Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
A. Pengertian Warga Negara
Pengertian warga negara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002)
adalah penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat
kelahiran, dan sebagainya yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai
seorang warga dari negara itu. Sementara itu, AS Hikam dalam Ghazalli (2004)
mendefinisikan warga negara yang merupakan terjemahan dari citizenship adalah
anggota dari sebuah komunitas yang membentuk negara itu sendiri.
Pasal 26 ayat (1) mengatur siapa saja yang termasuk warga Negara Republik
Indonesia. Pasal ini dengan tegas menyatakan bahwa yang menjadi warga Negara
adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain, misalnya
peranakan Belanda, pernakan Tionghoa, peranakan Arab yang bertempat inggal di
Indonesia mengakui Indonesia sebagai tanah airnya, bersikap setia kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dan disahkan oleh undang-undang sebagai warga
Negara. Syarat-syarat menjadi warga Negara juga ditetapkan oleh undang-undang
(Pasal 26 ayat 2).1
Selanjutnya dalam pasal 1 UU Nomor 22/1958, dan dinyatakan juga dalam
UU Nomor 12/2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, menekankan
kepada peraturan yang menyatakan bahwa Warga Negara Republik Indonesia
adalah orang-orang yang berdasarkan perundang-undangan dan atau perjanjianperjanjian dan atau peraturan yang berlaku sejak proklamasi 17 Agustus 1945
sudah menjadi warga negara Republik Indonesia.
Warga negara memiliki peran dan tanggung jawab yang sangat penting bagi
kemajuan dan bahkan kemunduran sebuah bangsa. Oleh karena itu, seseorang
1 Hamdan Mansyur, Pendidikan Kewarganegaraan (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,
2001), halaman 14.
yang menjadi anggota atau warga suatu negara haruslah ditentukan oleh Undangundang yang dibuat oleh negara tersebut. Sebelum negara menentukan siapa saja
yang menjadi warga negaranya, terlebih dahulu negara harus mengakui bahwa
setiap orang berhak memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah
negara dan meningggalkannya serta berhak kembali sebagaimana dinyatakan oleh
pasal 28E ayat (1) UUD 1945.
Pernyataan ini mengandung makna bahwa orang-orang yang tinggal dalam
wilayah negara dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Warga Negara Indonesia, adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan dengan undang-undang
sebagai warga negara.
2. Penduduk, yaitu orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat
sementara sesuai dengan visa (surat izin untuk memasuki suatu negara dan
tinggal sementara yang diberikan oleh pejabat suatu negara yang dituju)
yang diberikan negara melalui kantor imigrasi.
Dalam penjelasannya dinyatakan bahwa orang-orang bangsa lain, misalnya
orang peranakan Belanda, peranakan Cina, peranakan Arab, dan lain-lain yang
bertempat tinggal di Indonesia, mengakui Indonesia sebagai Tanah Airnya dan
bersikap setia kepada Negara Republik Indonesia dapat menjadi warga negara.
Dari sudut hubungan antara negara dan warga negara, Koerniatmanto S.
mendefinisikan warga negara dengan konsep anggota negara. Sebagai anggota
negara, warga negara mempunyai kedudukan khusus terhadap negaranya. Ia
mempunyai hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik terhadap
negaranya.
Berdasarkan
asas
ini
diusahakan
status
adalah
aset
bangsa.
Pendidikan
mencirikan
10
1. Landasan Yuridis
Sesuai dengan tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercermin
dalam alinea keempat pembukaan UUD 1945, yaitu bahwa pemerintah Negara
Indonesia antara lain berkewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa.4
Hak memperoleh pendidikan sebenarnya telah digariskan secara yuridis
dalam batang tubuh UUD 1945, Bab XIII, pasal 31 ayat 1 dan 2 :
1. Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran
2. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran
nasional yang diatur dengan undang-undang
Demikian juga yang terdapat dalam penjelasan Undang-Undang Republik
Indonesia No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan :
"bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan
kesempatan pendidikan, peningkatan mutu, serta relevansi dan efisiensi
manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan
perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan
pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.
Sebagai bentuk kesungguhan Indonesia dalam memajukan dan melindungi
hak dasar anak khususnya atas pendidikan, pemerintah Indonesia telah melakukan
upaya pemberdayaan baik secara konstitusional maupun institusional. Hal tersebut
sekaligus dimaksudkan untuk lebih meningkatkan citra positif Indonesia dan
memantapkan
kepercayaan
masyarakat
internasioal.
Sehubungan
dengan
11
evaluasi
dan
pengawasan
terhadap
penyelenggaraan
perlindungan anak
b) Memberikan laporan, saran, masukan,dan pertimbangan kepada presiden
dalam rangka perlindungan anak.
12
13
pelanggaran
HAM
yang
banyak
terjadi
di
Indonesia,
memungkinkan penyelesaian dan penegakan HAM secara adil bagi semua pihak.
Banyak diantara kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi masih menimbulkan
14
permasalahan di kemudian hari bagi kedua belah pihak. Hal ini terjadi sematamata karena pengadilan atas pelanggaran HAM yang terjadi masih dirasa berat
sebelah atau hanya mementingkan kepentingan salah satu pihak saja. Pada
dasarnya, kasus-kasus pelanggaran HAM seyogyanya diselesaikan dengan
memperhatikan kepentingan kedua belah pihak, yaitu pihak yang terlanggar
HAMnya dan pihak yang melanggar HAM. Walau dirasa sulit, akan tetapi proses
penegakan HAM yang adil harus terus diupayakan. Dengan memperhatikan
kepentingan kedua belah pihak yang terkait kasus dan berdasarkan landasan
hukum yang konkret, maka penegakan HAM bisa diupayakan dengan seadiladilnya.
