Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH:
dr. Elrista Layamidesi, MKM
Edi Prianto, SKM, MPH
Nova Andriana, SKM
berbagai
upaya
peningkatan
kinerja
dengan
II.
AKREDITASI PUSKESMAS
Akreditasi puskesmas merupakan pengakuan terhadap
puskesmas
yang
diberikan
oleh
lembaga
independen
puskesmas,
yang
diuraikan dalam :
a. BAB I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP),
b. BAB II. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP),
c. BAB III> Penigkatan Mutu dan Manajemen Resiko (PMMR).
2. Penyelenggaraan upaya puskesmas, yang diuraikan dalam :
a. BAB IV. Upaya Kesehatan Masyarakat Berorientasi Sasaran
(UKMBS),
b. BAB V. Kepemimpinan dan Manajemen Upaya Kesehatan
Masyarakat (KMUKM),
c. BAB VI. Sasaran Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat.
3. Pelayanan klinis.
a. BAB VII. Layanan Klinis Berorientasi Pasien (LKBP),
b. BAB VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK),
c. BAB IX. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien
(PMKP).
Penilaian keberhasilan puskesmas dapat dilakukan oleh
internal
organisasi
puskesmas
itu
sendiri.
Namun
untuk
manajemen
berkesinambungan
di
resiko
puskesmas,
dilaksanakan
maka
perlu
secara
dilakukan
BAB I, II,IV dan V 75%; BAB VII dan VIII 60%; BAB III, VI,
dan IX 40%.
4. Terakreditasi utama, jika:
BAB I, II,IV, V, VIIdan VIII 80%; BAB III, VI, dan IX 60%.
Bengkulu
yang
terakreditasi.
Puskesmas
wajib
No.
24
Tahun
2011
tentang
Badan
III.
PENDAMPINGAN AKREDITASI
Pendampingan akreditasi
merupakan
kegiatan
yang
kegiatan
puskesmas
agar
Pendampingan
pendampingan
dapat
paska
untuk
memenuhi
akreditasi
mempersiapkan
standar
merupakan
akreditasi.
kegiatan
akreditasi
untuk
memelihara
serta
meningkatkan
Kabupaten/Kota
Keputusan
Kepala
Dinas
dan
ditetapkan
Kesehatan
dengan
Surat
Kabupaten/Kota,
klinis
dan
penyelenggaraan
upaya
kesehatan
masyarakat di puskesmas.
3. Memiliki sertifikat kelulusan Pelatihan Pendamping Akreditasi
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
4. Membuat
pernyataan
kesediaan
melaksanakan
tugas
PENUTUP
Mengingat pentingnya peningkatan mutu dan kinerja
puskesmas maka perlu dilakukan penilaian melalui mekanisme
akreditasi.
Keberhasilan
puskesmas
dalam
meraih
status
pendampingan
akreditasi
bukan
merupakan
puskesmas.
Hal
ini
membutuhkan
waktu
dalam