Professional Documents
Culture Documents
KANDUNG KEMIH
(34403014009)
(34403014017)
(34403014018)
(34403014019)
(34403014020)
(34403014032)
(34403014038)
(34403014043)
(34403014045)
Tingkat : II-A
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SAW yang telah memberikan Rahmat beserta
Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Asuhan Keperawatan dengan Klien Ca. Kandung Kemih tepat pada waktu yang
telah ditentukan. Kami ucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Koordinator Mata Kuliah Keperawatan Medical Bedah Ns. Siti Nadiroh
S,Kep M,Kep Sp.KMB
2. Dosen Mata Kuliah Terkait Ns. Tri Endah Pangastuti S,Kep M,Kep
Sp.KMB
3. Teman Tingkat II-A
Kami sadar makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna
sehingga kami mengharpkan kritik dan saran yang dapat menyempurnakan
makalah yang kami buat sehingga dapat menjadi lebih baik lagi.
Semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi seluruh civitas
akademi keperawatan jayakarta khususnya mahasiswa dan mahasiswi sehingga
dapat menambah wawasan dan informasi bagi mahasiswa dan mahasiswi akademi
keperawatan jayakarta.
Penulis
DAFTAR ISI
1
Kata Pengantar
Daftar Isi
ii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Tujuan
C Sistematika Penulisan
10
11
12
12
20
20
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem perkemihan merupakan organ vital dalam melakukan ekskresi
dan melakukan eliminasi sisa-sisa hasil metabolisme dalam tubuh. Kanker
merupakan salah satu masalah kesehatan yang dapat terjadi pada organ sistem
perkemihan, misalnya kanker kandung kemih. Yang paling sering dijangkiti
kanker dari alat perkemihan adalah kandung kemih. Kanker kandung kemih
terjadi tiga kali lebih banyak pada pria dibandingkan dengan pada wanita, dan
tumor-tumor multipel juga lebih sering, kira-kira 25% pasien mempunyai
lebih dari satu lesi pada satu kali dibuat diagnosa.
Tumor atau karsinoma ini lebih sering mengenai laki-laki dengan
perbandingan 2,7 : 1. Biasanya dijumpai sebagai tumor superficial dan pada
umumnya belum disertai metastasis, namun rekurensinya tinggi. Merupakan
tumor maligna kedua pada system genitourinary.
Tumor dari kandung kemih berurutan dari papiloma benigna sampai
ke carcinoma maligna yang invasif. Kebanyakan neoplasma adalah jenis selsel transisi, karena saluran kemih dilapisi epithelium transisi. Neoplasma
bermula seperti papiloma, karena itu setiap papiloma dari kandung kemih
dianggap pramalignansi dan diangkat bila diketahui. Karsinoma sel-sel
squamosa jarang timbul dan prognosanya lebih buruk. Neoplasma yang lain
adalah adenocarcinoma.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan Umum
Untuk mengetahui tentang konsep
Tujuan Khusus
BAB II
TINJAUAN TEORI
vena kava inferior.Aliran darah yang melalui ginjal jumlahnya 25% dari
curah jantung.
Dilihat dari potongan longitudinal, struktur ginjal terdiri dari:
Kapsula, Korteks, Piramid medula, nefron (terdiri dari glomerulus dan
tubulus: proksimal, ansa Henle, distal), kaliks (minor dan mayor), pelvis
ginjal dan ureter.
2. Ureter
Ureter merupakan pipa panjang dengan dinding yang sebagian
besar terdiri atas otot polos. Setiap ureter memiliki panjang 10 sampai 12
inci, Organ ini menghubungkan setiap ginjal dengan kandung kemih.
Organ ini berfungsi sebagai pipa untuk menyalurkan urin ke kandung
kemih.
3. Kandung Kemih (Vesika Urinaria)
Kandung kemih adalah satu kantung berotot yang sebagian besar
dindingnya terdiri dari otot polos disebut muskulus detrusor yang dapat
mengempis, terletak dibelakang simfisis pubis. Kontraksi otot ini
terutama berfungsi untuk mengosongkan kandung kemih pada saat BAK.
Organ ini berfungsi sebagai wadah sementara untuk menampung urin dan
mendorong kemih keluar tubuh dibantu oleh uretra.
4. Uretra
Uretra adalah saluran kecil yang dapat mengembang, berjalan dari
kandung kemih sampai ke luar tubuh. Panjang uretra pada wanita 1,5 inci
dan pada laki-laki sekitar 8 inci.
B. Proses Pembentukan Urin
11
disritmia
Integritas Ego
Gejala : Perubahan tingkah laku atau kepribadian
Tanda : Cemas, mudah tersinggung
Eleminasi
Gejala : Perubahan gejala BAK
Tanda : Nyeri saat BAK, Urine bewarna merah
Makanan & Cairan
Gejala : Mual muntah
Tanda : Muntah
Neurosensori
Gejala : Kehilangan kesadaran sementara (Vertigo)
Tanda : Perubahan kesadaran sampai koma, perubahan mental
Nyeri/Kenyamanan
Gejala : Sakit pada daerah abdomen
Tanda : Wajah menyeringai, respon menarik pada rangsangan
nyeri
8) Interaksi Sosial
Gejala : Perubahan interaksi dengan orang lain
Tanda : Rasa tak berdaya, menolak jika diajak berkomunikasi
9) Keamanan
Gejala : Trauma baru
12
3. Intervensi Keperawatan
a. Perubahan eliminasi urine b.d peradangan kandung kemih, pascadiversi urine.