Kasus HAM yang terjadi dalam dunia pendidikan yang melibatkan empat
siswa SMA Pangkal Pinang, Kepulauan Riau adalah salah satu contoh kasus
penegakan HAM yang dirasa masih belum memberikan keadilan bagi kedua belah
pihak. Bagaimana tidak, akibat pernyataan keempat siswa tersebut di jejaring
social facebook akhirnya mereka harus dikeluarkan dari sekolah. Mungkin sudah
kelewatan jika empat siswa SMA Tanjung Pinang tersebut menghina pihak
sekolahnya di facebook yang bisa saja dibaja oleh semua orang. Akan tetapi,
apakah mereka pantas di keluarkan dari sekolah? Tidakkah hukuman itu terlalu
berat? Apakah kepala sekolah dan dewan guru tidak memiliki kebijakan lain?
Jika di telaah lebih dalam, keputusan sekolah untuk mengeluarkan keempat
siswa SMA Tanjung Pinang dari sekolah secara tidak langsung telah melanggar
hak mereka untuk mendapatkan pendidikan. Bukankah dalam UUD 1945 sebagai
landasan konstitusional penegakan HAM di Indonesia telah ada jaminan mengenai
hak pendidikan seperti yang tertuang dalam pasal 31 yang berbunyi Setiap warga
negara berhak mendapat pendidikan. Selain itu akses rakyat terhadap pendidikan
juga telah dituangkan dalam pasal 5 UU Sisdiknas yang menyatakan:
1. Setiap Warga Negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu.
15
16
tersebut. Akan tetapi disini sekolah justru membuat keputusan yang menimbulkan
pelanggran HAM lainya, yaitu pelanggaran HAM atas pendidikan keempat siswa
tersebut. Jadi, keputusan untuk mengeluarkan sanksi terberat terhadap keempat
siswa tersebut bisa lebih dipertimbangkan lagi, mengingat kasus ini juga
merupakan kasus internal sekolah. Seyogyanya sekolah dapat memberikan sanksi
yang lebih edukatif terhadap siswa. Selain dapat menimbulkan efek jera, sanksi
tersebut juga dapat memberikan pendidikan kepada siswa tanpa menimbulkan
polemik baru di kemudian hari.
Pendidikan
merupakan
hak
konstitusional,
yang
dijamin
17
pendidikan
menjadi
terhalangi.
Pihak
sekolah
bisa
saja
menyelesaikan kasus tersebut dengan cara mediasi antara kedua belah pihak,
dalam kaitanya dengan kasus ini adalah keempat siswa SMA Pangkal Pinang dan
juga pihak sekolah yang merasa nama baiknya tercemar. Bila perlu sekolah
merangkul Dinas Pendidikan daerah setempat unutuk menjadi mediator atas kasus
tersebut. Dengan begitu mungkin kasus tersebut bisa diselesaikan dengan lebih
adil lagi bagi kedua belah pihak. Melalui mediasi, keempat siswa yang
bersangkutan dengan kasus tersebut dapat meminta maaf langsung kepada pihak
yang bersangkutan serta manjelaskan duduk permasalahan yang sebenarnya.
Sementara pihak sekolah yang bersangkutan diharapkan dapat berbesar hati untuk
memaafkan keempat siswa tersebut. Dengan mediasi tersebut, sekolah juga dapat
mempertimbangkan keputusan sanksi yang seadil-adilnya terhadap keempat siswa
tersebut. Sanksi tidak harus berupa sanksi terberat yaitu mengeluarkan siswa dari
sekolah. Namun untuk membuat efek jera dan agar tindakan tersebut tidak ditiru
oleh siswa yang lain sanksi dapat berupa pemberian skorsing terhadap siswa.
Perlu juga diingat pemberian skorsing juga tidak bisa seenaknya saja, perlu ada
pertimbangan yang matang atas pemberian lama skorsing terhadap siswa.
Pemeberian sanksi tersebut akan terlihat lebih edukatif bagi siswa dan tentunya
nama baik instansi sekolah juga akan tetap terjaga.
18
Berikut ini adalah beberapa contoh hak dan kewajiban kita sebagai rakyat
Indonesia. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama
lain tanpa terkecuali. Persamaaan antara manusia selalu dijunjung tinggi untuk
menghindari berbagai kecemburuan sosial yang dapat memicu berbagai
permasalahan di kemudian hari. Namun biasanya bagi yang memiliki banyak uang
atau tajir bisa memiliki tambahan hak dan pengurangan kewajiban sebagai warga
negara kesatuan republik Indonesia.
1. Contoh Hak Warga Negara Indonesia
a. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum.
b. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
c. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di
dalam pemerintahan.
d. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama
dan kepercayaan masing-masing yang dipercayai.
e. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran.
f. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) dari serangan musuh.
g. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat,
berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undangundang yang berlaku.
19
b. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan
oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda).
c. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara,
hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaikbaiknya.
d. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala
hukum yang berlaku di wilayah negara Indonesia.
e. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun
bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik.