Professional Documents
Culture Documents
ASUHAN
KEPERAWATAN
PADA NY.S DENGAN
KANKER SERVIKS
IVB
DI RUANG MAWAR 3 RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA
Disusun Oleh:
1. Deni Wahyu Agustina
(070115B01
9)
(070115B02
4. Putri Ahadiyah
5. Sulnadi
9)
(070115B06
2)
(070115B06
3)
(070115B07
8)
2016
BAB I
TINJAUAN TEORI
1. Kanker Serviks
A. Pengertian
Kanker serviks adalah suatu proses keganasan yang terjadi
pada serviks, sehingga jaringan disekitarnya tidak dapat
melaksanakan fungsi sebagaimana mestinya dan merupakan
sebuah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim/serviks
(Sukaca, 2009).
Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh dari sel-sel
serviks, kanker serviks dapat berasal dari sel-sel di leher rahim
dan dari sel-sel mulut rahim atau keduanya (Suheimi, 2010).
Kanker serviks atau kanker serviks atau kanker leher rahim
adalah kanker yang terjadi pada serviks uterus, suatu daerah
pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk
kearah rahim yang terletak antara rahim dan liang senggama
(vagina) (Rina, 2009).
B. Faktor Yang Mempengaruhi
Faktor resiko adalah faktor yang memudahkan terjadinya
infeksi virus HPV dan faktor lain yang memudahkan terjadinya
kanker serviks. Menurut American Cancer Society, tahun 2008,
faktor-faktor
yang
dapat
meningkatkan
terjadinya
kanker
sebesar
1,5
2,5
kali.
Beberapa
penelitian
pada
genitalia
sehingga
beresiko
untuk
terhadap
kanker
serviks
daripada
non-perokok.
yang
rawan
mengidap
kanker
serviks
pertambahan
usia,
terjadi
perubahan
anatomi
yang
mempunyai
banyak
anak
atau
ering
penghasilan
secara
langsung
berhubungan
Harahap
dengan
1983
kejadian
di
RSCM
kanker
antara
serviks
tingkat
terdapat
kanker
serviks
yang
berpendidikan
rendah
di
kantor.
Dua
kejadian
yang
terpisah
sosial
ekomoni
rendah,
mungkin
standar
C. Manifestasi Klinis
Pada fase prakanker, sering tidak ada gejala atau tandatanda yang khas. Namun, kadang biasa ditemukan gejalagejala sebagai berikut :
1) Keputihan atau keluar cairan encer dari vagina. Getah yang
keluyar dari vagina ini makin lama akan berbau busuk
akibat infeksi dan nekrosis jaringan.
2) Perdarahan setelah senggama (post coital bleeding) yang
kemudian berlanjut menjadi perdarahan yang abnormal.
3) Timbulnya perdarahan setelah masa menopause.
4) Pada fase invasif dapat keluar cairan berwarna kekuningkuningan, berbau dan dapat bercampur dengan darah.
5) Timbul gejala-gejala anemia bila terjadi perdarahan kronis.
6) Timbul nyeri panggul (pelvis) atau di perut bagian bawah
bila ada radang panggul. Bila nyeri terjadi di dareah
pinggang ke bawah, kemungkinan terjadi hidronefrosis.
Selain itu, bisa juga timbul nyeri di tempat-tempat lainnya.
7) Pada stadium lanjut, badan menjadi kurus kering karena
kurang gizi, edema kaki, timbul iritasi kandung kencing dan
poros usus besar bagian bawah (rectum), terbentuknya
fistel vesikovaginal atau rektovaginal, atau timbul gejalagejala akibat metastasis jauh (Andrijono, 2009).
D. Perkembangan Kanker Serviks
Perkembangan dari infeksi HPV onkogenik menjadi kanker
serviks dapat berlangsung apabila terjadi infeksi yang menetap
dari beberapa sel yang terdapat pada serviks (sel epitel pipih
atau lonjong di zona transformasi serviks). Perkembangan sel
yang tidak normal pada epitel serviks dapat berkembang
menjadi
prakanker
yang
disebut
juga
sebagai
Cervical
atau
menunjukkan
kehadiran
lesi
prakanker,
seperti CIN I, CIN II, CIN III, dan Carcinoma in situ (CIS).
