You are on page 1of 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Penyebaran
Asam jawa (Tamarindus indica L) termasuk tumbuhan tropis. Asal-usulnya
diperkirakan dari savana benua Afrika Timur di mana jenis liarnya ditemukan, salah
satunya di Sudan. Semenjak ribuan tahun, tanaman ini telah tersebar sampai ke
benua Asia tropis, dan kemudian juga tersebar ke Karibia dan Amerika Latin. Di
banyak tempat yang iklim dan tanah yang sesuai akan tumbuh subur, termasuk
di Indonesia, tanaman ini banyak tumbuh liar seperti di hutan-hutan luruh
daun dan savana. Pohon asam dapat tumbuh baik hingga ketinggian sekitar 1.000 m
dpl, pada tanah berpasir atau tanah liat, khususnya di wilayah yang musim keringnya
jelas dan cukup panjang ( Doughtari, 2006). Penyebaran tanaman ini, antara lain
Sudan, Karibia, Amerika Latin, Indonesia, dan sebagainya (Heyne 1987).
Asam jawa (Tamarindus indica L) dapat tumbuh baik di daerah semi kering
dan iklim basah di kisaran tipe tanah yang luas bersuhu sampai dengan 47C dan
dapat hidup di dataran rendah sampai dataran menengah (1.000 m dpl--1.500 m dpl).
Asam jawa (Tamarindus indica L) merupakan tanaman keras berumur panjang yang
dapat mencapai umur hingga 200 tahun. Akar pohon asam jawa (Tamarindus indica
L) yang dalam, juga membuat pohon ini sangat tahan terhadap badai, sehingga cocok
dijadikan sebagai penahan angin (wind breaker). Pohon asam jawa (Tamarindus
indica L) mulai berbuah pada umur 8--12 tahun hingga berumur 200 tahun
(Departemen Kehutanan, 2002). Asam jawa (Tamarindus indica L) merupakan sebuah
kultivar daerah tropis dan termasuk tumbuhan berbuah polong. Nama ilmiah asam
jawa (Tamarindus indica L) dan termasuk ke dalam suku Fabaceae (Leguminosae).
Nama lain asam jawa adalah asam (Malaysia), asem (Jawa), sampalok (Tagalog), makham (Thailand), dan tamarind (Inggris). Asam jawa termasuk ke dalam divisi
Magnoliophyta, kelas Magnoliopsida, ordo Fabales, famili Fabaceae, bangsa Detariae,
genus Tamarindus, dan spesies Tamarindus indica (Heyne 1987).
B. Nilai Ekonomi
Hampir semua bagian tanaman asam jawa (Tamarindus indica L) dapat
digunakan untuk berbagai keperluan sehingga tanaman ini disebut sebagai tanaman
multiguna,
a. Daun
Daun asam jawa (Tamarindus indica L) digunakan sebagai bumbu masakan,
bahan obat, dan kosmetika (Rukmana, 2005). Daun mudanya (Jw. sinom) digunakan
dengan kunyit dan bahan ramuan lain untuk membuat jamu jawa tradisional
( Doughtary, 2006 ).
b. Daging Buah

Daging buah asam jawa (Tamarindus indica L) sangat populer, dan digunakan
dalam aneka bahan masakan atau bumbu di berbagai belahan dunia. Buah yang muda
sangat masam rasanya, dan biasa digunakan sebagai bumbu sayur asam atau
campuran rujak. Buah yang telah masak dapat disimpan lama setelah dikupas dan
sedikit dikeringkan dengan bantuan sinar matahari. Asem kawak --demikian ia biasa
disebut-- inilah yang biasa diperdagangkan antar pulau dan antar negara. Selain
sebagai bumbu, untuk memberikan rasa asam atau untuk menghilangkan bau
amis ikan, asem kawak biasa digunakan sebagai bahan sirup, selai, gula-gula,
dan jamu (Doughtary, 2006 ). Daging buah asam dimanfaatkan sebagaai bumbu
masakan dan campuran obat tradisional. Buah asam jawa (Tamarindus indica L)
banyak digunakan dalam industri minuman, es krim, selai, manisan atau gula-gula,
sirup dan obat tradisional (jamu) (Rukmana, 2005).
c. Bunga
Bunga tanaman asam merupakan sumber madu yang penting bagi
pengembangan budi daya lebah madu (Rukmana, 2005).
d. Biji
Biji asam jawa (Tamarindus indica L) biasa dimakan setelah direndam dan
direbus, atau setelah dipanggang. Selain itu, biji asam juga dijadikan tepung untuk
membuat kue atau roti untuk mengobati dsentri dan diare (Doughtary, 2006). Biji
asam jawa (Tamarindus indica L) dapat dipergunakan sebagai koagulan pada proses
koagulasi karena pertimbangan kandungan tanin dalam biji tersebut. Tanin adalah
senyawa fenol yang larut dalam air. Dengan berat molekul antara 500-3000 dapat
mengendapkan protein dari larutan (Rao, 2005). Biji asam juga kerap digunakan
dalam permainan congklak atau dakon ( Doughtary, 2006 ).
e. Kulit kayu
Kulit kayu asam (Tamarindus indica L) juga digunakan sebagai obat kuat
(Doughtary, 2006 ).
f. Kayu teras
Kayu teras asam jawa (Tamarindus indica L) berwarna coklat kemerahan,
berat, keras dan bertekstur halus, sehingga kerap digunakan untuk membuat mebel,
kerajinan, ukir-ukiran dan patung. Bagi anak-anak di Jawa Tengah, kayu asam jawa
(Tamarindus indica L) merupakan kayu pilihan untuk membuat gasing (Doughtary,
2006 ).
C. Aspek Farmakologis
Buah asam jawa (Tamarindus indica L) memiliki rasa manis, asam dan bersifat
sejuk. Buah asam jawa (Tamarindus indica L) mengandung bahan kimia , eperti gula
invert, tartaric acid, citris acid, serine, -alanin, vitamin B3, geranial, limonene, peptine,
prolin, leusin, phenylalanin, dan pipecolic acid. Bagian daun mengandung stexin,
iovitexin, dan isoorietin, sedangkan pada kulit kayu mengandung zat tanin. Manfaat
farmakologis asam jawa diantaranya antiseptik, menghilangkan rasa sakit, peluruh
kandungan abortivum, penurun panas, penambah nafsu makan, sebagai astrigen dan
tonik (Arief, 2004).

Asam jawa (Tamarindus indica L) memiliki banyak kandungan- kandungan zat


yang sangat berguna untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit dan juga dapat
menghambat aktivitas bakteri dalam tubuh. Diantaranya pada alkaloids, flavonoids,
saponins, phlobatamins, sesquiterpenens, dan tanins ( Tsunda, 1994)
Kandungan lain dari asam jawa (Tamarindus indica L) yang berfungsi sebagai
antibakteri adalah flavonoid. Flavonoid adalah suatu kelompok senyawa fenol yang
terbanyak terdapat di alam. Prinsip kerja flavonoid sama dengan alkaloid yaitu dengan
merusak dinding sel, hanya saja caranya yang berbeda, senyawa flavonoid merusak sel
bakteri dengan gugus alkohol pada senyawa flavonoid. Sedangkan pada senyawa
alkaloid memanfaatkan sifat reaktif gugus basa untuk bereaksi dengan gugus asam
amino pada sel bakteri (Tsunda, 1994)
Asam jawa (Tamarindus indica L) merupakan tanaman obat- obatan yang digunakan
kurang lebih di 23 negara. Buahnya yang dipakai sebagai obat, sekarang sudah
termasuk dalam hampir semua daftar farmakope. Daging buah asam jawa (Tamarindus
indica L) rasanya segar. Biasanya dibuat agar- agar, sirup, atau manisan, dan
merupakan obat pencahar ringan. Buah tua (asam kawak) berguna sebagai obat karena
mengandung minyak yang tidak termasuk minyak terbang (madu asem). Asam kawak
apabila dicampur dengan air bisa digunakan sebagai obat gugur. Selain itu daging buah
mengandung presentasi tinggi dalam asam tartat yang merupakan bahan utama untuk
fruit salts, buatan Inggris. Daun muda berguna sebagai obat luar untuk borok, encok,
bisul, ekaema.
Kegunaan lain dari asam jawa (Tamarindus indica L) dapat dijadikan sebgai obat:
1. Bisul
2. Jerawat
3. Gatal berupa titik-titik merah bergelembung air
4. Gatal pada bekas luka yang udah kering
5. Nyeri haid pada gadis remaja
6. Haid bau anyir
7. Batuk kering
8. Sariawan
9. Keputihan
10. Capak
11. Borok (luka berair, bernqnah, gatal dan pedih)
(Harborne, 1987)
Daging buah asam jawa (Tamarindus indica L) mengandung berbagai senyawa kimia,
antara lain:
1. Asam malah
2. Asam apel
3. Asam nitrat
4. Asam anggur asam tartat
5. Asam suksinat
6. Asam asetat
7. Pectin
8. Gula invert
Karena adanya kandungan asam- asam tersebut maka dapat digunakan untuk
mempermudah buang air besar, melancarkan peredaran darah. Sementara daunnya yang

mengandung flavonoid, bersifat anti radang, dapat memperlancar buang air


besar,menghilangkan rasa sakit dan membantu pengeluaran keringat( Amin,2009).
Asam jawa (Tamarindus indica L) mempunyai banyak kandungan yaitu
1. Pro vitamin A: merupakan antioksidan yang menjaga kesehatan dan menghambat
proses penuaan, dan juga dapat mencegah dan menekan pertumbuhan sel kanker serta
melindungi asam lemak tidak jenuhganda dari proses oksidasi. Jika tubuh perlu vitamin
A maka pro vitamin A/beta karoten di hati akan diubah menjadi vitamin A.
2. Vitamin C: dibutuhkan untuk pembuatan kolagen (protein berserat yang membentuk
jaringan ikat pada tulang), pengangkut lemak, pengangkut elektron dari berbagai reaksi
enzimatik, pemicu gusi yang sehat, pengatur tingkat kolestrol, pemicu sistem kekebalan
tubuh. Vit.C untuk anti oksidan, membantu mencegah berbagai macam jenis kanker :
kanker paru, kolon, kandung kemih, pancreas, payudara, juga mengurangi radikal bebas
pemicu kanker. Vit.C dapat mengurangi resiko katarak, memperkuat dinding kapiler
darah, mengurangi resiko penyakit jantung, menghambat penuaan, memperbaharui sel
darah putih. Vit.C sangat sensual untuk membentuk sperma, kekurangan vitamin C
pada pria dapat menghambat dalam memperoleh keturunan, perbaikan membutuhkan
waktu satu bulan dengan meningkatkan vitamin C sebanyak 500 mg, kualitas dan
kuantitas sperma serta aktifitasnya dapat ditingkatkan dengan mengkonsumsi vitamin
C. Vit.C dapat mengurangi resiko pada perokok pasif. Resiko perokok pasif adalah
kerusakan sel yang bisa menyebabkan kanker atau penyakit pernafasan lain.
3. Kalsium: mengisi kepadatan tulang, pembentukan gigi, membantu bekuan darah,
transmisi saraf, stabilitas asam-basa (pH) darah, dan mempertahankan keseimbangan
air.
4.

Kalium/potasium: memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan


asam basa di dalam tubuh, juga berperan dalam transmisi saraf dan relaksasi otot serta
sebagai katalisator dalam banyak reaksi bilogik, terutama dalam metabolisme energi,
sintetis glikogen, dan protein.

5.

Antioksidan : Selain kandungan vitamin C dari asam jawa (Tamarindus indica L),
terdapat antioksidan dalam bentuk lain yang bermanfaat bagi tubuh manusia yaitu
Fenol. Fenol merupakan antioksidan alami yang lazim ditemui dalam buah-buahan dan
bermanfaat bagi kesehatan jantung. Menurut Healthy Eating for Your Heart, fenol
membantu melindungi tubuh dari oksidasi radikal bebas dan membantu kesehatan
dinding arteri. Penelitian dalam Journal of Nutrition Malaysia mencatat bahwa kadar
fenol dari asam paling terkonsentrasi bila dipanaskan hingga titik didih ( Heyne, 1987 ).
Banyak bagian pohon asam jawa (Tamarindus indica L) yang dapat dijadikan
bahan obat tradisional. Daun mudanya (Jw. sinom) digunakan dengan kunyit dan bahan
ramuan lain untuk membuat jamu jawa tradisional yaitu jamu sinom untuk minuman
kesegaran, jamu gepyok diminum untuk melancarkan dan memperbanyak air susu ibu
dan juga bisa digunakan sebagai tapal (dioleskan dipermukaan kulit atau ditempelkan
dipermukaan kulit) untuk mengurangi radang dan rasa sakit di persendian, di atas luka
atau pada sakit rematik. Daun muda yang direbus untuk mengobati batuk dan demam.
Kulit kayunya yang ditumbuk digunakan untuk menyembuhkan luka, borok,bisul dan

ruam. Kulit kayu asam juga digunakan sebagai obat kuat. Tepung bijinya untuk
mengobati disentri dan diare ( Doughtary, 2006 ).

You might also like