Tujuan dan Kriteria
Hasil
Tujuan: Pola eliminasi 1
Kaji
urine membaik.
partisipasi
Intervensi
RASIONAL
kemampuan
13
dan
Kriteria Hasil:
Secara
keluarga.
Lakukan dan ajarkan
objektif
berpartisipasi
aktivitas
2
dalam
yang
b.d.
perawatan stoma.
mengunjungi
urine
kontak
dengan
kulit
akibat
diajak
dalam
agar
kemandirian meningkat.
Mencegah iritasi pada
daerah
sekitar
yang benar.
Mengembangkan
intervensi dini terhadap
kemungkinan
komplikasi.
Menurunkan kecemasan
dan ketakutan terhadap
kemampuan beradaptasi.
Menurunkan
risiko
infeksi.
Memberi
diversi
perlu
kulit,
keluarga
ostomi.
Mengembangkan teknik
mengalami ostomi.
Sarankan klien untuk
mencegah
atau
kulit
pasien
berpartisipasi
luka
dengan
melakukan perawatan
5
Pascabedah
kesempatan
prosedur
mengganti
setiap
kantong
dan
penggantian
kantong urine.
Ganti kantung ostomi
mengevaluasi stoma.
sesuai kebutuhan.
Intervensi
1. Tentukan
14
RASIONAL
riwayat
1. Memberikan
informasi
terkontrol
Kriteri Hasil:
Skala nyeri berkurang
dan intensitas.
2. Evaluasi
therapi:
merencanakan asuhan.
2. Untuk mengetahui terapi
pembedahan, radiasi,
khemotherapi,
sampai hilang.
Pasien mengungkapkan
perasaan
biotherapi,
nyaman
klien
berkurangnya nyeri.
ajarkan
dan
keluarga
tentang
cara
menyebabkan
komplikasi.
3. Untuk
meningkatkan
menghadapinya.
3. Berikan pengalihan
seperti reposisi dan
aktivitas
(tehnik
mengalihkan
perhatian
mendengarkan musik
penanganan
dengan
menyenangkan seperti
atau nonton TV.
4. Menganjurkan tehnik
kenyamanan
menurunkan
stress
relaksasi,
visualisasi,
bimbingan), gembira,
dan berikan sentuhan
therapeutic.
5. Kolaborasi
dokter
dengan
tentang
pemberian analgesik
Intervensi
1
Ajarkan
klien
15
RASIONAL
dan
Meningkatkan
informasi
yang
di
butuhkan pasien.
tujuan terpi.
Lakukan pemberian
2
Kriteria Hasil:
Pasien
teradaptasi
-
dialami.
mampu
-
mengungkapkan jadwal
pengobatan
dan
intravesika:
Gunakan
tekhnik
steril
dalam
menurunkan ansietas.
retensi obat.
Meningkatkan lapisan
kateterisasi.
Instruksikan klien
kandungan
kemih
untuk
dengan obat-obatan.
Memberikan kontak
berkemih
obat
dimasukkan.
Instruksikan untuk
dengan
selalu
kandung kemih.
Mencegah pemajanan
mengubah
posisi.
Instruksikan untuk
berkemih
beberapa jam.
Instruksikan klien
permukaan
selama
untuk
3
mencegah infeksi.
Emeningkatkan
dalam
menunggu
bagian
sebelum
tujuannya.
dan
kemoterapi
pemahaman
imunoterapi
yang
dikeluarkan
melalui
urine.
Meningkatkan
kemandirian.
toileting
dengan hati-hati.
Ajarkan
perawatan
stoma
selama
dirumah.
Intervensi
1
RASIONAL
1
Meningkatkan
integrasi
3 x 24 jam adaptasi
mengungkapkan
pasien meningkat.
Kriteria Hasil:
perasaan
gaya tubuh.
ostomi
mengenai
dan kanker
16
Pasien
teradaptasi
dampak
dengan kondisi
yang dialami.
Pasien mampu
hidup.
Evaluasi
yang
perasaan
mengungkapkan
klien
perasannya.
mengenai
efeknya,
identitas
seksual,
hubungan,
rencana
asuhan keperwatan.
Meningkatkan
adaptasi
fisiologis.
fungsi
kandung kemih.
Berikan kesempatan
untuk berduka atas
kehilangan
untuk
merumuskan
data
untuk
memisahkan
kehilangan
Sebagai
fungsi
kandung kemih.
Pantau apakah klien
dapat
melihat
ostominya.
Ketidakmampuan
memandang
ostominya
mengidikasikan kesulitan
koping.
17
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kanker (karsinoma) kandung kemih (buli-buli / vesika urinaria) adalah
suatu kondisi medis yang ditandai dengan pertumbuhan abnormal sel kanker
atau tumor pada kandung kemih. Penyebab yang pasti dari kanker vesika
urinaria tidak diketahui. Tetapi penelitian telah menunjukkan bahwa kanker
ini memiliki beberapa faktor resiko seperti lingkungan pekerjaan, usia,
merokok, infeksi, dan lain-lain.
Gejala dari kanker vesika uranaria menyerupai gejala infeksi kandung
kemih (sititis) dan kedua penyakit ini bisa terjadi secara bersamaan. Patut
dicurigai suatu kanker jika dengan pengobatan standar untuk infeksi,
gejalanya tidak menghilang.
18
DAFTAR PUSTAKA
19