5) Kanker serviks yang semakin invasive yang berkembang
dari CIN III (Wijaya, 2010).
E. Stadium Klinik
Stadium yang dipakai adalah stadium klinik menurut
Internasional Federation of Gynecologi and Obstetrics (FIGO) :
1) Stage 0
c)
IB
menginvasi
parametrium,
tetapi
belum
mencapai
ginjal,
tulang,
paru,
hepar,
dan
yang
dapat
dilakukan
otak
(Rasjidi,2008).
F.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan
penunjang
(Mansjoer, 2001) :
1) Sitologi, dengan cara test Pap Smear
adalah
2) Kolposkopi
3) Servikografi
4) Visual langsung
5) Gineskopi
6) Pap net (pemeriksaan dengan hasil lebih sensitif)
G. Penatalaksanaan Keperawatan
Terapi karsinoma serviks dilakukan bilamana diagnosis telah
dipastika
secara
histologik
dan
sesudah
dikerjakan
dan
pengamatan
onkologi)
(Wiknjosastro,
dilakukan
pada
klien
lanjutan
1997).
kanker
(tim kanker
Penatalaksanaan
serviks,
tergantung
tim
yang
pada
PENATALAKSANAAN
Biopsi kerucut
Histerektomi transvaginal
Biopsi kerucut
Ia
Histerektomi transvaginal
Histerektomi radikal dengan
limfadenektomi
Ib,Iia
IIb, III, IV
pasca pembedahan
Histerektomi transvaginal
Radioterapi
IVa, IVb
Radiasi paliatif
Kemoterapi
(Masjoer, 2001)
Biopsi
berpengalaman
dengan
kolposkopi
dibutuhkan
untuk
oleh
onkologis
mengeksklusi
insitu
digolongkan
sebagai high
grade
digunakan
adalah loop
electrosurgical
excision
memberikan
indikasi
yang
kuat
untuk
dilakukan
adanya
risiko
kegagalan
0,9-1,2%
untuk
CIN
III
atau
kanker
invasif
karena
sebaiknya
kemungkinan
untuk
menyingkirkan
intraepithelial
kemungkinan
neoplasia (VAIN)
sebelum
pada
pasien-pasien
dengan
stadium
ini
sehingga
terapinya
adalah modified
radical
atau
limfadenektomi
radikal
trakelektomi
laparoskopi.
Observasi
dengan
selanjutnya
dengan
biopsi
ditemukan
untuk
tumor
yang
konfirmasi
gejala-gejala
yang
tampak
harus
diagnosis.
Apabila
berhubungan
dengan
dengan
operasi
atau
radioterapi.
Angka
radioterapi
hidup
atau
operasi
tahunan
yang
menunjukkan
sama
dan
angka
tingkat
stadium
apabila
operasi
dini.
dan
Morbiditas
radiasi
terutama
dilakukan
meningkat
bersama-sama.
massa
<
4cm)
adalahmodified
radical
yang
parametrium,
memiliki
atau
invasi
batas-batas
pada
kelenjar
operatif
limfe,
menunjukkan
radioterapi
menunjukkan
penurunan
risiko
Angka
harapan
hidup
dan
kontrol
terhadap
dibandingkan
kedua
parametrium.
intrakaviter.
Terapi
variasi
yang
diberikan
paclitaxel,
5-fluorourasil,
gemcitabine. Pengobatan
docetaxel,
bersifat
paliatif
dan
bila
stadium
6) Operasi
Operasi bertujuan
kanker.
Bisa
untuk
menggunakan
mengambil
bedah
atau
merusak
mikrografik
atau
Pembedahan mikrografik
dilaksanakan
pengangkatan
tumor
lapis
demi
lapis.
yaitu
pengobatan
dengan
cara
electrosurgical
excision
procedure
(LEEP):
pada kawat
tumor
histerektomi
lebih
kecil
ataupun
dari
radioterapi
4cm:
radikal
dengan/tanpa
kemoterapi.
