You are on page 1of 11

Laporan Resmi Praktikum

Penentuan HCG Secara Kualitatif

Nama
Nim
Kel/Tgl
Asisten

: Engki Christian Bata


: 41 09 0033
: C / Rabu 8 juni 2011
: dr. Yanti Ivana,M.Sc

PRODI PENDIDIKAN DOKTER


UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA
YOGYAKARTA
2011

BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Kehamilan merupakan salah satu proses fisiologis yang bisa terjadi pada semua wanita
yang telah melakukan hubungan seksual dengan pasangannya. Pertemuan antara sel sperma
dan telur menyebabkan terjadinya proses fisiologis, salah satu perubahan yang terjadi adalah
perubahan hormonal pada wanita tersebut. Ketika terjadi implantasi ke dinding endometrium,
salah satu proses yang terjadi adalah pembentukan plasenta. Dari proses tersebut
mengakibatkan perubahan hormonal dalam tubuh, dimana akan terbentuknya salah satu
hormon yaitu human chorionic gondotropin. Hormon ini secara fisiologis berfungsi untuk
mencegah involusi korpus luteum, sehingga korpus luteum akan mensekresikan estrogen dan
progesteron. Selain berfungsi untuk mempertahankan hormon progesteron dan estrogen
selama kehamilan hormon ini juga mempunyai fungsi lain yaitu sebagai syarat dalam
menentukan test kehamilan seseorang. Jika terbuksti hormon ini ada pada saat test maka
membuktikan bahwa wanita tersebut telah mengandung hasil dari konsepsi. Oleh karena itu
maka dilakukan praktikum ini, dimana selain mengetahui tujuan yang ingin diketahui
praktikum ini juga sekaligus melatih para mahasiswa untuk dapat melakukan test ini dengan
tepat dan benar.
II. Tujuan
1. Menentukan keberadaan hormon human chorionic gonadotropin dalam urin dengan
menggunakan teknik imunologik untuk tes kehamilan

BAB II
DASAR TEORI
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi
atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila
dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu
40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi
dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua adalah
15 minggu (minggu ke 13 hingga ke 27), dan trimester ketiga adalah 13 minggu (minggu ke 28
hingga ke 40). Human Chorionik Gonadotropin (hCG) memiliki berat molekul 36.000 sampai
46.000, adalah satu glikoprotein yang secara biologi dan imunologi mirip dengan luteinizing
hormone (LH). Waktu paruh hCG kelihatannya lebih besar daripada LH (5 - 40 jam dibandingkan
1- 2 jam). Keadaan ini menggambarkan suatu kenyataan bahwa penting untuk membedakan
struktur molekul yang ada antara kedua substansi ini dengan aksi biologis yang serupa. Sebagai
contoh, Kadar asam sialat dari hCG adalah lebih besar daripada LH. Lebih jauh, 28- 30 asam
amino terminal pada ujung karboksi dari subunit glikoprotein mewakili deretan yang unik yang
membedakan molekul ini dari LH. Semua hormon glikoprotein, hCG, LH, FSH, TSH, membagi
dengan dekat subunit identik, yang secara esensial dapat dipertukarkan. Subunit ini dapat
direkombinasikan dengan setiap empat subunit yang berbeda untuk membentuk satu produk yang
memiliki ciri aktivitas biologik komponen subunit . HCG diproduksi oleh sinsitiotrofoblas selama
kehamilan, juga dibuat oleh jaringan trofoblastik jenis lain, termasuk yang berasal dari
chorioadenoma destruens, choriocarcinoma, dan mola hidatidosa.
Produksi ektopik dari hCG telah dicatat dengan baik dan telah diidentifikasi dalam plasma
orang dewasa normal yang tidak hamil. HCG tampaknya berfungsi sebagai satu hormon luteotrofik
selama kehamilan. Hormon ini mempertahankan korpus luteum, karena itu menghasilkan produksi
P yang berkelanjutan yang diperlukan untuk pertumbuhan endometrium sampai plasenta
4
mengambil alih perannya. Sebagai tambahan, data yang didapat Jaffe mengatakan bahwa hCG
dapat maengatur produksi steroid dalam fetus, termasuk produksi dehidroepiandrosteron sulfat
(DHA-S) oleh kelenjar adrenal fetus dan produksi testosteron oleh testis. HCG dapat dideteksi
dalam kehamilan spontan setelah hari ke-9 LH surge. Deteksi awal dalam darah ibu telah
ditemukan memiliki korelasi dengan implantasi blastokis dan secara spesifik dengan saat lakuna
menerima aliran darah ibu. Pada kehamilan awal, hCG kelihatannya disekresikan dalam bentuk
episodik dan pulsatil, yang paralel dengan sekresi progesteron. Fluktuasi ini telah diperlihatkan
pada penentuan dari kedua kadar serum hCG secara imunoaktif dan bioaktif. Dengan demikian
pola sekresi menyarankan adanya stimulasi yang intermiten terhadap corpus luteum oleh hCG dan

