You are on page 1of 4

Nama : Ester Novella

NRP

: 2443013274

Pragesol (Metamizol Na)


1. Indikasi
Penggunaan pragesol untuk Tn. A sudah tepat, dapat diketahui dengan indikasi
dari obat tersebut yaitu digunakan untuk nyeri akut dan kronik, paska kecelakaan, paska
op, karena spasme otot polos, antipiretik. Pragesol tidak mengalami kontra indikasi
karena tekanan darah sistolik Tn. A tidak kurang dari 100 mmHg. Cara kerja natrium
metamizole adalah dengan menghambat rangsangan nyeri pada susunan saraf pusat dan
perifer, menghambat sintesis prostaglandin D dan E yang mengakibatkan analgesik, anti
inflamasi dan efek antipiretik, juga memiliki potensi untuk menyebabkan agranulositosis
(www.mims.com/INDONESIA/Home/GatewaySubscription/?generic=Dipyrone).
Metamizole Na dapat memberikan efek dua hingga empat kali lebih efektif.
Penggunaan natrium metamizole dapat menimbulkan ruam pada kulit. Risiko
penggunaan metamizole yang berbahaya adalah agranulositosis atau pemecahan sel darah
putih non-granul, risiko ini meningkat dengan penggunaan jangka panjang. (MIMS, p.
185; Martindale 31st ed, p. 40). Pragesol digunakan untuk mengatasi nyeri akibat
hematuria dan mengurangi rasa sakit ketika pasien dipasang kateter. Tidak dapat BAK
selama 1,5 bulan ditambah dengan hematuria menyebabkan pasien memerlukan obat
pragesol untuk mengatasi nyeri. Akan tetapi pada 11/9, Tn. A menggunakan pragesol dan
ketoprofen di hari yang sama. Sebaiknya penggunaan ketoprofen dapat dipertimbangan,
penggunaan ketoprofen dapat digunakan jika perlu yaitu jika pasien masih mengeluhkan
rasa sakit.
Ketoprofen merupakan AINS yang memiliki efek samping dalam penggunaannya
yaitu memilki risiko perdarahan dalam saluran cerna jika penggunaan bersama
kortikosteroid atau antikoagulan oral, penggunaan AINS yang lama, merokok,
penggunaan alkohol, lansia, dan status kesehatan yang buruk. Sebagian besar laporan
spontan efek samping saluran cerna fatal terjadi pada pasien lansia atau pasien yang

sangat lemah. Oleh karena itu, perhatian khusus harus diberikan dalam mengobati
populasi ini. Tn. A yang berumur 81 tahun yang sudah termasuk dalam kategori lansia
perlu dipertimbangan apabila harus mengkonsumi ketoprofen atau tidak. Ketoprofen ini
dapat digunakan jika perlu yaitu jika rasa sakit masih dialami oleh pasien dengan
penggunaan dosis efektif terendah harus diberikan dengan lama pengobatan sesingkat
mungkin untuk menghindari efek samping fatal yang mungkin saja dapat terjadi
(Antiinflamasi Nonsteroid (AINS) | PIO Nas).
2. Pemilihan Obat
Pemilihan pragesol sebagai obat yang digunakan untuk mengatasi nyeri sudah
tepat agar dapat mengatasi rasa sakit akibat tidak dapat BAK selama 1,5 bulan dan pasien
juga mengalami hematuria. Pragesol digunakan secara injeksi (Pragesol | PIO Nas), agar
dapat dengan cepat menghambat rangsangan nyeri pada susunan saraf pusat dan perifer
sehingga dengan berkurangnya rasa nyeri, kateter dapat dipasang pada pasien.
Ketoprofen yang digunakan untuk menggantikan pragesol sebagai obat nyeri
digunakan jika perlu, digunakan apabila Tn. A mengalami kembali rasa sakit yang
tentunya dengan dosis dan waktu penggunaan yang sesuai untuk menghindari efek
samping yang akan muncul dengan mempertimbangkan kondisi umur pasien
((Antiinflamasi Nonsteroid (AINS) | PIO Nas).
3. Dosis obat
Pragesol digunakan jika rasa sakit muncul dan diulang setiap 6-8 jam, pemberian
dosis injeksi maksimal sebanyak 3 kali sehari. Sebaiknya pragesol digunakan tidak dalam
jangka waktu yang panjang, apabila rasa sakit yang dialami oleh pasien perlahan-lahan
sudah mulai berkurang maka penggunaan obat ini dapat dihentikan atau dapat
dipertimbangan untuk penggunaan ketoprofen yang juga dapat mengatasi nyeri. Dosis
pragesol untuk dewasa adalah 500 mg selama 6-8 hari. Max: 3x3 sehari IM/IV (MIMS,
hal. 185).
Dosis pragesol yang diberikan kepada Tn. A sudah tepat yang kemudian diganti
dengan ketoprofen (jika perlu). Pragesol diganti dengan ketoprofen karena Tn. A sudah
mengalami penurunan rasa sakit yang dapat di atasi dengan pragesol dan perlu obat nyeri
oral untuk menghindari rasa nyeri yang bisa saja muncul sewaktu-waktu. Jika tetap
digunakan ketoprofen maka dosis yang harus diberikan bukanlah dosis 2x500 mg selama