2. Ukuran tumor lebih besar dari 4cm: radioterapi dan
kemoterapi berbasis cisplatin, histerektomi, ataupun
kemo berbasis cisplatin yang dilanjutkan dengan
histerektomi
Biasanya, histerektomi dilakukan dengan suatu insisi
(memotong
melalui
dinding
abdomen)
abdominal
prosedur
optimal
yang
akan
digunakan
bisa
dipasang
pembedahan,
kateter.
aktivitas
Beberapa
penderita
saat
harus
setelah
dibatasi
agar
4-8
penderita
minggu.
tidak
Setelah
akan
menjalani
mengalami
histerektomi,
menstruasi
lagi.
banyak
emosional
terhadap
penderita
setelah
yang
mengalami
gangguan
histerektomi.
Pandangan
penderita
seksualitasnya
bisa
berubah
dan
penderita
membunuh
perkembangannya.
sel
kanker
Tujuan
dan
pengobatan
menghambat
kemoterapi
atau
dapat
sembuh
dengan
pengobatan
Ditelan
b. Disuntikkan
c.
Diinfus
and
IVA
adalah
: Cisplatin., Fluorouracil
(5-FU).
kanker
serviks
stage
IVB
recurrent
adalah
serviks
/
stage
radiasi
lanjut,
tidak
dapat
dapat
digunakan
dilakukan
ketika
atau
tidak
hasil
pembedahan
dengan
3. Terapi
neoadjuvan
sebelum
pembedahan
untuk
mengurangi
menyebabkan
kehidupan
gejala
terkait
ketidaknyamanan
pasien
(stadium
kanker
dan
lanjut
yang
memperbaiki
kanker
yang
kambuh).
5. Memperpanjang masa hidup pasien (stadium lanjut /
kanker yang kambuh).
Efek samping dari kemoterapi adalah :
1. Lemas
Timbulnya mendadak atau perlahan dan tidak
langsung
menghilang
saat
beristirahat,
kadang
Dapat
juga
menyebabkan
rambut
patah
Beberapa
obat
kemoterapi
menyebabkan
jenis
obat
kemoterapi
berpengaruh
pada
kerja
sumsum
ada
yang
tulang
yang
Penurunan
jumlah
sel
darah
dapat
menyebabkan :
8. Mudah terkena infeksi
Hal ini disebabkan oleh penurunan leukosit, karena
leukosit
adalah
perlindungan
sel
infeksi.
darah
Ada
yang
juga
memberikan
beberapa
obat
sel
tumor
pada
serviks
serta
mematikan
dengan
tetap mempertahankan
mungkin kebutuhan
jaringan
sebanyak
tidak
menggunakan
pakaian
yang
bisa
bisa
menyebabkan
nyeri
ketika
melakukan
dasar
air.
Pada
radioterapi
juga
bisa
timbul
diare
dan
berkemih.
H. Komplikasi
a.
Pendarahan
b. Kematian janin
c.
Infertil
d. Obstruksi ureter
e.
Hidronefrosis
f.
Gagal ginjal
g. Pembentukan fistula
h. Anemia
i.
Infeksi sistemik
j.
Trombositopenia
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY.S DENGAN KANKER SERVIKS IVB
DI RUANG MAWAR 3 RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA
1. Identitas Klien
Nama
: Ny. S
Umur
: 50 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Wonogiri
Suku
: Jawa
Bangsa
: Indonesia
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Buruh
Diagnosa Medis
sering
Tanggal MRS
WIB
Tanggal Pengkajian
Ket :
:
:
:
:
:
laki-laki
perempuan
meninggal
menikah
keturunan
155 cm
: 65 kg
52 kg
: Tidak ada masalah khusus
ya
1 kali sehari
padat
ya
4-5 kali sehari
: kuning jernih
7 jam sedikit susah memulai tidur
8. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan keluarga tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit menular seperti TBC, HIV, dan hepatitis, serta tidak
ada riwayat penyakit menurun DM dan hipertensi. Keluarga
sebelumnya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit yang
sama seperti klien. Klien mengatakan suaminya merokok.
b. Riwayat kesehatan klien
- Kebiasaan individu (merokok, alkohol, obat-obatan,
olahraga)
Klien tidak memiliki kebiasaan merokok, minum alkohol,
dan minum obat-obatan.
- Riwayat kesehatan yang
lalu
(penyakit
yang
pernah
ada
tidak
: Tidak ada
masalah
d. Riwayat Kehamilan dan Persalinan yang Lalu
Ana
Cara
k ke
1
lahir
normal
PB/BB
51cm/3500
gr
Jenis
Kelamin
Laki-laki
Keadaan
Lahir
Baik
Usia
sekarang
31 tahun
Penolon
g
Dukun
normal
50cm/3500
Laki-laki
Baik
17 tahun
Bidan
gr
e. Kehamilan Sekarang (Tidak Hamil)
HPHT
TP/HPL
Keluhan selama hamil
Obat-obatan yang dikonsumsi
Dukungan keluarga
f. Riwayat KB
: tidak ada
10.Pengkajian Pola Fungsi
a. Persepsi terhadap kesehatan
Klien mengatakan kesehatan itu sangat penting dan klien
malu pada dirinya karena semenjak sakit dan dikemoterapi
rambut
klien
kebotakan
rontok
sehingga
dan
kelamaan
dengan
mengatakan
bernafas
dengan
bernafas
dengan
klien
menutupinya
mengalami
terus
kerudung
b. Pola bernafas
1) Sebelum sakit:
klien
lama
BB
52
52
21.6
2
2
155(100)
2.40
TB 100
sakit: klien
2) Sela
ma
Klien
islam,
anggota
keluarga
saling
menyayangi
dan
k. Kebutuhan belajar
Klien selalu ingin tahu tentang perkembangannya dengan
l.
distribusi
rambut
tidak
merata,
terjadi
peningkatan
tekanan
vena
jugularis,
tidak
ada
Palpasi
: ictus cordis teraba
Perkusi
: redup, batas jantung normal
Auskultasi : terdengar S1 dan S2 reguler, tidak ada
bunyi tambahan
k. Paru-paru
- Inspeksi
: tidak ada lesi, kedua paru-paru simetris
- Palpasi
: tidak ada nyeri tekan, taktil fremitus
l.
simetris,
bersih,
tidak
ada
Hasil
Satuan
Rujukan
Metode
Hemoglobin
11.0
g/dl
12.0 15.6
Hematoktit
35
33 45
Leukosit
4.9
Ribu/ul
4.5 11.0
Trombosit
236
Ribu/ul
150 450
Eritrosit
3.85
Juta/ul
4.10 5.10
113
Mg/dl
60 40
Hexokinas
32
U/l
<34
Kimia klinik
GDS
SGOT
IFCC
tanpa
SGPT
33
U/l
<34
pyridoxal
phosphat
IFCC
Albumin
4.8
g/dl
3.5 - 5.2
tanpa
Creatinine
1.0
mg/dl
0.6 - 1.1
pyridoxal
Ureum
36
mg/dl
<50
phosphat
BCG
ELEKTROLIT
JAFFE
Kalium darah
136
Mmol/L
136 145
Enzimatic
Natrium
4.1
Mmol/L
3.3 5.1
UV Assay
Clorida darah
102
Mmol/L
98 - 106
Direk
Direk
Direk
b. Pemeriksaan penunjang
1. Biopsi tanggal 2 Maret 2016
Diagnosa PA : carcinoma sel skuamousa tanpa
keratinisi.
2. Pyelografi Interna (BNO dan IVP) tanggal 4 Maret 2016
Kesimpulan : anatomi, letak dan fungsi kedua giinjal,
ureter, VU normal.
3. Thorax PA tanggal 3 Agustus 2016
Kesimpulan : tak tampak pulmonal
dan
bone
metastasis.
4. USG Vaskular Doppler Mamae, Throid, Testis tanggal 16
Agustus 2016
Kesimpulan : lesi throid bilateral cenderung benign,
tak tampak limfadenopati.
