagi dari bawah lalu menaik.
Setelah percobaan dilakukan,
koefisien muai panjangnya dapat
dihitung dan didapat rata-ratanya pada
penurunan suhu 0.015, dan pada
penaikan suhu 0.024. setelah itu dicari
besar volumenya dengan menggunakan
volume awal sebesar 34. Dengan
menganggap massa jenis air adalah 1
gr/cm3, didapat massanya dari penaikan
suhu 34 gr dan dari penurunan suhu
didapat 33gr.
Dari percobaan didapat anomaly
air terjadi hanya pada penurunan suhu
yaitu 6,2C. Hal ini berbeda dengan
teori yaitu pada penaikan suhu terjadi
anomaly air di 4C. Begitu juga dengan
penurunan suhu. Pada penaikan,
seharusnya sebelum 4,6C terjadi
penurunan suhu secara perlahan. Hal ini
mungkin disebabkan oleh suhu ruangan
dan keadaan system yang sulit
mempertahankan suhu.
BAB V
KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan
pemuaian zat dan anomaly air ini maka
dapat disimpulkan dalam percobaan kali
ini, praktikan mendapatkan:
1. Volume zat air yang didapatkan dari
penurunan suhu adalah sebesar 33,68
cm3, dan dari penaikan suhu adalah
sebesar 34,49 cm3.
2. Sifat Anomali air terjadi yaitu ketika
air dipanaskan, volume dari air akan
berkurang hingga suhu 4C lalu
volumenya akan bertambah.
DAFTAR PUSTAKA

Irawan,Dian.2012.PeristiwaAnomaliAir
(http://diwanfisika.com/2012/12/
v-anomalychara.mlo.html)

You might also like