2 hari karena ini dosis yang belum tepat untuk penggunaan ketoprofen (over dosis).
Ketoprofen yang digunakan untuk indikasi nyeri digunakan dosis 50 mg, 100 mg untuk
sediaan oral (ISO vol. 45, hal. 26; MIMS, p. 175).
Dosis ketoprofen adalah 50mg, 100 mg sehari dalam 2-4 dosis terbagi bersama
makan sehingga seharusnya ketoprofen yang digunakan untuk menggantikan pragesol
adalah ketoprofen 3-4x50mg atau 2-3x100mg karena ketoprofen memiliki dosis
maksimum 300 mg sehari. Lama terapi ketoprofen 2-3 hari (ISO vol. 45, hal. 26;
Ketoprofen Otto Dosage & Drug Information | MIMS.com).
4. Interval pemberian
Pragesol diberikan selama 5 hari penggunaan. Penggunaan 3 kali sehari secara
injeksi (MIMS 122nd ed, p. 185). Di injeksikan tiap 8 jam, sedangkan ketoprofen yang
digunakan setelah selesai penggunaan pragesol diberikan pada saat yaitu 24 jam- 8 jam
waktu tidur = 16 jam/2 kali penggunaan = 8 jam, jadi ketoprofen digunakan tiap 8 jam
dalam sehari untuk dosis 2x100mg.
5. Duplikasi terapi
Terdapat 2 obat yang memiliki indikasi yang sama untuk mengatasi nyeri yaitu
Tramadol inj. (3x50 mg) dan Pragesol (3x1 amp 500 mg). Tramadol bekerja sebagai
analgesia melalui dua mekanisme yaitu efek opioid dan memacu jalur serotoninergik dan
adrenergik. Memiliki efek samping khas opioid yang lebih sedikit (depresi napas,
konstipasi, dan potensi kecanduan yang lebih sedikit), sehingga Tramadol digunakan
hanya sekali untuk menghilangkan nyeri hebat (Analgesik opioid | PIO Nas ; IIMS
Annual, p. 849-850).
6. Lain-lain
Pragesol termasuk obat yang cukup mahal yaitu dengan harga Rp. 75000 (2 ml
Amp x 500 mg/ml) (MIMS 122nd ed, p. 185). Ada alternatif obat lain yang dapat dipakai
untuk menggantikan pragesol yaitu novaldo dengan harga Rp 40.000 (Inj Amp 1,000
mg/2 mL x 5) (Novaldo Dosage & Drug Information | MIMS.com).
Referensi :
Anonim, 2007. MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi, Edisi 7 2007/2008, hal ., CMP
Medica. PT. Infomaster, Jakarta

Anonim. (2010). ISO (Informasi Spesialite Obat Indonesia). Volume 45. Jakarta: Ikatan
Sarjana Farmasi Indonesia. Hal. 36.
BPOM, 2016, Dipyron, http://pionas.pom.go.id/monografi/dipiron, 1 Maret 2016.
BPOM, 2016 , Ketoprofen, http://pionas.pom.go.id/monografi/ketoprofen, 1 Maret 2016.
BPOM, 2016, AINS, http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-10-otot-skelet-dan-sendi/101-obatreumatik-dan-gout/1011-antiinflamasi-nonsteroid-ains, 1 Maret 2016.
BPOM, 2016, Analgesik Non Opiod, http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-4-sistem-sarafpusat/47-analgesik/471-analgesik-nonopioid, 1 Maret 2016.
BPOM, 2016, Analgesik Opiod, http://pionas.pom.go.id/ioni/bab4-sistem-saraf-pusat/47analgesik/472-analgesik-opioid, 2 Maret 2016.
IIMS Annual. 1996-1997. Section 4. Imodium. Jakarta: PT. Mediprom. Hal 849-850.
Martindale. The Extra Phamacopoeia evaluated information on the worlds drug and
medicines. 31st ed. The Royal Pharmaceutical society , 1995, p. 39-40.
Medscape, Drug Ketoprofen, (online), http://reference.medscape.com/drug/ketoprofen343291, diakses tanggal 2 Maret 2016.
Medscape, Drug Ketoprofen, (online), http://reference.medscape.com/drug/ketoprofen343291#10, diakses tanggal 2 Maret 2016.
MIMS, Novaldo, http://www.mims.com/Indonesia/drug/info/Novaldo/?type=brief, 1
Maret 2016.
MIMS, Dipyrone, http://www.mims.com/INDONESIA-/Home-/Gateway-Subscription-/?
generic=Dipyrone, 1 Maret 2016.
MIMS,

Ketoprofen,

http://www.mims.com-/Indonesia-/drug-/info-/Ketoprofen%-20-

Otto/?type=brief, 2 Maret 2016.

You might also like