5. USG Abdomen (Hepar), Lien, Pancereas, Ginjal tanggal
16 Agustus 2016
Kesimpulan : ukuran cervix membesar dan ireguler
cenderung massa residu di cervix, hidronefrosis ringan
kiri.
c. Terapi
Tanggal 15 Oktober 2016
Jenis Terapi
Ondansentron
Dosis
3x8 mg
(injeksi IV line)
Dexametason
3x5 mg
(injeksi IV line)
Ranitidin (oral)
3x150 mg
Sebagai
obat
maag,
dengan
menghambat
bekerja
produksi
2x25 mg
Kompleks (oral)
berkurang/hilang
Sebagai
multivitamin
segala
fungsinya
memproduksi
70 mg
yakni
energi,
kesehatan
fungsi
menjaga
pencernaan
menjaga
Cisplatin (Infus)
dengan
untuk
sistem
kesehatan
saraf,
tubuh,
kuku
dan
rambut
Sebagai antikanker dengan cara
menempelkan diri pada DNA sel
kanker
Paclitaxel (Infus)
270 mg
dan
mencegah
pertumbuhannya
Sebagai antineoplastics
cara
mengganggu
sel kanker
dengan
pertumbuhan
13.Proses Keperawatan
a. Analisa Data
No
1
Hari,tanggal
Data Fokus
Jumat,
15 Ds :
P
:
klien
Oktober
mengatakan nyeri
2016
bagian
Etiologi
Iskemik jaringan
Diagnosa
Nyeri Akut
menyebar pada
(00123)
organ sekitar
Pengeluaran
kewanitaanya
Q
:
klien
bradikinin dan
mengatakan nyeri
histamin
seperti ditusuk
- R : nyeri dari
Penekanan saraf
vagina
sampai
abdomen
S
simpatik
Nyeri
:klien
mengatakan skala
nyeri 5
T
klien
mengatakan nyeri
hilang timbul
Do :
- tampak meringis
kesakitan
tampak
melindungi bagian
area yang nyeri
TD
:
130/70
mmHg
N : 82 x/m
RR : 20 x /m
Suhu : 36,70 C
Hasil
PA
carsinoma
:
sel
skuamousa tanpa
2
keratinisasi
15 Ds :
- Klien
Oktober201
mengatakan
6
merasa
mual
Jumat,
setelah
Kanker Serviks
Penatalaksanaan
: Kemoterapi
Efek samping
Nausea
(00134)
kemoterapi
- Mengalami
kemoterapi: Mual,
muntah
penurunan BB
Do :
- Klien
tampak
menutup
Mual (Nausea)
mulut
dengan tangan
- Klien
tampak
tidak
nafsu
makan, makanan
yang disediakan
tidak dihabiskan,
klien
hanya
makan porsi
- IMT : 21.6 masih
dalam
3
Jumat,
Oktober
2016
batas
normal
15 Ds :
- Klien
Kanker Serviks
mengatakan
malu
Penatalaksanaan
: Kemoterapi
karena
mengelami
Efek samping:
kerontokan
Rambut rontok
rambut
Do :
- Tampak
Gangguan
Citra
Tubuh
(00118)
Perubahan fungsi
tubuh:
distribusi rambut
mengalami
tidak
kebotakan
merata,
terjadi
Malu
kebotakan
- Tampak
menutupinya
dengan
menggunakan
kerudung
b. Prioritas Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut (00123) berhubungan dengan agens cedera
biologis (iskemia jaringan)
c. Rencana Keperawatan
Hari,
Dx Kep
tanggal
Jumat,
Hasil (NOC)
Nyeri akut Setelah dilakukan
15
(00123)
asuhan keperawatan
Oktober
berhubun
2016
gan
diharapkan nyeri
dengan
berkurangan dengan
agens
kriteria hasil :
cedera
a. Kontrol nyeri
biologis
(1605)
(iskemia
1. Mampu
jaringan)
mengontrol nyeri
(tahu penyebab
nyeri, mampu
mengunakan teknik
nonfarmakologi,
Intervensi (NIC)
TTD
dan
atau
distraksi
4. Jelaskan jenis aktifitas
yang dapat dilakukan
selama periode nyeri
5. Tingkatkan istirahat
6. Atur pososi nyaman
7. Jelaskan pada keluarga
peran
yang
dilakukan
mengurangi
dapat
untuk
nyeri
mencari bantuan)
dari (1) sampai (5)
2. Melaporkan
bahwa nyeri
berkurang dengan
menggunakan
manajemen nyeri
dari (1) sampai (3)
b. Tingkat nyeri
(massag,
kompres
konsultasi,
dll
(2102)
1. Mampu mengenali
nyeri (skala,
intensitas, frekuensi,
dan tanda nyeri) dari
berat (1) sampai
tidak ada (5)
c. Tanda-tanda vital
(0802)
1. TD dalam batas
dari (1) normal
100/70 sampai (5)
120/80 mmHg
2. Nadi 60-100 x/m
dari (1) sampai (5)
d. Status
kenyamanan (2008)
1. Menunjukkan
kesejahteraan fisik
dan psikologis dari
sangat terganggu (1)
sampai tidak
Jumat,
Mual
terganggu (5)
Setelah dilakukan
15
(00134)
Oktober
berhubun
Manajemen Nausea
1. Kaji nausea termasuk
Sulnadi
2016
gan
diharapkan mual
dengan
teratasi dengan
program
kriteria hasil :
faktor-faktor presipitasi
2. Kaji riwayat diit
pengobat
an
(kemotera
pi)
muntah (1618)
1. Menyatakan
penyebab
mual dan
muntah dari
selalu (5)
menjadi tidak
pernah (1)
2. Mampu
mengatasi
episode mual
dan muntah
dari tidak
pernah (1)
menjadi
selalu (5)
3. Mampu
mengkonsum
si zat gizi
yang cukup
dari jarang (3)
menjadi
selalu (5)
4. Mampu
menghindari
bau tidak
sedap yang
menyebabkan
mual dari
tidak pernah
(1) menjadi
sering (4)
(makanan kesukaan
dan yang tidak disukai)
3. Kaji faktor yang
meningkatkan atau
mengurangi mual
4. Kaji asupan makanan
dan cairan
5. Anjurkan pasien untuk
makan makanan yang
kering dan lunak
6. Anjurkan pasien untuk
menghindari makanan
yang berbau tidak
sedap
7. Anjurkan makan porsi
sedikit tapi sering
8. Anjurkan makanan
tinggi karbohidrat
rendah lemak
Kolaborasi
1. Pemberian obat
antiemetik
Konsultasi ke bagian gizi
untuk diit yang tepat
5. Mampu
menggunakan
obat-obatan
anti emetik
dari tidak
pernah (1)
menjadi
Jumat,
Gangguan
selalu (5)
Setelah dilakukan
Deni
15
citra
asuhan keperawatan
(5220)
Wahyu
Oktober
tubuh
2016
berhubun
diharapkan citra
mendiskusikan
gan
tubuh meningkat
perubahan-perubahan
dengan
dengan kriteria
(bagian tubuh )
perubaha
hasil :
disebabkan adanya
tubuh
a. Gambaran
internal diri dari
meningkat dari
tidak pernah
berpikir positif
(1) menjadi
berpikiran
positif (5)
b. Penyesuaian diri
terhadap
perubahan
penampilan fisik
baik dari tidak
pernah berpikir
positif (1)
menjadi seing
penyakit
2. Identifikasi cara untuk
menurunkan dampak
dari adanya perubahan
tersebut melalui
pakaian dan rambut
palsu .
Peningkatan koping
(5230)
1. Berikan penilaian
mengenai pemahaman
pasien terhadap proses
penyakit
2. Dukung pasien untuk
mengidentifikasi
kekuatan dan
kemampuan diri
3. Anjurkan keluarga
berpikir positif
untuk selalu
(4)
mendampingi dan
memotivasi pasien
Agustin
a
d. Implementasi
Dx
Hari/Tgl/
Jam
Jumat,
Tindakan
Ttd
DS : Klien mengatakan
Octavia
15
nyeri
Oktober
vagina,
nyeri
seperti Wahyud
2016
ditusuk,
nyeri
terasa
11.00
2. Mengajarkan
pada
3. Memberikan
nyaman
14.30
4. Memonitor TTV
15.00
Octavia
Nur Aini
Wahyud
i
Deni
Wahyu
Agustin
a
Deni
Wahyu
Agustin
a
Jumat,
DS : Klien mengatakan
Octavia
15
Oktober
Wahyud
2016
11.00
kering
DS : Klien mengatakan
11.30
3. Mengkaji intake nutrisi
12.00
4. Menganjurkan makan
sedikit tapi sering
makan
sedikit,
berselera,
mual
tidak
Octavia
Nur Aini
Wahyud
i
Sulnadi
saat
akan makan
DO : Klien hanya makan
12.00
5. Menyediakan makanan
kesukaan klien dan
15.30
3 sendok saja
DS : Klien mengatakan
Sulnadi
dibelikan
keluarganya
oleh
Deni
Wahyu
Agustin
a
Jumat,
1. Membantu klien
15
Oktober
rontok
2016
botak
DO : Klien menggunakan
11.00
16.05
tersebut
2. Mendorong keluarga
untuk selalu mendukung
dan memberikan
kekuatan kepada klien
dan
kepalanya Wahyud
kerudung
DS
:
keluarga
mengatakan
selalu
memberikan
dukungan
memotivasi klien
penyakit
Sabtu,
Deni
Wahyu
Agustin
a
dengan
yang
sedang
dihadapinya.
Deni
DO : Keluarga nampak
Wahyu
selalu bersama klien
Agustin
DS : DO : Keluarga nampak a
selalu
bergantian
menemani klien
DS : Klien mengatakan
Enggar
16
Oktober
bagian
vagina,
nyeri Andari
2016
08.00
seperti
ditusuk,
nyeri
08.15
3. Memonitor TTV
09.30
16.10
posisi
skala
nyeri
4,
hilang
timbul
DO : tampak tidak rileks
DS : Klien mengatakan
lebih enakan
DO : tampak cukup rileks
4. Menjelaskan
pada DS : DO : Td : 120/80 mmHg,
keluarga peran yang
N : 83x/m, S : 36,4, RR :
dapat dilakukan untuk
19 x/m
mengurangi
nyeri
DS
:
keluarga
massage
mengatakan paham nanti
akan dicoba
DO:-
Enggar
Puspa
Andari
Sulnadi
Octavia
Nur Aini
Wahyud
i
Sabtu,
DS : Klien mengatakan
Putri
16
Oktober
2015
07.00
Sulnadi
kering
DS : Klien mengatakan
makan
08.20
3. Menganjurkan makan
sedikit tapi sering
sedikit,
berselera,
tidak
mual
saat
akan makan.
DO : Klien hanya makan
3 sendok saja
DS : Klien mengatakan
Octavia
Nur Aini
Wahyud
i
16.00
3
Sabtu,
1. Membantu klien
dan pucat
DS : Klien mengatakan Sulnadi
16
Oktober
rontok
2016
botak
DO : Klien menggunakan
09.30
11.40
tersebut
2. Mendorong keluarga
untuk selalu mendukung
dan memberikan
kekuatan kepada klien
dan
kepalanya
kerudung
DS
:
keluarga
mengatakan
selalu
memberikan
dukungan
memotivasi klien
penyakit
dengan
yang
sedang
dihadapinya.