adalah dalam kesepakatan dengan efek stimuilasi yang telah diketahui dari pelepasan gonadotropin
secara pulsatil atas sekresi steroid ovarium. Meskipun dobling time kadar plasma hCG telah
diasumsikan konstan dalam awal kehamilan intrauteri normal, jangkauan yang telah dilaporkan
bervariasi antara 1,3 3,3 hari. Telah disimpulkan bahwa dobling time 1,3 hari berhubungan
dengan dobling time yang diketahui dari massa sel trofoblastik Mengantarkan isu mengenai
variabilitas. Mereka memperlihatkan bahwa laju eksponensial dari peningkatan konsentrasi serum
hCG adalah tidak konstan selama minggu-minggu pertama postmenstruasi dari kehamilan normal.
Pada kenyataannya, dobling time dari deteksi awal hCG sampai kira-kira hari ke-35 setelah onset
periode menstruasi terakhir yang diobservasi adalah
1,4 1,6 hari.
(dammario, 1997)
Dibawah pengaruh HCG korpus luteum akan tumbuh menjadi dua kali lebih besar dari
ukuran awalnya menjelang satu bulan atau lebih setelah kehamilan dimulai, dan progesterone dan
estrogen yang disekresikan akan mempertahankan sifat asli desidua endometrium uterus. HCG
juga menimbulkan efek perangsangan pada sel-sel interstisial testis fetus pria, sehingga
mengakibatkan pembentukan testosterone sampai pada waktu kelahiran.
(Guyton, 2008)
Hormon ini merupakan salah satu uji untuk menentukan kehamilan seorang wanita. Selain
itu juga hormon ini bisa meningkat seperti pada suksenya inseminasi dan fertliasasi in vitro, mola
hidatidosa, koriokarsinoma, kehamilan ektopik, sindrom down, dan neoplasma pada lambung, paru
dan pankreas. Menurun pada aborsi spontaneus, kehamilan ektopik, dan kematian janin.
Disamping itu sering terjadi negatif palsu pada keadaan seperti terlalu cepat menguji juga positif
palsu pada proteinuria, hematuria, obat-onatan seperti clorpromazine, phenothiazines, methadone).
Test pack ini merupakan salah satu dari sekian banyak alat tes kehamilan yang praktis dan lebih
pribadi, karena anda tidak perlu pergi ke laboratorium untuk memeriksa kehamilan. Alat yang biasa
disebut home pregnancy test (atau test pack) ini banyak dijumpai di toko, supermarket, atau apotik
dengan harga yang variatif. Kaum wanita bisa langsung menguji kehamilan sendiri dan mengetahui
apakah hamil atau tidak . Bentuk alat tes kehamilan (test pack) ada dua macam, yaitu strip dan
compact. Bedanya, bentuk strip harus dicelupkan ke urine yang telah ditampung atau disentuhkan
pada urine waktu buang air kecil. Untuk compact sudah ada tempat untuk menampung urine yang
akan diteteskan.

(Fischbach, 2008)

BAB III
METODOLOGI
I.

Alat dan Bahan

a. Bahan
Urin (probandus, A, B)
b. Alat
Satu set alat test kehamilan
Gelas beker
Pipet test
Batang pengaduk
I.
Cara kerja

II. Cara Kerja

Dikumpulkan urin dari salah satu probandus


Diaduk urin dengan batang pengaduk
Diteteskan 0,2 ml (4 tetes ) urin pada alat test kehamilan, tunggu 40-50
detiak amati apa yang terjadi
Dilakukan pada urin yang lain

BAB IV
HASIL dan PEMBAHASAN
A.

Hasil
Probandus ( 1 )

Nama

: Nona Henrika

Umur

: 20 tahun

Alamat

: Gondo Kusuma II. Klitren DIY

Hasil

HPMT

: 1 Juni 2011

Tanggal periksa

: 8 Juni 2011

Nama

: Ny. A

Umur

: 32 tahun

Alamat

:-

Hasil

HPMT

: 6 April 2011

Tanggal periksa

: 8 Juni 2011

Nama

: Ny. B

Umur

: 39 tahun

Alamat

:-

Hasil

HPMT

: 20 November 2010

Tanggal periksa

: 8 Juni 2011

: negatif

Probandus ( 2 )

: positif

Probandus ( 3 )

B.

: positif

Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan penentuan HCG secara Kualitatif, dimana
menggunakana teknik imunologik untuk tes kehamilan, urin berasal dari salah satu prakitan
(probandus 1), dan 2 lagi telah disiapkan oleh laboran. Alat test kehamilan yang digunakan

disini merupakan yang telah dipersiapkan untuk mendeteksi kehamilan. Setelah dilakukan
pengujian didapatkan hasil seperi pada keterangan di atas, untuk probandus 1, terbukti negatif,
sedangkan urin pada Ny. A dan B terbukti positif.
Prinsip tes imunologik ini adalah berdasarkan terjadinya reaksi imunologis kimiawi antara
hormon hCG dalam urine dengan antobodi (anti HCG). Suspensi lateks mengandung antibody
monoclonal anti hCG dan hormon hCG yang terkandung dalam urin sebagai antigen. Ketika
anti hCG (antibodi) bertemu dengan antigen (hormon hCG) maka terbentuklah kompleks
imun. Test pack sangat tergantung pada kerja sama antara antibody dan antigen. Antibodi zat
kimia yang dihasilkan oleh limfosit dan struktur lain di dalam tubuh. Sedangkan antigen, zat
asing yang masuk dan merangsang reaksi kimia tubuh. Jika antigen masuk ke dalam jaringan
tubuh , antibody bereaksi sehingga antigen tidak berbahaya lagi. Tiap antibodi hanya bereaksi
terhadap antigen tertentu. Reaksi negative terjadi, karena dalam urin probandus tidak terdapat
HCG yang akan ditafsirkan sebagai antigen oleh antibody yang terdapat pada alat test,
sehingga dari hasil test menunjukan 1 garis. Reaksi positif yang terjadi menunjukan bahwa
dalam urin terdapat antigen yang akan bereaksi dengan antibody yang terdapat dalam alat
tersebut, sehingga terjadi atau terbentuklah kompleks imun dimana terbentuk 2 garis pada alat
tersebut. Hari pertama menstruasi terakhir merupakan salah satu factor yang diperlukan untuk
mencari keakuratan data yang ingin diperoleh nantinya. Pada Henrika , tercata HPMT yaitu
pada tanggal 1/6/2011, pada nyonya A yaitu pada 6/4/2011, dan nyonya B yaitu 20/11/2010,
pada test terbukti positif berarti periode berikutnya Ny. A dan B tidak mengalami haid, karena
ovum telah dibuahi oleh sperma, yang berarti nyonya A dan B terbukti hamil. Pada nyonya A
jarak HPMT dengan pemeriksaan HCG hanya berkisar 2 bulan pada waktu ini jumlah hormone
HCG dalam tubuh masih ada begitu juga pada nyonya B, walaupun jarak HPMT dengan
pemeriksaan HCG cukup jauh yaitu berkisar 7 bulan masih dapat dilakukan pemeriksaan
hormon ini, karena hormon ini masih tetap ada dan memuncak pada 8 hari setelah implantasi
dan akan turun mendatar sampai pada saat proses kelahiran. Disamping itu penting mengetahui
HPMT sangat erat kaitannya untuk mengetahui usia janin dan juga penting dalam
memperkirakan hari kelahiran nantinya. Untuk nyonya A usia kehamilan diperikaran saat
dilakukan pemeriksaan HCG telah berusia 1 bulan lebih dan diperkirakan hari kelahirannya
nanti pada tanggal 13/1/2012, pada nyonya B untuk diperkirakan umur kehamilan telah berusia
5 bulan dan perkiraan tanggal kelahiran yaitu pada tanggal 27/8/2011.

Pentingnya

pengetahuan dan cara memakai alat test pack ini sangat menentukan hasil yang akan diperoleh
nanti, jika terlalu cepat menggunakan alat ini maka hasil yang yang diperoleh bisa saja salah /
negative palsu karena HCG belum terbentuk, disamping itu juga pada beberapa keadaan
patologis sering kali diperoleh hasil positif. Seringkali dalam praktikum didapat hasil yang
tidak valid, untuk itu sebuah alat dipelukan spesifikasi dan sensitifitas, kedua faktor tersebut
harus selalu ada, pada alat yang digunakan dicantumkan bahwa jumlah HCG harus mencapa

30 mUI/ml agar bisa dideteksi, juga sering terjadi kesalah yang mengacu pada hasil negatif
palsu / positif palsu dimana dengan jumlah HCG yang sangat sedikit sebuah alat langsung
menyatakan hasil tersebut positif, tanpa melihat asal HCG apakah dari plasenta atau karena
sebuah keadaan patologis.
Pemeriksaan HCG merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menentukan
kehamilan seseorang wanita, disamping itu dengan pemeriksaan ini juga digunakan untuk
mengetahui perkembangan dan perubahan selama terjadinya kehamilan. Perubahan hormonal
sangat penting dalam proses perkembangan janin, dalam hal ini, hormon HCG sangat penting
dalam masa kehamilan karena membantu dalam mempertahankan hormon progesteron dan
estrogen dengan cara mencegah involusi korpus luteum untuk beberapa saat.

BAB V
Kesimpulan

Hormon hCG digunakan sebagai uji kehamilan

Hormon hCG dihasilkan oleh plesenta untuk mempertahankan korpus luteum

Prinsip yang digunakan pada praktikum ini adalah immunokimia (reaksi antibody dan
antigen)

Hanya pada urin wanita hamil yang positif terkandung hormon hCG.

Daftar Pustaka

Damario MA, Rock JA. Ectopic pregnancy. In: Rock JA, Thompson JD. Te Lindes
th
operative gynecology. 8 ed. Philadelphia: Lippincot-Raven, 1997: 501-527
Fischbach,dkk. 2009. A Manual of Laboratory and Diagnostic Tests, 8th Edition.
Lippincott Williams & Wilkins
Guyton & Hall. 1996. Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta : EGC
Sherwood, L.,2007, Human physiology : From cells To System. 6ed, Thomson
Book Cole, USA
Tortora, Gerrad J. dkk. 2009. Principles Of Anatomy And Physiology. Edisi 12.
USA : john wiley
Wilson, Denise D. 2008.Manual of
Laboratory &
Diagnostic
Tests.MCGrawHill:New York

You might also like