DO : Keluarga nampak
selalu bersama klien
DS : DO : Keluarga nampak
selalu
Sulnadi
bergantian
menemani klien
Octavia
Nur Aini
Wahyud
i
Minggu,
Oktober
bagian
vagina,
nyeri h
2016
seperti
ditusuk,
nyeri
09.15
10.30
Minggu,
Oktober
2016
08.00
2. Menganjurkan makan
sedikit tapi sering
09.15
nyeri
2,
hilang
makan-makan
kesukaannya
09.20
1. Membantu klien
Putri
Ahadiya
h
Putri
Ahadiya
h
mengatakan paham
DO : DS : Klien mengatakan
Putri
Ahadiya
berkurang
DO : Klien makan
setengah porsi RS
DS : Klien mengatakan
sudah mencoba makan
3. Menawarkan untuk
Minggu,
skala
timbul
3. Menjelaskan
jenis DO : tampak rileks
DS : aktivitas yang dapat
DO : Td : 120/80 mmHg,
dilakukan
selama
N : 81x/m, S : 36,7, RR :
periode nyeri
20 x/m
DS : klien dan keluarga
17
Putri
17
08.00
DS : Klien mengatakan
sedikit-sedikit
DO : Klien nampak mau
makan
DS : Klien mengatakn
Putri
Ahadiya
h
Putri
Ahadiya
h
sudah mencobanya
DO : DS : Klien mengatakan Putri
17
Oktober
rontok
2016
botak
DO : Klien menggunakan
09.15
09.25
tersebut
2. Mendorong keluarga
untuk selalu mendukung
dan memberikan
kekuatan kepada klien
dan
kerudung
DS
:
kepalanya h
keluarga
mengatakan
selalu
memberikan
dukungan
Putri
Ahadiya
h
dengan Putri
3. Menganjurkan keluarga
10.35
untuk selalu
mendampingi dan
memotivasi klien
penyakit
yang
sedang Ahadiya
dihadapinya.
h
DO : Keluarga nampak
selalu bersama klien
DS : DO : Keluarga nampak
selalu bergantian
menemani klien
Hari,
Evaluasi Keperawatan
TTD
Tanggal
1.
Jam
Sabtu,
16
Oktober
2016
06.00
Sabtu,
Putri
Ahadiya
h
x/m
- Klien tampak tidak rileks
- Tampak melindungi bagian area tubuh yang
nyeri
A : Masalah nyeri belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Teknik relaksasi nafas dalam
- Posisi nyaman
S: Klien mengatakan masih merasa mual, bertambah
Putri
16
Oktober
2016
06.10
Sabtu,
16
Oktober
2016
06.30
Ahadiya
h
Ahadiya
h
ke kamar mandi
A: Masalah gangguan citra tubuh belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Bantu klien menurunkan rasa malu karena
dampak dari perubahan yang terjadi tersebut
- Dorong keluarga untuk selalu mendukung dan
memberikan kekuatan kepada klien
- Anjurkan keluarga untuk selalu mendampingi
Minggu,
17
Oktober
2016
06.00
Minggu,
17
Oktober
2016
06.15
Deni
Wahyu
Agustin
a
Deni
Wahyu
Agustin
a
yang disediakan RS
A: Masalah nausea belum taratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Mengkaji intake nutrisi
- Menganjurkanmakan sedikit tapi sering
- Menyediakan makanan kesukaan klien dan
makanan yang masih hangat
Minggu,
S: -
Deni
17
Wahyu
Oktober
Agustin
2016
06.30
Minggu,
17
Oktober
2016
11.40
Minggu,
17
Oktober
2016
11.45
Minggu,
17
Oktober
2016
11.50
selalu
Putri
Ahadiya
h
x/m
- Klien tampak rileks
- Tampak masih melindungi bagian area tubuh
yang nyeri
A : Masalah nyeri teratasi teratasi
P : Pertahankan intervensi
- Teknik relaksasi nafas dalam
- Melakukan aktivitas yang ringan
S: Klien mengatakan sudah tidak mual, dan sudah
makan setengah porsi makanan yang disediakan
RS
O: - Klien tampak lebih bertenaga
- Klien tampak makan makanan yang disediakan
Putri
Ahadiya
h
DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society. (2008). Cancer Prevention and Early Detection Facts
and Figures 2008. Atlanta : American Cancer Society.
Andrijono. (2008). Cegah Kanker Serviks Dari Sekarang. Jakarta.
Mansjoer. (2001).
Aesculapius.
Kapita
Selekta
Kedokteran.
Jakarta:
Media
Rasjidi. (2009). Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker Pada Wanita. Jakrta :
Sagung Seto
Rina. (2009). Kanker Serviks. Jakarta
Suheimi. (2010). Cegah dan Deteksi Kanker Serviks. Jakarta : Elex Media
Komputindo.
Sukaca, S. (2009). Cara Cerdas Menghadapi Kanker Serviks. Yogyakarta : Genius
Printika.
Wijaya. (2010). Pembunuh Ganas
Yogyakarta: Niaga Swadaya.
Itu